PENDAHULUAN
Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, dapat juga untuk
membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan
desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan.
Disenfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini
dinamakan antiseptic (Hadisiswanto, 2012).
Katzung (1998) mengatakan bahwa konsentrasi yang sangat rendah dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dan konsentrasi lebih tinggi dapat membunuh mikroorganisme tertentu.
Pemilihan suatu desinfektan, perlu memperhatikan kriteria desinfektan yang baik. Suatu
desinfektan dikatakan baik apabila pada konsentrasi kecil sudah memiliki daya antimikroba
yang tinggi, disamping itu desinfektan tersebut mudah larut dalam air, serta stabil di dalam
bahan organik. Selanjutnya Pelczar dan Chan (1998) menambahkan bahwa desinfektan yang
ideal hendaknya tidak bersifat toksik bagi manusia dan hewan, tidak menyebabkan bau,
mempunyai aktivitas broad spektrum yang luas dan harganya relatif murah.
Pentingnya pemberian desinfektan dan asuntol untuk ternak sangat berdampak bagi
kesehatan ternak tersebut. Kesehatan pada ternak mempengaruhi hasil produksi dan juga
kualitas daripada ternak tersebut, bahkan juga bisa mempengaruhi angka kematian ternak-
ternak itu. Oleh karena itu, sanitasi kandang dan peralatan perlu dilakukan secara rutin
supaya bibit penyakit tidak mempunyai kesempatan berkembang dan
menyerang kekebalan tubuh ternak unggas. Hal ini penting mengingat hanya ternak yang
sehat yang dapat memberikan produksi yang optimal.
Nuriyasa, I.M. 2013. “Pengaruh Tingkat Kepadatan dan Kecepatan Angin Dalam Kandang
Terhadap Indeks Ketidaknyamanan dan Penampilan Ayam Pedaging”. Majalah Ilmiah
Peternakan, Fakultas Peternakan, Unud. Hal 99-103.