2019
1
Kata Pengantar
Bismillahirahmanirahim
Segala puji mari kita panjatkan kepada Allah Swt, yang telah memberikan kita nikmat
sehat wal afiat, sehingga sampai saat ini kita masih diberikan kesehatan dan nikmat yang berlimpah.
Semoga aktivitas kita dalam menghidup-hidupi persyarikatan dan ikatan senantiasa dibawah
bimbingan dan hidayah dari-Nya. Mudah-mudahan kita diberikan kekuatan untuk istiqomah
berjuang dijalan-Nya.
Dalam gerak dakwah Persyarikatan Muhammadiyah, ada dua elemen penting yang
menjadi ujung tombak dakwahnya, yakni Amal Usaha dan Organisasi Otonom (Ortom). IMM
singkatan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah garda depan dakwah Persyarikatan dalam
ranah mahasiswa. Selain itu IMM juga diharapkan mampu melahirkan sosok-sosok cendekiawan
muslim yang memiliki akhlak mulia dan kapasitas intelektual tinggi. Oleh Kanda Djazman Al-Kindi,
salah satu pendiri IMM, IMM diharapkan mampu menjadi inti masyarakat utama yang dicita-citakan
oleh Muhammadiyah. Maksudnya IMM berperan sebagai creative minority yang mampu menjadi
konseptor dan sekaligus pemimpin dalam mewujudkan peradaban manusia yang utama, yakni
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dan dalam DAD ini rekan-rekan semua, akan memasuki
pintu gerbang IMM, yang diharapkan menjadi langkah awal rekan-rekan berproses di IMM.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami memohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan pada buku saku ini. Besar harapan kami rekan-
rekan semua, yang nantinya menjadi kader-kader IMM, Immawan dan Immawati sekalian mampu
mengikuti kegiatan DAD dengan sebaik mungkin.
FADHLUR ROHMAN
2
BAB I
SEJARAH KELAHIRAN MUHAMMADIYAH
3
KH A. Dahlan adalah seorang yang tumbuh
dalam lingkungan santri dan tidak pernah belajar di
sekolah-sekolah formal. KH A. Dahlan juga awalnya
seorang penganut Mazhab Syafi`i.
4
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh pada
yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
5
Kemudian adanya penjajahan bangsa Eropa
kepada dunia Islam, terutama Penjajahan bangsa
Belanda atas bangsa Indonesia. Penjajahan tersebut
menyengsarakan umat Islam dan bangsa Indonesia
pada umumnya.
6
tokoh-tokoh seperti Jamaluddin Al-Afghani,
Muhammad Abduh dan Rasyid Ridho. Oleh karenanya
dalam praktiknya KH A. Dahlan banyak mencurahkan
perhatian pada aspek pendidikan Islam dan
pendidikan ilmu-ilmu keduniaan. Selain itu gerakan
pembaruan ini dapat dimaknai sebagai dinamisasi
dakwah Islam terutama dalam aspek mu’amalah
duniawiyah. Hal itu dapat dilihat dari amal usaha-amal
usaha milik Muhammadiyah yang menggunakan
instrument modern dan pola pikir yang modern.
7
BAB II
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
8
gerakan yang dengannya dapat dicapai tujuan dan
cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
2. Kepribadian Muhammadiyah
9
faham agama menurut Muhammadiyah dan misi
Muhammadiyah dalam berbangsa dan bernegara.
A. Ekstern
10
timbul perpecahan di dalam masyarakat. Tahun
1960an juga menandai semakin menguatnya ideologi
Komunisme yang diusung PKI.
B. Intern
11
persaingan antara ideologi pun ada di mana-mana.
Oleh karenanya maka Muhammadiyah merasa perlu
untuk menjaga ideologi Muhammadiyah tetap berada
dalam diri kader-kader Muhammadiyah khsusnya
yang sedang menempuh pendidikan tinggi
(Mahasiswa).
13
Muhammadiyah (PTM). Tepatnya pada Muktamar
Muhammadiyah ke-25 di Jakarta (Kongres
Seperempat Abad Muhammadiyah). Wacana
pendirian PTM tersebut dibarengi dengan keinginan
pendirian suatu lembaga yang membina para
mahasiswa-mahasiswa yang ada di PTM. Namun
pembahasan terkait pendirian organasisasi untuk
pembinaan mahasiswa tersebut macet dan belum
jelas kelanjutannya.
17
BAB IV
IDEOLOGI IMM
A. Tujuan IMM
”Mengusahakan terbentuknya akademisi islam yang
berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan
Muhammadiyah”
C. Identitas IMM
1. Ikatan mahasiswa muhammadiyah adalah
organisasi kader yang bergerak di bidang
keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan
dalam rangka mencapai tujuan muhammadiyah.
18
2. Sesuai dengan gerakan Muhammadiyah, maka
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memantapkan
gerakan dakwah di tengah-tengah masyarakat a
khususnya di kalangan mahasiswa.
3. Setiap anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
harus mampu memadukan kemampuan ilmiah dan
akidahnya.
4. Oleh karena itu setiap anggota harus tertib dalam
ibadah, tekun dalam studi dan mengamalkan
ilmunya untuk menyatalaksanakan ketakwaan
kepada Allah SWT.
19
D. Trilogi
1. Keagamaan
2. Kemahasiswaan
3. Kemasyarakatan
E. Trikompetensi Dasar
1. Religiusitas
2. Intelektualitas
3. Humanitas
F. Slogan
“Anggun dalam moral
unggul dalam Intelektual”
BAB III
Profil Kader Ikatan
a. Memiliki keyakinan dan sikap keagamaan yang tinggi agar keberadaan di Ikatan di masa yang akan datang
mampu memberi warna masyarakat yang mulai meninggakan nilai-nilai agamawi.
b. Memiliki wawasan dan kecakapan memimpin karena keberadaan kader ikatan bagaimanapun merupakan
potensi kepemimpinan umat dan kepemimpinan.
20
c. Memiliki kecendikiawanan, mengingat spesialisasi dan profesionalisasi mempersempit cakrawala berpikir
dalam sub bidang kehidupan yang sempit.
d. Memiliki wawasan dan ketrampilan berkomunikasi, mengingat bahwa masa yang akan datang industri
informasi akan mendominasi sistem budaya kita. Hal ini juga inhern dengan watak Islam yang dalam keadaan
apapun juga selalu siap melaksanakan amar ma’ruf Nahi Munkar sebagai essensi dari komunikasi Islamisasi.
IMM adalah organisasi Kader jadi bukan organisasi Massa, pengertian IMM sebagai organisasi kader harus
ditafsirkan bahwa, setiap mahasiswa yang akan menjadi anggota IMM tidak cukup dengan memahami dan
menyetujui AD/ART IMM saja, akan tetapi ia harus bersedia dan sanggup mendukung secara aktif cita-cita dan
program-program organisasi, sertya salalu berusaha melaksanakan tuntunan-tuntunanNYA.
Disamping pengertian demikian, maka terkandung pengertian pula bahwa IMM sebagai organisasi kader
yang berfungsi sebagai penggerak massa, yakni massa Angkatan Muda Muhammadiyah pada khususnya.selain itu
pengertian IMM sebagai organisasi kader Muhammadiyah yakni intelegensia atau ulama yang besar akan menjadi
tulang punggung dari gerakan islam Muhammadiyah, atau dengan kata lain sebagaimana lazim diistilahkan
dilingkungan Muhammadiyah IMM adalah pelopor, pelangsung dan pelaksana amal usaha Muhammadiyah.
DEKLARASI GARUT
Menyadari perlunya meningkatkan mutu “Ikatan“ sebagai aparat pembaharuan dan pengabdian, IMM
menegaskan sekali lagi strategi dasarnya untuk pembinaan organisasi sebagai berikut:
KADERISASI
Membina setiap anggota IMM sebagi kader yang taqwa kepada Allah dan sanggup memadukan intelektualitas
dengan ideologi, karena suksesnya perjuangan umat Islam Indonesia banyak ditentukan oleh kesanggupan
para intelegensinya untuk selalu berjuang dengan landasan ideologi Islam.
KRISTALISASI
Membina setiap anggota IMM sebagi subyek dan aktifis ikatan yang setia sepenuhnya kepada ideologi dan
loyal kepada organisasi. Pengalaman dan sejarah menunjukan bahwa untuk mencapai sasaran perjuangan
organisasi sebagai aparat untuk mencapai sasaran tersebut, harus didukung oleh anggota yang meyakini
kebenaran ideologi dan mengamalkannya serta aktif menunjang setiap aktifitas gerakannya.
KONSOLIDASI
Terus menerus menyempurnakan dan menertibkan organisasi, sehingga sebagai aparat perjuangan mampu
mengantarkan “ikatan“ dalam mencapai tujuan perjuangan.
Garut, 28 Juni 1967,
Konferensi Nasional II
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
DEKLARASI BAITURRAHMAN
Bismillahirrahmanirrahim
1. Sejarah Perjalan Ikatan dimulai dengan Deklarasi Kota Barat, Solo, 5 Mei 1965 yang berisikan hasrat dan
tekad kami untuk mewujudkan satu wadah pembinaan generasi muda Nasional yang kemudian kami
namakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Walaupun masih dalam usia muda, namun kami sadari, bahwa
segenap idea dan cita yang dilahirkan, dikembangkan dan diperjuangkan oleh pewaris nusantara yang
21
terdahulu, yang bertekad untuk mewujudkan satu Bangsa Indonesia yang besar dengan satu tata masyarakat
yang baru yang damai, adil sejahtera dalam naungan ridho Ilahi. Kami mengemban pula segenap ide dan cita
yang didengungkan pada proklamasi 17 Agustus 1945, pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, pada
kebangkitan nasional 20 Mei 1908, bahkan idea dan cita yang diperjuangkan oleh para Pahlawan Nasional
yang terdahulu.
2. Deklarasi Kota Garut, 28 Juli 1967, berisikan hasrat dan tekad kami untuk menjadikan ikatan sebagai aparat
pembaharu, suatu proses yang selalu dituntut oleh satu bangsa ataupun satu kaum yang selalu
menginginkan kemajuan. Demikian pula kami tegaskan dalam deklarasi tersebut, satu identitas kepribadian
ikatan yang menuntut setiap pendukung ikatan untuk membekali dan melengkapi dirinya dengan
kemantapan aqidah serta dengan kematangan intelektual, sebab kami yakin bahwa tantangan kehidupan
masa kini dan mendatang hanya akan bisa dijawab oleh pribadi-pribadi yang matang, dewasa dalam
keharmonisan serta perpaduan antara aqidah dan intelektualitas.
3. Di tengah-tengah kepanikan umat dewasa ini akibat krisis kependudukan, moneter, pangan sumber-sumber
alam yang tak tergantikan serta lingkungan hidup, maka kami berpendapat bahwa sebenarnya dibalik segala
krisis yang disadari atau tidak, diakui atau tidak justru merupakan krisi utama, yakni krisis kemanusiaan.
Tanpa diaukinya krisis kemanusiaan ini, maka krisis-krisis tersebut di depan tadi akan merupakan lingkaran
setan tanpa akhir. Krisi kemanusiaan ini timbul akibat modernisasi tanpa arah ataupun sebagai akibat
dipaksakannya suatu sistem hidup yang kurang memperhatikan faktor waktu, tempat dan kemampuan,
dengan hanya mementingkan tujuan-tujuan jangka pendek. Krisi ini mulai timbul akibat cara berfikir yang
terlalu rational dan mekanis sebagai bagian dari sesuatu program hidup yang pragmatis, materialistis,
dimana manusia menjadi semakin kehilangan cakrawala hidup dan idealismenya. Oleh karena itu ikatan
menyadari bahwa disamping tugas dan kewajiban kita untuk memberikan sumbangan dalam wujud sarana-
sarana fisik di dalam pembangunan bangsa, maka kaum muslimin Indonesia mempunyai kewajiban pula
untuk memberikan sumbangan dalam bentuk pembinaan manusia-manusia Indonesia baru yang tidak saja
berilmu dan berkemampuan ketrampilan tapi juga memiliki sikap/sistem nilai budaya yang insani yang akan
mempu memberikan arah, struktur dan percepatan yang proposional dalam pembangunan.
4. Dalam usaha mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan Undang-undang 45
dan Pancasila, ikatan beranggapan bahwa azas kekluargaan dalam demokrasi Pancasila seyogyanya tidak
diartiak sebagai suatu status hierarkis administrasi pemerintahan, melainkan sebagai bentuk persaudaraan
yang universal yang bernilai filosofis. Kaum muslimin Indonesia mempunyai tanggung jawab moral untuk
memberikan sumbangan yang berwujud satu perangkat sistem nilai yang tangguh yang kita gali dari
khasanah sistem iman dan Islam bagi dasar filsafat persaudaraan universal yang tersebut di atas.
5. Proses perubahan sosial adalah suatu proses yang selalu terjadi dalam sejarah kehidupan umat manusia itu.
Proses ini dapat terjadi secara alami namun dapat pula pada suatu waktu dan tempat, didorongkan atau
dilaksanakan baik dalam arah, struktur maupun faktor perepatannya. Diperlukan suatu kemampuan,
keuletan serta seni untuk dapat membawakan diri dalam segala macam bentuk perubahan tersebut di atas
agar peran dan fungsi ikatan sebagai aparat Islamiah dan amar ma’ruf nahi mungkar tidak berhenti
karenanya. Dalam keadaan semacam itu jangan sampai ikatan kita kehilangan motivasi, arah serta gairah
maupun dinamika hidup perjuangannya. Kami generasi awal yang telah mengantar kelahiran dan perjalanan
hidup ikatan sampai hari ini dan kami generasi penerus yang kini memegang kembali pimpina ikatan
senantiasa bertekad untuk mengemban amanah perjuangan ini demi kelangsungan peran dan fungsi ikatan
dalam masyarakat yang selalu berubah dan berkembang.
Semarang, 25 Desember 1975 M/27 Dzulhijjah 1395 H
22
ikatan sebagi individu yang memiliki kemantapan aqidah dan kematangan intelektual dan progresifitas aksi,
sebab tantangan perjuangan kini dan mendatang hanya bisa dijawab oleh postur kader progresif (mantap
aqidah, matang intelektual, progresif dalam aksi).
3. Di tengah krisi multidimensi, IMM bertekad memantapkan peran dan posisi sebagai pelopor gerakan kaum
muda. Sebagai gerakan kritik vertikal dan pemberdayaan dan pencerahan horisontal. Dengan membangun
kepeloporan dan mendemonstrasikan kekhasan intelektual gerakan IMM.
4. Untuk mewujudkan Baldatun Tayyibah Warabbun Gafur, maka kaum muslimin Indonesia memiliki tanggung
jawab khususnya Muhammadiyah lebih khususu lagi IMMuntuk memberikan lagi kontribusi berujud pada satu
perangkat sistem nilai yang tangguh yang digali dari kahasanah sisitem iman dan Islam bagi dasar filsafat
persaudaraan Universal.
5. Sumpah kader pelopor-progresif : kader pelopor-progresif IMM mengikrarkan: Mengaku berbangsa satu;
bangsa yang mencita-citakan keadilan; mengaku berbahasa satu; bahasa yang kebenaran; mengaku
bertanah air satu; tanah air tanpa penindasan.
6. Perubahan sebagai suatu yang nsicaya dalam sejarah umat manusia. Menuntut kader IMM tidak terlahir
sebagai generasi kerdil ditengah kebesaran Zaman. Diperlikan suatu kemampuan, keuletan dan integritas
untuk membawakan diri tampil elegan dan tidak terbawa arus. Bahkan menjadi pelopor perubahan menuju
keadilan dengan tetap menegaskan peran dan fungsi ikatan sebagai aparat dakwah Islamiyah dan amar ma’ruf
nahi mungkar.
7. Kami generasi IMM telah mengantarkan sebagian dari sejarahnya dan hari ini senantiasa bertekad
memanifetokan kader pelopor untuk perjuangan umay menuju kecermelangan Islam. Mari bergerak bersama.
Progresif jangan terhenti pada jargon dan retorika. Demi kelangsungan peran dan fungsi ikatan dalam
masyrakat yang selalu berubah dan berkembang.
BAB IV
LAGU-LAGU PERJUANGAN
23
MARS MUHAMMADIYAH
Sang surya telah bersinar
Syahadat dua melingkar
Warna yang hijau berseri
Membuatku rela hati
Ya Allah Tuhan Robbiku
Muhammad junjunganku
Al-Islam agamaku
Muhammadiyah gerakanku
Di timur fajar cerah germerlapan
Mengusik kabut hitam
Menggugah kaum muslimin
Tiggalkan peraduan
Lihatlah matahari telah tinggi
Di ufuk timur sana
Seruan illahi Rabby
Sami’na wa atha’na
Ya Allah Tuhan Robbyku
Muhammad junjunganku
Al-Islam agamaku
Muhammadiyah gerakanku
MARS IMM
Ayolah, ayo... ayo…
Derap derukan langkah
Dan kibar geleparkan panji-panji
Ikatan mahasiswa muhammadiyah
Sejarah ummat telah menuntut bukti
Ingatlah..ingat…ingat
Niat tlah diikrarkan
Kitalah cendekiawan berpribadi
Susila cakap taqwa kepada Tuhan
Pewaris tampuh pimpinan ummat nanti
Immawan dan immawati
Siswa teladan putra harapan
Penyambung hidup generasi
Ummat Islam seribu zaman
Pendukung cita-cita luhur
Negri indah adil dan makmur
RENUNGAN KADER
Seusai tahajjud
Ku merenung lagi
Siapa kemana
Diri hina ini
Lama ku tertidur
Dalam duniaku
Nanar ku memandang
Alam sekelilingku
24
Reff:
Beribu mujahid berguguran sudah
Beribupun Nampak semakin merentah
Namun kebetulan tiada kunjung sirna
Bahkan semakin menyesakkan dunia
Kini tiba waktu tuk kita tampilkan diri
Gelisah ummatku tak sabar menanti
Dalam ikatan telah bersemi janji
Hidup dijalan_NYA atau mati syahid
PERJUANGAN MUDA
Selamat datang wahai pejuang muda
Dalam IMM kita maju bersama
Ukir sejarah membelah cakrawala
Menepis kabut menguak fenomena
Harapan bangsa ada di pundak kita
Sebagai kader muda muhammadiyah
Jadi tumpuhan wahai kau tunas muda
Kita berjuang untuk nusa dan bangsa
Reff:
Raihlah cita-cita membangun nusa bangsa
Mari kita belajar, beramal dan berjuang
Harapan ummat Islam
Tuk menuju cita-citanya…2x
IMM PROGRESIF
Ikatan mahasiswa muhammadiyah
Bangga dengan DAD progresifnya
Pendukung cita-cita satu ikatan
Pelopor pelangsung dan penyempurna
Kota pahlawan jadi saksi utama
Perjuangan para kader ikatan
Progresif dalam gerakan mahasiswa
Pencerahan dan kemandirian bangsa
Reff:
Marilah immawan dan immawati
Tunjukkan satu bukti
Si kota yang bersejarah ini
Jayalah.. IMM.. jaya jayalah….
25