Anda di halaman 1dari 7

Reptil

Reptil adalah Hewan Reptil atau yang sering disebut dengan hewan melata merupakan
kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan biasanya memiliki sisik pada kulitnya. Reptil
juga sudah ditemukan sejak zaman nenek moyang. Seperti buaya, ular, kura-kura, penyu,
komodo, dan sejenis kadal lainnya.

Ciri-ciri reptil dapat diketahui sebagai berikut:

1. Reptil merupakan hewan darat yang berdarah dingin


2. Suhu tubuh reptil tidak tetap melainkan berubah-ubah mengikuti suhu disekitarnya
3. Hewan reptilia mempunyai kulit yang bersisik yang terdiri dari selaput bertulang atau
bergading
4. Bernafas dengan paru-paru
5. Biasanya bertelur dan telur bercangkang keras (Ovovivipar)
6. Beberapa reptilia mempunyai empat kaki dan beberapa lagi tidak berkaki.
7. Mempunyai kaki yang pendek kecuali ular
8. Reptile merupakan hewan buas kebanyakan diantaranya pemangsa serangga
9. Reptile memiliki gigi-gigi yang runcing dan diantaranya memiliki kelenjar racun

Sistem Pernapasan Reptil

Reptilia bernapas menggunakan paru-paru. paru-paru reptil ada dua buah, yang terdapat
disebelah kiri dan disebelah kanan. penjelasannya sebagai berikut:

1. Pertama Gas O2 dalam udara masuk melalui lubang hidung  rongga mulut  anak
tekak  trakea yang panjang  bronkiolus dalam paru-paru.
2. Kemudian dari paru-paru, O2 diangkut darah menuju seluruh jaringan tubuh.
3. Selanjutnya dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung untuk
dikeluarkan melalui paru-paru  bronkiolus  trakea yang panjang  anak tekak 
rongga mulut  lubang hidung (Pada Reptilia yang hidup di air, lubang hidung dapat
ditutup ketika menyelam).
Sistem Pencernaan Reptil
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Pada
reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan
kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan.Kelenjar pencernaan terdiri dari
hati dan pankreas. Hati menghasilkan empedu Di dalam mulut reptil terdapat lidah, gigi, dan
kelenjar ludah. Kelenjar ludah menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah
menelan makanan.

Mekanisme sistem pencernaan reptil:

1. Pada proses pencernaan, makanan dari mulut menuju kerongkongan


2. Selanjutnya menuju ke lambung
3. Dari lambung, makanan menuju usus
4. Di usus, bermuara dua saluran kelenjar pencernaan, yaitu hati dan pankreas. Di usus
terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan dan terjadi proses penyerapan
sari-sari makanan
5. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap akan dikeluarkan melalui kloaka.

Fungsi Organ sistem pencernaan reptil:

1. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang


menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam kerongkongan tidak
terjadi proses pencernaan.
2. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan
makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang kerongkongan. Disini
makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian lambung makanan dicerna
secara mekanik dan kimia.
3. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus
halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke
kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.
4. Merupakan muara tiga saluran, urin, reproduksi dan pencernaan.
5. Kloaka merupakan muara menjadi tiga bagian:
a. Korprodaeum : tempat keluar dari sistem pencernaan
b. Uradaeum : menerima dari saluran urin dan sel kelamin
c. Proctodaeum : daerah pengumpul

Kelenjar Pencernaan Reptil:

1. Kelenjar ludah
2. Pankreas
3. Hati

Hati terdiri dari dua lobus berwarna coklat kemerahan. Empedu yang dihasilkan oleh
hati ditampung didalam kantong(Vesica fellea). Kantong empedu terletak pada tepi sebelah
kanan hati.

Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pancreas berbentuk
pipih dan berwarna kekuning-kuningan.

Sistem Peredaran Darah Reptil

Peredaran darah pada hewan reptil adalah peredaran darah ganda, artinya dalam sekali
beredar ,darah, dua kali melewati jantung. Pertama-tama beredar keparu-paru yang disebut
“peredaran darah kecil” dan yang kedua, beredar ke seluruh tubuh yang disebut “peredaran darah
besar”.Reptil memiliki 4 ruang pada jantungnya, 2 ruang serambi (atrium) dan dua ruang bilik
(ventrikel). Reptil memiliki system peredaran darah tertutup, artinya sirkulasi darah keseluruh
tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah.pada system ini darah diedarkan melewati arteri dan
kembali ke jantung melewati vena.

Peredaran Darah Ganda pada Reptil:

1. Sistem peredaran darah Kecil/ Pulmonal(pada paru-paru)


Darah dari jantung dibawa ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa
ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2
dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.

 Mekanisme aliran darah: Ventrikel (bilik) kanan jantung  Arteri pulmonalis  Paru-
paru  Vena Pulmonalis  Atrium kiri jantung.

2. Sistem peredaran darah Besar/ Sistematik (seluruh tubuh)

Darah yang kaya O2 dari jantung dibawa ke seluruh tubuh. Kemudian O2 akan
bertukar dengan CO2 pada jaringan tubuh.

 Mekanisme aliran darah: Ventrikel (bilik) kiri  Aorta  Arteri Superior dan inferior
 sel/jaringan tubuh  vena cava inferior dan superior  Atrium (serambi) kanan
jantung.

3. Tiga Pola Sirkulasi Darah pada Reptil


a. Pola Crocodillen (sejenis buaya dan alligator lain)

Pola ini ditandai dengan jantungnya yang terdiri dari 4 ruangan (2 Atrium dan 2
Ventrikel). Terdapat saluran sempit yang disebut foramen panizza, yang
menghubungkan 2 Arteri utama yaitu Arteri kanan dan arteri kiri. Fungsi lain dari
foramen panizza adalah untuk distribusi O2 yang cukup ke saluran pencernaan dan
menjaga keseimbangan tekanan cairan jantung saat menyelam. Sekat tersebut menutup
saat ventrikel/bilik berkontraksi.
Contoh hewan yang masuk dalam jenis ini yaitu buaya, komodo, alligator, biawak, dan
sejenisnya.

b. Pola Squamata (sejenis penyu dan kura-kura)

Pola ini ditandai dengan tiga ruang jantung (2 Atrium/serambi dan 1


ventrikel/bilik jantung). Kontraksi ventricular pada pola ini adalah tunggal, yang mana
akan berakibat pada tercampurnya darah sedikit O2 dengan darah kaya kaya O2.

Contoh dari jenis reptil ini yaitu penyu, kura-kura atau hewan yang memiliki
cangkang keras dipunggungnya.

c. Pola Vanaranid (sejenis biawak dan komodo)

Pola ini ditandai dengan tiga ruang jantung (2 atrium/serambi dan 1


ventrikel/bilik jantung). Selain itu peredaran darahnya adalah ganda .perbedaan ini
mengurangi resiko tercampurnya darah kaya O2 dengan darah sedikit O2.

Contoh model reptil ini yaitu kelompok kadal (bunglon, kadal) atau jenis reptil yang
memiliki kemampuan metabolisme yang tinggi dibandingkan jenis reptil yang lain.
Sistem Reproduksi Reptil

Reptil memiliki alat kelamin jantan dan betina yang terpisah pada dua individu. berikut alat dan
fungsi reproduksi pada reptil:

1. Alat reproduksi pada kadal jantan:


a. Testis, jumlahnya sepasang, berfungsi sebagai penghasil sperma
b. Epididymis, merupakan saluran yang berkelok-kelok yang keluar dari testis.
c. Vas deferens, merupakan lanjutan dari epididymis tidak berkelok-kelok dan menuju ke
cloaca.
d. Hemipenis, merupakan penonjolan dinding cloaca, berfungsi sebagai alat untuk
memasukan sperma pada tubuh betina (kopulasi).
2. Alat reproduksi pada kadal betina:
a. Ovarium, jumlahnya sepasang,berfungsi sebagai penghasil sel telur
b. Oviduct, merupakan saluran sel telur dari ovarium, dindingnya tipis dan banyak
mengandung kelenjar yang memberi kulit ovum setelah dibuahi.
c. Cloaca, merupakan muara saluran kelamin, saluran pencernaan, saluran ekskresi.

Mekanisme Produksi

 Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium.


 Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka.
 Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis.
 Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu
epididimis.
 Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis
(hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-
balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet).
 Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang
dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
 Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat
melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air.
 Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah.
 Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan
oleh induknya.
 Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.

Umumnya reptil memiliki cara berkembangbiak hewan dengan cara bertelur


(ovipar), namun ada juga sebagian reptil yang berkembang biak dengan cara bertelur
melahirkan (ovovivipar)., seperti ular garter dan kadal. Kelompok reptil seperti kadal, ular
dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh
(fertilisasi internal). Fertilisasi pada hewan reptil biasanya terjadi secara internal di dalam
tubuh reptil betina. Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura
serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun
mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.

Anda mungkin juga menyukai