BANTEN
Oleh :
Oleh :
Dosen Pembimbing
Dr. Aris Widagdo, A.Pi, MSi Dr. Aris Widagdo, A.Pi, MSi
NIP. 19561227 198503 1 004 NIP. 19561227 198503 1 004
Mengetahui
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
akhirnya Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Pengoperasian
jaring insang (gillnet) rajungan di perairan teluk Banten” ini dapat diselesaikan
sesuai dengan target mutu dan waktu yang direncanakan.
Semoga laporan PKL ini bermanfaat bagi kemajuan sektor kelautan dan
perikanan.
ii
RINGKASAN DAN ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................... ii
RINGKASAN DAN ABSTRAK ........................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
Daftar Tabel ........................................................................................................... iv
Daftar Gambar ......................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.2 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Pelaksanaan ....................................................................................... 1
1.2.2 Tujuan khusus .................................................................................................... 2
II. METODE PRAKTEK ....................................................................................... 3
2.1 Waktu Dan Tempat ....................................................................................... 3
2.2 Prosedur Kerja ............................................................................................... 3
iv
Daftar Tabel
No table of figures entries found.dd
iv
Daftar Gambar
No table of figures entries found.
v
DAFTAR LAMPIRAN
No table of figures entries found.
vi
I. PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara dengan jumlah pulau yang sangat banyak dan dimana sebagian
besar luas wilayahnya adalah laut , yang memiliki sumber hayati perikanan yang tinggi untuk dapat
dikelola dan dimafaatkan bagi kesejahteraan masyarakat.
Jawa Barat, khususnya perairan kota Serang mempunyai sumber daya hayati perikanan yang
tinggi dan melimpah serta memberikan manfaat yang besar bagi para nelayan modern maupun
tradisional yang mengelolanya, terlebih lagi menambah pemasukan devisa negara.
Merupakan suatu program pendidikan yang diselenggarakan oleh Politeknik Kelautan dan
Perikanan Karawang diluar kampus yakni; Praktek Kerja Lapangan I (satu). Kegiatan PKL I
dilaksanakan pada kawasan usaha perikanan dengan pengelolahan sumber daya perikanan, keluatan,
bisnis, serta manajemen. sehingga dengan dilaksanakannya PKL I ini melatih taruna untuk mulai
mengenal dan mencintai lingkungan dan kehidupan laut sehingga timbul semangat kebaharian untuk
tetap menjaga kelestrian sumber daya kelautan serta dapat bersosialisasi dangan masyarakat nelayan
dimana para taruna ditempatkan pada saat praktek.
Agar taruna mampu mendiskripsikan manajemen alat tangkap, yang meliputi persiapan
penangkapan, proses penurunan alat tangkap, proses penangkapan ikan, proses penarikan alat tangkap,
serta proses penanganan hasil tangkapan di atas kapal seakaligus proses pemasaran hasil tangkapan.
1
1.2.2 Tujuan khusus
2
II. METODE PRAKTEK
Praktik Kerja Lapangan 1 (satu) ini dilaksanakan pada tanggal 10 Juli – 21 Juli 2017 berlokasi
di Pelabuhan Karangantu tepatnya berada di Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang,
Provinsi Banten.
Prosedur kerja yang dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan 1 (satu) adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan perbekalan konsumsi untuk di tempat praktek dan juga life jacket
sebagai salah satu barang wajib yang harus dibawa.
2. Berangkat menuju pelabuhan Karangantu dari BAPPL (Bagian Administrasi
Pendidikan dan Pelatihan Lapangan) mulai pukul 12.00 dengan estimasi waktu
jalan kaki selama 30 menit untuk sampai ke tempat tujuan.
3. Sampai di Pelabuhan Karangantu, langsung menuju kantor syahbandar untuk
mendaftarkan diri kepada petugas agar dicarikan kapal untuk tempat prakek.
4. Setelah mendapatkan kapal dan sepakat dengan tekong (bahasa setempat untuk
panggilan nahkoda perahu bagan) kemudian mengurus surat daftar abk.
Data dan informasi yang ddiperoleh selanjutnya ditabulasi serta dianalisis. Analisis dilakukan
secara deskripsi yang bertujuan agar dapat memberikan gambaran umum tentang manajemen operasi
penangkapan ikan dengan bagan perahu.
3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.1 Kapal
Bagan merupakan salah satu jenis alat tangkap yang menggunakan cahaya sebagai alat bantu
penangkapannya. Berdasarkan cara pengoperasiannya bagan dapat dikelompokkan kedalam jaring
angkat. Sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi serta kemajuan yang telah dicapai
oleh masyarakat maka desain dan konstruksi bagan semakin berkembang. Komponen dan peralatan
bagan yang penting adalah perahu, jaring, rangka bagan, lampu dan generator sebagai pembangkit
listrik (Sudirman, 2003).
Bagan perahu mempunyai konstruksi yang dapat dipindah - pindah (dioperasikan pada
berbagai tempat) dengan ditarik menggunakan perahu. Bagan perahu dibuat dari rangkaian atau
susunan bambu berbentuk segi. Di atas bangunan bagan juga terdapat roller (sejenis pemutar) dari
bambu yang berfungsi untuk menarik jaring. Kapal yang digunakan memiliki dimensi P= 12,45 m, L=
2,86 m, D= 0,96 m.
Bagan perahu yang digunakan oleh nelayan Desa Banten Kecamatan Kasemen adalah
bagan perahu (lift net) nelayan di daerah tersebut biasa menyebutnya bagan congkel yang digerakkan
dengan mesin penggerak bernama Mitsubishi bertenaga 100 DK.
Kapal pada alat tangkap bagan perahu di Kecamatan Kasemen ini memiliki ukuran panjang
12,45 meter, lebar 2,8 meter dan tinggi 0,96 meter. Fungsi kapal itu sendiri pada alat tangkap bagan
perahu sebagai alat mobilisasi agar alat tangkap dapat berpindah pada wilayah perairan.
4
3.1.2 Rangka
5
3.1.3 Jaring
Jaring yang digunakan adalah jaring yang disebut dengan waring dengan
mata jaring 0.4 mm dengan posisi terletak pada bagian bawah bangunan bagan
yang diikatkan pada bingkai bambu yang berbentuk segi empat dan memiliki
dimensi L= 27m X B= 22 m. Bingkai bambu tersebut dihubungkan dengan tali
pada ke-4 sisinya yang berfungsi untuk menarik jaring.
6
Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan bagan pada umumnya adalah ikan pelagis kecil seperti tembang (Clupea sp),
teri (Stolephorus sp), japuh (Dussumieria sp), selar(Charanx sp), pepetek (Leiognathus sp), kerot-kerot
(Therapon sp), cumi-cumi (Loligo sp), sotong (Sepia sp), layur (Trichiurus sp) dan kembung
(Rastrelliger sp) (Subani, 1972).
(Monintja & Martasuganda, 1989) mengungkapkan bahwa hasil tangkapan bagan pada
umumnya adalah ikan teri (Stolephorus sp), tembang (Clupea sp), peperek (Leiognathus sp), kembung
(Rastrelliger sp), layur (Trichiurus sp), selar (Charanx sp), tenggiri (Scomberomorus sp), japuh
(Dussumieria sp), cumi-cumi (Loligo sp) dan sotong (Sepia sp).
Hasil tangkapan utama merupakan hasil tangkapan yang berasal dari alat tangkap utama yaitu
jaring bagan itu sendiri. Setelah tahap setting dan haulling yang dilakukan sebanyak 4 kali dalam 3 hari
2 malam, maka didapatkan sejumlah hasil tangkapan yang dapat dilihat pada tabel 4.