Perubahan bentuk dan gaya dalam dunia arsitektur, sering didahului dengan perubahan
sosial yang terjadi dalam masyarakatnya . Sigfried Gideon (1971:4) bahkan pernah mengatakan
bahwa: “In each period of transition, religion and social changes are behind the changes in
architectural forms, as well as new inventions and the development of new techniques“.
Begitu juga yang terjadi di Austria. Dengan ditemukannya mesin uap dan industrialisasi
besar-besaran yang terjadi di Eropa, perkembangan gaya berarsitektur atau seni membangun
di Austria pun berkembang dengan pesat. Austria sendiri merupakan salah satu negara di
Eropa yang berperan besar menghasilkan nama-nama arsitek terkenal di dunia beserta karya-
karyanya. Bahkan, sedikit-banyak karya-karya tersebut mempengaruhi perkembangan
arsitektur post-modern jaman sekarang.
Salah satu tokoh arsitektur di Wina yang sangat terkenal adalah Joseph Maria Olbrich
(1867-1908). Bangunan yang melambungkan namanya sekaligus bangunan pertama atas
namanya sendiri adalah Secession Building di Wina. Bangunan ini berada di jantung kota Wina
dan digunakan sebagai galeri seni dan pameran dari aliran Avant-Garde dan Anticadmique
pada waktu itu. Bangunan ini merupakan bangunan beraliran Art Nouveau, yang dalam bahasa
Perancis berarti ‘seni baru’, ditandai dengan bentuk organik khususnya yang diilhami dari
motif-motif bunga dan tanaman lain, serta bentuk-bentuk lengkung yang mengalir.
Bangunan ini berbentuk simetris, bagian depannya berupa tembok masif dan hanya ada
pintu tunggal di titik sumbunya. Jendela ditempatkan pada sisi dinding kanan-kiri bangunan.
Hal ini menampilkan kesan megah, formal, dan monumental pada bangunan. Kesan ini juga
diperkuat dengan bagian yang paling mencolok dari bangunan ini, yaitu kubah berbentuk bola,
terbuat dari baja cetakan dengan permukaan relief tembus pandang dari bentuk floral
dedaunan. Bentuk kubah ini merupakan ungkapan dari ide tentang keindahan dan ‘rahasia
musim semi’ atau ‘Ver Sacrum’.
teoritikus di bidang seni dan arsitektur. Dia banyak menulis artikel berkaitan dengan polemik
dan perdebatan dalam gejala perkembangan arsitektur modern. Loos sangat radikal
menentang adanya ornamen dalam bangunan. Bahkan, dia menyebutkan bahwa ornamen
dalam bangunan adalah kejahantan dan pemborosan budaya. Kurangnya ornamen dalam
bangunan menurutnya adalah tanda spiritualisme bangunan.
Salah satu karyanya adalah Toko ‘Goldman and Salatsch’ yang ia desain pada tahun
1910. Pada toko ini terlihat tidak ada ornamen sama sekali pada bangunannya, Yang ada hanya
deretan jendela yang disusun dalam komposisi simetris dan harmonis serta adanya deretan
kolom dorik yang menandai pintu masuk utamanya. Bangunan ini dipandang sebagai bentuk
permulaan dari arsitektur rasionalis. Sedangkan secara keseluruhan, bangunan-bangunan yang
didesain oleh Adolf Loos ini banyak menerapkan konsep kebebasan ruang secara vertikal
dengan permainan ketinggian ruang dan tinggi-rendahnya lantai. Selain itu, keefisienan ruang
yang ditekankan pada aspek ekonomi dan fungsinya menjadi salah satu ciri desain karya
arsitekturnya. Karya-karyanya lah sedikit-banyak memberi inspirasi dan dikembangkan oleh
para arsitek dalam aliran ‘Cubisme’, ‘Fungsionalisme’ dan ‘Internasionalisme’.