Anda di halaman 1dari 4

Cerita Rakyat Legenda dari Jawa Tengah : Legenda Kawah Sikidang

Diwilayah Dieng pada zaman dahulu berdiri sebuah kerajaan. Istana kerajaan itu
sangat megah lagi indah. Putri Shinta Dewi berdiam di istana kerajaan itu.

Shinta Dewi amat terkenal kecantikannya. Layaknya dapat disejajarkan dengan


kecantikan bidadari Kahyangan. Tidak sedikit pangeran dan putra bangsawan yang
berkehendak melamar dan memperistri Shinta Dewi. Namun hingga selama itu
belum ada pemuda yang berani datang mengajukan pinangannya pada Shinta
Dewi.

Syandan, tersebutlah seorang pangeran kaya raya. Kidang Garungan namanya.


Kekayaan sang pangeran begitu terkenal, Iaksana semua kemewahan dimilikinya.
Selain itu, Pangeran Kidang Garunganjuga terkenal sakti. Shinta Dewi mendengar
pula adanya seorang pangeran yang sangat kaya raya lagi sangat sakti itu.

Pada suatu hari datang utusan Pangeran Kidang Garungan ke istana kerajaan di
Dieng. Utusan itu mengemban amanat dari Pangeran Kidang Garungan untuk
melamar Shinta Dewi.

Mendapati datangnya lamaran dari Pangeran Kidang Garungan, Shinta Dewi


langsung menyatakan persetujuannya. "Baiklah," katanya kepada sang utusan,
"sampaikan kepada Pangeran Kidang Garungan bahwa aku menerima
pinangannya. Silahkan Pangeran Kidang Garungan untuk datang ke istana kerajaan
ini untuk membahas pernikahan yang akan kami lakukan."

Utusan itu pun kembali setelah mendapat jawaban yang baik dari Shinta Dewi.
Pangeran Kidang Garungan lalu mengadakan persiapan menuju Dieng setelah
mendengar lamarannya diterima Shinta Dewi. Kereta indah berlapis emas
disiapkan untuk menjadi kendaraan sang pangeran untuk menuju istana tempat
tinggal calon istrinya itu. Kuda-kuda pilihan disiagakan pula. Tak lupa, berbagai
hadiah yang kesemuanya indah telah disiapkan untuk diberikan kepada Shinta
Dewi. Pada hari yang telah ditentukan berangkatlah Pangeran Kidang Garungan
dengan iringan para pengawal.
Contoh Cerita Rakyat Legenda dari Jawa Tengah Legenda Kawah Sikidang

Shinta Dewi telah mengadakan persiapan penyambutan. Istana kerajaan telah


dihias dengan berbagai hiasan yang menyedapkan pandangan. Aneka hiburan telah
pula disiapkan. Juga aneka makanan serta minuman yang kesemuanya enak dan
lezat. Semuanya telah menunggu kedatangan pangeran kaya raya lagi sakti itu.

Namun, betapa terperanjatnya Shinta Dewi setelah bertemu dengan Pangeran


Kidang Garungan. Sosok pangeran itu bukan seperti yang dibayangkannya. Tubuh
Pangeran Kidang Garungan memang tegap lagi gagah. Akan tetapi kepala
Pangeran Kidang Garungan ternyata menyerupai kepala kijang jantan!

Dalam hati, Shinta Dewi seketika itu menyatakan penolakannya menjadi istri
Pangeran Kidang Garungan. Namun, apa yang harus dilakukannya untuk
menggagalkan rencana pernikahannya?

Setelah memikirkan berbagai cara, akhirnya Shinta Dewi pun mengajukan syarat
kepada Pangeran Kidang Garungan sebelum diperistri. Katanya, "Hendaklah
pangeran membuatkan aku sebuah sumur yang sangat besar lagi dalam. Pembuatan
sumur itu harus pangeran sendiri yang mengerjakannya."

Pangeran Kidang Garungan terheran-heran mendengar permintaan calon istrinya


itu. Namun, ia bisa menerima permintaan Shinta Dewi setelah calon istrinya itu
menjelaskan padanya jika mereka akan menggunakan air sumur itu untuk mandi
bersama.
Pangeran Kidang Garungan menerima syarat itu. Tanpa membuang waktu, hari itu
juga ia langsung bekerja. Dengan mengerahkan segenap kesaktiannya ia segera
bekerja untuk menciptakan sebuah lubang yang besar lagi dalam. Kedua tangannya
yang kekar lagi kokoh terus menggali tanah. Tanduknya digunakannya pula untuk
menggali tanah yang keras. Tidak berapa lama lubang yang besar lagi dalam telah
tercipta. Sumur hampir selesai.

Shinta Dewi sangat terperanjat melihat kemampuan Pangeran Kidang Garungan


yang dalam waktu tak berapa lama hampir menyelesaikan sumur yang dibuatnya.
Ia sangat takut jika sumur itu akhirnya selesai dalam waktu tak berapa lama lagi. Ia
harus bertindak untuk menggagalkan pekerjaan Pangeran Kidang Garungan.
Ketika mendapati Pangeran Kidang Garungan masih berada di dalam lubang besar
lagi dalam itu, Shinta Dewi pun memerintahkan para prajuritnya untuk menutup
kembali lubang tersebut dengan tanah.

Pangeran Kidang Garungan yang masih berada di dalam lubang menjadi marah tak
terkira ketika mendapati dirinya tertimbun di dalam lubang. Ia tahu, Shinta Dewi
bermaksud mencelakakan dirinya. Ia pun mengerahkan kesaktiannya untuk
menembus tanah yang digunakan untuk menimbun dirinya. Terjadi ledakan yang
besar ketika tubuh Pangeran Kidang Garungan keluar dari timbunan tanah. Tanah
di sekitar lubang itu bergetar hebat karenanya. Namun, sebelum tubuh Pangeran
Kidang Garungan berhasil keluar dari lubang, Shinta Dewi memerintahkan para
prajuritnya untuk kembali menimbun lubang tersebut. Para prajurit bekerja keras
memenuhi perintah Shinta Dewi untuk menimbun lubang dengan tanah hingga
Pangeran Kidang Garungan tidak dapat muncul ke permukaan tanah.

Pangeran Kidang Garungan terus berusaha untuk dapat keluar dari timbunan tanah.
Setiap kali ia menerobos tanah yang digunakan untuk menimbunnya, setiap kali itu
terdengar suara ledakan yang keras. Tanah menjadi bergetar dan permukaannya
terasa panas.

Meski telah berusaha keras, tetap Pangeran Kidang Garungan tidak dapat keluar
dari lubang yang dibuatnya sendiri karena para prajurit terus menimbun lubang
dengan tanah. Menyadari dirinya tidak bisa lagi keluar dari lubang, Pangeran
Kidang Garungan pun mengeluarkan sumpah kutukannya, "Shinta Dewi! Karena
perbuatan burukmu pada diriku ini, maka seluruh anak keturunanmu kelak akan
berambut gimbal!"
Sumur yang meledak hingga membuat tanah bergetar dan permukaannya terasa
panas itu di kemudian hari dinamakan Kawah Sikidang. Di dalam kawah itu
dipercaya terdapat Pangeran Kidang Garungan. Tanah yang bergetar hebat dan
permukaannya yang terasa panas dipercayai bermula dari kemarahan menggelegak
dari Pangeran Kidang Garungan yang dijebak oleh Shinta Dewi. Adapun beberapa
warga di Dieng yang berambut gimbal juga dipercaya merupakan anak keturunan
Shinta Dewi.

' Kidang dalam bahasa Jawa berarti Kijang.

Pesan moral dari Contoh Cerita Rakyat Legenda dari Jawa Tengah : Legenda
Kawah Sikidang adalah jangan mudah berjanji sebelum memikirkannya baik-baik.
jika kita berjanji hendaklah kita tepati. Pengingkaran janji akan menyebabkan
kerugian bagi kita di kemudian hari dan juga merugikan orang lain yang telah
mendapat janji tersebut​.

Anda mungkin juga menyukai