Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEPERAWATAN

“PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

NAMA NIM
NURFAIDAH C12115001
RASDIANA C12115023
MUTMAINNAH C12115305
WA ODE UMI ALSUM C12115324
FATIMAH ZAHRA R. MUIN C12115519
ANDI FEBRINA SOSIAWATI C12115517

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga makalah tentang “Perencanaan” untuk mata kuliah Manajemen
Keperawatan dapat terselesaikan. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan kepada kami kelompok 1
sebagai mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas
Hasanuddin.

Dengan makalah ini, diharapkan dapat memudahkan kita dalam mempelajari materi
manajemen dalam keperawatan khususnya mengenai perencanaan. Kami menyadari bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari cara penulisan maupun isi dari makalah ini, karenanya
kami siap menerima baik kritik maupun saran dari dosen pembimbing dan pembaca demi
tercapainya kesempurnaan dalam pembuatan berikutnya.

Kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini,
kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa
melimpahkan berkat dan bimbingannya kepada kita semua.

Makassar, 5 Februari 2018

Penyusun

Kelompok 1

DAFTAR ISI

1
HALAMAN SAMPUL.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Pengertian dan Hakekat Perencanaan........................................................................................4
B. Tujuan Perencanaan...................................................................................................................5
D. Jenis Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................................................14
B. Saran........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan fungsi manajemen pertama yang sangat menentukan
dan mempengaruhi keberhasilan dari fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan
harus dikerjakan lebih dahulu sebelum mengerjakan fungsi manajemen yang lainnya.
Perencanaan yang baik akan mengarahkan pada pencapaian tujuan, sehingga sistem
kontrol diharapkan berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan memudahkan
pencapaian tujuan organisasi.
Fungsi manajemen selanjutnya adalah pengorganisasian, merupakan fungsi
manajemen yang memiliki peranan penting seperti halnya perencanaan. Melalui fungsi
pengorganisasian seluruh sumber daya baik manusia maupun bukan manusia yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau institusi diatur penggunaannya agar efektif dan efisien
sehingga tujuan organisasi tercapai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan dan hakikat perencanaan ?
2. Apa yang dimaksud dengan tujuan perencanaan ?
3. Apa saja komponen dari perencanaan ?
4. Apa saja yang termasuk jenis perencanaan dalam keperawatan ?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan hakikat perencanaan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan perencanaan
3. Mahasiswa dapat menjelaskan komponen perencanaan
4. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis perencanaan dalam keperawatan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Hakekat Perencanaan


Aspek utama dalam manajemen adalah pengaturan dan penggerakan karyawan
melalui proses kepemimpinan. Untuk dapat melakukan pengaturan yang baik maka perlu
perencanaan, pembagian tugas dan koordinasi tugas-tugas, oleh karena itu perencanaan
merupakan aspek utama dan pertama kali harus dilakukan oleh seorang manajer atau
pimpinan organisasi. Hasil dari perencanaan adalah sebuah rencana/rencana kerja yang
harus berisi alternatif terbaik untuk mencapai tujuan.
Rencana kerja yang baik mengarahkan pencapaian tujuan yang efektif dan
efisien, sehingga faktor faktor produksi yang ada digunakan sebaik-baiknya.
Perencanaan adalah upaya manusia secara sadar memilih alternatif masa depan yang
dikehendaki dan kemudian mengarahkan sumberdaya untuk mewujudkan tujuan.
Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan manajerial yang mencakup penelitian
lingkungan, penggambaran sistem organisasi secara keseluruhan memperjelas visi, misi
dan filosofi organisasi, memperkirakan sumber daya organisasi, mengidentifikasi dan
memilih langkah-langkah tindakan, memperkirakan efektifitas tindakan dan menyiapkan
karyawan untuk melaksanakannya.
Perencanaan (planning), merupakan fungsi dasar dari manajemen dan semua
fungsi dalam manajemen tergantung dari fungsi perencanaan. Maksudnya fungsi-fungsi
yang lain dari manajemen tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya perencanaan
yang baik. Perencanaan adalah proses berkelanjutan yang diawali dengan menetapkan
tujuan, dan kemudian melaksanakannya sesuai dengan proses, memberikan umpan balik
dan melakukan modifikasi rencana jika diperlukan. Perencanaan merupakan proses
berfikir atau proses mental dalam membuat keputusan dan peramalan yang berorientasi
pada masa yang akan datang.

4
Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses
manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat diarahkan secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, oleh karena itu perencanaan
harus mengandung unsur-unsur yang dapat menjawab What, Why, Where, When, Who
dan How.
Secara lengkap pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud adalah
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan? Penjelasan dan perincian kegiatan yang
dibutuhkan, sumber daya yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan tersebut
agar apa yang menjadi tujuan dapat dihasilkan
2. Apa sebabnya tindakan itu harus dilansanakan? Penjelasan mengapa rencana itu
harus dikerjakan dan mengapa tujuan tertentu harus dicapai
3. Dimana tindakan itu harus dikerjakan? Penjelasan tentang tempat/lokasi secara
fisik dimana rencana kegiatan harus dikerjakan sehingga tersedia sumber daya
yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan itu
4. Kapan rencana itu harus dikerjakan? Penjelasan kapan dimulainya tindakan dan
kapan selesainya di setiap unit organisasidengan penggunaan standar waktu yang
telah ditentukan
5. Siapa yang mengerjakan tindakan itu? Petugas yang akan melakukan kegiatan
atau tindakan baik jumlah maupun kualifikasi keahlian, pengalaman maupun
pendidikan
6. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan itu? Penjelasan secara rinci teknik-teknik
melakukan kegiatan yang ditetapkan sehingga tindakan yang dimaksud akan dapat
dijalankan dengan benar

B. Tujuan Perencanaan
1. Meningkatkan peluang untuk sukses
2. Menstimulasi berfikir analisis
3. Mencegah terjadinya krisis manajemen
4. Memfasilitasi berfikir kritis dan membuat keputusan secara fleksibel.
5. Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi
6. Menjamin biaya yang efektif

Adapun tujuan umum dan tujuan khusus


5
Tujuan umum dapat didefinisikan sebagai hasil yang dinginkan melalui usaha
yang dilakukan secara terarah. Tujuan umum juga merupakan tujuan filosofi. Meskipun
tujuan institusi biasanya ditentukan oleh para petinggi organisasi, terdapat
kecenderungan penekanan pada perlibatan karyawan dalam penyusunan tujuan
organisasi. Tujuan umum seperti filosofi dan nilai, berubahs ejalan dengan waktu serta
memerlukan evaluasi ulang dan penetapan prioritas secara periodik.

Organisasi biasanya menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek terkait
pelayanan yang diberikan, ekonomi, penggunaan sumberdaya (termasuk manusia, dana,
dan fasilitas), inovi, dan tanggung jawab sosial. Berikut contoh pernyataan tujuan umum:

1) Semua staf keperawatan akan mengenali kebutuhan pasien terhadap kemandirian dan
hak privasi serta akan mengkaji tingkat kesiapan belajar pasien terkait dengan
penyakitnya

2) Staf keperawatan akan memberi asuhan yang efektif kepada pasien dan memenuhi
kebutuhannya berdasarkan fasilitas rekomendasi di komunitas dan rumah sakit dengan
penerapan rencana perawatan, perawatan pasien secara individual, dan perencanaan
pemulangan, termasuk perawatan tindak lanjut.
3) Kinerja semua karyawan di bagian keperawatan akan di evaluasi dengan cara yang
menghasilkan pertumbuhan pada karyawan dan meningkatkan standar keperawatan
4) Semua unit keperawatan di Country Hospital akan bekerja secara kooperatif dengan
bagian lain di dalam rumah sakit demi misi, filosofi, dan tujuan istitusi di masa yang
akan datang.

Meskipun tujuan umum dapat mengarahkan dan mempertahankan perilaku


organisasi, penggunaan evaluasi tujuan umum sebagai alat utama untuk mengkaji
evektivitas organisasi dapat membahayakan kelangsungan organisasi. Bahaya pertama
adalah terjadi pertentangan antartujuan yang menimbulkan kebingungan karyawan dan
pengguna layana. Sebagai contoh, tuntutan memaksimalkan keuntungan dalam fasilitas
pelayanan kesehatan saat ini dapat bertentangan dengan beberapa tujuan pasien yang
dinyatakan atau tujuan kualitas. Bahaya kedua pendekatan tujuan umum tersebut adalah
bahwa tujuan yang dipublikasikan belum tentu mencerminkan tujuan organisasi yang
sesungguhnya. Tujuan organisasi dapat menjadi penghalang bagi nunit individual atau
tujuan personal. Bahaya yang terakhir adalah bahwa karena tujuan umum bersifat global,
sering kali sulit untuk menentukan pencapaian tujuan tersebut (Marquis & Huston, 2016).

6
Tujuan khusus sama dengan tujan umum, yang memotivasi orang menuju akhir
yang spesifik dan jelas, dapat diukur, dapat diobservasi atau dapat diukur dibandingkan
tujuan umum karena tujuan khsusus mengidentifikasi bagaimana dan kapan tujuan umum
dapat tercapai.

Tujuan umum biasanya memiliki banyak tujuan khusus yang masing-masingnya


dilengkapi dengan tanggal pencapaian yang ditetapkan. Semakin spesifik tujuan khusus
untuk suatu tujuan umum, selain mudah bagi semua orang yang terlibat dalam pencapaian
tujuan umum memahaminya dan melasanaan perilau peran yang spesifi. Perawat manajer
khususnya perlu mempertimbangkan hal tersebut saat menuliskan uraian tugas, jika
ditemukan sedikit ketidapastian dalam uraian tugas tersebut, dapat terjadi kebingungan
atau distorsi peran . tujuan umum dan tujuan khusus yang tertulis harus diomuniasian
epada semua staf dalam organisasi yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan
tersebut. Hal ini merupakan peran kepemimpinan yang sangat pentng bagi perawat
manajer.

Tujuan khusus dapat berfokus pada proses yang diinginkan atau hasil yang
diinginan. Tujuan khusus berfokus hasil menyebabkan hasil yang diinginkan . contoh
tujuan khusus berfokus proses adalah “100% staf perawat akan mengorientasikan pasien
baru pada sistem panggil cahaya (call-light system), dalam 30 menit seja pasien masuk.
Hal yang dilakukan adalah mendemostrasikan penggunaannya dengan benar dan meminta
pasien untuk mengulangi demonstrasi tesebut.” Contoh tujuan khusus berfokus hasil
adalah “semua pasien pasca-operasi akan megalami penurunan derajat nyeri setelah
pemberian obat nyeri parenteral.” Penulisan tujuan khusus yang baik memerlukan waktu
dan latihan.

Tujuan khusus harus memiliki kriteria tertentu agar dapat diukur. Semua tujuan
khusus harus memiliki kriteria tertentu agar dapat diukur. Semua tujuan khusus harus
memiliki keterangan waktu pencapaian yang spesifik, dan dinyatakan dalam istilah
perilaku, dapat diveluasi secara objektif, dan mengidentifikasi hasil yang positif, bukan
negatif.

C. Komponen dalam Perencanaan


Perencanaan manajemen keperawatan diawali dengan perumusan tujuan institusi/
organisasi yang dijelaskan dalam visi, misi, filosofi dan tujuan sebagai arah kebijakan
7
organisasi. Sebagai perawat, Anda harus memahami tujuan organisasi ini supaya dapat
bersinergi untuk mencapai cita-cita/harapan organisasi.
1. Perumusan Visi
Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk membuat
suatu perencanaan sehingga disusun secara singkat, jelas, dan mendasar serta ada
batasan waktu untuk pencapaian. Visi merupakan pernyataan berisi tentang mengapa
organisasi dibentuk. Contoh rumusan visi: “Menjadi ruang perawatan bedah yang
melakukan perawatan profesional dan unggul dalam manajemen perawatan luka
modern di tahun 2018”
2. Perumusan Misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai visi yang
telah ditetapkan. Contoh misi ruang perawatan bedah yang mengacu pada visi tersebut
di atas:
1) Memberikan asuhan keperawatanpadapasienbedahsecaraholistik bio-psiko-
sosio- kulturaldan spiritual.
2) Melakukan tindakan perawatan luka dengan menggunakan manajemen
perawatan luka modern.
3) Menyediakan sarana prasarana untuk menunjang manajemen perawatan luka
modern.
4) Melakukan penelitian tindakan bedah berdasarkan perkembangan dan trend
perawatan bedah.

3. Perumusan Filosofi
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut keyakinan dan praktik
keperawatan dalam suatu organisasi. Contoh
1) Pasien adalah manusia yang merupakan makhluk holistik (bio-psiko-sosial
spiritual)
2) Pasien adalah individu yang unik dan bermartabat

4. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai sebagai arah kebijakan bagi
organisasi untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara

8
mencapainya. Tujuan mutlak harus ada dalam organisasi pelayanan keperawatan.
Untuk merumuskan tujuan yang baik harus memenuhi syarat antara lain :
Tujuan harus dapat menjelaskan arah :
1) Tujuan harus memungkinkan untuk dicapai
2) Terukur artinya tujuan berisi ketentuan kwantitatif
3) Teradapatbatasanwaktuuntuk pencapaian target
4) Pencapaian akhir setiap tujuan dapat diterima semua anggota organisasi
5) Kriteria dibuat untuk melihat seberapa besar tujuan tercapai
6) Setiap tujuan mendukung sasaran organisasi
Contoh Rumusan tujuan:
Meningkatkan kualifikasi tenaga perawatan yang handal dan kompeten dalam
keperawatan bedah melalui pendidikan dan pelatihan.

5. Kebijakan dan Prosedur


Kebijakan adalah rencana dalam bentuk pernyataan atau intruksi yang
mengarahkan mengarahkan organisasi dalam pengambilan keputusan. Kebijakan
menjelaskan pencapaian tujuan umum dan menuntun kegiatan secara umum dan
lingkupaktivitas organisasinya. Kebijakan juga mengarahkan individu sesuai misi
oragnisasi dan mendefinisikan batasan yang luas dan hasil yang diinginkan dai situasi
yang biasa terjadi berulang, sekaligus memberi kebebasan dan inisiatif kepada
pelaksana kebijakan tersebut.
Kebijakan dapat tersirat atau tersurat. Kebijakan tersirat dibuat bukan dalam
bentuk tertulis, tetapi tidak juga dinyatakan secara verbal dan biasanya telah lama
dikembangkan serta menyertai preseden. Sebagai contoh, Rumah Sakit secara tersirat
telah mengambil kebijakan bahwa karyawan harus didorong dan di dukung untuk
bekerja diorganisasi pelayanan kesehatan di tingkat komunitas regional dan nasional.

Contoh lain, perawat yang menghabiskan masa cuti melahirkan selama 3


bulan dapat kembali ke pekerjaan dan dinas tanpa perubahan status. Kebijakan
tersurat dinyatakan secara verbal ataudalam bentuk tertulis. Sebagian besar organisasi
memiliki banyak kebijakan secara tertulisyang disiapkan bagi semua orang dan
mendukung konsistensi tindakan. Kebijakan tersurat meliputi cara berpakaian formal,
9
kebijakan untuk tidak masuk karena sakit atau libur, dan prosedur yang terkait dengan
kedisiplinan.
Prosedur adalah rencana yang menghasilkan metode lazim atau mudah
iterima dalam melksanakan tugas sopesiik dalam bentuk urutan langkah suatu
tindakan . prosedur mengidentifkasi kebiakan dan biasanya terdapat pada manual di
tingkat unit organisasi. karena instruksi procedural meliputi elemen pengorganisasian
beberapa buku menempatkan penyusunan prosedur dalam fase pengorganisasian
proses manajmen. Penyusunan prosedur harus berhubungan erat dengan perencanaan
karena perencanaan merupakan landasan semua prosdur tanpa memandang letak
penyusunannya.
Upaya melibatkan kelompok dan pengipelmentasian prosedur tersebut
cenderung memenuhi harapan. Prosedur menghemat waktu staf , memfasilitasi
pendelegasian, menurunkan biaya, meningkatkan produktivitas, dan menjadi alat
kendali

6. Aturan
Aturan dan regulasi adalah rencana yangmembatasi tindakan spesifik atau
sesuatu yang bukan tindakan. Sebagai bagian penyataan kebijakan dan prosedur,
aturan menjelaskan situasi yang memungkinkan hanya satu pilihan tindakan. Karena
aturan adalah jenis perencanaan yangpalig fleksibel dalam hirerki perencnaan,
sebaiknya jumlah aturan dalam organisasi dibatasi. Namun, aturan yang adaharus
ditekankan untuk menjaga moral dan kehancuran dan memfasilitasi struktur
organisasi. .

10
D. Jenis Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktunya
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang:
1) Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan operasional
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu satu jam
sampai dengan satu tahun.
2) Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan
dengan kurun waktu antara satu tahun sampai lima tahun.
3) Perencanaan jangka panjang atau sering disebut perencanaan strategis adalah
perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai 20 tahun.
Dalam perencanaan di ruang perawatan biasanya yang digunakan adalah
perencanaan jangka pendek yaitu rencana harian, bulanan dan rencana tahunan.
1) Rencana Harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing perawat yang
dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencana dibuat oleh kepala ruang,
ketuatim/perawat primer dan perawat pelaksana.
2) Rencana Bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan. Rencana
ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana ini biasanya dibuat oleh
kepala ruang dan ketua tim/perawat primer.
3) Rencana Tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali, yang dibuat
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya, rencana ini biasanya dibuat
oleh kepala ruang.

Menurut waktu pembuatan perencanaan dapat diklasifikasikan dalam:


1) Perencanaan reaktif yaitu perencanaan yang disusun ketika adanya masalah aktual
yang dihadapi saat ini.
2) Perencanaan proaktif yaitu perencanaan yang disusun sebelum masalah timbul,
antisipasi terhadap perubahan kebutuhan dan meningkatkan kemampuan
organisasi, sedangkan

Menurut proses penyusunan perencanaan diklasifikasikan menjadi:


Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (Profitabel Growth Approach) dan
pendekatan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Treat).
11
1. Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (Profitabel Growth Approach)
yaitu Perencanaan yang dilakukan dengan menganalisa sarana produksi yang
dimiliki dan dihubungkan dengan kebutuhan yang muncul dari lingkungan.
Mengusahakan terjadinya keseimbangan antara sarana yang dimiliki dengan
kebutuhan lingkungan. SALING BANGUN : SA (Sarana Produksi) LING
(Lingkungan masyarakat), BANGUN (Perkembangan yang menguntungkan)

Gambar 1. Proses Perencanaan dengan pendekatan yang menguntungkan

2. Pendekatan SWOT (Strenght, Wakness, Opportunity dan Threat) Rencana disusun


dengan proses perencanaan, dimulai dengan menganalisafaktor internal yang
berhubungan dengan kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weaknes), selanjutnya
melakukan analisa faktor eksternal yang berhubungan dengan peluang
(opportunity) dan tekanan/ancaman (Threat). Setelah diketahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman selanjutnya disusun rencana strategis untuk
mencapai tujuan organisasi.

12
Gambar 2. Proses Perencanaan dengan analisis SWOT

Pada pembahasan dalam topik ini, perencanaan keperawatan yang juga penting
adalah perencanaan SDM khususnya SDM Keperawatan. SDM Keperawatan yakni
kegiatan merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan organisasi serta
efektif efisien dalam membantu terwujudnya tujuan.
Adapun Tujuan Perencanaan SDM Keperawatan adalah:
1. Menentukan kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan contoh perencanaan
2. kebutuhan perawat berdasarkan tingkat pendidikan (D III, Ners, NersSpesialist)
3. Peminatan SDM keperawatansesuai minat, spesialisasi, dan kualifikasi pendidikan
yang tepat
4. Menjamin tersedianya tenaga keperawatan masa sekarang maupun masa mendatang
5. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas
6. Mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan (planning), merupakan fungsi dasar dari manajemen dan semua
fungsi dalam manajemen tergantung dari fungsi perencanaan. Maksudnya fungsi-
fungsi yang lain dari manajemen tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya
perencanaan yang baik. Perencanaan adalah proses berkelanjutan yang diawali dengan
menetapkan tujuan, dan kemudian melaksanakannya sesuai dengan proses,
memberikan umpan balik dan melakukan modifikasi rencana jika diperlukan.
Perencanaan merupakan proses berfikir atau proses mental dalam membuat keputusan
dan peramalan yang berorientasi pada masa yang akan datang.
Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktunya
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang:
1) Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan operasional
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu satu jam
sampai dengan satu tahun.
2) Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan
dengan kurun waktu antara satu tahun sampai lima tahun.
3) Perencanaan jangka panjang atau sering disebut perencanaan strategis adalah
perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai 20 tahun.

B. Saran
Menurut kami anggota dari kelompok 1, makalah kami memiliki beberapa
kekurangan. Kami juga memohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat
suatu kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Maka dari itu kami
bersedia menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah kami
selanjutnya. Semoga materi dalam makalh tersebut dapat dipahami oleh siapapun
yang membacanya. Terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2016). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.


Jakarta: EGC.
Mugianti, S. (2016). Manajemen dan kepemimpinan dalam praktek keperawatan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai