OLEH KELOMPOK 9 :
FAKULTAS EKONOMI
2020
1. TUJUAN DAN FRIKSI DALAM PENULISAN LAPORAN
Tujuan laporan audit:
1) Mengkomunikasikan: menceritakan hal-hal yang mereka temui
2) Menjelaskan.
3) Mempengaruhi, dan jika perlu, meminta dilakukan sutu tindakan.
Auditor harus berusaha untuk membuat laporan audit yang dibuat tidak membundukan bagi
penerima pelaporan (manajemn). Jika auditor internal tidak dapat mencapai tujuan ini,
laporan merekA hanya akan mentransfer waktu saja
Ada sedikit friksi di dalam aktivitas audit yang mampu melebihi friksi yang
disebabkan oleh prosen perolehan laporan. Analisa dan temuan audit yang baik sering
terlupakan pada proses pengambilan laporan. Beberapa alasab yang dapat di berikan
1) pengawas Penulisanulangoleh.
Draf laporan auditor yang sudah disiapkan dengan upaya terbaik ternyata di coret-
coret oleh supervaisor meyebabkan perasan kecewa bagi auditor yang telah
mempersiapkannya dengan penuh kerja keras
2) Pelaporandibawahtekanan.
Tekanan ini bisa berasal dari supervaisor, manajer dan eksekutif operasional yang
tidak sabar menunggu menyelesaikan laporan auditor tetntu akan menciptakan
ketegangan bagi auditor.
3) Terlalubanyakwaktu yang dihabiskanuntukpenulisanlaporan.
4) Draf yang buruk.
Lebih auditor lebih memperhatikan melakukan audit dibandingkan dengan
menulisnya.
5) kemampuanmenulis yang lemahdaripara auditor
6) Perbedaanopiniantara auditor dan supervisor mereka.
Perbedaanantara auditor dengansupervisornyadapatterjadimulaidaritatabahasa,
ejaansampaikelogikadan menafsirkanasidarikondisi-kondisi yang ditemukan.
7) Penulisan laporan dilakukan jauh dari lokasi audit.
Banyak laporan audit yang diterbitkan di kantor setelah pekerjaan lapangan
berakhir. Selang waktu tersebut kadang-kadang membuat lupa auditor sementara
ada kertas kerja yang cukup memberikan data.
8) Kurangnya minat klien.
9) Membuat laporan yang ditulis dengan kesulitan dan sulit, klien yang kompilasi
tidak perlu untuk memberikan tanggapannya, seorang auditor yang telah bekerja
keras akan membuat frustasi dalam proses yang sulit yang membuat laporan audit
sulit
2. PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETETAPAN WAKU LAPORAN AUIDIT
INTERNAL
1) Pahami Objective dari Proses yang di audit
Setiap proses harus memiliki objective atau tujuan yang ingin dicapai, untuk apa
proses itu dilakukan. Contohnya :
Proses Perencanaan Produksi, objectivenya adalah “Pemenuhan order
customer yang tepat waktu dan jumlah + proses produksi berjalan dengan
efisien”
Proses Training, objectivenya adalah “ROTI (Return of Training
Investment)”, atau apa manfaat dari training yang telah diadakan
2) Pelajari pencapaian kinerja dan permasalahan yang sedang terjadi saat ini.
Setelah objective proses dipahami, auditor harus mempelajari pencapaian kinerja
saat ini dengan cara mempelajari data pencapaian kinerja yang biasa terdapat pada
laporan bulanan. Auditor juga perlu memahami permasalahan yang sering terjadi
pada proses yang akan di audit. Contohnya :
Harapan dari penyusunan checklist ini adalah auditor dapat melihat letak
kelemahan dari sistem.
4) Pelaksanaan Audit
1) Standar Atribut,
yang berkenan dengan karakteristik auditor internal baik secara organisasional
maupun individual dalam melaksanakan aktivitas auditnya
2) Standar Pelaksanaan,
yang menjelaskan aktivitas audit internal, dan manajemen atas aktivitas audit.
3) Standar Implementasi,
yang berkenaan dengan aplikasi standar atribut dan standar pelaksanaan dalam jenis
audit tertentu ( misalnya dalam audit kepatuhan, dan investigasi /audit fraud).
Standqadr implementasi dicirkan dengan kode ‘’A’’ atau ‘’C’’pada standar atribut
dan standar pelaksanaan
strategi penulisan laporan, hal penting yang perlu dipahami benar oleh praktisi Internal
Auditor yaitu arti penting sebuah laporan, standar kualitas laporan, dan harga pokok sebuah
laporan , berikut adalah detil penjelasannya :
1) Arti Penting : laporan audit merupakan sebuah produk yang dihasilkan atas kinerja
Internal Auditor, yang merupakan powerful tool untuk menyampaikan kondisi yang
sebenarnya yang terjadi di lapangan, serta penilaian atas kesuksessan yang
perusahan peroleh artinya bukan hanya kesalahan atau pelanggaran dilakukan oleh
oknum yang ditemukan.
2) Standar Kualitas : sebuah laporan Internal Audit harus memenuhi standar kulitas,
antara lain menarik, orientasi hasil, konstruktif, persuasive, sesuai kondisi, ringkas,
langsung dan tepat waktu.
3) Harga Pokok Laporan : sebuah laporan internal audit harus dibangun secara
Analitis dimana terdapat perencanaan, fieldwork, dan pengembangannya; adanya
pengajian secara Administratif dimana harus tersusun rapih, diketik, telah direview,
diterima dan telah melalui proses editing yang memadai; adanya Pembahasan hasil
Internal Audit. Ketiga standar kualitas laporan di atas adalah standar dari
pembuatan Laporan Internal Audit yang harus dipahami dengan baik.
Sudah pasti dalam proses penulisan laporan adanya masalah apalagi model laporan
audit tradisional yang sering/masih digunakan oleh praktisi Internal Audit saat ini,
masalah-masalah tersebut antara lain :
4) Permasalahan itu dapat diatasi dengan merubah pola tulisan (siap salah) dan
menyiapkan laporan bersamaan dengan proses audit, dari hal ini dapat dijabarkan
cara sederhana untuk menyiapkan laporan, antara lain :
Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa laporan Internal Audit memiliki satu
tujuan agar management melakukan suatu tindakan dari apa yang disampaikan pada
laporan, yaitu dengan memperhatikan beberapa strategi, sebagai berikut :
1) Langsung: pastikan bahwa apa menjadi logika dari Auditor dapat menjawab apa
yang menjadi logika dari pembaca.
2) Konkrit dan deskriptif: pastikan bahwa apa yang dilaporkan adalah hal yang
konktrit sehingga dapat menjelaskan suatu kondisi pada area yang pasti.
3) Istilah yang dimengerti: definisikan istilah yang dibuat sehingga bahasa yang anda
gunakan dapat lebih sederhana.
4) Minat Audiens: pastikan apa yang menjadi minat dari pembaca, ungkapkan kondisi
pada pembuka kalimat pada laporan audit.
5) Disain dan format: perhatikan desain laporan yang dibuat, berikan bentuk laporan
yang lebih menarik dan tidak monoton,tambahkan gambar jika hal ini diperlukan.
Segala sesuatu dapat berubah demikian pula dengan pola pikir kebanyakan orang
mengenai laporan Internal Audit, melalui laporan ini anda sebagai praktisi Internal
Auditor dapat memberikan nilai tambah yang bagi perusahaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka laporan yang di sampaikan haruslah memiliki
unsur-unsur berikut ini :
1) Objektif
Laporan yang disusun harus mengungkapkan fakta dengan teliti berdasarkan data
yang dapat di uji kebenarannya. Menyampaikan dengan jelas tentang pokok
pemeriksaan yang telah dilakukan sehingga dapat di yakini kebenrannya
2) Clear (Jelas)
Laporan disusun dengan menggunakana Bahasa yang jelas, tidak menimbulkan
kesalahan pahaman bagi penggunanya. Menerangkan dengan jelas dan lengkap
agar dapat di mengri oleh pihak-pihal yang menggunakannya.
3) Ringkas
Struktur laporan yang baik melaporkan dengan ringkas pelaksanaan operasional,
pengendalian, daan hasil kerja. Laporan itu harus terhindar dari hal-hal yang tidak
relevan, tidak material seperti gagasan, temuan kalimat dan sebagainya yang tidak
menunjang tema pokok laporan, namun tetap menjaga kualitas informasi yang di
sampaikan melalui laporan tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan
pemakainya.
4) Mengbangun (kosntruktif)
Laporan yang bersifat membangun adalah laporan yang sedapat mungkin
memaparkan rekomendasi tindakan permbaikan yang dapat dilakukan untuk
mengupayankan peningkatan operasi
5) Tepat Waktu
Laporan audit hanya dapat bermanfaat dengan maksimal bila laporan tersebut di
sajikan pada saat di butuhkan. Sehingga auditor harus mampu menyajikan laporan
yang tepat waktu
DAFTAR PUSTAKA
https://www.blj.co.id/2013/07/19/menulis-laporan-internal-audit-yang-efektif/
https://www.academia.edu/26072010/AUDIT_INTERNAL
https://ilearning.me/tag/unsur-unsur-laporan-laporan-audit/
https://inixindojogja.co.id/training/diklat-pemerintahan/teknik-penulisan-laporan/
https://www.iia.org.au/technical-resources/professionalGuidance/standards.aspx
https://www.academia.edu/36368910/STANDARDS_OF_THE_PROFESIONAL_PRACTICE_
OF_INTERNAL_AUDITING