Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TOPOGRAFI

PAKET :

PERENCANAAN TEKNIK PEMBANGUNAN JALAN TEMBUS


TELUK TRITON -KAIMANA
NO M O R : 057.B/SPK/15. 56 -BM/600/2018
TANGGAL : 02 Juli 2018

CV. LAKIPADADA KONSULTAN


TAHUN 2018
LAPORAN TOPOGRAFI

KATA PENGANTAR

Untuk memenuhi ketentuan Kontrak Layanan Konsultan pada Paket


Perencanaan Teknik Pembangunan Jalan Tembus Teluk Triton -Kaimana,
Nomor 057.B/SPK/15.56 -BM/600/2018 tanggal 02 Juli 2018, dari sumber
dana APBD Tahun Anggaran 2018 antara Organisasi Perangkat
Daerah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua
Barat Pejabat Pembuat Komitmen dengan CV. LAKIPADADA
KONSULTAN , maka disusun Laporan Topografi, sebagai bagian integral
dari Laporan Akhir Paket Perencanaan Teknik Pembangunan Jalan
Tembus Teluk Triton -Kaimana. Laporan ini berisi mengenai hasil
pengumpulan data Topografi Lapangan

yang dilakukan konsultan.

Dalam penyusunan konsep laporan ini masih terdapat kekurangan


-kekurangan baik yang bersifat teknis maupun non - teknis, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan adanya masukan – masukan yang konstruktif
dari pihak -pihak yang memiliki kompetensi dan profesionalisme dibidang
perencanaan teknis jalan, sehingga akhirnya dapat menyempurnakan laporan
ini.

Dengan rampungnya Laporan Topografi ini, dan melalui kesempatan ini


kami menghaturkan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah memberikan andil dalam tahapan kegiatan ini.

Kaim ana,30 Juli 2018


CV. LAKIPADADA KONSULTAN

YULIUS TANDI PAYUNG,ST


Team Leader

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
i
LAPORAN TOPOGRAFI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. i


DAFTAR ISI ...................................................................... ii

DAFTAR TABEL ................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................... I-1

1. 1 Uraian Umum ......................................................... I-1

1. 2 Maksud dan Tujuan ................................................ I-1

1. 3 Lingkup Pekerjaan .................................................. I-2

BAB II LOKASI PROYEK .................................................. II- 1

2. 1 Lokasi Proyek ....................................................... II- 1

2. 2 Data Proyek .......................................................... II- 2

2. 3 Struktur Organisasi Tiem Pelaksana ........................ II- 3

BAB III METODOLOGI PENGUMPULAN DATA .................. III-1

3. 1 Metodologi dan Pelaksanaan Survei .................... III-1

3 . 1.1 Pekerjaan Persiapan ......................................... III-1


3 . 1.2Pemeriksaan dan Koreksi Alat Ukur .................... III-2
3. 2 Lingkup Pelaksanaan Survei .................................. III-2

3 . 2.1 Penetapan Titik Referensi .................................. III-2


3 . 2.2 Pengukuran Titik Pengukuran Horisontal ............. III-3
3 . 2.3 Pengukuran Titik Kontrol Vertikal ........................ III-4
3 . 2.4 Pengukuran Situasi ........................................... III-4
3 . 2.5 Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang III-5
3 . 2.6 Pemasangan Patok Patok .................................. III-7
BAB IV ANALISA TOPOGRAFI ...................................... -IV-9

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
ii
LAPORAN TOPOGRAFI

4. 1 Perhitungan Polygon ........................................... IV-9


4. 2 Perhitungan Cross Section dan Detail Situasi ....... IV-10

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
iii
LAPORAN TOPOGRAFI

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Persayaratan Pengukuran ......................... III-6

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Peta Lokasi Perencanaan Teknik


Pembangunan Jalan Teluk Triton - Kaimana II- 1
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Pelaksana ................... II- 3

Gambar 4. 1 Impor data pengukuran dari hasil perhitungan

.............................................................. IV-
Gambar 4. 2 Alinyemen Perencanaan Teknik Pembangunan

Jalan Tembus Teluk Triton -Kaimana ....... IV-12

Gambar 4. 3 Profile Memanjang Perencnanaan Teknik


Pembangunan Jalan Teluk Triton - Kaimana IV-

Gambar 4. 4 Potongan Melintang Perencanaan Teknik


Pembangunan Jalan Tembus Teluk Triton -
Kaimana ......................................................

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
iv
LAPORAN TOPOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Uraian Umum

Dalam pekerjaan perencanaan teknis jalan, kajian terhadap data


topografi memegang peranan yang sangat
penting. Untuk keperluan perencanaan, pengukuran trase jalan
harus memuat data ke tinggian dan planimetris yang jelas dan benar
sesuai dengan keadaan lapangan yang diukur. Artinya data X, Y, Z
yang diperoleh bisa dijamin kebenarannya (guna perhitungan
perencanaan teknis) yang harus dipetakan ke dalam gambar
sedemikian rupa sehingga dari gambar tersebut perencanaan teknis
dapat di lakukan secara benar.

Peta tersebut harus memuat informasi -informasi dilapangan,


misalnya keadaaan jalan eksisting, tikungan, sungai-sungai yang
melewati ruas jalan ini dan bangunan - bangunan penunjang yang
ad a disepanjang ruas jalan serta informasi disekitar jalan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud survei topografi dalam perencanaan jalan yaitu pengukuran


route jalan dengan tujuan memindahkan kondisi permukaan bumi
dari lokasi yang diukur pada kertas yang berupa peta planimetri.
Peta ini akan digunakan sebagai peta dasar untuk plotting
perencanaan geometrik jalan.

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
I-1
LAPORAN TOPOGRAFI

1.3 Lingkup Pekerjaan

Secara garis besar ruang lingkup pekerjaan survey topografi


adalah :

1. Pekerjaan Pendahuluan, meliputi : pekerjaan persiapan


(administrasi, pe rsonil, peralatan dan rencana kerja),
pengumpulan data sekunder serta survei pendahuluan.

2. Penyelidikan Lapangan : pengukuran topografi dengan total


panjang 2 km.

3. Analisis Data, yaitu : pengolahan data hasil


pengukuran topografi. Penyusunan Laporan Pekerjaan Survei
Topografi. Diskusi dengan pemilik proyek .

Adapun jenis kegiatan dalam survei topografi antara lain :

a. Pemasangan titik -titik sementara berupa patok kayu;

b. Pemasangan titik -titik tetap berupa patok beton atau patok dari
pipa paralon yang diisi de ngan semen, yaitu Bench Mark (BM);

c. Pengukuran, yang terdiri dari: pengukuran poligon, sipat datar


(tampang memanjang), situasi (detail) dan cross section
(tampang melintang);

d. Penggambaran;

e. Penyusunan laporan hasil akhir yang harus diserahkan secara


ringkas , hasil dari pekerjaan Survei topografi adalah sebagai
berikut:

Pengukuran situasi : peta situasi detail dengan
skala 1 : 1000, tampang memanjang dengan
skala horizontal 1 : 1000, vertikal 1 : 200, dan

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
I-2
LAPORAN TOPOGRAFI

tampang melintang, skala horizontal 1 : 200,


vertikal 1 : 200;

Buku data ukur dan hitungan (poligon, waterpass dan
cross/situasi);

Deskripsi BM.

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
I-3
LAPORAN TOPOGRAFI

BAB II LOKASI PROYEK

2. 1 Lokasi Proyek

Lokasi kegiatan pekerjaan berada di kabupaten Kaimana, Distrik


Kaimana, ruas jalan tersebut akan menghubungkan kota kabupaten,
kampung-kampung yang ada disekitar ruas jalan Kaimana – Teluk
Triton lebih jelasnya lihat Gambar 2. 1.

Gambar 2 . 1 Peta Lokasi Perencanaan Teknik Pembangunan Jalan Tembus


Teluk Triton -Kaimana

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
II- 1
LAPORAN TOPOGRAFI

2. 2 Data Proyek
Nama Kegiatan : Perencanaan Teknik

Pembangunan Jalan Tembus


Teluk Triton -Kaimana
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Kaimana

W aktu Pelaksanaan : 30 Hari Kalender

Sumber Dana : Apbd Tahun Anggaran 2018

Nama Pengguna Jasa : CV. LAKIPADADA

KONSULTAN
Alamat Pengguna Jasa : Jalan Kasuarina Kroy-

Kaimana
Nama Penyedia Jasa : Organisasi Perangkat Daerah

Dinas Pekerjaan Umum Umum


dan Penataan Ruang Provinsi
Papua Barat
Alamat Penyedia Jasa : Jalan Brigjen Marinir (Purn)

Abraham O . Atururi, Arifai -


Manokwari
No. Kontrak : 057.B/SPK/15. 56 -

BM/600/2018
Tanggal : 02 Juli 2018

Masa Kontrak : 02 Juli – 31 Juli 2018

Nilai Kontrak : 79. 400. 000 ( Tujuh Puluh

Sembilan Juta Empat Ratus


Ribu Rupiah)

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
II- 2
LAPORAN TOPOGRAFI

2. 3 Struktur Organisasi Tiem Pelaksana

Gambar 2 . 2 Struktur Organisasi Pelaks ana

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
II- 3
LAPORAN TOPOGRAFI

BAB III METODOLOGI PENGUMPULAN DATA

3.1 Metodologi dan Pelaksanaan Survei

3.1.1 Pekerjaan Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi persiapan administrasi,


persiapan personil pelaksanaan pekerjaan, pengumpulan
data peta dan data penunjang dan perlengkapan serta
mobilisasi personil. Peralatan utama yang disiapkan dalam
penyelidikan ini diantaranya;


Alat ukur teodolit

Alat ukur waterpass

Roll meter

Patok

Bak ukur

Alat tulis menulis dan dokumentasi

Persiapan tabel pembacaan dan data penunjang

Untuk persiapan personil, meliputi pendataan dan koordinasi


tenaga yang akan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
jumlah dan persyaratan yang dibutuhkan guna
melaksanakan pekerjaan yaitu;


Tenaga teknis terdiri dari surveyor dibantu oleh asisten
surveyor yang bertanggung jawab a tas seluruh
kegiatan, perhitungan dan pelaporan

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-1
LAPORAN TOPOGRAFI


Buruh lokal yang bertanggung jawab untuk
memperlancar jalannya kegiatan penyelidikan di
lapangan

3.1.2 Pemeriksaan dan Koreksi Alat Ukur

Sebelum melakukan pengukuran topografi, terlebih


dahulu diadakan pemeriksaan dan koreksi (kalibrasi)
terhadap alat -alat ukur yang akan digunakan sehingga
diyakini bahwa instrumen yang dipakai memenuhi
persyaratan sebagi berikut;

Persyaratan alat ukur Theodolite.

a. Sumbbu I vertikal, dengan nivo kotak dan nivo tabung.

b. Sumbu II tegak lurus sumbu I c.

Kesalahan kolisi horisontal = 0 d.

Kesalahan indeks vertikal = 0



Persyaratan alat ukur W aterpass.

a. Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo


tabung.

b. Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo.

3.2 Lingkup Pelaksanaan Survei

3.2.1 Penetapan Titik Referensi

Pengukuran ini dimaksudkan untuk menetapkan posisi dari


titik referensi awal proyek terhadap koordinat maupun
elevasi triangulasi, agar saat pengukuran untuk pelaksanaan
(stake out) mudah dilakukan.

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-2
LAPORAN TOPOGRAFI

Data koordinat dan ketinggian t itik triangulasi yang dipakai


adalah titik koordinat GPS, ketinggian yang dipakai adalah
ketinggian permukaan laut rata -rata, jika permukaan laut
jauh dari titik reverensi maka ketinggian yang dipakai adalah
ketinggian yang
tertera pada GPS. Data koordina t triangulasi berupa
koordinat geografis lintang dan bujur dalam sistem koordinat
UTM yang kemudian di transfer ke sistem koordinat
cartesius (x,y).

3.2.2 Pengukuran Titik Pengukuran Horisontal

1. Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan


sistem poligon dan semua Titik ikat (BM) harus dijadikan
sebagai titik poligon. Sisi poligon atau jarak antara titik
poligon maksimum 100 meter, diukur dengan meteran
atau dengan alat ukur secara optis ataupun elektronis.

2. Patok -patok untuk titik -titik polygon adalah patok kayu,


sedang untuk patok -patok titik ikat adalah patok terbuat
dari beton.

3. Sudut -sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit


dengan ketelitian baca dalam detik . Kesalahan sudut
yang diperbolehkan adalah 10 kali akar jumlah titik
polygon. Disarankan untuk menggunakan theodolit jenis
T2 atau yang setingkat .

4. Pengamatan matahari dilakukan pada titik akhir


pengukuran dan untuk setiap interval ± 5 km di
sepanjang trase yang diukur. Apabila pengamatan
matahari tidak bisa dilakukan,

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-3
LAPORAN TOPOGRAFI

disarankan menggunakan alat GPS Portable (Global


Positioning System).

3.2.3 Pengukuran Titik Kontrol Vertikal

1. Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali


berdiri/pembacaan pergi -pulang.

2. Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik


pengukuran (poligon), sifat datar dan potongan
melintang ) dan titik BM.

3. Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan


baik, berskala benar, jelas dan sama.

4. Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan


pembacaan ketiga benangnya, yaitu Benang Atas (BA),
Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah (BB). dalam
satuan milimeter. Pada setiap pembacaan harus
dipenuhi: 2 BT = BA + BB.

5. Dalam satu seksi (satu harian pengukuran) harus dalam


jumlah slag (pengamatan) yang genap.

3.2.4 Pengukuran Situasi

1. Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri,


yang mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam
maupun manusia yang ada di sepanjang jalur
pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jembatan, rumah,
gedung dan sebagainya.

2. Dalam pengambilan data agar diperhatikan


keseragaman penyebaran dan kerapatan titik yang
cukup sehingga dihasilkan gambar situasi

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-4
LAPORAN TOPOGRAFI

yang benar. Pada lokasi - lokasi khusus (misalnya:


sungai, persimpangan dengan jalan yang sudah ada)
pengukuran harus dilakukan dengan tingkat kerapatan
yang lebih tinggi.

3. Pada awal proyek dilakukan pengukuran situa si


sekitarnya yang meliputi geometrik yang sudah ada.

4. Lebar pengukuran 75 m ke kiri dan 75 m ke kanan dari


rencana as jalan.

5. Untuk pengukuran situasi digunakan alat theodolit (T0).

6. Tempat -tempat sumber material jalan yang terdapat di


sekitar jalur jalan pe rlu diberi legenda/keterangan di
atas peta dan foto.

3.2.5 Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang

Pengukuran penampang memanjang dilakukan sepanjang


sumbu rencana jalan, peralatan yang dipakai untuk
pengukuran penampang sama dengan yang dipakai untuk
peng ukuran titik kontrol vertikal.

Pengukuran penampang melintang harus dilakukan dengan


persyaratan sebagai berikut:

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-5
LAPORAN TOPOGRAFI

Tabel 3 . 1 Persayaratan Pengukuran

Kondisi Lebar Koridor Interval (m) Interval (m)


(m) Jalan Baru Jembatan/Longsoran
Datar, Landai 75 + 75 50
dan Lurus
Pegunungan 75 + 75 25 25
Tikungan 50 (luar) + 35 35
100 (dalam)

Untuk pengukuran penampang melintang harus digunakan


alat theodolit (apabila menggunakan alat konvensional).

1. Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan


dengan sungai atau jalan (khusus) meliputi:

2. Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-


masing minimum 200 m dari perkiraan garis
perpotongan atau daerah sekitar sungai (hulu/hilir) yang
masih berpengaruh terhadap,
keamanan jembatan de ngan interval pengukuran
penampang melintang sungai sebesar 25 meter.

3. Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan


masing - masing minimum 100 m dari garis tepi
sungai/jalan atau sampai pada garis pertemuan antara
oprit jembatan dengan jalan
dengan interval pengukuran penampang melintang
rencana trase jalan sebesar 25 meter.

4. Pada posisi lokasi jembatan interval pengukuran


penampang melintang dan memanjang baik terhadap
sungai maupun jalan sebesar 10 m, 15

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-6
LAPORAN TOPOGRAFI

m dan 25 m. Pengukuran situasi lengkap menampilkan


segala obyek yang dibentuk alam maupun manusia di
sekitar persilangan tersebut .

3.2.6 Pemasangan Patok Patok

Patok -patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran 15 x


15 x 75 cm atau pipa pralon ukuran 4 inci yang diisi dengan
adukan beton dan di atasnya dipasang neut dari baut,
ditempatkan pada tempat yang aman, mudah terlihat. Patok
BM dipasang setiap 1 (satu) km dan pada setiap lokasi
rencana jembatan dipasang minimal 3, masing - masing 1
(satu) pasang disetiap sisi sungai/alur dan 1 (buah) disekitar
sungai yang posisinya aman dari gerusan air sungai.

Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang


tampak diatas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning,
diberi lambang Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan. Notasi
dan Nomor BM dengan warna hitam.

Patok BM yang sudah terpasang, kemudian diphoto sebagai


dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinaat serta
elevasi.

Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan


patok kayu yang cukup keras, lurus, dengan diameter sekitar
5 cm, panjang sekurang - kurangnya 50 cm, bagian
bawahnya diruncingkan, bagian yang masih nampak diberi
paku, ditanam dengan kuat, bagian yang masih nampak
diberi

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-7
LAPORAN TOPOGRAFI

nomor dan dicat warna kuning Dalam keadaan khusus, perlu


ditambahkan patok bantu.

Untuk memudahkan pencariaan patok, sebaiknya pada


daerah sekitar patok diberi tanda -tanda khusus.

Pada lokasi -lokasi khusus dimana tidak mungkin dipasang


patok, misalnya di atas permukaan jalan beraspal atau di
atas permukaan batu, maka titik - titik poligon dan sifat datar
ditandai dengan paku seng dilingkari cat kuning dan diberi
nomor.

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-8
LAPORAN TOPOGRAFI

BAB IV ANALISA TOPOGRAFI

4. 1 Perhitungan Polygon

Perhitungan dan penggambaran data hasil pengukuran dilakukan dengan


sistem komputerisasi. Setelah data – data hasil pengukuran di lapangan
pada format data uk ur dicek atau dikoreksi, data tersebut dapat langsung
di –input pada tabel format data ukur yang sebelumnya telah dibuat pada
komputer melalui program Excel dan penggambarannya dilakukan
dengan program AutoCAD Civil 3D 2015 . Meskipun perhitungan dan
penggambaran poligon dilakukan dengan sistem komputerisasi, namun
tetap memegang prinsip dasar penentuan koordinat, yaitu :

XP = XA + dAP sin aAp

YP = YA + dAP cos aAP

Dalam hal ini :


X A , YA =koordinat titik yang akan ditentukan

dAP sin aAP =selisih absis ( a XAP ) definitif ( telah

diberi koreksi )
dAP cos aAP =selisih ordinat (a YAP) definitif (telah

diberi koreksi)
dAP = jarak datar AP definitif

αAP = azimuth AP definitive

Perhitungan titik poligon utama, dari hasil perhitungan ketelitian relatif


polygon bah wa hasil dari perhitungan poligon sudah memenuhi syarat
toleransi. Terlampir pada lampiran Polygon.

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-9
LAPORAN TOPOGRAFI

4. 2 Perhitungan Cross Section dan Detail Situasi

Perhitungan beda tinggi titik – titik detail dihitung dengan menggunakan


metode Tachimetri, sedangkan perhitun gan koordinat titik – titik detail
dihitung dengan menggunakan metode Polar. Rumus metode Tachimetri
dan metode Polar dapat ditulis sebagai berikut :

dimana :

T A = titik tinggi A yang telah diketahui T B = titik

tinggi S yang akan ditentukan

H = beda tinggi antara titik A dan B

Ba = bacaan benang diafragma atas

Bb = bacaan benang diafragma bawah

Bt = bacaan benang diafragma tengah

TA = Tinggi alat

D0 = jarak optis (100 . (B a -Bb ))

m = sudut miring

Pada perhitungan potongan melintang ( cross se ction ) dan detail,


seluruh data hasil pengukuran di lapangan di -input atau dituliskan
kembali ke dalam komputer dengan menggunakan format perhitungan
detail dan situasi dalam program Excel. Bila menggunakan program
Excel, seperti biasanya pada program – program spread sheet terlihat
adanya kolom – kolom yang menunjukkan penulisan unsur – unsur yang
sama

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-10
LAPORAN TOPOGRAFI

seperti pada Format data pengukuran situasi. Penulisan data detail atau
situasi ke komputer dimaksudkan untuk menyiapkan seluruh harga –
harga koordinat ( X,Y ), elevasi atau ketinggian ( Z ), beserta keterangan –
keterangannya untuk kemudian diolah menjadi gambar dengan
menggunakan program AutoCAD Civil 3D 201 5 dan Land Desktop .

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-11
LAPORAN TOPOGRAFI

Gambar 4. 1 Alinyemen Perencanaan Teknik Pembangunan Jalan


Tembus Teluk Triton -Kaimana

Gambar 4. 1 Alinyemen Perencanaan Teknik Pembangunan Jalan


Tembus Teluk Triton -Kaimana

P AK E T :
P E R E N C AN A AN T E K N I K P E M B AN G U N AN J AL AN T E M BU S T E L U K T R I T ON - K AI M AN A
III-12

Anda mungkin juga menyukai