PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan,memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
memper erat persatuan dan kesatuan NKRI.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur negara
memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia,berintegritas
tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas,berbudaya kerja tinggi non
parsial dan kesejahtraan tinggi,serta di percaya publik dengan dukungan
SDM.
Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun
2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut
sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk
kepada sebuah profesi pelayanan publik , maka dari itu sebagai ASN perlu
membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang Pendidikan
yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Logas Tanah Darat
Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala
aspek,termasuk terhadap mutu Pendidikan yang berkualitas. Dalam
memajukan dunia pendidikan peran seorang guru sangatlah penting. Sehingga
dengan demikian keberadaan guru yang berkompetensi merupakan syarat
mutlak hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang berkualitas. Untuk
mewujudkan guru yang memiliki kompetensi pemerintah telah engamanatkan Undang-undang
Nomor 14 tahun 2005, yakni mewujudkan guru yang berkualitas dan profesional.
DISUSUN OLEH :
ARI YANTO, S.Pd
NIP. 198911112013031003
A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN: Pertimbangan).
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai ruang lingkup
kehidupan. Seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain
sebagainya. Setiap ruang lingkup pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari
unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.
Guru sebagai ujung tombak fungsi pelaksanaan di bidang pendidikan merupakan profesi yang
sangat mulia sekaligus membutuhkan aparat yag ANEKA guna mencapai tujuan dan sasaran
pokok sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru yang tercantum dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Berdasarkan pertimbangan di atas, peserta diklat prajabatan CPNS Tahun
2015 ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai dasar ANEKA yang akan di laksanakan
di tempat kerja yang dalam hal ini penyusun akan melaksanakan di SDN Bandar
Dalam Kecamatan Bengunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat sebagai bentuk penerapan ilmu
yang sudah didapat selama mengikuti diklat prajabatan dalam kurun waktu 13 hari belajar
klasikal.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Rancangan aktualisasi nilai dasar ANEKA ini adalah: Sebagai dasar
melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA ditempat kerja.
C. Ruang Lingkup
Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
pada dilaksanakan di SDN Bandar Dalam Kecamatan Bengkuat Belimbing Kabupaten Pesisir
Barat
.
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi SDN Bandar Dalam Kecamatan Bengkunat Belimbing dapat dilihat pada bagan
1.
B. VISI DAN MISI SDN BANDAR DALAM
VISI
SDN Bandar Dalam Adalah “Pada Tahun 2018, SD Negeri Bandar Dalam menjadi Sekolah
Terakreditasi yang Agamis, Asri, Berbudaya, Berakhlakul Karimah, dan Breprestasi.
Indikator visi:
a. Predikat Akreditasi minimal predikat B.
b. Penerapan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari
c. Penataan lingkungan sekolah yang asri dan sehat.
d. Tercermin budaya lokal dan nasional dalam bahasa, perilaku, dan kesenian.
e. Senantiasa memiliki akhlakul karimah.
f. Prestasi dalam bidang Akademik dan Non-akademik
MISI
a. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan sehari-
hari
b. Mengembangkan kegiatan prestasi keagamaan
c. Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang iptek
d. Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang seni budaya
e. Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang olah raga
f. Melaksanakan Ekstra Kurikuler secara terprogram;
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
6. Membuat Rekapitulasi Nomor Induk Siswa (NIS) Dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
Dengan Sistem Komputerisasi
a. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
2) Etika Publik
3) Komitmen Mutu
b. Teknik Analisis
1) Masalah
Data NIS dan NISN siswa tidak di muat dalam satukesatuan data yang utuh
2) Penyebab
Data NIS dan NISN siswa dibuat secara manual
3) Dampak
Data NIS dan NISN siswa belum lengkap
4) Alternatif Solusi
Merekap data NIS NISN siswa dengan sistem komputer
c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
1) Mengajukan
2) Pengumpulan data nis nisn semua siswa
3) Membuat data dalam sistem komputerisasi
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
b. Capaian kegiatan
Pengembangan media pembelajaran yang telah ASN laksanakan sangat menunjang
keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran yang selalu
disampaikan oleh ASN tingkat kepahaman siswa dalam menerima materi sangat baik. Media
pembelajaran juga sangat berperan dalam menunjang ketuntasan belajar siswa. Output dari capaian
kegiatan ini yakni
5. Surat keterangan melaksanakan pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran (lampiran
2a halaman 34)
6. Foto-foto kegiatan (lampiran 2b halaman 51 )
b. Capaian kegiatan
Terwujudnya pembuatan Mading yang dilaksanakan di SDN Bandar Dalam sangat
memberi warna bagi siswa. Hal ini dilihat dari antusiasnya siswa yang terlibat dalam pembuatan
mading. Disisi lain kegiatan mading kelas ini juga menambah wawasan dan kreativitas siswa serta
berperan dalam mengembangkan ekspresi siswa dalam menyalurkan minat dan bakat siswa.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini output yang ASN dapatkan yaitu :
1. Surat himbauan Kepala Sekolah untuk pembuatan mading kelas (lampiran 3a halaman 53)
2. Foto-foto kegiatan (lampiran 3b halaman 54)
2) Komitmen Mutu
Kegiatan mading di SDN Bandar Dalam merupakan sesuatu yang baru yang belum pernah
dilakukan oleh siswa maupun guru sebelumnya. Mading ini merupakan inovasi yang baru yang
sangat menunjang kualitas sekolah maupun peserta didik karena di dalam pembuatan mading
melahirkan pengetahuan, ekspresi minat dan bakat serta karya-karya yang indah.
3) Anti korupsi
Keterkaitan nilai dasar anti korupsi dalam pembuatan mading dilakukan ASN dalam merinci dana
yang dibutuhkan sekolah untuk membeli bahan dan alat yang diperlukan. ASN merinci dengan
penuh kejujuran dan sesuai dengan kebutuhan.
a. Deskripsi kegiatan
Sekolah merupakan tempat yang digunakan oleh para siswa untuk belajar dan menuntut
ilmu. Oleh karena itu sekolah haruslah disediakan senyaman mungkin dan disediakan fasilitas dan
sarana yang dapat menunjang proses belajar para siswa. untuk menunjang hal tersebut banyak
sekolah membuat taman kelas. Taman yang berada di kelas ini bisa dimanfaatkan para siswa
sebagai tempat untuk belajar menanam, belajar mengamati dan lain sebagainya karena tempatnya
yang nyaman, indah, dan sejuk. Sehingga para siswa tidak akan merasa jenuh karena terlalu lama
berada di kelas.
Keadaan diatas belum sepenuhnya terealisasi di SDN Bandar Dalam. Taman kelas yang
ada sudah tidak terurus bahkan ada yang tidak memiliki taman kelas. Tentunya ini akan berakibat
pada suasana sekolah yang belum terlihat indah. Hal ini juga yang mendasari ASN untuk sungguh-
sungguh melakukan kegiatan pembuatan taman kelas ini. Pembuatan taman kelas ini di intruksikan
langsung oleh kepala sekolah berdasarkan hasil keputusan rapat dewan guru. Pembuatan taman
sekolah melibatkan siswa dan seluruh dewan guru SDN Bandar Dalam. Adapun bahan yang
digunakan berupa bambu dan paku, bahan tersebut disediakan oleh sekolah. Sedangkan alat yang
digunakan berupa palu, gergaji, parang cangkul dll. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada hari
rabu tanggal 18 maret 2015 sesuai dengan intruksi kepala sekolah.
b. Capaian kegiatan
Pembuatan dan perbaikan taman kelas ini terbukti menunjang keindahan dan kenyamanan
di lingkungan sekolah. Jelas sangat berbeda lingkungan sekolah setelah kegiatan ini selesai
dilakukan. Kegiatan pembuatan taman sekolah ini mendapat perhatian dari wali murid. Pada saat
pembuatan taman berlangsung ada beberapa wali murid yang juga ikut serta dalam pembuatan
taman kelas. Output dari kegiatan ini ialah :
1. Surat himbauan kepala sekolah untuk pembuatan taman sekolah (lampiran 4a halaman 53)
2. Foto-foto kegiatan (lampiran 4b halaman 56)
a. Deskripsi kegiatan
Upacara Bendera merupakan salah satu identitas bangsa yang dilakukan sebagai wujud
kecintaan pada bendera. Kisah ini tersirat perjuangan para pahlawan dalam membentuk dan
memerdekakan sebuah negara. Pertumpahan darah dan air mata menjadi kisah yang bukan
semata-mata untuk dikenang, tapi harus dihayati dan dipahami secara mendalam. Melalui upacara
bendera yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, di situlah penghargaan atas perjuangan para
pahlawan terhadap bangsa ini semakin membukakan mata bahwa, bendera yang kita miliki bukan
hanya benda artifisial tanpa makna. Melalui upacara bendera diharapkan kian mempertebal
semangat kebangsaan, cinta tanah air, patriotisme, semangat dan nilai-nilai kepahlawanan,
idealisme serta membangkitkan peran siswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Kegiatan upacara di SDN Bandar Dalam sudah di jalani dari generasi ke generasi. Upacara
bendera ini diadakan setiap hari senin sebagaimana sekolah laiannya. Namun pada saat
pelaksanaan upacara bendera belum sepenuhnya berlangsung tertib dan hikmat sebagaimana yang
diharapkan. Hal ini disebabkan karena belum mahirnya siswa sebagai petugas upacara bendera.
Banyak siswa yang takut menjadi petugas upacara bendera yang menyebabkan kurang
kondusifnya dalam proses pelaksanaan upacara bendera. Untuk meindaklanjuti permasalahan
diatas ASN mengusulkan kepada kepala sekolah untuk rutin melaksanakan latihan petugas upacara
bagi siswa. disamping untuk menghindari petugas upacara permanen pelatihan ini dimaksudkan
untuk menjaga keteraturan sehingga upacara bendera berjalan hikmat dan kondusif. Pelatihan
upacara bendera ini dilakukan pada hari sabtu tanggal 14 maret 2015.
b. Capaian kegiatan
Dengan telah dilaksanakannya pelatihan upacara bendera, keberlangsungan upacara bendera sudah
semakin membaik. Masing-masing petugas mengetahui peran tugasnya masing-masing. Selain itu
kegiatan menertibkan pelaksanaan upacara bendera ini menambah disiplin guru, karena kegiatan
ini juga membuat jadwal petugas pembina upacara. Masing-masing guru mendapat giliran
bertugas sebagai pembina upacara dengan demikian tidak lagi terjadi saling tunjuk menjadi
pembina pada saat upacara berlangsung. Output dari kegiatan ini yaitu :
1. Jadwal petugas dan pembina upacara (lampiran 5a halaman 58 )
2. Surat himbauan kepala sekolah (lampiran 5b halaman 53 )
3. Foto-foto kegiatan (lampiran 5c halaman 59 )
6. Membuat Rekapitulasi Nomor Induk Siswa (NIS) Dan Nomor Induk Siswa Nasional
(NISN) Dengan Sistem Komputerisasi
a. Deskripsi kegiatan
NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) dan NIS (Nomor Induk Sekolah) merupakan kode
pengenal identitas siswa yang bersifat unik dan berlaku selamanya. NISN itulah yang membedakan
satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh Indonesia yang langsung dikelola oleh Pusat Data dan
Statistik Kemdiknas. Oleh karena itu fungsi NISN maupun NIS bagi siswa terutama sangatlah
penting. Keberadaannya seperti nomor ID pada KTP, SIM, rekening. yang mana setiap individu
pasti mempunyai nomor atau ID yang berbeda, tidak ada yang sama. Contoh fungsi yang sangat
penting adalah sebagai identitas ketika seorang siswa mengikuti Ujian Nasional dimana ada entrian
tentang data NISN. Selain itu pada penyelenggaraan SNMPTN khususnya tahun pelajarn
2013/2014, siswa yang boleh mengikuti SNMPTN harus dan wajib memiliki NISN.
Sama halnya dengan sekolah-sekolah yang lain NISN dan NIS berperan amat penting bagi
siswa di SDN Bandar Dalam. Setiap masing-masing siswa baru biasanya mendapat NISN maupun
NIS yang dibukukan pada buku Induk Sekolah. Buku Induk memuat data identitas peserta secara
detil. Namun pada kenyataannya buku induk merangkum seluruh siswa yang ada disekolah
berdasarkan kelas. Hal yang menjadi masalah pada SDN Bandar Dalam buku induk yang
dimaksud sudah tidak lagi terurus bahkan sudah ada yang tercerai berai. Dengan demikian
kelengkapan data belum sepenuhnya terangkum dengan sempurna. Hal ini menjadi masalah bagi
sekolah ketika data-data tersebut mau digunakan atau di butuhkan pihak lain. Pentingnya
kesempurnaan data tersebut ASN sampaikan pada forum rapat dewan guru untuk mengambil
alternatif membuat data NISN dan NIS dengan sistem komputerisasi. Usulan ASN ditanggapi baik
pihak sekolah dengan dibantu oleh dewan guru dikarakan di SDN Bandar Dalam belum memiliki
tenaga operator sekolah atau Tata Usaha. Perekapan data NISN dan NIS siswa diawali dengan
pengumpulan data terlebih dahulu untuk mempermudah proses perekapan data. Kegiatan
rekapitulasi NISN dan NIS siswa dilaksanakan pada hari senin /selasa tanggal 23/24 maret 2015
b. Capaian kegiatan
Tercapainya kegiatan ini berkat kerjasama yang baik dari seluruh dewan guru SDN Bandar Dalam.
dalam pelaksanaan kegiatan ini data siswa yang belum lengkap sempat menjadi kendala namun
bisa diselesaikan berkat kerjasama dari siswa dan guru. Dengan telah diselesaikannya perekapan
NISN dan NIS dalam sistem komputerisasi dapat menjamin kelengkapan data secara menyeluruh.
Selain itu fungsi rekapitulasi dengan sistem komputer bisa digunakan untuk melengkapi data pada
buku induk yang belum lengkap. Dalam pelaksanaan kegiatan ini output yang didapat yaitu
Dokumentasi Data NISN dan NIS siswa SDN Bandar Dalam (lampiran 6 halaman 61 )
a. Deskripsi kegiatan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap permulaan awal tahun pelajaran,
masing-masing sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran selama satu tahun ajaran. Pengaturan waku belajar sekolah mengacu kepada standar
isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah atau pemerintah daerah.
Kalender Akademik di SDN Bandar Dalam tempat ASN mengabdi sebelumnya sudah
dibuat secara manual dengan alat tulis. Namun sistematika dan penyajiannya dan formatnya belum
begitu baik dikarnakan tulisannya sudah pudar. Lagi pula Kalender Akademik di SDN Bandar
Dalam tidak ditempel di sekolah sehingga keberadaannya masih belum diketehui oleh siswa dan
guru. Untuk itu ASN mengusulkan kepada kepala sekolah untuk membuat Kalender Akademik
dengan menggunakan komputer dan membuat kalender akademik sesuai dengan sistematika yang
digunakan dengan memperhatikan aspek-aspek dan kriteria pembuatan kalender akademik.
Pembuatan kalender akademik dilaksanakan pada hari senin s/d rabu tanggal 23 s/d 25 maret 2015
b. Capaian kegiatan
Terealisasinya kalender akademik di SDN Bandar Dalam berkat kerjasama dewan guru. Kalender
akademik telah memberikan informasi-informasi bagi guru, siswa bahkan wali murid tentang hari
efektif dan hari libur sekolah, rencana pelaksanaan mid semester, ujian semester, ujian akhir tahun
dan Ujian Akhir Nasional, juga termasuk informasi liburan mid/semesteran dan libur nasional
lainnya sehingga tidak lagi menimbulkan kesimpangsiuran tentang pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sekolah. Output dari kegiatan pembuatan kalender akademik ini yaitu dokumentasi kalender
akademik SDN Bandar dalam (lampiran 7 halaman 72)
A. Kesimpulan
Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi menjadi dasar bagi aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas-tugas dan kewajiban
dalam instansi kerja. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru yang lebih
menekankan pentingnya internalisasi dan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi Aparatur Sipil
Negara (ASN) di lingkup kerja, diharapkan adanya aparatur negara yang profesional serta menjadi
pelayan masyarakat yang benar-benar mencerminkan seorang aparatur dalam melaksanakan
pelayanan publik. Sehingga citra negatif yang selama ini berkembang secara perlahan hilang dan
menjadikan citra publik yang kembali baik.
Sebagai pelayan publik kita harus bekerja dengan memberikan pelayanan yang
terbaik bagi masyarakat, dengan menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi kualitas pelayanan akan menjadi semakin baik, karena menjadi
modal dasar untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan berorientasi pada perbaikan terhadap
mutu pelayan yang berkesinambungan dan bebas dari korupsi dan bersama-sama untuk
membangun bangsa.
B. Saran
Dalam kesempatan ini ASN sebagai peserta Diklat Prajabat memberikan saran kepada
seluruh SKPD Kab. Pesisir Barat umumnya, khususnya kepada Kepala Sekolah SDN Bandar
Dalam untuk senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai ANEKA dengan sungguh-sungguh untuk
menciptakan kualitas pelayanan publik yang baik. Dan juga hendaknya senantiasa memberikan
dorongan dan bimbingan yang bersifat membangun baik itu dari segi kualitas lulusan peserta didik
maupun dalam bidang inovasi data dan lebih jauh lagi keunggulan dalam bidang sarana dan
prasarana sekolah. Dengan adanya ketertiban dalam memegang teguh tugas dan fungsi guru serta
menjaga loyalitas sebagai Aparatur Sipil Negara nantinya akan membawa perubahan yang positif
yang mengarah pada tercapainya cita-cita bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS PAMONG
BUDAYA DI BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA YOGYAKARTA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PRAJABATAN GOLONGAN III
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat melaksanakan Diklat Prajabatan
Gelombang III dengan baik dan lancar. Laporan Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Profesi
PNS Pamong Budaya Di Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta ini merupakan salah
satu perwujudan proses pembelajaran Nilai Dasar Profesi PNS. Materi tersebut diperoleh
selama pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNS Kemendikbud Golongan III di
Pusbangtendik, Jalan Raya Cinangka, Km. 19, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
Berawal dari ASN/PNS yang dituntut untuk memiliki kinerja profesional
berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air seperti yang
dijelaskan dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri, CPNS harus
menempuh pendidikan dan pelatihan yang mengarah kepada upaya peningkatan sikap
dan semangat pengabdian, sehingga cita – cita yang ada pada UU ASN bisa tercapai
dengan baik. CPNS yang memiliki kompetensi harus mengikuti dan lulus Diklat
Prajabatan sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi PNS. Sebagai peserta diklat,
penulis mengucapkan terimakasih kepada
1. Ibu Dra. Christriyati Ariani, M.Hum., selaku mentor yang telah bersedia memberikan
bantuan, konsultasi serta arahan di unit kerja penulis;
2. Ibu Novia Nurul Badi’ah, S.Pd., M.Pd., yang telah memberikan bimbingan penulis untuk
menyelesaikan tugas aktualisasi nilai dasar;
3. Satgas di lingkungan Pusbangtendik, yang telah mengurus dan membantu penulis
selama Diklat berlangsung.
Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dalam laporan ini
baik materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis sangat membutuhkan saran
dan kritik yang membangun.
Depok, 6 April 2015
Indra Fibiona, S.S.
DAFTAR ISI
Tabel 2.6 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik
Masyarakat Jawa” ..................................................
Tabel 2.7 Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling
BPNB”
Tabel 2.8 Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam
prespektif Budaya dan Sejarah”
Tabel 2.9 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa
Jawa
Tabel 2.10 Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya ........
Tabel 3.1 Capaian Agenda Aktualisasi Pamong Budaya di BPNB Yogyakarta ..........
Tabel 4.1 Pelaksanaan bimbingan dengan Coach
Tabel 4.2 Jadwal bimbingan dengan Mentor ..................................................
Tabel 5.1 Kendala internal dan strategi penyelesaian ................................................
Tabel 5.2 Kendala internal dan strategi penyelesaian
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi BPNB
LAMPIRAN
LAMPIRAN UMUM
Lampiran Surat Pernyataan Susunan Kegiatan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS .............
Lampiran Surat Pernyataan Telah Melakukan Kegiatan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS ...
Bukti Choaching
LAMPIRAN KEGIATAN
Lampiran Kegiatan 1 Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa
Timur
Lampiran Kegiatan 2 Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam
Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura) ...............
Lampiran Kegiatan 3 Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam
Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura) ...............
Lampiran Kegiatan 4 Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu ....
Lampiran Kegiatan 5 Melakukan Tugas Kesekretariatan Jurnal Patrawidya
Lampiran Kegiatan 6 Membuat Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat
Jawa”
Lampiran Kegiatan 7 Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Lampiran Kegiatan 8 Menyusun dan merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam
prespektif Budaya dan Sejarah” ............................................................................
Lampiran Kegiatan 9 Melakukan Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
Lampiran Kegiatan 10 Kegiatan Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbaikan kinerja aparatur sipil saat ini merupakan suatu keharusan jika dikaitkan
pemerintahan yang ideal (Keban dalam Pramusinto (ed.), 2010). Keberadaan PNS
(Pegawai Negeri Sipil/ Aparatur Sipil Negeri) yang kompeten menjadi variabel penting
dalam rangka melaksanakan tata kelola pemerintahan yang ideal dan berorientasi pada
pelayanan. Melihat realitas yang ada, PNS sebagai aparatur negara masih memiliki
kinerja yang rendah. Hal ini didasarkan pada kompetensi dan produktivitas PNS yang
masih rendah serta banyaknya perilaku yang rule driven, paternalistik dan kurang
profesional (bkn.go.id). Oleh karena itu, diperlukan manajemen sumber daya aparatur
mengedepankan tentang kualifikasi, dan kompetensi yang harus dimiliki Aparatur Sipil
Negeri untuk melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan dan pembangunan selaras
dengan berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Aparatur Sipil Negeri yang
umum disebut sebagai birokrat saat ini merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik
yang harus memiliki kualifikasi dan kompetensi guna melaksanakan tugas pemerintahan
dan pembangunan yang lebih baik sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
Selaras dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, Diklat Prajabatan menuntut
Calon Pegawai Negeri Sipil untuk membuat Laporan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS
tahun 2013 menanamkan nilai dasar profesionalisme Aparatur Sipil Negeri melalui Diklat
Prajabatan.
Pendidikan dan Kebudayaan adalah Balai Pelestarian Nilai Budaya. Orgnisasi tersebut
merupakan lembaga di yang memiliki core competencies dalam pelestarian niai budaya.
Terdapat 11 unit BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya) di Indonesia yang melakukan
rekruitmen Calon Aparatur Sipil Negeri, salah satunya adalah BPNB Yogyakarta.
nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri
bangsa menuju kesejahteraan masyarakat”. Visi tersebut dicapai dengan misi sebagai
berikut.
1. Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai sejarah dan
budaya.
seni dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang
diraih secara maksimal. Adapun strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut.
2. Pelestarian sejarah dan nilai tradisional, antara lain melalui penelitian bidang sejarah dan
nilai tradisional, inventarisasi karya budaya, dialog budaya, festival, pergelaran, lomba,
terkait, melalui seminar, sarasehan, dialog, diskusi, apresiasi kesejarahan, nilai budaya,
organisasi yang dituntut untuk mampu bekerja dalam mewujudkan strategi agar linear
dengan visi dan misi. Adapun struktur organisasi BPNB adalah sebagai berikut.
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi BPNB Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Repubik Indonesia, Nomor 53 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
a. Kepala BPNB
Kepala BPNB adalah jabatan struktural eselon III.a. Tugas kepala bagian adalah
memimpin (mengelola dan mengkoordinasi) BPNB dalam menjalankan tugas dan fungsi
BPNB.
Subbag Tata Usaha dikepalai oleh Kepala Subbagian yang memiliki jabatan struktural
eselon IV. Subbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan,
Subbag Tata Usaha memiliki tupoksi berupa tugas diferensiasi (membantu urusan
tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan di wilayah kerja DIY, Jateng
Pada BPNB Yogyakarta, Jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional peneliti sesuai
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya menyebutkan bahwa
baik Kepala BPNB, Kepala Subbag TU, dan Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok
berjenjang.
adalah Pamong Budaya. Sebagaimana dijelaskan dalam uraian tugas dan fungsi jabatan
pamong budaya, Pamong Budaya merupakan jabatan yang memunyai ruang lingkup
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk pembinaan kebudayaan yang diduduki oleh
Budaya Yogyakarta.
2. Mengelola dokumen nilai budaya dengan baik agar sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
3. Mengolah dan menyusun bahan informasi nilai budaya dalam bentuk naskah leaflet.
pameran.
5. Berperan serta dalam pembinaan dan pengembangan nilai budaya sebagai panitia.
6. Berperan serta dalam pembinaan dan pengembangan nilai budaya sebagai peserta.
Jika dikaitkan dengan visi dan misi BPNB Yogyakarta, Calon PNS Pamong
Budaya Pertama harus memiliki core competencies untuk mampu mewujudkan strategi
pelestarian sejarah dan nilai tradisional, melalui penelitian bidang sejarah dan nilai
sosialisasi, lawatan budaya/sejarah, diskusi dan sarasehan. Untuk itu, dalam Diklat
Prajabatan ini, Pamong Budaya BPNB Yogyakarta dituntut agar mampu menyusun
Adapun dasar hukum pembuatan Laporan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS ini
bagi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) jabatan Pamong Budaya pada Balai
2012 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya;
5. Peraturan Kepala LAN Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diklat
6. DIPA Balai Pelestarian Sejarah dan nilai Tradisional Yogyakarta Tahun 2015;
7. Uraian Tugas Pokok Pamong Budaya Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta.
B. Tujuan Aktualisasi
yang berlaku dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan ini. Hal tersebut memiliki maksud dan
tujuan. Adapun tujuan aktualisasi nilai asar profesi PNS antara lain sebagai berikut.
1. Peserta diharapkan mampu mengaktualisasikan Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS di tempat
tugas masing.
2. Peserta diharapkan mampu menganalisis dampak apabila Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS
Pada proses aktualisasi nilai dasar profesi PNS, terdapat beberapa kegiatan
tambahan. Kegiatan tambahan tersebut antara lain kegiatan yang dilaksanakan sebagai
tugas dari atasan, yaitu membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa. Selain itu,
kegiatan yang merupakan inisiatif sendiri, yaitu merevisi naskah Jurnal Patrawidya .
Adapun nilai dasar profesi PNS yang diaktualisasikan dalam seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan dijelaskan dalam tabel 1.1 sebagai berikut.
Tabel 1.1Keterkaitan Aktualisasi Kegiatan Dengan 5 Nilai Dasar
Nilai Dasar Uraian Pelaksanaan
No Kegiatan
Kegiatan
1 Membuat Akuntabilitas Akuntabilitas
Invetarisasi - Integritas Dalam mengolah data inventarisasi,
Warisan Nasionalisme integritas dibuktikan dengan
Budaya Tak - Cinta Tanah air kesesuaian pelaksanaan tugas
Benda Etika Publik fungsi sebagai Pamong Budaya
wilayah Jawa - Profesionalisme dengan standar prosedur yang
Timur - Disipilin tepat.
Komitmen Mutu
- Orientasi mutu Nasionalisme
Anti Korupsi Dalam pelaksanaan inventarisasi,
- Jujur Nilai cinta tanah air
dimanifestasikan melalui
penggunaan bahasa indonesia
yang baik dan benar dalam
penyusunan inventarisasii nilai
budaya.
Etika Publik
Dalam Mengolah data inventarisasi,
mengedepankan nilai
Profesionalisme dengan
menyusun berdasarkan klasifikasi
yang telah ditentukan dalam metode
inventarisasi. Selain itu juga nilai
disiplin dengan menyelesaikan
inventarisasi tepat waktu.
Komitmen Mutu
Dalam Mengolah data inventarisasi,
orientasi mutu dimanifestasikan
melalui hasil inventarisasi yang
telah melalui evaluasi dan
mendapat hasil baik dengan
menyempurnakan laporan - laporan
tahun yang lalu ditambah dengan
inventarisasi peneliti BPNB terbaru.
Anti Korupsi
kejujuran dalam pengelolaan
anggaran realisasi kegiatan
diwujudkan dengan melaporkan
penggunaan sumberdaya secara
terbuka kepada atasan.
2 Membuat Akuntabilitas Akuntabilitas
inventarisasi- Tanggung jawab tanggung jawab dibuktikan
dokumen Nasionalisme dengan melaksanakan uraian tugas
karya - Transparansi yang diberikan yaitu membuat
akademik - Cinta Tanah air inventarisasi dokumen tentang
kebudayaan Etika Publik kebudayaan. Dalam hal ini yang
berupa Ritus- Profesionalisme berupa Ritus (upacara
- Disipilin tradisional),dan melaporkan kepada
Komitmen Mutu atasan terkait dengan kegiatan
- Berorientasi mutu inventarisasi yang telah
Anti Korupsi dilaksanakan.
- Kerja keras Nasionalisme
Dalam pembuatan inventarisasi
dokumen karya akademik
kebudayaaan Ritus ini, nilai
transparansi nampak pada hasil
inventarisasi yaitu memberikan
informasi karya akademik terkait
dengan kebudayaan ritus kepada
masyarakat tanpa tendensi,
diharapkan informasi dapat berguna
dalam mengembangkan dan
melestarikan kebudayaan, dan hal
ini berhubungan juga dengan
Cinta Tanah air, yaitu kesadaran
akan melestarikan budaya bangsa.
Etika Publik
Dalam membuat inventarisasi
dokumen karya akademik
kebudayaan berupa ritus nilai etika
publik yang antara lain tercermin
dari mengedepankan
profesionalisme, dilakukan
berdasarkan uraian tugas dengan
mengunakan metode inventarisasi
yang tepat dan berorientasi hasil.
Selain itu juga disiplin, di mana
setiap proses dilakukan tepat waktu.
Komitmen Mutu
Dalam membuat inventarisasi
dokumen karya akademik
kebudayaan berupa ritus
memegang prinsip komitmen
mutu, yaitu dengan melakukan
triangulasi terhadap data sehingga
hasil inventarisasi maksimal dan
bermutu baik.
Anti Korupsi
Kegiatan dilakukan dilandasi
dengan nilai Kerja keras, di mana
tidak ada pengharapan akan
adanya insentif tambahan, serta
dilaksanakan dalam rangka
memenuhi tugas yang tercantum
dalam uraian tugas dan berorientasi
untuk melakukan pelayanan
terhadap stakeholder yang
membutuhkan data inventarisasi.
Etika Publik
Dalam melaksanakan pembuatan
draft metode penilaian dilandasi
nilai bertanggung jawab dengan
melakukan koordinasi dengan
panitia lainnya untuk bisa
direalisasikan pada saat
meaksanakan lawatan sejarah dan
budaya di Sumenep, madura.
Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kegiatan
berorientasi pada mutu, ke
depannya penilaian terhadap
peserta bisa lebih baik, sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki
dan bisa lebih menuntut peserta
untuk lebih memahami sejarah dn
kebudayaan yang ada di tempat
lawatan sejarah dan budaya.
Anti Korupsi
Ide dalam pembuatan draft untuk
penilaian terhadap peserta lawatan
sejarah dan budaya merupakan ide
yang datang dari pemikiran pribadi,
dalam hal ini merupakan bentuk
kemandirian, tanpa membayar
orang lain untuk menghasilkan ide
ini. Adapun proses tukar pendapat
dengan panitia yang lain hanya
sekedar melengkapi agar
implementasi di lapangan mampu
meminimalisir bias yang terjadi.
4 Membuat Akuntabilitas Akuntabilitas
proposal - Tanggung jawab Dalam kegiatan pembuatan
Jurnal Online- Transparan proposal Jurnal Online merupakan
untuk Nasionalisme bentuk Tanggung jawab terhadap
peningkatan- Cinta Tanah air amanah yang diberikan pimpinan
mutu Etika Publik terkait dengan pengangkatan
- Profesionalisme sebagai sekretaris jurnal
- Tepat Sasaran patrawidya. Hal ini juga dilandasi
Komitmen Mutu nilai transparan (keterbukaan
- Efektivitas informasi terhadap publik) terkait
- Orientasi mutu dengan keberadaan jurnal
Anti Korupsi patrawidya agar dapat diakses
- Tanggung jawab seluas luasnya oleh masyarakat
yang membutuhkan informasi
mengenai sejarah dan budaya.
Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan ini
berlandaskan nilai Cinta Tanah air
berupa menanamkan kecintaan
terhadap budaya yang ada di
Indonesia
Etika Publik
Kegiatan ini dilandasi nilai
profesionalisme. Dalam hal ini
ketika ditugaskan untuk menjadi
sekretariat Jurnal Patrawidya, harus
ditindak lanjuti dengan inisiatif untuk
meningkatkan kualitas mutu dengan
bekerja secara profesional dan
kreatif. Pembuatan proposal jurnal
ini juga ditujukan agar tepat sasaran
Komitmen Mutu
Pembuatan proposal jurnal online
Berorientasi mutu, yaitu untuk
menghasilkan jurnal (wadah karya
akademik) yang memenuhi standar
kualitas mutu jurnal seperti yang
telah ditetapkan oleh LIPI dan
DIKTI. Selain itu juga efektivitas
terkait dengan jangkauan pembaca
yang lebih luas.
Anti Korupsi
Pembuatan proposal jurnal Online
didasari tanggung jawab, di mana
segala sesuatunya dapat
diverifikasi, terutama terkait dengan
analisis rincian anggaran yang
dibutuhkan untuk membuat jurnal
online.
5 Melakukan Akuntabilitas Akuntabilitas
tugas - Tanggung jawab dalam melakukan tugas tugas
kesekretariat- Adil kesekretariatan Jurnal Patrawidya
an Jurnal Nasionalisme yang telah dipercayakan oleh
Patrawidya - Cinta Tanah air kepala BPNB dilaksanakan dengan
Etika Publik penuh tanggung jawab, yaitu
- Bertanggung menginventarisir dan melakukan
jawab koordinasi dan upaya yang
Komitmen Mutu maksimal. Selain itu juga Adil
- Berorientasi mutu dalam melakukan seleksi terhadap
Anti Korupsi naskah jurnal yang masuk.
- Jujur Nasionalisme
Melakukan tugas kesekretariatan
jurnal Patrawidya juga harus
berlandaskan cinta tanah air,
dimana penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
diterapkan dalam kegiatan surat
menyurat.
Etika Publik
Sebagai sekretaris, siap
bertanggung jawab terhadap
kegiatan surat -menyurat
Patrawidya, terutama dalam hal
pengiriman naskah revisi, pracetak
dan cetak, kepada penulis dan
Mitra Bestari.
Komitmen Mutu
Dalam kegiatan kesekretariatan
juga berorientasi mutu dengan
menerima dan mempertimbangkan
beberapa saran serta kritik
pembaca yang masuk ke
sekretariat Jurnal Patrawidya untuk
perbaikan kualitas Jurnal
Patrawidya.
Anti Korupsi
Dalam melaksanakan kegiatan
kesekretariatan Jurnal patrawidya
dilandasi dengan nilai Jujur,
terutama terkait dengan
penggunaan anggaran untuk alat
tulis kantor.
Teknik aktualisasi:
Dalam melakukan penyusunan laporan inventarisasi menggunakan
teknik klasifikatoris, di mana data - data sebagai input diolah secara
sistematis, dengan menyeleksi dan mengklasifikasikan berdasarkan
regional Jawa timur, dan klasifikasi kategori seperti ritus dan perayaan,
kesenian tradision dan lain lainnya. Data yang diolah adalah data
inventarisir BPNB Yogyakarta yang lama, ditambah data terbaru
dengan memasukkan aneka. Selain teknik profesionalisme juga
dilakukan teknik koordinasi dengan subid dokumentasi serta subid
perpustakaan untuk menambah data inventarisir sehingga lebih
komprehensif dan menghindari perilaku koruptif.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.
Teknik Aktualisasi
Dalam melakukan penyusunan laporan inventarisasi menggunakan
teknik profesional, di mana data data sebagai input diolah secara
sistematis sehingga hasilnya dapat dipertanggungjwabkan. Selain itu
juga teknik kerjasama dengan subid dokumentasi serta perpustakaan
untuk menambah data inventarisasi berupa data kebudayaan ritus
sehingga lebih komprehensif dan untuk menghindari perilaku
antikoruptif.
Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1. Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil inventarisasi sebagai
bahan referensi untuk mengetahui penulisan mengenai kebudayaan
ritus.
2. Hasil inventarisasi bisa digunakan dalam menginformasikan
kebudayaan berupa ritus yang dimiliki BPNB Yogyakarta pada
akademisi (mahasiswa dan akademisi lainnya yang mengakses data
kebudayaan di BPNB Yogyakarta), pemerhati budaya dan
masyarakat lainnya yang membutuhkan. Stakeholder pemerintahan
lain yang ingin mencari data mengenai warisan kebudayaan berupa
ritus di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
3. Untuk stakeholder intern BPNB Yogyakarta, bisa digunakan sebagai
pertimbangan dalam menentukan tema penelitian mengenai ritus
baru yang belum dikaji.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya
budaya lokal, sehingga diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat.
Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan terkait profesi ASN.
1. Kualitas output inventarisasi dokumen karya akademik nilai budaya
yang kurang baik.
2. bias informasi mengenai kebudayaan ritus yang diberikan pada
stakeholder.
3. Ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan output.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.
Tabel 2.3 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta
(Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura)
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Membuat Draft
3 Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam
Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan
Kebudayaan Di Sumenep, Madura)
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.
Tabel 2.4 Pelaksanaan Kegiatan Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan
mutu
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Membuat proposal
4 Jurnal Online untuk peningkatan mutu
Teknik Aktualisasi
Merealisasikan kegiatan tugas kesekretariatan diprioritaskan
menggunakan teknik profesionalitas kerja, di mana dalam
menyeleksi naskah Jurnal yang masuk harus sesuai dengan standar
penulisan yang telah disosialisasikan.Selain itu memberi himbauan
kepada penulis agar menggunakan diktum ilmiah sesuai penulisan
bahasa Indonesia yang baik dan benar . Dalam menyeleksi jurnal yang
masuk juga menggunakan pembobotan substansi Jurnal dengan
koordinasi Mitra Bestari. Selain itu juga menggunakan teknik
kedisiplinan yaitu dengan menerapkan kinerja yang tepat waktu
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, serta melaporkan secara
teratur aktivitas kesekretariatan kepada atasan secara lisan untuk
menghindari perilaku koruptif .
Manfaat Kegiatan
1. memenuhi standar mutu penulisan Jurnal Patrawidya agar pembaca
yang membaca jurnal (kalangan akademisi, masyarakat pemerhati
budaya) mendapatkan informasi yang telah sesuai dengan model
penulisan akademik yang baku, sehingga layak digunakan sebagai
referensi.
2. menjaga konsistensi kualitas sehingga kredibilitas Jurnal Patrawidya
yang telah terkreditasi dapat terus dijaga. Impact jangka panjangnya
bisa digunakan akademisi, Pemerhati budaya dalam memberikan
informasi mengenai hasil penelitian dan temuan terbaru terkait
sejarah dan budaya secara luas.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya
budaya lokal, sehingga diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat
Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.Kegiatan kesekretariatan tidak bisa berjalan dengan baik.
2.Menurunnya kepercayaan stakeholder (terutama kalangan akademisi
terhadap Jurnal Patrawidya
3. Kualitas mutu Patrawidya yang menurun.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak terlihat
pada kegiatan kesekretariatan yang tidak berjalan baik, disebabkan
oleh koordinasi dengan Mitrabestari
Tabel 2.6 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik
Masyarakat Jawa”
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet
6 “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik
Masyarakat Jawa”
Tanggal 19-20 Maret 2015
Lampiran Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik
Masyarakat Jawa” dan Foto
Teknik
Merealisasikan kegiatan pembuatan leaflet “Serat Atmawiyata, Moral
Dikdatik Masyarakat Jawa” menggunakan teknik profesionalitas
kerja, di mana dilakukan memenuhi standar penulisan yang baku,
mudah dimengerti pembaca, agar pembaca bisa mendalami nilai
kebudayaan yang ada dalam leaflet. Desain juga dilakukan sendiri
untuk menghindari pemborosan anggaran, kemudian teknik kerja
sama dengan bekerjasama dengan sekretariat patrawidya dan
subbag dokumentasi dg penuh tanggung jawab, dengan mencari data
untuk dijadikan leaflet dan redisain layout (flatten dan rasterizing), dan
dipublikasikan melalui website agar efektif. pelaksanaan kegiatan ini
akan dilakukan kerja sama yang baik dan benar – benar zero budget
constrain (tanpa menganggarkan uang sepeserpun dan mengelurkan
uang sepeserpun), sehingga bisa diawasi melalui kerjasama dan tidak
ada perilaku koruptif.
Manfaat Kegiatan
1. meninformasikan kepada masyarakat, kalangan akademik dan
masyarakat umum mengenai nilai budaya yang ada dalam Serat
Atmawiyata .
2. menyebarkan informasi kebudayaan secara luas.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian
yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga
memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat
negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat.
Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.Output (leaflet) tidak bisa memberikan informasi pada stakehoder
secara jelas, sehingga nilai budaya tidak dapat diserap stakeholder
kalangan pemerhati budaya.
2. jika koordinasi tidak jelas, cakupan publikasi leaflet pada kalangan
pemerhati budaya tidak akan luas.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.
Tabel 2.7 Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop
Keliling BPNB”
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan
7 Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling
BPNB”
Tanggal 20-21 Maret 2015
Lampiran Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB” dan
Foto
Pada kegiatan ini melibatkan Subbagian Dokumentasi sebagai official
bioskop keliling, untuk bisa menyebarluaskan informasi fasilitasi
bioskop keliling kepada masyarakat. Pembuatan leaflet diawali
dengan meminta data digital berupa dokumentasi bioskop keliling,
kemudian diolah ke dalam leaflet dengan menggunakan software
Photoshop CS dan hasil leaflet dipublikasikan melalui jejaring sosial
Twitter.
Tabel 2.8 Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan merevisi Proposal Penelitian “Lasem
dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan
8 merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam
prespektif Budaya dan Sejarah”
Tanggal 23-26 Maret 2015
Lampiran Proposal Penelitian “Akulturasi Lintas Zaman
Di Lasem: Perspektif Sejarah Dan Budaya"
dan Foto
Kegiatan ini diawali dengan prasurvey di daerah lasem untuk melihat
secara langsung kondisi lapangan sebelum melakukan penelitian,
dilanjutkan dengan membuat proposal penelitian dan diseminarkan.
Pada saat saat seminar, terdapat proses think tank (diskusi dan
meminta rekomendasi dari akademisi). Proses think tank dilakukan
dengan akademisi bidang kesejarahan, Dr. Sri Margana. Dari hasil
seminar tersebut, proposal penelitian harus direvisi agar memiliki
bobot substansi yang lebih baik, sehingga nantinya informasi yang
didapatkan masyarakat akan semakin lengkap dan tidak terdistorsi.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA
diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Revisi proposal penelitian dilaksanakan karena bagian dari Tanggung
jawab tugas yang dipercayakan oleh atasan. Hal ini jelas bahwa
Integritas ditekankan, karena harus sesuai dengan standar penelitian
yang telah disepakati bersama dalam penelitian.
Nasionalisme
Pelaksanaan tugas ini mengedepankan nilai Cinta Tanah air dengan
menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar, serta
menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia.
Etika Publik
Pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan kecermatan untuk meminimalisir
kesalahan dan kekurangan
Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan ini tentunya berorientasi mutu untuk
menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal baru
yang belum ada pada penelitian sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan anggaran dalam penelitian
ataupun penggunaan alat kantor.
Teknik
Dalam melakukan penyusunan revisi proposal penelitian“Lasem
dalam prespektif Budaya dan Sejarah” menggunakan teknik
profesional, di mana data yang ada diolah dengan melakukan
pendekatan ilmu sejarah, dikaji dan diperdalam untuk mendapatkan
beberapa hipotesis sehingga bisa diuraikan hal hal baru yang tidak ada
dalam penelitian sebelumnya hal ini agar kualitas hasil penelitian baik,
selain itu proposal juga dilaporkan pada kepala balai sebagai bentuk
pertanggungjawaban, beserta penggunaan ATK untuk menghindari
perilaku koruptif. teknik kecermatan dilakukan dengan melakukan
pendalaman materi, dengan speed reading berulang, sehingga
banyak informasi yang bisa lebih diselami lebih dalam. Beberapa
sumber juga ditriangulasi dengan sumber lainnya. Selain itu juga
koordinasi dengan tim penelitian untuk lebih menajamkan kecermatan
terhadap data, sehingga tidak terjadi anakronis dan bias dalam
penulisan proposal penelitian.
Manfaat Kegiatan
1. Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil penelitian sebagai
bahan referensi untuk mengetahui penulisan mengenai sejarah dan
kebudayaan di daerah Lasem.
2. Hasil penelitian bisa digunakan dalam menginformasikan kebudayaan
yang dimiliki BPNB Yogyakarta pada akademisi (mahasiswa dan
akademisi lainnya yang mengakses data kebudayaan di BPNB
Yogyakarta), pemerhati budaya dan masyarakat lainnya yang
membutuhkan. Stakeholder pemerintahan lain yang ingin mencari
data mengenai warisan kebudayaan lasem di wilayah kerja BPNB
Yogyakarta, untuk dijadikan bahan dalam pembuatan regulatory
impact analisys terhadap warisan budaya.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian
yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga
memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat
negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat.
Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1. Kualitas output penelitian sejarah dan budaya lasem yang kurang
baik.
2. Bias informasi mengenai sejarah dan kebudayaan Lasem yang
diberikan pada stakeholder.
3. Penggunaan anggaran penelitian yang tidak sesuai dengan
kegunaannya.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.
Tabel 2.9 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa
Jawa
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Membuat Naskah
9 Siaran RRI dalam Bahasa Jawa*
Tanggal 24-26 Maret 2015
Lampiran Naskah Siaran RRI mengenai “Adat
Pernikahan Masyarakat Banyumas” dan Foto
Kegiatan siaran adat RRI di BPNB Yogyakarta merupakan kegiatan
rutin. Pegawai jabatan fungsional, termasuk dalam hal ini adalah
Jabatan Fungsional Pamong Budaya diwajibkan untuk berkontribusi
dalam membuat naskah siaran RRI dalam rangka diseminasi adat
serta kebudayaan kepada masyarakat. Tahapan yang dilalui yaitu,
mencari beberapa referensi di perpustakaan, kemudian mengolahnya
dan mentransliterasi ke dalam bahasa Jawa. Tema naskah siaran RRI
yang diangkat yaitu mengenai “Adat Pernikahan Masyarakat
Banyumas”.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat
Keterangan Dalam Tabel
(*) Kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan di luar rancangan, berdasarkan
perintah atasan.
(**) kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan diluar rancangan, berdasarkan
inisiatif sendiri atas persetujuan pimpinan.
Dibuktikan dengan
1. Surat Tugas
2. Proposal Penelitian
sebelum dan
setelah revisi ( telah
diacc atasan).
3. Foto
9 27 Maret Membuat Naskah Naskah Siaran RRI
Siaran RRI dalam
2015
Bahasa Jawa Dibuktikan dengan
1. Jadwal siaran RRI
yang ditugaskan
oleh atasan
2. Naskah siaran RRI
yang telah diacc
atasan.
3. Foto
10 27 Maret Merevisi Naskah Naskah Jurnal
Jurnal Patrawidya Patrawidya
2015
Dibuktikan dengan
1. Foto
2. Naskah Jurnal
yang diacc atasan
panjang. Diharapkan dari kegiatan pembelajaran ini, para abdi negara tidak melakukan
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tulus sepenuh hati dan berorientasi
mutu, sehingga indikator kepuasan publik terhadap aparatur sipil di negeri ini meningkat.
Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar ANEKA tidak dilaksanakan juga bisa dilihat
pada hasil capaian yang tidak tepat sasaran, kurang bermutu dan inefisiensi waktu.
Indikator keberhasilan yang terlihat (tangible) dari pelaksanaan diklat ini antara lain
perilaku peserta yang semakin baik, terbukti dari meningkatnya kedisiplinan peserta
Diklat Prajabatan di Pusbangtendik, pelaksanaan tugas berorientasi pada kualitas hasil.
Diharapkan attitude seperti ini bisa terus terjaga dan diterapkan secara kontinyu dalam
kinerja sehari hari, sehingga aparatur sipil di Indonesia akan semakin baik.
semangat positif Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk dapat menyelaraskan pikiran,
hati dan perilaku yang baik dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing,
sehingga tercapai hasil yang maksimal. Melalui Kegiatan Aktualisasi ini diharapkan terjadi
proses refleksi mendalam terhadap nilai profesi PNS itu sendiri, dan kelak dapat terus
diaplikasikan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari sebagai PNS. Selain itu, mampu
meningkatkan integritas yang ada dalam diri sehingga mengubah cara pandang orang di
lingkungannya terhadap paradigma PNS lama dan membentuk lingkungan yang positif,
B. Rekomendasi
Dari proses internalisasi nilai-nilai dasar profesi pns hingga aktualisasi nilai dasar
yang telah dilakukan akhirnya bermuara pada evaluasi hasil kegiatan. Ada beberapa
rekomendasi yang perlu diperhatikan agar pada waktu diklat prajabatan golongan III yang
akan datang, kegiatan aktualisi nilai-nilai dasar bisa maksimal pada unit kerja masing
1. Perlu adanya koordinasi lintas sektor intern kementerian pendidikan terkait dengan formasi
Jabatan CPNS, sehingga ketidakselarasan antara SK CPNS dengan tugas pokok dan
fungsi serta formasi bisa dihindari, mengingat CPNS sebagai motor dalam unit kerja agar
terus tertanam dan tumbuh di dalam PNS kedepannya, perlu adanya evaluasi berkala