Anda di halaman 1dari 81

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan,memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
memper erat persatuan dan kesatuan NKRI.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur negara
memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia,berintegritas
tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas,berbudaya kerja tinggi non
parsial dan kesejahtraan tinggi,serta di percaya publik dengan dukungan
SDM.
Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun
2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut
sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk
kepada sebuah profesi pelayanan publik , maka dari itu sebagai ASN perlu
membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang Pendidikan
yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Logas Tanah Darat
Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala
aspek,termasuk terhadap mutu Pendidikan yang berkualitas. Dalam
memajukan dunia pendidikan peran seorang guru sangatlah penting. Sehingga
dengan demikian keberadaan guru yang berkompetensi merupakan syarat
mutlak hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang berkualitas. Untuk
mewujudkan guru yang memiliki kompetensi pemerintah telah engamanatkan Undang-undang
Nomor 14 tahun 2005, yakni mewujudkan guru yang berkualitas dan profesional.

Oleh karena itu standar guru profesional merupakan sebuah


kebutuhan yang mendasar yang tidak dapat ditawar – tawar lagi. Hal ini
tercermin dalam Undangundang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun
2003s pasal 35 ayat 1 bahwa : “Standar nasional pendidikan terdiri atas isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana, dan prasarana,
pengelolaan, pembinaan dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan
secara berencana dan berkala”.
Tanggung jawab guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada
tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini
guru dituntut memiliki kompetensi yang dapat mendukung tugas tersebut,
antara lain kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional dan kompetensi sosial. Guru harus berusaha untuk memperhatikan
apa yang sudah ada dan serta mengadakan penyempurnaan cara pengajaran
agar prestasi siswa dapat ditingkatkan.
SMK adalah lembaga pendidikan fomal yang bersifat kejuruan yang
banyak menghasilkan lulusan setiap tahunnya. Tamatan SMK dituntut agar
dapat bekerja lebih mandiri dibandingkan tamatan SMA. Tetapi masih banyak
guru yang belum menunjukkan kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan
dan latihan dalam proses belajar mengajar sehingga banyak siswa yang tidak
memperoleh peningkatan sumber daya yang seharusnya sudah dimiliki setelah
proses belajar mengajar berlangsung, atau sesudah tamat sekolah .
Berdasarkan Permasalahan yang telah diuraikan, untuk mewujudkan
pendidikan berkualitas, guru sebagai ASN perlu menanamkan nilai-nilai dasarProfesi agar
terbentuknya seorang guruyang Profesional, nilai-nilai dasar

tersebut dikenal dengan akronim “ANEKA”, yaitu:


1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi.
B. Tujuan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Adapun tujuan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNSyang
penulis laksanakan di SMKN 2 Logas Tanah Darat adalah:
1. Mampu Menerapkan Nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki
tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.
2. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Nasionalisme sehinggabekerja atas
dasar semangat nilai-nilai Pancasila.
3. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Etika Publik sehingga
menciptakan lingkungan sekolah dan masyarakat yang harmonis.
4. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga
mewujudkan pelayanan yang prima terhadap peserta didik maupun
masyarakat.
5. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Anti korupsi sehingga bisa
mewujudkan sikap disiplin maupun menjaga kedisiplinan C. Manfaat Aktualisasi Nilai-nilai Dasar
Profesi PNS

Adapun manfaat Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang


penulis lakukan agar bisa berguna bagi :
1. Diri sendiri sehingga mampu menjadi ASN yang terampil dan
professional di bidangnya
2. Pimpinan sehingga mampu menjalankan Perintah sesuai dengan
kaidah yang berlaku dan berdaya guna.
3. Rekan-rekan kerja sehingga mampu menciptakan lingkungan kerja
yang harmonis.
4. Peserta didik sehingga mampu memiliki kompetensi yang sesuai
dengan perkembangan zaman dan berdaya guna dilingkungan kerja nanti
5. Lingkungan masyarakat sehingga mampu menciptakan pelayanan
yang prima dan berdaya guna bagi masyarakat sekitar.
6. Negara sehingga mampu menjadi abdi Negara yang bekerja dengan
sepenuh hati demi terciptanya NKRI yang berdaulat, adil dan makmur.
D. Ruang Lingkup AktualisasiNilai-nilai Dasar Profesi PNS
Ruang lingkup AktualisasiNilai-nilai Dasar Profesi PNS yang
penulis lakukan meliputi rancangan kegiatan aktualisasi, tertib administrasi,
dan pelayanan pendidikan terhadap peserta didik di SMK Negeri 2 Logas
Tanah Darat, kabupaten Kuantan Singingiyang menerapkan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)
BAB II
DESKRIPSI SMK NEGERI 2 LOGAS TANAH DARAT
A. Tugas dan FungsiSMK N 2 Logas Tanah Darat
Dalam upaya mewujudkan Visi Riau 2020. Dan menyambut pasar
bebas asia yang akan di mulai 2015 ini di rasa perlu bidang pendidikan juga
harus ikut menata diri dan mempersiapkan perserta didik untuk dapat bersaing
dan berkontribusi dalam hal tersebut sehingga proses pendidikan harus
continuitas supaya tercapai pendidikan yang sempurna baik secara kognitif
dan psikomotoriknya agar tercipta manusia kreatif dan terampil dibidangnya.
Sehingga pola pikirnya adalah menciptakan pekerjaan bagi dirinya dan untuk
orang lain bukan hannya untuk mencari pekerjaan. Maka solusi terbaik untuk
menjawab tantangan itu ialahsetelah lulus SMP atau MTs melanjutkan
pendidikan ke SMK. Demi Terwujudnya semua harapan itu Pemerintah
kabupaten Kuantan singing mengusulkan berdirinya SMK Negeri 2 Logas
Tanah Darat yang telah direalisasikan dengan berdirinya pada tahun 2004
Gambar 1.1 SMKN 2 Logas Tanah Darat
SMK merupakan pendidikan terpadu selain menciptakan intelektual
juga menyiapkan profesional- profesional yang siap terjun ke dunia kerja.
Dengan menawarkan jurusan jurusan yang sesuai kebutuhan dunia kerja. Di
SMKN 2 Logas Tanah darat terdapat berbagai jurusan dan program studi
diantaranya Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultira (ATPH),
Akuntansi,Mesin Otomotif Teknik Kendaraan Ringan yang telah dilengkapi
berbagai fasilitas yang ada, seperti labor komputer ,workshop ruang praktek
siswa, kebun produksirumah kasa, sarana olah raga dan praktek kerja industri

(prakerin) pada perusahaan dan intansi pemerintah


LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA DIKLAT
PRAJABATAN POLA BARU

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR


ANEKA PADA SDN BANDAR DALAM KECAMATAN
BENGKUNAT BELIMBING KABUPATEN PESISIR
BARAT

DISUSUN OLEH :
ARI YANTO, S.Pd
NIP. 198911112013031003

DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN II


KABUPATEN PESISIR BARAT
BADAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DAERAH
(BANDIKLAT) PROVINSI LAMPUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN: Pertimbangan).
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai ruang lingkup
kehidupan. Seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain
sebagainya. Setiap ruang lingkup pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari
unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.
Guru sebagai ujung tombak fungsi pelaksanaan di bidang pendidikan merupakan profesi yang
sangat mulia sekaligus membutuhkan aparat yag ANEKA guna mencapai tujuan dan sasaran
pokok sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru yang tercantum dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Berdasarkan pertimbangan di atas, peserta diklat prajabatan CPNS Tahun
2015 ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai dasar ANEKA yang akan di laksanakan
di tempat kerja yang dalam hal ini penyusun akan melaksanakan di SDN Bandar
Dalam Kecamatan Bengunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat sebagai bentuk penerapan ilmu
yang sudah didapat selama mengikuti diklat prajabatan dalam kurun waktu 13 hari belajar
klasikal.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Rancangan aktualisasi nilai dasar ANEKA ini adalah: Sebagai dasar
melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA ditempat kerja.

C. Ruang Lingkup
Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
pada dilaksanakan di SDN Bandar Dalam Kecamatan Bengkuat Belimbing Kabupaten Pesisir
Barat
.
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi SDN Bandar Dalam Kecamatan Bengkunat Belimbing dapat dilihat pada bagan
1.
B. VISI DAN MISI SDN BANDAR DALAM
VISI
SDN Bandar Dalam Adalah “Pada Tahun 2018, SD Negeri Bandar Dalam menjadi Sekolah
Terakreditasi yang Agamis, Asri, Berbudaya, Berakhlakul Karimah, dan Breprestasi.
Indikator visi:
a. Predikat Akreditasi minimal predikat B.
b. Penerapan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari
c. Penataan lingkungan sekolah yang asri dan sehat.
d. Tercermin budaya lokal dan nasional dalam bahasa, perilaku, dan kesenian.
e. Senantiasa memiliki akhlakul karimah.
f. Prestasi dalam bidang Akademik dan Non-akademik

MISI
a. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan sehari-
hari
b. Mengembangkan kegiatan prestasi keagamaan
c. Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang iptek
d. Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang seni budaya
e. Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang olah raga
f. Melaksanakan Ekstra Kurikuler secara terprogram;

C. TUGAS DAN FUNGSI


Sebagai seorang guru sudah sepatutnyalah selaluingat akan tugas pokok dan fungsinya,
agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan perubahan jaman yang semakin maju.
Denganmenyadari tugas pokok nya maka ia berhak untuk selalu disebut sebagai guru
profesional. Namun yang tak kalah penting adalah agar proses pembelajaran berjalan dengan
efektif serta efisien yang berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, da
Menyenangkan).
Adapun Tugas pokok dan fungsi guru secara kongkrit adalah sebagai berikut:
1. Membuat program pengajaran( Silabus, RPP,Prota, Promes )
2. Menganalisa materi pelajaran
3. Membuat lembar kerja siswa ( LKS )
4. Membuat program harian/jurnal belajar
5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
6. Melaksanakan kegiatan penilaian baik ituulangan harian,tengah semester atau akhirsemester
7. Melaksanakan analisis ulangan, programremedial, pengayaan
8. Mengisi daftar nilai siswa, mengisi raport
9. Melaksanakan bimbingan kelas/konseling
10. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutorsebaya apabila telah mengikuti pelatihan
11. Membuat alat bantu mengajar/alat peraga
12. Mengikuti kegiatan pengembangan danpemasyarakatan kurikulum
13. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah( PKS, wali kelas dll )
14. Membuat catatan tentang kemajuan pesertadidik
15. Meneliti daftar hadir siswa sebelum prosespembelajaran berlangsung
16. Mengatur kebersihan ruang kelas dansekitarnya
17. Mengumpulkan angka kredit danmenghitungnya untuk kenaikan pangkat
18. Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni
19. Mengikuti kegiatan kurikulum
20. Mengadakan penelitian tindakan kelas
D. PERSONIL
SDN Bandar Dalam merupakan sekolah yang termasuk daerah khusus (terpencil) yang
pada umumnya tenaga pendidik di rekrut dari penduduk sekitar. SDN bandar dalam memiliki
lima orang tenaga pendidik PNS dan 16 orang tenaga honorer sekolah. Adapun personilnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Personil pendidik dan tenaga kependidikan SDN Bandar Dalam
No. Nama Lengkap Jabatan Golongan Status

1 Tasman MS., A.Ma.Pd. Kepla Sekolah IIIa PNS


2 Totok Henriyanto, S.Pd. Guru PJOK IIIa CPNS
3 R. M. Supriadi Winata, S.Pd.I. Guru PAI IIIa CPNS
4 Ari Yanto, S.Pd. Wali Kelas VIA IIIa CPNS
5 Aris Munandar, S.Pd.SD. Wali Kelas VB IIIa CPNS
6 Qulfatah Guru PAI - GHS
7 Dina Marsuli, S.Pd.SD. Wali Kelas VA - GHS
8 Ruli Marzuli, S.Pd.SD. Wali Kelas IVA - GHS
9 Rokimin Guru PJOK - GHS
10 Endang Murjiarto, S.Pd.SD. Wali Kelas VIB - GHS
11 Sukarni Wali Kelas IIA - GHS
12 May Pipit Wulandari Wali Kelas IIB - GHS
13 Niswatun Darojah Guru Bhs Lampung - GHS
14 Haryanti Wali Kelas III A - GHS
15 Ana Puspita Wali Kelas IC - GHS
16 Dedek Dewi Lestari Wali Kelas 1A - GHS
17 Rojiyah Wali Kelas IIIB - GHS
18 Rudini Wali Kelas IIIC - GHS
19 Surya Fajariah Wali Kelas 1B - GHS
20 Ani Sahra Wali Kelas IIC - GHS
21 Winda Angraeni Wali Kelas IVB - GHS

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Nilai-nilai Dasar ASN


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas adalah kewajiban atau pertanggung jawaban yang
harus dicapai dan harus ada bentuk laporan nya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk mengaktualisasikan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan
negara. Atau sering juga diartikan sebagai paham kebangsaan.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil.
Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain: mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku
atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak.
B. RANCANGAN AKTUALISASI
Berdasarkan ke lima nilai dasar diatas maka peserta diklat prajabatan Golongan III Tahun
2015 Kabupaten Pesisir Barat membuat rangcangan aktualisasi ANEKA dalam pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam format-format rangcangan aktualiasi Adapun rancangan kegiatan
yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Merancang Perangkat Pembelajaran Yang Inovatif, dan melaksanakan proses


pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran.
a. Nilai-Nilai Dasar
1). Akuntabilitas
2). Nasionalisme
3). Etika Publik
4). Komitmen Mutu
b. Teknik Analisis
1) Masalah
Masalah yang kerap terjadi dalam proses pembelajaran di kelas yaitu tidak terpenuhinya
ketuntasan belajar klasikal. Informasi yang diberikan guru terhadap peserta didik belum biasa
diserap dengan baik. Hal ini mengakibatkan nilai siswa rendah.
2) Penyebab
Timbulnya masalah di atas disinyalir berkaitan erat dengan kurang mampunya guru menginovasi
dan mengemas perencanaan pembelajaran yang menuntut keaktifan dan partisifasi siswa di dalam
kelas.
3) Dampak
Pembelajaran di dalam kelas jadi monoton hal ini disebabkan kurangnya motivasi siswa
dalam menerima pembelajaran di kelas serta berdampak juga pada ketuntasan belajar siswa yang
rendah.
4) Alternatif Solusi
Adapun alternatif solusi dari permasalahan tadi ialah guru diharapkan mampu membuat dan
mengemas perencanaan pembelajaran yang menitik beratkan pada keaktifan siswa. Dengan adanya
pembelajaran yang berorientasi PAIKEM diharapkan siswa memiliki motivasi dan senantiasa aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga mampu menerima informasi pelajaran dengan
baik.
c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Adapaun uraian rancangan pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembuatan
perangkat pembelajaran yaitu :
1) Menyiapkan silabus
2) Menyiapkan referensi bahan ajar (buku pelajaran)
3) Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi dasar serta merumuskan Indikator dan tujuan
pembelajaran.
4) Menginovasi model pembelajaran yang berbasis PAIKEM
5) Menyusun langkah-langkah pembelajaran
6) Menyusun soal evaluasi dan kunci jawaban
7) Melaksanakan proses pembelajaran
2. Mengembangkan Media Pembelajaran
a. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
2) Etika Publik
3) Komitmen Mutu
b. Teknik Analisis
1) Masalah
Tingkat kejelasan materi yang diberikan ASN pembelajaran belum mampu di cerna dengan baik
oleh siswa
2) Penyebab
Minimnya alat pendukung dalam proses pembelajaran yang akan mempermudah siswa menyerap
informasi yang ASN berikan
3) Dampak
Rendahnya pengetahuan dan pengalaman langsung siswa dalam memahami dan mempelajari
materi yang diberikan ASN
4) Alternatif Solusi
Membuat/menyediakan materi pembelajaran yang yang berfungsi memperjelas, dan memberi
motivasi siswa.
c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pembuatan bahan ajar prosedur yang akan dilaksanakan adalah
1) Menganalisis bahan ajar
2) Membuat media yang berorientasi pada tujuan pelajaran yang akan dicapai
3) Memahami karakteristik siswa
4) Menentukan Alokasi waktu
5) memastikan Ketersediaan bahan dan alat
6) media harus mengandung nilai artistik

3.Pembuatan Majalah Dinding (MADING).


a. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
2) Nasionalisme
3) Etika Publik
4) Komitmen Mutu
5) Anti Korupsi
b.
Teknik Analisis
1) Masalah
Kurangnya motivasi dan minat siswa dalam membuat suatu karya.
2) Penyebab
Belum adanya wadah untuk menampung dan mengembangkan kreativitas siswa
3) Dampak
Ide, gagasan, kreativitas siswa belum tersalurkan
4) Alternatif Solusi
Membuat majalah dinding kelas

c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan


Hal yang harus dilakukan dalam pembuatan mading kelas yaitu
1) Menyampaikan usulan pembuatan mading kelas kepada pimpinan
2) Memastikan ketersediaan bahan dan alat
3) Mensosialisasikan mading kelas kepada siswa
4) Membimbing siswa dalam membuat mading

4. Pembuatan Dan Perbaikan Taman Sekolah


a. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
2) Nasionalisme
3) Etika Publik
4) Komitmen Mutu
5) Anti Korupsi
b. Teknik Analisis
1) Masalah
belum terciptanya keindahan, dan kenyamanan di lingkungan sekolah
2) Penyebab
masih ada kelas yang belum memiliki taman dan sebagian besar taman sekolah sudah tidak
dirawat.
3) Dampak
Sekolah kurang kondusif
4) Alternatif Solusi
Membuat dan memperbaiki taman sekolah.
c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
1) Menyampaikan usulan kegiatan kepada pimpinan
2) Mensosialisasikan kegiatan kepada dewan guru dan komite sekolah
3) Merinci bahan dan alat yang akan digunakan dalam kegiatan

5. Menertibkan Pelaksanaan Upacara Bendera.


a. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
2) Nasionalisme
3) Komitmen Mutu
b. Teknik Analisis
1) Masalah
Siswa kurang termotivasi untuk menjadi petugas upacara bendera
2) Penyebab
Siswa kurang terlatihnya dalam menjadi petugas upacara bendera
3) Dampak
Upacarabendera tidak berlangsung dengan baik
4) Alternatif Solusi
Mengusulkan kepada pimpinan untuk melatih siswa menjadi petugas upacara bendera
c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
1) Mengusulkan pelatihan upacara bendera kepada pimpinan
2) Membuat jadwal petugas dan pembina upacara
3) Membuat jadwal latihan petugas upacara bendera
4) Melaksanakan pelihan upacara bendera sesuai jadwal

6. Membuat Rekapitulasi Nomor Induk Siswa (NIS) Dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
Dengan Sistem Komputerisasi
a. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
2) Etika Publik
3) Komitmen Mutu
b. Teknik Analisis
1) Masalah
Data NIS dan NISN siswa tidak di muat dalam satukesatuan data yang utuh
2) Penyebab
Data NIS dan NISN siswa dibuat secara manual
3) Dampak
Data NIS dan NISN siswa belum lengkap
4) Alternatif Solusi
Merekap data NIS NISN siswa dengan sistem komputer
c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
1) Mengajukan
2) Pengumpulan data nis nisn semua siswa
3) Membuat data dalam sistem komputerisasi

7.Pembuatan Kalender Akademik


a. Nilai-Nilai Dasar
1)Akuntabilitas
2)Nasionalisme
3)Etika Publik
4)Komitmen Mutu
b. Teknik analisis
1)Masalah
Belum dibuatnya kalender akademik sekolah
2) Penyebab
Adanya keterbatasan dalam teknologi
3) Dampak
Informasi tentang jadwal kegiatan akademik belum diketahui dengan pasti
4) Alternatif Solusi
Membuat kalender akademik
c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
1) Menyiapkan kalender pendidikan yang menjadi acuan pembuatan kalender akademik
2) Bermusyawarah dan bekerja sama membuat kalender akademik
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI

Capaian aktualisasi di realisasikan berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah dibuat


ASN dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS. Dalam melaksanakan kegiatan yang dibuat
dalam butiran rancangan aktualisasi peran mentor sangat dominan dalam keberhasilan ASN
melaksanakan semua kegiatan tersebut. Dengan kerjasama yang bersinergi baik dengan mentor
maupun coach semua kegiatan berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti.
Adapun kegiatan yang berhasil ASN laksanakan yang merupakan rancangan yang telah di
rumuskan adalah sebagai berikut :
1. Merancang Perangkat Pembelajaran Yang Inovatif, dan melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran.
b. Deskripsi kegiatan
Berdasarkan hasil refleksi ASN dalam proses pembelajaran di kelas didapat informasi bahwa
motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran masih rendah sehingga berdampak pada rendahnya
ketuntasan belajar siswa, hal ini disebabkan pembelajaran masih berpusat pada guru pendekatan
dan metode yang digunakan belum bervariasi. Selain pembelajaran yang kurang aktif, siswa
juga bersifat heterogen, baik dari segi bakat, kemampuan, kecerdasan, kreativitas, motivasi,
kecepatan belajar, lingkungan, dan latar belakang keluarga. Keadaan tersebut mengakibatkan
kemampuan kognitif dan afektif siswa berbeda-beda pula, ada siswa yang pandai, sedang dan
kurang. Akhirnya terjadi kesenjangan prestasi diantara mereka. Siswa yang pandai semakin
meningkat kemampuan belajarnya sedangkan siswa yang sedang dan kurang tidak mengalami
perubahan dalam peningkatan belajar.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka perlu adanya tindakan yang dapat
memaksimalkan proses pembelajaran agar siswa lebih aktif. Sebagai solusi dari permasalahan di
atas, maka ASN telah berdiskusi dengan mentor untuk melakukan perbaikan terhadap model
pembelajaran yang digunakan selama ini, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe berkirim salam dan soal.
Sebelum ASN melaksanakan proses pembelajaran di kelas kegiatan yang telah ASN lakukan
yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang telah
ASN rancang. Menyiapkan perangkat pembelajaran dengan terlebih dahulu merumuskan indikator
sesuai dengan silabus dan kurikulum KTSP yang dipadukan dengan model pembelajaran yang di
pilih dan terbentuklah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai acuan ASN dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Mata pelajaran yang ASN siapkan dalam merancang RPP
yakni mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Setelah Perangkat pembelajaran selesai di buat, tugas ASN selanjutnya yakni
mengaplikasikan model pembelajaran di dalam proses belajar di kelas. Untuk mengukur
ketercapaian ketuntasan belajar, ASN bekerja sama dengan mentor untuk melakukan pengamatan
terhadap proses pembelajaran yang disampaikan ASN untuk menilai peningkatan aktivitas siswa
dengan menggunakan lembar pengamatan yang sudah ASN siapkan. Pelaksanakan pengamatan
oleh mentor dilakukan dua siklus (dua kali pertemuan) pada mata pelajaran IPS dengan penerapan
model pembelajaran berkirim salam dan soal.
c. Capaian kegiatan
Hasil yang telah ASN dapat dalam menginovasi perangkat pembelajaran dan menerapkan
model pembelajaran yang dibuat ASN yakni terjadi peningkatan keaktifan siswa. Peningkatan ini
dibuktikan oleh meningkatnya partisipasi dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di
siklus ke dua. Selain itu, dalam proses pembelajaran dengan menerapkan perangkat pembelajaran
yang telah dibuat terjalin kondisi belajar yang teratur dan mudah dimengerti siswa. Hal ini ber
ujung pada meningkatnya hasil belajar siswa. Dalam kegiatan ini ada beberapa Output yang
menjadi tolak ukur keberhasilan ASN dalam melaksanakan kegiatan. Output ini ASN muat dalam
Lampiran 1. Adapun output tersebut yaitu :
1. Surat keterangan telah membuat dan melaksanakan perangkat pembelajaran yang inovasi dari
Kepala Sekolah (Lampiran 1a halaman 34)
2. Dokumentasi Perangkat pembelajaran RPP yang telah dibuat (Lampiran 1b halaman 35 )
3. Lembar observasi dari mentor (Lampiran 1c halaman 47)
4. Foto-foto kegiatan (Lampiran 1d halaman 49)
d. Nilai-nilai dasar yang relevan
1. Akuntabilitas
Dalam kegiatan membuat RPP dan melaksanakan pembelajaran di kelas, nilai dasar akuntabilitas
sudah dilakukan ASN. hal ini di dilihat dari rasa tanggung jawab terhadap tugas dan fungsi ASN
sebagai seorang guru yaitu membuat perangkat pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan
kurikulum KTSP serta bertanggung jawab dalam ketercapaian ketuntasan belajar siswa.
2. Nasionalisme
Nilai dasar Nasionalisme yang telah dilakukan ASN dalam melaksanakan kegiatan ini yaitu tidak
membeda-bedakan peserta didik dalam proses pembelajaran. ASN tidak memandang suku, agama
dan tingkat kecerdasan peserta didik, sehingga materi yang yang disampaikan mudah dicerna dan
akan mendorong motivasi peserta didik
3. Etika Publik
Keterkaitan nilai dasar Etika Publik dalam kegiatan ini yakni Sopan dan Santunnya ASN dalam
membuka pelajaran, menjelaskan dan menanggapi pertanyaan siswa.
4. Komitmen Mutu
ASN telah merancang perangkat pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model
pembelajaran Berkirim salam dan soal. Hal ini membuktikan bahwa ASN telah sunggung-sungguh
melakukan peningkatan kualitas pembelajaran dengan terlebih dahulu memodifikasi RPP dengan
model pembelajaran yang inovatif.

2. Mengembangkan Media Pembelajaran


a. Deskripsi kegiatan
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu
kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang
menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada
siswanya. ASN sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna
dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek karena setiap
materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Inilah yang melatarbelakangi
ASN dalam mengambil dan melaksanakan kegiatan pengembangan media pembelajaran.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, ASN terlebih dahulu berkonsultasi dengan mentor tentang
tindakan yang akan dilaksanakan dan tingkat kecocokan media yang akan disajikan di kelas. Pada
umumnya media pembelajaran sudah tersedia di sekolah, namun ada beberapa media yang harus
di buat yang bahan dan alatnya sudah disiapkan pihak sekolah. Dalam penggunaan media pada
proses pembelajaran di kelas, ASN terlebih dahulu menganalisis bahan ajar (buku pelajaran) yang
nanti akan merangsang tercapainya tujuan pembelajaran, selain itu ASN mengkordinasikan
penggunaan media pembelajaran kedalam RPP sehingga alokasi waktu maupun penyampaian
media pembelajaran sudah terstruktur. Untuk mata pelajaran IPS sesuai dengan bahan ajar yang
ASN analisis materi pelajaran tentang Letak Benua-Benua di Dunia untuk itu ASN menggunakan
media pembelajaran Globe dan peta, media sudah terdapat di SDN Bandar dalam

b. Capaian kegiatan
Pengembangan media pembelajaran yang telah ASN laksanakan sangat menunjang
keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran yang selalu
disampaikan oleh ASN tingkat kepahaman siswa dalam menerima materi sangat baik. Media
pembelajaran juga sangat berperan dalam menunjang ketuntasan belajar siswa. Output dari capaian
kegiatan ini yakni
5. Surat keterangan melaksanakan pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran (lampiran
2a halaman 34)
6. Foto-foto kegiatan (lampiran 2b halaman 51 )

c. Nilai-nilai dasar yang relevan


1) Akuntabilitas
Nilai tanggungjawab terhadap tugas dan fungsi ASN sebagai seorang guru serta tanggungjawab
ASN dalam ketuntasan dan keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran merupakan
relevansi Akuntabilitas ASN dalam melaksanakan kegiatan ini
2) Komitmen Mutu
Dengan menerapkan media pembelajaran pada proses pembelajaran yang dilakukan ASN di kelas
terwujudnya nilai efektivitas dan efisiensi yakni materi pembelajaran mudah dipahami serta hemat
waktu penyampaian materi
3) Anti korupsi
Keterkaitan nilai dasar anti korupsi dalam kegiatan ini yaitu pada waktu merinci bahan dan alat
yang akan digunakan dalam pembuatan media pembelajaran ASN menuliskan dengan sebenarnya
sesuai dengan yang dibutuhkkan

3. Pembuatan Majalah Dinding (MADING).


a. Deskripsi kegiatan
Salah satu kegiatan yang telah di lakukan ASN dalam mengaktualisasikan nilai dasar
ANEKA adalah pembuatan Majalah Dinding (Mading). Majalah dinding merupakan salah satu
media informasi kreatif yang ada di lingkungan sekolah. kegiatan ini dimaksudkan untuk
merangsang antusias siswa dalam mengembangkan dan menyalurkan minat dan bakat siswa.
Selain itu, dengan adanya mading kelas diharapkan siswa akan terbiasa mengekspresikan ide,
gagasan ataupun ajang untuk berlatih membuat suatu karangan dan tulisan dalam bentuk karya
sehingga memotivasi siswa untuk selalu menghasilkan karya-karya yang indah serta menanamkan
budaya Membaca.
Pelaksanaan kegiatan ini terlebih dahulu dibicarakan ASN dengan pihak sekolah melalui
forum rapat dewan guru. Hasil dari rapat tersebut mendukung sepenuhnya kegiatan Mading.
Pelaksanaan mading kelas diselenggarakan oleh kelas 5 dan 6 SDN Bandar Dalam. Mading kelas
ini diharapkan oleh pihak sekolah sebagai pelopor terbentuknya mading sekolah yang nantinya
akan dibuat setiap sebulan sekali. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu
pada hari sabtu tanggal 14 maret 2015 pada hari pertama ini siswa dilatih dan diberi pemahaman
tentang Mading dan hari selasa tanggal 17 maret 2015 hari kedua dilakukan penusunan mading
seteleh siswa diberikan tugas rumah untuk membuat suatu karya menarik. Teknis pelaksanaan
pembuatan mading kelas ini terlebih dahulu disosialisasikan kepada siswa dihari pertama dengan
teori dan latihan dalam penulisan dan pembuatan. Kemudia penyusunan yang dilakukan oleh siswa
dihari kedua.

b. Capaian kegiatan
Terwujudnya pembuatan Mading yang dilaksanakan di SDN Bandar Dalam sangat
memberi warna bagi siswa. Hal ini dilihat dari antusiasnya siswa yang terlibat dalam pembuatan
mading. Disisi lain kegiatan mading kelas ini juga menambah wawasan dan kreativitas siswa serta
berperan dalam mengembangkan ekspresi siswa dalam menyalurkan minat dan bakat siswa.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini output yang ASN dapatkan yaitu :
1. Surat himbauan Kepala Sekolah untuk pembuatan mading kelas (lampiran 3a halaman 53)
2. Foto-foto kegiatan (lampiran 3b halaman 54)

c. Nilai-nilai dasar yang relevan


1) Etika Publik
Keterkaitan nilai dasar Etika Publik dalam kegiatan mading ini yaitu dalam proses sosialisasi
kepada siswa dengan menggunakan bahasa yang santun, menjawab setiap pertanyaan siswa
dengan sikap yang sopan serta menilai karya siswa dengan bijak.

2) Komitmen Mutu
Kegiatan mading di SDN Bandar Dalam merupakan sesuatu yang baru yang belum pernah
dilakukan oleh siswa maupun guru sebelumnya. Mading ini merupakan inovasi yang baru yang
sangat menunjang kualitas sekolah maupun peserta didik karena di dalam pembuatan mading
melahirkan pengetahuan, ekspresi minat dan bakat serta karya-karya yang indah.
3) Anti korupsi
Keterkaitan nilai dasar anti korupsi dalam pembuatan mading dilakukan ASN dalam merinci dana
yang dibutuhkan sekolah untuk membeli bahan dan alat yang diperlukan. ASN merinci dengan
penuh kejujuran dan sesuai dengan kebutuhan.

4. Pembuatan Dan Perbaikan Taman Kelas

a. Deskripsi kegiatan
Sekolah merupakan tempat yang digunakan oleh para siswa untuk belajar dan menuntut
ilmu. Oleh karena itu sekolah haruslah disediakan senyaman mungkin dan disediakan fasilitas dan
sarana yang dapat menunjang proses belajar para siswa. untuk menunjang hal tersebut banyak
sekolah membuat taman kelas. Taman yang berada di kelas ini bisa dimanfaatkan para siswa
sebagai tempat untuk belajar menanam, belajar mengamati dan lain sebagainya karena tempatnya
yang nyaman, indah, dan sejuk. Sehingga para siswa tidak akan merasa jenuh karena terlalu lama
berada di kelas.
Keadaan diatas belum sepenuhnya terealisasi di SDN Bandar Dalam. Taman kelas yang
ada sudah tidak terurus bahkan ada yang tidak memiliki taman kelas. Tentunya ini akan berakibat
pada suasana sekolah yang belum terlihat indah. Hal ini juga yang mendasari ASN untuk sungguh-
sungguh melakukan kegiatan pembuatan taman kelas ini. Pembuatan taman kelas ini di intruksikan
langsung oleh kepala sekolah berdasarkan hasil keputusan rapat dewan guru. Pembuatan taman
sekolah melibatkan siswa dan seluruh dewan guru SDN Bandar Dalam. Adapun bahan yang
digunakan berupa bambu dan paku, bahan tersebut disediakan oleh sekolah. Sedangkan alat yang
digunakan berupa palu, gergaji, parang cangkul dll. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada hari
rabu tanggal 18 maret 2015 sesuai dengan intruksi kepala sekolah.

b. Capaian kegiatan
Pembuatan dan perbaikan taman kelas ini terbukti menunjang keindahan dan kenyamanan
di lingkungan sekolah. Jelas sangat berbeda lingkungan sekolah setelah kegiatan ini selesai
dilakukan. Kegiatan pembuatan taman sekolah ini mendapat perhatian dari wali murid. Pada saat
pembuatan taman berlangsung ada beberapa wali murid yang juga ikut serta dalam pembuatan
taman kelas. Output dari kegiatan ini ialah :
1. Surat himbauan kepala sekolah untuk pembuatan taman sekolah (lampiran 4a halaman 53)
2. Foto-foto kegiatan (lampiran 4b halaman 56)

c. Nilai-nilai dasar yang relevan


1) Akuntabilitas
Relevansi nilai dasar Akuntabilitas yaitu ASN bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan
pembuatan taman kelas sehingga kegiatan ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
2) Etika Publik
Nilai dasar Etika Publik di lakukan ASN pada saat pengusulan kegiatan pada saat rapat dewan
guru dengan bahasa yang santun dan sikap yang sopan sehingga maksud dan tujuan ASN bisa
diterima dan dilaksanakan, selain itu pada saat proses kegiatan berlangsung ASN selalu
bekerjasama dengan guru dan siswa untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3) Komitmen Mutu
Pembuatan taman sekolah merupakan inovasi yang dilakukan oleh ASN untuk menunjang mutu
sekolah. Hal ini merupakan implikasi dari nilai dasar komitmen mutu untuk kemajuan sekolah
4) Anti korupsi
Menggunakan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan. Dalam kegiatan ini, bahan yang digunakan
berupa bambu dan paku. ASN sebijak mungkin menggunakan bahan tersebut karena bahan
disediakan menggunakan anggaran sekolah.

5. Menertibkan Pelaksanaan Upacara Bendera.

a. Deskripsi kegiatan
Upacara Bendera merupakan salah satu identitas bangsa yang dilakukan sebagai wujud
kecintaan pada bendera. Kisah ini tersirat perjuangan para pahlawan dalam membentuk dan
memerdekakan sebuah negara. Pertumpahan darah dan air mata menjadi kisah yang bukan
semata-mata untuk dikenang, tapi harus dihayati dan dipahami secara mendalam. Melalui upacara
bendera yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, di situlah penghargaan atas perjuangan para
pahlawan terhadap bangsa ini semakin membukakan mata bahwa, bendera yang kita miliki bukan
hanya benda artifisial tanpa makna. Melalui upacara bendera diharapkan kian mempertebal
semangat kebangsaan, cinta tanah air, patriotisme, semangat dan nilai-nilai kepahlawanan,
idealisme serta membangkitkan peran siswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Kegiatan upacara di SDN Bandar Dalam sudah di jalani dari generasi ke generasi. Upacara
bendera ini diadakan setiap hari senin sebagaimana sekolah laiannya. Namun pada saat
pelaksanaan upacara bendera belum sepenuhnya berlangsung tertib dan hikmat sebagaimana yang
diharapkan. Hal ini disebabkan karena belum mahirnya siswa sebagai petugas upacara bendera.
Banyak siswa yang takut menjadi petugas upacara bendera yang menyebabkan kurang
kondusifnya dalam proses pelaksanaan upacara bendera. Untuk meindaklanjuti permasalahan
diatas ASN mengusulkan kepada kepala sekolah untuk rutin melaksanakan latihan petugas upacara
bagi siswa. disamping untuk menghindari petugas upacara permanen pelatihan ini dimaksudkan
untuk menjaga keteraturan sehingga upacara bendera berjalan hikmat dan kondusif. Pelatihan
upacara bendera ini dilakukan pada hari sabtu tanggal 14 maret 2015.

b. Capaian kegiatan
Dengan telah dilaksanakannya pelatihan upacara bendera, keberlangsungan upacara bendera sudah
semakin membaik. Masing-masing petugas mengetahui peran tugasnya masing-masing. Selain itu
kegiatan menertibkan pelaksanaan upacara bendera ini menambah disiplin guru, karena kegiatan
ini juga membuat jadwal petugas pembina upacara. Masing-masing guru mendapat giliran
bertugas sebagai pembina upacara dengan demikian tidak lagi terjadi saling tunjuk menjadi
pembina pada saat upacara berlangsung. Output dari kegiatan ini yaitu :
1. Jadwal petugas dan pembina upacara (lampiran 5a halaman 58 )
2. Surat himbauan kepala sekolah (lampiran 5b halaman 53 )
3. Foto-foto kegiatan (lampiran 5c halaman 59 )

c. Nilai-nilai dasar yang relevan


1. Akuntabilitas
ASN bertanggungjawab dan sungguh-sungguh melatih siswa dalam pelaksanaan pelatihan upacara
bendera.
2. Nasionalisme
Berlangsungnya upacara yang tertib yang akan menyentuh sikap kecintaan peserta upacara
terhadap bangsa Indonesia. Menghargai para pahlawan dan menumbuhkan rasa patriotisme. Tidak
membeda-bedakan siswa dalam pemilihan petugas upacara
3. Komitmen Mutu
Melakukan inovasi terhadap pelaksanaan upacara bendera dengan membuat jadwal petugas dan
pembina upacara serta melatih petugas upacara bendera sehingga pelaksanaan upacara bendera
mendajdi lebih efektif.

6. Membuat Rekapitulasi Nomor Induk Siswa (NIS) Dan Nomor Induk Siswa Nasional
(NISN) Dengan Sistem Komputerisasi

a. Deskripsi kegiatan
NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) dan NIS (Nomor Induk Sekolah) merupakan kode
pengenal identitas siswa yang bersifat unik dan berlaku selamanya. NISN itulah yang membedakan
satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh Indonesia yang langsung dikelola oleh Pusat Data dan
Statistik Kemdiknas. Oleh karena itu fungsi NISN maupun NIS bagi siswa terutama sangatlah
penting. Keberadaannya seperti nomor ID pada KTP, SIM, rekening. yang mana setiap individu
pasti mempunyai nomor atau ID yang berbeda, tidak ada yang sama. Contoh fungsi yang sangat
penting adalah sebagai identitas ketika seorang siswa mengikuti Ujian Nasional dimana ada entrian
tentang data NISN. Selain itu pada penyelenggaraan SNMPTN khususnya tahun pelajarn
2013/2014, siswa yang boleh mengikuti SNMPTN harus dan wajib memiliki NISN.
Sama halnya dengan sekolah-sekolah yang lain NISN dan NIS berperan amat penting bagi
siswa di SDN Bandar Dalam. Setiap masing-masing siswa baru biasanya mendapat NISN maupun
NIS yang dibukukan pada buku Induk Sekolah. Buku Induk memuat data identitas peserta secara
detil. Namun pada kenyataannya buku induk merangkum seluruh siswa yang ada disekolah
berdasarkan kelas. Hal yang menjadi masalah pada SDN Bandar Dalam buku induk yang
dimaksud sudah tidak lagi terurus bahkan sudah ada yang tercerai berai. Dengan demikian
kelengkapan data belum sepenuhnya terangkum dengan sempurna. Hal ini menjadi masalah bagi
sekolah ketika data-data tersebut mau digunakan atau di butuhkan pihak lain. Pentingnya
kesempurnaan data tersebut ASN sampaikan pada forum rapat dewan guru untuk mengambil
alternatif membuat data NISN dan NIS dengan sistem komputerisasi. Usulan ASN ditanggapi baik
pihak sekolah dengan dibantu oleh dewan guru dikarakan di SDN Bandar Dalam belum memiliki
tenaga operator sekolah atau Tata Usaha. Perekapan data NISN dan NIS siswa diawali dengan
pengumpulan data terlebih dahulu untuk mempermudah proses perekapan data. Kegiatan
rekapitulasi NISN dan NIS siswa dilaksanakan pada hari senin /selasa tanggal 23/24 maret 2015

b. Capaian kegiatan
Tercapainya kegiatan ini berkat kerjasama yang baik dari seluruh dewan guru SDN Bandar Dalam.
dalam pelaksanaan kegiatan ini data siswa yang belum lengkap sempat menjadi kendala namun
bisa diselesaikan berkat kerjasama dari siswa dan guru. Dengan telah diselesaikannya perekapan
NISN dan NIS dalam sistem komputerisasi dapat menjamin kelengkapan data secara menyeluruh.
Selain itu fungsi rekapitulasi dengan sistem komputer bisa digunakan untuk melengkapi data pada
buku induk yang belum lengkap. Dalam pelaksanaan kegiatan ini output yang didapat yaitu
Dokumentasi Data NISN dan NIS siswa SDN Bandar Dalam (lampiran 6 halaman 61 )

c. Nilai-nilai dasar yang relevan


1) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan ASN bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab mengumpulkan
data siswa dan membuat rekapitulasi dengan sistem komputerisasi dengan bantuan dewan guru
yang lain.
2) Etika Publik
Keterkaitan nilai dasar Etika Publik dengan kegiatan ini yaitu pada saat penyampaian usulan ASN
menyampaikan dengan sopan dan baik menjelaskan pentingnya kelengkapan data dengan detil san
sopan, menerima saran dengan santun, melaksanakan perekapan NISN dan NIS dengan
bekerjasama yang baik sesama guru.
3) Komitmen Mutu
Relevansi nilai dasar Komitmen Mutu yaitu ASN menginovasi data siswa dengan menggunakan
sistem komputerisasi. Diterapkannya sitem komputerisasi dapat menunjang efektifitas pada
pendataan sekolah

7. Pembuatan Kalender Akademik

a. Deskripsi kegiatan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap permulaan awal tahun pelajaran,
masing-masing sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran selama satu tahun ajaran. Pengaturan waku belajar sekolah mengacu kepada standar
isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah atau pemerintah daerah.
Kalender Akademik di SDN Bandar Dalam tempat ASN mengabdi sebelumnya sudah
dibuat secara manual dengan alat tulis. Namun sistematika dan penyajiannya dan formatnya belum
begitu baik dikarnakan tulisannya sudah pudar. Lagi pula Kalender Akademik di SDN Bandar
Dalam tidak ditempel di sekolah sehingga keberadaannya masih belum diketehui oleh siswa dan
guru. Untuk itu ASN mengusulkan kepada kepala sekolah untuk membuat Kalender Akademik
dengan menggunakan komputer dan membuat kalender akademik sesuai dengan sistematika yang
digunakan dengan memperhatikan aspek-aspek dan kriteria pembuatan kalender akademik.
Pembuatan kalender akademik dilaksanakan pada hari senin s/d rabu tanggal 23 s/d 25 maret 2015

b. Capaian kegiatan
Terealisasinya kalender akademik di SDN Bandar Dalam berkat kerjasama dewan guru. Kalender
akademik telah memberikan informasi-informasi bagi guru, siswa bahkan wali murid tentang hari
efektif dan hari libur sekolah, rencana pelaksanaan mid semester, ujian semester, ujian akhir tahun
dan Ujian Akhir Nasional, juga termasuk informasi liburan mid/semesteran dan libur nasional
lainnya sehingga tidak lagi menimbulkan kesimpangsiuran tentang pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sekolah. Output dari kegiatan pembuatan kalender akademik ini yaitu dokumentasi kalender
akademik SDN Bandar dalam (lampiran 7 halaman 72)

c. Nilai-nilai dasar yang relevan


1) Etika Publik
Bekerjasama dengan guru dalam pembuatan kalender akademik. Menyampaikan usulan dan
menanggapi saran dengan bahasa yang santun
2) Komitmen Mutu
Pembuatan kalender pendidikan didasari atas sistematika penulisan yang benar, mudah dipahami
dan efektif yang berbasiskan komputerisasi
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi menjadi dasar bagi aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas-tugas dan kewajiban
dalam instansi kerja. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru yang lebih
menekankan pentingnya internalisasi dan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi Aparatur Sipil
Negara (ASN) di lingkup kerja, diharapkan adanya aparatur negara yang profesional serta menjadi
pelayan masyarakat yang benar-benar mencerminkan seorang aparatur dalam melaksanakan
pelayanan publik. Sehingga citra negatif yang selama ini berkembang secara perlahan hilang dan
menjadikan citra publik yang kembali baik.
Sebagai pelayan publik kita harus bekerja dengan memberikan pelayanan yang
terbaik bagi masyarakat, dengan menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi kualitas pelayanan akan menjadi semakin baik, karena menjadi
modal dasar untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan berorientasi pada perbaikan terhadap
mutu pelayan yang berkesinambungan dan bebas dari korupsi dan bersama-sama untuk
membangun bangsa.

B. Saran
Dalam kesempatan ini ASN sebagai peserta Diklat Prajabat memberikan saran kepada
seluruh SKPD Kab. Pesisir Barat umumnya, khususnya kepada Kepala Sekolah SDN Bandar
Dalam untuk senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai ANEKA dengan sungguh-sungguh untuk
menciptakan kualitas pelayanan publik yang baik. Dan juga hendaknya senantiasa memberikan
dorongan dan bimbingan yang bersifat membangun baik itu dari segi kualitas lulusan peserta didik
maupun dalam bidang inovasi data dan lebih jauh lagi keunggulan dalam bidang sarana dan
prasarana sekolah. Dengan adanya ketertiban dalam memegang teguh tugas dan fungsi guru serta
menjaga loyalitas sebagai Aparatur Sipil Negara nantinya akan membawa perubahan yang positif
yang mengarah pada tercapainya cita-cita bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS PAMONG
BUDAYA DI BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA YOGYAKARTA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PRAJABATAN GOLONGAN III

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat melaksanakan Diklat Prajabatan
Gelombang III dengan baik dan lancar. Laporan Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Profesi
PNS Pamong Budaya Di Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta ini merupakan salah
satu perwujudan proses pembelajaran Nilai Dasar Profesi PNS. Materi tersebut diperoleh
selama pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNS Kemendikbud Golongan III di
Pusbangtendik, Jalan Raya Cinangka, Km. 19, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
Berawal dari ASN/PNS yang dituntut untuk memiliki kinerja profesional
berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air seperti yang
dijelaskan dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri, CPNS harus
menempuh pendidikan dan pelatihan yang mengarah kepada upaya peningkatan sikap
dan semangat pengabdian, sehingga cita – cita yang ada pada UU ASN bisa tercapai
dengan baik. CPNS yang memiliki kompetensi harus mengikuti dan lulus Diklat
Prajabatan sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi PNS. Sebagai peserta diklat,
penulis mengucapkan terimakasih kepada
1. Ibu Dra. Christriyati Ariani, M.Hum., selaku mentor yang telah bersedia memberikan
bantuan, konsultasi serta arahan di unit kerja penulis;
2. Ibu Novia Nurul Badi’ah, S.Pd., M.Pd., yang telah memberikan bimbingan penulis untuk
menyelesaikan tugas aktualisasi nilai dasar;
3. Satgas di lingkungan Pusbangtendik, yang telah mengurus dan membantu penulis
selama Diklat berlangsung.
Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dalam laporan ini
baik materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis sangat membutuhkan saran
dan kritik yang membangun.
Depok, 6 April 2015
Indra Fibiona, S.S.

DAFTAR ISI

Lembar pengesahan .............................................................................................


Kata pengantar ......................................................................................................
Daftar isi ................................................................................................................
Daftar tabel............................................................................................................
Daftar gambar .......................................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................
B. Tujuan Aktualisasi .................................................................................................
II. RASIONAL PENETAPAN AKTIVITAS AKTUALISASI BERDASARKAN 5 NILAI DASAR

III. AGENDA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS


A. Pelaksanaan Kegiatan Sesuai Dengan Kondisi Riil ...............................................
B. Capaian Agenda Aktualisasi Pamong Budaya Di BPNB Yogyakarta ....................
IV. STRATEGI PEMBIMBINGAN
A. Pembimbingan dengan Coach ..........................................................................
B. Pembimbingan dengan Mentor .........................................................................
V. KENDALA DAN STRATEGI MENGATASINYA ......................................................
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................... ................................................................................
B. Rekomendasi ....................................................................................................
DaftarPustaka...................................................................... ..................................
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keterkaitan Aktualisasi Kegiatan Dengan 5 Nilai Dasar .............................


Tabel 2.1 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah
Jawa Timur
Tabel 2.2 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Inventarisasi Dokumen Karya Akademik
Kebudayaan Berupa Ritus ..................................................
Tabel 2.3 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta
(Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura) ..
Tabel 2.4 Pelaksanaan Kegiatan Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu

Tabel 2.5 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Tugas Kesekretariatan Jurnal Patrawidya

Tabel 2.6 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik
Masyarakat Jawa” ..................................................
Tabel 2.7 Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling
BPNB”
Tabel 2.8 Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam
prespektif Budaya dan Sejarah”
Tabel 2.9 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa
Jawa
Tabel 2.10 Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya ........
Tabel 3.1 Capaian Agenda Aktualisasi Pamong Budaya di BPNB Yogyakarta ..........
Tabel 4.1 Pelaksanaan bimbingan dengan Coach
Tabel 4.2 Jadwal bimbingan dengan Mentor ..................................................
Tabel 5.1 Kendala internal dan strategi penyelesaian ................................................
Tabel 5.2 Kendala internal dan strategi penyelesaian

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi BPNB

LAMPIRAN

LAMPIRAN UMUM
Lampiran Surat Pernyataan Susunan Kegiatan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS .............
Lampiran Surat Pernyataan Telah Melakukan Kegiatan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS ...
Bukti Choaching
LAMPIRAN KEGIATAN
Lampiran Kegiatan 1 Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa
Timur
Lampiran Kegiatan 2 Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam
Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura) ...............
Lampiran Kegiatan 3 Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam
Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura) ...............
Lampiran Kegiatan 4 Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu ....
Lampiran Kegiatan 5 Melakukan Tugas Kesekretariatan Jurnal Patrawidya
Lampiran Kegiatan 6 Membuat Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat
Jawa”
Lampiran Kegiatan 7 Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Lampiran Kegiatan 8 Menyusun dan merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam
prespektif Budaya dan Sejarah” ............................................................................
Lampiran Kegiatan 9 Melakukan Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa
Lampiran Kegiatan 10 Kegiatan Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

Nama Peserta : Indra Fibiona


Angkatan/Kel./No. : VI/ Kelompok /17
Absen
Jabatan : Pamong Budaya
Unit Kerja : Balai Pelestarian Nilai Budaya
Yogyakarta
Sumber Kegiatan : SKP / Penugasan Atasan
Langsung / Inisiatif Sendiri

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbaikan kinerja aparatur sipil saat ini merupakan suatu keharusan jika dikaitkan

dengan perkembangan dan tuntutan good governance1 yaitu profesionalisme,

akuntabilitas, penegakan etika dan moral dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Pada dasarnya, Good governance diarahkan untuk mengimplementasikan tata kelola

pemerintahan yang ideal (Keban dalam Pramusinto (ed.), 2010). Keberadaan PNS

(Pegawai Negeri Sipil/ Aparatur Sipil Negeri) yang kompeten menjadi variabel penting

dalam rangka melaksanakan tata kelola pemerintahan yang ideal dan berorientasi pada

pelayanan. Melihat realitas yang ada, PNS sebagai aparatur negara masih memiliki

kinerja yang rendah. Hal ini didasarkan pada kompetensi dan produktivitas PNS yang

masih rendah serta banyaknya perilaku yang rule driven, paternalistik dan kurang

profesional (bkn.go.id). Oleh karena itu, diperlukan manajemen sumber daya aparatur

sipil negara yang baik guna mengatasi hal tersebut.

Sebagai tindak lanjut pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia

aparatur negara agar memiliki profesionalitas kinerja, Pemerintah mengeluarkan UU


No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri. Undang – Undang ini juga

mengedepankan tentang kualifikasi, dan kompetensi yang harus dimiliki Aparatur Sipil

Negeri untuk melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan dan pembangunan selaras

dengan berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Aparatur Sipil Negeri yang

umum disebut sebagai birokrat saat ini merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik

yang harus memiliki kualifikasi dan kompetensi guna melaksanakan tugas pemerintahan

dan pembangunan yang lebih baik sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.

Selaras dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, Diklat Prajabatan menuntut

Calon Pegawai Negeri Sipil untuk membuat Laporan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS

sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan yang dilakukan di unit kerja masing-masing,

serta mengaktualisasikannya sepanjang waktu. Terkait dengan hal tersebut,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mengadakan rekruitmen CPNS

tahun 2013 menanamkan nilai dasar profesionalisme Aparatur Sipil Negeri melalui Diklat

Prajabatan.

Salah satu organisasi publik yang berada dalam naungan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan adalah Balai Pelestarian Nilai Budaya. Orgnisasi tersebut

merupakan lembaga di yang memiliki core competencies dalam pelestarian niai budaya.

Terdapat 11 unit BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya) di Indonesia yang melakukan

rekruitmen Calon Aparatur Sipil Negeri, salah satunya adalah BPNB Yogyakarta.

Visi Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta adalah “terwujudnya ketahanan

nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri

bangsa menuju kesejahteraan masyarakat”. Visi tersebut dicapai dengan misi sebagai

berikut.
1. Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai sejarah dan

budaya.

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian yang mencakup:

pengkajian, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya,

seni dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang

bersifat yang negatif.

3. Meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya budaya lokal.

4. Meningkatkan kemampuan pengelolaan karya budaya lokal dalam rangka pelestarian,

pengembangan, perlindungan maupun pemanfaatannya.

Misi tersebut kemudian diwujudkan melalui strategi agar pencapaiannya bisa

diraih secara maksimal. Adapun strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan pembangunan karakter dan jatidiri bangsa, melalui: dialog interaktif,

penayangan film dokumenter sejarah dan budaya.

2. Pelestarian sejarah dan nilai tradisional, antara lain melalui penelitian bidang sejarah dan

nilai tradisional, inventarisasi karya budaya, dialog budaya, festival, pergelaran, lomba,

sosialisasi, lawatan budaya/sejarah, diskusi dan sarasehan.

3. Perlindungan masyarakat adat melalui sarasehan dan dialog budaya spiritual.

4. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi serta kerjasama dengan instansi/lembaga

terkait, melalui seminar, sarasehan, dialog, diskusi, apresiasi kesejarahan, nilai budaya,

seni dan film.

5. Pengembangan sistem dan pengelolaan data dan informasi, melalui pembuatan

database dan website tentang kesejarahan.


Terkait dengan visi dan misi serta strategi yang ditempuh, BPNB memiliki struktur

organisasi yang dituntut untuk mampu bekerja dalam mewujudkan strategi agar linear

dengan visi dan misi. Adapun struktur organisasi BPNB adalah sebagai berikut.

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi BPNB Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Repubik Indonesia, Nomor 53 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Pelestarian Nilai Budaya

Struktur Organisasi Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta terdiri atas

a. Kepala BPNB
Kepala BPNB adalah jabatan struktural eselon III.a. Tugas kepala bagian adalah

memimpin (mengelola dan mengkoordinasi) BPNB dalam menjalankan tugas dan fungsi

BPNB.

b. Subbag Tata Usaha

Subbag Tata Usaha dikepalai oleh Kepala Subbagian yang memiliki jabatan struktural

eselon IV. Subbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan,

keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, persuratan dan kearsipan, barang milik

negara, kerumahtanggaan, dan pengelolaan perpustakaan BPNB. Dengan demikian,

Subbag Tata Usaha memiliki tupoksi berupa tugas diferensiasi (membantu urusan

kelompok jabatan fungsional) agar pelaksanaan pelestarian terhadap aspek-aspek

tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan di wilayah kerja DIY, Jateng

dan Jatim dapat tercapai dengan baik.

c. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan

tugas jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pada BPNB Yogyakarta, Jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional peneliti sesuai

dengan kepakarannya dan jabatan fungsional pamong budaya.

Pasal 10 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya menyebutkan bahwa

baik Kepala BPNB, Kepala Subbag TU, dan Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok

Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya wajib


a. menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi serta kerja sama baik di

lingkungan internal maupun eksternal BPNB.

b. melaksanakan akuntabilitas kinerja.

c. melaporkan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada atasan secara

berjenjang.

Salah satu jabatan fungsional yang berkontribusi dalam merealisasikan strategi

adalah Pamong Budaya. Sebagaimana dijelaskan dalam uraian tugas dan fungsi jabatan

pamong budaya, Pamong Budaya merupakan jabatan yang memunyai ruang lingkup

tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk pembinaan kebudayaan yang diduduki oleh

PNS, dan harus memenuhi kriteria memiliki penguasaan terhadap pengetahuan,

metodologi dan teknis analisis di bidang sejarah dan kebudayaan.

Pamong budaya dengan jabatan Pamong Budaya Pertama, memiliki tugas

dengan unsur kegiatan antara lain sebagai berikut.

Menyusun kegiatan pelestarian nilai budaya di lingkungan Balai Pelestarian Nilai

Budaya Yogyakarta.

1. Melaksanakan inventarisasi nilai budaya dengan teknik yang tepat.

2. Mengelola dokumen nilai budaya dengan baik agar sewaktu-waktu dapat dipergunakan.

3. Mengolah dan menyusun bahan informasi nilai budaya dalam bentuk naskah leaflet.

4. Berperanserta dalam pembinaan danpengembangan nilai budaya sebagai pemandu

pameran.

5. Berperan serta dalam pembinaan dan pengembangan nilai budaya sebagai panitia.

6. Berperan serta dalam pembinaan dan pengembangan nilai budaya sebagai peserta.

7. Melaporkan pelaksanaan tugas pokok secara tertulis kepada atasan langsung.


8. Melaksanaan tugas kedinasan lainnya secara lisan maupun tertulis kepada pimpinan.

Jika dikaitkan dengan visi dan misi BPNB Yogyakarta, Calon PNS Pamong

Budaya Pertama harus memiliki core competencies untuk mampu mewujudkan strategi

pelestarian sejarah dan nilai tradisional, melalui penelitian bidang sejarah dan nilai

tradisional, inventarisasi karya budaya, dialog budaya, festival, pergelaran, lomba,

sosialisasi, lawatan budaya/sejarah, diskusi dan sarasehan. Untuk itu, dalam Diklat

Prajabatan ini, Pamong Budaya BPNB Yogyakarta dituntut agar mampu menyusun

rencana aktualisasi kegiatan, mengimplementasikan rencana yang telah memuat nilai

dasar profesi PNS tersebut dan melaporkannya sebagai bentuk pertanggungjawaban

sesuai dengan kompetensi dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Adapun dasar hukum pembuatan Laporan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS ini

bagi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) jabatan Pamong Budaya pada Balai

Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta adalah sebagai berikut.

1. UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri;

2. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pembentukan dan Organisasi

Kementerian Negara Republik Indonesia;

3. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun

2012 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 29 Tahun 2013 tentang Rincian

Tugas Balai Pelestarian Nilai Budaya;

5. Peraturan Kepala LAN Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diklat

Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III;

6. DIPA Balai Pelestarian Sejarah dan nilai Tradisional Yogyakarta Tahun 2015;
7. Uraian Tugas Pokok Pamong Budaya Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta.

B. Tujuan Aktualisasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Pamong Budaya BPNB Yogyakarta

dituntut untuk menyusun rencana aktualisasi kegiatan, mengimplementasikan rencana

tersebut (aktualisasi) dan membuat laporan aktualiasi sebagai bentuk

pertanggungjawaban, sesuai dengan kompetensi dan peraturan perundang – undangan

yang berlaku dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan ini. Hal tersebut memiliki maksud dan

tujuan. Adapun tujuan aktualisasi nilai asar profesi PNS antara lain sebagai berikut.

1. Peserta diharapkan mampu mengaktualisasikan Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS di tempat

tugas masing.

2. Peserta diharapkan mampu menganalisis dampak apabila Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS

di tempat tugas masing masing tidak diimplementasikan dengan baik.


II. RASIONAL PENETAPAN AKTIVITAS AKTUALISASI BERDASARKAN 5 NILAI
DASAR
Kegiatan yang diaktualisasikan dan memuat nilai nilai dasar profesi PNS
berdasarkan Uraian Tugas yang dituangkan dalam SKP sebagai Pamong Budaya
ditambah dengan kegiatan yang diberikan langsung dari atasan, serta kegiatan yang
sifatnya inisiatif (berasal dari ide sendiri untuk menunjang visi dan misi BPNB). Terdapat
4 kegiatan yang berdasarkan uraian tugas Pamong Budaya, diantaranya adalah
membuat invetarisasi warisan budaya tak benda, membuat inventarisasi dokumen karya
akademik kebudayaan, membuat draft metode penilaian terhadap peserta (keikutsertaan
dalam kepanitiaan lawatan sejarah dan kebudayaan di sumenep, madura), dan membuat
leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik Masyarakat Jawa”. 4 kegiatan lainnya
merupakan tugas yang diberikan oleh atasan serta inisiatif sendiri. Adapun tugas yang
diberikan oleh atasan yaitu melakukan tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya serta
menyusun dan merevisi proposal penelitian “Lasem dalam Prespektif Budaya dan
Sejarah. Tugas inisiatif yang dilakukan untuk menunjang terwujudnya visi misi BPNB
Yogyakarta yaitu membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu dan
pembuatan serta publikasi leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”.

Pada proses aktualisasi nilai dasar profesi PNS, terdapat beberapa kegiatan
tambahan. Kegiatan tambahan tersebut antara lain kegiatan yang dilaksanakan sebagai
tugas dari atasan, yaitu membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa Jawa. Selain itu,
kegiatan yang merupakan inisiatif sendiri, yaitu merevisi naskah Jurnal Patrawidya .
Adapun nilai dasar profesi PNS yang diaktualisasikan dalam seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan dijelaskan dalam tabel 1.1 sebagai berikut.
Tabel 1.1Keterkaitan Aktualisasi Kegiatan Dengan 5 Nilai Dasar
Nilai Dasar Uraian Pelaksanaan
No Kegiatan
Kegiatan
1 Membuat Akuntabilitas Akuntabilitas
Invetarisasi - Integritas Dalam mengolah data inventarisasi,
Warisan Nasionalisme integritas dibuktikan dengan
Budaya Tak - Cinta Tanah air kesesuaian pelaksanaan tugas
Benda Etika Publik fungsi sebagai Pamong Budaya
wilayah Jawa - Profesionalisme dengan standar prosedur yang
Timur - Disipilin tepat.
Komitmen Mutu
- Orientasi mutu Nasionalisme
Anti Korupsi Dalam pelaksanaan inventarisasi,
- Jujur Nilai cinta tanah air
dimanifestasikan melalui
penggunaan bahasa indonesia
yang baik dan benar dalam
penyusunan inventarisasii nilai
budaya.
Etika Publik
Dalam Mengolah data inventarisasi,
mengedepankan nilai
Profesionalisme dengan
menyusun berdasarkan klasifikasi
yang telah ditentukan dalam metode
inventarisasi. Selain itu juga nilai
disiplin dengan menyelesaikan
inventarisasi tepat waktu.
Komitmen Mutu
Dalam Mengolah data inventarisasi,
orientasi mutu dimanifestasikan
melalui hasil inventarisasi yang
telah melalui evaluasi dan
mendapat hasil baik dengan
menyempurnakan laporan - laporan
tahun yang lalu ditambah dengan
inventarisasi peneliti BPNB terbaru.
Anti Korupsi
kejujuran dalam pengelolaan
anggaran realisasi kegiatan
diwujudkan dengan melaporkan
penggunaan sumberdaya secara
terbuka kepada atasan.
2 Membuat Akuntabilitas Akuntabilitas
inventarisasi- Tanggung jawab tanggung jawab dibuktikan
dokumen Nasionalisme dengan melaksanakan uraian tugas
karya - Transparansi yang diberikan yaitu membuat
akademik - Cinta Tanah air inventarisasi dokumen tentang
kebudayaan Etika Publik kebudayaan. Dalam hal ini yang
berupa Ritus- Profesionalisme berupa Ritus (upacara
- Disipilin tradisional),dan melaporkan kepada
Komitmen Mutu atasan terkait dengan kegiatan
- Berorientasi mutu inventarisasi yang telah
Anti Korupsi dilaksanakan.
- Kerja keras Nasionalisme
Dalam pembuatan inventarisasi
dokumen karya akademik
kebudayaaan Ritus ini, nilai
transparansi nampak pada hasil
inventarisasi yaitu memberikan
informasi karya akademik terkait
dengan kebudayaan ritus kepada
masyarakat tanpa tendensi,
diharapkan informasi dapat berguna
dalam mengembangkan dan
melestarikan kebudayaan, dan hal
ini berhubungan juga dengan
Cinta Tanah air, yaitu kesadaran
akan melestarikan budaya bangsa.
Etika Publik
Dalam membuat inventarisasi
dokumen karya akademik
kebudayaan berupa ritus nilai etika
publik yang antara lain tercermin
dari mengedepankan
profesionalisme, dilakukan
berdasarkan uraian tugas dengan
mengunakan metode inventarisasi
yang tepat dan berorientasi hasil.
Selain itu juga disiplin, di mana
setiap proses dilakukan tepat waktu.

Komitmen Mutu
Dalam membuat inventarisasi
dokumen karya akademik
kebudayaan berupa ritus
memegang prinsip komitmen
mutu, yaitu dengan melakukan
triangulasi terhadap data sehingga
hasil inventarisasi maksimal dan
bermutu baik.
Anti Korupsi
Kegiatan dilakukan dilandasi
dengan nilai Kerja keras, di mana
tidak ada pengharapan akan
adanya insentif tambahan, serta
dilaksanakan dalam rangka
memenuhi tugas yang tercantum
dalam uraian tugas dan berorientasi
untuk melakukan pelayanan
terhadap stakeholder yang
membutuhkan data inventarisasi.

3 Membuat Akuntabilitas Akuntabilitas


draft metode - integritas Dalam pelaksanaaan kegiatan ini
penilaian - Tanggung jawab jelas berdasarkan integritas yang
terhadap Nasionalisme telah diatur dalam uraian tugas,
peserta - Cinta Tanah air yaitu peranan dalam kepanitiaa
(dalam - Transparansi kegiatan pelestarian nilai Budaya,
kepanitiaan Etika Publik dan ini juga merefleksikan.
lawatan - Bertanggung Pelaksanaan ini juga sebagai
sejarah dan jawab tanggung jawab atas apa yang
kebudayaan Komitmen Mutu telah diamanahkan terkait tugas
di Sumenep,- Berorientasi mutu kepanitiaan.
Madura) Anti Korupsi Nasionalisme
- Mandiri Dalam melaksanakan kegiatan ini
berlandaskan nilai Cinta Tanah air
berupa menanamkan kecintaan
terhadap budaya yang ada di
Indonesia, selain itu juga dilandasi
atas nilai dasar Transparansi,
dimana semua panitia mengetahui
informasi mengenai metode
penilaian terhadap siswa dalam
lawatan sejarah dan budaya di
Sumenep Madura.

Etika Publik
Dalam melaksanakan pembuatan
draft metode penilaian dilandasi
nilai bertanggung jawab dengan
melakukan koordinasi dengan
panitia lainnya untuk bisa
direalisasikan pada saat
meaksanakan lawatan sejarah dan
budaya di Sumenep, madura.
Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kegiatan
berorientasi pada mutu, ke
depannya penilaian terhadap
peserta bisa lebih baik, sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki
dan bisa lebih menuntut peserta
untuk lebih memahami sejarah dn
kebudayaan yang ada di tempat
lawatan sejarah dan budaya.
Anti Korupsi
Ide dalam pembuatan draft untuk
penilaian terhadap peserta lawatan
sejarah dan budaya merupakan ide
yang datang dari pemikiran pribadi,
dalam hal ini merupakan bentuk
kemandirian, tanpa membayar
orang lain untuk menghasilkan ide
ini. Adapun proses tukar pendapat
dengan panitia yang lain hanya
sekedar melengkapi agar
implementasi di lapangan mampu
meminimalisir bias yang terjadi.
4 Membuat Akuntabilitas Akuntabilitas
proposal - Tanggung jawab Dalam kegiatan pembuatan
Jurnal Online- Transparan proposal Jurnal Online merupakan
untuk Nasionalisme bentuk Tanggung jawab terhadap
peningkatan- Cinta Tanah air amanah yang diberikan pimpinan
mutu Etika Publik terkait dengan pengangkatan
- Profesionalisme sebagai sekretaris jurnal
- Tepat Sasaran patrawidya. Hal ini juga dilandasi
Komitmen Mutu nilai transparan (keterbukaan
- Efektivitas informasi terhadap publik) terkait
- Orientasi mutu dengan keberadaan jurnal
Anti Korupsi patrawidya agar dapat diakses
- Tanggung jawab seluas luasnya oleh masyarakat
yang membutuhkan informasi
mengenai sejarah dan budaya.
Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan ini
berlandaskan nilai Cinta Tanah air
berupa menanamkan kecintaan
terhadap budaya yang ada di
Indonesia
Etika Publik
Kegiatan ini dilandasi nilai
profesionalisme. Dalam hal ini
ketika ditugaskan untuk menjadi
sekretariat Jurnal Patrawidya, harus
ditindak lanjuti dengan inisiatif untuk
meningkatkan kualitas mutu dengan
bekerja secara profesional dan
kreatif. Pembuatan proposal jurnal
ini juga ditujukan agar tepat sasaran
Komitmen Mutu
Pembuatan proposal jurnal online
Berorientasi mutu, yaitu untuk
menghasilkan jurnal (wadah karya
akademik) yang memenuhi standar
kualitas mutu jurnal seperti yang
telah ditetapkan oleh LIPI dan
DIKTI. Selain itu juga efektivitas
terkait dengan jangkauan pembaca
yang lebih luas.
Anti Korupsi
Pembuatan proposal jurnal Online
didasari tanggung jawab, di mana
segala sesuatunya dapat
diverifikasi, terutama terkait dengan
analisis rincian anggaran yang
dibutuhkan untuk membuat jurnal
online.
5 Melakukan Akuntabilitas Akuntabilitas
tugas - Tanggung jawab dalam melakukan tugas tugas
kesekretariat- Adil kesekretariatan Jurnal Patrawidya
an Jurnal Nasionalisme yang telah dipercayakan oleh
Patrawidya - Cinta Tanah air kepala BPNB dilaksanakan dengan
Etika Publik penuh tanggung jawab, yaitu
- Bertanggung menginventarisir dan melakukan
jawab koordinasi dan upaya yang
Komitmen Mutu maksimal. Selain itu juga Adil
- Berorientasi mutu dalam melakukan seleksi terhadap
Anti Korupsi naskah jurnal yang masuk.
- Jujur Nasionalisme
Melakukan tugas kesekretariatan
jurnal Patrawidya juga harus
berlandaskan cinta tanah air,
dimana penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
diterapkan dalam kegiatan surat
menyurat.
Etika Publik
Sebagai sekretaris, siap
bertanggung jawab terhadap
kegiatan surat -menyurat
Patrawidya, terutama dalam hal
pengiriman naskah revisi, pracetak
dan cetak, kepada penulis dan
Mitra Bestari.
Komitmen Mutu
Dalam kegiatan kesekretariatan
juga berorientasi mutu dengan
menerima dan mempertimbangkan
beberapa saran serta kritik
pembaca yang masuk ke
sekretariat Jurnal Patrawidya untuk
perbaikan kualitas Jurnal
Patrawidya.
Anti Korupsi
Dalam melaksanakan kegiatan
kesekretariatan Jurnal patrawidya
dilandasi dengan nilai Jujur,
terutama terkait dengan
penggunaan anggaran untuk alat
tulis kantor.

6 Membuat Akuntabilitas Akuntabilitas


leaflet “Serat- Tanggung jawab kegiatan ini sesuai dengan uraian
Atmawiyata, Nasionalisme jabatan pamong budaya, oleh
Moral - Transparansi karena itu tanggung jawab dituntut
Dikdatik - Cinta Tanah air dalam pembuatan leaflet sesuai
Masyarakat Etika Publik dengan target waktu.
Jawa” - Disiplin Nasionalisme
Komitmen Mutu Dalam melaksanakan kegiatan ,
- Inovasi dan Indikator Transparansi
Efektivitas diaktualisasikan dengan
Anti Korupsi memberikan informasi mengenai
- Tanggung jawab penulis karya ilmiah tentang serat
atmawiyata yang bisa dijadikan
referensi kepada publik.
Indikator cinta tanah air pada
kegiatan pembuatan leaflet ini
diaktualisasikan melalui
penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Etika Publik
Indikator disiplin dalam aktualisasi
kegiatan pembuatan leaflet ini yaitu
tepat waktu dalam pengerjaan
leaflet.
Komitmen Mutu
Indikator inovasi, terdapat pada
cara baru dalam publikasi leaflet
yang selama ini dilakukan oleh
BPNB, selain itu, indikator
efektivitas dilihat dari cara untuk
meningkatnya cakupan pembaca.
Anti Korupsi
Indikator tanggung jawab
diaktualisasikan dengan
melaporkan penggunaan
sumberdaya, khususnya finansial
dalam kegiatan ini disertai dengan
bukti – bukti.

7 Pembuatan Akuntabilitas Akuntabilitas


dan Publikasi
- Tanggung jawab Dalam pelaksanaan kegiatan
Leaflet - Transparan dilandasi tanggung jawab
“Fasilitas Nasionalisme terhadap tugas yang sesuai dengan
Bioskop - Transparansi uraian jabatan, terkait hal tersebut,
Keliling - Cinta Tanah air pembuatan Leaflet “Fasilitas
BPNB” Etika Publik Bioskop Keliling BPNB”
- Disiplin Indikator transparan adalah terkait
Komitmen Mutu dengan pelaporan penggunaan
- Efektivitas fasilitas dan sumberdaya untuk
Anti Korupsi membuat leaflet kepada atasan.
- Jujur Nasionalisme
Indikator transparansi terkait
dengan memberikan informasi
kepada publik mengenai
ketersediaan film yang bisa diputar
pada bioskop keliling. Selain itu,
indikator nilai cinta Tanah air
dilaksanakan dengan menanamkan
kecintaan terhadap budaya dan
sejarah bangsa dengan
menyediakan film sejarah dan
budaya yang ingin diputar.
Etika Publik
Indikator disiplin dalam aktualisasi
kegiatan pembuatan leaflet ini
yaitu tepat waktu dalam pengerjaan
leaflet.
Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam
aktualisasi kegiatan ditunjukkan
dengan ketercapaian secara luas
sasaran sosialisasi leaflet bioskop
keliling, sehingga timbul umpan
balik dari masyarakat dengan
meminta bantuan pemutaran film.
Anti Korupsi
Indikator Jujur diaktualisasikan
melalui pelaporan sesuai dengan
fakta, terkait anggaran kegiatan
pembuatan leaflet tersebut.
8 merevisi Akuntabilitas Akuntabilitas
Proposal - Tanggung jawab Revisi proposal penelitian
Penelitian - Integritas dilaksanakan karena bagian dari
“Lasem Nasionalisme Tanggung jawab tugas yang
dalam - Cinta Tanah air dipercayakan oleh atasan. Hal ini
prespektif Etika Publik jelas bahwa Integritas ditekankan,
Budaya dan - Cermat karena harus sesuai dengan
Sejarah” Komitmen Mutu standar penelitian yang telah
- Berorientasi mutu disepakati bersama dalam
Anti Korupsi penelitian.
- Tanggung jawab Nasionalisme
Pelaksanaan tugas ini
mengedepankan nilai Cinta Tanah
air dengan menggunakan bahsa
indonesia yang baik dan benar,
serta menanamkan kecintaan
terhadap budaya indonesia.
Etika Publik
Pelaksanaan kegiatan ini
dibutuhkan kecermatan untuk
meminimalisir kesalahan dan
kekurangan
Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan ini tentunya
berorientasi mutu untuk
menghasilkan karya akademik yang
mengungkapkan hal hal baru yang
belum ada pada penelitian
sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam
penggunaan anggaran dalam
penelitian ataupun penggunaan alat
kantor.

9. Membuat Akuntabilitas Akuntabilitas


Naskah - Tanggung jawab Dalam pelaksanaan kegiatan
Siaran RRI Nasionalisme dilandasi tanggung jawab
dalam - Cinta tanah air terhadap tugas yang telah
Bahasa Jawa Etika Publik diamanahkan oleh atasan, terkait
- Disiplin hal tersebut, pembuatan naskah
Komitmen Mutu siaran RRI dilaksanakan lebih awal
- Efektivitas agar bisa maksimal, mengingat
Anti Korupsi bulan april dan mei banyak kegiatan
- Mandiri yang harus diselesaikan.
Nasionalisme
Pelaksanaan tugas ini
mengedepankan nilai Cinta Tanah
air dengan menanamkan kecintaan
terhadap budaya indonesia,
khususnya kebudayaan di wilayah
kerja BPNB Yogyakarta.
Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam
aktualisasi kegiatan ditunjukkan
dengan ketercapaian hasil .
Anti Korupsi
Kegiatan pembuatan naskah siaran
RRI merupakan bentuk upaya
pribadi, dalam hal ini
mengedepankan kemandirian,
tanpa membayar orang lain untuk
membuat naskah dan melakukan
transliterasi ke dalam bahasa
Jawa.
10. Merevisi Akuntabilitas Akuntabilitas
Naskah - Tanggung jawab Revisi Naskah dilaksanakan karena
Jurnal Nasionalisme bagian dari Tanggung jawab untuk
Patrawidya - Transparansi menghasilkan jurnal yang baik,
Etika Publik mengingat masih terbatasnya
- Disiplin penulis jurnal yang mengajukan
Komitmen Mutu naskah ke Patrawidya, inisiatif
- Efektivitas muncul untuk mengisi jurnal,
Anti Korupsi sehingga hasil jurnal bisa maksimal.
- Tanggung jawab Nasionalisme
Pelaksanaan tugas ini
mengedepankan nilai Cinta Tanah
air dengan menggunakan bahsa
indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Pelaksanaan kegiatan ini
mengedepankan kecermatan untuk
meminimalisir kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan
naskah Jurnal.
Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan ini tentunya
berorientasi mutu untuk
menghasilkan karya akademik yang
mengungkapkan hal hal baru yang
belum ada pada penelitian
sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam
penggunaan sumberdaya yang ada
di kantor, terutama penggunaan alat
tulis serta sumberdaya lainnya.
Keterangan
(*) Kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan di luar rancangan, berdasarkan
perintah atasan
(**) kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan diluar rancangan, berdasarkan
inisiatif sendiri atas persetujuan pimpinan

III. AGENDA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS


A. Pelaksanaan Kegiatan Sesuai Dengan Kondisi Riil
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang mencangkup dari 5 nilai-nilai dasar ANEKA
yaitu (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Ke
lima nilai dasar tersebut semuanya ada dalam setiap kegiatan yang telah disusun
sebelumnya. Pada aktualisasi nilai dasar profesi PNS, terdapat program yang menuai
dampak, yaitu pada kegiatan kesekretariatan Jurnal Patrawidya. Bagian ini menjelaskan
tentang uraian teknik aktualisasi, manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi
organisasi, serta dampak yang ditimbulkan dari kegiatan aktualisasi. Adapun uraian
teknik aktualisasi, manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi, serta
dampak yang ditimbulkan dijelaskan melalui beberapa tabel sebagai berikut.
Tabel 2.1 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Invetarisasi Warisan Budaya Tak Benda
wilayah Jawa Timur
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Membuat Invetarisasi
1 Warisan Budaya Tak Benda wilayah Jawa
Timur
Tanggal 19 – 23 Maret 2015
Lampiran Sampel laporan inventarisasi WBTB Jawa
Timur dan foto
Kegiatan ini diawali dengan koordinasi subag dokumentasi dan
beberapa peneliti yang telah melakukan inventarisasi kebudayaan.
Koordinasi dengan dokumentasi ditujukan untuk mendapatkan data
data mengenai WBTB tahun – tahun sebelumnya dan inventarisasi
terbaru. Subbagian Dokumentasi sebelumnya telah berkoordinasi
dengan peneliti untuk menampung data WBTB terbaru yang masuk.
Prosesselanjutnya yaitu klasifikasi berdasar kategori, kemudian diolah
menjadi laporan hasil inventarisasi WBTB.

dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA


diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam mengolah data inventarisasi, integritas dibuktikan dengan
kesesuaian pelaksanaan tugas fungsi sebagai Pamong Budaya
dengan standar prosedur yang tepat.
Nasionalisme
Dalam pelaksanaan inventarisasi, Nilai cinta tanah air
dimanifestasikan melalui penggunaan bahasa indonesia yang baik
dan benar dalam penyusunan inventarisasii WBTB wilayah Jawa
Timur.
Etika Publik
Dalam Mengolah data inventarisasi, mengedepankan nilai
Profesionalisme dengan menyusun berdasarkan klasifikasi yang
telah ditentukan dalam metode inventarisasi. Selain itu juga nilai
disiplin dengan menyelesaikan inventarisasi WBTB Jawa Timur tepat
waktu.
Komitmen Mutu
Dalam Mengolah data inventarisasi, orientasi mutu dimanifestasikan
melalui hasil inventarisasi yang telah melalui evaluasi dan mendapat
hasil baik dengan menyempurnakan laporan - laporan tahun yang lalu
ditambah dengan inventarisasi peneliti BPNB terbaru.
Anti Korupsi
kejujuran dalam pengelolaan anggaran realisasi kegiatan diwujudkan
dengan melaporkan penggunaan sumberdaya secara terbuka kepada
atasan.

Teknik aktualisasi:
Dalam melakukan penyusunan laporan inventarisasi menggunakan
teknik klasifikatoris, di mana data - data sebagai input diolah secara
sistematis, dengan menyeleksi dan mengklasifikasikan berdasarkan
regional Jawa timur, dan klasifikasi kategori seperti ritus dan perayaan,
kesenian tradision dan lain lainnya. Data yang diolah adalah data
inventarisir BPNB Yogyakarta yang lama, ditambah data terbaru
dengan memasukkan aneka. Selain teknik profesionalisme juga
dilakukan teknik koordinasi dengan subid dokumentasi serta subid
perpustakaan untuk menambah data inventarisir sehingga lebih
komprehensif dan menghindari perilaku koruptif.

Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:


1. Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil inventarisasi sebagai
bahan referensi
2. Laporan bisa disebarluaskan melalui website BPNB sehingga banyak
yang mengakses hasil inventarisasi WBTB
3. Kesinambungan pengembangan budaya lokal bisa berjalan, dengan
melihat hasil WBTB terutama kebudayaan lokal yang hampir punah.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya
budaya lokal, sehingga diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat.
Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak diterapkan.
1. Kualitas output inventarisasi nilai budaya yang kurang baik.
2. bias informasi mengenai kebudayaan yang diberikan pada
masyarakat.
3. Ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan output

Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.

Tabel 2.2 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Inventarisasi Dokumen Karya Akademik


Kebudayaan Berupa Ritus
Kegiatan Membuat Inventarisasi Dokumen Karya
2 Akademik Kebudayaan Berupa Ritus

Tanggal 23-24 Maret 2015


Lampiran Laporan Hasil Inventarisasi Dokumen Karya
Akademik Kebudayaan Berupa ritus
Kegiatan ini diawali dengan mengumpulkan data publikasi BPNB
Yogyakarta sejak tahun 1980 yang masih relevan, dalam hal ini
dilakukan koordinasi dengan Subbagian Perpustakaan . selain itu,
koordinasi dengan Subbag Dokumentasi juga dilakukan untuk mencari
data yang belum terlengkapi dari Subbag Perpustakaan. Data yang
diperoleh selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kategori berupa
ritus dan perayaan serta upacara tradisional.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA


diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
tanggung jawab dibuktikan dengan melaksanakan uraian tugas
yang diberikan yaitu membuat inventarisasi dokumen tentang
kebudayaan. Dalam hal ini yang berupa Ritus (upacara
tradisional),dan melaporkan kepada atasan terkait dengan kegiatan
inventarisasi yang telah dilaksanakan.
Nasionalisme
Dalam pembuatan inventarisasi dokumen karya akademik
kebudayaaan Ritus ini, nilai transparansi nampak pada hasil
inventarisasi yaitu memberikan informasi karya akademik terkait
dengan kebudayaan ritus kepada masyarakat tanpa tendensi,
diharapkan informasi dapat berguna dalam mengembangkan dan
melestarikan kebudayaan, dan hal ini berhubungan juga dengan
Cinta Tanah air, yaitu kesadaran akan melestarikan budaya bangsa.
Etika Publik
Dalam membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan
berupa ritus nilai etika publik yang antara lain tercermin dari
mengedepankan profesionalisme, dilakukan berdasarkan uraian
tugas dengan mengunakan metode inventarisasi yang tepat dan
berorientasi hasil. Selain itu juga disiplin, di mana setiap proses
dilakukan tepat waktu.
Komitmen Mutu
Dalam membuat inventarisasi dokumen karya akademik kebudayaan
berupa ritus memegang prinsip komitmen mutu, yaitu dengan
melakukan triangulasi terhadap data sehingga hasil inventarisasi
maksimal dan bermutu baik.
Anti Korupsi
Kegiatan dilakukan dilandasi dengan nilai Kerja keras, di mana tidak
ada pengharapan akan adanya insentif tambahan, serta dilaksanakan
dalam rangka memenuhi tugas yang tercantum dalam uraian tugas
dan berorientasi untuk melakukan pelayanan terhadap stakeholder
yang membutuhkan data inventarisasi.

Teknik Aktualisasi
Dalam melakukan penyusunan laporan inventarisasi menggunakan
teknik profesional, di mana data data sebagai input diolah secara
sistematis sehingga hasilnya dapat dipertanggungjwabkan. Selain itu
juga teknik kerjasama dengan subid dokumentasi serta perpustakaan
untuk menambah data inventarisasi berupa data kebudayaan ritus
sehingga lebih komprehensif dan untuk menghindari perilaku
antikoruptif.
Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1. Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil inventarisasi sebagai
bahan referensi untuk mengetahui penulisan mengenai kebudayaan
ritus.
2. Hasil inventarisasi bisa digunakan dalam menginformasikan
kebudayaan berupa ritus yang dimiliki BPNB Yogyakarta pada
akademisi (mahasiswa dan akademisi lainnya yang mengakses data
kebudayaan di BPNB Yogyakarta), pemerhati budaya dan
masyarakat lainnya yang membutuhkan. Stakeholder pemerintahan
lain yang ingin mencari data mengenai warisan kebudayaan berupa
ritus di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
3. Untuk stakeholder intern BPNB Yogyakarta, bisa digunakan sebagai
pertimbangan dalam menentukan tema penelitian mengenai ritus
baru yang belum dikaji.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya
budaya lokal, sehingga diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat.
Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan terkait profesi ASN.
1. Kualitas output inventarisasi dokumen karya akademik nilai budaya
yang kurang baik.
2. bias informasi mengenai kebudayaan ritus yang diberikan pada
stakeholder.
3. Ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan output.

Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.

Tabel 2.3 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Draft Metode Penilaian Terhadap Peserta
(Dalam Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan Kebudayaan Di Sumenep, Madura)
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Membuat Draft
3 Metode Penilaian Terhadap Peserta (Dalam
Kepanitiaan Lawatan Sejarah Dan
Kebudayaan Di Sumenep, Madura)

Tanggal 23-24 Maret 2015


Lampiran Surat Keputusan, Draft metode penilaian /
instrumen penilaian peserta Lawatan Sejarah
madura dan Foto
Sebenarnya, pada kegiatan ini penulis diharapkan jadi bagian dari
kepanitian sebagai pemandu kegiatan, berhubung jadwal yang telah
dirancang oleh BPNB Yogyakarta bertabrakan dengan kegiatan
seminar Aktualisasi Nilai Dasar PNS pada acara Diklat Prajabatan,
kontribusi lain yang harus diberikan berupa penyusunan draft metode/
instrumen penilaian terhadap peserta lawatan. Kegiatan ini diawali
dengan peninjauan terhadap laporan kegiatan lawatan sejarah dan
budaya sebelumnya. Metode penilaian terhadap peserta masih
bersifat subyektif, sehingga perlu diubah. Dalam hal ini, harus benar
benar diukur kompetensi kognitif, psikomotorik dan afektif siswa
dalam mengikuti lawatan sejarah dan kebudayaan di Sumenep. Aspek
yang dinilai diantaranya adalah kemampuan menguasai materi
kebudayaan, cara penyampaian dan attitude siswa dan guru.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA


diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam pelaksanaaan kegiatan ini jelas berdasarkan integritas yang
telah diatur dalam uraian tugas, yaitu peranan dalam kepanitiaa
kegiatan pelestarian nilai Budaya, dan ini juga merefleksikan.
Pelaksanaan ini juga sebagai tanggung jawab atas apa yang telah
diamanahkan terkait tugas kepanitiaan.
Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan ini berlandaskan nilai Cinta Tanah air
berupa menanamkan kecintaan terhadap budaya yang ada di
Indonesia, selain itu juga dilandasi atas nilai dasar Transparansi,
dimana semua panitia mengetahui informasi mengenai metode
penilaian terhadap siswa dalam lawatan sejarah dan budaya di
Sumenep Madura.
Etika Publik
Dalam melaksanakan pembuatan draft metode penilaian dilandasi
nilai bertanggung jawab dengan melakukan koordinasi dengan
panitia lainnya untuk bisa direalisasikan pada saat meaksanakan
lawatan sejarah dan budaya di Sumenep, madura.
Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kegiatan berorientasi pada mutu, ke
depannya penilaian terhadap peserta bisa lebih baik, sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki dan bisa lebih menuntut peserta untuk lebih
memahami sejarah dn kebudayaan yang ada di tempat lawatan
sejarah dan budaya.
Anti Korupsi
Ide dalam pembuatan draft untuk penilaian terhadap peserta lawatan
sejarah dan budaya merupakan ide yang datang dari pemikiran
pribadi, dalam hal ini merupakan bentuk kemandirian, tanpa
membayar orang lain untuk menghasilkan ide ini. Adapun proses tukar
pendapat dengan panitia yang lain hanya sekedar melengkapi agar
implementasi di lapangan mampu meminimalisir bias yang terjadi.
Teknik Aktualisasi
Dalam melakukan penyusunan draft metode penilaian menggunakan
teknik rasional, di mana nilai didasarkan pada kompetensi kognitif,
psikomotorik dan afektif siswa dalam mengikuti lawatan sejarah dan
kebudayaan di Sumenep. Aspek yang dinilai diantaranya adalah
kemampuan menguasai materi kebudayaan, cara penyampaian dan
attitude siswa maupun guru. Dari teknik tersebut menghindari tindak
KKN, karena ada data penilaian yang lengkap di tiap aspek teknik
kecermatan dilakukan dengan melakukan pembobotan terhadap
aspek yang dinilai, sehingga bisa objektif .
Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1. Penilaian terhadap siswa peserta lawatan sejarah dan budaya lebih
objektif sehingga mampu menggali seberapa besar ketertarikan dan
pemahaman siswa terhadap nilai – nilai sejarah dan kebudayaan .
2. Pedoman penilaian terhadap peserta bisa diterapkan pada kegiatan
kegiatan pembinaan nilai budaya yang lainnya di masa yang akan
datang, sehingga panitia yang akan datang dapat melakukan evaluasi
dan bisa menerapkan metode yang tepat dalam meningkatkan
pemahaman peserta terhadap nilai nilai sejarah dan budaya .
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya
pelestarian yang mencakup: pengkajian, perlindungan,
pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni
dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya
global yang bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai
visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal,
dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju
kesejahteraan masyarakat.

Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak


diterapkan.
1. teknik penilaian yang susah untuk direalisasikan, dan kurang
pahamnya panitia lain apabila tidak dikoordinasikan secara baik
2. draft yang telah disusun terkait metode penilai kepada siswa pada
lawatan sejarah dan budaya mendapat penolakan dari panitia lawatan.

Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.

Tabel 2.4 Pelaksanaan Kegiatan Membuat proposal Jurnal Online untuk peningkatan
mutu
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Membuat proposal
4 Jurnal Online untuk peningkatan mutu

Tanggal 23-25 Maret 2015


Lampiran Proposal Pembuatan Jurnal Online, Foto
Ide pembuatan jurnal ini berawal dari pelaksanaan diklat pengajuan
akreditasi jurnal online di Bogor. Permasalahan yang dihadapi yaitu
akreditasi jurnal yang akan dilaksanakan pada tahun – tahun
berikutnya lebih memprioritaskan jurnal dalam bentuk online yang
telah memenuhi standar akreditasi. Segala bentuk jurnal cetak (printed
journal) tidak akan diakreditasi. Oleh karena itu, BPNB Yogyakarta
harus bisa memenuhi hal tersebut. Pada pembuatan proposal jurnal,
diawali dengan peninjauan landasan yuridis mengenai pembuatan
jurnal online. Dilanjutkanmemetakan kebutuhan jurnal online,
termasuk melakukan survey vendor penyedia jasa hosting dan
developer website via internet. Dilanjutkan dengan verifikasi vendor
melalui telpon. Penyusunan mekanisme jurnal online dan dituangkan
dalam bentuk proposal. Proposal tersebut kemudian diajukan pada
kepala BPNB Yogyakarta sebagai masukan dan pertimbangan.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA


diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam kegiatan pembuatan proposal Jurnal Online merupakan bentuk
Tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan pimpinan terkait
dengan pengangkatan sebagai sekretaris jurnal patrawidya. Hal ini
juga dilandasi nilai transparan (keterbukaan informasi terhadap
publik) terkait dengan keberadaan jurnal patrawidya agar dapat
diakses seluas luasnya oleh masyarakat yang membutuhkan informasi
mengenai sejarah dan budaya.
Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan ini berlandaskan nilai Cinta Tanah air
berupa menanamkan kecintaan terhadap budaya yang ada di
Indonesia
Etika Publik
Kegiatan ini dilandasi nilai profesionalisme. Dalam hal ini ketika
ditugaskan untuk menjadi sekretariat Jurnal Patrawidya, harus ditindak
lanjuti dengan inisiatif untuk meningkatkan kualitas mutu dengan
bekerja secara profesional dan kreatif. Pembuatan proposal jurnal ini
juga ditujukan agar tepat sasaran
Komitmen Mutu
Pembuatan proposal jurnal online Berorientasi mutu, yaitu untuk
menghasilkan jurnal (wadah karya akademik) yang memenuhi standar
kualitas mutu jurnal seperti yang telah ditetapkan oleh LIPI dan DIKTI.
Selain itu juga efektivitas terkait dengan jangkauan pembaca yang
lebih luas.
Anti Korupsi
Pembuatan proposal jurnal Online didasari tanggung jawab, di mana
segala sesuatunya dapat diverifikasi, terutama terkait dengan analisis
rincian anggaran yang dibutuhkan untuk membuat jurnal online.
Teknik Aktualisasi
Dalam melakukan penyusunan proposal ditindak lanjuti pembuatan
proposal Jurnal Online untuk peningkatan mutu menggunakan teknik
profesional, di mana formal masalah yang ada dilapangan dipetakan
secara jelas, selain itu pembuatan proposal juga merupakan
tanggungjawab dari sekretaris untuk meningkatkan kualitas mutu
jurnal. Teknik koordinasi juga dilakukan dengan staf lain untuk
mengidentifikasi kekurangan yang harus dilengkapi agar standar
pembuatan jurnal online bisa terpenuhi sehingga data penunjang
dalam pengadaan jurnal online lebih komprehensif dan menghindari
perilaku koruptif.
Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi organisasi:
1. memenuhi standar penulisan jurnal agar pembaca yang membaca
jurnal (kalangan akademisi, masyarakat pemerhati budaya)
mendapatkan informasi yang telah sesuai dengan model penulisan
akademik yang baku, sehingga layak digunakan sebagai referensi.
2. Dapat terwujudnya jurnal Online Patrawidya dan jantra yang
terakreditasi LIPI, sehingga memiliki standar yang baik dan bisa
digunakan akademisi, Pemerhati budaya dalam memberikan
informasi mengenai hasil penelitian dan temuan terbaru terkait
sejarah dan budaya secara luas.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya
budaya lokal, sehingga diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat
Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1. teknik penilaian yang susah untuk direalisasikan, dan kurang
pahamnya panitia lain apabila tidak dikoordinasikan secara baik
2. draft yang telah disusun terkait metode penilai kepada siswa pada
lawatan sejarah dan budaya mendapat penolakan dari panitia
lawatan.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini tidak
terlihat

Tabel 2.5 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Tugas Kesekretariatan Jurnal Patrawidya


Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Tugas
5 Kesekretariatan Jurnal Patrawidya
Tanggal 19 – 26 Maret 2015
Lampiran Surat Keputusan, inventarisasi surat masuk
dan keluar Sekretariat Patrawidya, Draft
Jurnal Patrawidya, dan Foto
proses yang dijalani pada kegiatan ini adalah inventarisasi naskah
serta surat – surat masuk dan keluar, baik melalui media elektronik
(internet) dan proses pengiriman surat secara konvensional.Selain itu
jugamelakukan koordinasi dengan Mitrabestari terkait koreksi
terhadap naskah yang masuk hingga dinyatakan layak cetak. Setelah
semua naskah telah dikoreksi Mitrabestari, dilakukan proses
proofreadingI dan pracetak. Apabila sudah benar benar layak cetak,
draft jurnal masuk percetakan dan siap untuk didistribusikan.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA


diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
dalam melakukan tugas tugas kesekretariatan Jurnal Patrawidya yang
telah dipercayakan oleh kepala BPNB dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab, yaitu menginventarisir dan melakukan koordinasi
dan upaya yang maksimal. Selain itu juga Adil dalam melakukan
seleksi terhadap naskah jurnal yang masuk.
Nasionalisme
Melakukan tugas kesekretariatan jurnal Patrawidya juga harus
berlandaskan cinta tanah air, dimana penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar diterapkan dalam kegiatan surat
menyurat.
Etika Publik
Sebagai sekretaris, siap bertanggung jawab terhadap kegiatan
surat -menyurat Patrawidya, terutama dalam hal pengiriman naskah
revisi, pracetak dan cetak, kepada penulis dan Mitra Bestari.
Komitmen Mutu
Dalam kegiatan kesekretariatan juga berorientasi mutu dengan
menerima dan mempertimbangkan beberapa saran serta kritik
pembaca yang masuk ke sekretariat Jurnal Patrawidya untuk
perbaikan kualitas Jurnal Patrawidya.
Anti Korupsi
Dalam melaksanakan kegiatan kesekretariatan Jurnal patrawidya
dilandasi dengan nilai Jujur, terutama terkait dengan penggunaan
anggaran untuk alat tulis kantor.

Teknik Aktualisasi
Merealisasikan kegiatan tugas kesekretariatan diprioritaskan
menggunakan teknik profesionalitas kerja, di mana dalam
menyeleksi naskah Jurnal yang masuk harus sesuai dengan standar
penulisan yang telah disosialisasikan.Selain itu memberi himbauan
kepada penulis agar menggunakan diktum ilmiah sesuai penulisan
bahasa Indonesia yang baik dan benar . Dalam menyeleksi jurnal yang
masuk juga menggunakan pembobotan substansi Jurnal dengan
koordinasi Mitra Bestari. Selain itu juga menggunakan teknik
kedisiplinan yaitu dengan menerapkan kinerja yang tepat waktu
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, serta melaporkan secara
teratur aktivitas kesekretariatan kepada atasan secara lisan untuk
menghindari perilaku koruptif .
Manfaat Kegiatan
1. memenuhi standar mutu penulisan Jurnal Patrawidya agar pembaca
yang membaca jurnal (kalangan akademisi, masyarakat pemerhati
budaya) mendapatkan informasi yang telah sesuai dengan model
penulisan akademik yang baku, sehingga layak digunakan sebagai
referensi.
2. menjaga konsistensi kualitas sehingga kredibilitas Jurnal Patrawidya
yang telah terkreditasi dapat terus dijaga. Impact jangka panjangnya
bisa digunakan akademisi, Pemerhati budaya dalam memberikan
informasi mengenai hasil penelitian dan temuan terbaru terkait
sejarah dan budaya secara luas.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan penggalian, pengembangan, dan pelestarian karya
budaya lokal, sehingga diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat
Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.Kegiatan kesekretariatan tidak bisa berjalan dengan baik.
2.Menurunnya kepercayaan stakeholder (terutama kalangan akademisi
terhadap Jurnal Patrawidya
3. Kualitas mutu Patrawidya yang menurun.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak terlihat
pada kegiatan kesekretariatan yang tidak berjalan baik, disebabkan
oleh koordinasi dengan Mitrabestari

Tabel 2.6 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik
Masyarakat Jawa”
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Membuat Leaflet
6 “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik
Masyarakat Jawa”
Tanggal 19-20 Maret 2015
Lampiran Leaflet “Serat Atmawiyata, Moral Dikdatik
Masyarakat Jawa” dan Foto

Kegiatan ini diawali dengan koordinasi sekretariat jurnal Patrawidya,


dan Subbagian Dokumentasi. Koordinasi Sekretariat Jurnal
Patrawidya ditujukan untuk meminta data naskah yang telah
diterbitkan dan layak untuk dibuat leaflet. Koordinasi dengan
Subbagian Dokumentasi ditujukan untuk memastikan bahwa naskah
patrawidya tersebut belum pernah dibuat menjadi leaflet. Data yang
diperoleh kemudian diresume dan diedit ke dalam bentuk leaflet.
Pembuatan leaflet dilakukan secara mandiri, menggunakan software
photoshop cs3, sedangkan proses rasterizing dan flatten dilakukan
oleh Subbagian Dokumentasi. Leaflet dipublikasikan melalui website
BPNB Yogyakarta
(http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/), dan media
sosial microblogging Twitter.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA
diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
kegiatan ini sesuai dengan uraian jabatan pamong budaya, oleh
karena itu tanggung jawab dituntut dalam pembuatan leaflet sesuai
dengan target waktu.
Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan , Indikator Transparansi
diaktualisasikan dengan memberikan informasi mengenai penulis
karya ilmiah tentang serat atmawiyata yang bisa dijadikan referensi
kepada publik.
Indikator cinta tanah air pada kegiatan pembuatan leaflet ini
diaktualisasikan melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Etika Publik
Indikator disiplin dalam aktualisasi kegiatan pembuatan leaflet ini
yaitu tepat waktu dalam pengerjaan leaflet.
Komitmen Mutu
Indikator inovasi, terdapat pada cara baru dalam publikasi leaflet yang
selama ini dilakukan oleh BPNB, selain itu, indikator efektivitas dilihat
dari cara untuk meningkatnya cakupan pembaca.
Anti Korupsi
Indikator tanggung jawab diaktualisasikan dengan melaporkan
penggunaan sumberdaya, khususnya finansial dalam kegiatan ini
disertai dengan bukti – bukti.

Teknik
Merealisasikan kegiatan pembuatan leaflet “Serat Atmawiyata, Moral
Dikdatik Masyarakat Jawa” menggunakan teknik profesionalitas
kerja, di mana dilakukan memenuhi standar penulisan yang baku,
mudah dimengerti pembaca, agar pembaca bisa mendalami nilai
kebudayaan yang ada dalam leaflet. Desain juga dilakukan sendiri
untuk menghindari pemborosan anggaran, kemudian teknik kerja
sama dengan bekerjasama dengan sekretariat patrawidya dan
subbag dokumentasi dg penuh tanggung jawab, dengan mencari data
untuk dijadikan leaflet dan redisain layout (flatten dan rasterizing), dan
dipublikasikan melalui website agar efektif. pelaksanaan kegiatan ini
akan dilakukan kerja sama yang baik dan benar – benar zero budget
constrain (tanpa menganggarkan uang sepeserpun dan mengelurkan
uang sepeserpun), sehingga bisa diawasi melalui kerjasama dan tidak
ada perilaku koruptif.
Manfaat Kegiatan
1. meninformasikan kepada masyarakat, kalangan akademik dan
masyarakat umum mengenai nilai budaya yang ada dalam Serat
Atmawiyata .
2. menyebarkan informasi kebudayaan secara luas.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian
yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga
memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat
negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat.
Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1.Output (leaflet) tidak bisa memberikan informasi pada stakehoder
secara jelas, sehingga nilai budaya tidak dapat diserap stakeholder
kalangan pemerhati budaya.
2. jika koordinasi tidak jelas, cakupan publikasi leaflet pada kalangan
pemerhati budaya tidak akan luas.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.

Tabel 2.7 Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop
Keliling BPNB”
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan dan
7 Publikasi Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling
BPNB”
Tanggal 20-21 Maret 2015
Lampiran Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB” dan
Foto
Pada kegiatan ini melibatkan Subbagian Dokumentasi sebagai official
bioskop keliling, untuk bisa menyebarluaskan informasi fasilitasi
bioskop keliling kepada masyarakat. Pembuatan leaflet diawali
dengan meminta data digital berupa dokumentasi bioskop keliling,
kemudian diolah ke dalam leaflet dengan menggunakan software
Photoshop CS dan hasil leaflet dipublikasikan melalui jejaring sosial
Twitter.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA


diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan dilandasi tanggung jawab terhadap
tugas yang sesuai dengan uraian jabatan, terkait hal tersebut,
pembuatan Leaflet “Fasilitas Bioskop Keliling BPNB”
Indikator transparan adalah terkait dengan pelaporan penggunaan
fasilitas dan sumberdaya untuk membuat leaflet kepada atasan.
Nasionalisme
Indikator transparansi terkait dengan memberikan informasi kepada
publik mengenai ketersediaan film yang bisa diputar pada bioskop
keliling. Selain itu, indikator nilai cinta Tanah air dilaksanakan dengan
menanamkan kecintaan terhadap budaya dan sejarah bangsa
dengan menyediakan film sejarah dan budaya yang ingin diputar.
Etika Publik
Indikator disiplin dalam aktualisasi kegiatan pembuatan leaflet ini
yaitu tepat waktu dalam pengerjaan leaflet.
Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam aktualisasi kegiatan ditunjukkan dengan
ketercapaian secara luas sasaran sosialisasi leaflet bioskop keliling,
sehingga timbul umpan balik dari masyarakat dengan meminta
bantuan pemutaran film.
Anti Korupsi
Indikator Jujur diaktualisasikan melalui pelaporan sesuai dengan
fakta, terkait anggaran kegiatan pembuatan leaflet tersebut.
Teknik
Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan teknik kerjasama tim,
dengan sama sama memikul tanggung jawab. Tim pelaksana
lapangan berasal dari subid dokumentasi dan Pamong Budaya.
Pamong budaya berkewajiban melakukan sosialisasi dan publikasi,
maka media internet digunakan agar lebih efektif, selain itu dilakuan
pengawasan oleh kepala Balai sehingga meminimalisir perilaku anti
koruptif.
Manfaat Kegiatan
1. Masyarakat pemerhati budaya bisa menggunakan fasilitas bioskop
BPNB untuk mengedukasi masyarakat lain mengenai film berkaitan
dengan nilai sejarah dan kebudayaan.
2. Mendorong masyarakat lainnya untuk semakin mencintai dan mau
melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia, khususnya yang
ada di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian
yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga
memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat
negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat.

Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak


diterapkan.
1. Masyarakat merasa tidak puas dengan pelayanan bioskop keliling
BPNB
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.

Tabel 2.8 Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan merevisi Proposal Penelitian “Lasem
dalam prespektif Budaya dan Sejarah”
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Menyusun dan
8 merevisi Proposal Penelitian “Lasem dalam
prespektif Budaya dan Sejarah”
Tanggal 23-26 Maret 2015
Lampiran Proposal Penelitian “Akulturasi Lintas Zaman
Di Lasem: Perspektif Sejarah Dan Budaya"
dan Foto
Kegiatan ini diawali dengan prasurvey di daerah lasem untuk melihat
secara langsung kondisi lapangan sebelum melakukan penelitian,
dilanjutkan dengan membuat proposal penelitian dan diseminarkan.
Pada saat saat seminar, terdapat proses think tank (diskusi dan
meminta rekomendasi dari akademisi). Proses think tank dilakukan
dengan akademisi bidang kesejarahan, Dr. Sri Margana. Dari hasil
seminar tersebut, proposal penelitian harus direvisi agar memiliki
bobot substansi yang lebih baik, sehingga nantinya informasi yang
didapatkan masyarakat akan semakin lengkap dan tidak terdistorsi.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA
diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Revisi proposal penelitian dilaksanakan karena bagian dari Tanggung
jawab tugas yang dipercayakan oleh atasan. Hal ini jelas bahwa
Integritas ditekankan, karena harus sesuai dengan standar penelitian
yang telah disepakati bersama dalam penelitian.
Nasionalisme
Pelaksanaan tugas ini mengedepankan nilai Cinta Tanah air dengan
menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar, serta
menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia.
Etika Publik
Pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan kecermatan untuk meminimalisir
kesalahan dan kekurangan
Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan ini tentunya berorientasi mutu untuk
menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal baru
yang belum ada pada penelitian sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan anggaran dalam penelitian
ataupun penggunaan alat kantor.

Teknik
Dalam melakukan penyusunan revisi proposal penelitian“Lasem
dalam prespektif Budaya dan Sejarah” menggunakan teknik
profesional, di mana data yang ada diolah dengan melakukan
pendekatan ilmu sejarah, dikaji dan diperdalam untuk mendapatkan
beberapa hipotesis sehingga bisa diuraikan hal hal baru yang tidak ada
dalam penelitian sebelumnya hal ini agar kualitas hasil penelitian baik,
selain itu proposal juga dilaporkan pada kepala balai sebagai bentuk
pertanggungjawaban, beserta penggunaan ATK untuk menghindari
perilaku koruptif. teknik kecermatan dilakukan dengan melakukan
pendalaman materi, dengan speed reading berulang, sehingga
banyak informasi yang bisa lebih diselami lebih dalam. Beberapa
sumber juga ditriangulasi dengan sumber lainnya. Selain itu juga
koordinasi dengan tim penelitian untuk lebih menajamkan kecermatan
terhadap data, sehingga tidak terjadi anakronis dan bias dalam
penulisan proposal penelitian.
Manfaat Kegiatan
1. Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil penelitian sebagai
bahan referensi untuk mengetahui penulisan mengenai sejarah dan
kebudayaan di daerah Lasem.
2. Hasil penelitian bisa digunakan dalam menginformasikan kebudayaan
yang dimiliki BPNB Yogyakarta pada akademisi (mahasiswa dan
akademisi lainnya yang mengakses data kebudayaan di BPNB
Yogyakarta), pemerhati budaya dan masyarakat lainnya yang
membutuhkan. Stakeholder pemerintahan lain yang ingin mencari
data mengenai warisan kebudayaan lasem di wilayah kerja BPNB
Yogyakarta, untuk dijadikan bahan dalam pembuatan regulatory
impact analisys terhadap warisan budaya.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian
yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga
memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat
negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat.
Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1. Kualitas output penelitian sejarah dan budaya lasem yang kurang
baik.
2. Bias informasi mengenai sejarah dan kebudayaan Lasem yang
diberikan pada stakeholder.
3. Penggunaan anggaran penelitian yang tidak sesuai dengan
kegunaannya.
Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.

Tabel 2.9 Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Membuat Naskah Siaran RRI dalam Bahasa
Jawa
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Membuat Naskah
9 Siaran RRI dalam Bahasa Jawa*
Tanggal 24-26 Maret 2015
Lampiran Naskah Siaran RRI mengenai “Adat
Pernikahan Masyarakat Banyumas” dan Foto
Kegiatan siaran adat RRI di BPNB Yogyakarta merupakan kegiatan
rutin. Pegawai jabatan fungsional, termasuk dalam hal ini adalah
Jabatan Fungsional Pamong Budaya diwajibkan untuk berkontribusi
dalam membuat naskah siaran RRI dalam rangka diseminasi adat
serta kebudayaan kepada masyarakat. Tahapan yang dilalui yaitu,
mencari beberapa referensi di perpustakaan, kemudian mengolahnya
dan mentransliterasi ke dalam bahasa Jawa. Tema naskah siaran RRI
yang diangkat yaitu mengenai “Adat Pernikahan Masyarakat
Banyumas”.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA


diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan dilandasi tanggung jawab terhadap
tugas yang telah diamanahkan oleh atasan, terkait hal tersebut,
pembuatan naskah siaran RRI dilaksanakan lebih awal agar bisa
maksimal, mengingat bulan april dan mei banyak kegiatan yang harus
diselesaikan.
Nasionalisme
Pelaksanaan tugas ini mengedepankan nilai Cinta Tanah air dengan
menanamkan kecintaan terhadap budaya indonesia, khususnya
kebudayaan di wilayah kerja BPNB Yogyakarta.
Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam aktualisasi kegiatan ditunjukkan dengan
ketercapaian hasil .
Anti Korupsi
Kegiatan pembuatan naskah siaran RRI merupakan bentuk upaya
pribadi, dalam hal ini mengedepankan kemandirian, tanpa membayar
orang lain untuk membuat naskah dan melakukan transliterasi ke
dalam bahasa Jawa.
Teknik
Dalam melakukan penyusunan naskah siaran RRI menggunakan
teknik profesional, di mana data yang ada diolah dengan melakukan
pendekatan antropologis, dikaji dan diperdalam untuk mendapatkan
uraian mengenai adat kebudayaan masyarakat di wilayah kerja Balai
Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta, yang belum pernah dijadikan
bahan siaran RRI. Hasil kegiatan dilaporkan pada kepala balai sebagai
bentuk pertanggungjawaban. teknik kecermatan dilakukan dengan
melakukan transliterasi secara hati-hati naskah yang dibuat ke dalam
bahasa Jawa Krama Alus dan Ngoko, tergantung konteks
penggunaannya. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi bias informasi.
Manfaat Kegiatan
1. Naskah Siaran digunakan dalam menginformasikan kebudayaan
kepada pemerhati budaya dan masyarakat lainnya yang
mendengarkan siaran radio RRI, sekaligus menjadi sarana persuasif
kepada masyarakat untuk melestarikan kebudayaan, sehingga
pelestarian kebudayaan di wilayah kerja BPNB Yogyakarta bisa
melibatkan masyarakat secara langsung (deliberatif)
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya
pelestarian yang mencakup: pengkajian, perlindungan,
pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni
dan film, sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya
global yang bersifat negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai
visi terwujudnya ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal,
dalam upaya memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju
kesejahteraan masyarakat.
Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak
diterapkan.
1. Kualitas output yang kurang baik.
2. Bias informasi mengenai isi siaran RRI yang diberikan pada
stakeholder.

Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat.

Tabel 2.10 Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Merevisi Naskah Jurnal Patrawidya


Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Merevisi Naskah
10 Jurnal Patrawidya**
Tanggal 19-24 Maret 2015
Lampiran Naskah Jurnal Patrawidya berjudul “Dari
TSSB Hingga SDSB: Sejarah “Lotere legal”
dan Foto
Kegiatan ini diawali dengan mengajukan naskah untuk patrawidya
terbitan Maret 2015. Penelitian berjudul “Dari TSSB Hingga SDSB:
Sejarah “Lotere legal” Sumbangan Berhadiah di DIY, 1970an hingga
1993” telah dilaksanakan tahun 2010 dan diperbaiki dengan
melakukan pendekatan ilmu sejarah, sehingga bisa diuraikan kualitas
hasil penelitian baik untuk dipublikasikan melalui jurnal Patrawidya.
Terdapat beberapa substansi naskah jurnal yang harus diperbaiki
menurut rekomendasi Mitrabestari, terutama terkait dengan kerangka
teori yang menjadi dasar dama penentuan jenis perjudian. Selain itu,
konsistensi dalam menulis dan kesimpulan yang dituntut untuk lebih
holistik dalam menjawab permasalahan. Proses revisi dilaksanakan
selama 4 hari dengan mencari referensi tambahan dan menyusun
ulang sehingga tulisan tidak terlalu panjang.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, nilai-nilai dasar ANEKA


diaktualisasikan sebagimana penjelasan berikut.
Akuntabilitas
Revisi Naskah dilaksanakan karena bagian dari Tanggung jawab
untuk menghasilkan jurnal yang baik, mengingat masih terbatasnya
penulis jurnal yang mengajukan naskah ke Patrawidya, inisiatif muncul
untuk mengisi jurnal, sehingga hasil jurnal bisa maksimal.
Nasionalisme
Pelaksanaan tugas ini mengedepankan nilai Cinta Tanah air dengan
menggunakan bahsa indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Pelaksanaan kegiatan ini mengedepankan kecermatan untuk
meminimalisir kesalahan dan kekurangan dalam penulisan naskah
Jurnal.
Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan ini tentunya berorientasi mutu untuk
menghasilkan karya akademik yang mengungkapkan hal hal baru
yang belum ada pada penelitian sebelumnya.
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam penggunaan sumberdaya yang ada di kantor,
terutama penggunaan alat tulis serta sumberdaya lainnya.
Teknik
Dalam melakukan penyusunan revisi naskah Jurnal Patrawidya
berjudul “Dari TSSB Hingga SDSB: Sejarah “Lotere legal” Sumbangan
Berhadiah di DIY, 1970an hingga 1993” menggunakan teknik
profesional, di mana data yang ada diolah dengan melakukan
pendekatan ilmu sejarah, dikaji dan diperdalam untuk mendapatkan
beberapa hipotesis sehingga bisa diuraikan hal hal baru yang tidak ada
dalam penelitian sebelumnya hal ini agar kualitas hasil penelitian baik.
teknik kecermatan dilakukan dengan melakukan pendalaman materi,
dengan speed reading berulang, sehingga banyak informasi yang bisa
lebih diselami lebih dalam. Beberapa sumber juga ditriangulasi dengan
sumber lainnya.
Manfaat Kegiatan
1. Pemerhati budaya dapat menggunakan hasil penelitian sebagai
bahan referensi untuk mengetahui penulisan mengenai sejarah.
2. Hasil penelitian bisa digunakan dalam menginformasikan sejarah
pada akademisi (mahasiswa dan akademisi lainnya melalui Jurnal
Patrawidya), pemerhati sejarah dan masyarakat lainnya yang
membutuhkan.
Manfaat tersebut linear dengan misi BPNB Yogyakarta, yaitu
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pelestarian
yang mencakup: pengkajian, perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan nilai-nilai sejarah, budaya, seni dan film, sehingga
memiliki ketahanan terhadap pengaruh budaya global yang bersifat
negatif.Dari misi tersebut, diharapkan tercapai visi terwujudnya
ketahanan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal, dalam upaya
memperkuat karakter dan jati diri bangsa menuju kesejahteraan
masyarakat.

Dampak yang terjadi apabila nilai dasar ANEKA tidak


diterapkan.
1. Kualitas output naskah sejarah di Jurnal Patrawidya yang kurang
baik.
2. Bias informasi mengenai sejarah perjudian legal yang diberikan pada
stakeholder.

Pada kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS, dampak sejauh ini
tidak terlihat
Keterangan Dalam Tabel
(*) Kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan di luar rancangan, berdasarkan
perintah atasan.
(**) kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan diluar rancangan, berdasarkan
inisiatif sendiri atas persetujuan pimpinan.

B. Capaian Agenda Aktualisasi Pamong Budaya Di BPNB Yogyakarta


Rancangan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi PNS yang telah dibuat pada saat on
campus pada pelaksanaannya telah meraih capaian. Berikut adalah capaian agenda
aktualisasi Pamong Budaya di BPNB Yogyakarta selama off campus Diklat Prajabatan
Golongan III, tanggal 19 Maret hingga 5 April 2015.

Tabel 3.1 Capaian Agenda Aktualisasi Pamong Budaya di BPNB Yogyakarta


N Kegiatan Kriteria Keberhasilan Faktor penentu
o
1 Membuat  Tersusunnya laporan  Jabatan Fungsional
Invetarisasi inventarisasi WBTB jawa timur Peneliti telah
Warisan tahun 2015. melaporkan 90%
Budaya  Nilai Dasar Akuntabilitas hasil inventarisasi
Tak Benda Indikator integritas terbaru di tahun 2014
wilayah kesesuaian pelaksanaan dan awal 2015,
Jawa tugas fungsi dalam mengolah sehingga data mudah
Timur data inventarisasi. diolah.
 Nilai Dasar Nasionalisme  Dukungan mentor dan
indikator cinta tanah air : Coach
penggunaan bahasa indonesia Motivasi yang tinggi
yang baik dan benar dalam dari diri sendiri, rekan
penyusunan inventarisasi kerja, dan lingkungan
WBTB Jawa Timur. kerja
 Nilai Dasar Etika Publik  Ketersediaan
Indikator Profesionalisme sumberdaya
dengan keberhasilan organisasi terutama
menyusun berdasarkan sarana dan
klasifikasi Indikator nilai prasarana.
disiplin, dengan
menyelesaikan inventarisasi
tepat pada waktunya.
 Nilai Dasar Komitmen Mutu
indikator orientasi mutu ;
capaian hasil inventarisasi
yang telah melalui evaluasi.
 Nilai Dasar Anti Korupsi
Indikator jujur dengan
kepuasan atasan atas bentuk
kejujuran dalam pelaporan .
2 Membuat  Tersusunnya laporan  Subbag Perpustakaan
inventarisa inventarisasi dokumen karya telah
si akademik berupa ritus. menginventarisasi
dokumen  Nilai Dasar Akuntabilitas keseluruhan karya
karya tanggung jawab, dengan akademik di tahun
akademik kesesuaian uraian tugas 2014, tetapi belum
kebudayaa membuat inventarisasi diklasifikasikan
n berupa dokumen tentang kebudayaan. berdasarkan kategori,
Ritus  Nilai Dasar Nasionalisme sehingga data mudah
transparansi dengan diolah, dengan
memberikan informasi karya melakukan klasifikasi
akademik terkait dengan berdasarkan kategori
kebudayaan ritus kepada dokumen karya
masyarakat tanpa tendensi. akademik.
 Nilai Dasar Etika Publik  Dukungan mentor dan
profesionalisme, berdasarkan Coach
uraian tugas dengan Koordinasi yang baik
mengunakan metode dengan Subbagian
inventarisasi yang tepat dan Perpustakaan.
berorientasi hasil. Selain itu Ketersediaan
juga disiplin, setiap proses sumberdaya
dilakukan tepat waktu. organisasi terutama
sarana dan prasarana
 Nilai Dasar Komitmen Mutu untuk melakukan
komitmen mutu, dengan kegiatan
melakukan triangulasi terhadap
data.
 Nilai Dasar Anti Korupsi
Kerja keras, tidak ada
pengharapan akan adanya
insentif tambahan.

3 Membuat  Tersusunnya Draft Metode Pinjaman laporan


draft Penilaian/ Instrumen Penilaian penyelenggaraan
metode Peserta Lawatan Sejarah Dan lawatan sejarah tahun
penilaian Budaya Madura. 2014 yang
terhadap  Nilai Dasar Akuntabilitas dipinjamkan Subbag
peserta integritas dengan sesuai Dokumentasi sangat
(dalam uraian tugas, yaitu peranan membantu untuk
kepanitiaa dalam kepanitiaa kegiatan mengidentifikasi
n lawatan pelestarian nilai Budaya, kekurangan pada
sejarah tanggung jawab sesuai kegiatan lawatan
dan mamanah tugas kepanitiaan. sejarah sebelumnya
kebudayaa Nilai Dasar Nasionalisme  Dukungan mentor dan
n di Cinta Tanah air menanamkan Coach
Sumenep, kecintaan terhadap budaya Koordinasi yang baik
Madura) yang ada di Indonesia, dengan panitia inti
Transparansi, panitia lawatan sejarah dan
mengetahui informasi Subbagian
mengenai metode penilaian Dokumentasi
terhadap peserta.
 Nilai Dasar Etika Publik  Ketersediaan
Dalam melaksanakan sumberdaya
pembuatan draft metode organisasi terutama
penilaian dilandasi nilai sarana dan prasarana
bertanggung jawab dengan
melakukan koordinasi dengan
panitia lainnya untuk bisa
direalisasikan pada saat
meaksanakan lawatan sejarah
dan budaya di Sumenep,
madura.
 Nilai Dasar Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kegiatan
berorientasi pada mutu, ke
depannya penilaian terhadap
peserta bisa lebih baik, sesuai
dengan kompetensi yang
dimiliki dan bisa lebih menuntut
peserta untuk lebih memahami
sejarah dn kebudayaan yang
ada di tempat lawatan sejarah
dan budaya.
 Nilai Dasar Anti Korupsi
Ide dalam pembuatan draft
untuk penilaian terhadap
peserta lawatan sejarah dan
budaya merupakan ide yang
datang dari pemikiran pribadi,
dalam hal ini merupakan
bentuk kemandirian, tanpa
membayar orang lain untuk
menghasilkan ide ini. Adapun
proses tukar pendapat dengan
panitia yang lain hanya sekedar
melengkapi agar implementasi
di lapangan mampu
meminimalisir bias yang terjadi.
4 Membuat  Tersusunnya Proposal  Regulasi mengenai
proposal Pembuatan Jurnal Online standarisasi jurnal
Jurnal  Nilai Dasar Akuntabilitas 2016 LIPI dan DIKTI
Online Tanggung jawab terhadap yang mewajibkan
untuk amanah sebagai sekretaris segala jurnal
peningkata jurnal patrawidya. transparan ditransformasi ke
n mutu (keterbukaan informasi dalam e-journal.
terhadap publik) terkait dengan Dukungan mentor dan
keberadaan jurnal patrawidya. Coach
 Nilai Dasar Nasionalisme  Koordinasi yang baik
Cinta Tanah air dengan dengan Pengurus
menanamkan kecintaan Jurnal Patrawidya
terhadap budaya yang ada di dan Jantra
Indonesia  Ketersediaan
 Nilai Dasar Etika Publik sumberdaya
profesionalisme. dengan organisasi terutama
inisiatif untuk meningkatkan sarana dan prasarana
kualitas mutu dengan bekerja
secara profesional dan kreatif,
serta tepat sasaran
 Nilai Dasar Komitmen Mutu
Berorientasi mutu, dalam
menghasilkan jurnal (wadah
karya akademik) yang
memenuhi standar kualitas
mutu jurnal seperti yang telah
ditetapkan oleh LIPI dan DIKTI.
efektivitas keterjangkauan
pembaca yang lebih luas.
 Nilai Dasar Anti Korupsi
tanggung jawab, segala
sesuatunya dapat diverifikasi
untuk membuat jurnal online.
5  Tersusunnya laporan  Dukungan mentor dan
Melakukan inventarisasi naskah masuk, Coach
tugas serta draft Jurnal Patrawidya  Koordinasi yang baik
kesekretari Nilai Dasar Akuntabilitas dengan Pengurus
atan Jurnal tanggung jawab, dengan Jurnal Patrawidya
Patrawidya menginventarisir dan Ketersediaan
melakukan koordinasi dan sumberdaya
upaya yang maksimal. Adil organisasi terutama
dalam melakukan seleksi sarana dan prasarana
terhadap naskah jurnal yang
masuk.
 Nilai Dasar Nasionalisme
cinta tanah air, penggunaan
bahasa Indonesia yang baik
dan benar diterapkan dalam
kegiatan surat menyurat.
 Nilai Dasar Etika Publik
bertanggung jawab terhadap
kegiatan surat -menyurat
Patrawidya,
Nilai Dasar Komitmen Mutu
berorientasi mutu dengan
menerima dan
mempertimbangkan beberapa
saran serta kritik pembaca
yang masuk ke sekretariat
Jurnal Patrawidya untuk
perbaikan kualitas Jurnal
Patrawidya.
 Nilai Dasar Anti Korupsi
Jujur, t terkait dengan
penggunaan anggaran untuk
alat tulis kantor.
6 Membuat  Tersusunnya serta  Kemudahan pencarian
leaflet Terpublikasikannya Leaflet naskah karya ilmiah
“Serat “Serat Atmawiyata, Moral melalui dokumentasi
Atmawiyat Dikdatik Masyarakat Jawa” Patrawidya
a, Moral  Nilai Dasar Akuntabilitas  Dukungan mentor dan
Dikdatik tanggung jawab, pembuatan Coach
Masyaraka leaflet sesuai dengan target
t Jawa” waktu.
 Nilai Dasar Nasionalisme  Koordinasi yang baik
Indikator Transparansi dengan Subbagian
dengan memberikan informasi Dokumentasi
mengenai penulis karya ilmiah Ketersediaan
tentang serat atmawiyata yang sumberdaya
bisa dijadikan referensi kepada organisasi terutama
publik. sarana dan prasarana
Indikator cinta tanah air pada
kegiatan pembuatan leaflet ini
diaktualisasikan melalui
penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
 Nilai Dasar Etika Publik
Indikator disiplin, tepat waktu
dalam pengerjaan leaflet.
 Nilai Dasar Komitmen Mutu
Indikator inovasi, penggunaan
cara baru dalam publikasi
leaflet yang selama ini
dilakukan oleh BPNB, indikator
efektivitas, meningkatnya
cakupan pembaca.
 Nilai Dasar Anti Korupsi
Indikator tanggung jawab
diaktualisasikan dengan
melaporkan penggunaan
sumberdaya.
7 Pembuata  Tersusunnya Leaflet “Fasilitas  Banyaknya
n dan Bioskop Keliling BPNB masyarakat yang
Publikasi Yogyakarta” menggunakan situs
Leaflet  Nilai Dasar Akuntabilitas Jejaring Sosial,
“Fasilitas tanggung jawab terhadap sehingga informasi
Bioskop tugas yang sesuai dengan mudah menyebar.
Keliling uraian jabatan, terkait hal Dukungan mentor dan
BPNB” tersebut, pembuatan Leaflet Coach
“Fasilitas Bioskop Keliling Koordinasi yang baik
BPNB” dengan Subbagian
Indikator transparan, Dokumentasi
pelaporan penggunaan Ketersediaan
fasilitas dan sumberdaya untuk sumberdaya
membuat leaflet kepada organisasi terutama
atasan. sarana dan prasarana
 Nilai Dasar Nasionalisme
Indikator transparansi terkait
dengan memberikan informasi
kepada publik mengenai
ketersediaan film yang bisa
diputar pada bioskop keliling.
Selain itu, indikator nilai cinta
Tanah air dilaksanakan
dengan menanamkan
kecintaan terhadap budaya dan
sejarah bangsa dengan
menyediakan film sejarah dan
budaya yang ingin diputar.
 Nilai Dasar Etika Publik
Indikator disiplin dalam
aktualisasi kegiatan
pembuatan leaflet ini yaitu
tepat waktu dalam pengerjaan
leaflet.
 Nilai Dasar Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam
aktualisasi kegiatan
ditunjukkan dengan
ketercapaian secara luas
sasaran sosialisasi leaflet
bioskop keliling, sehingga
timbul umpan balik dari
masyarakat dengan meminta
bantuan pemutaran film.
 Nilai Dasar Anti Korupsi
Indikator Jujur diaktualisasikan
melalui pelaporan sesuai
dengan fakta, terkait anggaran
kegiatan pembuatan leaflet
tersebut.
8 merevisi  Tersusunnya revisi proposal  Kemudahan pencarian
Proposal penelitian “Lasem dalam karya ilmiah
Penelitian prespektif Budaya dan mengenai Lasem di
“Lasem Sejarah” Perpustakaan
dalam  Nilai Dasar Akuntabilitas Universitas Gadjah
prespektif Tanggung jawab atas tugas Mada.
Budaya yang dipercayakan oleh Dukungan mentor dan
dan atasan. Hal ini jelas bahwa Coach
Sejarah” Integritas, sesuai dengan Koordinasi yang baik
standar penelitian yang telah dalam Tim Peneliti
disepakati bersama dalam “Lasem dalam
penelitian. prespektif Budaya
 Nilai Dasar Nasionalisme dan Sejarah”
nilai Cinta Tanah air dengan Prasurvey yang efektif,
menggunakan bahsa indonesia menemui beberapa
yang baik dan benar, serta tokoh penting di
menanamkan kecintaan Lasem, sehingga
terhadap budaya indonesia. arah penelitian bisa
 Nilai Dasar Etika Publik lebih mengerucut
kecermatan dalam Narasumber yang jeli
meminimalisir kesalahan dan dalam melakukan
kekurangan koreksi terhadap
 Nilai Dasar Komitmen Mutu proposal penelitian.
berorientasi mutu untuk Ketersediaan
menghasilkan karya akademik sumberdaya
yang mengungkapkan hal hal organisasi terutama
baru yang belum ada pada sarana dan prasarana
penelitian sebelumnya.
 Nilai Dasar Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam
penggunaan anggaran dalam
penelitian ataupun
penggunaan alat kantor.
9 Membuat  Tersusunnya Naskah Siaran  Kemudahan pencarian
Naskah RRI mengenai “Adat naskah karya ilmiah
Siaran RRI Pernikahan Masyarakat di Perpustakaan
dalam Banyumas” BPNB Yogyakarta.
Bahasa  Nilai Dasar Akuntabilitas  Dukungan mentor dan
Jawa* tanggung jawab dengan Coach
pembuatan naskah siaran RRI Koordinasi yang baik
yang selesai lebih awal agar dengan Subbagian
bisa maksimal. Dokumentasi dan
 Nilai Dasar Nasionalisme Perpustakaan
Cinta Tanah air dalam Ketersediaan
menanamkan kecintaan sumberdaya
terhadap budaya indonesia, organisasi terutama
khususnya kebudayaan di sarana dan prasarana
wilayah kerja BPNB
Yogyakarta.
 Nilai Dasar Komitmen Mutu
Indikator Eefektivitas dalam
aktualisasi kegiatan
ditunjukkan dengan
ketercapaian hasil .
 Nilai Dasar Anti Korupsi
kemandirian, dalam membuat
naskah secara pribadi dan
melakukan transliterasi ke
dalam bahasa Jawa.
10 Merevisi  Tersusunnya naskah Jurnal  Kemudahan pencarian
Naskah Patrawidya yang berjudul “Dari naskah karya ilmiah
Jurnal TSSB Hingga SDSB: Sejarah sebagai tambahan
Patrawidya “Lotere legal” Sumbangan referensi dalam
** Berhadiah di DIY, 1970an merevisi naskah
hingga 1993” Jurnal Patrawidya.
 Nilai Dasar Akuntabilitas  Dukungan mentor dan
Tanggung jawab dalam Coach
menghasilkan jurnal yang baik, Koordinasi yang baik
 Nilai Dasar Nasionalisme dengan redaksi
Cinta Tanah air dengan Jurnal Patrawidya.
menggunakan bahsa indonesia Think tank dengan
yang baik dan benar. Mitrabestari yang
 Nilai Dasar Etika Publik tepat pada waktunya.
Kecermatan dalam Ketersediaan
meminimalisir kesalahan dan sumberdaya
kekurangan dalam penulisan organisasi terutama
naskah Jurnal. sarana dan prasarana
 Nilai Dasar Komitmen Mutu
berorientasi mutu dalam
menghasilkan karya akademik
yang mengungkapkan hal hal
baru yang belum ada pada
penelitian sebelumnya.
 Nilai Dasar Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam
penggunaan sumberdaya yang
ada di kantor, terutama
penggunaan alat tulis serta
sumberdaya lainnya.
Keterangan Dalam Tabel
(*) Kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan di luar rancangan, berdasarkan
perintah atasan.
(**) kegiatan baru yang muncul pada saat aktualisasi dan diluar rancangan, berdasarkan
inisiatif sendiri atas persetujuan pimpinan.

IV. STRATEGI PEMBIMBINGAN


Bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan tidak secara intensif, hanya jika
menemui kendala yang dianggap sulit untuk diatasi, sehingga proses pembelajaran
dalam menghadapi masalah (learning organization) bisa maksimal. Selain itu melatih
berfikir kreatif untuk bisa mencari solusi dari kendala yang dihadapi (problem solving)
dengan prioritas pertimbangan terutama nilai dasar profesi PNS (ANEKA). Selama
melaksanakan kegiatan, bimbingan yang paling intensif adalah mengenai kegiatan
kesekretariatan Jurnal patrawidya. Bimbingan dilakukan dengan coach maupun mentor.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
A. Pembimbingan dengan Coach
Pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi kegiatan nilai – nilai dasar profesi PNS ini
dilaksanakan dengan melalui bimbingan dan arahan dari Ibu Novia Nurul Badi’ah, M.Pd..
Pada pelaksanaan aktualiasi di lapangan dilakukan bimbingan jarak jauh menggunakan
beberapa media komunikasi. Adapun konsultasi dengan coach pada saat pelaksanaan
aktualisasi antara lain sebagai berikut.

Tabel 4.1 Pelaksanaan bimbingan dengan Coach


Nama Peserta : Indra Fibiona, S.S
Instansi : Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
Tempat Aktualisasi : Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
Media
komunikasi
No Tanggal Kegiatan Output yang
digunakan
(telepon/
SMS/email/fa
x/dll.
1 19, 23, 28, Membuat Laporan inventarisasi Whatsapp,
Invetarisasi Dibuktikan dengan email
29, 30
Warisan Budaya 1.Laporan hasil
Maret Tak Benda inventarisasi yang telah
wilayah Jawa diacc atasan
2015 dan
Timur 2. Foto
2,5 April
2015
2 19, 23, 28, Membuat Laporan Inventarisasi Whatsapp,
inventarisasi dokumen Kebudayaan email
29, 30
dokumen karya Ritus
Maret akademik
kebudayaan Dibuktikan dengan
2015 dan
berupa Ritus 1.Laporan hasil
2,5 April inventarisasi dokumen
2015 kebudayaan ritus yang
telah diacc atasan
2. Foto.

3 19, 23, 28, Membuat draft Draft metode Penilaian Whatsapp,


metode penilaian Terhadap Peserta email
29, 30
terhadap peserta Dibuktikan dengan
Maret (dalam 1. Surat Keputusan
kepanitiaan Kepala BPNB
2015 dan
lawatan sejarah Yogyakarta
2,5 April dan kebudayaan 2.Draft metode penilaian
di Sumenep, terhadap peserta yang
2015
Madura) telah diacc atasan.
3. Foto.

4 19, 23, 28, Membuat proposal Proposal Jurnal Online Whatsapp,


Jurnal Online untuk peningkatan email
29, 30
untuk peningkatan mutu
Maret mutu Dibuktikan dengan
1.Proposal Jurnal Online
2015 dan
untuk peningkatan mutu
2,5 April yang telah diacc atasan
2. Foto
2015

5 19, 23, 28, Membuat leaflet Draft Jurnal Patrawidya Whatsapp,


“Serat email
29, 30
Atmawiyata, Moral Dibuktikan dengan
Maret Dikdatik 1. Surat Keputusan
Masyarakat Jawa” 2. Foto Draft Jurnal
2015 dan
3. Inventarisasi surat
2,5 April masuk
2015 4. Patrawidya yang telah
diacc atasan
6 19, 23, 28, Membuat leaflet Leaflet Whatsapp,
“Serat “Serat Atmawiyata, email
29, 30
Atmawiyata, Moral Moral Dikdatik
Maret Dikdatik Masyarakat Jawa”
Masyarakat Jawa”
2015 dan
Dibuktikan dengan
2,5 April 1. Leaflet yang telah
2015 diacc atasan
2. Foto

7 19, 23, 28, Pembuatan dan Leaflet “Fasilitas Whatsapp,


Publikasi Leaflet Bioskop Keliling BPNB” email
29, 30
“Fasilitas Bioskop
Maret Keliling BPNB” Dibuktikan dengan
2015 dan 1.Leaflet yang telah diacc
atasan
2,5 April 2. Foto
2015
8 19, 23, 28, merevisi Proposal Proposal Penelitian Whatsapp,
Penelitian “Lasem “Lasem dalam email
29, 30
dalam prespektif prespektif Budaya dan
Maret Budaya dan Sejarah”
Sejarah”
2015 dan
Dibuktikan dengan
2,5 April 1. Surat Tugas
2015 2. Proposal Penelitian
sebelum dan setelah
revisi ( telah diacc
atasan).
3. Foto
9 19, 23, 28, Membuat Naskah Naskah Siaran RRI Whatsapp,
Siaran RRI dalam email
29, 30
Bahasa Jawa Dibuktikan dengan
Maret 1. Jadwal siaran RRI
2015 dan yang ditugaskan oleh
atasan
2,5 April 2. Naskah siaran RRI
2015 yang telah diacc
atasan.
3. Foto
10 19, 23, 28, Merevisi Naskah Naskah Jurnal Whatsapp,
Jurnal Patrawidya Patrawidya berjudul email
29, 30
“Dari TSSB hingga
Maret SDSB: Sejarah “Lotere
Legal” Sumbangan
2015 dan
Berhadiah Di DIY,
2,5 April 1970an Hingga 1993”
2015
Dibuktikan dengan
1. Foto
2 . Naskah Jurnal yang
telah diacc atasan
B. Pembimbingan dengan Mentor
Pelaksaan aktualisasi di unit kerja tidak bisa terlepas dari peran mentor yaitu Ibu
Christriaty Ariani, M.Hum. sebagai Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya. Beliau selalu
memberikan koreksi dan masukan apabila terdapat kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
Namun pada seminar aktualisasi, ibu Christriaty Ariani, M.Hum tidak bisa hadir, dan tugas
mentor didelegasikan kepada Bapak Drs. Sumardi, M.M. Adapun konsultasi dengan
mentor dipaparkan pada Tabel 4.2 sebagai berikut.
Tabel 4.2 Jadwal bimbingan dengan Mentor
Nama Peserta : Indra Fibiona, S.S.
Instansi : Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
Tempat Aktualisasi : Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
No Tanggal Kegiatan Output Paraf Mentor
1 Membuat Invetarisasi Laporan
Warisan Budaya Tak inventarisasi
24 dan 27 Benda wilayah Jawa
Maret Timur Dibuktikan dengan
Membuat 1.Laporan hasil
2015 inventarisasi inventarisasi
dokumen karya 2. Foto
akademik
kebudayaan berupa
Ritus

2 24 dan 27 Membuat Laporan


inventarisasi Inventarisasi
Maret
dokumen karya dokumen
2015 akademik Kebudayaan Ritus
kebudayaan berupa
Ritus Dibuktikan dengan
1.Laporan hasil
inventarisasi
dokumen
kebudayaan ritus.
2. Foto

3 24 dan 27 Membuat draft Draft metode


metode penilaian Penilaian Terhadap
Maret
terhadap peserta Peserta
2015 (dalam kepanitiaan Dibuktikan dengan
lawatan sejarah dan 1. Surat Keputusan
kebudayaan di Kepala BPNB
Sumenep, Madura) Yogyakarta
2. draft metode
penilaian terhadap
peserta
3. Foto.
4 25 dan 27 Membuat proposal Proposal Jurnal
Jurnal Online untuk Online untuk
Maret
peningkatan mutu peningkatan mutu
2015
Dibuktikan dengan
1.Proposal Jurnal
Online
2. Foto
5 26 dan 27 Melaksanakan tugas Jurnal Patrawidya
kesekretariatan Dibuktikan dengan
Maret
Jurnal Patrawidya 1. Surat Keputusan
2015 2. Foto Draft Jurnal
3. Inventarisasi surat
masuk
4. Patrawidya yang
telah diacc atasan

6 27 Maret Membuat leaflet Leaflet


“Serat Atmawiyata, “Serat Atmawiyata,
2015
Moral Dikdatik Moral Dikdatik
Masyarakat Jawa” Masyarakat Jawa”
Dibuktikan dengan
1. Leaflet yang telah
diacc atasan
2. Foto

7 27 Maret Pembuatan dan Leaflet “Fasilitas


Publikasi Leaflet Bioskop Keliling
2015
“Fasilitas Bioskop BPNB”
Keliling BPNB”
Dibuktikan dengan
1. Leaflet
2. Foto

8 27 Maret merevisi Proposal Proposal Penelitian


Penelitian “Lasem “Lasem dalam
2015
dalam prespektif prespektif Budaya
Budaya dan Sejarah” dan Sejarah”

Dibuktikan dengan
1. Surat Tugas
2. Proposal Penelitian
sebelum dan
setelah revisi ( telah
diacc atasan).
3. Foto
9 27 Maret Membuat Naskah Naskah Siaran RRI
Siaran RRI dalam
2015
Bahasa Jawa Dibuktikan dengan
1. Jadwal siaran RRI
yang ditugaskan
oleh atasan
2. Naskah siaran RRI
yang telah diacc
atasan.
3. Foto
10 27 Maret Merevisi Naskah Naskah Jurnal
Jurnal Patrawidya Patrawidya
2015
Dibuktikan dengan
1. Foto
2. Naskah Jurnal
yang diacc atasan

V. KENDALA DAN STRATEGI MENGATASINYA


Dalam setiap Implementasi suatu kegiatan, termasuk kegiatan aktualisasi di tempat
kerja, pasti akan menemukan kendala dan hambatan walaupun sifatnya itu tidak
permanen. Kendala bisa datang dari dalam organisasi (kendala internal) dan kendala dari
luar organisasi (kendala eksternal). Untuk mengantisipasi kendala tersebut diperlukan
strategi-strategi yang matang agar dapat mengurangi resiko kegagalan implementasi.
Kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya dijelaskan pada tabel 5.1 dan tabel 5.2.
Tabel 5.1 Kendala internal dan strategi penyelesaian
No Kendala yang terjadi Strategi mengatasi
kendala
1 Ketersediaan sarana dan Menggunakan alternatif
prasarana sarana dan prasarana milik
Pada pelaksanaan kegiatan pribadi untuk melakukan
pembuatan leaflet,baik leaflet kegiatan
membutuhkan peralatan Membawa peralatan scanner
berupa scanner, sedangkan milik pribadi, sehingga kendala
di bagian dokumentasi, teknis bisa diatasi
scanner tidak berfungsi
dengan baik.
2 Lingkungan kerja sedikit Melakukan pendekatan
kurang mendukung dengan secara inkremental dan
pelaksanaan aktualisasi personal
yang telah disusun Pendekatan inkremental dan
Pelaksanaan aktualisasi nilai personal yang intensif
dasar pada masa off campus dilakukan dengan
di BPNB Yogyakarta menghubungi koordinator
bersamaan dengan persiapan secara intensif pada waktu
kegiatan penelitian BPNB, luang dan bersama sama
serta persiapan kegiatan memikirkan solusi yang
lawatan sehingga koordinator terbaik, diantaranya pada saat
peneliti, sangat sibuk, harus proses diskusi dilakukan via
mencari waktu yang tepat email, dan koordinasi redaksi
untuk bisa diajak konsultasi Patrawidya dilakukan dengan
serta bertukar pikiran lewat telepon secara bertahap.
terutama terkait dengan
kegiatan revisi proposal
penelitian dan kerjasama
dalam penerbitan Jurnal
Patrawidya
3 Pemahaman mentor Menjelaskan kepada mentor
mengenai sistem baru di instansi tentang sistem
prajabatan CPNS prajabatan yang baru

Tabel 5.2 Kendala eksternal dan strategi penyelesaian


No Kendala yang terjadi Strategi mengatasi
kendala
1 Koordinasi dengan Mencoba secara intensif
Mitrabestari yang sulit untuk melakukan
Mitrabestari melaksanakan komunikasi dan pendekatan
banyak kegiatan bimbingan personal
thesis dan desertasi, Bekerjasama dengan
sehingga tidak memiliki waktu sekretariat patrawidya lainnya
luang dalam mengoreksi untuk melakukan pendekatan
naskah Patrawidya personal dengan Mitrabestari,
agar sebisa mungkin bisa
menyelesaikan koreksi naskah
tepat waktu.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Proses pembelajaran Nilai Dasar ANEKA yang terdapat dalam Diklat Prajabatan

Golongan III diimplementasikan pada instansi masing-masing ditujukan untuk jangka

panjang. Diharapkan dari kegiatan pembelajaran ini, para abdi negara tidak melakukan

tindakan yang melanggar norma dan perundang - undangan, melainkan mampu

memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tulus sepenuh hati dan berorientasi

mutu, sehingga indikator kepuasan publik terhadap aparatur sipil di negeri ini meningkat.

Dampak yang ditimbulkan apabila nilai dasar ANEKA tidak dilaksanakan juga bisa dilihat

pada hasil capaian yang tidak tepat sasaran, kurang bermutu dan inefisiensi waktu.

Indikator keberhasilan yang terlihat (tangible) dari pelaksanaan diklat ini antara lain

perilaku peserta yang semakin baik, terbukti dari meningkatnya kedisiplinan peserta
Diklat Prajabatan di Pusbangtendik, pelaksanaan tugas berorientasi pada kualitas hasil.

Diharapkan attitude seperti ini bisa terus terjaga dan diterapkan secara kontinyu dalam

kinerja sehari hari, sehingga aparatur sipil di Indonesia akan semakin baik.

Laporan Aktualisasi kegiatan ini sangat aplikatif terutama dalam memberikan

semangat positif Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk dapat menyelaraskan pikiran,

hati dan perilaku yang baik dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing,

sehingga tercapai hasil yang maksimal. Melalui Kegiatan Aktualisasi ini diharapkan terjadi

proses refleksi mendalam terhadap nilai profesi PNS itu sendiri, dan kelak dapat terus

diaplikasikan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari sebagai PNS. Selain itu, mampu

meningkatkan integritas yang ada dalam diri sehingga mengubah cara pandang orang di

lingkungannya terhadap paradigma PNS lama dan membentuk lingkungan yang positif,

sehingga bisa meningkatkan performa organisasi publik.

B. Rekomendasi
Dari proses internalisasi nilai-nilai dasar profesi pns hingga aktualisasi nilai dasar

yang telah dilakukan akhirnya bermuara pada evaluasi hasil kegiatan. Ada beberapa

rekomendasi yang perlu diperhatikan agar pada waktu diklat prajabatan golongan III yang

akan datang, kegiatan aktualisi nilai-nilai dasar bisa maksimal pada unit kerja masing

masing peserta prajabatan. Rekomendasi tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Perlu adanya koordinasi lintas sektor intern kementerian pendidikan terkait dengan formasi

Jabatan CPNS, sehingga ketidakselarasan antara SK CPNS dengan tugas pokok dan

fungsi serta formasi bisa dihindari, mengingat CPNS sebagai motor dalam unit kerja agar

organisasi bisa mencapai visi misi secara maksimal.


2. Agar internalisasi nilai dasar profesi PNS pada peserta diklat prajabatan golongan III bisa

terus tertanam dan tumbuh di dalam PNS kedepannya, perlu adanya evaluasi berkala

terhadap PNS, sehingga internalisasi bisa terus tertanam.

1. Para praktisi administrasi negara Indonesia menerjemahkan “good governance” dengan


beberapa istilah, misalnya, penyelenggaraan pemerintahan yang amanah (Bintoro
Tjokroamidjojo), tata-pemerintahan yang baik (UNDP), pengelolaan pemerintahan yang baik dan
bertanggunjawab (LAN), dan ada juga yang mengartikan secara sempit sebagai pemerintahan yang
bersih (clean government) (Efendi, 2005).
Daftar Pustaka
Dwiyanto, Agus, dkk. 2008. Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Dwiyanto, Agus, dkk. 2015. Modul Diklat Prajabatan Golongan III : ANEKA. Jakarta : LAN.
Efendy, Sofyan. 2005. “Membangun Good Governance”. Diakses melalui situs
http://sofian.staff.ugm.ac.id/artikel/membangun-good-governance.pdf, tanggal 7 Maret
2015, pukul 20.57 WIB.
Keban, Yeremias T. 2010. “Isu Pengembangan Kapasitas dalan Good Governance”. Dalam
Pramusinto, Agus, Ambar Widyaningrum. 2010. Reformasi Aparatur Negara Ditinjau
Kembali. Yogyakarta : Gava Media.
Napitupulu, Diana Ria. 2010. KPK in Action. Jakarta : Niaga Swadaya.
www.bkn.go.id, diakses tanggal 7 Maret 2015, Pukul 21.34 WIB.
Peraturan Perundang – Undangan :
- UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri.
- Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara Republik Indonesia.
- Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2012
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya.
- Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 29 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas
Balai Pelestarian Nilai Budaya.
- Peraturan Kepala LAN Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diklat
Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.

Anda mungkin juga menyukai