2017WNSG4TrisaktiAlvinTaatMasagusdkkrev4 PDF
2017WNSG4TrisaktiAlvinTaatMasagusdkkrev4 PDF
net/publication/320726822
CITATIONS READS
0 387
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Open Pit Slope Design and Evaluation at Gold Mine View project
All content following this page was uploaded by Masagus ahmad Azizi on 31 October 2017.
Sari
Adanya rekahan yang semakin melebar di lereng perbukitan Batugamping di Kaliwadas, Kecamatan Karangsambung, Jawa Tengah
berpotensi menimbulkan bencana. Salah satu komponen utama dalam proses identifikasi potensi bencana adalah data spasial.
Penelitian dilakukan secara detail untuk membandingkan data spasial hasil pengukuran terestris menggunakan Total Station dengan
hasil pengukuran metode fotogrametri menggunakan UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Data spasial metode terestris diperoleh dari
pengukuran koordinat menggunakan Total Station. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali dan perbedaan koordinat dianalisa
untuk mendapatkan arah dan resultan pergerakan. Data spasial metode fotogrametri diperoleh dari pemotretan udara. Pemotretan
dilakukan sebanyak dua kali data dan hasil pengolahan berupa Digital Elevation Model (DEM) dan Orthomosaic di-digitize dan di-
overlay untuk mendapatkan resultan pergerakan. Pengukuran terestris yang dilakukan pada interval 16 November 2016, 19
Desember 2016 dan 01 Februari 2017, menunjukkan massa batuan bergerak sebesar 0.099 meter dalam waktu 77 hari, dengan
kecepatan pergerakan sebesar 0.524 meter/tahun. Pengukuran fotogrametri yang dilakukan pada interval 16 November 2016 dan 01
Februari 2017, menunjukkan massa batuan bergerak sebesar 0.124 meter dalam waktu 77 hari, dengan kecepatan pergerakan
sebesar 0.589 meter/tahun. Berdasarkan klasifikasi kecepatan pergerakan Varnes dan Peraturan Menteri PU no. 22 tahun 2007,
kecepatan pergerakan hasil pengukuran terestris dan fotogrametri termasuk dalam kategori sangat lambat. Perbedaan hasil
pengukuran dari kedua metode tersebut adalah 24.6%.
Abstract
The appearance of wide and deep cracks on limestone natural slope in Kaliwadas, Kebumen, Central Java, could be resulted a
potentialy disaster ie that is a slope failure. One of the major components in identifying slope problems is spatial data. The study was
conducted in detail to compare spatial data of terrestrial measurement results using total station with photogrammetric method using
UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Spatial data of terrestrial methods are obtained from total station. Measurements were made three
times and the coordinate differences were analyzed to obtain the direction and resultant movement. Spatial data of photogrammetric
method are obtained from aerial photography. Photo shooting done twice as much data and processing results in the form of Digital
Elevation Model (DEM) and Orthomosaic, were digitized and overlayed to get a resultant movement.
The terrestrial measurement resulted rockmass movement was 0.099 meters in 77 days with a movement speed in 0.524 meters per
year. While the photogrammetry measurement resulted rockmass movement was 0.124 meters in 77 days with a movement speed in
0.589 meters per year.
Based on movement speed classification by the Varnes (1978) and ministry of public works regulation no. 22 (2007), the velocity of
rockmass movement using both terrestrial measurement results and photogrammetry method included in the category is very slow.
The difference of measurement results of both methods is 24.6%.
1
I. PENDAHULUAN Dalam penelitian ini, ada dua metode yang akan
Ditemukan suatu rekahan yang semakin bertambah digunakan. Metode yang pertama adalah
lebar di sekitar lereng perbukitan Batugamping di pengukuran terestris menggunakan Total Station,
Kaliwadas, Karangsambung yang berpotensi sedangkan metode yang lain adalah (fotogrametri)
menimbulkan bahaya longsor. Hingga pada waktu menggunakan UAV (Unmanned Aerial Vehicle).
laporan ini ditulis, lebar rekahan dapat mencapai 3 Fotogrametri merupakan salah satu metode
meter dengan panjang sekitar 88 meter dan penginderaan jauh yang mampu mengambil data
kedalaman 15 meter. Penelitian perlu segera spasial obyek melalui foto. Tidak hanya
dilakukan untuk mengetahui kecepatan pergerakan mempercepat pengambilan data, fotogrametri juga
massa batuan agar dapat memperkirakan tingkat dapat memproses data secara cepat dan berkualitas.
bahaya potensi longsoran dan data hasil penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
dapat diserahkan kepada Pemerintah Daerah kecepatan pergerakan massa batuan berdasarkan
sehingga dapat dirumuskan langkah – langkah pengukuran terestris dan fotogrametri serta
untuk menanggulangi potensi bencana tersebut. mempelajari keunggulan metode fotogrametri.
Koordinat
Patok 16-Nov-16 19-Dec-16 1-Feb-17
Northing Easting Elevation Northing Easting Elevation Northing Easting Elevation
C2 9159785.7 353163.6 94.7 9159785.7 353163.6 94.6 9159785.6 353163.6 94.6
C3 9159781.0 353167.1 94.1 9159781.0 353167.0 94.1 9159780.9 353167.0 94.1
C4 9159771.3 353164.8 92.2 9159771.2 353164.8 92.1 9159771.2 353164.8 92.1
C5 9159767.8 353172.4 92.7 9159767.7 353172.4 92.7 9159767.6 353172.4 92.7
C7 9159757.9 353178.2 89.7 9159757.8 353178.3 89.6 9159757.8 353178.3 89.6
C8 9159754.9 353179.7 89.2 9159754.9 353179.7 89.2 9159754.8 353179.7 89.2
C9 9159752.9 353181.6 87.9 9159752.9 353181.5 87.9 9159752.8 353181.5 87.9
C10 9159749.7 353181.2 87.4 9159749.7 353181.2 87.4 9159749.6 353181.2 87.4
C11 9159745.7 353182.7 86.6 9159745.6 353182.7 86.6 9159745.6 353182.7 86.6
C12 9159741.6 353183.2 86.0 9159741.6 353183.2 85.9 9159741.5 353183.2 85.9
C13 9159738.9 353185.0 85.7 9159738.8 353184.9 85.7 9159738.7 353184.9 85.6
C14 9159735.8 353185.4 84.2 9159735.8 353185.4 84.2 9159735.7 353185.4 84.1
C15 9159732.5 353187.3 83.3 9159732.4 353187.2 83.2 9159732.3 353187.2 83.2
C16 9159731.6 353190.8 83.1 9159731.5 353190.8 83.1 9159731.3 353190.8 82.9
C17 9159730.8 353195.2 83.3 9159730.9 353195.1 83.2 9159730.9 353195.2 83.2
C18 9159728.7 353198.0 82.6 9159728.7 353198.0 82.6 9159728.7 353198.0 82.6
C19 9159723.8 353202.3 81.8 9159723.8 353202.3 81.7 9159723.8 353202.3 81.7
C20 9159722.0 353204.0 81.7 9159722.0 353204.0 81.7 9159722.0 353204.0 81.7
C21 9159720.5 353206.3 81.5 9159720.5 353206.3 81.5 9159720.5 353206.4 81.5
Azimuth
Distribution: Normal Distribution: Lognormal Distribution: Logistic
Log likelihood: -133.863 Log likelihood: -131.893 Log likelihood: -133.314
Domain: Inf < y < Inf Domain: Inf < y < Inf Domain: Inf < y < Inf
Mean: 198.54 Mean: 198.53 Mean: 195.15
Variance: 862.22 Variance: 771.09 Variance: 825.52
S.D 29.36 S.D 27.77 S.D 28.73
Coeff of Var 0.15 Coeff of Var 0.14 Coeff of Var 0.15
Gambar 3. Uji Chi-Squared GoF Test Arah Pergerakan Patok Pengukuran
(16 Nov 2016 – 19 Des 2016 dan 19 Des 2016 – 01 Feb 2017)
Tabel 4. Uji Chi – Squared Goodness of Fit (GoF) Data Azimuth Pergerakan Pengukuran (16 Nov 2016 – 19 Des 2016 dan 19 Des
2016 – 01 Februari 2017)
Expected Value [E(x)]
x xi Observed Value [O(x)]
Normal Lognormal Logistic
Gambar 4. Uji Chi – Squared GoF Test Resultan Pergerakan Patok Pengukuran
(16 Nov 2016 – 19 Des 2016 dan 19 Des 2016 – 01 Feb 2017
Tabel 6. Uji Chi – Squared Goodness of Fit (GoF) Data Resultan Pergerakan Pengukuran
(16 Nov 2016 – 19 Des 2016 dan 19 Des 2016 – 01 Feb 2017)
Expected Value [E(x)]
x xi Observed Value [O(x)]
Normal Lognormal Logistic
X 0.01 1.78571 2.733000 0.219200 2.772000
0.02X 0.03 10.71430 9.531760 15.546000 9.315000
X 0.05 19.64290 16.372100 17.079500 17.890900
X 0.07 7.14286 13.859400 9.455960 13.073100
X 0.09 8.92857 5.774760 4.332000 4.518000
X 0.11 1.78571 1.186220 1.886000 1.167000