Kelas : Pengauditan 2 / M
perbedaan utama antara pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas
rincian saldo terletak pada apa yang ingin diukur oleh auditor. Auditormelaksanakan pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi :
untuk mengurangi penilaian risiko pengendalian dan karenanya mengurangi pengujian atas rincian saldo
untuk perusahaan publik berukuran besar, guna menyimpulkan bahwa pengendalian telah beroperasi
secara efektif demi tujuan audit pengendalian internal atas laporan keuangan.
Sampling nonstatistik
langkah-sampling audit untuk pengujian atas rincian saldo
Merencanakan sampel
1. Menyatakan tujuan pengujian audit
2. Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan
3. Mendefinisikan salah saji
4. Mendefinisikan populasi
5. Mendefinisikan unit sampling
6. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi
7. Menetapkan resiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah
8. Mengestimasi salah saji dalam populasi
9. Menentukan ukuran sampel awal
Merencakan sampel
1. Menyatakan tujuan pengujian audit
2. Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan
3. Mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian
4. Mendefinisikan populasi
5. Mendefinisikan unit sampling
6. Menetapkan tingkat pengecualian yang dapat di toleransi
7. Menetapkan risiko yang dapat diterima akibat ketergantungan yang berlebihan
8. Mengestimasi tingkat pengecualian populasi
9. Menentukan ukuran sampel awal
Mengevaluasi hasil
1. Menggeneralisasi dari sampel ke populasi
2. Menganalisis pengecualian
3. Memutuskan akseptabilitas populasi
4. Sampling audit dapat diterapkan setiap kali auditor berencana membuat kesimpulan mengenai
populasi berdasarkan sampel.
5. Dalam pengujian atas rincian saldo, populasi di definisikan sebagai item yang membentuk
populasi dolar yang tercatat. Populasi yang tercatat mengandung lebih saji atau kurang saji.
Sampling berstratifikasi, auditor memisahkan populasi ke dalam dua atau lebih subpopulasi sebelum
menerapkan sampling audit. Di mana setiap subpopulasi disebut sebagai strata. Untuk sampling audit non
statistik, dalam pengujian atas rincian saldo, unit sampling hampir selalu merupakan item yang
membentuk saldo akun.
Salah saji yang dapat di toleransi. Penerapan materialitas kinerja terhadap prosedur sampling tertentu.
Salah saji yang dapat ditoleransi mungkin sama nilainya dengan materialitas kinerja, atau mungkin lebih
rendah jika populasi asal sampel dipilih lebih kecil ketimbang saldo akun
Risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah. Risiko sampel yang dipilih mendukung
kesimpulan bahwa saldo akun yang tercatat tidak mengandung salah saji yang material ketika dinyatakan
salah saji secara material. Untuk memperoleh kepastian yang lebih besar ketika mengaudit suatu saldo,
auditor akan menetapkan ARIA yang lebih rendah. Faktor penting yang mempengaruhi keputusan auditor
mengenai ARIA adalah penilaian risiko pengendalian dalam model risiko audit.
Menggeneralisasi dari Sampel ke Populasi Apabila Tidak Ada Salah Saji yang
Ditemukan dengan Menggunakan MUS
Auditor memproyeksikan salah saji sampel terhadap populasi dan menghitung
penyisihan untuk risiko sampling apabila menggunakan MUS. Jika seluruh sampel telah
diuji dan tidak ada salah saji , auditor dapat membuat kesimpulan tanpa melakukan
perhitungan tambahan bahwa jumlah populasi yang tercatat tidak mengandung lebih saji
yang lebih besar dari salah saji yang dapat ditoleransi menurut risiko spesifik penerimaan
yang salah. Batas atas apabila tidak ada salah saji yang ditemukan merupakan faktor
keyakinan untuk ketiadaan salah saji yang ditemukan merupakan faktor keyakinan untuk
ketiadaan salah saji dikalikan dengan panjang interval sampling.
SAMPLING VARIABEL
Sampling variabel merupakan metode statistik yang digunakan oleh auditor bertujuan
untuk mengukur salah saji dalam suatu saldo akun. Jika auditor menentukan bahwa jumlah salah
saji melebihi jumlah yang bisa ditoleransi, mereka akan menolak populasi dan melakukan
tindakan tambahan.
Distribusi Sampling
Asumsikan auditor mengambil ribuan sampel yang berulang dengan ukuran yang
sama dari suatu populasi data akuntansi yang memiliki nilai rata-rata 𝑋̅. Untuk setiap
sampel, auditor menghitung nilai rata-rata item dalam sampel sebagai berikut:
∑ 𝑥𝑗
𝑋̅ =
𝑛
Keterangan:
𝑋̅ = nilai rata-rata item sampel
𝑥𝑗 = nilai setiap item sampel individual
𝑛 = ukuran sampel
Setelah menghitung 𝑋̅ untuk setiap sampel, auditor memplotnya ke dalam
distribusi frekuensi. Selama memiliki karakteristik kurva normal: (1) kurva simetris, dan
(2) rata-rata sampel berada dalam bagian distribusi sampling yang jelas di sekitar rata-
rata atau mean dari mean tersebut, yang diukur oleh jarak di sepanjang sumbu horizontal
dalam istilah deviasi standar, maka distribusi rata-rata sampel merupakan hal normal.
Lebih lanjut, rata-rata dari rata-rata sampel (titik tengah distribusi sampling) sama
dengan rata-rata populasi, sementara deviasi standar distribusi sampling/ kesalahan
𝑆𝐷
standar rata-rata (SE) sama dengan yang diketahui SD sebagai standar deviasi populasi
√𝑛
dan n adalah ukuran sampel. Dari informasi tersebut, auditor dapat menyusun tabulasi
distribusi sampling.
Inferensi Statistik
Pengetahuan mengenai distribusi sampling akan memungkinkan auditor untuk
menarik kesimpulan statistik (inferensi statistik), mengenai populasi. Mereka harus
berhati-hati untuk menghindari kesimpulan yang tidak benar karena nilai populasi yang
sebenarnya selalu tidak diketahui. Logika yang diperoleh dari mempelajari distribusi
sampling yaitu sebagai berikut:
𝐶𝐼𝑋̅ = 𝑋̅̂ ± 𝑍 . 𝑆𝐸
Keterangan:
𝐶𝐼𝑋̅ = interval keyakinan uuntuk rata-rata populasi
𝑋̅̂ = titik estimasi dari rata-rata populasi
𝑍 = koefisien keyakinan
1 = tingkat keyakinan 68,2%
2 = tingkat keyakinan 95,4%
3 = tingkat keyakinan 99,7%
SE = kesalahan standar rata-rata
Z.SE = interval presisi
Metode Variabel
Auditor menggunakan proses inferensi statistik sebelumnya bagi semua metode sampling
variabel. Setiap metode dibedakan menurut apa yang sedang diukur.
a. Estimasi Perbedaan
Auditor menggunakan estimasi perbedaan untuk mengukur estimasi
jumlah salah saji total dalam populasi apabila ada nilai tercatat maupun nilai yang
diaudit bagi setiap item sample, yang hampir selalu terjadi dalam audit. Estimasi
perbedaan seringkali menghasilkan ukuran sampel yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan setiap metode lainnya, dan relatif lebih mudah digunakan.
b. Estimasi Rasio
Auditor menghitung rasio antara salah saji dan nilai tercatatnya serta
memproyeksikan hal ini dengan populasi untuk mengestimasi total salah saji
populasi. Jadi, auditor dapat menghitung batas keyakinan total salah saji bagi
estimasi rasio melalui perhitungan yang serupa dengan yang ditunjukkan untuk
estimasi perbedaan.
c. Estimasi Rata-Rata per Unit
Auditor berfokus pada nilai yang diaudit dan bukan pada jumlah salah saji
setiap item dalam sampel. Kecuali untuk definisi definisi apa yang sedang diukur,
estimasi rata-rata per unit dihitung dengan cara yang persis sama seperti estimasi
perbedaan. Titik estimasi yang diaudit sama dengan rata-rata nilai item yang
diaudit dalam sampel dikalikan dengan ukuran populasi. Perhitungan interval
persis dilakukan berdasarkan nilai item sampel yang diaudit dan bukan salah saji.
Jika auditor telah menghitung batas keyakinan atas dan bawah, mereka akan
memutuskan akseptabilitas populasi dengan membandingkan jumlah tersebut
dengan nilai buku yang tercatat.
Resiko Sampling
Setelah melaksanakan pengujian audit dan menghitung hasil statistik, auditor
harus menyimpulkan apakah populasi mengandung salah saji yag material atau tidak.
Auditor menggunakan risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah (ARIA)
serta risiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah (ARIR).
a. ARIA
ARIA adalah risiko statistik bahwa auditor telah menerima populasi yang
dalam kenyataannya mengandung salah saji yang material. ARIA mendapat
perhatian yang besar dari auditor karena memiliki implikasi hukum yang serius
dalam menyimpulkan bahwa saldo akun telah dinyatakan secara wajar padahal
sebenarnya mengandung salah saji dalam jumlah yang material. Saldo akun dapat
dinyatakan terlalu tinggi atau terlalu rendah, tetapi tidak keduanya. Oleh karena
itum ARIA merupakan pengujian statistik satu arah. Karena itu, koefisien
keyakinan untuk ARIA berbeda dengan tingkat keyakinan.
b. ARIR
ARIR adalah risiko statistik bahwa auditor telah menyimpulkan suatu
populasi mengandung salah saji yang material padahal sebenarnya tidak. ARIR
hanya akan mempengaruhi tindakan auditor jika mereka menyimpulkan bahwa
populasi tidak dinyatakan secara wajar. Jika ARIA selalu dianggap penting, ARIR
baru dianggap penting jika diperlukan biaya yang tinggi untuk meningkatkan
ukuran sampel atau melaksanakan pengujian lainnya.
99 0,5 1 2,58
95 2,5 5 1,96
90 5 10 1,64
80 10 20 1,28
75 12,5 25 1,15
70 15 30 1,04
60 20 40 0,84
50 25 50 0,67
40 30 60 0,52
30 35 70 0,39
20 40 80 0,25
10 45 90 0,13
0 50 100 0,0
Keputuan Audit Aktual Salah Saji secara Material Salah Saji yang Tidak Material
Menyimpulkan bahwa populasi Kesimpulan yang benar – Kesimpulan yang tidak benar –
mengandung salah saji yang tidak ada risiko risikonya adalah ARIA
material.
Menyimpulkan bahwa populasi Kesimpulan yang tidak Kesimpulan yang benar – tidak
tidak mengandung salah saji benar – risikonya adalah ada risiko
yang material. ARIA
Sampling variabel adalah metode statistik yang digunakan oleh auditor. Memiliki tujuan
untuk mengukur salah saji dalam suatu saldo akun. Sampling variabel disebut sebagai beberapa
teknik sampling akan membentuk metode kelas umum. Penggunaan metode variabel memiliki
banyak kemiripan dengan sampling nonstatistik. Ke-14 langkah yang ada dalam sampling
nonstatistik harus dilakukan pada metode variabel, dan sebagian besar tidak jauh berbeda.
Auditor menggunakan proses inferensi statistik sebelumnya bagi semua metode sampling
variabel. Setiap metode dibedakan menurut apa yang sedang diukur. Berikut merupakan tiga
metode variabel yaitu.
Estimasi perbedaan, auditor menggunakan estimasi perbedaan untuk mengukur estimasi
jumlah salah saji total dalam populasi apabila ada nilai tercatat maupun nilai yang diaudit
bagi setiap item sampel, yang hampir selalu terjadi dalam audit. Estimasi perbedaan
sering kali menghasilkan ukuran sampel yang lebih kecil jika dibandingkan dengan setiap
metode lainnya, dan relatif mudah digunakan. Karena itu, estimasi perbedaan dianggap
sebagai metode variabel yang paling disukai.
Estimasi rasio, estimasi rasio serupa dengan estimasi perbedaan kecuali auditor
menghitung rasio salah saji dan nilai tercatatnya serta memproyeksikan hal ini dengan
populasi untuk mengestimasi total salah saji populasi. Estimasi rasio dapat menghasilkan
ukuran sampel yang lebih kecil dibanding estimasi perbedaan jika ukuran salah saji
populasi proposional dengan nilai tercatat item populasi dan bisa juga apabila ukuran
salah saji bersifat independen dengan nilai tercatat. Tetapi sebagian besar auditor lebih
menyukai estimasi perbedaan karena dalam menghitung interval keyakinan lebih
sederhana.
Estimasi rata-rata per unit, dalam estimasi rata-rata per unit dalam metode ini auditor
berfokus pada nilai yang diaudit dan bukan pada jumlah salah saji setipa item dalam
sampel. Kecuali untuk definisi apa yang sedang diukur, estimasi rata-rata per unit
dihitung dengan cara yang persis seperti estimasi perbedaan. Estimasi rata-rata per unit
jarang digunakan dalam praktik karena ukuran sampel umumnya jauh lebih besar
ketimbang untuk dua metode sebelumnya