lisdaBAB I, II, III
lisdaBAB I, II, III
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan masa dewasa, yang dimulai pada usia 11 atau 12 tahun sampai 20
selalu berjalan dalam alur yang linier, lurus atau searah dengan potensi,
meresponnya dengan sikap dan perilaku yang kurang wajar dan bahkan
1
kriminalitas, meminum minuman keras, penyalahgunaan obat terlarang,
tawuran dan hubungan seksual tanpa nikah yang berisiko tinggi tertular
Indonesia secara komulatif hingga pengidap infeksi HIV dan kasus AIDS
sampai tahun 2014 sebanyak 7335 kasus serta 3197 orang telah
menjadi 120 kasus pada tahun 2015. Proporsi penderita lebih banyak
umur 20-24 tahun sebesar 11% dan kelompok umur 15-19 tahun sebesar
3%. Dilihat dari hasil tersebut maka penderita mulai terjangkit HIV pada
usia remaja karena masa inkubasi penyakit ini membutuhkan waktu 5-10
2
tahun, yang artinya remaja memiliki ancaman paling besar untuk terinfeksi
spanduk dan media massa yang dapat berupa media cetak seperti koran,
2004).
kekuatan yang akan bersinergi menjadi kekuatan yang besar. Media ini
adalah mata (kurang lebih 75% sampai 87%), sedangkan 13% sampai
3
25% pengetahuan diperoleh atau disalurkan melalui indera yang lain
(Maulana, 2009).
value (0,00) < α (0,05), maka Ho ditolak. dan penelitian yang dilakukan
4
mahasiswi sehingga bisa berpotensi mengalami penyakit HIV/AIDS. Hasil
Kendari”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
5
Untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan
Kendari
2. Tujuan Khusus
audiovisual
audio visual
Kendari
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
6
terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS pada Mahasiswi Jurusan
2. Manfaat Praktis
b. Bagi peneliti
E. Keaslian Penelitian
pencegahan filariasis.
7
perilaku personal hygiene(genitalia) remaja putri dalam Mencegah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
a. Perilaku
9
„S-O‟R” atau “Stimulus-Organisme-Respon”. Respon dibedakan
2. Operan Respon
1. Bentuk-bentuk perilaku
10
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
antara lain:
11
sehari-hari. Pria berperilaku atas dasar pertimbangan
12
mudah. Sebaliknya bagi individu yang memiliki intelegensi
maupun sosial.
13
e. Kebudayaan. merupakan ekspresi jiwa terwujud dalam cara-
c) Faktor-faktor Lain
b. Persepsi
diluar dirinya.
c. Emosi
tidak lama.
b. Pencegahan
14
data/keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi
15
praventive yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau
3) Usaha rehabilitasi
16
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit.
17
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
18
praktek di rumah sakit. b) Isolasi terhadap penderita
19
sehingga tidak akan menjadi parah. Prinsipnya diterapkan
penyakitnya menular.
suatu penyakit.
20
beberapa hal, yaitu serangkaian upaya yang sering di
dkk, 2009).
berupa:
21
i. Kerjasama Internasional (Depkes, 2007)
22
Beberapa program yang terbukti sukses
yaitu:
dewasa muda
kelompok sasaran
elektronik
panti pijat
dan konseling
prostitusi anak
23
k. Integrasi program pencegahan dengan program
c. HIV/AIDS
24
seksual yang disebabkan oleh human immune deficiency virus
1) Patofisiologis HIV/AIDS
ASI. Sementara air mata, air ludah, air kencing dan keringat
25
awalnya penyakit ini disebut Lymphadenopathy Associated
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV atau hasil tes
ini hidup dalam empat jenis cairan tubuh manusia yaitu darah,
sperma, cairan vagina dan Air Susu Ibu (ASI), tidak hidup dalam
cairan tubuh lain seperti air ludah (air liur), air mata ataupun
keringat.
26
Penyakit HIV/AIDS belum diketemukan vaksin
virus HIV kepada orang lain baik secara sadar atau tidak, dalam
RI,2004).
27
menghasilkan zat kimia yang berperan sebagai perangsang
menjadi kurang dari 200 per mikro liter darah (πL) darah maka
Indonesia,2010)
2) Diagnosis HIV/AIDS
28
Secara singkat perjalanan HIV/AIDS dapat dibagi dalam empat
stadium
29
dan berlangsung lebih dari satu bulan, diare secara
30
dari satu bulan, Pruritus Dermatitis Zoster, adanya herpes
jarun jahit atau pisau bedah yang telah terinfeksi dan tidak
pisau cukur, HIV juga bisa ditularkan dari ibu dan bayinya
31
mani/cairan semen dan sekresi serviks/ vagina yang
pemberian ASI dari ibu ke anak. Tidak ada bukti bahwa HIV
32
pusat pelayanan kesehatan. Situasi lain yang ikut
HIV/AIDS.
tercemar HIV
33
c. Melalui pemakaian jarum suntik yang berulang kali
tiga bayi yang lahir dengan HIV positif (Dekes RI, 2003).
34
a) Hidup serumah dengan penderita HIV/AIDS, asal
a. Pendidikan kesehatan
35
orang lain, kemana seharusnya mencari pengobatan jika sakit
36
2. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
lingkup tersebut.
a) Sasaran
b) Materi
37
menggunakan alat peraga dan merupakan kebutuhan
dari sasaran.
c) Metode
1) Kurangnya persiapan.
oleh sasaran.
38
6) Penyampaian materi terlalu monoton jadi
membosankan.
b) Faktor Sasaran
sulit dirubah.
perubahan perilaku.
diinginkan sasaran.
kesehatan.
kesehatan.
39
4) Alat peraga kurang ditunjang oleh alat peraga yang
b. Media AudioVisual
meliputi dua macam, yaitu media audio visual gerak dan diam.
Media ini selain untuk media hiburan dan komunikasi juga dapat
yaitu media audio visual murni dan tak murni. Audio visual
40
Selain mengesankan, menurut Edgar Dale media audio visual
41
Berdasarkan penelitian Satri (2014), efektifitas pendidikan
B. Landasan Teori
2014).
42
tidak steril/produk darah yang tercemar HIV, penularan lewat
Faithfull (B), Condom (C), Don’t Inject (D) dan Education (E).
yang tidak steril, tato atau akupuntur (Don’t inject) dan mencari
43
Menurut Rohani (dalam Harmawan 2007) media audio visual
dua macam, yaitu media audio visual gerak dan diam. Media ini
44
C. Kerangka Teori
Faktor Genetik/Faktor
Endogen
1. Jenis Ras
2. Jenis kelamin
3. Sifat Fisik
4. Sifat Kepribadian
5. Bakat Pembawaan
6. Intelegensi
Faktor Eksogen/Luar
Individu
1. Faktor Lingkungan
Perilaku Pencegahan
2. Pendidikan
3. Agama
4. Sosial Ekonomi HIV/AIDS
5. Kebudayaan
Faktor Lain
1. Susunan Saraf
Pusat
2. Persepsi
3. Emosi
45
D. Kerangka Konsep
Audiovisual HIV/AIDS
Audiovisual
E. Hipotesis Penelitian
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
design. Desain ini hampir sama dengan pretest and posttest control
Kesehatan Kendari.
Keterangan:
47
X : Perlakuan (Pendidikan Kesehatan)
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
Kendari.
1. Populasi
2. Sampel
150
n = 1+150(0,1)²
48
150
= 1+150(0,01)
150
= 1+1,50
150
= 2,50
= 60
keterangan :
N: Besar populasi
n: Besar sampel
a. Kriteria Inklusi
49
Kriteria inklusi adalah batasan ciri atau karakter umum pada
b. Kriteria Eksklusi
E. Defini Operasional
50
Perilaku pencegahan HIV/AIDS adalah skor respon mahasiswi
Kriteria Objektif :
(Nursalam, 2013)
51
F. Instrumen Penelitian
1) Alat Penelitian
a) LCD
b) Laptop
c) Kuisioner penelitian
d) Pulpel
Consent).
G. Alur Penelitian
Pembuatan Proposal
Ujian Proposal
melakukan Pre-test
Melakukan Post-test
Analisis Data
52
Hasil dan Pembahasan
H. Analisis Data
1) Univariat
Keterangan :
K: konstanta (100%)
53
X : Persentase hasil yang dicapai
2) Bivariat
I. Etika Penelitian
1. Informed consent
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
3. Kerahasiaan (confidentiality)
54
Kerahasiaan (confidentiality) merupakan etika dalam pemberian
55