Selama 6 hari kerja mulai tanggal 9 – 16 Desember 2019, target kunjungan ke UKM
sebanyak 150 UKM dan yang sudah dilakukan monitoring dan evaluasi sebanyak 97
UKM, target 33 koperasi sudah terealisasi 8 koperasi, sedangkan untuk target 67
prakop sudah terealisasi sebanyak 8 prakop.
Dari 97 UKM yang telah dimonitoring dan evaluasi terkait dana bergulir APBD
didapatkan sebanyak 58 UKM yang sudah berhasil bertemu dengan pihak yang
bersangkutan sesuai data yang ada. Kendala yang terjadi pada UKM yang tidak
melakukan pembayaran atau angsuran dikarenakan beberapa faktor, diantaranya:
Sedangkan 39 UKM tidak berhasil ditemui oleh tim yang selanjutnya akan dimintakan
surat pernyataan dari kelurahan setempat. Memiliki kendala antara lain:
1. Data yang ada hanya mencantumkan nama prakop dan alamat saja sehingga
kesulitan untuk mencari penanggung jawab prakop dan beberapa orang yang
tinggal di alamat tersebut tidak merasa mempunyai tunggakan pinjaman atas
nama prakop.
2. 1 (satu) prakop yang sudah bubar dan penanggung jawabnya sudah meninggal,
namun istrinya bersedia untuk mengangsur sisa pinjaman dana bergulir mulai
tahun 2020.