PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK. Hand Out
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK. Hand Out
A. Test Laboratorium
Test laboratorium dilakukan dengan alasan :
1. Membantu mendiagnosa AMI.
2. Mengukur abnormalitas kimia darah yang dapat mempengaruhi prognosis
pasien jantung
3. Mengkaji derajat proses radang
4. Skrining factor risiko yang berhubungan dengan adanya penyakit
aterosklerosis arteri koronaria
5. Menentukan nilai dasar sebelum intervensi terapeutik
6. Mengkaji kadar serum otot
7. Mengkaji efek pengobatan ( diuretic kadar kalium serum )
8. Skrining terhadap setiap abnormalitas. (nilai normal setiap test akan
berbeda)
Macam Pemeriksaan
1. Laboratorium rutin
a. Darah
Pemeriksaan darah rutin harus selalu dilakukan pada setiap penderita jantung
dan pembuluh darah. Seperti Hb, Ht, leukosit, trombosit, ureum, gula darah.
Pemeriksaan Hb dan Ht merupakan test utama untuk mendeteksi anemia yang
merupakan salah satu penyebab penyakit jantung.
Leukositosis sedang berkisar 12.000 – 15.000 / mm 3 pada penderita AMI dapat
ditemukan pada darah tepi selama 5 – 7 hari.
LED dapat meningkat pada hari ke 2 – 3 setelah serangan infark, mencapai
puncaknya pada hari ke 4 – 5 dan akan menetap selama beberapa minggu.
LED juga akan meningkat pada penderita demam reumatik yang akut.
Hiperglikemia biasanya ditemukan pada penderita AMI akibat stress.
b. Urine
Pada gagal jantung akan ditemukan :
berat jenis urine meningkat
Produksi urine menurun
Proteinuria
Leukosit (+)
Hematuri ringan merupakan petunjuk adanya infark ginjal akibat emboli
jantung kiri atau hipertensi malignan
Eritrosit akan ditemukan pada penderita endokarditis
2. Laboratorium Spesifik (kimia darah)
a. Enzim jantung
Diperlukan untuk mendiagnosis AMI, sekalipun enzim ini juga akan meningkat
pada penderita pos operasi jantung, trauma jantung dan perikarditis.
Kembali
No Enzim Onset Puncak
Normal
1 CK 3 – 6 jam 12 – 24 jam 3 – 5 hari
2 CK-MB 2 – 4 jam 12 – 20 jam 48 – 72 jam
3 SGOT – SGPT 8 – 12 jam 18 – 36 jam 3 – 4 hari
4 LDH 24 jam 48 – 72 jam 7 – 10 hari