Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TURI
Jl. Raya Lamongan - Babat No. 543 Lamongan KodePos: 62252
Telp. (0322) 323776 E-Mail: puskesmas.turi7@gmail.com
Web site. www.puskesmasturi.blogspot.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUKESMAS TURI
Nomor : / ..... // .....

TENTANG
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR VERIFIKASI SEBELUM OPERASI/TINDAKAN MEDIS
DILAKUKAN PENANDAAN SISI OPERASI/TINDAKAN MEDIS

KEPALA PUSKESMAS TURI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS TURI,

MENIMBANG : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


dan memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien di
Puskesmas Turi, maka perlu kebijakan yang mengatur prosedur
verifikasi sesaat sebelum operasi dan sebelum tindakan medis
invasif untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat
pasien pada pasien yang akan menjalani operasi dan tindakan
medis invasif di Puskesmas Turi
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu ditetapkan Keputusan Direktur tentang
proses kebijakan dan prosedur verifikasi sesaat sebelum
operasi dan sebelum tindakan medis invasive untuk
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien pada
pasien yang akan menjalani operasi dan tindakan medis
invasive di Puskesmas Turi

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota;
5. Peraturan mentri kesehatan republik Indonesia Nomor 11 tahun
2017 tentang keselamatan pasien;
6. Surat keputusan Kepala UPT Puskesmas Turi Nomor :
188/030/SK/413.102.02/2017 tentang Jenis-Jenis Pembedahan
Minor Yang Dapat Dilakukan Di Puskesmas.
7. Surat keputusa Kepal Puskesmas Turi Nomor
188/033/SK/413.102.02/2017 tentang Monitoring Status Fisiologi
Pasien Selama Pemberian Anestesi Lokal Dan Sedasi

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEBIJAKAN DAN PROSEDUR VERIFIKASI SEBELUM


OPERASI/TINDAKAN MEDIS DILAKUKAN PENANDAAN SISI
OPERASI

Kesatu : Kebijakan dan prosedur verifikasi sebelum operasi /tindakan medis


sesaat sebelum operasi dan sebelum
tindakan medis invasif untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur
dan tepat pasien pada pasien yang akan menjalani operasi dan
tindakan medis invasif di Puskesmas Turi, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.

Kedua : Kebijakan dan prosedur verifikasi sebelum operasi /tindakan medis


sesaat sebelum operasi dan tindakan medis invasif untuk memastikan
tepat lokasi, tepat prosedur
dan tepat pasien pada pasien yang akan menjalani operasi dan
tindakan medis di Puskesmas Turi dipergunakan sebagai acuan bagi
tenaga medis dalam melakukan kebijakan dan prosedur verifikasi
sesaat sebelum operasi dan sebelum tindakan medis invasif di
Puskesmas Turi

Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : turi
Pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS TURI

EL AZIZ MUSLIM
NIP. 19700315 200312 1 008
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
TANGGAL :
NOMOR : 188.4/ ...... /405.09.23/ ......
TENTANG : KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
VERIFIKASI SEBELUM
OPERASI/TINDAKAN MEDIS
DILAKUKAN PENANDAAN SISI
OPERASI

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR VERIFIKASI SEBELUM OPERASI/TINDAKAN MEDIS


DILAKUKAN PENANDAAN SISI OPERASI Di
PUSKESMAS TURI

 Tindakan pembedahan adalah tindakan pengobatan yang dilakukan dengan cara


menyayat untuk membuka atau menampilkan bagian tubuh yang sakit, macam
pembedahan :
a. Bedah minor adalah pembedahan yang dilakukan secara sederhana, tidak memiliki
resiko terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan bantuan asisten untuk
melakukannya, contohnya membuka abses superficial, pembersihan luka, inokuasi,
superfisial neuroktomi dan tenotomi,
b. Bedah mayor adalah pembedahan yang relatif lebih sulit daripada pembedahan minor,
membutuhkan waktu, melibatkan resiko terhadap nyawa pasien, dan memerlukan
bantuan asisten, contohnya bedah caesar, mammektomi, bedah torak, bedah otak,
c. Tindakan pembedahan yang dilakukan di Puskesmas Turi adalah tindakan bedah minor
 Contoh tindakan bedah minor
a. combutio
b. abses
c. atheroma
d. lipoma
e. veruka
f. corpus alienum
 Prosedur atau langkah langkah tindakan pembedahan
a. Dokter/perawat melakukan kajian terhadap jenis penyakit dan jenis pembedahan.
b. Dokter/perawat merencanakan asuhan pembedahan berdasarkan hasil kajian.
c. Dokter/perawat menjelaskan tindakan pembedahan beserta risiko, manfaat, komplikasi
potensial yang dapat terjadi kepada pasien/keluarga.
d. Dokter/perawat meminta persetujuan pasien/keluarga untuk dilakukan tindakan
pembedahan.
e. Apabila setuju, pasien/keluarga menandatangani informed consent.
f. Apabilatidaksetuju, dokter membatalkan tindakan pembedahan danmemberikan
alternative tindakan medis lainnya kepada pasien/keluarga.
g. Dokter/perawat melakukan tindakan pembedahan berdasarkan rencana asuhan
pembedahan yang telah ditetapkan.
h. Dokter mendokumentasikan tindakan pembedahan pada rekammedis.
1. Proses verifikasi pre operatif
2. Ceklist Pre operatif :
a. Identitas pasien
b. Surat ijin tindakan
c. Penandaan area operasi
d. Keadaan umum pasien
e. Pemeriksaan pre anestesi
f. Hasil pemeriksaan penunjang
g. Kelengkapan khusus, alat/inplant (bila ada)
i. Paraf dan nama jelas perawat ruangan yang mengisi lembar ceklist preoperative
j. Paraf dan nama jelas perawat kamar operasi yang menerima pasien
4. Daftar Tilik Keselamatan Pasien Operasi
a. Sign In (sebelum tindakan anestesi):
 Identitas, lokasi, prosedur yang benar.
 Penandaan area operasi apakah telah sesuai.
 Apakah ada riwayat alergi obat.
 Apakah ada resiko penyulit/aspirasi.
 Jika terjadi, antisipasi penanganannya.
 Jika terjadi, akses akan dipasang di mana.
 Apakah kesiapan alat dan obat anestesi sudah lengkap
b.Sebelum Insisi (Time Out):
 Dilakukan ditempat tindakan akan dilakukan.
 Tepat sebelum tindakan pembedahan dimulai.
 Melibatkan tim UGD.
 Didokumentasikan secara ringkas dengan menggunakan formulir checklist.
 Konfirmasi secara verbal (identitas pasien, lokasi tindakan, rencana tindakan).
 Penayangan hasil penunjang pemeriksaan GDA dan tensi darah.
 Perkiraan lamanya pembedahan.
 Apakah ada perhatian khusus.
c. Sebelum menutup luka operasi (Sign Out):
 Perawat melakukan konfirmasi secara verbal tentang:
 Kelengkapan (instrumen, kasa, benda tajam).
 Apakah spesimen telah diberi label.
 Apakah telah ada formulir untuk pengantar pemeriksaan.
 Peninjauan kembali kegiatan: pembedahan, anestesi.
 Skala nyeri.
 Dokumen pendukung (pemeriksaan tekanan darah dan GDA). urin.
 Posisi area luka dan ada tidak jaringan PA yang harus diperiksa
5. Prosedur / Langkah – Langkah
 Petugas mengidentifikasi pasien, identitas pasien dengan rekam medis.
 Petugas menganamnesa pasien
 Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis
 Petugas melakukan pemeriksaan vital sign
 Petugas mencatat mencatat hasil pemeriksaan vital sign pasien ke rekam medis
 Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien
 Petugas mencatat hasil pemeriksaan ke rekam medis
 Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan
 Petugas menentukan rencana tindakan
 Petugas menjelaskan kepada pasien tentang rencana tindakan
 Petugas mengisi informconsent
 Petugas mempersilahkan pasien/keluarga menandatangani infomconsent
 Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Petugas mencuci tangan dengan 6 langkah mencuci tangan
 Petugas menggunakan alat pelindung diri
 Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk atau tidur diruang tindakan
 Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit
 Petugas mengoles daerah yang akan di anastesi dengan cairan antiseptic
 Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan penyuntikan pembiusan
untuk menghilangkan rasa sakit
 Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke daerah yang sudah dioles cairan
antiseptic
 Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan pasien sudah tidak
merasakan sakit pada daerah yang dianastesi dan sekitarnya
 Petugas menanyakan pada pasien, apakah sudah terasa baal/kesemutan.
 Petugas memberikan rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau tidak
dan sudah merasa baal/kesemutan pada kulit sekitar daerah yang dianastesi.
 Petugas siap melakukan tindakan sesuai kasus dan rencana tindakan
 Petugas mencatat hasil tindakan pada rekam medik.

Ditetapkan di : turi
Pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS TURI

EL AZIZ MUSLIM
NIP. 19700315 200312 1

Anda mungkin juga menyukai