Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-8895252
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


KEGIATAN
PENDAMPINGAN AKREDITASI SISTEM MANAJEMEN MUTU
Di UPT PUSKESMAS DTP BEBER
DINKES KAB. CIREBON TAHUN 2017

I.1. Latar Belakang


Tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan yang disediakan pemerintah,
saat ini semakin meningkat. Hal tersebut terlihat dari pergeseran pola pikir, cara
pandang dan harapan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan yang lebih bermutu
dan berkualitas pada setiap institusi yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Beragam keluhan yang disampaikan masyarakat baik melalui media massa maupun
langsung kepada lembaga/institusi penyedia pelayanan merupakan indikator bahwa
pelayanan yang diberikan masih dirasa kurang.
Pemerintah, sebagai pelayan utama masyarakat memiliki peran yang sangat
strategis dalam melakukan upaya pembenahan di setiap unit penyelenggara pelayanan,
agar mutu pelayanan dapat lebih memuaskan masyarakat. Mutu yang baik hanya bisa
dihasilkan oleh institusi yang memiliki sistem manajemen mutu yang handal. Mutu suatu
produk atau layanan dapat dijamin karena sistem secara otomatis akan berusaha
mengendalikan dan mencegah setiap timbulnya ketidaksesuaian dan penyimpangan pada
seluruh tahapan proses.
Pemerintah telah mengamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), upaya
peningkatan kualitas pelayanan masyarakat (public service) perlu dilakukan melalui
pembenahan terhadap berbagai aspek, antara lain : kelembagaan, kepegawaian,
tatalaksana, akuntabilitas serta pengawasan.
Selanjutnya pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
telah menetapkan berbagai standar pedoman pelayanan publik secara prima di
lembaga/institusi pemerintah dalam rangka tercapainya sistem pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Pemahaman tersebut menegaskan pentingnya penerapan
Manajemen Mutu Terpadu termasuk di dalamnya Sistem Jaminan Mutu Pelayanan
untuk menjamin agar mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dapat dipertahankan dan
ditingkatkan sesuai dengan standar dan prosedur pelayanan yang telah ada atau sesuai
dengan janji layanan kepada masyarakat.
Peran Pemerintah Kabupaten Cirebon terutama Dinas Kesehatan Kabupaten
Cirebon sangat diharapkan untuk mempertemukan berbagai kebutuhan dan kepentingan
masyarakat (individual maupun kelompok masyarakat) yang mungkin berbeda, tetapi
dengan perlakuan yang sama sebagai warga masyarakat kabupaten Cirebon.
I. PENDAHULUAN
Pemerintah Kabupaten Cirebon bertekad untuk menyediakan pelayanan yang
benar-benar berorientasi kepada masyarakat melalui pelayanan yang transparan,
akubtabel dan cepat, sehingga para masyarakat sebagai pengguna pelayanan tersebut akan
mendapat kemudahan dalam pelayanan kesehatan. Diharapkan masyarakat kabupaten
Cirebon hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup sehat, mampu menjangkau
palayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Dalam rangka mencapai pembangunan di bidang kesehatan tersebut alam
meningkatkan kesadaran masyarakat, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajad kesehatan yang optimal. Diperlukan berbagai cara
penyelenggaraan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan peningkatan
kesehatan (promotif) pencegahan (prefentif) penyembuhan penyakit (curative) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Upt puskesmas dtp beber terletak di wilayah Kecamatan Beber merupakan unit
pelayanan yang telah mendapat penghargaan Citra Pelayanan Prima Tingkat Nasional
sehingga untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat diusulkan
untuk memiliki sertifikat Akreditasi Sistem Manajemen Mutu yang diakui baik tingkat
nasional maupun internasional. Lain halnya dengan Upt puskesmas dtp beber yang
berlokasi di wilayah Kecamatan Beber memiliki penduduk yang yang cukup padat sehingga
kualitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat lebih ditingkatkan. Salah satu upaya
meningkatkan kualitas pelayanan publik harus kita mulai dari aspek yang paling
gradual/mendasar, yaitu reformasi pola pikir/paradigma penyelenggaraan pelayanan
publik dari semula berorientasi pada “pemerintahan sebagai penyedia” menjadi
pelayanan yang berorientasi pada “kebutuhan masyarakat sebagai pengguna”.
Dalam pelayanan kepada masyarakat selain diperlukan penyederhanaan dalam
mekanisme proses pelayanan diperlukan kecepatan, ketepatan dan keakuratan .Terkait
dengan proses penyelenggaraan tersebut, pemerintah Kota Cirebon menetapkan
Puskesmas untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang terakreditasi tingkat
Nasional untuk mengelola proses-proses pelayanan agar terjamin konsistensinya sesuai
harapan masyarakat dan memenuhi ketentuan yang berlaku. Disamping itu penerapan
Akreditasi Sistem Manajemen Mutu akan memberikan bukti bahwa proses-proses
pelayanan kesehatan telah memenuhi standar pelayanan yang diakui baik secara
nasional maupun internasional.

Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun
2006 tentang Pedoman Penyusunan Sistem Pelayanan Publik

II. Maksud dan Tujuan

Sejalan dengan maksud dan tujuan penerapan Akreditasi Sistem Manajemen


Mutu (SMM) di Puskesmas Kabupaten Cirebon :
1. Untuk meningkatkan proses-proses pelayanan kepada masyarakat;
2. Terciptanya proses pengelolaan sumber daya manusia dan saranaprasarana dalam
mendukung proses pelayanan yang berorientasi kepada
masyarakat;
3. Meningkatkan citra aparatur pemerintah dengan memberikan pelayanan
yang mudah, cepat, aman, transparan, nyaman, ramah dan pasti;
4. Terciptanya komitmen semua unsur mulai pimpinan sampai para pelaksana
dalam menyediakan pelayanan kepada masyarakat memenuhi Akreditasi SMM
5. Mendapatkan pengakuan penerapan Akreditasi SMM secara
internasional;
6. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat;
Sasaran :
Peningkatan kualitas layanan (mudah, cepat, aman, transparan, nyaman,
ramah dan pasti) sesuai dengan standar nasional .
Manfaat :
Untuk mendapatkan pengakuan penerapan Akreditasi SMM secara
internasional dari Lembaga Sertifikasi berupa sertifikat.

III. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN

.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Rencana pelaksanaan pendampingan berlangsung 2 (dua) bulan mulai


Bulan Agustus dan September 2015. Adapun tahapannya adalah sebagai
berikut :
Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan :
1. Kajian awal sistem selama 1 minggu
2. Pelatihan pengenalan dan perancangan Akreditasi SMM selama 3-4 hari
3. Perancangan Akreditasi SMM termasuk penyusunan Standar Pelayanan
Publik (SPP) selama 1 bulan
4. Implementasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu selama 1 bulan
5. Tahap Audit Mutu Internal selama 1 minggu
6. Rapat Tinjauan Mutu Manajemen selama 3-4 hari

2 Pembiayaan

Untuk menyelenggarakan kegiatan – kegiatan ini berdasarkan kebijakan


umum anggaran tahun 2014 maka kami mengusulkan pembiayaan untuk
pelaksanaan Pendampingan Akreditasi Sistem Manajemen Mutu
pada Upt puskesmas dtp beber dan Puskesmas Gebang Rp………………….

Metode Pelaksanaan

Metodologi pelaksanaan :
1. Wawancara dan diskusi ; wawancara dan diskusi dilakukan dengan top
manajemen, middle manajemen terutama tingkat Kepala Seksi dan
tingkatan Kepala Sub Bagian serta staf terkait
2. Pemeriksaan dokumen dan rekaman ; pemeriksaan dokumen dan
rekaman lebih difokuskan untuk melihat penerapan dari aturan-aturan
yang diberlakukan, bukti fisik dari setiap dokumen dan peraturan ataupun
informasi yang disajukan dalam rekaman yang dihasilkan
3. Pengamatan kondisi lebih difokuskan untuk mengamati kondisi pelayanan
dan infrastruktur yang digunakan dalam mendukung proses pelayanan
yang diharapkan.
A. Program Kunjungan konsultansi, konsultan secara periodik melaksanakan
kunjungan ke Puskesmas untuk :
1. Memberikan pelatihan pemahaman persyaratan-persyaratan,
dokumentasi dan audit internal sesuai Akreditasi SMM bertaraf
internasional
2. Bersama-sama dengan Tim Sistem Manajemen Mutu (Pemkot),
menganalisa dan merencanakan sistem mutu yang tepat sesuai
dengan proses produksi dan kondisi perusahaan
3. Memberikan bantuan teknis berupa pengembangan/pembuatan
dokumentasi sesuai Akreditasi SMM yang bertaraf Nasional
4. Mengevaluasi seluruh kegiatan program, memastikan tindakan koreksi
dan membantu verifikasi hasil perbaikan
B. Program Internal , penguatan komitmen Puskesmas mulai dari Top
Manajemen sampai dengan seluruh elemen organisasi untuk penerapan
Akreditasi SMM dimulai dengan :
1. Menyiapkan Tim Akreditasi SMM
2. Menyiapkan data proses kerja/produksi
3. Menyiapkan sistem pelayanan yang sudah dilaksanakan
4. Membuat manual mutu, kebijakan mutu dan sasaran mutu
5. Membuat dan mengembangkan prosedur mutu
6. Membuat instruksi kerja standar

IV. METODE PELAKSANAAN


Menerapkan, memonitor dan mengevaluasi clausal 4,5 dan 6 sesuai
persyaratan yang diminta Akreditasi SMM yang tertera dalam
kesepakatan kerja yang telah disepakati bersama

Ruang Lingkup

Proses Konsultasi dan Pelatihan meliputi :


1. Kajian Awal Sistem yaitu melihat system yang telah berjalan selama ini
dengan melakukan kajian terhadap proses kerja serta dokumen –dokumen
pendukung kerja. Sistem yang telah berjalan tersebut akan dibandingkan
dengan persyaratan standart Akreditasi SMM . Gap analisis yang diperoleh
akan diperbaiki oleh konsultan dan tim Akreditasi SMM ;
2. Pelatihan pengenalan dan perancangan Akreditasi SMM . Pelatihan ini
bertujuan untuk memperkenalkan standart Akreditasi SMM manfaat, penerapan,
hambatan penerapan, cara perancangan dan penerapan sistem;
3. Perancangan Akreditasi SMM termasuk penyusunan Standart
Pelayanan Publik (SPP) Dalam tahap ini diharapkan penyedia jasa
konsultasi manajemen dan sumber daya manusia dapat membimbing staf
Puskesmas di dalam menyiapkan Quality Manual, Prosedur Kerja, Formulir,
dan Rencana Mutu sesuai Sistem Manajemen Mutu Akreditasi SMM
4. Implementasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu yaitu penerapan
Pedoman Mutu, Prosedur Mutu, Instruksi Kerja, format – format dan dan
Dokumen pendukung sesuai dengan ruang lingkup penerapan Akreditasi SMM . Selama
dalam perjalanan, pihak konsultan akan terus
melakukan pendampingan guna melakukan tindakan – tindakan korektif dan
melakukan fungsi advisory;
5. Tahap Audit Mutu Internal
Dalam tahap ini diharapkan penyedia jasa konsultasi manajemen dan
sumber daya manusia dapat melakukan pelatihan bagi calon audit internal
dan pelaksana audit dan tindak lanjut hasil audit sesuai Sistem Manajemen
Mutu Akreditasi SMM ;
6. Rapat Tinjauan Manajemen, dalam tahap ini diharapkan penyedia jasa
konsultasi manajemen dan sumber daya manusia dapat memberikan
bimbingan teknis bagi persiapan, pelaksanaan tinjauan dan tindak lanjut
hasil tinjauan;
Sasaran Kegiatan :
1. Nama : Puskesmas Beber
Lokasi : Jl. Raya beber KM 13, Kecamatan beber Kab. Cirebon
Wilayah kerja Puskesmas Beber mempunyai 10 wilayah binaan
1. Peralatan Medis
 Umum
 K.I.A Set
 Poliklinik Set
 Public Health Nursing Kit
 Diagnostic and Surgical Equipment
 Laboratory Equipment
 Alat Imunisasi
 Emergensi Kit
 IUD Kit
 Bidan Kit
 UKS Kit
 Dental Unit, Dll.
2. Peralatan Mebeuler
3. Peralatan Elektronik
KETENAGAAN
Tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Cipageran dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Data Ketenagaan di Puskesmas Cipageran
Tahun 2012
No Jenis Jumlah
A Medis
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 1
3 Perawat 5
4 Bidan 3
5 Perawat gigi 1
6 Petugas gizi 1
7 Analis laboratorium 1
8 Farmasi (asisten apoteker) 1
9
Sanitarian (petugas kesehatan
lingkungan)
1
No Jenis Jumlah
B Non Medis
10 Kepala Puskesmas 1
11 Administrasi (TU) 1
12 Rekam medis -
13 Tenaga kebersihan 2
14 Penjaga malam
KEGIATAN PELAYANAN
KEGIATAN PELAYANAN DALAM GEDUNG
1. UGD : 24 jam
2. Poli Anak & MTBS (0-5th) : Setiap hari kerja
3. Poli Umum (5-50 th) : Setiap hari kerja
4. Poli Lansia (> 50 th) : Setiap hari kerja
5. Poli Gigi : Senin s.d. Jumat
6. Poli KIA-KB
a. Imunisasi bayi : Rabu
b. Pemeriksaan Ibu Hamil : Senin dan Kamis
c. KB IUD/implant : Selasa
d. KB suntik & pil : Senin s.d. Sabtu
e. Persalinan : Setiap hari kerja
7. Klinik TB-Paru (Pengambilan Obat TB)
a. Anak : Jumat
b. Dewasa : Selasa
8. Laboratorium : Setiap hari kerja
9. Pelayanan Jamkesmas (Gakin) : Setiap hari kerja
10. Klinik Konseling Terpadu “RELASI KITA JAGA”(Remaja, Lansia, Sanitasi,
KIA/KB/Laktasi, Gizi, TBC, Balita/Tumbang, Jiwa, Gigi, AIDS/HIV)
 Kesehatan Remaja : Jumat
 Kesehatan Lanjut Usia : Kamis
 Klinik Sanitasi : Selasa s.d. Sabtu
 KIA/KB/Laktasi : Senin & Selasa
 Gizi (Upaya Gizi Baik) : Rabu
 TBC : Senin & Jumat
 Balita/Tumbuh Kembang : Senin & Rabu
 Kesehatan Jiwa : Jumat
 Kesehatan Gigi dan Mulut : Senin
 Klinik AIDS/HIV :
11. Pelayanan Lainnya
 Pelayanan Kesehatan Calon Jamaah Haji
 Pelayanan KIR Dokter (Surat Sehat ) & Buta Warna
 Kerjasama Pemeriksaan Kesehatan, Buta Warna & Laboratorium Untuk
Sekolah
 Pelayanan Fogging DBD/Abatisasi
 Penyuluhan NAPZA anak sekolah
 Pelayanan uji klinis garam beryodium
12. Kegiatan Rutin Lainnya :
a. Apel pagi, Setiap hari, setiap hari senin setelah apel pagi dilaksanakan salam-salaman antar
karyawan dan kapus
b. Staf Meeting, sebulan sekali
c. Rapat Pembina Wilayah, sebulan sekali
d. Hari Informasi untuk karyawan puskesmas, seminggu sekali (Kamis)
e. Lokmin Posyandu Tingkat Kelurahan, sebulan sekali
f. Lokmin Posbindu Tingkat Klurahan, sebulan sekali
g. Pembinaan Paraji, 6 bulan sekali
h. Koordinasi dengan Dinkes, seminggu sekali
j. Pengajian, di bulan Ramadhan
k. Pertemuan IBI Ranting Cimahi Utara, satu bulan sekali
l. Olahraga, seminggu sekali (Sabtu)
KEGIATAN PELAYANAN LUAR GEDUNG
1. Posyandu
2. Posbindu
3. Puskesmas keliling (Puskel)
BERDASARKAN JENIS PROGRAM KEGIATAN
Berdasarkan Jenis Program Kegiatan yang dijalankan, kegiatan pelayanan di
Puskesmas Cipageran terbagi menjadi :
KEGIATAN POKOK PUSKESMAS
KEGIATAN PELAYANAN WAJIB (6 KEGIATAN DASAR PUSKESMAS /
BASIC SIX)
Kegiatan dasar di puskesmas ada 6, sesuai dengan semangat Puskesmas
“Reformasi” yang telah disepakati secara nasional yaitu:
1. Pengobatan Dasar dan Penanggulangan Kecederaan
Yang dilaksanakan di PuskesmasBeber :
a. Klinik rawat jalan umum di Puskesmas, terbagi menjadi:
 UGD (Unit Gawat Darurat), untuk pasien gawat darurat &
penanggulangan kecederaan
 Poli Anak & MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), untuk pasien
usia 0-5 thn
 Poli Umum, untuk pasien usia 5-50 tahun
 Poli Lansia, untuk pasien usia di atas 50 tahun
 Poli KIA-KB
 Poli TB Paru
b. Poli rawat jalan gigi
c. Puskesmas Keliling (Puskel)
2. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana
(KIA -KB)
Yang dilaksanakan di Puskesmas Cipageran :
a. Kesehatan Ibu
 Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil
 Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk
pendampingan
 Merintis Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatus
Emergensi Dasar)
 Pelayanan nifas lengkap (ibu dan neonatus)
 Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi
 Program Desa Siaga / RW Siaga
b. Kesehatan Bayi
 Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi
 Penanganan BBLR
c. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
 Pelayanan Deteksi dan Stimulasi Dini Tumbuh Kembang (DIDTK)
Balita
 Pelayanan Deteksi dan Stimulasi Dini Tumbuh Kembang (DIDTK)
Anak Pra Sekolah
d. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
 Pelayanan kesehatan anak sekolah dasar oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih/ guru UKS/ dokter kecil
 Pelayanan kesehatan remaja
e. Pelayanan Keluarga Berencana
 Pelayanan KB aktif
 Pelayanan akseptor aktif MKET
 Pelayanan akseptor MKET dengan komplikasi
 Pelayanan akseptor MKET dengan kegagalan
3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2
P)
a. Program P2 TB Paru
 Pengobatan penderita TB Paru dengan metoda DOTS
b. Program P2 Kusta
 Penemuan tersangka penderita kusta
 Pengobatan penderita kusta
 Pemeriksaan kontak penderita kusta
c. Program Pelayanan Imunisasi
 Imunisasi DPT 1 pada bayi
 Pendataan Drop Out DPT 3 – Campak
 Imunisasi HB 1 < 7 hari
 Imunisasi campak pada bayi
 Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
 Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3
d. Program P2 Diare
 Penemuan kasus diare di puskesmas dan oleh kader
 Penanganan kasus diare dengan oral rehidrasi di puskesmas dan
oleh kader
 Penanganan kasus diare dengan rehidrasi intravena
e. Program P2 ISPA
 Penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh puskesmas
dan kader
 Penanganan kasus pneumonia dan pneumonia berat
 Penanganan / rujukan kasus pneumonia berat / dengan tanda
bahaya
f. Program P2 DBD
 Pemantauan jentik berkala
 Penyelidikan epidemiologi
g. Program P2 PMS & HIV-AIDS
 Mengobati kasus PMS
 Penanganan kasus HIV-AIDS
h. Program P2 Flu Burung
i. Program Universal Precaution (UP)
4. Peningkatan Kesehatan Lingkungan (Kesling)
a. Program penyehatan air
 Inspeksi sanitasi sarana air bersih
 Pembinaan kelompok masyarakat/kelompok pemakai air
b. Program hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
 Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan
 Pembinaan tempat pengelolaan makanan
c. Program penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah
 Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah
d. Program penyehatan pemukiman dan jamban keluarga
 Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan
e. Program pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
 Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum
 Sanitasi tempat umum memenuhi syarat
f. Program pengamanan tempat pengelolaan pestisida
 Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida
 Pembinaan tempat pengelolaan pestisida
g. Program pengendalian vektor
 Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan vektor di
permukiman penduduk dan sekitarnya
 Pemberdayaan sasaran / kelompok / pokja potensial dalam upaya
pemberantasan tempat perindukan vektor penyakit di permukiman
penduduk dan sekitarnya
 Desa / lokasi potensial yang mendapat intervensi pemberantasan
vektor penyakit menular
5. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pemberian kapsul vitamin A pada balita 2 kali/tahun
b. Distribusi tablet Fe untuk Ibu Hamil
c. Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk pada gakin
d. Penanganan Gizi Buruk dan Gizi Kurang
e. Memantau balita yang naik berat badannya di posyandu
f. Memantau dan menangani balita bawah garis merah
g. Pos Gizi
6. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat / Promosi Kesehatan (Promkes)
a. Penyuluhan kesehatan di dalam dan luar gedung
b. Penyuluhan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada :
 Rumah Tangga
 Institusi Pendidikan (Sekolah)
 Institusi Sarana Kesehatan
 Institusi Tempat-Tempat Umum
 Institusi Tempat kerja
c. Program bayi mendapat ASI eksklusif
d. Penyuluhan NAPZA
e. Mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat :
 Membina kemandirian posyandu
 Pelatihan & membina kader posyandu
f. Program Kota Sehat
g. Mading
h. Pustaka Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai