Makalah Pai
Makalah Pai
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah "Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan Kembali" mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan lancar.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami
sebagai manusia biasa. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun, sehingga dapat menjadikan makalah ini lebih baik.
Penyusun Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………2
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………...3
1. Latar Belakang………………………………………………………….3
2. Rumusan Masalah………………………………………………………4
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………..5
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3
1) Bagaimana perkembangan sejarah kejayaan Islam pada massa Dinasti
Umayyah dan Abbasiyah?
BAB 2
4
PEMBAHASAN
5
4. Membangun kekuatan militer di Damaskus yang hanya tunduk pada
perintahnya, serta dibentuk juga tentara bayaran dari penduduk asli
Damaskus dan para imigran Arab.
1. Muawiyah dimohon menjaga nama baik Ali bin Abi Thalib dan
keluarganya.
6
Muawiyah telah terjadi perubahan di dalam sistem pemerintahan, yaitu
dari sistem musyawarah islami menjadi sistem monarki (kerajaan).
c. Al-Kitabah
7
Daerah-daerah Islam merupakan peninggalan dari daerah Persia
dan Romawi, Pada masa Daulah Bani Umayyah ini administrasi
pemerintahannya masih sama seperti dari peninggalan daerah Persia
dan Romawi dahulu, hanya terdapat beberapa perubahan kecil
dinataranya yaitu:
a. Ad-Dawawin (dewan-dewan)
c. Syurtah (kepolisian)
8
Tugas Organisasi Keuangan disini yaitu mengurusi sumber uang
yang masuk pada masa Daulah Umayyah.
a. Al-Qada
b. Al-Hisbah
B. Bani Abbasiyah
1. Perkembangan Intelektual
a. Ilmu Umum
1) Ilmu Filsafat
9
Al Farabi (wafat tahun 916 M) dalam usia 80 tahun. Ibnu
Maskawai (wafat tahun 523 H).
Ibnu Shina ( 980-1037 M). Karangan-karangan yang terkenal
antara lain: Shafa, Najat, Qoman, Saddiya dan lain-lain
Al Ghazali (1085-1101 M). Dikenal sebagai Hujjatul Islam,
karangannya: Al-Munqizh Minadl-Dlalal ,Tahafutul Falasifah,
Mizanul Amal, Ihya Ulumuddin, dan lain-lain.
Ibnu Rusd (1126-1198 M). Karangannya: Kulliyaat, Tafsir
Urjuza, Kasful Afillah, dan lain-lain.
b. Bidang Kedokteran
Ali bin Rabban At Torabi. Merupaka dokter pribadi khalifah Al
Mutawakkil yang menulis buku Firdaus.
Ali bin Abbas Al Majusi, salah satu karyanya adalah Al kitab Al
Maliki.
Ibnu Sina, ia disebut oleh kaum muslimin sebagai pangeran
dokter.
Ar Razi atau Razes (809-873 M). Karangan yang terkenal
mengenai cacar dan campak yang diterjemahkan dalam bahasa
latin.
c. Bidang Matematika
Umar Al Farukhan: Insinyur Arsitek Pembangunan kota
Baghdad.
Al Khawarizmi: Pengarang kitab Al Gebra (Al Jabar), penemu
angka nol (0).
d. Bidang Astronomi
Berkembang subur di kalangan umat Islam, sehingga banyak para ahli
yang terkenal dalam perbintangan ini seperti :
10
Al Farazi : pencipta Astro lobe
Al Gattani/Al Betagnius
Abul wafat : menemukan jalan ketiga dari bulan
Al Farghoni atau Al Fragenius.
11
Selain itu, juga dibentuk departemen-departemen yang
dikepalai oleh menteri, departemen-departemen itu antara lain : diwan
al kharraj, diwan az-Ziman, diwan al jund, diwan barid, diwan ar
Rasail. Dalam pemerintahan dinasti Umayyah ada juga yang disebut
hajib, yang bertugas mengawasi dan memberikan persetujuan
terhadap program kerja menteri. Wilayah Dinasti Abbasiyah dibagi
menjadi beberapa provinsi yang dinamakan imarat, gubernurnya
bergelar Amir.
4. Bidang Militer
Militer Dinasti Abbasiyah terdiri atas tiga bagian, yaitu
pasukan pemanah, pasukan infanteri, dan pasukan berkuda/kavaleri.
Pasukan pemanah bersenjatakan anak panah dan busurnya, tugas
pasukan ini adalah mengacaukan musuh dari jarak jauh. Pasukan
invanteri bersenjatakan pedang, tombak, helm, dan tamengnya.
Mereka bertugas memukul mundur pasukan musuh pada pertempuran
jarak dekat. Pasukan berkuda bersenjatakan pedang dan lembing,
mereka bertugas mengobrak-abrik pertahanan lawan melalui depan,
samping, dan belakang. Selain pasukan-pasukan di atas ada lagi
pasukan pengawal khalifah, mereka ini pasukan elite yang bergaji
tinggi.
Angkatan bersenjata Dinasti Abbasiyah didominasi oleh
orang Arab dan Persia pada awalnya, namun pada tahun-tahun
selanjutnya didominasi oleh Arab, Turki, dan persia. Dan masa
sebelum berakhir daulat ini pasukan bersenjatanya didominasi oleh
Persia dan Turki
12
madrasah-madrasah formal serta universitas dalam berbagai pusat
kebudayaan Islam. Pendidikan tersebut sangat berpengaruh dalam
membentuk pola kehidupan, budaya dan menghasilkan pembentukan
dan perkembangan dalam berbagai aspek budaya kaum muslimin.
Adapun sistem pendidikan Islam pada masa kejayaan meliputi:
a. Kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh atau dipelajari oleh siswa. Lebih luas lagi, kurikulum
bukan hanya sekedar rencana pelajaran, tetapi semua yang secara
nyata terjadi dalam proses pendidikan di sekolah.
Kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam pada mulanya
berkisar pada bidang studi tertentu. Namun seiring perkembangan
sosial dan kultural, materi kurikulum semakin luas. Pada masa
kejayaan Islam, mata pelajaran bagi kurikulum sekolah tingkat
rendah adalah al-Quran dan agama, membaca, menulis, dan
berenang. Sedangkan untuk anak-anak amir dan penguasa,
kurikulum tingat rendah sedikit berbeda. Di istana-istana biasanya
ditegaskan pentingnya pengajaran ,ilmu sejarah, cerita perang, cara-
cara pergaulan, disamping ilmu-ilmu pokok seperti al-Quran, syair,
dan fiqih. Setelah usai menempuh pendidikan rendah, siswa bebas
memilih bidang studi yang ingin ia dalami di tingkat tinggi.
Ilmu-ilmu agama mendominasi kurikulum di lembaga-
lembaga pendidikan formal, seperti masjid, dengan al-Quran sebagai
intinya. Ilmu-ilmu agama harus dikuasai agar dapat memahami dan
menjelaskan secara terperinci makna al-Quran yang berfungsi
sebagai fokus pengajaran.
b. Metode Pengajaran
Dalam proses belajar mengajar, metode pengajaran
merupakan salah satu aspek pengajaran yang penting untuk
13
mentransfer pengetahuan atau kebudayaan dari seorang guru kepada
para pelajar. Metode pengajaran yang dipakai dapat dikelompokkan
ke dalam tiga macam, yaitu lisan, hafalan, dan tulisan. Metode lisan
bisa berupa dikte, ceramah, dan diskusi. Metode menghafal
merupakan ciri umum dalam sistem pendidikan Islam pada masa ini.
Untuk dapat menghafal suatu pelajaran, murid-murid harus
membaca berulang-ulang sehingga pelajaran melekat di benak
mereka. Sedangkan metode tulisan adalah pengkopian karya-karya
ulama.
c. Rihlah Ilmiyah
Salah satu ciri yang paling menarik dalam pendidikan Islam
di masa itu adalah sistem Rihlah Ilmiyah, yaitu pengembaraan atau
perjalanan jauh untuk mencari ilmu.
14
2. Kontribusi Bani Umayyah dan Abbasiyah Terhadap
Perkembangan Peradaban Islam
A. Bani Umayyah
1. Seni
2. Organisasi Militer
3. Perdagangan
4. Kerajinan
5. Reformasi Fiksal
15
B. Bani Abbasiyah
1. Kedokteran
2. Hukum
16
3. Filsafat
4. Hadits
17
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah khalifah 'Ali bin Abi Thalib wafat, Muawiyah bin Abi Sufyan, dengan
mudah memperoleh pengakuan dari umat Islam sebagai khalifah, selanjutnya Ia
membentuk Dinasti Bani Umayyah. Dengan keberhasilan ekspansi kekuasaan
Islam pada masa Bani Umayyah, wilayah kekuasaan Islam semakin luas. Selain
ekspansi, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai
bidang. Penyebab utama jatuhnya Bani Umayyah, ialah munculnya kekuatan baru
yang dipelopori oleh keturunan Al-Abbas bin Abdil Muththalib, sebagai saingan
bagi Bani Umayyah dalam soal khalifah, selain itu faktor lainnya adalah kurang
cakapnya pemimpin setelah Khalifah Hisyam, mereka rata-rata suka hidup
bermewah-mewahan.
Setelah daulah Umayyah runtuh, maka digantikan oleh dinasti Abbasiyah yang
membawa Islam kepada kemajuan ilmu pengetahuan, adapun Khalifah yang pernah
memimpin pada masa daulah Abbasiyah adalah:
c. Muhammad Al Mahdi
18
d. Musa Al Hadi
e. Harun Ar Rasyid
f. Muhammad Al Amien
g. Abdullah Al Makmun
i. Harun Al Watsiq
j. Ja‟far Al Mutawakkil
Pada masa daulah Abbasiyah banyak muncul tokoh-tokoh besar dalam bidang ilmu
pengetahuan diantaranya:
a. al-Razi (865-925 M)
b. Al-Farabi (870-950 M)
c. Al-Biruni (973-1048 M)
19
2. Lampiran
20
3. Daftar Pustaka
http://trendmakalah.blogspot.com/2015/09/peradaban-islam-pada-masa-bani-
umayyah.html?m=1
https://yaserfarah.wordpress.com/2012/10/27/peran-dinasti-abbasiyah-dalam-
perkembangan-ilmu-pengetahuan/
https://profesorakil.blogspot.com/2014/02/kontribusi-akademis-masa-abbasiyah.html
https://www.slideshare.net/mastarrom/peran-dan-kontribusi-bani-umayyah-bagi-
peradaban-islam
21