Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Studi Kasus

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Studi Kasus Deskritif

bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting

yang terjadi masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan

lebih menekankan pada data faktual dari pada penyimpulan (Nursalam,2008).

Proposal ini adalah untuk menggambarkan masalah Asuhan Keperawatan

pada Klien BBLR dengan Intervensi Utama Pemberian Metode Kangoro

Mother Care (KMC) di Ruang Teratai RSUD Ulin Banjarmasin.

B. Subjek Penelitian

Subyek pada penelitian Studi Kasus adalah pasien bayi umur 0-12 bulan

dengan 2 pasien bayi yang mengalami berat badan lahir rendah (BBLR) di

ruang Teratai RSUD Ulin Banjarmasin. Pemilihan responden berdasarkan

kriteria atau pertimbangan yang dibuat oleh peneliti. Kriteria tersebut terdiri

dari kriteria inklusi dan ekslusi. Berdasarkan kriteria atau pertimbangan yang

dibuat oleh peneliti :

1. Kriteria Inklusi

a. Seluruh bayi BBLR dengan berat 1500 - 2499 gram.

b. Tidak terkait usia gestasi

2. Kriteria Eksklusi

a. Bayi yang baru lahir < 2500 gram

b. Bayi dengan kondisi stabil

31
32

C. Fokus Studi

Pada Penelitian Fokus Studi Kasus ini yaitu Asuhan Keperawatan pada

Klien BBLR dengan Intervensi Utama Pemberian Metode Kangaro Mother

Care di Ruang Teratai RSUD Ulin Banjarmasin.

D. Batas Istilah (Definisi Operasional)

Pemberian Metode Kangoro Mother Care (KMC) yang diberikan kepada

seorang ibu untuk bayinya, agar mempertahankan suhu tubuh normal pada

bayi. Dengan cara ibu menggendong bayi & meletakkan bayi diantara kedua

payudara ibu sehingga kontak langsung kulit bayi & kulit ibu.

E. Lokasi Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian Studi Kasus ini yaitu di ruang Teratai RSUD Ulin

Banjarmasin, penelitian dilakukan selama pembuatan KTI yaitu pada bulan

Februari sampai dengan Maret tahun 2019.

F. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan

data. Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat pengumpulan data

agar dapat memperkuat hasil penelitian, pengumpulan data tersebut antara

lain dapat berupa narasi & tekstural.

1. Teknik Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data studi kasus ini yaitu disajikan dalam bentuk

narasi. Studi kasus ini untuk mengumpulkan datanya melalui melihat buku

status pasien, observasi dan wawancara dengan keluarga pasien. Studi

kasus hari pertama melakukan pengkajian untuk mendapatkan data-data


33

pasien secara menyeluruh, kemudian menentukan masalah yang terjadi

pada pasien dan melakukan implementasi keperawatan yang sesuai

dengan masalah keperawatan yang muncul.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan instrumen yang di gunakan adalah

observasi derajat data pasien, riwayat penyakit pasien, pengkajian,

pemeriksaan fisik, dan data penunjang.

G. Analisa Data

Analisa data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan

data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data dilakukan dengan

cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang

ada dan selanjutnya diruangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis

yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian

yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam dengan keluarga

pasien yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Teknik

analisis dapat juga diperoleh dengan cara observasi oleh peneliti dan studi

dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya di interpretasi oleh

peneliti dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan

rekomendasi dalam intervensi tersebut.

H. Penyajian Data

Penyajian data proposal ini menggunakan analisis deskritif. Analisis

deskritif merupakan prosedur pengolahan data dengan menggambarkan

data dan merangkum sekumpulan data dalam bentuk yang mudah dibaca

dan cepat memberikan informasi yang disajikan dalam bentuk narasi & tabel.
34

I. Etika Studi Kasus

Penelitian dalam pelaksananya tidak beridir senidiri, tetapi saling

berkaitan dan saling mendukung. Beberapa faktor pendukung tersebut agar

penelitian dapat terlaksana antara lain seperti dana dan adanya objek

penelitian. Terlebih bila mengingat bahwa manusia menjadi salah satu objek

penelitian keperawatan, maka penelitian yang melibatkan manusia sebagai

objek penelitian harus memperhatikan hak-hak azazi manusia (Brockopp,

1995).

Peneliti memandang perlu adanya rekomendasi dari pihak lain dengan

mengajukan permohonan izin kepada instansi tempat penelitian, dalam hal

ini di RSUD Ulin Banjarmasin. Setelah dapat persetujuan baru malah

dilakukan penelitian dengan menekankan masalah etik yang meliputi:

1. Informen Concent (lembar persetujuan)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada pasien atau keluarga pasien

yang akan diberikan tindakan. Bila pasien menolak maka peneliti tidak

memaksa dan tetapi menghormati hak-hak pasien.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasian, peneliti tidak akan mencantumkan nama

pasien, tetapi lembaran tersebut diberi kode.

3. Confidentiality (kerahasian)

Kerahasian informasi pasien dijamin oleh peneliti. Hanya kelompok data

tertentu yang akan di lampirkan sebagai hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai