Anda di halaman 1dari 4

Hampir setiap saat kita bertemu dengan makanan. Ya, hampir setiap saat.

Mengapa? Tak lain karena tubuh kita membutuhkan makanan—terutama


makanan sehat—untuk menyuplai energi sehingga kita dapat melakukan
aktivitas kita sehari-hari.

Secara umum, kita memang dianjurkan untuk mengonsumsi makanan


sebesar 2000 kkal lebih satuan energi tiap hari. Namun, hal ini tentunya
relatif tergantung pada kebutuhan kita masing-masing juga, karena setiap
orang memiliki kebutuhan energi yang berbeda-beda.

Akan tetapi sebelum kita mengonsumsi makanan tersebut, hendaknya kita


mengetahui lebih dahulu mengenai cara menyajikan makanan sehat
dengan baik dan benar, selain fakta bahwa kita harus makan makanan
yang bergizi agar tubuh kita terpenuhi kebutuhan nutrisinya sehingga tubuh
pun menjadi sehat.

Perlu kita ketahui, bahwa menurut data Food Standards Agency di Inggris,
ada setidaknya 100 orang meninggal setiap tahunnya karena keracunan
masakannya sendiri, yang umumnya disebabkan oleh bakteri yang
mengontaminasi makanan.

Jadi, itulah mengapa kita harus waspada dan berhati-hati dalam


pengolahan makanan kita sendiri, karena ancaman penyakit dan
keracunan bisa membahayakan nyawa kita.

Lalu, bagaimana ya cara menyajikan makanan dengan benar dan higienis?


Apakah cara kita menyajikan makanan yang kita lakukan sehari-hari
selama ini sudah benar, higienis, dan aman?

Yuk, coba kita cek jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang membuat kita
penasaran di atas pada paparan selanjutnya. Baca artikel ini sampai
selesai ya.

Langkah-langkah penyajian makanan sehat yang perlu kita ketahui


1. Membersihkan makanan dan alat-alatnya
Langkah membersihkan makanan sebelum dimasak sangatlah penting,
karena Anda pasti mengerti betul bahwa kebersihan adalah pangkal dari
kesehatan.

Ya, langkah untuk membersihkan bahan makanan ini bertujuan untuk


menghilangkan berbagai kotoran, yang bisa berupa bakteri, kuman, dan
parasit, yang kalau sampai ikut terkonsumsi akan bisa membahayakan
lantaran bisa menimbulkan penyakit.

Apa saja yang perlu kita perhatikan dan lakukan dalam tahap
membersihkan bahan makanan sebelum dimasak ini? Di antaranya adalah:
 Mencuci tangan. Tangan harus selalu dicuci dengan air mengalir dan
sabun selama 20 detik sebelum dan sesudah menyiapkan makanan
dan sebelum makan. Kuman bisa saja menempel di tangan kita kapan
saja kan?
 Cuci peralatan makan. Seperti halnya tangan, peralatan makan pun
harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan untuk memasak, mulai
dari piring, sendok, talenan hingga meja tempat kita memasak.
Mengapa? Karena kuman setiap saat bisa hinggap di mana pun,
termasuk di peralatan masak yang kita gunakan. Khusus untuk talenan
dan meja, dianjurkan untuk dicuci menggunakan air sabun yang
hangat, karena material peralatan tersebut memungkinkan kuman
masih belum hilang ketika dicuci hanya dengan sabun biasa. Seperti
material kayu, misalnya, terutama ketika digunakan untuk menyiapkan
daging-dagingan., lantaran daging-dagingan lebih berisiko tinggi dapat
menyebarkan kuman. Nanti secara rinci akan kita bahas di langkah
selanjutnya ya.
 Bahan makanan segar, seperti buah dan sayur. Buah-buahan dan
sayur segar sebaiknya dibilas dengan air mengalir.
2. Memisahkan Makanan
Langkah selanjutnya dalam menyajikan makanan dengan sehat dan aman
adalah memisahkan antara makanan satu dengan yang lainnya.

Langkah memisahkan ini merupakan langkah untuk memisahkan antara


makanan tertentu agar tidak terjadi kontaminasi silang.

Misalnya saja, daging. Daging perlu dipisahkan dari makanan lain karena
dapat menyebabkan kontaminasi silang, yaitu proses menyebarnya kuman
dari daging ke makanan yang lain. Kontaminasi silang inilah yang sering
menyebabkan penyakit dari patogen yang ditularkan melalui makanan.

Sekadar contoh, masih menurut data dari Food Standards Agency, jenis
bakteri Campylobacter merupakan jenis bakteri yang paling banyak
menyebar ke 65% daging ayam yang diperjualbelikan di Inggris. Bahkan,
lebih mirisnya lagi, bakteri ini telah ditemukan di 6% daging ayam yang ada
di supermarket.

Maka dari itu, kita harus betul-betul memperhatikan bagian ini. Daging
mentah, unggas, makanan laut, dan telur juga dapat menyebarkan kuman,
karena itu perlu untuk dipisahkan.

Kemudian peralatan yang berhubungan dengan makanan di atas juga


perlu untuk dipisahkan, seperti talenan untuk daging dan sayur harus
berbeda. Kemudian, selanjutnya pisahkan daging, unggas, makanan laut,
dan telur dengan makanan lain saat disimpan di lemari es.

3. Memasak Makanan
Makanan sehat yang aman dikonsumsi perlu dimasak dengan suhu
internal yang cukup tinggi agar kuman-kuman yang berada di makanan
tersebut benar-benar mati.

Melihat warna dan tekstur dari makanan yang dimasak saja sepertinya
kurang cukup untuk bisa mengetahui apakah makanan tersebut sudah
benar-benar masak atau belum.

Oleh karena itu bila perlu, gunakanlah termometer agar kita bisa
mengetahui suhu aman dengan tepat. Ini adalah daftar suhu yang
diperlukan untuk memasak berbagai makanan sehat:

 63°C untuk seluruh potongan daging sapi, daging sapi muda dan
daging domba.
 71°C untuk daging giling, seperti daging sapi.
 74°C untuk semua unggas termasuk ayam dan bebek.
Setelah selesai menggunakan termometer, cucilah segera termometer
dengan air agar mencegah kontaminasi silang.

4. Mendinginkan Makanan
Jika makanan kita ternyata belum habis, maka kita harus segera
menyimpannya ke dalam kulkas atau lemari es, agar tetap segar dan aman
jika ingin dimakan kembali nanti.

Sesegeralah mungkin simpan, setidaknya dalam waktu kurang dari dua


jam setelah dimasak. Jangan biarkan makanan terbuka di udara
semalaman.

Namun, ada yang perlu untuk diperhatikan, yaitu biarkan hidangan panas
untuk dingin sebentar sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Suhu kulkas
pun harus diatur, naikkan suhunya hingga 5 derajat Celcius.

Seandainya Anda jarang melakukan hal ini karena makanan yang dimasak
biasanya selalu langsung habis, maka langkah ini bisa diabaikan, dan kita
bisa lanjutkan ke langkah berikutnya.

5. Menghangatkan Makanan
Nah, kalau kita sudah memasukkan makanan dan membiarkannya
mendingin di dalam lemari es, maka saat kita ingin memakannya lagi, kita
harus mencairkannya terlebih dulu.

Namun, harap diingat, bahwa tidak semua makanan bisa dipanaskan


kembali. Beberapa bahan makanan yang boleh dipanaskan lagi adalah
makanan dengan bahan daging, susu, krim, saus, dan pasta.

Ada beberapa bahan makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan lagi.


Salah satunya adalah nasi. Nasi bisa terkontaminasi oleh bakteri yang
bernama Bacillus Cereus, yang sebenarnya mati jika terkena suhu panas,
namun bisa saja meninggalkan spora yang beracun sekaligus tahan
terhadap suhu panas.

Bahan makanan lain yang sebaiknya tak dipanaskan untuk yang kedua kali
adalah:

 Bayam, karena ada kandungan nitrit yang akan muncul pada


pemanasan kedua yang berbahaya
 Seledri, yang kandungan nitratnya juga akan berubah menjadi nitrit.
 Kentang, yang berpeluang ditumbuhi oleh bakter C. Botulinum yang
bisa membuat kita merasa lemas dan pandangan kabur.
 Jamur, lantaran bisa mengubah komposisi proteinnya sehingga malah
mengganggu pencernaan.
 Makanan bersantan, karena akan mengubah lemak baiknya menjadi
lemak jahat yang berbahaya untuk kolesterol.
Untuk memanaskannya, akan lebih baik jika makanan Anda panaskan
dengan dimasak di atas kompor, ketimbang dipanaskan dalam microwave.
Pasalnya, pemanasan dengan microwave berisiko hanya panas di bagian
permukaan saja, tidak sampai ke bagian dalam, sehingga akan berpeluang
terhadap perkembangbiakan bakteri.

Nah, demikianlah langkah-langkah tepat dalam menyajikan makanan sehat


dengan aman.

Jadi, apakah cara menyajikan makanan sehat Anda selama ini sudah
benar? Seandainya belum, tak mengapa. Anda bisa memulainya hari ini.
Tak pernah ada kata terlambat, bukan?

Salam sehat!

Anda mungkin juga menyukai