Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT PARU MANGUHARJO MADIUN


NOMOR :
TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
DIREKTUR RUMAH SAKIT PARU MANGUHARJO MADIUN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA TIMUR

Menimbang :
a. bahwa dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka kesehatan
merupakan salah satu bidang pemerintahan yang wajib
dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi. Hal ini berarti bahwa
Pemerintah Provinsi bertanggungjawab sepenuhnya dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan di wilayahnya;
b. bahwa Rumah Sakit Paru Manguharjo Madiun sebagai salah satu
sarana kesehatan yang memberikan pelayanan pada masyarakat
memiliki peran yang strategis dalam mempercepat peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit Paru
Manguharjo Madiun dituntut untuk memberikan pelayanan yang

SPM RSPM MADIUN 1


bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat;
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,
maka perlu ditindak lanjuti dengan disusunnya Standar Pelayanan
Minimal bagi Rumah Sakit Paru Manguharjo Madiun yang akan
melaksanakan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a,
b, dan c diatas maka perlu menetapkan Peraturan Gubernur Jawa
Timur tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Paru
Manguharjo Madiun yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

Mengingat :
1. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang perbendaharaan
Negara ( Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, tambahan
lembaran Negara RI Nomor 4355 );
2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4400);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang

SPM RSPM MADIUN 2


(Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4548);
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara RI Tahun
2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4502)
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4578)
8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4502)
9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan
dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara RI
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
4614)
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah Daerah, Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28
Tahun 2004 tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

SPM RSPM MADIUN 3


15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan
Minimal;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2009 tentang pedoman tarif pelayanan Kesehatan bagi peserta PT.
Askes dan keluarganya di Puskesmas, Balai Kesehatan
Masyarakat dan Rumah Sakit Daerah;
19. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 118 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur;
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005
tentang Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Timur.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR TENTANG


STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT
PARU MANGUHARJO MADIUN

SPM RSPM MADIUN 4


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan amanat Pasal 28 H, ayat (1) Perubahan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah
ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Rumah Sakit Paru Manguharjo (RSPM) Madiun sebagai salah satu
fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggaraan upaya kesehatan. Berbagai jenis tenaga kesehatan
dengan perangkat keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama
lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang
sangat pesat yang perlu diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka
pemberian pelayanan yang bermutu standar. Pada hakekatnya RSPM
Madiun berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Fungsi dimaksud memiliki makna tanggung
jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah
dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005
tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal BAB I ayat 6 menyatakan: Standar Pelayanan Minimal yang
selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal. Ayat 7. Indikator SPM
adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang
digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak
dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan,
proses, hasil dan atau manfaat pelayanan.

SPM RSPM MADIUN 5


Ayat 8. pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yang
mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarkat dalam
kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan.
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa yang
dimaksud dengan standar pelayanan minimal adalah tolok ukur kinerja
dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi Jawa Timur;
2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur;
4. Pelayanan Rumah Sakit Paru Manguharjo Madiun yang selanjutnya
disebut RSPM Madiun adalah pelayanan yang diberikan oleh Rumah
Sakit Paru manguharjo Madiun kepada masyarakat yang meliputi
pelayanan kesehatan paru baik Kesehatan Masyarakat maupun
Kesehatan Perorangan strata kedua diwilayah kerjanya.
5. Urusan Pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang
menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan
pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut
yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani,
memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat;
6. Pelayanan Gawat Darurat (emergency) adalah pelayanan kesehatan
tingkat lanjutan yang harus diberikan secepatnya untuk mengurangi
risiko kematian atau cacat;
7. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan adalah pelayanan kesehatan
perorangan yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik yang

SPM RSPM MADIUN 6


dilaksanakan pada PPK tingkat lanjutan sebagai rujukan dari PPK
tingkat pertama untuk keperluan, observasi, diagnosis, pengobatan,
rehabilitasi medik dan/atau pelayanan medis lainnya tanpa menginap
di ruang perawatan;
8. Pelayanan Satu Hari (One Day Care) adalah pelayanan yang
dilakukan untuk penderita yang sudah ditegakkan diagnosa secara
definitif dan perlu mendapat tindakan atau perawatan semi intensif
(observasi) setelah 6 jam sampai dengan 24 jam;
9. Pelayanan Pasien Miskin adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada masyarakat miskin dan tidak mampu sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
10. Pelayanan Administrasi dan Manajemen adalah pelayanan yang
diberikan untuk penyelesaian administrasi dan manajemen;
11. Pelayanan Rekam Medik adalah pelayanan yang diberikan untuk
pengisian dokumen rekam medik pelayanan;
12. Pelayanan farmasi adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien
untuk mendapatkan obat secara paripurna;
13. Pelayanan obat paripurna adalah pelayanan pemberian obat kepada
pasien sesuai dengan indikasi, peresepan, penjelasan dan waktu yang
ditentukan;
14. Pelayanan Radiologi adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien
sesuai dengan indikasi pemeriksaan medis untuk menegakkan
diagnosa secara radiologi;
15. Pelayanan Laboratorium adalah pelayanan yang diberikan kepada
pasien sesuai dengan indikasi pemeriksaan medis untuk menegakkan
diagnosa secara laboratorium;
16. Pelayanan Rehabilitasi Medik adalah pelayanan yang diberikan untuk
pemeliharaan kesehatan pasien dalam bentuk fisiotherapi;
17. Pelayanan Pemeliharaan Sarana RSPM adalah pelayanan untuk
pemeliharaan sarana kesehatan;

SPM RSPM MADIUN 7


18. Pelayanan Pengolahan Limbah adalah pelayanan untuk pengolahan
limbah RSPM, baik Limbah Medis maupun Limbah Non Medis;
19. Pelayanan Konseling adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien
dalam bentuk konsultasi kesehatan antara lain gizi, kesehatan
lingkungan dan penyakit paru;
20. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal;
21. Rencana Pencapaian SPM adalah target pencapaian SPM yang
dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
RKPD, Renstra-SKPD, dan Renja-SKPD untuk digunakan sebagai
dasar perhitungan kebutuhan biaya dalam penyelenggaraan
pelayanan dasar;
22. Mutu Pelayanan Kesehatan adalah kinerja pelayanan kesehatan dapat
menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan standar
dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.
23. Dimensi mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian
terhadap jenis dan mutu pelayanan dilihat dari akses, efektifitas,
efisiensi, keselamatan dan keamanan, kenyamanan, kesinambungan
pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar manusia berdasar
standar WHO.
24. Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh
suatu organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa
pelayanan atau barang kepada pelanggan.
25. Indikator kinerja adalah variabel yang dapat dipergunakan untuk
mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan
pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau
tolok ukur prestasi kuantitatif/kualitatif yang digunakan untuk mengukur

SPM RSPM MADIUN 8


terjadinya perubahan terhadap besaran target atau standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
26. Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan
sesuatu yang harus dicapai.
27. Definisi operasional adalah uraian yang dimaksudkan untuk
menjelaskan pengertian dari indikator.
28. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari
sumber data untuk setiap indikator.
29. Periode analisa adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap
indikator kinerja yang dikumpulkan.
30. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam
rumus indikator kinerja.
31. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam
rumus indikator kinerja.
32. Target atau nilai adalah ukuran mutu atau kinerja yang diharapkan bisa
dicapai.
33. Sumber data adalah sumber bahan nyata atau keterangan yang dapat
dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan.
34. Keamanan adalah proses dan produk pelayanan publik memberikan
rasa aman dan mengurangi risiko cedera, infeksi, efek samping atau
bahaya lain yang berkaitan dengan pelayanan.
35. Akses adalah tempat dan lokasi serta sarana yang memadai, mudah
dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informatika.
36. Kenyamanan adalah lingkungan pelayanan yang tertib, teratur,
disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang
indah dan sehat, serta dilengkapi fasilitas pendukung pelayanan
(parkir, toilet, tempat ibadah, dll).
37. Efisiensi adalah suatu keadaan yang menunjukkan tercapainya
perbandingan terbalik antara masukan dan keluaran dalam suatu
penyelenggaraan pelayanan publik.

SPM RSPM MADIUN 9


38. Efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik itu
dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun misi organisasi.
39. Kompetensi adalah kesesuaian antara kemampuan petugas dengan
fungsi dan tugas.
40. Kesinambungan pelayanan adalah jaminan bahwa pelanggan akan
menerima pelayanan yang lengkap yang dibutuhkan tanpa interupsi,
berhenti atau mengurangi prosedur diagnosa dan terapi.
41. Hubungan antar manusia adalah dimensi hubungan antar manusia
berkaitan dengan interaksi antara petugas kesehatan dan pasien,
manajer dan petugas dan antara tim kesehatan dengan masyarakat.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
1. Standar Pelayanan Minimal dimaksudkan untuk panduan RSPM
Madiun dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pengawasan pertanggungjawaban penyelenggaraan
Standar Pelayanan Minimal RSPM Madiun
2. Standar Pelayanan Minimal bertujuan agar masyarakat mendapatkan
pelayanan yang bermutu, cepat, profesional dan sesuai standar dan
masyarakat dapat mengukur sejauh mana RSPM Madiun dapat
memenuhi kewajibannya.

SPM RSPM MADIUN 10


BAB III
JENIS PELAYANAN, INDIKATOR, STANDAR (NILAI),
BATAS WAKTU PENCAPAIAN DAN
URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Bagian Kesatu
Jenis Pelayanan
Pasal 3
1. RSPM Madiun mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan
dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif), pemulihan
(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya
pencegahan (preventif), peningkatan (promotif) serta upaya rujukan.
Jenis pelayanan RSPM Madiun meliputi :
a. Pelayanan Gawat Darurat
b. Pelayanan Rawat Jalan
c. Pelayanan One Day Care
d. Pelayanan Pasien Miskin
e. Pelayanan Administrasi dan Manajemen
f. Pelayanan Rekam Medik
g. Pelayanan Farmasi
h. Pelayanan Radiologi
i. Pelayanan Laboratorium
j. Pelayanan Rehab Medik
k. Pelayanan Pemeliharaan Sarana RSPM Madiun
l. Pelayanan Pengolahan Limbah
m. Pelayanan Konseling

Bagian Kedua
Indikator, Standar (Nilai), Batas Waktu Pencapaian
Dan Uraian Standar Pelayanan Minimal

SPM RSPM MADIUN 11


Pasal 4
Indikator, Standar (Nilai), Batas Waktu Pencapaian dan Uraian Standar
Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud tercantum dalam lampiran
peraturan Gubernur ini.

BAB IV
PELAKSANAAN

Pasal 5
1. RSPM Madiun yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) wajib melaksanakan pelayanan
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal dalam Peraturan Gubernur
ini.
2. Direktur Unit Pelaksana Teknis RSPM Madiun bertanggungjawab
dalam penyelenggaraan pelayanan yang dipimpinnya sesuai Standar
Pelayanan Minimal dalam Peraturan Gubernur ini.
3. Penyelenggaraan pelayanan yang sesuai Standar Pelayanan Minimal
dilakukan oleh tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.

BAB V
PENERAPAN

Pasal 6
1. Direktur RSPM Madiun menyusun rencana bisnis anggaran, target,
serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan
tahunan Balai yang dipimpinnya berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal.
2. Setiap unit kerja pelayanan dan administrasi manajemen RSPM
Madiun menyusun rencana bisnis anggaran, target, serta upaya

SPM RSPM MADIUN 12


dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan tahunan
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal.
3. Setiap pelaksanaan pelayanan menyelenggarakan pelayanan yang
menjadi tugasnya sesuai Standar Pelayanan Minimal

BAB VI
PEMBINAAN

Pasal 7
1. Pembinaan RSPM Madiun yang menerapkan PPK-BLUD dilakukan
oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur;
2. Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa fasilitasi,
pemberian orientasi umum, petunjuk teknis, bimbingan teknis,
pendidikan dan latihan atau bantuan teknis lainnya yang mencakup:
a) Perhitungan sumber daya dan dana yang dibutuhkan untuk
mencapai Standar Pelayanan Minimal;
b) Penyusunan rencana pencapaian Standar Pelayanan Minimal dan
penetapan target tahunan pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
c) Penilaian prestasi kerja pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
dan
d) Pelaporan prestasi kerja pencapaian Standar Pelayanan Minimal.

SPM RSPM MADIUN 13


BAB VII
PENUTUP

Pasal 12
Peraturan Direktur Rumah Sakit Paru Manguharjo Madiun ini berlaku
pada tanggal ditetapkan.

MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PARU
PROVINSI JAWA TIMUR MANGUHARJO MADIUN

Dr. dr. KOHAR HARI SANTOSO, Sp.An. KIC. KAP drg. F. HENRY CHRISTYANTO, M.Kes
Pembina Utama Madya Pembina Tk I
NIP. 19611203 198802 1 001 NIP. 19621023 199003 1 004

SPM RSPM MADIUN 14

Anda mungkin juga menyukai