Anda di halaman 1dari 29

PANDUAN PELAYANAN

GERIATRI TINGKAT
SEDERHANA
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,
Puji syukur kami ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Sang Hyang Widhi
Wasa karena berkat rahmat-NYA kami dapat menyusun Program Kerja Tim Geriatri
Rumah Sakit Ari Canti pada Tahun 2019.
Program Kerja Tim Geriatri ini digunakan sebagai Acuan dalam melaksanakan
kegiatan kerja Tim Geriatri terhadap pasien Lanjut Usia di Rumah Sakit Ari Canti,
dengan memberikan pelayanan yang professional, berkualitas, dan bermutu yang dapat
membantu proses kesembuhan pasien dalam pengobatannya di Rumah Sakit Ari Canti.
Program Kerja ini masih memerlukan penyempurnaan, untuk itu masukan dan
saran sangat diharapkan demi kesempurnaan Program Kerja Tim Geriatri ini

Om Santhi, Santhi, Santhi Om

Gianyar, Juli 2019

Tim Penyusun

i2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................................i


Daftar Isi .....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................................1
C. Pengertian Geriatri......................................................................................................2
BAB II RUANG LINGKUP........................................................................................................3
BAB III TATA LAKSANA..........................................................................................................4
A. Pelayanan Geriatri.......................................................................................................4
B. Geriatri Giants ..........................................................................................................24
BAB IV Dokumentasi.................................................................................................................26

ii

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi yang dihormati, bukan saja
karena nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat, tetapi juga karena lansia
tergolong dalam kelompok yang rentan. Penghormatan tersebut dapat berupa pemberian fasilitas
dan pelayanan khusus dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka sebagaimana
diatur dalam Pasal8 UU Nomor 39 Tahun 1999. Salah satu wujudnya adalah tersedianya fasilitas
dan pelayanan khusus di rumah sakit berupa kursi roda, lift khusus, toilet, jalan/akses bagi lansia
yang bertongkat, tangga, fasilitas lain, dan layanan khusus berupa “Pelayanan Geriatri”. Data
menunjukkan, jumlah lansia di Indonesia, baik itu di pedesaan maupun di perkotaan terus
meningkat. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah lansia perempuan 9,5 juta lebih banyak
dibanding lansia laki-laki 8,2 juta. Penyebabnya adalah angka harapan hidup perempuan lebih
tinggi jika dibanding dengan angka harapan hidup laki-laki. Keberhasilan pembangunan di
bidang kependudukan, pendidikan, kesehatan, dan program-program terkait, berdampak pada
menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya usia harapan hidup. Peningkatan usia lanjut
sering disertai dengan meningkatnya berbagai penyakit dan ketidakmampuan (disability),
sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan dengan waktu yang cukup lama, sedangkan
fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi lansia di rumah sakit masih sangat kurang.

B. TUJUAN
Panduan Pelayanan Geriatri disusun agar ada standar pelayanan kesehatan bagi lansia
yang populasinya sudah semakin meningkat, yaitu :
1. Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf yang setinggi-tingginya, sehingga
terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan;
2. Memelihara kesehatan melalui aktivitas fisik dan mental;
3. Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk dapat mengenal dan
menegakkan\ diagnosa yang tepat dan dini, bila dijumpai suatu kelainan;
4. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lansia yang menderita penyakit atau
gangguan kesehatan, dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu
pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal);
5. Bila para lansia sudah sampai stadium terminal/penyakit atau gangguan kesehatan sudah
tidak dapat disembuhkan, ilmu ini mengajarkan untuk tetap memberikan bantuan yang

1
simpatik dan perawatan dengan penuh pengertian, (dalam akhir hidupnya memberikan
bantuan moril dan perhatian yang maksimal, sehingga kematiannya berlangsung dengan
tenang);
6. Memberdayakan kemandirian penderita dalam waktu lama dan mencegah disabilitas-
handicap diwaktu mendatang. Sifat dari asesmen ini tidak sekedar multi-disiplin tetapi juga
interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas pelayanan kesehatan.

C. PENGERTIAN
1. Gerontologi: cabang ilmu yang membahas/menangani tentang proses penuaan/masalah yang
timbul pada orang yang berusia lanjut.
2. Pasien Geriatri: orang tua berusia diatas 60 tahun yang memiliki penyakit lebih dari 2
(dua)/majemuk/multipatologi akibat gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan atau kondisi
social yang bermasalah.
3. Konsep/pengertian secara bertingkat dari mundurnya kemandirian lansia yaitu :
a. Hambatan (impairment) adalah setiap kehilangan atau kelainan,baik
psikologik,fisiologik,maupun struktur atau fungsi anatomik;
b. Disabilitas adalah semua restriksi atau kekurangan dalam kemampuan untuk melakukan
kegiatan yang dianggap dapat dilakukan oleh orang normal.
c. Handicap adalah ketidakmampuan seseorang sebagai akibat impairment/disabilitas
sehingga membatasinya untuk melaksanakan peranan hidup secara normal (berhubungan
erat dengan usia,jenis kelamin, dan faktor-faktor sosial budaya);
4. Asesmen Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai aspek medik,
fungsional, psikososial, dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka menyusun program
pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional.
5. Tim Geriatri adalah suatu tim multidisipliner yang bekerja secara multidisipliner,
interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan usia lanjut.Tim ini minimal terdiri atas
dokter geriatris atau internis/dokter umum yang dilatih juga dokter spesialis
psikologis,perawat yang telah mendapatkan pelatihan geriatri, fisioterapi,nutrisionis dan
farmasi.

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Ari Canti meliputi :


1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2. Dokter Spesialis Penyakit Bedah

2
3. Dokter Spesialis penyakit Mata
4. Dokter Spesialis Penyakit Syaraf
5. Dokter Spesialis Penyakit THT
6. Dokter Spesialis Penyakit Mata
7. Dokter Spesialis Obsgyn
8. Instalasi Rawat Jalan
9. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
10. Unit Pendaftaran/Admision
11. Fisioterapi

BAB III
TATALAKSANA

A. PELAYANAN GERIATRI

3
1. Batasan Pelayanan Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan
pendekatan interdisiplin yang mencakup aspek medik promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta aspek sosial dan psikologik pada pasien usia lanjut.
a. Pelayanan Geriatri Sederhana adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang
mempunyai kegiatan hanya berupa pelayanan poliklinik. Pelayanan tersebut diberikan
oleh Tim Geriatri yang minimal terdiri dari :
1) Dokter Umum yang telah mendapat pelatihan geriatri;
2) Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
3) Tim Rehabilitasi Medik, minimal fisioterapis.
b. Pelayanan Geriatri Sedang adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai
kegiatan poliklinik, day hospital sesuai dengan kemampuan rumah sakit. Pelayanan
tersebut diberikan oleh Tim Geriatri yang minimal terdiri dari :
1) Dokter Spsesialis Penyakit Dalam yang telah mendapat pelatihan geriatri;
2) Tim Rehabilitasi Medik yang ada.
c. Pelayanan Geriatri Lengkap adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang
mempunyai kegiatan pelayanan poliklinik, day hospital, ruang geriatri akut dan
pelatihan-pelatihan. Pelayanan tersebut diberikan oleh :
1) Konsultan geriatri/dokter spesialis kesehatan usia lanjut;
2) Tim Rehabilitasi Medik, yaitu dokter spesialis rehabilitasi medik/dokter umum
yang dilatih rehabilitasi medik, fisoterapis, okupasi terapis, ortotisprostetis, terapi
wicara, psikologi dan pekerja sosial;
3) Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
4) Nutrisionis;
5) Asisten farmasi;
6) Disyaratkan pula harus memiliki akses ke Instalasi Rehabilitasi Medik yang
lengkap di rumah sakit yang sama.
d. Pelayanan Geriatri Sangat Lengkap atau Paripurna adalah suatu bentuk pelayanan
geriatric yang memberikan pelayanan poliklinik, day hospital, ruang geriatri akut dan
kronis, pendidikan, serta penelitian dan pengembangan; Tenaga Tim Geriatri Paripurna
sama dengan Tim Geriatri Lengkap, akan tetapi ditambah tenaga untuk penelitan,
pengembangan, dan konsultasi hukum. Seperti pada Pelayanan Geriatri Lengkap, pada
Pelayanan Geriatri Paripurna disyaratkan pula untuk mempunyai akses ke Instalasi
Rehabilitasi Medik yang lengkap. Yang diwajibkan untuk melakukan penelitian adalah
tingkat pelayanan sangat lengkap saja, sedangkan tujuan penelitian adalah untuik

4
pengembangan ilmu geriatri. Tingkat pelayanan dibawahnya boleh dilaksanakan
penelitian yang lebih sederhana

2. Alur Pelayanan Geriatri Tingkat Sederhana

5
6
Bagan Alur
Pendaftaran Pasien Lanjut
Usia
↓↓

Triase di
setiap
Poliklinik
Rawat Jalan
Departemen
/ UGD - Asesment
dan
Konsultasi

- Kuratif
Asesmen - Intervensi
geriatri
komprehensif
oleh Tim
terpadu poli
geriatri


Masalah
Rencana
Geriatri
Tatalaksana Home care/
- Kondisi medis
Komprehensif Asuhan
umum
oleh Tim → Rumah →
- Status
terpadu Poli
fungsional
Geriatri
- psikiatri: Status
mental, fungsi
kognitif
- sosial dan

3. Jenis Pelayanan Geriatri


a. Poliklinik Geriatri
Tempat ini memberikan jasa pengadaan asesmen, tindakan kuratif sederhana dan
konsultasi bagi penderita rawat jalan, baik dari masyarakat, puskesmas, maupun
antar poliklinik.Tenaga minimal yang dibutuhkan adalah dokter umum/internis
yang telah mendapat kursus geriatri atau dokter spesialis geriatri/geriatrism,
seorang perawat, dan seorang petugas sosial medik.
b. Bangsal Geriatri Akut;
Bangsal Geriatri merawat pasien usia lanjut yang menderita penyakit akut atau
semi akut, antara lain : stroke akut,pneumonia,asidosis,penyakit jantung kongestif,

7
dan lainlain. Pasien lansia dilakukan asesment,tindakan kuratif dan rehabilitasi
oleh Tim Geriatri. Ketenagaan di bangsal ini tergantung dari jumlah tempat tidur
dan kompleknya pelayanan yang diberikan,minimal ada tenaga geriatris atau
tinternis yang mendapat kursus geriatri,perawa t1 (satu) TT minimal 1 (satu)
perawat,tenaga rehabilitasi (FT,OT,TW,PSM). Bisa ditambahkan ke dalam tim
tersebut psikolog,nutrision,tenaga farmasi, dan tenaga lain sesuai kebutuhan
rumah sakit. Tenaga di bangsal akut ini melayani konsultasi dari bangsal lain yang
membutuhkan.
c. Rehabilitasi Medik;
Rehabilitasi medik adalah pelayanan terpadu dengan pendekatan
medik,psikososial,edukasional, dan vokasional untuk mencapai kemampun
fungsional semaksimal mungkin. Penyakit pada usia lanjut mempunyai
kecenderungan terjadi kecacatan,sehingga oleh WHO selalu diharapkan
penegakan diagnosis pasien usia lanjut dalam aspek impairment,disabilitas dan
handikap,sehingga rehabilitasi medik merupakan aspek penting dalam pelayanan
lansia dan harus dilaksanakan secepat mugkin sejakpasien masuk sampai pulang
sesuai kebutuhannya. Untuk memulai program rehabilitasi medik pada
lansia,tenaga profesional harus mengetahui kondisi lansia saat itu juga,baik
penyakit yang menyertai maupun kemampuan fungsional yang mampu
dilakukan.Banyak instrument untuk menilai kemampuan seorang lansia,salah satu
diantaranya adalah Index Katz yang cukup sederhana dan mudah diterapkan untuk
menilai kemampuan fungsional AKS (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari) dan juga
untuk meramalkan prognosis dari berbagai macam penyakit pada golongan lansia.

Adapun aktivitas yang dinilai adalah :


1) Bathing
- Mandiri : memerlukan bantuan hanya pada satu bagian tubuh atau dapat
melakukan sendiri secara menyeluruh.
- Tergantung : memerlukan bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh atau
tidak dapat mandi sendiri.
2) Dressing
- Mandiri: menaruh,mengambil,memakai dan menanggalkan pakaian sendiri
serta menalikan sepatu sendiri.
- Tergantung : tidak dapat berpakaian sebagian.

8
3) Toiletting
- Mandiri : pergi ke toilet, duduk sendiri di kloset, memakai pakaian dalam,
membersihkan kotoran.
- Tergantung : mendapat bantuan orang lain.
4) Transfering
- Mandiri : berpindah dari dan ke tempat tidur,dari dan ke tempat duduk
(memakai/tidak memakai alat bantu).
- Tergantung : tidak dapat melakukan sendiri/dengan bantuan.
5) Continence
- Mandiri : dapat mengontrol buang air besar dan kecil.
- Tergantung : tidak dapat mengontrol sebagian atau seluruhnya dengan
bantuan manual atau kateter.
6) Feeding
- Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang lainnya dan
memasukkan ke dalam mulut (tidak termasuk kemampuan memotong
daging daging dan menyiapkan makanan seperti mengoleskan mentega pada
roti).
- Tergantung : memerlukan bantuan untuk makan atau tidak dapat makan
sendiri secara parenteral. Dari kemampuan melaksanakan 6 (enam) aktivitas
dasar tersebut di atas,kemudian diklasifikasikan menjadi 7 (tujuh) tahapan
yangdisebut sesuai dengan aktivitas yang dikerjakan sendiri,atau disebut
juga Index Katz yang secara berurutan adalah sebagai berikut :
1) Index Katz A: mandiri untuk 6 (enam) aktivitas;
2) Index Katz B: mandiri untuk 5 (lima) aktivitas;
3) Index Katz C: mandiri,kecuali “bathing” dan 1 (satu) fungsi lain;
4) Index Katz D : mandiri,kecuali “bathing,dressing” dan 1 (satu) fungsi
lain;
5) Index Katz E : mandiri,kecuali “bathing,dressing,toileting” dan 1 (satu)
fungsi lain;
6) Index Katz F : mandiri,kecuali “bathing,dressing,toileting,transfering”,
dan 1 (satu) fungsi lain;
7) Index Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 enam) aktivitas.
d. Bangsal Geriatri Kronis;

9
Bangsal ini diperlukan untuk merawat pasien usia lanjut dengan penyakitkronis
yang memerlukan rawat inap dalam jangka waktu lama dan memerlukan biaya
sangat tinggi mengingat turn over ratenya yang sangat rendah (sementara ini
rumah sakit memfasilitasi di bangsal internis).
e. Pendidikan dan Riset.
Hal ini merupakan suatu bagian inplisit dari suatu pemberian pelayanan geriatri,
antara lain : dilaksanakan untuk pendidikan tenaga paramedis,medis,terapis
rehabilitasi, dan berbagai riset yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan
dan pengembangan ilmu geriatri.

4. Assesment Geriatri;
Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai aspek
medik,fungsional,psikososial dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka
menyusun program pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional. Asesmen
ini bersifat tidak sekedar multi-disiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi
serasi antar disiplin dan lintas pelayanan kesehatan.

5. Yang perlu Mendapatkan Pelayanan Geriatri :


a. Menderita lebih dari satu penyakit kronis atau degenerative dengan atau tanpa
disertai penyakit akut;
b. Menghadapi kesulitan untuk berjalan (instability), mengalami jatuh (falls), atau
imobilisasi (bedridden);
c. Menghadapi masalah untuk merawat diri sendiri (self care). seperti kesulitan
makan atau berpakaian;
d. Mengalami penurunan daya ingat (memory) dini atau gangguan tingkah laku
(behavior) dini;
e. Masalah kesehatan lain seperti osteoporosis, penyakit parkinson, arthritis,
gangguan berkemih (inkontinensia urine), atau gangguan buang air besar.

6. Prinsip-Prinsip Pelayanan Geriatri adalah sebagai berikut :


a. Pendekatan menyeluruh (biopsikososialspiritual);
b. Orientasi terhadap kebutuhan klien;
c. Diagnosis secara terpadu;
d. Team work (koordinasi);

10
e. Melibatkan keluarga dalam pelaksanaannya.

7. Kriteria Pelayanan Lansia;


a. Komprehensif: adanya dukungan finansial yang adekuat, perawatan sehari-hari,
pelayanan kesehatan yang memadai, pendidikan kesehatan, perawatan keluarga,
kebutuhan rekreasi dan aktifitas fisik dan pelayanan transportas;
b. Adanya kerjasama/terkoordinasi lintas program/sektoral;
c. Mudah dijangkau;
d. Memperhatikan kualitas pelayanan.

8. Tata Laksana Assesment Lansia;


Assesment Lansia adalah suatu rangkaian kegiatan proses keperawatan yang:
a. Ditujukan kepada usia lanjut;
b. Meliputi kegiatan pengkajian, dengan memperhatikan kebutuhan fisik, psikologis,
sosial dan spiritual;
c. Menganalisis masalah dan merumuskan diagnosis keperawatan;
d. Membuat perencanaan;
e. Melaksanakan implementasi dan melakukan evaluasi.

9. Tujuan Assesment Usia Lanjut;


a. Menegakkan :
1) Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat fisiologik; 12
2) Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat patologik;
3) Dan melakukan terapi atas kelainan tersebut.
b. Menegakkan adanya gangguan organ/sistem
(impairment),ketidakmampuan (disabilitas) dan ketidakmampuan sosial
(handicap) untuk dapat dilakukan terapi dan/atau rehabilitasi.
c. Untuk mengetahui sumber daya sosial ekonomi dan lingkungan yang dapat
digunakan untuk penatalaksanaan penderita tersebut.

11
10. Proses Assesment Usia Lanjut;
a. Pengkajian
Nama :
Alamat :
Jenis kelamin :
Umur : th
Status : (1) Menikah(2)Tidak menikah(3)Janda (4) Duda
Agama : (1) Islam(2) Protentas(3) Hindu(4) Katolik (5) Budha
Suku : (1)Jawa(2)Madura(3)lain-lain,sebutkan.... Tingkat pendidikan : (1) Tidak tamat
SD(2) Tamat SD(3) SMP (4)SMU(5) PT(6)Buta huruf

12
Sumber pendapatan : (1) PNS(2) Wiraswasta(3)Lainlain.............

Keluarga yang dapat dihubungi :


Jumlah anak Pekerjaan Tempat tinggal
1.
2.

Kondisi Lingkungan/Rumah :
􀀀 Lantai licin/tidak;
􀀀 Penerangan cukup/tidak;
􀀀 Jarak kamar mandi dengan kamar pasien.

Riwayat Pekerjaan : ……………………………………………

b. Riwayat Kesehatan
Keluhan yang dirasakan saat ini : (1) Nyeri dada(2) Pusing(3) Batuk(4) Panas(5) Sesak(6)
Gatal(7) Diare (8) Jantung berdebar(9) Nyeri sendi(10)Penglihatan kabur(11)
Lainlain....................................................

Apa keluhan yang anda rasakan tiga bulan terakhir : (1) Nyeri dada (2) Pusin (3) Batuk
(4) Panas (5) Sesak (6) Gatal(7) Diare (8) Jantung berdebar (9) Nyeri sendi (10) Penglihatan
kabur

Penyakit saat ini :


(1) Sesak nafas/PPOM(2) Nyeri Sendi/Rematik(3)Diare (4)Penyakit kulit(5) Jantung (6)
Mata (7) DM (8) Hipertensi (9)Lain-lain......................................

Kejadian Penyakit 3 bulan terakhir :


(1) Sesak nafas/PPOM(2) Nyeri Sendi/Rematik(3) Diare (4) Penyakit kulit(5) Jantung (6)
Mata (7) DM (8) Hipertensi (9) Lain-lain ..................................

Status Gizi :
- Sehari makan berapa kali.....
- Habis berapa porsi.....

13
- Makan sendiri/dengan bantuan.....

c. Status Fisiologis
Postur Tulang Belakang Lansia : (1) Tegap (2) Membungkuk (3) Kifosis(4) Skoliosis(5)
Lordosis

Tanda-tanda vital (1) Suhu(2) Tekanan darah(3) Nadi(4) Respirasi(5) Berat badan (6) Tinggi
badan (7) IMT

Status Gizi :
- Sehari makan berapa kali.....
- Habis berapa porsi.....
- Makan sendiri/dengan bantuan.....

d. Pengkajian Head To Toe


1) Kepala
Kebersihan : kotor/bersih
Kerontokan rambut : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………..

2) Mata
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : Kabur/tidak
Peradangan : Ya/tidak
Riwayat katarak : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ………………………………………
Penggunaan kacamata : ya/tidak

3) Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak

14
Penciuman : terganggu/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………….

4) Mulut dan Tenggorokan


Kebersihan : baik/tidak
Mukosa : kering/lembab
Peradangan/stomatitis : ya/tidak
Gigi geligi : karies/tidak,ompong/tidak
Radang gusi : ya/tidak
Kesulitan mengunyah: ya/tidak
Kesulitan menelan : ya/tidak

5) Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
Jika terganggu, jelaskan :……………………………………..
Keluhan lain : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………….

6) Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak
JVD : ya/tidak
Kaku kuduk : ya/tidak

7) Dada
Bentuk dada : normal chest/barrel
chest/pigeon chest/lainnya
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
Suara jantung tambahan : ada/tidak
Ictus cordis : …………………

15
8) Abdomen
Bentuk : distend/flat/lainnya
Nyeri tekan : ya/tidak
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
Bising usus : ada/tidak, frekwensi: ….. kali/menit
Massa : ya/tidak, region

9) Genetalia
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid: ya/tidak
Hernia : ya/tidak

10) Ekstremitas
Kekuatan otot : (skala 1 – 5 )
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : Melawan grafitasi dengan sokongan
3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh Rentang gerak : maksimal/terbatas
Deformitas : ya/tidak, jelaskan…………………………....
Tremor : ya/tidak
Edema kaki : ya/tidak, pitting edema/tidak
Alat bantu : ya/tidak,jenis : ………………………………

NO ASPEK PENILAIAN KETERANGAN NILAI

NO ASPEK PENILAIAN KETERANGAN NILAI


1 Berdiri dengan postur normal

2 Berdiri dengan postur


normal (mata tertutup)

3 Berdiri dengan satu kaki kanan


kiri

16
4 Berdiri, fleksi trunk, dan
berdiri ke posisi netral

5 Berdiri, lateral dan fleksi


trunk
6 Berjalan, tempatkan
salah satu tumit
didepanjari kaki yang
lain

7 Berjalan sepanjang garis


lurus
8 Berjalan mengikuti tanda
gambar pada lantai

9 Berjalan mundur

10 Berjalan mengikuti
lingkaran
11 Berjalan dengan tumit
12 Berjalan dengan ujung
kaki

JUMLAH

Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat

11) Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : Kering/lembab
Gangguan pada kulit : ya/tidak, jelaskan……………………….

12) Test Koordinasi / Keseimbangan


Intepretasi :
Kriteria Penilaian Keterangan
4 : Melakukan aktifitas dengan lengkap 42-54 : Melakukan aktifitas dengan lengkap

3 : Sedikit bantuan (untuk 28-41 : Sedikit bantuan

17
keseimbangan) (untuk
keseimbangan)

2 : Dengan bantuan 14-27 : Dengan bantuan


sedang s/d maksimal sedang s/d
maksimal

1 : Tidak mampu < 14 : Tidak mampu


melakukan aktifitas melakukan aktifitas

13) FrekwensiKunjungan Keluarga :


1 kali/bulan;2 kali/bulan; Tidak pernah
Pertanyaan Tahap I : - Apakah klien mengalami susah tidur ?
- Ada masalah atau banyak pikiran ?
- Apakah klien murung atau menangis sendiri ?
- Apakah klien sering was-was ?
Lanjutkan Pertanyaan Tahap IIjika jawaban “ya” 1 atau lebih; Pertanyaan Tahap II : -
Keluhan lebih dari 3 bulan ?
- Lebih dari 1 bulan ?
- 1 kali dalam satu bulan ?
- Ada masalah atau banyak pikiran ?
- Ada gangguan/masalah dengan orang lain?
- Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter ?
- Cenderung mengurung diri ? Jika jawaban ”ya” lebih dari 1 atau sama dengan 1, maka
masalah emosional ada atau ada gangguan emosional

15) Identifikasi Aspek Kognitif


Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
Interpretasi hasil :
24-30 : tidak ada gangguan kognitif
18-23 : gangguan kognitif sedang
0-17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan

18
16) Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan
Kebiasaan Merokok : >3 batang sehari < 3 batang sehari Tidak merokok
Kebiasaan Minum Alkohol :(1) Tidak pernah(2) Sering Minum Kopi : (1) Tidak(2) Ya : 1
gelas/hari 2 gelas/ hari lebih 3 gelas/hari

17) Pengetahuan Tentang Kesehatan Usia Lanjut


Apakah anda sudah mengerti tentang makanan yang sehat :
- Sudah tahu dan jelas
- Sudah tahu tapi kurang jelas
- Belum tahu
Anda sudah mengerti tentang penyakit yang anda derita :
- Sudah tahu dan jelas
- Tahu tapi kurang jelas
- Belum tahu
Apakah anda sudah mengerti tentang pencegahan penyakitpenyakit pada usia lanjut :
- Sudah tahu dan jelas
- Sudah tahu tapi kurang jelas
- Belum tahu
Apakah anda sudah mengerti tentang latihan-latihan fisik untuk usia lanjut :
- Sudah tahu dan jelas
- Sudah tahu tapi kurang jelas
- Tidak tahu

18) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari :


Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Frekwensi makan: 1 kali sehari
2 kali sehari
3 kali sehari
Tidak teratur
Jumlah makanan yang dihabiskan :
1 porsi dihabiskan
<1 porsi yang dihabiskan
Makanan tambahan :
- Dihabiskan

19
- Tidak dihabiskan

19) Pola Pemenuhan Cairan


Frekwensi minum:
< 3 gelas sehari
> 3 gelang sehari
Jika jawaban < 3 gelas sehari, alasan :
-Takut kencing malang hari
-Tidak haus
-Persediaan air minum terbatas
-Kebiasaan minum sedikit
- Kadang-kadang dihabiskan
Jenis Minuman :
- Air putih
- Teh
- Kopi
- Susu
- Lainnya, ……………..

20) Pola Kebiasaan Tidur


Jumlah Waktu Tidur :
< 4 jam
4-6 jam
> 6 jam
Gangguan Tidur berupa : - Insomnia
- Sering terbangun
- Sulit mengawali
- Tidak ada gangguan
Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur :
- Santai
- Diam Saja
- Ketrampilan

20
- Kegiatan Keagamaan

21) Pola Eliminasi BAB


Frekwensi BAB :
1 kali sehari
2 kali sehari
Lainnya, ………………….
Konsisitensi :
- Encer
- Keras
- Lembek
Gangguan BAB : - Inkontinensia alvi
- Konstipasi
- Diare
- Tidak ada

22) Pola BAK


Frekwensi BAK :
1-3 kali sehari
4-6 kali sehari
> 6 kali sehari
Warna Urine :
- Kuning
- Jernih
- Putih Jernih
- Kuning Keruh
Gangguan BAK :
- Inkontinensia Urine
- Retensi Urine

23) Pola Aktifitas


Kegiatan Produktif Lansia yang sering dilakukan :
- Membantu kegiatan dapur
- Berkebun

21
- Pekerjaan rumah tangga
- Ketrampilan tangan

24) Pola Pemenuhan Kebersihan Diri


Mandi :
1 kali sehari
2 kali sehari
3 kali sehari
< 1 kali sehari
Memakai Sabun:(1) ya(2) tidak
Sikat Gigi:
1 kali sehari
2 kali sehari
Tidak pernah, alasan …………………………
Menggunakan pasta gigi:(1) ya(2) tidak
Kebiasaan berganti pakaian bersih :
1 kali sehari
> 1 kali sehari
Tidak ganti

Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari(Indeks Barthel)

NO KRITERIA DENGAN MANDIR SKOR KETERANGAN


BANTUAN I YANG
DIDAPAT
KAN

1 Makan 5 10 Frekuensi Jumlah


Jenis

2 Minum 5 10 Frekuensi Jumlah


Jenis

22
3 Berpindah dari kursi 5-10 15
roda
ke tempat tidur, atau
sebaliknya

4 Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi


muka,
menyisir rambut, gosok
gigi)
5 Keluar masuk toilet 5 10
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 Frekuensi

7 Jalan di permukaan 0 5
datar

8 Naik turun tangga 5 10


9 mengenakan pakaian 5 10
10 control bowel 5 10 Frekuensi

1`1 Kontrol Bladder 5 10 Frekuensi :


(BAK) Warna :

12 Olah raga/latihan 5 10 Frekuensi :


Warna :

13 Rekreasi/pemanfaatn 5 10 Frekuensi :
waktu luang Warna :

Interpretasi::
Ketergantungan Total
65-125 : Ketergantungan Sebagian
130 : Mandiri
Kesimpulan :

23
B. GERIATRIC GIANTS
Penampilan suatu penyakit pada usia lanjut sering berbeda dengan usia muda. Harus
dapat dibedakan, apakah kelainan yang terjadi berkenaan dengan bertambahnya usia
atau memang ada suatu proses patologi sebagai penyebabnya. Beberapa problema klinik
dari penyakit pada lansia yang sering dijumpai disebut “GERIATRIC GIANTS”, yang
terdiri dari :
1. Sindroma Serebral;
Dengan adanya kelainan anatomis pembuluh darah arteri pada usia lanjut, dapat
dimengerti bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat rentan terhadap perubahan-
perubahan, baik perubahan posisi tubuh maupun faktor lain, misalnya yang berkaitan
dengan tekanan darah seperti fungsi jantung, bahkan fungsi otak yang berkaitan
dengan pengaturan tekanan darah (sistem otonom).
2. Konfusio dan Dimentia
Konfusio akut adalah suatu akibat gangguan menyeluruh fungsi kognitif yang
ditandai oleh memburuknya secara mendadak derajat kesadaran dan kewaspadaan
dan terganggunya proses berfikir yang berakibat terjadinya disorientasi. Gambaran
klasik penderita konfusio yaitu :
a. Derajat kesadaran menurun,misalnya sulit untuk tetap bangun saat diperiksa;
b. Gangguan persepsi,antara lain ilusi,delusi,halusinasi, dan mis

24
intrepretasi;
c. Terganggunya siklus bangun tidur dengan terjadinya insomnia, tetapi siang hari
tertidur;
d. Aktivitas spikomotor meningkat atau menurun;
e. Disorientasi waktu,tempat, dan orang;
f. Gangguan memori.
Dimentia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual
dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-
hari. Secara garis besar, dementia pada usia lanjut dapat dikategorikan dalam 4
(empat) golongan,yaitu :
a. Dementia degeneratif primer 50-60%;
b. Dementia multi-infark 10-20%;
c. Dementia yang reversibel atau sebagian reversibel 20- 30%;
d. Gangguan lain (terutama neurologik) 5-10%.

Pemeriksaan Portabel untuk Status Mental (PPSM=MMSE=


Mini Mental State Examination)
No Daftar pertanyaan Penilaian

1 Tanggal berapakah hari ini ? (bulan, tahun); 0 – 2 kesalahan = baik


2 Hari apakah hari ini? 3 – 4 kesalahan = gangguan
3 Apakah nama tempat ini? intelek ringan
4 Berapa nomor telepon Bapak/Ibu? (bila tidak ada 5 – 7 kesalahan = gangguan
telepon, jalan apakah rumah Bapak/Ibu?) intelek sedang
5 Berapa umur Bapak/Ibu? 8 – 10 kesalahan =
6 Kapan Bapak/Ibu lahir? (tanggal, bulan tahun) gangguan intelektual berat
7 Siapakah nama gubernur kita? (walikota/lurah/camat) Bila penderita tidak pernah
Siapakah nama gubernur sebelum ini? sekolah, nilai kesalahan
8 (walikota/lurah/camat) diperbolehkan + 1 dari nilai
Siapakah nama gadis Ibu anda? di atas.
9 Hitung mundur 3-3, dimulai dari Bila penderita sekolah lebih
10 dari SMA kesalahan yang
diperbolehkan -1 dari atas.

25
BAB IV

DOKUMENTASI

1. SPO Pelayanan Pasien Geriatri


2. SPO Alur Pelayanan Geriatri Tingkat Sederhana

26

Anda mungkin juga menyukai