Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“HORMAT PADA ORANG LAIN”

Mata Kuliah: Karakter Bulding

Dosen MK: Ns. Irhamdi Achmad S.Kep.,M.Kes.

Disusun oleh :

Tingkat IIIC ( Kelompok VI ) :

1. HARTINI IPAENIN
2. CHRISTY V TUTUPARY
3. ELSYA KAKILETE
4. MAIMUNA SOLOTO
5. ASTIN NIKMA TEHUAYO

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLTEKES KEMENKES MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
TAHUN AKADEMIK 2018-2019
A. Latar Belakang

Dewasa ini, kita melihat banyaknya gejala sosial yang berlaku di segenap lapisan
masyarakat kita. Terlalu banyak sebab yang dapat dikaitkan sebagai punca berlakunya
gejala-gejala tersebut. Salah satu dari sebab-sebab ini ialah terkikisnya nilai-nilai urnumi
kesopanan dan rasa hormat-menghormati antar sesama yang disemaikan agama dan
budaya sejagat. Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang
memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya
manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk di sekolah harus
diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut.
Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu
bersaing, beretika, bermoral, sopan santun, dan berinteraksi dengan masyarakat, dan untuk
itu perlu adanya pengembangan pembelajaran berbasis karakter guna menjadi alat untuk
mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Untuk itu penulis menulis makalah yang berkaitan dengan sikap hormat terhadap
orang lain dan cara menciptakan proses pembelajaran yang berbasis karakter.
B. Pembahasan
Hormat Terhadap Orang lain
a. Bentuk Perhormatan Terhadap Orang Lain
Menurut Thomas Lickona (2013:96) bentuk-bentuk Penghormatan:
1. Hormati diri sendiri
 Jika Anda mempunyai pemikiran yang sepertinya mengatakan bahwa "Saya
akan menjadi orang yang mementingkan diri sendiri jika saya tidak
memberikan seluruh waktu saya untuk membantu orang lain" cobalah Anda
bentuk lagi pemikiran ini agar kalimatnya menjadi seperti ini "Dengan
memberikan waktu kepada diri sendiri, saya akan bisa memperhatikan orang
lain dengan lebih baik."

 Jika seseorang tidak menghormati Anda, pertanyakanlah nilai hakiki Anda


sebagai manusia, Anda berhak untuk mempertanyakannya. Jika seseorang
membuat pernyataan yang sifatnya mendiskriminasi atau kejam, bicaralah.
Katakan kepada mereka apa yang membuat Anda merasa tidak dihormati
dan apa sebabnya.

2. Dengarkan dengan sungguh-sungguh


 Banyak orang yang tidak mampu mendengarkan dengan baik, karena mereka
mudah terganggu, selalu memeriksa ponsel mereka, atau sibuk memikirkan
apa yang selanjutnya ingin mereka katakan. Belajarlah untuk bisa sungguh-
sungguh mendengarkan pada saat orang lain sedang berbicara.
 Tataplah mata orang yang sedang berbicara. Jangan biarkan pandangan
Anda berkeliaran ke seluruh ruangan, atau mereka akan merasa bahwa Anda
tidak memperhatikan apa yang sedang mereka katakan,
 Berikanlah perhatian selama mereka berbicara. Matikan dulu ponsel Anda,
atau matikan nada deringnya, dan jika Anda menyadari bahwa pikiran Anda
teralihkan, mintalah mereka mengulang apa yang baru saja mereka katakan
agar Anda bisa kembali melanjutkan percakapan.

3. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain.


 Di zaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi mempunyai banyak waktu,
jadi jika Anda sampai terpaksa mengusik keleluasaan pribadi orang lain,
pastikanlah bahwa hal ini memang benar-benar harus Anda lakukan
(misalnya karena rumahnya terbakar, atau ada kecelakaan).
 Jangan mengganggu seseorang yang sedang membaca di tempat umum,
seperti di kedai kopi, dalam kendaraan umum, di taman, terutama jika mereka
sedang memakai penyuara telinga.
 Jika Anda tinggal serumah bersama orang lain, tanyakan terlebih dulu
sebelum Anda mengundang serombongan orang untuk berkumpul di rumah,
dan mintalah persetujuannya.

4. Tanggapilah gagasan orang lain dengan penuh perhatian.


 Dengarkan gagasan, pendapat, dan nasihat dari orang lain dengan pikiran
yang terbuka. Anda tidak harus setuju dengan mereka, tetapi berikanlah
kesediaan Anda untuk memikirkan apa yang mereka katakan.
 Contohnya, jika seorang rekan kerja menyampaikan kepada Anda sebuah
gagasan yang menurut Anda sangat aneh, atau tidak bisa diterapkan,
berikanlah kesediaan untuk mendengarkan gagasannya dan
pertimbangkanlah pro dan kontranya. Anda mungkin akan terkejut.
 Jika seseorang menyampaikan gagasan yang tidak sopan atau menyakiti
perasaan orang lain (misalnya mereka membahas tentang ras atau seksisme)
Anda tidak mempunyai kewajiban untuk mendengarkan ucapan mereka dan
jika Anda bisa, Anda harus menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang
mereka katakan adalah pandangan-pandangan yang tidak pantas untuk
dibahas.

5. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain.


 Di zaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi mempunyai banyak waktu,
jadi jika Anda sampai terpaksa mengusik keleluasaan pribadi orang lain,
pastikanlah bahwa hal ini memang benar-benar harus Anda lakukan
(misalnya karena rumahnya terbakar, atau ada kecelakaan).
 Jangan mengganggu seseorang yang sedang membaca di tempat umum,
seperti di kedai kopi, dalam kendaraan umum, di taman, terutama jika mereka
sedang memakai penyuara telinga.
 Jika Anda tinggal serumah bersama orang lain, tanyakan terlebih dulu
sebelum Anda mengundang serombongan orang untuk berkumpul di rumah,
dan mintalah persetujuannya.
6. Budayakanlah perilaku yang baik.
 Caranya semudah mengucapkan "terima kasih" dan "tolong" pada saat Anda
meminta sesuatu dari orang lain. Cara ini menunjukkan bahwa Anda
menghargai waktu dan usaha yang orang lain berikan untuk menolong Anda
dan membuat mereka merasa dihormati.
 Contoh lain dari perilaku yang baik misalnya dengan tidak menyela sebuah
pembicaraan. Jika ada yang harus Anda sampaikan, tunggulah sampai Anda
bisa menemukan waktu yang tepat untuk mulai berbicara.

Menurut Zubaedim (2012:28) mengemukakan bagaimana cara menghormati


orang lain yaitu sebagai berikut.

1. Hargai perbedaan
Ada banyak perbedaan pada setiap manusia, seperti kondisi sosial ekonomi,
pekerjaan dan peran. Misalnya, anak melihat tukang sampah di depannya, kemudian
ia merasa jijik dengan hal tersebut. Anak bisa saja mengeluarkan kata-kata yang
tidak baik.Nah, Mom bisa mengajaknya berdiskusi mengenai profesi orang
tersebut.Beri pandangan pada anak bahwa mengelola sampah merupakan tugas
mulia yang dijalankan oleh tukang sampah. Minta anak untuk membayangkan apa
yang terjadi jika tidak ada seorang pun yang mau menangani sampah. Dengan
demikian, diharapkan anak mampu berperilaku yang tepat saat melihat tukang
sampah
2. Tumbuhkan rasa empati anak
Rumus sederhananya: jika orangtua berempati pada anak, maka anak akan lebih
mudah berempati pada orang lain. Hal-hal kecil yang bisa Mom lakukan, ketika anak
sedang belajar kemudian ia mengantuk, Mom sebagai orangtua bisa memberikannya
pengertian dengan berkata pada anak untuk melanjutkan belajarnya esok hari.
Mendengar hal itu, anak akan merasa dimengerti dan dihormati sebagai pribadi
3. Jangan lupa bilang “tolong” dan “terima kasih”
Sering kali kita meminta anak untuk mengucapkan kata “tolong” saat membutuhkan
bantuan dan mengucapkan “terima kasih” saat sudah diberikan bantuan. Sayangnya,
kita kerap lupa mengucapkan kata-kata ‘sakti’ tersebut . Kata “tolong” dan “terima
kasih” adalah kata-kata singkat, namun penting untuk menunjukkan sikap hormat
pada orang lain
4. Biasakan untuk meminta maaf saat melakukan kesalahan
Jika berjanji pada seseorang untuk mengajak ke arena bermain atau nonton
bioskop, ia tentunya berharap janji itu akan ditepati. Namun, suatu ketika orang tua
membatalkannya dan tidak jadi pergi karena sedang tidak enak badan misalnya.Hal
yang dapat kita lakukan adalah meminta maaf.kitaharus jujur mengakui bahwa diri
kita tidak bisa menepati janji akan menjadi ‘obat’ penghilang rasa kecewa.

b. Kepedulian Terhadap Kesehatan Bersama

Diantara kita, banyak sekali yang sekiranya kurang memperdulikan keadaan


jasmaninya, karena mereka menganggap bahwa itu hal yang tidak penting.Bagi mereka,
yang lebih penting adalah penunaian amanah-amanah dengan sukses dan sesuai dengan
aturan-aturan yang telah diketahui.Kurang peduli terhadap jasmani atau fisik bisa seperti
tidak menjaga asupan makanan yang sehat dan bergizi, sehingga seringkali tubuh mudah
terkena penyakit atau virus, kemudian tidak diobati dengan tuntas sehingga menjadi
penyakit yang begitu parah.(Sutrajo Adisusilo, 2013:65)
Ketidakpedulian yang lainnya seperti tentang kebersihan tubuh.Kebersihan tubuh
bisa seperti kebersihan pakaian, rumah tempat tinggal, kamar pribadi, kebiasaan sehari-hari,
pergaulan di luar, dan lain-lain.Termasuk kurang peduli kepada penampilan, misalnya
memakai pakaian dengan warna yang mencolok, tidak serasi, memakai pakaian tidak sesuai
dengan waktunya atau acaranya dan jilbab yang tidak rapih.Tetapi banyak pula muslimah
yang memperlakukan tubuhnya secara berlebihan, sehingga cenderung berperilaku boros,
baik untuk pakaian yang dikenakan, perawatan tubuh mereka, aksesoris perhiasan, dan lain
sebagainya.(M. AR. Gayo, 1990:34)
Sehingga pakaian muslimah yang digunakan tidak seusai lagi dengan syar’i (penutup
auratnya dengan tidak tipis/menerawang/ketat, berwarna mencolok mata). Seorang
muslimah yang mensyukuri nikmat tubuhnya, tentunya akan senantiasa bersikap
proporsional, menjaga dan merawat fisiknya dengan baik. Menjaga asupan energi dari
makanan dan minuman dengan memilih yang halal, bersih, serta bergizi.Berolahraga
dengan teratur agar kesehatan tetap terjaga.Porsi tidur yang cukup dan berkualitas, bukan
kuantitas.Karena kebersihan merupakan sebagian dari iman, menjaga kebersihan diri
(kebersihan kulit, wajah, rambut, kuku, bau aroma tubuh) dan lingkungan (kamar tidur, toilet,
pekarangan rumah) merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga
kesehatan dan kebersihan seorang muslimah.(Doni Koesoema, 2010:38)
Kesehatan wanita di masa muda akan sangat berpengaruh bagi kehidupannya kelak
jika telah berkeluarga. Misalnya untuk kesehatan reproduksinya, kesehatan organ
seksualnya, kekuatan tubuhnya untuk hamil, menyusui, mengurus rumah tangga, dan aktif
di masyarakat. Dalam berpakaian pun senantiasa sesuai dengan syari’at, rapih, bersih,
sehingga menciptakan kesan yang baik di masyarakat, sebagaimana keharusan sosok
wanita muslim. Ini merupakan bagian dari wujud sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT
yang telah memberi kita nikmat hidup yang begitu berlimpah. (Doni Koesoema, 2010:62)

1. Tidak Merokok Sembarangan


Semua orang, telah mengetahui dampak negatif rokok bagi
kehidupan.Menurut penelitian, bahwa kurang lebih 11.000 orang meninggal
akibat rokok.Hal tersebut terjadi karena setiap seseorang menyalakan
sebatang rokok, setiap kali pula seseorang tersebut terkena lebih dari 4.000
bahan kimia beracun yang membahayakan. Rokok mengandung 8 hingga 20
mg nikotin.Setelah dibakar, sekitar 25 persen nikotin masuk ke dalam
sirkulasi darah, dan dengan waktu 15 detik sampai ke otak manusia.
Dengan demikian, penghisap asap sampingan (perokok pasif)
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat
rokok. Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi
korban perokok karena turut mengisap asap sampingan (di samping asap
utama yang diembuskan balik oleh perokok).Oleh karena itu, dapat dipahami
mengapa angka kejadian penyakit akibat rokok lebih tinggi pada perokok
pasif daripada perokok aktif. Dan bagi anak-anak di bawah umur, terdapat
risiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok.
2. Menjaga Kebersihan
Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat
membutuhan perhatian khusus karena sampah menjadi persoalan nasional.
Kegagalan dalam pengelolaan sampah berimbas pada menurunnya kualitas
kesehatan warga masyarakat, merusak estetika sekolah. Bahkan menurut
ahli kesehatan, polusi sampah mengakibatkan dampak buruk yaitu pertama,
terhadap kesehatan. Hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya penyakit
infeksi saluran pencernaan, kolera, tifus, disentri, dll karena faktor pembawa
penyakit tersebut, terutama lalat, kecoa, meningkat akibat sampah yang
menggunung, khususnya meningkatnya penyakit di TPA, demam berdarah,
dsb
Pembuangan sampah yang selama ini banyak dilakukan adalah
dengan ditumpuknya dipinggir jalan, sehingga dapat mengganggu lancarnya
arus transportasi, demikian juga dengan lingkungan sekolah kita yang
kadang-kadang kita semua tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan
sekolah baik didalam maupun diluar. Serta sampah‐sampah plastik yang
tidak bisa diuraikan oleh tanah, akan mengakibatkan menumpuknya sampah
dan limbah. Disaat musim hujan tiba, saluran tidak bisa menahan air yang
deras dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah atau teras dan sangat tidak
sanggup menahan tekanan air tadi dan lalu mencari daratan baru, yang
akhirnya meluap kepermukaan dan akan menyebabkan banjir.
Begitupun dampak dari sampah yang dibakar, mungkin pembakaran
sampah di pekarangan rumah lebih praktis, tapi dalam jangka waktu yang
panjang cara seperti ini sebenarnya merugikan individu yang bersangkutan,
komunitas, dan lingkungan secara keseluruhan. Polusi yang kelihatannya
sedikit ini lama‐lama menjadi bukit, karena polusi ini perlahan‐lahan akan
membuat sebagian orang yang seharusnya hidup sehat menjadi sakit, antara
lain sakit gangguan pernafasan. Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau
tidaknya berdampak besar bagi otak manusia. Karena oksigen berupa
O2 yang dihirup melalui paru – paru sebagian besar berfungsi untuk
memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang
selalu dikhawatirkan oleh manusia.Sehingga mereka dapat menjaga
kebersihan lingkungan disekitarya.Oleh karena itu peran masyarakat dan
kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan
lingkungan yang bersih agar kita semua dapat terhindar dari berbagai macam
penyakit.
3. Bahaya Alkohol
Alkohol adalah zat penekan susunan syaraf pusat meskipun dalam jumlah
kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang
terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses
fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Pengaruh alkohol
terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor yaitu :
 Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
 Usia, berat badan, dan jenis kelamin
 Makanan yang ada di dalam lambung
 Pengalaman seseorang minum- minuman beralkohol
 Situasi dimana orang minum
4. Bahaya Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif
berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh
manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat
mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.
Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi ) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Dari segi efek dan dampak yang ditimbulkan pada para pemakai
narkoba dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan :
 Upper adalah jenis narkoba yang membuat si pemakai menjadi aktif
seperti sabu-sabu, ekstasi dan amfetamin.
 Downer adalah golongan narkoba yang dapat membuat orang yang
memakai jenis narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya yang menenangkan
sedatif seperti obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa cemas.
 Halusinogen adalah napza yang beracun karena lebih menonjol sifat
racunnya dibandingkan dengan kegunaan medis.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis


narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum,
dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik: Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi. Gangguan pada jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran
darah.

c. Perilaku Hormat, Santun, dan Peduli Sesama


1. Perilaku hormat
Menghormati seseorang berarti melayani dengan penuh sopan, memandang
tinggi kepadanya dan menghargai kebaikannya. Sikap sebegini telah lama digariskan
di dalam syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan melalui contoh-contoh
sikap Rasulullah SAW yang ditonjolkan kepada kita sejajar dengan maksud sebuah
hadis yang berbunyi: “Sesungguhnya akhlak Rasulullah itu ialah seperti yang
terdapat dalam al Quran” (Riwayat Bukhari Muslim). Allah SWT menyuruh kita
memandang kepada Nabi Muhammad SAW sebagai contoh terbaik dalam
kehidupan kita sebagaimana firmanNya di dalam surah al Qalam ayat 4: “Dan
bahawa sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad SAW) mempunyai akhlak yang
amat mulia.” (Agus Wibowo & Sigit Purnama, 2013:44)
Agama suci Islam telah memberi panduan yang jelas dalam aspek
menghormati sesama makhluk Allah sama ada menghormati sesama manusia
mahupun makhluk-makhluknya yang lain. Ini khususnya untuk memelihara hubungan
yang baik kerana keberadaan kita di muka bumi ini menuntut kerjasama yang terus
buat pendekatan. Bahkan, lebih jauh lagi, menghormati sesama manusia mencakupi
hormat kepada yang tidak sesuai yaitu antara yang muda kepada yang tua dan yang
tua kepada yang muda sebagaimana maksud hadis: “Barangsiapa tidak menaruh
hormat kepada orang yang lebih tua diantara kami atau tidak mengasihani yang lebih
muda, tidaklah termasuk golongan kami” (Hadis sahih riwayat Imam Ahmad dan
disepakati yang lain). (Agus Wibowo & Sigit Purnama, 2013:52)
Sebagai seorang mahasiswa kita wajib menghormati orang lain. Baik itu
pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak boleh mencaci maki
keyakinan orang lain. Kita harus bisa menghormati keyakinan atau pendapat orang
lain. Ada pepatah yang mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita harus
menghormati dulu. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan motivasi buat kita aagar kita
bissa menghormati orang lain. (Wahyudin Sumpeno, 2009: 45).
2. Santun
Santun adalah satu kata sederhana yang memiliki arti banyak dan dalam,
berisi nilai-nilai positif yang dicerminkan dalam perilaku dan perbuatan positif.
Perilaku positif lebih dikenal dengan santun yang dapat diimplementasikan pada cara
berbicara, cara berpakaian, cara memperlakukan orang lain, cara
mengekspresikan diri dimanapun dan kapan pun. Santun yang tercermin dalaman
perilaku bangsa Indonesia ini tidak tumbuh dengan sendirinya namun juga
merupakan suatu proses yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa yang luhur.
(Thomas Lickona, 2013:54).
3. Peduli Sesama
Kehidupan masyarakat sekarang ini bergeser menjadi lebih individualis.
Kebersamaan danm saling tolong-menolong dengan penuh ketulusan yang dahulu
menjadi ciri khas masyarakat kita semakin menghilang. Kepedulian terhadap
sesamapun semakin menipis.Konsentrasi kehidupan masyarakat sekarang ini
didominasi pada bagaimana mencapai mimpi-mimpi materialis. (Ngainun Naim,
2012:207).
Pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya
adalah faktor perubahan sosial yang berlangsung secara fasif. Berhubungan dengan
sesama manusia senantiasa penuh dengan dinamika. Tidak selalu semuanya
berjalan baik dan harmonis. Tidak jarang terjadi perbedaan. Munculnya konflik dan
kekerasan yang belakangan banyak terjadi di daerah indonesia menunjukkan
bagaimana perbedaan tidak dijadikan sebagai potensi untuk membangun kekayaan
khazanah hidup. Padahal perbedaan merupakan bagian dari hukum tuhan yang tidak
mungkin untuk dihindari. Oleh karena itu perbedaan harus dijadikan sebagai sarana
untuk memperkaya kehidupan. (Muchlas Sumani dan Hariyanto, 2011: 67).
Berkaitan dengan hal ini, penting merenungkan pendapat filsuf Deeepak
Chora. Beliau menyatakan “kalau kamu melayani sesama, kamu mendapatkan
balasan yang lebih banyak. Kalau kamu memberikan hal yang baik, hal yang baik
akan mengalir kepadamu.” Peduli sesama harus dilakukan tanpa pamrih. Tanpa
pamrih berarti tidak mengharapkan balasan atau pemberian apapun yang kita
lakukan kepada orang lain. Jadi saat melakukan aktivitas sebagai bentuk kepedulian,
tidak ada keenggenan atau ucapan menggerutu. (Toto Suharto, 2012: 59).

C. Fakta dan analisi pembentukan karakter


1. Analisis
Hormat pada orang lain merupakan salah satu bentuk karakter yang
harus ditanamkan dalam diri seseorang untuk saling menghargai satu sama
lain.
2. contoh kongkrit
a. Seperti dalam sebuah keluarga kita sebagai anak patut terhadap orang
tua, mendengar nasehat yang disampaikan orang tua kepada kita
sebagai suatu ungkapan rasa hormat kita pada orang tua.
b. Seperti menghormati dan menghargai seorang dosen guru di tempat
belajar, saling menempatan diri sebagai mahasiswa dan atasan.
1. Kesimpulan
Sebagai seseorang, kita wajib menghormati orang lain. Baik itu
pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak boleh mencaci
maki keyakinan orang lain. Kita harus bisa menghormati keyakinan atau
pendapat orang lain. Ada pepatah yang mengatakan kalau kita mau
dihormati, maka kita harus menghormati dulu. Mungkin pepatah itu bisa
dijadikan motivasi buat kita aagar kita bissa menghormati orang lain.
Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang
memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi
sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat
penting. Sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas
bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk di sekolah harus
diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut.
Oleh karena itu, kita harus melaksanakan kurikulum berbasis karakter di
dalam proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran pada semua mata
pelajaran serta mempunyai strategi mengembangkan pembelajaran berbasis
karakter.

2. Kritik dan Saran


Dalam makalah ini tentunya ada banyak sekali koreksi dari para
pembaca, karena kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna.Maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
yang dengan itu semua kami harapkan makalah ini akan menjadi lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Ubadilahar. (2016). Pendidikan Karakter Tersedia: http://ubadilahar./makalah-pendidikan-


karakter-hormat-pada.html (diakses tanggal 11 februari 2020)

Rosalinda, D. (2015). Pembelajaran Berbasis Karakter [online]. Tersedia:


http://rinitarosalinda.pembelajaran-berbasis-karakter (diakses tanggal 11 februari
2020)

Anda mungkin juga menyukai