Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Manfaat
1. Bagi pasien
Dengan manajemen yang baik di Rumah Sakit diharapkan pasien
merasakan pelayanan yang optimal, serta mendapat kenyamanan dalam
pemberian asuhan keperawatan sehingga tercapai kepuasan klien yang
optimal.
2. Bagi perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan
tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.
3. Bagi rumah sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang
berkaitan dengan Manajemen keperewatan.
b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT
c. Mempelajari penerapan Model metode yang di gunakan dalam
memberikan pelayanan terhadap pasien
4. Bagi Mahasiswa
Mengetahui dan memahami konsep dasar dan penerapan manajemen
keperawatan di rumah sakit.
BAB II
A. Gambaran ruangan
Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali terletak pada wilayah
yang sangat strategis yang mana terletak di pertengahan kota Boyolali itu
sendiri. Meskipun RSUD Pandan Arang Boyolali masih terakdreditasi C
namun dalam pelayananannya sudah baik sesuai dengan visi misi yang ada
di Rumah Sakit. RSUD Pandang Arang Boyolali mempunyai 10 ruang
rawat inap yang terbagi dalam beberapa kelas, mempunyai fasilitas
Hemodialisa, CT Scan, USG, Laboratorium, Radiologi, Ruangan ICU,
HCU, OK, CSSD, Gizi, IBS, Poli Klinik, Farmasi, ruang isolasi,
VK/Perinatologi dan fasilitas lainnya yang menunjang pelayanan yaitu
kantin, masjid, koprasi. Untuk ruangan Akar Wangi terletak paling ujung
sebelah Timur dekat dengan IGD.
Ruang perawat yang terdapat di ruangan Akar Wangi berada di
tengah-tengah antara ruang perawatan kelas 3 dan kelas 1 yang mana kedua
ruang tersebut dapat dengan mudah di jangkau.
Di dalam ruangan ini terdapat kelas I dan kelas III yang mana kelas I
terdapat 5 kamar, setiap kamar berisi 2 bed, diantara 2 bed dibatasi dengan
tirai sebagai pemisahnya dan 1 kamar mandi. sedangkan kelas III terdapat 3
kamar, setiap kamar berisi 8 bed dan setiap 2 bed dibatasi dengan tembok
dan ada 1 kamar mandi. Di depan kamar kelas 1 dan kelas 3 terdapat
antiseptik (handscrub) yang mudah dijangkau dan setiap bed terdapat
handscrub. Ruang obat terletak diluar ruang perawat, selalu tertutup dari
pandangan umum. Setiap kelas terdapat tempat sampah yang tersusun rapi
sesuai jenis sampah. Sedangkan untuk sampah medis, flabot, dan spuit
terletak di luar ruangan perawat, cukup tertututup dari pandangan umum.
Di ruang akar wangi juga terdapat petunjuk penyelamatan jika terjadi
musibah atau sesuatu yang tidak diinginkan, ditengah2 antara ruang kelas 1
dan kelas 3 terdapat apar (untuk memadamkan api).
Di ruangan Akar Wangi di pimpin oleh satu kepala ruang dan di bagi
menjadi 2 tim dalam pengelolahan pasien. Tim beranggota 7 sedangkan tim
2 beranggota 9, cleaning service 3 yang setiap hari mengelola ruangan
tersebut.
Mayoritas pasien yang di rawat di rumah sakit Pandan Arang ini yaitu
dari daerah klaten, sedangkan dari ruang akar wangi mayoritas dari
masyarakat Boyolali dan juga dari masyarakat sekitarnya.
B. Metode yang di Gunakan
Metode yang di gunakan tim
C. Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang
Demokratif
D. Analisa SWOT
BAB III
PEMBAHASAN
A. Metode tim
Metode tim adalah Metode penugasan pemberian asuhan
keperawatan, dimana kepala ruangan membagi perawat pelaksana dalam
beberapa kelompok atau tim, yang diketuai oleh seorang perawat
pelaksana terdiri dari berbagi latar belakang pendidikan dan
kemampuannya (Manurung. 2011).
Kelebihan
1. Dapat memfasilitasi pelayanan keperawatan secara komprehensif
2. Memungkinkan pelaksanaan proses keperawatan
3. Konflik antar staf dapat dikendalikan melalui rapat dan efektif untuk
belajar
4. Memberikepuasan anggota tim dalam berhubungan interpersonal
5. Memungkinkan meningkatkan kemempuan anggota tim yang berbeda-
beda secara afektif
6. Peningkatan kerja sama dan komunikasi diantara anggota tim dapat
menghasilkan sikap moral yang tinggi, memperbaiki fungsi staf secara
keseluruhan, memberikan anggota tim perasaan bahwa ia mempunyai
kontribusi terhadap hasil asuhan keperawatan yanvg diberikan
7. Akan menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapat
dipertanggunga jawabkan
8. Metode ini memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama
bertugas
Kelemahan
1. Ketua tim menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi dan
supervisi anggota tim dan harus mempunyai keterampilan yang tinggi
baik sebagai perawat pemimpin maupun perawat klinik
2. Keperawatan tim menimbulkan fragmentasi keperawatan bila
konsepnya tidak diimplementasikan dengan total
3. Rapat tim membutuhkan waktu sehingga pada sitiuasi sibuk rapat tim
ditiadakan, sehingga komunikasi antar anggota tim terganggu
4. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu
tergantung staf, berlindung kepada anggota tim yang mampu
5. Akontabilitas dari tim menjadi kabur
6. Tidak efisien bila dibandingkan dengn model fungsional karena
membutuhkan tenaga yang mempunyai keterampilan tinggi.
B. Gaya Kepemimpinan
Definisi
1. Pre conference
2. Post conference
PRE CONFERENCE
1. Definisi
Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada
tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan
rencana dari kepala tim dan penanggung jawab tim.
Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum
melaksanakan asuhan pada pasien.
2. Tujuan pre conference
Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
3. Syarat pelaksanaan
Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan
dan post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan
keperawatan
Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan
Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim 1 (Jean, et.Al. 1973).
4. Pelaksanaan
Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
Isi conference:
Rencana tiap perawat (rencana harian)
Tambahan rencana dari ketua tim atau penanggung jawab tim
Waktu
Dilakukan setelah operan
Tempat
Dilakukan di meja masing-masing tim
Penanggung jawab
Ketua tim atau penanggung jawab tim kegiatan
Ketua tim atau penanggung jawab tim membuka acara
Ketua tim atau penanggung jawab tim menjelaskan rencana
harian masing-masing perawat pelaksana
Ketua tim atau penanggung jawab tim memberikan masukan dan
tindakan lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu
POST CONFERENCE
1. Definisi
Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien. Conference merupakan pertemuan tim
yang dilakukan setiap hari. Conference dilakukan sebelum atau setelah
melakukan operan dinas pagi, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas
perawatan pelaksanaan. Conference sebaiknya dilakukan di tempat
tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar.
2. Tujuan post conference
Tujuan post conference adalah untuk memberikan kesempatan
mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang
dijumpai.
3. Syarat post conference
Post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan
Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim
4. Pelaksanaan dalam melaksanakan conference
Adapun panduan bagi perawat pelaksana dalam melakukan
conference adalah sebagai berikut (Ratna Sitorus, 2006):
Conference dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian
dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana
Conference dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya
masing-masing
Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil
evaluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.