Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmatnya berupa kesempatan dana pengentahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang......................................................................................1
2. Rumusan Masalah.................................................................................1
3. Tujuan Penulisan...................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Sterilisasi.............................................................................2
2. Teknik Sterilisasi....................................................................................2
3. Metode Sterilisasi...................................................................................3
4. Prinsip Kerja Autoklaf..........................................................................6

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan............................................................................................8
2. Saran dan Kritik....................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Banyak penyakit yang menganggu kelangsungan hidup masyrakat banyak.
Penyakit-penyakit ini bukan hanya muncul dikarenakan keteledoran daripada si
pengidap itu sendiri. Melainkan juga dengan lingkungan luar yang ada
disekitarnya. Biasanya para pasien yang ada di rumah sakit paling gampang
tertular dengan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan
kehidupannya sendiri.
Sterilisasi adalah peroses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam
hal ini mikroorganisme yang terdapat suatu benda tempat bekerja harus steril
apalagi untuk sebuah ruangan mikrobiologi. Setiap proses baik fisika, kimia
ataupun mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama
mikroorganisme
disebut sterilisasi. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan
tipe mikroorganisme dari asam nukleat, protein atau membran mikroorganisme
tersebut. Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik, kimia
dan mekanik

2. Rumusan Masalah
1. penegertian sterilisasi
2. Bagaiman metode sterilisasi
3. Apa saja macam-macam sterilisasi
4. Bagaimana prinsip kerja Autoklaf

3. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


 Agar pembaca mengetahui tentang sterilisasi
 Agar pembaca mengetahui bagaimana prinsip kerja autoklaf yaitu alat
yang digunakan untuk sterilisasi alat dan bahan
 Agar pembaca mengetahui apa saja macam-macam sterilis

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari semua
mokroorganisme baik bentuk vegetativ atau spora. Proses sterilisasi digunakan

3
pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan organisme luar, pada
bidang bedah untuk mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan
makanan dan obat-obatan untuk menjamin keamanan terhadap penecrnaan
organisme dan dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga penting.
Sterilisasi adalah sebuah tindakan untuk membunuh kuman patogen atau
kuman apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau
kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunkan panas tinggi, atau
bahkan kimia. Jenis sterilisasi anatara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas
kering, sterilisasi gas (Formalisn H2, O2), dan radiasi ionnisasi.
Adapun hal-hal ynag perlu diperhatikan dalam sterilisasi di antaranya :
1. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi.
2. Peralatan yang akan di sterilisasikan harus dibungkus dan diberi label yang
jelas dengan menyebeutkan jenis perlatan, jumlah dan tanggal sterilisasi.
3. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.
4. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai
5. Memindahkan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril.
6. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka bungkusnya, bila
terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.

2. Teknik Sterilisasi
Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk sterilisasi alat kesehatan,
namun inilah teknik yang biasnya dilakukan kebanyakan orang. Teknik ini juga
dilakukan oleh kebanyakan rumah sakit di indonesia :

1. Sterilisasi dengan cara di rebus


Satu teknik steril alat kesehatan dengan cara direbus daloam suhu tinggi
(1000 C) dalam waktu 15 sampai dengan 20 menit. Cara ini adalahc cara
paling mudah untuk dilakukan. Namun untuk tingkat sterilnya relatif
kurang sempurna
2. Sterilisasi dengan cara Uap atau Stoom
Teknik ini juga dilakukan tidak hanya oleh tenaga medis. Di bidang
pertanian juga dilakukan teknik ini untuk menyeterilkan wadah yang akan
digunakan untuk kultur jaringan. Teknik yang ke dua, sterilisasi alat medis
dilakukan dengan cara stoom atau dikukus dalam uap panas. Hal ini tentu
saja tidak dilakukan dengan sembarang alat. Alat yang digunakan untuk

4
melakukan teknis sterilisasi stoom sering disebut dengan istilah Autclave
atau alat sterilisasi uap.

3. Metode Sterilisasi
1) Sterilisasi secara fisik
Sterilisasi secara fisik dipakai bila selama sterilisasi dengan bahan kimia
tidak akan berubah akibat temperatur tinggi dan tekanan tinggi. Cara
membunuh mikroorganisme tersebut adalah dengan panas. Berikut
penjelasan mengenai cara membunuh mikroorganisme :
a. Pemanasan Kering
Perinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami
dehidrasi sampai kering dan selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari
udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati. Digunakan pada benda
atau bahan yang tidak mudah menjadi rusak, tidak menyala, tidak
hangus tidak menguap pada suhu tinggi. Umumnya digunakan untuk
senyawa yang tidak efektif untuk disterilkan dengan uap air, seperti
minyak lemak, minyak mineral, gliserin (berbagai jenis minyak),
petrolatum jelly, lilin, wax, dan serbuk yang tidak stabil dengan uap air.
Metode ini efektif untuk mensterilkan alat-alat gelas dan bedah.
Contohnya alat ukur dan penutup karet atau plastik. Kemudian alat
dibungkus, disumbat agar mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan.
b. Pemanasan Basah
Prinaipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein
penyusun tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.
Sterilisasi uap dilakukan menggunakan autoklaf dengan prinsipnya
memakai uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. Temperatur
sterilisasi biasanya 121 0C, tekanan yang biasa digunakan anatara 15-
17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm. Lamanya sterilisasi
tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air disterilkan selama 1
jam, tetapi media antar 20-40 menit tergantung dari volume bahan yang
disterilkan. Sterilisasi media yang terlalu lama menyebabkan :
 Penguraian gula
 Degradasi vitamin dan asam-asam amino
 Inaktifasi sitokinin zeatin riboside
 Perubahan pH yang berakibatkan depolimerisasi

5
Bila ada kelembapan, bakteri akan terkoagulasi dan rusak pada
temperatur yang lebih rendah dibandingkan jika tidak ada kelembapan.
Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah terjadinya
denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial dari organisme
tersebut.

Metode sterilisasi uap umumnya digunakan untuk sediaan farmasi dan


bahan-bahan lain yang tahan terhadap temperatur yang dipergunkan dan
tahan terhadap penembusan uap air, larutan dengan pembawa air, alat-
alat gelas, pembalut untuk bedah, penutup karet dan plastik serta media
untuk pekerjaan mikrobiologi. Uap jenuh pada suhu 121 0C mampu
membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam
1 atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang
tahan pemanasan.

c. Pemanasan dengan Bakterisida


Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak
stabil dalam autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat injeksi
intravena dosis tunggal lebih dari 15 ml, injeksi intratekal, atau
intrasisternal. Larutan yang ditambahkan bakterisisda dipanaskan dalam
wadah bersegel pada suhu 100 0C selama 10 menit didalam pensteril up
atau penangas air. Bakterisida yang digunakan 0,5% fenol, 0,5%
klorobutanol, 0,002% fenil merkuri nitrat dan 0,2% klorokresol,

d. Air Mendidih
Digunakan sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya dilakukan
dalam keadaan darurat. Dapat membunuh bentuk vegetatif
mikroorganisme tetapi tidak sporanya.

e. Pemijaran
Dengan cara membakar alat pada api secara langsung. Contoh : jarum
inokulum, plamset, batanf L, dan sebagainya.

f. Sterilisasi dengan radiasi


Pweinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung
mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi.
Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap

6
panas (termolabil). Ada dua macam radiasi yakni gelombang
eletromagnetik (sinar x, dan b). Dan arus partikel kecil (sinar a dan b)
sterilisasi dengan radiasi digunakan untuk bahan atau produk dan alat-
alat medis yang peka terhadap pnas. Panas (termolabil).

g. Tyndalisasi
Konsep kerja metode ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air dan tidak tahan tekanan atau suhu tinggi lebih tepat
disterilkan dengan metode ini. Misalnya susu yang disterilkan dengan
suhu tinggi akan mengalami koagulasi dan bahan yang berpati
disterilkan dengan suhu tinggi akan mengalami koagulasi kemudian
disterilkan pada suhu betekanan suhu pH asam akan terhidrolisis.
Tyndalisai merupakan proses memanaskan medium atau larutan
menggunakan uap selama 1 jam setiap hari selama berturut-turut.
h. Pasteurisasi
Proses pemanasan pada sushu dan waktu tertentu 65 0C selama 30’ atau
720C selama 15’ untuk membunuh pathogen yang berbahaya bagi
manusia.
i. Sterilisasi secara Kimia
Sterilisasi secara kimia dapat memakai antiseptik kimia. Pemilihan
antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan daripada tujuan tertentu
serta efek yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan bahwa beberapa
senyawa bersifat iritatif, dan kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat
kimia yang dapat di pakai untuk sterilisasi antara lain halogen(senyawa
klorin,yodium), alkohol, fenol, hydrogen peroksida, zat warna ungu
kristal, derivate akridin, rosalin, deterjen, logam-logam berta, aldehida,
ETO, uap formaldehid ataupun beta-propilakton (Volk, 1993).
j. Sterilisasi secara Mekanik
Sterilisasi secara mekanik dapat dilakuakan dengan penyaringan.
Penyaringan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu bahan
penyaring.

4. Prinsip Kerja Autoklaf


Autoklaf adalah alat untuk mensterilakn berbagai macam alat dan bahan yang
menggunakan tekanan 15 psi (1,02atm) dan suhu 121 0C. Suhu dan tekanan
tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilkan memberikan

7
kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas.
Biasanya untuk sterilisasi media digunakan suhu 121 0C dan tekanan 15 lb/in2
(SI = 103,4 Kpa) selama 15b menit. Alasan digunakan suhu 1210C atau 249,80F
adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi.
Untuk tekanan o psi pada ketinggian di permukaan laut (sea level) air mendidih
pada suhu 1000C, sedangkan untuk autoklaf yang diletakan di ketinggian sama,
menggunakan tekanan psi maka air akan mendidih pada suhu 1210C, Ingat
kejadian ini hanya berlaku untuk sea level, jika di labortaorium terletak pada
ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan perlu diseting ulang. Misalnya
autoklaf diletakan pada ketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikan
menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 121 0C untuk mendidihkan air. Semua
bentuk kehidupan akan mati jika didihkan pada suhu 121 0C dan tekanan psi
selama 15 menit.
Pada sunber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan
mendidih dan uap air terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah
semua udara dalam autoklaf diganti denga uap air, katup uap atau udara ditutup
sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan
suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung
waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan
tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai o psi. Autoklaf tidak bolel
dibuka selama tekana mencapau 0 psi.
Untuk mendeteksi bahwa autoklaf bekerja dengan sempurna dapat digunakan
mikroba penguji yang bersifat termofilik dan memiliki endospora yaitu
Bacillus Stearothermophillus, lajimnya mikroba ini terseedia secara komersial
daloam bentuk spore strip. Kertas spore strip ini dimasukan ke dalam autklaf
telah bekerja dengan baik.
Beberapa media atau bahan yang tidak disterilkan dengan autoklaf adalah :
 Bahan tidak panas seperti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim
 Pelarut Organik, seperti fenol
 Buffer dengan kandungan detergen
Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi
coklat) dan hancurnya substrat dapat dilakukan pencegahan sebagai
berikut :
 Glukosa disterilkan terpisah dengan asm amino (peptone) atau
senyaewa fosfat

8
 Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar
 Media yang memilik Ph > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf
 Jangan mensterilkan larutan agar dengan Ph < 6,0
Elenmeyer hanya boleh diisi media maksimum ¾ dari total volumenya,
sisa ruang dibiarkan kosong. Jika mensterilkan media 1 liter yang
ditampung pada elenmeyer 2 liter maka sterilisasi diatur dengan waktu 30
menit.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran secara lengkap semua mikroba
hidup dan spora-sporanya. Ada 5 metode umum sterilisasi, yaitu : sterilisasi
uap (panas lembab), sterilisasi panas kering, sterilisasi dengan penyaringan
(filtrsai), sterilisasi gas, sterilisasi dengan radiasi.

2. Saran dan Kritik


Kami menyadi bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari seluruh
pihak demi lengkapnya makalah ini. Karena hanya milik alloh swt. Lah
kesempurnaan ada. Saran dari kami penulis agar mahasiswa dapat memahami
tentang proses sterilisasi serta macam-macam sterilisasi. Semoga berikut pada
pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik.

9
Daftar Pustaka

http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2011/11/mikrobiologi-dan-
parasitologi.html di akses pada 14 September 2019 22.21
http://noberanagbio.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan 13.html di akses
pada 14 September 2019 23.10
http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ di akses pada 15
September 2019 07.11
http://apryantilivesofnurses.blogspot.com/2011/10/makalah-sterilisasi.html di
akses pada 16 September 2019 02.19

LAMPIRAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai