Anda di halaman 1dari 6

Nandita Ayu Sabilah

1712499300

Pertanyaan :

1. Jelaskan tujuan dan contoh dari stress test !


2. Jelaskan definisi, tujuan serta contoh dari volume test!
3. Jelaskan secara lengkap yang dimaksud dengan performance test!
4. Jelaskan secara lengkap yang dimaksud dengan interface test!
5. Jelaskan secara lengkap yang dimaksud dengan data recovery test!

Jawaban :

1. Tujuan stress test


salah satu performance test yang fokus untuk mengetes kekuatan, ketersediaan dan
keandalan dari suatu aplikasi dalam kondisi yang ekstrim. Kondisi ekstrim tersebut di
antaranya heavy loads, high concurrency, atau limited computational resources.
Stress testing yang baik juga membantu dalam menemukan bug terkait sinkronisasi,
interlock problems, priority problems, dan resource loss bugs.

Contoh stress test


Saat kita akan deploy aplikasi kita ke server yang sedang menjalankan aplikasi
dengan menggunakan resource processor yang tinggi, aplikasi yang akan di-deploy
bisa jadi “starved” akan resource dan harus bersaing dengan aplikasi lain untuk
mendapatkan processor cycles.

2. Definisi Volume test


Volume testing atau pengujian volume termasuk kedalam non-fungsional test, yang
sering digunakan secara bergantian. Dimana pengujian volume ini mengacu kepada
pengujian aplikasi perangkat lunak dengan sejumlah data. Jumlah data yang didapat
bisa di generic menjadi ukuran database atau bisa juga menjadi file interface yang
merupakan subject untuk pengujian volume.

Tujuan volume test


mencari permasalahan dengan memaksimalkan jumlah data dan menggunakan sistem
kinerja yang sering digunakan untuk mengurangi besarnya data yang harus dicari,
diperintahkan dan lain-lain. Pengujian prosedur pada volume testing diantaranya
sistem sistem yang dijalankan dengan jumlah yang maksimum,dengan menggunakan
table internal, database, file, dan lain-lain dengan syarat hardisk yang maksimal. Data
yang dibutuhkan dengan panjang inputan eksternal yang maksimal, serta fungsi-
fungsi penting dimana volume data dapat menyebabkan suatu masalah.

Contoh volume test


jika Anda ingin menguji volume aplikasi Anda dengan ukuran database tertentu, Anda
akan memperluas database Anda ke ukuran itu dan kemudian menguji kinerja aplikasi
di atasnya. Contoh lain dapat terjadi ketika ada persyaratan untuk aplikasi Anda untuk
berinteraksi dengan file antarmuka (bisa berupa file apa pun seperti .dat, .xml);
interaksi ini bisa membaca dan / atau menulis ke / dari file. Anda akan membuat file
sampel dengan ukuran yang Anda inginkan dan kemudian menguji fungsionalitas
aplikasi dengan file itu untuk menguji kinerja.

3. Definisi performance test


proses menentukan kecepatan atau efektivitas, jaringan program computer, perangkat
lunak atau perangkat. Proses ini dapat melibatkan test kuantitatif yang dilakukan di
laboratorium, seperti mengukur waktu respon atau jumlah MIPS (Millions of
Intructions per Second) pada fungsi sistem. Atribut kualitatif seperti kehandalan,
skalabilitas dan interoperabilitas juga dapat dievaluasi. Performance Testing sering
dilakukan dalam hubungannya dengan stress testing.

Tujuan performance test


digunakan sebagai alat bantu diagnostik dalam menemukan kemacetan komunikasi.
Seringkali sistem akan bekerja jauh lebih baik jika masalah ini diselesaikan di satu
titik atau dalam komponen tunggal.

Metode performance test


a. Planning Session
 Pentingnya user (pengguna), tasks dan lingkungan yang ada untuk
mewakili pengujian dari konteks penggunaan yang dimaksudkan.
 Memilih tugas yang terpenting dan kelompok pengguna yang akan di uji
(misalnya yang sering dan yang peling penting).
 Memilih pengguna yang dapat mewakili masing-masing kelompok
pengguna. 3 – 5 pengguna yang cukup untuk mengidentifikasi masalah. 8
atau lebih pengguna masing-masing tipe yang diperlukan untuk
pengukuran kehandalan.
 Dari planning tersebut maka dapat menghasilkan scenario tugas dan input
data serta petunjuk penulisan bagi pengguna (yang memberitahu pengguna
apa yang harus dicapai, bukan bagaimana melakukannya).
 Dengan adanya planning session dapat memungkinkan adanya waktu
untuk memeberikan instruksi, menjalankan test, menjawab kuisioner dan
wawancara pasca test.
 Mengundang depelover untuk mengamati sesi jika memang
memungkinkan. Alternatifnya untuk merekam sesi dan depelover dapat
menunjukan masalah yang ada pada users.
 Dua administrator biasanya dibutuhkan untuk berbagi kegitan mengajar
dan wawancara pengguna, peralatan video operas(jika memang
digunakan), mencatat masalah, dan berbicara kepada setiap pengamat.
 Bila memungkinkan dapat menggunakan satu ruangan untuk pengujian,
dihubungkan oleh video ke ruangan lain untuk observasi.
 Jika langkah-langkah kebutuhan diperlukan, amati user tanpa harus
membuat komentar.
 Jika langkah ini tidak diperlukan, user akan meminta untuk menjelaskan
interpretasi mereka dari masing-masing isi layar dan mereka akan meminta
untuk membuat pilihan.
b. Running Session
 Bersifat ramah kepada user, dan memberikan intruksi tugas yang jelas.
 Jangan memberikan petunjuk atau bantuan kecuali jika user tudak dapat
menyelesaikan tugasnya.
 Amati setiap interaksi dan mencatat permasalahan yang dihadapi.
 Mengatur waktu penugasan
 Pada akhir sesi meminta user untuk mengisi kuisoner berapa puasnya
mereka.
 Mewawancara user untuk mengkonfirmasi mereka adalah wakil dari
kelompok pengguna yang dituju untuk mendapatkan pendapat umum, dan
untuk bertanya tentang masalah-masalah spesifik yang dihadapi.
 Menilai hasil dari tugas untuk akurasi dan kelengkapan.

Jenis Performance Testing


Load Testing : untuk memeriksa kemampuan dari aplikasi dalam melakukan load
aplikasi / website. gunanya agar mengatahui beban dari aplikasi / website ke database
/ server sehingga resource yang digunakan tidak terlalu berat
Stress testing : untuk memeriksa kemampuan dari aplikasi dalam menerima trafic dari
luar, gunanya agar aplikasi/website tidak down saatnya banyak user yang mengakses
aplikasi / website tersebut.
Endurance Testing : untuk menentukan parameter sistem di bawah beban yang
diharapkan terus menerus. Selama Endurance Testing penggunaan memori dipantau
untuk mendeteksi kebocoran memori atau masalah kinerja lainnya. Tujuan utama
adalah untuk menemukan kinerja sistem dalam penggunaan berkelanjutan.
Spike testing : pengujian Spike dilakukan dengan meningkatkan jumlah pengguna
tiba-tiba dengan jumlah yang sangat besar dan mengukur kinerja sistem. Tujuan
utama adalah untuk menentukan apakah sistem akan mampu mempertahankan beban
kerja.

Performance Testing Process

1. Identify your testing environment : Memahami rincian konfigurasi hardware,


software dan jaringan yang digunakan selama pengujian sebelum Anda memulai
proses pengujian. Ini akan membantu penguji membuat tes yang lebih efisien. Ini juga
akan membantu mengidentifikasi kemungkinan hambatan pada saat testing
2. Identify the performance acceptance criteria : Hal ini juga diperlukan untuk
mengidentifikasi kriteria keberhasilan proyek di luar tujuan dan kendala. Penguji
harus menetapkan kriteria kinerja dan tujuan karena sering spesifikasi proyek tidak
akan mencakup cukup berbagai tolok ukur kinerja.
3. Plan & design performance tests : Membuat test plan untuk mengidentifikasi semua
pengujian yang akan di lakukan
4. Configuring the test environment : Mempersiapkan lingkungan pengujian sebelum
eksekusi. Juga, mengatur alat dan sumber daya lainnya.
5. Implement test design : Membuat Scenario test sesuai dengan design
6. Run the tests : Eksekusi test
7. Analyze, tune and retest : Melakukan analis dari hasil test, untuk melihat apakah ada
peningkatan atau penurunan kinerja aplikasi. Sehingga dapat menentukan apa yang
harus ditingkatan dari sebuah aplikasi

4. Interface Test
Dilakukan jika modul-modul dan sub-sistem terintegrasi dan membentuk sistem yang
lebih besar. Tujuannya untuk medeteksi fault terhadap kesalahan interface atau
asumsi yang tidak valid.

Petunjuk Melakukan Interface Testing

 Merancang test dimana parameter ke prosedur yang dipanggil berada pada


nilai batas extrim
 Test menggunakan null pointer
 Perancangan test sehingga komponen yang di test akan fail.
 Menggunakan stress testing pada message passing
 Pada shared memory systems, variasikan urutan dimana komponen diaktifkan.

5. Data recovery testing adalah proses pengujian kemampuan produk perangkat lunak
untuk memulihkan data dengan cepat setelah kegagalan sistem seperti kerusakan,
gangguan perangkat keras, pemadaman jaringan. Data recovery juga memiliki
kemampuan untuk memulai operasi kembali sesudah integritas dari aplikasi hilang.
Proses ini biasanya dimaksudkan untuk mengembalikan operasi ke suatu titik di mana
integritas sistem diketahui, kemudian proses kembali transaksi sampai ke titik
kegagalan. Waktu yang digunakan untuk me-recover operasi dipengaruhi oleh jumlah
dari titik-titik restart, volume aplikasi yang bekerja pada pusat komputer, pelatihan
dan keahlian dari orang-orang yang melakukan operasi recovery dan tool yang
tersedia untuk recovery. Pentingnya recovery ini berbeda dari suatu aplikasi ke
aplikasi yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai