Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
1. Tepung jagung
Menurut SNI 01-3727-1995, tepung jagung adalah tepung yang
diperoleh dengan cara menggiling biji jagung (Zea mays L.) yang bersih
dan baik melalui proses pemisahan kulit, endosperm, lembaga, dan tip cap.
Endosperm merupakan bagian biji jagung yang digiling menjadi tepung
dan memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Kulit memiliki kandungan
serat yang tinggi sehingga kulit harus dipisahkan dari endosperm karena
dapat membuat tepung bertekstur kasar, sedangkan lembaga merupakan
bagian biji jagung yang paling tinggi kandungan lemaknya sehingga harus
dipisahkan karena lemak yang terkandung di dalam lembaga dapat
membuat tepung tengik. Tip cap merupakan tempat melekatnya biji jagung
pada tongkol jagung yang harus dipisahkan sebelum proses penepungan
agar tidak terdapat butir-butir hitam pada tepung (Johnson dan May, 2003
dalam Anggraini 2004).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Juniawati (2003),
pembuatan tepung jagung dilakukan menggunakan metode penggilingan
kering. Penggilingan dilakukan sebanyak dua kali. Penggilingan pertama
(penggilingan kasar) dilakukan dengan menggunakan multi mill. Hasil
penggilingan kasar berupa grits, kulit, lembaga dan tip cap. Kemuditan
kulit, lembaga dan tip cap dipisahkan melalui pengayakan dan
perendaman. Selanjutnya, grits jagung yang diperoleh dari penggilingan
kasar dicuci dan direndam dalam air selama 3 jam. Tujuan dilakukannya
perendaman adalah untuk membuat grits jagung tidak terlalu keras
sehingga memudahkan proses penggilingan grits jagung. Penggilingan
kedua yang merupakan penggilingan grits jagung menggunakan disc mill
(penggiling halus) menghasilkan tepung jagung. Tepung jagung tersebut
kemudian diayak dengan menggunakan pengayak berukuran 100 mesh.
Komponen terbesar dalam tepung jagung adalah pati. Berdasarkan hasil
penelitian Juniawati (2003), tepung jagung memiliki kadar pati sebesar
68,2%.
Pati memiliki karakteristik tertentu berdasarkan bentuk, ukuran,
distribusi ukuran, komposisi, dan kekristalan granulanya (Belitz dan
Grosch, 1999). Dalam bentuk aslinya secara alami, pati merupakan
butiran-butiran kecil yang disebut granula. Bentuk dan ukuran granula
merupakan karakteristik setiap jenis pati, karena itu dapat digunakan untuk
identifikasi. Selain ukuran granula, karakteristik lain adalah bentuk,
keseragaman granula, lokasi hilum, serta permukaan granulanya (Hodge
dan Osman, 1976). Pati ini dapat dimanfaatkan dalam pembuatan aneka
produk pangan yang salah satunya adalah mi jagung. Untuk mengetahui
proses pembuatan mi jagung terlebih dulu perlu mengetahui beberapa sifat
dari pati.
Pati jagung berbeda dengan tepung jagung yang kandungan
bahan kimianya masih lengkap. Perbedaan yang signifikan terutama pada
kandungan protein, lemak, dan kadar abu. Pada tepung jagung masih
lengkap sedangkan pada pati jagung sudah dipisahkan serta sebagian
hilang pada proses pencucian. Pati tersusun paling sedikit oleh tiga
komponen utama yaitu amilosa, amilopektin, dan material antara seperti
protein dan lemak. Umumnya pati mengandung 12 – 30% amilosa, 75 –
80% amilopektin dan 5 – 10% material antara. Struktur dan jenis material
antara tiap sumber pati berbeda tergantung sifat-sifat botani sumber pati
tersebut. Secara umum dapat dikatakan bahwa pati biji-bijian mengandung
bahan antara yang lebih besar dibandingkan pati batang dan pati umbi
(Greenwood, 1975).
Jadi, dalam pembuatan adonan kue tortilla yang digunakan
adalah tepung jagung bukanlah pati karena tepung jagung memiliki tekstur
yang lebih lembut dan halus daripada pati jagung,hanya saja warna tepung
jagung lebih keruh dibanding dengan tepung lainnya.
2. Garam Dapur
Garam dapur adalah sejenis mineral yang dapat membuat rasa
asin. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium
Klorida (NaCl) yang dihasilkan oleh air laut. Garam yang digunakan
dalam pembuatan adonan roti tortilla ini adalah garam yang mengandung
yodium.(https://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapur).
1. Kue Tortilla
a. Mengandung Vitamin
b. Karbohidrat
c. Mineral
Manfaat dan kandungan yang terdapat pada kue tortilla yang tak
kalah penting adalah mineral, diantaranya ada magnesium, zat besi,
zinc, kalsium, tembaga dan selenium sekitar 4 hingga 6 persen dari
kebutuhan harian yang direkomendasikan. Mineral seperti tembaga,
kalsium dan magnesium adalah jenis mineral yang bermanfaat dalam
membantu menjaga kondisi jantung agar tetap sehat. Dimana
magnesium dan kalsium berperan aktif dan penting menjalankan
kontraktifitas otot pada jantung.
http://tortillajagungtortilla.blogspot.co.id/)
1) Prinsip kerja dengan satu rol sebagai pemipih adonan dan satu rol
sebagai pencetak adonan kue tortilla. Putaran rol pemipih,
conveyor dan rol pencetak sama dan searah. Cara kerja mesinnya
yaitu adonan dituang sebelum rol pemipih dan dengan pergerakan
conveyor adonan tepung terbawa dan dipipihkan oleh rol pemipih.
Sehingga setelah adonan melewati rol pemipih adonan menjadi
tipis dan lebar, yang kemudian rol pencetak akan mencetak bentuk
adonan kue sesuai cetakannya
(https://m.youtube.com/watch?v=IqBuPczY-kk).
2) Prinsip kerja dengan dua rol pemipih dan satu rol pencetak,
dimana putaran kedua rol pemipih saling berlawanan arah dan rol
pencetak berada dibawah rol utama dan berputar saling berlawanan
arah, kecepatan ketiga rol sama. Dimana cara kerja mesin ini yaitu
dengan memasukkan adonan pada wadah penampung (hopper)
kemudian adonan akan turun ke celah rol pemipih,karena rol
pemipih berputar berbeda arah maka adonan kue yang dipipihkan
akan menempel di rol pemipih yang arah putarannya kebawah
dilihat atas wadah penampung (hopper). Setelah adonan kue
dipipihkan rol pencetak disentuhkan ke rol utama yang berputar ke
bawah, karena putaran dari setiap rol sama maka adonan kue
tortilla akan tercetak dan jatuh ke conveyor
(https://m.youtube.com/watch ?v=HSQYzxOZAfM).
Cara pengolahan kue tortilla yang dipilih adalah cara modern yaitu
dengan sistem dua rol pemipih dan satu rol pencetak. dimana putaran
kedua rol pemipih saling berlawanan arah dan rol pencetak berada
dibawah rol utama dan berputar saling berlawanan arah, kecepatan
ketiga rol sama. Dimana cara kerja mesin ini yaitu dengan
memasukkan adonan pada wadah penampung (hopper) kemudian
adonan akan turun ke celah rol pemipih,karena rol pemipih berputar
berbeda arah maka adonan kue yang dipipihkan akan menempel di rol
pemipih yang arah putarannya kebawah dilihat dari atas kedua rol
pemipih. Setelah adonan kue dipipihkan rol pencetak disentuhkan ke
rol utama yang berputar kebawah,karena putaran dari setiap rol sama
maka adonan kue tortilla akan tercetak dan jatuh ke conveyor dengan
dibantu pengungkit
Cara ini dipilih karena proses pengolahan adonan kue tortilla lebih
cepat dibandingkan dengan sistem press.dalam sistem press terlebih
dahulu adonan dibentuk bulat sebelum dimasukkan ke pemipih
sedangkan pada sitem dua rol pemipih adonan kue tortilla langsung
dimasukkan diatas kedua rol dan secara otomatis dipipihkan oleh
kedua rol pemipih
a. Komponen mesin
2) Rol pencetak
3) Rol conveyor
4) Motor penggerak
5) Kopling tetap
9) Pegas
Pegas dapat digolongkan atas jenis beban yang dapat
diterimanya seperti dibawah ini
a) Pegas tekan atau kompresi
b) Pegas tarik
c) Pegas puntir
i) Pegas volut
ii) Pegas daun
iii) Pegas piring
iv) Pegas cincin
v) Pegas batang puntir
vi) Pegas bintang atau pegas jam
(sularso,elemen mesin, hal 312)
10) Gearbox
12) Conveyor
n₁d₁ = n₂d₂
Dimana :
n₂d₂ = n₃d₃
Dimana :
n₂ = rpm pada poros utama
n₃ = rpm pada roll pemipih
d₂ = diameter sprocket pada poros utama
d₃ = diameter roda gigi pada roll pemipih
3. Perhitungan Putaran Rol Pencetak
𝑛3 𝑑3 = 𝑛4 𝑑4
Dimana :
n3 = rpm pada pemipih
n4 = rpm pada roll pencetak
d3 = diameter roda gigi pada pemipih
d4 = diameter roda gigi pada pencetak
4. Perhitungan putaran pada rol conveyor
𝑛4 𝑑4 = 𝑛5 𝑑5
Dimana :
V=𝜔.r
Dimana :
2𝜋n
𝜔= radian per sekon
60
r = jari-jari conveyor
6. Perhitungan sproket dan rantai
dimana :
197)
Dimana :
197)
dimana :
𝐶
Cp = 𝑃
d. Kecepatan rantai
.𝑝 .𝑧 .𝑛
v = 1000 .60 .......................................(Sularso, Elemen Mesin hal 198)
dimana :
7. Perhitungan Daya
P = T.𝜔
Dimana
T = Torsi ( N.m)
Perhitungan gaya pada torsi didapatkan
T = F.rporos
P = Daya (watt)
𝜔= Kecepatan putaran
8. Perhitungan Tekanan
𝐹
P=𝐴
Dimana
P = Tekanan (pascal)
F = Gaya (N)
A = Luar permukaan rol yang bergesekan (m2)
9. Perhitungan reducer
Nz1 x z1 = Nz2 x z2
Dimana:
mesin,hal 197)
Dimana :
Lp = panjang rantai, dinyatakan dalam jumlah mata
rantai.
Z1 = Jumlah gigi sproket kecil.
Z2 = Jumlah gigi sproket besar.
C = Jarak sumbu poros dinyatakan dalam jumlah mata
rantai 6(dapat berupa bilangan pecahan).
fcxP
T=9,74 x 105 n1
(kg.m)
Dimana :
fc = Faktor Koreksi
n1 = Putaran (rpm)
Dimana :
W1 = Gaya tekan tiap pegas (kg)
𝐹 𝑇
W1= 𝑛 = 𝑟 (kg)