Anda di halaman 1dari 2

Greysha Anastasya

Kalian boleh memanggilku lemah. Karena, salah satu ketidakmampuanku adalah aku
tidak dapat mengungkapkan semua yang ada dalam hatiku.
Karel Jordan
Kenya Gracia
Steven Leonardo

Sore ini cuaca lebih bersahabat. Angin sepoi-sepoi ditambah dengan matahari yang
sebagian badannya tertutupi oleh awan.
Greysha Anastasya – atau lebih akrab disapa dengan Grey melangkahkan kakinya
keluar dari area perkuliahannya.
Langkahnya lunglai, seperti habis kena marah sama dosen terkiller seuniversitas.

“eh, Grey tungguin kita dong jalan lo jangan cepet banget cape tau ngejarnya”
cerocos Thea dari belakang Grey dan disusul dengan Pelangi yang dengan nafas
terenggah-enggah menghampiri dua gadis ini.
Thea dan Pelangi – sahabat Grey dari sejak awal masuk dunia perkuliahan sampai
saat ini. Mereka orang-orang yang mengetahui bibit bebet bobot dari seorang
Greysha Anastasya padahal mereka baru saja menginjak semester 2 perkuliahan.

“habis, gue kan udah bilang tadi keluarnya cepet lo pada napa lama banget keluar”

“ya, kami cengo dulu bentar baru tau situasinya ada apa baru deh ngejar elo” jawab
Pelangi dengan ekspresi lucunya.
Memang, diantara mereka bertiga Pelangi mukanya yang paling awet sedangkan
Thea yang paling mubazir atau terlalu dewasa. Mungkin efek makeup kali ya.

Anda mungkin juga menyukai