Identifikasi Masalah
No. Permasalahan Lokasi Sumber
(P/M/D)
1. Pernah terjadi wabah penyakit Desa Banyubiru M
RABIES
2. Pemahaman masyarakat yang kurang Desa Banyubiru M
mengenai PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat).
3. Pemahaman masyarakat yang kurang Desa Banyubiru M
mengenai posyandu.
Program Pokok
No. Nama Program Bahan Volume Sumber Dana
1. Penyuluhan penyakit Laptop, 25 orang Mahasiswa
RABIES pada warga desa Proyektor 1X2 jam
(LCD),
Poster,
Brosur (materi
handout)
2. Penyuluhan PHBS Poster 50 orang Mahasiswa
(Perilaku Hidup Bersih dan 4X2 jam
Sehat) pada anak- anak
Sekolah Dasar.
RancanganAnggaranBiaya
No. NamaKegiatan Jumlah Satuan HargaSatuan Total
Harga
1. Penyuluhan
penyakit RABIES
Poster 2 Buah Rp. 3000 Rp. 6000
Brosur A4 2X100 Lembar Rp. 250 Rp.
50.000
Snack 48 Buah Rp. 1200 Rp.
57.600
Permen 1 Bungkus Rp. 4500 Rp. 4500
Air Mineral Gelas 1 Dus Rp. 21.350 Rp.
21.350
Plastik ukuran 1kg 1 Ikat Rp. 2100 Rp. 2100
2. Penyuluhan PHBS
(Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat)
pada anak- anak
Sekolah Dasar.
Kendala Kegiatan :
1. Pasifnya beberapa kepala dusun sehingga kesulitan dalam
menginformasikan masyarakat untuk hadir saat hari H kegiatan
2. Kegiatan berdekatan dengan hari raya kuningan sehingga banyak
masyarakat yang sibuk
Solusi Permasalahan :
1. Menginformasikan langsung kepada masyarakat
2. Pengadaan lokasi penyuluhan dilakukan di setiap banjar
3. Mencari waktu yang tepat dan menyesuaikan waktu berkumpulnya warga
(misalnya setelah kegiatan PKK)
Hasil Kegiatan :
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
kepedulian masyarakat desa banyubiru mengenai tanda dan gejala penyakit
rabies, cara mengatasi, dan pencegahannya sehingga tidak terjadi penyakit
rabies di kemudian hari.
Rincian Biaya :
No. Nama Barang Jumlah Satuan Harga Total
Satuan Harga
1. Poster 2 Buah Rp. 3000 Rp. 6000
2. Brosur A4 2X100 Lembar Rp. 250 Rp. 50.000
3. Snack 48 Buah Rp. 1200 Rp. 57.600
4. Permen 1 Bungkus Rp. 4500 Rp. 4500
5. Air Mineral Gelas 1 Dus Rp. 21.350 Rp. 21.350
6. Plastik ukuran 1kg 1 Ikat Rp. 2100 Rp. 2100
Sub Total Rp. 141.550
2. Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) pada Sekolah Dasar
Perilaku Hidup atau Pola Hidup adalah gambaran mengenai
kebiasaan manusia dalam keseharian. Perilaku hidup dapat berupa
perilaku makan, perilaku tidur dan perilaku kebersihan diri. Perilaku
hidup akan berimbas pada kondisi tubuh manusia atau kesehatan
manusia. Untuk itu, perlu dilakukan perilaku hidup yang benar agar
kondisi tubuh tetap sehat. Salah satu perilaku hidup yaitu perilaku
hidup bersih. Perilaku hidup bersih merupakan kebiasaan yang perlu
dijaga agar manusia dapat terbiasa. Perilaku hidup bersih perlu
ditanamkan sejak dini hingga dewasa agar dapat terbiasa. Efek dengan
terbiasa perilaku hidup bersih yaitu terbentuknya tubuh yang sehat.
Oleh karena itu, Kementrian Kesehatan membuat program Sosialisasi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk mengajak anak usia dini lebih
mengerti perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk itu, mahasiswa KKN-
PPM Universitas Udayana Periode XVII Desa Banyubiru mengadakan
Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada Anak
Sekolah Dasar yang ada di Desa Banyubiru.
Desa Banyubiru adalah salah satu desa di Kabupaten Jembrana.
Desa
Kendala Kegiatan :
1. Siswa-siswinya sulit diatur
2. Adanya miscommunication dengan pihak sekolah terkait teknis
pelaksanaan kegiatan
Solusi Permasalahan :
1. Bersabar menghadapi siswa-siswi yang nakal dan kerjasama dengan guru
yang bertugas
2. Follow up kegiatan
Hasil Kegiatan :
Diharapkan sosialisasi ini dapat membuat siswa-siswi SDN 1
Banyubiru, SDN 2 Banyubiru, SDN 3 Banyubiru, dan SDN 4 Banyubiru
menjadi paham dengan baik pentingnya kebersihan diri sejak usia dini.
Sosialisasi PHBS ini juga menjadi langkah pertama yang baik untuk
mencegah berbagai penyakit yang dapat menyerang siswa-siswi yang
ada di SDN 1 Banyubiru, SDN 2 Banyubiru, SDN 3 Banyubiru, dan
SDN 4 Banyubiru.
Rincian Biaya:
No. Nama Barang Jumlah Satuan Harga Total
Satuan Harga
1. Poster 3 Buah Rp. 5.000 Rp. 15.000
2. Hadiah (susu 4 Dus Rp. 50.000 Rp.
milkuat) 200.000
Subtotal Rp.
215.000
e. Bayi diberi Asi saja sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif).
e. Pelayanan kontrasepsi.
Keberhasilan pengelolaan posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari
berbagai pihak, baik dukungan moril, materil, maupun finansial. Selain itu
diperlukan adanya kerjasama, tekanan dan pengabdian para pengelolanya
termasuk kader. Apabila kegiatan Posyandu terselenggara dengan baik akan
memberikan kontribusi yang besar, dalam menurunkan angka kematian ibu, bayi,
dan anak balita.
1. - Mengukur 8 Mahasiswa,
tinggi staff
badan kesehatan
- dari
Menimbang posyandu,
berat badan staff kantor
- Mendata desa, dan
berat badan ahli gizi.
dan tinggi
badan
- Memberi
vitamin A
- Mendata
identitas
ibu dan
anak
2 - Mengukur 10 Mahasiswa,
tinggi staff
badan kesehatan
- dari
Menimbang posyandu,
berat badan dan staff
- Mendata kantor desa
berat badan
dan tinggi
badan
- Memberi
vitamin A
- Mendata
identitas
ibu dan
anak
3. - Mengukur 11 Mahasiswa,
tinggi staff
badan kesehatan
- dari
Menimbang posyandu,
berat badan dan staff
- Mendata kantor desa
berat badan
dan tinggi
badan
- Memberi
vitamin A
- Mendata
identitas
ibu dan
anak
4. - Mengukur 10 Mahasiswa,
tinggi staff
badan kesehatan
- dari
Menimbang posyandu,
berat badan dan staff
- Mendata kantor desa
berat badan
dan tinggi
badan
- Memberi
vitamin A
- Mendata
identitas
ibu dan
anak
5 Penyusunan 3 Mahasiswa
laporan
Banjar Pebuahan
SD Negeri 4 Banyubiru
Narasumber : staff kesehatan dari posyandu, staff kantor desa, dan ahli
gizi.
Hasil Kegiatan :
1) Bagi Masyarakat
2) Bagi Kader