Kinematika - Bagian 1 0 PDF
Kinematika - Bagian 1 0 PDF
& e
K-13 l
a
s
FIsika XI
KINEMATIKA
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan antara
vektor posisi, vektor kecepatan, dan vektor percepatan untuk gerak benda dalam bidang
datar.
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan aspek
penyebabnya. Pembahasan tentang gerak benda akan sangat berhubungan dengan kedudukan
benda, kecepatan, percepatan, dan waktu. Benda diumpamakan sebagai partikel, yaitu benda
dengan massa tetap dan ukurannya diabaikan.
A. VEKTOR POSISI
Vektor posisi merupakan vektor yang menggambarkan keberadaan suatu titik terhadap
titik lainnya. Vektor posisi dapat dijabarkan dengan koordinat kartesius. Posisi partikel
pada bidang datar dinyatakan oleh vektor posisi r, yaitu vektor yang ditarik dari titik
pusat koordinat sampai ke posisi partikel tersebut. Vektor posisi dinyatakan dengan
menggunakan vektor satuan i dan j . Vektor satuan i menyatakan vektor dalam sumbu-x
dan j menyatakan vektor dalam sumbu-y.
1
Y ( j ) ĵ
rA = x 2 + y 2
X ( i )
Contoh Soal 1
X ( i )
B. VEKTOR PERPINDAHAN
Benda dikatakan berpindah jika posisi benda mengalami perubahan terhadap titik acuan.
Vektor yang menyatakan perubahan posisi ini disebut sebagai vektor perpindahan.
Perhatikan ilustrasi berikut.
r1 = x1 i + y1j
r = x i + y j
2 2 2
2
Vektor perpindahannya, ∆r = r2 – r1 = (x2 – x1)i + (y2 – y1)j
Besar perpindahannya, ∆r = ∆x 2 + ∆y 2
Contoh Soal 2
Sebuah titik materi bergerak pada suatu bidang x–y dengan persamaan vektor posisi
r = ( 2 + 6t )i + ( 3t ) j m. Tentukan besar perpindahan titik materi antara t = 1 s dan t = 2 s.
Pembahasan:
Diketahui:
r = ( 2 + 6t )i + ( 3t ) j m
t1 = 1 s
t2 = 2 s
Ditanya: besar perpindahan, |∆r| =…?
Dijawab:
Saat t1 = 1 s, maka r1 = ( 2 + 6.1)i + ( 3.1) j = 8i + 3j
Saat t2 = 2 s, maka r2 = ( 2 + 6.2 )i + ( 3.2 ) j = 14i + 6j
Vektor perpindahan:
∆r = r2 – r1
= xi + yj
= (14 – 8)i + (6 – 3)j
= 6i + 3j
Besar perpindahan:
∆r = (62 + 32 )
= 45 ∆r = (62 + 32 )
= 3 5 meter
= 45
Jadi, besar perpindahannya adalah meter.
= 3 5 meter
∆r r2 − r1 ∆y y 2 − y1 ∆x x 2 − x1
C. KECEPATAN RATA-RATA ( v )= = ; = ; =
∆t t 2 − t1 ∆t t 2 − t1 ∆t t 2 − t1
Kecepatan rata-rata merupakan hasil bagi perpindahan posisi dengan selang waktu yang
ditempuhnya. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
3
∆r r2 − r1 ∆y y 2 − y1 ∆x x 2 − x1
v= = ; = ; =
∆t t 2 − t1 ∆t t 2 − t1 ∆t t 2 − t1
Contoh Soal 3
Sebuah titik materi bergerak pada suatu bidang x–y dengan persamaan posisi
r = ( 2 + 6t )i + ( 3t ) j m . Tentukan besar kecepatan rata-rata titik materi antara t = 1 s dan
t = 2 s.
Pembahasan:
Diketahui:
r = ( 2 + 6t )i + ( 3t ) j m
t1 = 1 s
t2 = 2 s
∆r r − r ∆y y 2 − y1 ∆x x 2 − x1
Ditanya: besar kecepatan rata-rata, | v |==…?= 2 1 ; = ; =
∆t t 2 − t1 ∆t t 2 − t1 ∆t t 2 − t1
Dijawab:
Saat t1 =1 s, maka r1 = ( 2 + 6.1)i + ( 3.1) j = 8i + 3j
Saat t2 =2 s, maka r2 = ( 2 + 6.2 )i + ( 3.2 ) j = 14i + 6j
Vektor perpindahan:
∆r = r2 – r1
= ∆xi + ∆yj
= xi + yj
= (14 – 8)i + (6 – 3)j
= 6i + 3j
Vektor kecepatan rata-rata:
∆r r2 − r1 6i + 3j
v= = = = 6i + 3j
∆t t2 − t1 2 −1
Besar kecepatan rata-rata:
v = 62 + 32 = 45 = 3 5 m / s
= 62 + 32 =adalah
v rata-ratanya
Jadi, besar kecepatan m/s.
45 = 3 5 m /s
4
Contoh Soal 4
Saat t = 0 sekon, sebuah benda berada pada koordinat (2, 4) dan saat t = 2 sekon, benda
tersebut berada pada koordinat (8, 6). Hitung vektor kecepatan rata-rata benda tersebut
dan tentukan besarnya.
Pembahasan:
Diketahui:
t = 0 sekon, koordinatnya (2, 4)
t = 2 sekon, koordinatnya (8, 6)
∆r r −∆r1 ∆ry2 − r1y 2 ∆−yy1 y∆2x− yx1 2 ∆−xx1 x 2 − x1
Ditanya: v =dan |=v |=2= …?
=; = ; =; = ; =
∆t t 2 −∆t1 ∆t 2t − t1t 2 ∆−tt1 ∆t 2t − t1t 2 ∆
−tt1 t 2 − t1
Dijawab:
Saat t = 0 s, maka r = x i + y j = 2i + 4j
1 1 1
v = 32 +12 = 10 m / s
(
Jadi, vektor kecepatan rata-ratanya v = 3i + j m/svdan )
32 +12 = 10 m
= besarnya m/s.
/s
∆r ∆y ∆x
v = lim v = lim ; lim ; lim
∆t → 0 ∆t → 0 ∆t ∆t → 0 ∆t ∆t → 0 ∆t
5
Kecepatan sesaat juga merupakan turunan pertama dari fungsi posisi r, y, dan x terhadap
waktu t. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
dr dy dx
v= ; vy = ; vx =
dt dt dt
Contoh Soal 5
Sebuah titik materi bergerak pada suatu bidang x-y dengan persamaan posisi
r = ( t 2 )i + ( 3t ) j m . Tentukan besar kecepatan titik materi tersebut saat t = 2 .
Pembahasan:
Diketahui:
r = ( t 2 )i + ( 3t ) j m
t=2s
Ditanya: |v| = …?
Dijawab:
Kecepatan merupakan turunan pertama dari fungsi posisi sehingga:
dr
v=
dt
d ( t 2 )i + ( 3t ) j
=
dt
(
= 2ti + 3j )
Saat t = 2 s, maka vektor kecepatan sesaatnya adalah sebagai berikut.
(
v = 2t i + 3j )
= ( 2 ( 2 )i + 3j )
= 4 i + 3j
Dengan demikian, besar kecepatan titik materi tersebut adalah sebagai berikut.
v = 4 2 + 32 = 25 = 5 m/s
6
Contoh Soal 6
Sebuah benda dilempar vertikal ke atas dengan persamaan lintasan y = (10t – 2,5t2) m.
Ketinggian maksimum yang dapat dicapai oleh benda tersebut adalah ....
Pembahasan:
Diketahui:
y = (10t – 2,5t2) m
Ditanya: ketinggian maksimum =…?
Dijawab:
Mula-mula, tentukan dahulu persamaan kecepatannya. Oleh karena kecepatan merupakan
turunan pertama dari fungsi lintasan, maka:
dy
v=
dt
d (10t − 2,5t 2 )
=
dt
= 10 − 5t
Benda mencapai titik tertinggi pada saat v = 0, sehingga:
v = 10 – 5t
0 = 10 – 5t
t=2s
Subtitusikan t = 2 s ke persamaan lintasan, sehingga diperoleh:
(
y = 10.2 − 2,5 ( 2 )
2
)
= 20 − 10
= 10 m
Jadi, tinggi maksimum yang dapat dicapai oleh benda tersebut adalah 10 meter.
E. PERCEPATAN RATA-RATA ( a )
Percepatan rata-rata merupakan hasil bagi perubahan kecepatan dengan selang waktu
tempuhnya. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
∆v v 2 − v1
a= =
∆t t2 − t1
7
Contoh Soal 7
Sebuah titik materi bergerak pada suatu bidang x–y dengan persamaan vektor kecepatan
v = ( 6t + 4 )i + ( 2t ) j m/s. Tentukan besar percepatan rata-rata titik materi tersebut
antara t = 1 s dan t = 2 s.
Pembahasan:
Diketahui:
v = ( 6t + 4 )i + ( 2t ) j m/s
t1 = 1 s
t2 = 2 s
Ditanya: | a | = …?
Dijawab:
Saat t1 = 1 s, maka v1 = ( 6.1+ 4 )i + ( 2.1) j = 10 i + 2j
Saat t2 = 2 s, maka v 2 = ( 6.2 + 4 )i + ( 2.2 ) j = 16 i + 4j
Perubahan kecepatan:
∆v = v 2 − v1
= (16 − 10 )i + ( 4 − 2 ) j
= 6 i + 2j
Percepatan rata-rata:
∆v v 2 − v1
a= =
∆t t2 − t1
6 i + 2j
=
2 −1
= 6 i + 2j
a = 62 + 22 = 2 10 m / s2
a = 62adalah
Jadi, besar percepatan rata-ratanya + 22 = 2 10 m / s2
8
∆v
a = lim a = lim
∆t → 0 ∆t → 0 ∆t
Percepatan sesaat juga dapat dikatakan sebagai turunan pertama dari fungsi kecepatan
atau turunan kedua dari fungsi posisi terhadap waktu t. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut.
dv d2r
a= =
dt dt 2
Contoh Soal 8
Sebuah titik materi bergerak pada suatu bidang x–y dengan persamaan vektor kecepatan
v = ( t 2 − 1)i + ( 2t ) j m / s . Tentukan besar percepatan titik materi tersebut saat t = 1 s.
Pembahasan:
Diketahui:
v = ( t 2 − 1)i + ( 2t ) j m / s
t=1s
Ditanya: |a| = …?
Dijawab:
Percepatan sesaat merupakan turunan pertama dari fungsi kecepatan, sehingga:
dv
a=
dt
d ( t 2 − 1)i + ( 2t ) j
=
dt
= ( 2t )i + 2j
a = ( 2t )i + 2j
(
= 2 (1) i + 2j
)
= 2 i + 2j
9
Besar percepatan sesaat:
a = 22 + 22
= 2 2 m / s2 a = 22 + 22
Jadi, besar percepatan sesaatnya adalah / s2
m/s².
=2 2m
Contoh Soal 9
a= = = = = ( 6t − 2 )
dt dt 2 dt 2 dt
Saat t = 0,5 s, maka:
a = (6t – 2) = (6(0,5) – 2) = 1 m/s2
Jadi, percepatan bendanya adalah 1 m/s².
t
1
x = x 0 + ∫v x dt = x 0 + v 0x t + at 2
0
2
t
1
y = y 0 + ∫v y dt = y 0 + v 0y t + at 2
0
2
10
Dengan demikian, vektor posisi bendanya adalah sebagai berikut.
r = x i + yj
Contoh Soal 10
Sebuah partikel bergerak pada bidang x-y dengan kedudukan awal pada koordinat (1, 0).
Jika komponen kecepatannya vx = (2t) m/s dan vy = (1 + 3t2) m/s, maka:
a. tentukan persamaan umum vektor posisi partikel; dan
b. tentukan besarnya posisi partikel saat t = 2 sekon.
Pembahasan:
Diketahui:
vx = (2t) m/s
vy = (1 + 3t2) m/s
Kedudukan awal (1, 0)
x0 = 1
y0 = 0
Ditanya a. r =…?
b. |r| saat t = 2 s
Dijawab:
Fungsi posisi dapat diperoleh dari fungsi kecepatan dengan metode integrasi sebagai
berikut.
t t
x = x 0 + ∫v x dt = 1+ ∫ ( 2t ) dt = (1+ t 2 ) m
0 0
t t
y = y 0 + ∫v y dt = 0 + ∫ (1+ 3t 2 ) dt = ( t + t 3 )m
0 0
11
Besarnya posisi partikel:
r = 52 +102 = 5 5 m
Contoh Soal 11
Sebuah benda bermasa 2 kg bergerak dengan kelajuan awal 5 m/s. Jika diketahui gaya yang
bekerja pada benda F = (8 + 2t) N, maka kecepatan benda saat t = 1,5 sekon adalah ....
Pembahasan:
Diketahui:
m = 2 kg
v0 = 5 m/s
F = (8 + 2t) N
t = 1,5 sekon
Ditanya: v (t = 1,5 s) = …?
Dijawab:
Mula-mula, tentukan fungsi percepatannya. Berdasarkan hukum II Newton, diperoleh:
F ( 8 + 2t )
a= = = ( 4 + t ) m/s2
m 2
Oleh karena fungsi kecepatan merupakan integral dari fungsi percepatan, maka:
t
v = 5 + ∫ ( 4 + t ) dt
0
1
= 5 + 4t + t 2
2
12
Saat t = 1,5 sekon, maka:
1
v = 5 + 4t + t 2
2
1
= 5 + 4 (1,5 ) + . (1,5 )
2
2
= 12,125 m/s
Contoh Soal 12
Sebuah benda bergerak dari keadaan diam dengan percepatan a = ((6t – 2)i + 6j) m/s².
(
Berapakah jarak yang ditempuh oleh benda setelah t = 2 sekon? 10 = 3,2 )
Pembahasan:
Diketahui:
a = ((6t – 2)i + 6j) m/s²
t = 2 sekon
Ditanya: |x| = …?
Dijawab:
Oleh karena fungsi kecepatan merupakan integral dari fungsi percepatan, maka:
t
v = v 0 + ∫a dt
0
t
(
= 0 + ∫ ( 6t − 2 )i + 6j dt
0
)
= ( 3t 2 − 2t )i + ( 6t ) j
Oleh karena fungsi posisi merupakan integral dari fungsi kecepatan, maka:
t
x = x 0 + ∫v dt
0
t
= 0 + ∫ ( 3t 2 − 2t )i + jdt
0
= ( t 3 − t 2 )i + ( 3t 2 ) j
13
Dengan demikian, jarak yang ditempuh oleh benda setelah t = 2 sekon adalah sebagai
berikut.
x = 4 2 +122
= 160
= 4 10
= 12, 8 m
Jadi, jarak yang ditempuh selama t = 2 s adalah 12,8 m.
14