Anda di halaman 1dari 12

Laporan Kasus

Gangguan Skizoafektif Tipe Manik

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat dalam Menjalani


Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Jiwa
Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Syiah Kuala
Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh

Oleh:
Dian Ramadhana
1407101030163

Pembimbing :
dr. Subhan Rio, Sp.KJ

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BLUD RUMAH SAKIT dr. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
2015

1
2

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Asmara
Jenis Kelamin : perempuan
Tanggal lahir : 1 Desember 1979
Umur : 35 tahun
Alamat : Samalanga
Status Pernikahan : belum menikah
Pekerjaan : swasta
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Aceh
Tanggal Masuk : 14 Oktober 2015
Tanggal Pemeriksaan: 09 November 2015

II. RIWAYAT PSIKIATRI


Data diperoleh dari:
 Rekam Medis
 Autoanamnesis : 09 November 2015

A. Keluhan Utama:
Banyak bicara dan bicara kacau

B. Riwayat Gangguan Sekarang:


Pasien dibawa oleh keluarga ke IGD RSJ Banda Aceh dengan keluhan
banyak bicara dan bicara kacau sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Pasien sering berbicara sendiri tanpa lawan bicara. Menurut pasien dia sering
mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk banyak berbicara. Pasien merasa ada
iblis didalam badannya yang berasal dari roh-roh orang yang sudah meninggal
yang masuk kedalam tubuhnya dan menyuruh dirinya untuk banyak bicara dan
keluyuran ketempat saudaranya. Kemudian dirinya mengikuti bisikan tersebut.
Bisikan tersebut hilang jika pasien berwudhu dan shalat. Pasien sering berbicara
mengenai mantan pacarnya. Pada saat datang pasien mengeluhkan nyeri dada
yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk sangat sakit dirasakan oleh pasien, pasien
3

mengaku sewaktu sakit dada dia ingin meningggal saja karena tidak sanggup
menahan sakit. Pasien sering marah-marah , gelisah dan tidak bisa tidur sejak
pasien mengalami sakit dada. pasien mengaku marah-marah terhadap orang
tuanya jika pasien merasakan sakit dada dan memecahkan foto miliknya sendiri.
memukul(-).Pasien juga mempunyai hubungan yang kurang harmonis dengan
abang kandungnya. Pasien mengaku sering bertengkar dengan abang kandungnya.
Dan pasien merasa abang kandungnya merasa iri terhadap dirinya. Hubungan
sosial baik, penggunaan waktu senggang untuk mencuci piring, menyapu dan
kegitatan membersihkan rumah yang lainnya. Dan pasien sering menjaga anak
saudaranya dikampung.
Pasien sering merasa takut apabila melihat orang yang meningggal.
Pasien mengaku jika dirinya berkunjung ketempat orang yang meninggal dirinya
akan mengalami sakit. Selain itu pasien juga melihat bayangan hitam terutama
jika pasien melewati kuburan pada malam hari. menurut pasien itu adalah jelmaan
hantu yang menakuti dirinya, namun pasien tidak takut karena dirinya sering
shalat. Selain itu pasien merasa bahwa dirinya cantik dan banyak lelaki yang suka
kepadanya dan dan sering mengajaknya jalan-jalan. Menurut pasien ketika dirinya
memiliki handphone banyak yang menghubunginya untuk mengajak pasien untuk
jalan-jalan. Pasien pun sering menerima ajakan dari laki-laki yang mengajaknya
jalan-jalan bahkan pasien sudah melakukan hubungan intim dengan semua pria
yang mengajak dirinya jalan-jalan tersebut. Menurutnya pasien dirinya diajak
jalan-jalan dan diberi uang oleh lelaki tersebut. Namun sudah 1 bulan ini pasien
tidak lagi melakukan hal tersebut.
Pasien sudah pernah dirawat di rsj 6 kali dan Pasien sudah pernah
dipasung pada usia 12 tahun. Karena pasien sering keluyuran mauk rumah orang.
kemudian keluarganya membawa pasien ke rumah sakit jiwa, pasien mengaku
jika dirinya masuk kerumah sakit jiwa pada saat itu akibat kekasihnya
memutuskan dirinya. Sehingga pasien sering marah-marah, keluyuran dan sering
masuk ke rumah orang. menurut pengakuan pasien selama pacaran dirinya sering
diajak melakukan hubungan intim oleh pacarnya.
Pasien dikampungnya sering di sindir oleh pemuda kampung, mereka
mengatakan bahwa dirinya sakit jiwa, namun pasien tidak memperdulikannya.
4

C. Riwayat Penyakit Sebelumnya


1. Riwayat Gangguan Psikiatrik
Pasien mengalami gangguan jiwa mulai dari usia 12 tahun sampai
sekarang dan sudah dirawat 6 kali di RSJ B. Aceh dan pasien sering berobat jalan
dipoliklinik RS jiwa B. aceh.
2. Riwayat Penyakit Medis Umum
Riwayat kejang (+) pada usia 4 tahun., riwayat trauma(-).

D. Riwayat Penyakit Keluarga


Kakak dan adik pasien juga menderita hal yang sama seperti pasien
rasakan.

E. Riwayat Pengobatan
Seroquel,clozapine, depakote, diazepam, risperidone, trihexy phenydyl.

F. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SD. Setelah itu pasien bekerja
membantu orang tua disawah dan terkadang pasien juga menjaga anak orang,
dan mencuci pakaian orang.

G. Riwayat Kebiasaan Sosial


Pasien sehari-hari bekerja ke sawah dan membantu pekerjaan rumah
seperti mencuci,menggosok baju, mencabut rumput dihalaman rumah, dan pasien
juga terkadang mengambil pekerjaaan untuk menjaga bayi masyarakat sekitar dan
menjadi tukang cuci baju orang.

H. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat prenatal
Pasien lahir normal dan cukup bulan
2. Riwayat masa bayi
Baik, tidak ada riwayat kejang dan demam tinggi
3. Riwayat masa kanak-kanak
Normal
5

4. Masa Remaja
Pasien sering dibawa laki-laki dan sudah melakukan hubungan seksual
terhadap beberapa laki-laki.
5. Masa Dewasa
Pasien masih melakukan hubungan seksual dengan beberapa laki-laki.
Pasien juga Sering marah-marah, keluyuran jika merasa sakit dada kambuh.

I. Riwayat Keluarga

M Husen Nafsiah

Dahriani Zainudin Rinawati Asmara Muhammad Radiah Khaliludin

Keterangan gambar:

: Perempuan : pasien
: Laki-laki
6

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Status Internus
a. Status Present
 Penampakan umum : Pasien rapi, sesuai umur
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg
 Frekuensi Nafas : 20 x/i
 Frekuensi Nadi : 84 x/i
 Temperatur : 36,7C
b. Kepala : Dalam batas normal
c. Leher : Dalam batas normal
d. Paru : Dalam batas normal
e. Jantung : Dalam batas normal
f. Abdomen : Dalam batas normal
g. Ekstremitas : Dalam batas normal
h. Genetalia : Tidak diperiksa

2. Status Neurologik
a. GCS : E4M6V5 = 15
b. Tanda Rangsang Meningeal : (-)
c. Peningkatan Tekanan Intra Kranial : (-)
d. Mata : Pupil bulat, isokor (+),
Ø 3mm/ 3mm
RCL (+/+), RCTL (+/+).
e. Motorik : Dalam batas normal
f. Sensibilitas : Dalam batas normal
g. Fungsi-fungsi luhur : Dalam batas normal
h. Gangguan khusus : (-)
7

IV. STATUS MENTAL


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : Perempuan, sesuai umur
2. Kebersihan : Bersih
3. Kerapian : Tampak Rapi
4. Kesadaran : Kompos Mentis
5. Perilaku dan psikomotor : Normoaktif
6. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
B. Keadaan Emosi
1. Afek : Appropriate
2. Mood : euforia
3. Emosi
 Arus : Baik
 Pengendalian : Baik
 Stabilitas : Stabil
 Empati : Baik

C. Pembicaraan
 Kuantitatif : banyak bicara
 Kualitatif : Baik

D. Pikiran
1. Proses pikir
 Asosiasi longgar : (-)
 Berfikir tidak logis : (-)
 Neologisme : (-)
 Inkoheren : (-)
2. Isi pikir
 Cukup ide : (+)
 Waham
1) Waham tersistematisasi : (-)
2) Waham somatik : (+)
8

3) Waham nihilistik : (-)


4) Waham kemiskinan : (-)
5) Waham paranoid
- Waham persekutorik : (-)
- Waham kebesaran : (+)
- Waham referensi : (-)
- Waham kejar : (-)

Thought
- Thought withdrawal : (-)
- Thought insertion : (-)
- Thought broadcasting : (-)
- Thought echo : (-)
Delution
- Delution of control : (-)
- Delution of influence : (-)
- Delution of passivity : (-)
- Delution of perception : (-)

E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
 Halusinasi auditorik : (+)
 Halusinasi visual : (+)
 Halusinasi taktil : (-)
 Halusinasi olfaktorik : (-)
2. Ilusi : (-)

F. Fungsi Intelektual
1. Intelektual : Baik
2. Daya konsentrasi : Baik
3. Orientasi
 Diri : Baik
9

 Tempat : Baik
 Waktu : Baik
4. Daya ingat
 Seketika : Baik
 Jangka pendek : Baik
 Jangka panjang : Baik, pasien mengingat perjalanan hidupnya.
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Baik

G. Daya Nilai
1. Norma sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian realitas : Baik

H. Tilikan (Insight)
T3 : sadar bahwa mereka sakit tetapi melemparkan kesalahan pada orang lain,
pada faktor eksternal, atau pada faktor organik.

I. Judgement : Baik

V. RESUME
Pasien dibawa oleh keluarga ke IGD RSJ Banda Aceh dengan keluhan
banyak bicara dan bicara kacau sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Pasien sering berbicara sendiri tanpa lawan bicara. Menurut pasien dia sering
mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk banyak berbicara. Pasien merasa ada
iblis didalam badannya yang berasal dari roh-roh orang yang sudah meninggal
yang masuk kedalam tubuhnya dan menyuruh dirinya untuk banyak bicara dan
keluyuran ketempat saudaranya. Kemudian dirinya mengikuti bisikan tersebut.
Bisikan tersebut hilang jika pasien berwudhu dan shalat. Pasien sering berbicara
mengenai mantan pacarnya. Pada saat datang pasien mengeluhkan nyeri dada
yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk sangat sakit dirasakan oleh pasien, pasien
mengaku sewaktu sakit dada dia ingin meningggal saja karena tidak sanggup
menahan sakit. Pasien sering marah-marah , gelisah dan tidak bisa tidur sejak
10

pasien mengalami sakit dada. pasien mengaku marah-marah terhadap orang


tuanya jika pasien merasakan sakit dada dan memecahkan foto miliknya sendiri.
memukul(-).Pasien juga mempunyai hubungan yang kurang harmonis dengan
abang kandungnya. Pasien mengaku sering bertengkar dengan abang kandungnya.
Dan pasien merasa abang kandungnya merasa iri terhadap dirinya. Hubungan
sosial baik, penggunaan waktu senggang untuk mencuci piring, menyapu dan
kegitatan membersihkan rumah yang lainnya. Dan pasien sering menjaga anak
saudaranya dikampung.
Pasien sering merasa takut apabila melihat orang yang meningggal.
Pasien mengaku jika dirinya berkunjung ketempat orang yang meninggal dirinya
akan mengalami sakit. Selain itu pasien juga melihat bayangan hitam terutama
jika pasien melewati kuburan pada malam hari. menurut pasien itu adalah jelmaan
hantu yang menakuti dirinya, namun pasien tidak takut karena dirinya sering
shalat. Selain itu pasien merasa bahwa dirinya cantik dan banyak lelaki yang suka
kepadanya dan dan sering mengajaknya jalan-jalan. Menurut pasien ketika dirinya
memiliki handphone banyak yang menghubunginya untuk mengajak pasien untuk
jalan-jalan. Pasien pun sering menerima ajakan dari laki-laki yang mengajaknya
jalan-jalan bahkan pasien sudah melakukan hubungan intim dengan semua pria
yang mengajak dirinya jalan-jalan tersebut. Menurutnya pasien dirinya diajak
jalan-jalan dan diberi uang oleh lelaki tersebut. Namun sudah 1 bulan ini pasien
tidak lagi melakukan hal tersebut.
Pasien sudah pernah dirawat di rsj 6 kali dan Pasien sudah pernah
dipasung pada usia 12 tahun. Karena pasien sering keluyuran mauk rumah orang.
kemudian keluarganya membawa pasien ke rumah sakit jiwa, pasien mengaku
jika dirinya masuk kerumah sakit jiwa pada saat itu akibat kekasihnya
memutuskan dirinya. Sehingga pasien sering marah-marah, keluyuran dan sering
masuk ke rumah orang. menurut pengakuan pasien selama pacaran dirinya sering
diajak melakukan hubungan intim oleh pacarnya. Pasien dikampungnya sering di
sindir oleh pemuda kampung, mereka mengatakan bahwa dirinya sakit jiwa,
namun pasien tidak memperdulikannya.
Pendidikan terakhir yang ditempuh pasien adalah SD, dan pasien tidak
melanjutkan sekolah. Sebelumya pasien sudah pernah di rawat di RSJ sebanyak 6
11

kali sejak usia 12 tahun sampai sekarang. Pasien sering berbicara kacau dan
banyak berbicara, marah-marah, keluyuran, dan sulit tidur.
Status mental pasien : Penampilan : Perempuan sesuai usia, rapi.
Kesadaran : kompos mentis. Sikap : kooperatif. Psikomotor : normoaktif. Bicara :
logorhrhoe. Afek: appropriate. Mood : Euforia. Proses pikir: koheren. Isi pikir :
waham kebesaran (+), waham somatik(+). Persepsi : halusinasi auditorik(+),
halusinasi visual (+). Tilikan : T3. Judgement : Baik.

V. DIAGNOSIS BANDING
1. F25.0 GangguanSkizo-afektif Tipe manik
2. F30.2 Gangguan Mania dengan Psikotik
3. F20.0 Skizofrenia Paranoid
VI. DIAGNOSIS SEMENTARA
F25.0 Gangguan Skizo-afektif Tipe manik

EVALUASI MULTIAKSIAL
Axis I : Gangguan Skizo-afektif tipe manik
Axis II : Tidak ada data
Axis III : Tidak ada diagnosis
Axis IV : Pasien putus sekolah dikarenakan pasien mulai mengalami
gangguan jiwa.
Axis V : GAF Scale 81-90 (gejala ringan, disabilitas ringan)

TATALAKSANA
a. Terapi psikofarmaka
 Hexymer 2 mg 2x1
 Depakote ER 500 mg 2x1
 Seroquel XR 400 mg 1x1
b. Psikoedukasi terhadap pasien: Memberikan penjelasan kepada pasien
tentang apa yang dialaminya saat ini termasuk penyakit yang dideritanya,
kemungkinan penyebab penyakitnya, meyakinkan pasien untuk teratur
minum obat dan menjelaskan dampak buruknya jika pasien tidak teratur
12

minum obat. Selanjutnya menyampaikan keadaan pasien apabila telah


mengalami perbaikan maka boleh untuk dijemput pulang dan
bersosialisasi lagi seperti dulu.
c. Psikoedukasi terhadap keluarga: Memberikan penjelasan kepada keluarga
tentang penyakit pasien saat ini dan meminta keluarga untuk ikut berperan
aktif dalam upaya untuk kesembuhan pasien, termasuk di dalamnya yaitu
berusaha agar pasien tidak putus pengobatan.

VII. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad malam
Quo ad Sanactionam : Dubia ad malam

Hal – hal yang menunjukkan prognosis baik:


 Support keluarga dan lingkungan yang baik.
 Perilaku mudah beradaptasi di lingkungan
 Tidak ada riwayat pekerjaan pramorbid yang buruk
 Gejala positif yang menonjol

Hal – hal yang menunjukkan prognosis buruk:


 Perjalanan penyakit sudah terlalu lama
 Gejala negatif yang menonjol
 Support keluarga kurang

Anda mungkin juga menyukai