Anatomi orofaring
Fisiologi pendengaran
Test pendengaran
Stadium OMA
Definisi OM: peradangan sebagian/seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum
mastoid, dan sel-sel mastoid
Stadium OMA:
1. Oklusi -> Retraksi MT akibat tekanan (-) di telinga tengah, MT berwarna keruh pucat,
Obat tetes hidung HCl efendrin, Antibiotik
2. Hiperemis -> MT hiperemis dan edema karena vasodilatasi pemb drh, secret mungkin masih
eksudat yg serosa
Obat tetes hidung, analgetik/antipiretik, antibiotik
3. Supurasi -> MT buldging kea rah CAE karena edem hebat di telinga tengah, terbentuk
eksudat purulent, otalgia hebat, suhu naik, nadi naik, kurang dengar
Antibiotik, miringotomi kl MT masih utuh
4. Perforasi -> MT ruptur & nanah keluar mengalir, demam turun, gejala-gejala menurun
Obat cuci telinga, antibiotik
5. Resolusi -> Tidak keluar cairan lagi, MT intak kembali atau tetap perforasi (healing process)
Indikasi tonsilektomi
Tuli mendadak
Def:
Tuli yg terjadi secara tiba-tiba, jenis ketuliannya sesnsorineural, biasanya terjadi pada 1 telinga
Penurunan pendengaran 30dB atau lebih, paling sedikit 3 frekuensi berturut-turut pada
pemeriksaan audiometri dan berlangsung dalam waktu <3hari.
Etiologi: iskemia koklea, infeksi virus, trauma, tumor, obat2an ototoksik
Rhinitis alergi
Def: Gangguan fungsi hidung yg terjadi setelah pajanan alergen melalui inflamasi mukosa hidung
yang diperantarai IgE
Gejala:
Hidung berair, hidung tersumbat, hidung gatal, bersin berulang
Mata merah, gatal, berair
Lain-lain (batuk, tenggorokan gatal)
Pemfis: Tanda khas alergi (allergic salute, allergic shiner, denny-morgan infraorbital fold,
transverse nasal crease
Klasifikasi:
Waktu Intermittent (gejala <4hari/mgg ATAU <4mgg berturut2)
Persisten (gejala >4hari/mgg DAN >4mgg berturut2)
Keparahan Ringan (tidak terdapat gejala RA sedang-berat, gejala tidak menganggu)
Sedang-berat: minimal 1 gejala (gangguan tidur, gangguan aktvitas
sehari2/olahraga/saat santai, gangguan pekerjaan/sekolah, ada
keluhan yg menganggu)
Terapi di draft tito
Tonsilitis biasa:
Disebabkan oleh bakteri (umumnya group A beta-heomlytic streptococcus) dan virus
Terdapat detritus (kumpulan leukosit, bakteri mati, epitel yg deskuamasi) yang mengisi kripte
tonsil sehingga tampak seperti bercak kuning, tonsil hiperemis.
Difteri:
Disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae
Tonsil membengkak dan didapati adanya pseudomembran (bercak putih kotor yang makin lama
meluas membentuk membrane semu). Membran bisa meluas ke uvula, nasofaring, laring,
trakea, bronkus, bisa sebabkan obstruksi saluran napas. Membran semu melekat erat pada
dasarnya dan mudah berdarah bila terlepas.
Tonsilitis kronik
Jenis-jenis tuli
Def: Peradangan kronis pada telinga tengah yg disertai dengan perforasi MT dan keluarnya
sekret pada telinga yang berlangsung lebih dari 2 bulan (ada jg yg >=12minggu)
Komplikasi:
Telinga tengah -> perforasi membran persisten, infeksi tulang pendengaran, paralisis nervus
facialis
Telinga dalam -> Tuli, fistula labirin
Lain -> Abses, meningitis, abses otak
Intratemporal: Peforasi MT, mastoiditis akut, paresis nervus fasialis, labirinitis, petrositis
Ekstratemporal: Abses subperiosteal
Intrakranial: Abses otak, tromboflebitis, hidrosefalus otikus, abses subdural/ekstradural
Otitis Media Efusi
Def: Terdapatnya secret non-purulen di telinga tengah tanpa adanya ss infeksi dan perforasi MT
Klassifikasi: OM serosa (encer), OM mucoid (kental)
Etio: Tumor, barotrauma
SS: Pendengaran terganggu, rasa penuh di telinga, sensasi cairan bergerak dlm telinga bila posisi
kepala berubah, tdk ada demam, tdk ada nyeri, tuli konduftif, MT jernih
Terapi: AB, steroid, antihistamin, dekongestan, mucolitik
Faringitis
Viral
SS: Nyeri menelan, nyeri tenggorokan, rinorrea, faring dan tonsil hiperemis
Terapi: Istirahat, banyak minum, kumur, analgesik
Bakteri
SS: Di atas + demam
Terapi: Di atas + antibiotic
Rinosinusitis
Def: peradangan mukosa sinus paranasal
SS: Hidung tersumbat/pilek, nyeri wajah/rasa tertekan di wajah,
Temuan nasoendoskopi: Polip, edema/obstruksi mukosa, secret mukopurulen