Anda di halaman 1dari 12

Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun

tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan
penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri
penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati
saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan.
Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari
Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut
dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang
setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.

Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab
penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri.
Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat
kecil.

Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah WendellMeredith


Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik
yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang
pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan
Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Skenario 3
Demam Disertai Sariawan

Seorang anak perempuan berusia 6 tahun dating ke RSGM bersama ibunya


karena sariawan disuluruh mulut sejak 2 hari yang lalu. Sariawan disertai demam
dan anak tidak mau makan, hanya mau minum air hangat atau susu hangat.
Pemeriksaan umum : BB = 19 kg dan TB = 119 cm. pemeriksaan ekstra oral
febris, kelenjar submandibularis bilateral teraba kenyal dan sakit. Pemeriksaan
intra oral margin gingival eritem dan oedem, terdapat ulser dengan diameter 1 – 2
mm pada gingival, serta coating putih pada dorsum lidah.

2.1 Klarifikasi Istilah

1. Dorsum lidah : permukaan atas lidah, bagian belakang lidah sesudah daun
lidah, permukaan lateral pada lidah.
2. Febris : demam peningkatan suhu tubuh diatas normal, panas suhu tubuh
lebih 30 derjat C, Bukan bertanda suatu penyakit melainkan sistem imun yang
sedang bekerja.
3. Eritem : gambaran yang menunjukkan perubahan warna kulit karena virus
tertentu, inflasi akut yang terjadi pada kulit dan membrane mukosa, ruang
kemerahan pada kulit yg penyebabnya peningkatan aliran darah.
4. Oedem : pembocoran cairan tubuhu melalui pembuluh darah, suatu inflamasi.
5. Coating : garis yang terdapat didalam mulut, lapisan putih.
6. Ulser : suatu kondisi luka pada dinding bibir dalam bagian.

2.2 Penetapan Masalah

1. Apa hubungannya sariawan dengan timbulnya demam ?

3
2. Bagaimana cara mengatasi demam yang disertai sariwan ?
3. Apakah demam disertai sariawan disebabkan oleh virus ?
4. Bagaimana mekanisme sistem imun terhadap sariawan sehingga disertai
demam ?
5. Apakah baik bagi pencernaan anak tersebut tidak makan dan hanya minum air
hangat atau susu hangat saja ?
6. Apakah yang diderita anak tersebut merupakan penyakit komplikasi atau
tidak ?

2.3 Curah Pendapat / Jawaban Masalah

1. Apa hubungannya sariawan dengan timbulnya demam ?


Jawab : karena suatu kerja respon imun untuk menghilangkan respon imun.
Dikarenakan pada saat seriawan kemungkinan daya tehan tubuh sedang
menurun sehingga gampang terjadinya infekksi.

2. Bagaimana cara mengatasi demam yang disertai sariwan ?


Jawab : mengonsumsi vit.C, menjaga kebersihan mulut.

3. Apakah demam disertai sariawan disebabkan oleh virus ?


Jawab : iya, kerena demam merupkan bagian preoses kekebalan tubuh yang
sdg melawan infeksi akibat virus, bakteri atau parasit.

4. Bagaimana mekanisme sistem imun terhadap sariawan sehingga disertai


demam ?
Jawab : respon imun akan mengenali bahaya, atau antigen

5. Apakah baik bagi pencernaan anak tersebut tidak makan dan hanya minum air
hangat atau susu hangat saja ?

4
Jawab : jika sakit kita harus makan makanan yang bergizi, jika minum air
hangat rasa sakit sariawan juga akan reda. Terjadi gangguan kalau dia minum
susu karbohidrat nya tidak ber energi.

6. Apakah yang diderita anak tersebut merupakan penyakit komplikasi atau


tidak ?
Jawab : komplikasi yaitu ada oedem,ulser, coating yaitu berupa VHS , tidak
komplikasi karena memang sriwan margin gingival itu memerah, dan
memang terasa ulser atau sakit pada sariawan itu.

2.4 Analisis Masalah

Sariawan

Tanda-Tanda Penyebab

Virus Pada Rongga


Mulut

Morfologi Sifat Jenis Pemeriksaan


Laboratorium

Diagram 2.1 Skema Analisis Masalah

5
2.5 Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi virus pada


Rongga Mulut
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sifat virus pada Rongga
Mulut
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis virus pada Rongga
Mulut
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pemeriksaan laboratorium
terhadap virus pada Rongga Mulut

2.6 Penjelasan Secara Sitematik

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi virus pada


Rongga Mulut
Jawaban :

1. Kapsid
Kapsid merupakan suatu lapisan atau pembungkus asam nukleat dan
berperan dalam penentuan morfologi virus. Dalam struktur tubuh virus kapsid
berfungsi sebagai pelindung asam nukleat, meletakkan virion pada sel inang
yang telah terinveksi oleh virus, dan menyimpan zat protein yang berguna
untuk virion ketika virion telah menginfeksi membran sel inangnya.

2. Asam nukleat
Pada morfologi atau bagian tubuh virus asam nukleat mempunyai peran
utama dalam mempertahankan tahap siklus hidupnya. Hal ini juga sama
dengan organisme lainnya bahwa asam nukleat yang terdapat pada virus
memiliki fungsi sebagai penyedia informasi genetik yang dibutuhkan saat
proses sintesis protein.

6
3. Sampul
Sampul yang terbentuk pada virus merupakan hasil dari tahap modifikasi
virus dengan membran sel inang yang telah terinfeksi oleh virus. Adapun
struktur dari sampul virus ini tersusun atas molekul lipid dan protein.
Berdasarkan bentuk dan bagian-bagian tubuhnya, maka virus dapat dibagi
menjadi empat tipe yaitu sebagai berikut :

a. Morfologi Virus Helix

Struktur tubuh virus dengan morfologi helix ini menyerupai bentuk


seperti batang ataupun filamen. Susunan materi genetik pada virus kelas helix
berada di dalam rongga dan terikat oleh protein kapsid. Contoh dari virus
morfologi helix ini adalah virus mosaik yang menyebabkan penyakit pada
tembakau .

b. Morfologi Virus Polihedral

Morfologi virus polihedral tersusun dari suatu kapsomer yang mempunyai


jumlah lumayan banyak. Asam nukleat yang terdapat pada jenis virus ini
tidak memiliki hubungan ikatan dengan protein kapsid. Adapun contoh dari
morfologi virus polihedral yaitu virus adenovirus.

c. Morfologi Virus Bersampul

Pada morfologi virus bersampul terdapat lapisan luar atau membran yang
berfungsi sebagai penyelubung kapsid. Bentuk dari virus bersampul sangat
beragam dan tergantung dari bentuk kapsidnya

d. Morfologi Virus Kompleks

Morfologi virus kompleks mempunyai bagian atau struktur tubuh yang


lebih sederhana jika dibandingkan dengan ketiga jenis tipe virus di atas.
Adapun contoh dari morfologi virus kompleks ini adalah bakteriofage.

7
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sifat virus pada Rongga
Mulut
Jawaban :

Adapun sifat-sifat khusus virus menurut Lwoff, Home dan Tournier(1966)


adalah:

1. Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam
deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis
asam nukleat tersebut.

2. Struktur virus secara relatif sangat sederhana, yaitu dari pembungkus yang
mengelilingi atau melindungi asam nukleat.

3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup yaitu dalam nukleus,
sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan
metabolisme jika berada di luar sel hidup.

4. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel


virusbaru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai
dengan pemecahan suatu partikelvirusinfektif menjadi lapisan protein
pelindung dan komponen asam nukleat infektif.

5. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih


kekuasaan dan pengawasan sistem enzim hospesnya, sehingga selaras
dengan proses sintesis asam nukleat dan protein virus.

6. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk


keperluan metabolismenya.

7. Komponen-komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di


dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.

8
8. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung
luar yang mengandung lipid, protein, dan bahan-bahan lain yang sebagian
berasal dari sel hospes.

9. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang
dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut kapsid
dengan atau tanpa selubung di luar kapsid.

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis virus pada Rongga


Mulut
Jawaban :
a. Virus Hepatitis B
Virus Hepatitis B berada didalam darah, sekresi serviks rahim dan semen.
Juga terdapatdalam jumlah kecil dicairan tubuh yang lain termasuk saliva.
Penyebarannya dapat lewatjalur parenteral (suntikan) tapi penularannya
lewat hubungan seksual. Tidak ditularkan lewatjalur pernafasan.
Dikalangan populasi, banyak indidvidu bertindak sebagai karier
(pembawavirus). Jika pasien positif terkena Hepatitis, maka didalam ml
darahnya mengandung 1010partikel Dane, sehingga tertular dengan
0,0001 ml darah saja sudah mampu memindahkanvirus tersebut. Periode
inkubasi bervariasi antara 2 sampai 3 bulan. Kira-kira 65% individu
yangterkena mengalami infeksi yang subklinis (gejala samar), sementara
30% nya mengalamiHepatitis B akut. 9% pasien dewasa bisa menjadi
karier kronik virus.Mengontrol infeksi HBV dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Modifikasi perilakudapat mengurangi risiko terinfeksi, dan
ditataran klinik, hal ini meliputi kontrol infeksi yangtepat terhadap infeksi
silang.
b. Virus Herpes Simpleks
Virus Herpes Simpleks merupakanvirus yang infrrksinya dapat
bermanifestasi pada rongga mulu. Virus tersebut akan tertidur pada
ganglion trigeminal setelah menginfeksi manusia. Virus ini akan aktf bila

9
dipicu oleh radiasi aktinik (paparan matahari yang berlebihan) atau
stimulus lokal seperti demam, stress atau menstruasi. Secara klinis HSV 1
dapat bermanifestasi dalam rongga mulut pada beberapa penyakit yaitu
Primary Acute Herpetic Gingivostomstitis dan Reccurent Herpes
Infection.

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pemeriksaan laboratorium


terhadap virus pada Rongga Mulut
Jawaban :
1. Pemeriksaan langsung terhadap materi klinis: pemeriksaan mikroskopik
dan pewarnaan
Penyakit virus yang dapat dideteksi dengan baik melalui pemeriksaan
mikroskopik langsung terhadap apusan atau lesi, meliputi infeksi rabies
dan herpes simpleks serta infeksi kulit vaisela-zoster. Pewarnaan antigen
virus dengan imunofluoresens terhadap apusan otak dan impresi kornea
dari hewan liar dan dari kulit bagian belakang leher manusia merupakan
metodepilihan untuk menegakan diagnosis rabies secara rutin.
a. Dengan mikroskop elektron
Keuntungan yaitu langsung dapat melihat morfologi virus dan
diagnosisnya cepat, kerugiannya yaitu memerlukan latihan khusus dan
biayanya mahal.
b. Dengan mikroskop biasa
Dengan pewarnaan khusus dicari elementary odies dan inclusion
bodies. Keuntungannya cepat dan kerugian nya belum semua
pewarnaan diketahui, memerlukan latihan khusus.

10
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan
komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya
secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh
sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics.

Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat
terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai
tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau
sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan
beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia
berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.

Virus selama reproduksi selalu berada di dalam tubuh organisme inang , karena
ditubuh inang itulah dia mendapatkan seperangkat penyusun tubuhnya berupa kapsid
yang tersusun atas protein yang tidak bisa susun sendiri yang hanya bisa diambil dari
tubuh mahkluk hidup

Virus dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus
RNA, dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan
influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus
DNA (misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda
pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus).

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui
terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen
baik (penyembuh) disebut vaksin.Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies, hepatitis B,
influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar gondong, dan
campak.

Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab
penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk
hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu

11
dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga
menimbulkan penyakit.

Karena virus menggunakan jalur metabolik vital dalam sel inang untuk meniru,
mereka sulit untuk menghilangkan tanpa menggunakan obat yang menimbulkan efek
toksik untuk host sel pada umumnya. Pendekatan medis yang paling efektif untuk
penyakit virus vaksinasi pencegahan untuk memberikan kekebalan terhadap infeksi, dan
obat antivirus yang selektif mengganggu replikasi virus.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Munasir Z, Immunity I. Respons Imun Terhadap Infeksi Bakteri.


2001;2(4):193–7.

2. RESPON IMUN PADA INFEKSI JAMUR. 2014;6(2):55–66.

3. Ii BAB, Pustaka T. 1 2.1.1. :7–19.

4. Nuraini T. Fisiologi sistem pertahanan tubuh. :1–31.

5. Ida D, Kade B, Si M, Hewan FK. Diktat imunologi dasar sistem imun.


2017;1–36.

13

Anda mungkin juga menyukai