Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPrakerin

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal 1 angka (1) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pada Standar Proses Pendidikan

Menengah Kejuruan (PMK) dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada

PMK diarahkan untuk mencapai tujuan yang dikembangkan berdasarkan

profil lulusan yaitu: (1) beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur; (2)

memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara

berkelanjutan; (3) menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta

memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan; (4) memiliki

kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja

pada pihak lain atau berwirausaha, dan (5) berkontribusi dalam

pembangunan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar global.

Proses Pembelajaran diselenggarakan dengan berbasis aktivitas secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan,menantang, dan memotivasi peserta

didik. Selain itu proses pembelajaran juga memberikan ruang untuk

berkembangnya keterampilan abad 21 yaitu kreatif, berfikir kritis,


1 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Manajemen Perkantoran 2018/2019
penyelesaian masalah, kolaborasi, dan komunikasi yang memberikan

peluang bagi pengembangan prakarsa dan kemandirian sesuai dengan minat,

bakat, dan perkembangan psikologis peserta didik. Karakteristik proses

pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik program keahlian yang

berada pada bidang keahlian yang dilakukan di sekolah/madrasah, di dunia

kerja (Dunia Usaha dan Dunia Industri, disingkat DUDI), atau gabungan dari

keduanya. Pelaksanaan proses pembelajaran melibatkan DUDI terutama

melalui model penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan.

Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya disebut PRAKERIN adalah

kegiatan pembelajaran yang dilakukan di DU/DI dan/atau lapangan kerja

lain untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan kompetensi.

Pelaksanaan PRAKERIN melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di

bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan

peserta didik saat praktik kerja lapangan.

Penyelenggaraan PRAKERIN merupakan bagian dari pelaksanaan

pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang melibatkan

masyarakat, khususnya dunia kerja, tujuan utamanya selain untuk

memperkuat penguasaan kompetensi teknis sesuai dengan Kompetensi

Keahliannya juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada

peserta didik menghayati dan mengamalkan untuk menginternalisasi nilai-

nilai positif “keduanikerjaan”, dalam rangka membangun pribadi peserta

didik yang berkarakter. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden

Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),


2 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Manajemen Perkantoran 2018/2019
khususnya pada Pasal 6 yang menyatakan bahwa “Penyelenggaraan PPK

pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal dilakukan secara

terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuier, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Pengintegrasian PPK dalam pelaksanaan PRAKERIN sangat penting

karena diharapkan dapat mendukung dalam membangun dan membekali

peserta didik menjadi generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa

Pancasila dalam menghadapi dinamika perubahan di masa depan.

Pelaksanaan PRAKERIN harus dirancang dan dilaksanakan dengan

mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter

diantaranya adalah nilai-nilai jujur, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri,

rasa ingin tahu, menghargai prestasi, komunikatif, peduli lingkungan, peduli

sosial, dan bertanggung-jawab.

Program PRAKERIN sangat penting dalam rangka memberikan bekal

kemampuan nilai-nilai positif kepada peserta didik, oleh karena itu perlu

dibuat suatu pedoman yang betul-betul dapat di jadikan acuan oleh semua

yang terlibat dalam pelaksanaanya, sesuai dengan pernyataan pada Pasal 4

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang dinyatakan bahwa

pelaksanaan pembelajaran di DUDI berupa Praktik Kerja Lapangan diatur

lebih lanjut oleh Direktorat Jendral terkait.

3 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
B. Landasan Pelaksanaan Prakerin

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015

tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.

5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017

tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

4 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
7. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah

Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya

Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017

tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah

Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.

9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 36 tahun 2016 tentang

Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor .... Tahun 2017

tentang Standar Komptensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor .... Tahun 2017

tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor .... Tahun 2017

tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor .... Tahun 2017

tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun

2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/

Madrasah Aliyah Kejuruan.

15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kemendikbud Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum

Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

5 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kemendikbud Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur

Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.

C. Tujuan Prakerin

Program Prakerin disusun bersama antara SMK dan DU/DI yang

menjadi Institusi Pasangan (IP) dalam pelaksanaan Prakerin untuk

memenuhi kebutuhan peserta didik sebagai peserta Prakerin, sekaligus

merupakan wahana berkontribusi bagi DU/DI terhadap upaya peningkatan

kualitas pendidikan di SMK.

Tujuan Prakerin antara lain sebagai berikut :

1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik

dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang

berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.

2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun

dan mengambangkan kepribadiannya yang berkarakter sesuai

dengan nilai-nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh

masyarakat, khususnya di dunia kerja yang ditekuni.

3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk

memasuki dunia kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.

4. Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai

keutuhan standar kompetensi lulusan.

6 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
5. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam

penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK

dan Institusi Pasangan yang memadukan secara sistematis dan

sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program

pelatihan penguasaan keahlian di dunia kerja (DU/DI).

D. Manfaat Prakerin

1. Manfaat bagi peserta didik

a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di

sekolah.

b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa

pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim

kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil

kerja.

c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menamkan etos

kerja yang tinggi sesuai budaya industri.

d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi

keahlian yang dipelajari.

e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/ arahan

pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.

f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarater sesuai dengan

tuntutan nilai-nilai yang tumbuh dari budaya industri.

2. Manfaat bagi sekolah

7 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara

sekolah dengan duni kerja (DU/DI).

b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung

selama Prakerin.

c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas program sekolah melalui

sinkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan

pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil

pengamatan di tempat Prakerin.

d. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter berbasis

masyarakat secara terencana dan implementatif, khususnya nilai-

nilai karakter budaya industri sebagai salah satu bentuk

implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang

Peningkatan Pendidikan Karakter.

e. Meningkatkan kualitas lulusan.

3. Manfaat bagi dunia kerja

a. Dunia Kerja (DU/DI) lebih dikenal oleh masyarakat, khususnya

masyarakat sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi produk.

b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk

perkembangan DU/DI.

c. Dunia kerja atau DU/DI dapat mengembangkan proses dan atau

produk melalui optimalisasi peserta Prakerin.

d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan

kebutuhannya.
8 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Manajemen Perkantoran 2018/2019
e. Meningkatkan citra positif DU/DI karena dapat berkontribusi

terhadap dunia pendidikan sebagai implementasi dari Instruksi

Presiden Nomor 9 Tahun 2016.

E. Tujuan Pembuatan Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar para siswa dapat

melatih jiwa mandiri, berani, tanggung jawab serta disiplin.Selain itu juga

dapat mengkaji ilmu terapan di lapangan dengan sekolah.Adapun isi

laporan yang harus disusun para siswa adalah hasil kegiatan selama

PRAKERIN. Tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah:

1. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti Praktek

Kerja Industri.

2. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan Sekolah

kepada para siswa sehubungan dengan pelaksanaan PRAKERIN.

3. Menambah perbendaharaan perpustakaan Sekolah dan sebagai

pengetahuan bagi siswa angkatan selanjutnya.

4. Sebagai latihan bagi siswa dalam membuat sebuah laporan kegiatan.

5. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek yang di lakukan

di
9 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Manajemen Perkantoran 2018/2019
DU/DI.

6. Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional. Untuk mengetahui

perkembangan siswa selama mengikuti praktek di dunia usaha/industri.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam

menyusun laporan kami mengambil metode wawancara.Metode ini

merupakan metode yang paling epektif dalam mengumpulkandata-datayang

diperlukan.Dengan metode ini penulis secaralangsungmelakukan wawancara

dengan pembimbing di lapangan dan karyawan.Data-data yang diperoleh

dengan metode ini antara lain :

- Gambaran Umum Perusahaan

- Struktur Organisasi Perusahaan

- Inventarisasi tentang alat-alat dan benda-benda yang di kerjakan di

tempat Prakerin.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja Industri

1 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
0
Penulisan Laporan Praktik Kerja Industri terdiri atas 3 (tiga) bab

dengan perincian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas Latar Belakang, Landasan, Tujuan, Manfaat,

Tujuan Pembuatan Laporan, Metode pengumpulan Data, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II : PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Pada Bab ini membahas Gambaran umum perusahaan instansi

prakerin, Waktu dan tempat Pelaksanaan Prakerin, Kompetensi yang

diajarkan, Pembahasan Prakerin, dan Masalah yang dihadapi dan

penanganan masalah.

BAB III : PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran selama pelaksanaan prakerin.

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

A. Gambaran Umum Perusahaan/Instansi

1. Profil SMK Madya

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian Bisnis dan


Manajemen diatur dan tertuang dalam kurikulum edisi ‘99 yang merupakan
penyempurnaan dari kurikulum 1994 terdapat profil yang harus dimilik oleh
program keahlian dan harus dimiliki secara khusus oelh setiap program
keahlian.

1 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
1
SMK Madya Depok membuat kutipan dari kurikulum yang bertujuan
untuk membuka kerjasama dan saling keterbukaan dengan institusi
pasangannya yaitu intansi dan dunia usaha/industri dan profil tersebut
memiliki SK yang kuat yang dapat dijadikan sebagai acuan dan melalui kajian
proses yang cermat dan cukup mendalam melalui kelompok bidang keahlian
(KBK) masing – masing yaitu :
Bidang sekretaris SK Nomor : 04u/KU/MPKN/1995 tanggal November
1995
Walaupun demikian dari profil tersebut bukan tidak ada kekurangan
ataupun kelemahan, perlu penyempurnaan tersebut dari pihak perusahaan
melalui Majelis Sekolah yang telah terjalin baik untuk memberikan masukan
dan membentuk kerjasama yang baik serta penggunaannya disesuaikan
dengan kondisi setempat.

Visi SMK Madya Depok


Menjadikan pusat pendidikan kejuruan kelompok bisnis dan
manajemen SMK Madya Depok sebagai lembaga pendidikan
terpercaya yang mengutamakan profesionalisme, kualitas dan selalu
bertumbuh.

Misi SMK Madya Depok


 Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, pelatihan serta
pengabdian secara profesional untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan bermoral
 Menyiapkan siswa agar mampu memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap profesionalismen
 Menyiapkan tamatan agar menjadi Warga Negara yang Produktif,
Adaptif dan Kreatif

1 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
2
Visi Program Keahlian Manajemen Perkantoran
Menghasilkan tamatan yang professional dalam bidang tenaga
administrasi, sehingga mampu mengambil peluang dan kesempatan
yang ada dipasar pada umumnya, dalam pasar Regional, Nasional dan
Internasional

Misi Program Keahlian Manajemen Perkantoran


 Menghasilkan tamatan yang terampil sebagai administrator
perusahaan skala kecil dan menengah yang professional
 Menghasilkan tamatan yang mampu bersaing untuk mengisi
peluang di dunia usaha dan dunia Industri
 Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan untuk
mengembangkan kewirausahaan secara professional.

2. Profil Perusahaan/Instansi

A. Gambaran Umum Perusahaan/Instansi


1. Sejarah Singkat Perusahaan
Perseroan Terbatas (PT) Sanyo Jaya Components Indonesiaberdiri
sejak September 1989, perusahaan ini memproduksi komponen
Surface Mount Device (SMD) dan komponen-komponen dari sistem
video, yaitu: Fly Back Transformer (FBT), TunerdanVideo Head. Fly
Back Transformer (FBT)adalah komponen yang terdapat dalam
pesawat televisi dan monitor, berfungsi untuk menghasilkan
tegangan tinggi sebesar 20-30 KV pada tabung layar dan merupakan
produk pertama yang diproduksi. Tuneradalah komponen yang
berfungsi menerima sinyal dari stasiun pemancar televisi yang
secara otomatis merubah sistem tersebut ke bentuk sinyal
gelombang menengah, digunakan pada pesawat televisi dan Video
Tape Recorder(VTR). Tahun 1991 PT. Sanyo JayaComponents

1 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
3
Indonesia mulai memproduksi Video Head yang merupakan
komponen vital dalam sistem VTR. Video Headberfungsi sebagai
pengubah sinyal magnetik listrikdari pita ke VTRselama rekaman,
playback dan penghapusan. Tahun yang sama, perusahaan membagi
kepengurusan menjadi dua divisi, yaitu: Divisi Components dan Divisi
VTR.
Divisi VTRpada permulaan dilaksanakan dengan meminjam gedung
milik Divisi Components serta penggunaan sebagian pabrik yang kini
menjadi warehouse atau gudang. Tanggal 1 Septembertahun 1991,
Divisi VTRtelah mampu memproduksi Video Setpertama. Produksi
pertama ini, Divisi VTR hanya menggunakan dua line produksi
yaitu:Mechanic Line dan Final Line.Divisi VTRhanya merakit Video
Set, sedangkan komponen–komponen lain seperti Printed Circuit
Board (PCB), Cylinder dan lain-lain, masih diimpor
dariJepang.Perpindahan Divisi VTRdari gedung lama (kini warehouse
A) ke gedung baru dilakukan pada ta
nggal 5 Maret tahun 1992 dan diresmikan pada tanggal 14 Oktober
tahun 1992 oleh Menteri Perindustrian Bapak Ir. Hartanto.
Perkembangannya, Divisi VTRtelah mampu memproduksiVideo Tape
Recorder(VTR)untuk kaset Video VHS, Cylinder dan perakitan Printed
Wiring Board (PWB)secara kompeten dan mandiri,dengan demikian
semua bagian dari VTRdapat dibuat oleh PT. Sanyo Jaya Component
Indonesia[2,3]. Sejakawalproduksi,PT. Sanyo Jaya Component
Indonesia telah memproduksi hampir 2 juta unit video setdengan
lebih dari 150 macam model dan rata-rata produksi adalah sekitar
6.750 unit perhari (targetpada bulan Oktober tahun 1994). Bulan
Oktober tahun 2000 PT. Sanyo Jaya Component Indonesia mulai
memproduksi kamera digital diam (Digital Still Camera, DSC), dan
namaDivisiVTRberganti menjadi Digital Still Camera(DSC)sesuai

1 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
4
dengan bergantinya jenis produksi tersebut. Selanjutnya, bulan
November tahun 2000 Time Lapse atau TLmerupakan jenis Video
recorder yang dapat merekam materi rekaman dalam jumlah banyak
dan biasa digunakan dalam sistem keamanan mulai diproduksi.
Kemudian, bulan Juni 2002 berdasar pada kebijakan Sanyo pusat di
Jepang, bahwa pemberian nama Divisi tidak diperkenankan
menggunakan nama jenis produk. Divisi Digital Still Camera(DSC)
pun berganti namamenjadi Divisi Video Imaging Sistem (VIS).
Sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan Digital Still Camera
(DSC) di seluruh dunia, produksi pun ditingkatkan. Untuk lebih
memaksimalkan efektifitas kerja diberlakukan metode proses kerja
baru yaitu sistem Cell Line, menggantikan sistem sebelumnya yang
lebih mengarah kepada metode hirarki pararel yaitu sistem “I” Line.
Dengan sistem kontrol material produksi yang sangat terencana atau
Material Reqruitment Planning(MRP, Juli2003) permasalahan yang
sering terjadi pada faktor material dapat jauh ditekan. Juli 2004,
Divisi Video Imaging Sistem (VIS) berganti nama menjadi Digital
Imaging Solution (DISI) dengan produk Digital Still Camera (DSC),
Compact Disk- Read Only Memory (CD-ROM)dan Close Circuit
Television(CCTV).Perkembangannya, Divisi DigitalImaging Solution
(DISI) hanya memproduksi Digital Still Camera (DSC). Kemudian 1
Juli tahun 2012, Divisi Digital Imaging Solution (DISI) berubah
menjadi PT. Sanyo Digital ImagingSolution (SDIS) Indonesia dengan
tetap memproduksi Digital Still Camera (DSC). Perubahan ini juga
merubah dari sebuah Divisi perusahaan menjadi sebuah Perseroan
Terbatas (PT) yang berdiri sendiri. Selanjutnya, 1 April tahun 2013
PT. Sanyo Digital ImagingSolution (SDIS) memisahkan diri dari
SANYO Electric. CO, Ltd. Dan berubah nama menjadi PT. Xacti
Indonesia yang independent. Perseroan Terbatas (PT) Xacti

1 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
5
Indonesia adalah perusahaan berbasis Original Equiptment
Manufacturer (OEM), memproduksi produk digital yang kemudian
dibeli oleh perusahaan lain atau ritel dengan memakai merek dagang
dari perusahaan pembeli tersebut. Untuk saat ini, produk yang
dihasilkan meneruskan dari perusaahan sebelumnya, yaitu kamera
digital diam (Digital Stil Camera, DSC) dengan target produksi 1 juta
unit perbulan (ditunjang dengan 20 mesin Surface Mount Technology
(SMT) dan 21 Assembly Line). Perusahaan Tinggi (PT) Xacti Indonesia
didukung sekitar ± 3000 karyawan/ti yang berkompeten
dibidangnya, dengan semangat baru membangun perusahaan
menjadi lebih maju. PT. Xacti Indonesia juga memiliki tujuan utama
yaitu “ menjadi pabrik produk digital No. 1 di dunia”. Tujuan ini
diharapkan PT. Xacti Indonesia dapat bersaing dengan perusahaan-
perusahaan yang telah ada sehingga tercapai tujuan utama
perusahaan tersebut. PT. Xacti Indonesia berdiri di area seluas
29.000 m², berlokasi di Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 35, Sukamaju Baru,
Tapos, Kota Depok.

2. Visi dan Misi Perusahaan


a. Visi Perusahaan
Vision principe perusahaan terdiri dari 11 poin, yaitu:
Penciptaan teknologi tercanggih, Pendekatan rekayasa
menyeluruh, Operasi tangkas, Model usaha B2X, Lingkungan
menerima bakat unik, Lintas fungsional/lintas posisi, Tantangan
takhenti-hentinya/perubahan tak henti-hentinya, Inkubator
kepemimpinan, Profesional & integritas, Dorongan mengambil
resiko, dan Transparansi dan keadilan.

b. Misi Perusahaan

1 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
6
PT. Xacti Indonesia memiliki misi “Innovate the way people live”,
yang dapat diartikan ialah perusahaan ingin selalu berinovasi dalam
setiap jenis produk untuk kemudahan jalan hidup setiap manusia.

3. Logo Perusahaan
Logo perusahaan, seperti ditunjukkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 logo perusahaan

4. Moto 5S dalam perusahaan


Moto 5S merupakan kepanjangan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu
dan Shitsuke.
1) Seiri merupakan pengelompokkan dengan maksud dan tujuan
ialah kebijakan untuk mengetahui secara mendalam mengenai
perbedaan barang yang masih dibutuhkan dan barang yang
sudah tidak diperlukan.
2) Seiton merupakan pengaturan atau penempatan dengan maksud
dan tujuan ialah bagaimana mengatur barang yang perlu
ditempatkan pada tempatnya dengan cermat guna kemudahan
dalam mencari apabila dibutuhkan segera oleh siapapun dengan
waktu yang sesingkat-singkatnya.
3) Seiso merupakan pembersihan dengan maksud dan tujuan ialah
mewajibkan karyawan mempunyai tanggungjawab yang tinggi
tentang kebersihan hati nurani/lingkungan kerja serta
mengetahui dan mendalami tata cara tentang kebersihan
lingkungan hingga mencapai tingkat sempurna.

1 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
7
4) Seiketsu merupakan pemeliharaan yang maksud dan tujuan ialah
memelihara dan mempertahankan serta meningkatkan ketiga
pedoman diatas, pengelompokkan atau pengaturan dan
pembersihan yang telah terlaksana.
5) Shitsuke merupakan penghayatan atau pendidikan dengan
maksud dan tujuan ialah membiasakan selalu taat dan patuh
atas suatu hal yang telah ditentukan sebagai peraturan dan
secara berkesinambungan mempelajari serta mengikuti
pendidikan-pendidikan yang berhubungan langsung dengan tata
tertib, peraturan-peraturan dan undang-undang yang tersurat
maupun tersirat.
5. Moto 5S dalam perusahaan
Moto 5S merupakan kepanjangan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu
dan Shitsuke.
6) Seiri merupakan pengelompokkan dengan maksud dan tujuan
ialah kebijakan untuk mengetahui secara mendalam mengenai
perbedaan barang yang masih dibutuhkan dan barang yang
sudah tidak diperlukan.
7) Seiton merupakan pengaturan atau penempatan dengan maksud
dan tujuan ialah bagaimana mengatur barang yang perlu
ditempatkan pada tempatnya dengan cermat guna kemudahan
dalam mencari apabila dibutuhkan segera oleh siapapun dengan
waktu yang sesingkat-singkatnya.
8) Seiso merupakan pembersihan dengan maksud dan tujuan ialah
mewajibkan karyawan mempunyai tanggungjawab yang tinggi
tentang kebersihan hati nurani/lingkungan kerja serta
mengetahui dan mendalami tata cara tentang kebersihan
lingkungan hingga mencapai tingkat sempurna.

1 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
8
9) Seiketsu merupakan pemeliharaan yang maksud dan tujuan ialah
memelihara dan mempertahankan serta meningkatkan ketiga
pedoman diatas, pengelompokkan atau pengaturan dan
pembersihan yang telah terlaksana.
10) Shitsuke merupakan penghayatan atau pendidikan dengan
maksud dan tujuan ialah membiasakan selalu taat dan patuh
atas suatu hal yang telah ditentukan sebagai peraturan dan
secara berkesinambungan mempelajari serta mengikuti
pendidikan-pendidikan yang berhubungan langsung dengan tata
tertib, peraturan-peraturan dan undang-undang yang tersurat
maupuntersirat.

1 | Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manajemen Perkantoran 2018/2019
9
3. Stuktur Organisasi Perusahaan/Instansi

Struktur Organisaasi Perusahaan


Struktur organisasi perusahaan sangat berperan penting dalam
menentukan kewenangan, tugas, tanggungjawab dan koordinasi dari
masing-masing departemen, karena setiap departemen memiliki tugas dan
wewenang yang berbeda dan memiliki fungsi yang saling berkaitan antara
satu dan lainnya. Berikut penjelasan tentang tugas dan wewenang masing-
masing departemen yang terdapat dalam struktur organisasi PT. Xacti
Indonesia:

a) Human Resource Department (Sumber Daya Manusia)


Departemen yang bertugas menangani segala administratif
karyawan, menjamin keadaan personil yang berkualitas berdasarkan
permintaan kebutuhan dan melaksanakan training/pelatihan dalam
jangka waktu tertentu berdasarkan keperluan perusahaan.
b) Accounting Department
Departemen yang bertugas mengatur, mencatat dan mengalokasikan
dana perusahaan untuk keperluan teknis perusahaan.
c) Purchasing Department
Departemen yang bertugas mendukung kegiatan dalam pengadaan
material produksi dengan pembelian material yang akan digunakan
dalam proses produksi tersebut.
d) Matrial Control Department
Departemen yang bertugas mengontrol jadwal pengiriman material
untuk proses produksi.
e) Export Import (ExIm) Department
Departemen yang bertugas membuat dokumen export import,
menyimpan barang finish good sebelum dilakukan pengiriman dan
melakukan pengiriman barang jadi (Export).

2
f) System Information (SI) Department
Departemen yang bertugas melakukan akomodasi dalam sistem dan
improvement atau pengembangan program pendataan terhadap
seluruh data perusahaan (karyawan maupun produksi), melakukan
akomodasi dalam sistem dan improvement atau pengembangan
program pendataan terhadap beberapa data bagian pendukung
produksi, melakukan akomodasi dalam sistem atau pengembangan
program pendataan terhadap data pengadaan material produksi.
(purchase system) dan melakukan perawatan, pengembangan dan
pendataan terhadap semua faktor pendukung (infrastruktur).
g) Production Planning (PP) Department
Departemen yang bertugas merancang proses pendatangan material
dan merencanakan jadwal produksi dan export.
h) Surface Mount Techonogy (SMT) Department
Departemen yang bertugas memproduksi mainboard kamera (CP-1)
dan menjaga kualitas mainboard tersebut.
i) Production Department (1 dan 2)
Departemen yang bertugas melakukan perakitan (assembling),
adjustment, dan pengepakan kamera digital hingga siap dieksport
sesuai target dan planning yang ada.
j) Production Engineering (PE) Department
Departemen yang bertugas Mengendalikan dan memelihara alat
penunjang produksi, serta mengendalikan pengawasan dampak
lingkungan industri pada lingkungan sekitar.
k) QualityAssurance (QA) Department
Departemen yang bertugas mengesahkan mutu komponen (QA
Incoming), menjamin mutu ekspor barang (QA Outgoing) dan
mendukung sistem mutu secara keseluruhan.

3
Sturktur organisasi PT. Xacti Indonesia, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Personnel
Human Resources
General Affair

Finance & Accounting


Accounting
Costing

Purchasing 1
Purchasing
Purchasing 2

Material Control 1
Administration
Material Control
Control Unit
Material Control 2

General Operating
Board of Export & Import
Directors Warehouse Control

System Development

System Information Material System Control


Vice President
System Control

Production planning Production Planning

SMT Control

SMT SMT 1

SMT 2

Production Production 1
Control Unit
DSC Production 1 Production 2

Production PWB

Production 3
DSC Production 2
Production 4

Production 1

Production 2
Prod. Engineering
Production PWB

Production 3

Q.A Incoming
Quality Assurance
Q.A Final

Gambar 2.2 Strukturorganisasi perusahaan

4
B. Waktu Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Waktu Dan Tempat Pelaksanaan.


Di PT. Xacti Indonesiamulai tanggal 01 November 2018 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2018
Rincian waktu pelaksanaan :

 Senin s/d Kamis pukul : 08.00 s/d 17.00


a) Istirahat 1 : pkl 10.00-10.10
b) Istirahat 2 : pkl 12.30-13.05
c) Istirahat 3 : pkl 15.40-15.55
 Jumat pukul : 07.30 s/d 17.00
a) Istirahat 1 : pkl 09.30-09.40
b) Istirahat 2 : pkl 12.00-13.05
c) Istirahat 3 : pkl 15.30-15.45

C. Kompetensi Yang Diajarkan

1. Kompetensi yang diberikan di sekolah

Kompetensi yang telah diberikan di program keahlian Manajemen

Perkantoran adalah sebagai berikut :

Pengelolaan administrasi kantor :


1. Menggunakan Teknologi Perkantoran
2. Melaksanakan kegiatan Kearsipan
3. Melaksanakan kegiatan Korespondensi

Pengelolaan pekerjaan kesekretarisan :


1. Menangani Tamu
2. Melengkapi alat tulis dan perlengkapan kantor
3. Mengelola dokumen dan kegiatan kearsipan
4. Menangani laporan

5
5. Menangani kegiatan humas dan keprotokolan

2. Kompetensi yang diberikan di perusahaan

Kompetensi yang kami peroleh selama melaksanakan Praktik Kerja

Industri adalah sebagai berikut :

Diisi dengan kompetensi yang di pelajari dan di praktekan selama prakerin

di perusahaan.

D. Pembahasan Prakerin

Diisi dengan menjelaskan kegiatan prakerin mulai dari jenis pekerjaan, tujuan

pekerjaan dan prosedur melakukan pekerjaan.

E. Masalah Yang Dihadapi Dan Penanganan Masalah

1. Masalah Yang Dihadapi

Diisi dengan masalah-masalah yang terjadi selama kegiatann prakerin, baik

yang bias ditangani atau pun belum tertangani.

2. Penanganan Masalah

Diisi dengan cara menangani permasalahan yang terjadi selama prakerin

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kegiatan prakerin sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi khususnya

siswa-siswi SMK Madya Depok. Dengan adanya kegiatan prakerin siswa di

tuntut untuk mempunyai sikap mandiri dan mampu berinteraksi dengan

orang lain sehingga siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan serta

wawasan yang tinggi.

2. Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah

yang ahli dan profesional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar

nasional atau bahkan internasional. Dengan begitu siswa-siswi akan

mempunyai sikap yang akan menjadi bekal dasar pengembangan diri secara

berkelanjutan dan dapat mengamalkan apa yang telah di perolehnya, dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Dan selanjutnya, sesuai dengan yang ingin disampaikan

B. Saran

Prakerin merupakan pengalaman baru bagi kami melakukan

pembelajaran di dunia yang baru pula, oleh karena itu wajar jika terdapat

beberapa perbedaan dengan pembelajaran di sekolah. Terkait dengan ini kami

ajukan beberapa saran antara lain:

7
1. Perlu penekanan lebih untuk penguasaan Teknologi perkantoran sedini

mungkin di sekolah, dengan membiasakan peserta didik menggunakan

alat-alat teknologi perkantoran yang umum digunakan diperusahaan.

2. Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang

berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta.

3. Peran pembimbing harus lebih ditingkatkan, baik dari bimbingan selama

prakerin maupun pada saat pembuatan laporan prakerin

4. Dan selanjutnya sesuai dengan kebutuhan

Demikian Laporan Prakerin ini saya sampaikan, semoga laporan

bermanfaat bagi pembaca, khususnya siswa-siswi SMK Madya Depok.

8
DAFTAR LAMPIRAN

1. Sturktur organisasi

2. Jurnal Prakerin

3. Dst.

9
DAFTAR GAMBAR

1. Foto ruangan prakerin

2. Foto alat kerja

3. Foto kegiatan prakerin

4. Dst.

10

Anda mungkin juga menyukai