Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
secara bergantian sehingga udara alveolus lama yang telah ikut serta dalam
pertukaran O2 dan CO2 dengan darah kapiler paru dapt ditukar dengan udara
digunakan oleh sel tubuh dan untuk mengeluarkan CO2 yang diproduksi oleh
sel.10
kejadian pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh.10
Sistem respirasi mencakup saluran nafas yang menuju paru, paru itu
masuk dan keluar paru melalui saluran nafas. Udara cenderung mengalir dari
area dengan tekanan tinggi ke area dengan tekanan rendah, yaitu menuruni
gradien tekanan. Udara mengalir masuk dan keluar paru selama tindakan
atmosfer yang berbalik arah secara bergantian dan ditimbulkan oleh aktivitas
alveolus.
rongga toraks.
ditimbulkan oleh suatu gas berbanding terbalik dengan volume gas: yaitu,
nafas.
n Pada bronkiolu
us yang pa
aling distal , sel epitell yang kubo
oid dan tidak
menghasilk
m kan musin, dan paten
nsi bronkio lar distabilkkan oleh ssurfaktan da
ari
alveoli
a yang berdekattan. Pada saluran
s naffas kecil ya
ang berdekkatan, lapisa
an
gel
g mukus diproduksii oleh sel-s
sel sekretorri untuk inttraseluler m
musin karena
diproduksi
d dalam jum
mlah yang rendah
r dan
n terus dike
eluarkan. P
Pada salura
an
nafas
n besa
ar dilapisi oleh epitel semu, la
apisan gel mukus teb
bal (50 mm
m)
terakumula
t asi dari mu
ukus yang dibawa da ri saluran n
nafas bagia
an distal da
an
kelenjar.11
Mukus yang naik ke trakea, didorong melalui pita suara oleh epitel
silier dalam komisura posterior laring. Kemudian memasuki faring dan ditelan,
membersihkan partikel yang terhirup, patogen, dan bahan kimia terlarut yang
Manusia memiliki sebuah sistem pernafasan yang kompleks dan efisien. Jika
memadai
m dan memerlukan in era untuk menghinda
ntervensi kklinis sege ari
hipoksia
h jarringan dan kerusakan organ.9
Gambar 2.
2 Penyakit saluran na mukus11
afas dan karrakteristik m
Berd
dasarkan ga
ambar di attas menunjjukkan kontribusi penyyakit mukosa
yang
y men
nghasilkan mukus abnormal.
a Pada pe
enderita assma, terja
adi
remodeling
r g saluran nafas
n ditan
ndai denga
an semakin
n meningkkatnya mussin
epitel
e kare
ena epitel di permuka
aan mukossa terjadi metaplasia
a, hiperplassia
serta
s meningkatnya jumlah pe
embuluh da
arah di ep
pitel g mengalami
yang
kebocoran
k selama te
erjadi rada
ang. Perub
bahan kele mukosa tidak
enjar subm
menonjol
m kecuali pada
a penyakit yang
y berat..11
semua penyakit saluran nafas terjadi peningkatan sel radang pada dinding
mukus. Selain itu, pada pasien yang terintubasi dan penderita yang
berkurang oleh karena pemakaian relaksan otot dan sedasi yang digunakan
nafas.12
jalan nafas
Parameter dasar yang sering dijumpai adalah persen oksigen, tidal volume
1. Target volume
tergantung pada jumlah tidal volume (TV) dan atau minute volume (MV)
(S)CMV, P-CMV
BIPAP, APRV, ILV, FDAP, P-SIMV, APV simv, ASV, Duo PAP (Peak
2.7. Fisioterapi
getar, suction, batuk, dan variasi latihan pernafasan.1,2,17 Teknik terapi, terdiri
dari:2
1. Positioning
pada posisi tegak dalam proses penyapihan dari ventilasi mekanik, dapat
Distress Syndrome).
Fisioterapi dengan tindakan posisi tegak lebih dari 40o secara teratur
(VAP).18
2. Mobilisasi
paru.2
Tindakan ini diyakini dapat meningkatkan inflasi pasif dari paru dan aliran
ventilator dan mengisi paru dengan TV yang besar secara manual melalui
resuscitator bag. Tujuan teknik ini untuk mencegah terjadinya kolaps paru
yaitu PIP, volume delivered, Mean Inspiratory Flow Rate (MIFR) dan Peak
saluran nafas,21 dapat dilakukan dengan telapak tangan, jari dan jempol
kontroversi.21
emfisema subkutan daerah leher dan dada, skin graf yang baru, luka
diobati.21
Bila penderita tidak dapat bernafas dalam dapat dibantu dengan ambubag
seperti:22
1) peningkatan PEFR
kembali ke orofaring, dapat terjadi jika PEFR 10% lebih besar dari
17 Hz, dan
tromboemboli.2
sisi dengan tingkat kecepatan dan perputaran sudah diatur. Terapi ini
dan fisioterapi dada merupakan tindakan yang sering dilakukan pada anak
tidal ekspirasi (expired tidal volume), komplien paru, nilai analisa gas darah
volume), komplien paru, dan ruang rugi fisiologik yang lebih tinggi pada
kelompok FD. Nilai pCO2, pO2 dan pH antara kedua kelompok tidak berbeda
secara bermakna.23
dan yang dirawat di unit perawatan intensif,24 didapati peningkatan TV, PIFR,
paru setelah operasi, antara lain penurunan kapasitas total paru, kapasitas
vital dan volume tidal. Fisioterapi dada yang dilakukan setelah pembedahan
meningkatkan peak expiratory flow dan membuat aliran udara lebih baik (ratio
PEF:PIF >1.1) dan peningkatan volume tidal dan tekanan jalan nafas setelah
pneumonia akut dan memperpanjang durasi dari batuk dan adanya ronki, dan
komplien paru.28
mempengaruhi pada pasien yang memakai ventilasi mekanik dan tidak boleh
menyatakan tidak ada perbedaan puncak inspirasi, akhir ekpirasi dan volume
dada pada pasien dengan ventilasi mekanik harus dievaluasi dalam hal
Variasi respon terhadap fisioterapi dada pada kelompok usia yang berbeda
Pengaaturan settin
ng ventilator dengan m modus volum me, tekanan ataupun
gabunngan dengan parameter pemantauan
p : volume tid
dal (VT), peakk inflation
pressure (PIP), peak
p inspira
atory flow, dan peak expiratory fflow dan
pemeeriksaan analiisa gas darah
Pengggunaan fisiotterapi
dada
Suction
Pen
ngeluaran sekkret,
pembbersihan jalann nafas
Jumlah
h sekret, ranggsangan
batuk
= Yang dite
eliti
Gambar 1. Ke
G erangka konse
eptual penelitian