Anda di halaman 1dari 27

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO) DAN FIRST


EKSPIRED FIRST OUT (FEFO) MELALUI PELABELAN WARNA DI GUDANG
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN MENTAH DI INSTALASI GIZI
RSUD PATUT PATUH PATJU

Oleh :

DEWI WAHYUNINGSIH, Amd.Gz


NIP. 199104142019032015
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

JUDUL : “OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE FIRST IN FIRST


OUT (FIFO) DAN FIRST EKSPIRED FIRST OUT (FEFO)
MELALUI PELABELAN WARNA DI GUDANG
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN MENTAH DI
INSTALASI GIZI RSUD PATUT PATUH PATJU”

PENULIS : DEWI WAHYUNINGSIH, Amd.Gz


Golongan : II c
No. Absen : 31

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan


Mataram, 07 November 2019
Penulis

Dewi Wahyuningsih, Amd. Gz


NIP. 199104142019032015

Mentor, Coach,

Ir. H. MAULANA RAZAK


NIP NIP 196402251990031010
PERSETUJUAN
KERTAS KERJA AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

JUDUL : “OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE FIRST IN FIRST


OUT (FIFO) DAN FIRST EKSPIRED FIRST OUT (FEFO)
MELALUI PELABELAN WARNA DI GUDANG
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN MENTAH DI
INSTALASI GIZI RSUD PATUT PATUH PATJU”
PENULIS : DEWI WAHYUNINGSIH, Amd.Gz
GOLONGAN : II c
No. Absen : 31

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan


Mataram, November 2019
Penulis

Dewi Wahyuningsih, Amd. Gz


NIP. 199104142019032015

Mentor, Coach,

NIP NIP
PENGESAHAN
KERTAS KERJA AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

Kertas Kerja Aktualisasi Nilai Dasar ASN ini telah diseminarkan pada Badan Kepegawaian Daerah
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lombok Barat
Pada Hari :
Tanggal :

Kemudian telah diperbaiki sesuai dengan saran/komentar pembahasan pada saat seminar dan
pengarahan dan penguji, mentor, dan coach

Mentor, Coach,

NIP NIP

Penguji, Mengetahui,
Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Lombok Barat

NIP NIP
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Segala puji
bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia yang teramat besar, sehingga Saya
dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Penggunaan Metode First
In First Out (Fifo) Dan First Ekspired First Out (Fefo) Melalui Pelabelan Warna Di Gudang
Penyimpanan Bahan Makanan Mentah Di Instalasi Gizi Rsud Patut Patuh Patju”sebagai salah satu
syarat untuk kelulusan dalam pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Laporan Aktualisasi ini telah Saya susun secara maksimal dan dalam penyusunannya telah
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu Saya menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Laporan Aktualisasi ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini masih terdapat
banyak kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka Saya menerima segala saran dan kritik agar dapat memperbaiki Laporan
Aktualisasi ini.

Akhir kata, Saya berharap semoga Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat dan menjadi
referensi serta inspirasi untuk para pembaca.

Wasssalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Mataram, November 2019

Dewi Wahyuningsih, Amd. Gz


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ 6
BAB I ..................................................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
PENDAHULUAN .................................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


1.2. TUJUAN .............................................................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
1.3. RUANG LINGKUP .................................................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB II .................................................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


PENETAPAN ISU .................................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

2.1. IDENTIFIKASI ISU .............................................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


2.2. ANALISIS DAN PEMILIHAN ISU ........................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
2.3. DAMPAK ISU .................................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
2.4. PEMECAHAN ISU .............................................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB III ................................................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

3.1 DESKRIPSI ORGANISASI ........................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


3.2 NILAI NILAI DASAR ASN........................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
3.3 RANCANGAN KEGIATAN.......................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
3.4 JADWAL RENCANA PELAKSANAAN ............................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB IV................................................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


PENUTUP .............................................................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

5.1. KESIMPULAN........................................................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


5.2 SARAN ................................................................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Kondisi ideal tata perilaku ASN diatur dengan detail dalam
Pasal 3 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Manajemen ASN yaitu bertingkah laku
sesuai nilai dasar, berkode etik, komitmen, integritas, tanggung jawab pada pelayan
publik, berkompeten dan profesional dalam bertugas. Untuk dapat memenuhi
kompetensi ini, sesuai Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) Latsar dilaksanakan dengan pola baru. Adanya
pola baru ini diharapkan dapat membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan
nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan istilah ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima nilai dasar
tersebut merupakan modal awal untuk menjalankan tugas dan fungsi sebagai ASN.
Instalasi gizi merupakan unit yang mengelola pelayanan gizi bagi pasien rawat
inap, rawat jalan maupun keluarga pasien (Permenkes RI NOMOR
647/MENKES/PER/V/2010). Instalasi gizi merupakan fasilitas yang digunakan dalam
poses penanganan makanan dan minuman meliputi kegiatan pengadaan bahan
mentah, penyimpanan, pengolahan, dan penyajian makanan dan minuman (Depkes RI,
2007: 4).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1096 Tahun 2011, tentang Hygiene

Sanitasi Jasaboga, fasilitas pelayanan kesehatan masuk dalam jasaboga golongan B.

Jasaboga golongan B merupakan jasaboga yang melayani kebutuhan masyarakat

dalam kondisi tertentu yang meliputi fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu,

instalasi gizi di rumah sakit termasuk dalam jasaboga golongan B.


Peranan instalasi gizi sebagai penyelenggara dalam pengolahan makanan di

rumah sakit harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, karena makanan yang

dikonsumsi oleh pasien maupun pegawai rumah sakit harus memperhatikan

keamanan makanan atau food safety yang meliputi aspek hygiene dan sanitasi

tempat pengolahan makanan, hygiene personal karyawan, hygiene dan sanitasi

peralatan makan dan alat masak, temperatur dan waktu penanganan makanan,

penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan

makanan, dan distribusi makanan.

Food safety diartikan sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk

mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain

yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman

untuk dikonsumsi ( UU RI No 18/2012 ).

Seperti halnya yang kami jumpai selama 6 bulan kami bertugas di RSUD Patut
Patuh Patju, bahwa isu yang ditemukan adalah “ Belum Optimalnya penggunaan
metode FIFO dan FEFO di Gudang Penyimpanan Bahan Makanan Mentah Instalasi
Gizi” . Hal ini disebabkan karena kurang patuhnya Petugas pada SOP yang ada. Salah
satu solusi untuk mengatasi isu tesebut, yakni perlu dilakukan sosialisasi bagi petugas
Gudang di Instalasi Gizi RSUD Patut Patuh Patju.

Berdasarkan uraian di atas maka pada kesempatan penyusunan rancangan


aktualisasi ini penulis mengajukan rancangan aktualisasi dengan judul: Optimalisasi
Penggunaan Metode First In First Out (Fifo) Dan First Ekspired First Out (Fefo)
Melalui Pelabelan Warna Di Gudang Penyimpanan Bahan Makanan Mentah Di
Instalasi Gizi Rsud Patut Patuh Patju”
1.2 TUJUAN

Berdasarkan Perka LAN no. 21 Tahun 2016, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan II diselenggarakan untuk membentuk PNS yang profesional yang
berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS,
nilai – nilai dasar PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayanan masyarakat.

Tujuan aktualisasi yang dilaksanakan adalah :


1. Sebagai prasyarat kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
II Tahun Anggaran 2019 dengan pola baru,
2. Membentuk karakter ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal
tersebut dapat dibentuk dengan menginternalisasikan nilai-nilai ANEKA serta
mengerti kedudukan dan perannya sebagai PNS dalam NKRI.
3. Petugas Gudang dapat menerapkan metode FIFO dan FEFO di Gudang penyimpanan
bahan makanan kering dan bahan makanan basah dengan metode pelabelan menggunakan
warna seperti warna traffic light (merah, kuning, hijau)
4. Meningkatkan mutu pelayanan makanan kepada pasien di ruang rawat inap Instalasi Gizi
RSUD Patut Patuh Patju

1.3 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup dari aktualisasi ini yaitu pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang
berjudul “Optimalisasi Penggunaan Metode First In First Out (Fifo) Dan First Ekspired
First Out (Fefo) Melalui Pelabelan Warna Di Gudang Penyimpanan Bahan Makanan
Mentah Di Instalasi Gizi Rsud Patut Patuh Patju” dilaksanakan selama 30 hari kerja
terhitung mulai dari tanggal 11 November 2019 sampai 14 Desember 2019 dilingkungan
tempat kerja, yaitu RSUD Patuh Patut Patju melalui pengaktualisasian nilai-nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai Nutrisionis Terampil di RSUD Patuh
Patut Patju, Gerung.
BAB II
PENETAPAN ISU

2.1 IDENTIFIKASI ISU


Beberapa bulan menjalankan tugas sebagai Nutrisionis di Instalasi Gizi di RSUD
Patut Patuh Patju penulis menemukan beberapa permasalahan dan isu yang berpotensi
untuk diperbaiki, antara lain :

Tabel 1. Isu-isu yang ditemukan


No. Isu Sumber Isu
1. Rendahnya Kunjungan pasien poli untuk Hasil Observasi
Konseling Gizi di ruang rawat jalan
2. Rendahnya kepatuhan petugas pemasak dan Hasil Observasi dan
distribusi dalam Penggunaan Alat Pelindung pengalaman penulis
Diri
3. Tingginya sisa makanan pasien di RSUD Berdasar Data di Instalasi
TRIPAT Gizi
4. Masih lambatnya pengambilan piring kotor Hasil Observasi
diruang rawat inap
5. Belum Optimalnya penggunaan metode FIFO Hasil Observasi dan
dan FEFO di Gudang Penyimpanan Bahan pengalaman penulis
Makanan Mentah Instalasi Gizi RSUD Patut
Patuh Patju

2.2 ANALISIS DAN PEMILIHAN ISU


Analisis pemilihan isu yang digunakan dalam kegiatan aktualisasi ini
menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Kriteria pertama adalah APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan).
Berdasarkan defines operasional isu yang telah ditetapkan, akan menggambarkan
kesenjangan antara kondisi realita dan kondisi ideal yang diharapkan oleh stakeholder.
Hasil penilaian berdasarkan alat bantu penetapan kriteria APKL dapat dilihat pada Tabel
2.
Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicari solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak. Sedangkan kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 2. Hasil Penetapan Kualitas Isu dengan APKL
Kriteria APKL Total
No. Isu Rangking
A P K L Skor
1. Rendahnya Kunjungan pasien poli 5 4 4 4 17 II
untuk Konseling Gizi di ruang
rawat jalan
2. Rendahnya kepatuhan petugas 4 4 4 4 16 III
pemasak dan distribusi dalam
Penggunaan Alat Pelindung Diri
3. Tingginya sisa makanan pasien di 4 4 4 3 15 IV
RSUD TRIPAT
4. Masih lambatnya pengambilan 3 4 4 3 14 V
piring kotor diruang rawat inap
5. Belum Optimalnya penggunaan 5 5 4 4 18 I
metode FIFO dan FEFO di
Gudang Penyimpanan Bahan
Makanan Mentah Instalasi Gizi
RSUD Patut Patuh Patju
Keterangan Tabel :
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak

Dari lima isu hasil analisis menggunakan APKL, akan dilakukan kembali analisa
penetapan prioritas isu untuk menentukan isu yang akan diangkat menggunakan metode
USG. Hal tersebut dilakukan dengan membandingkan tingkak urgency, seriousness dan
growth dengan menggunakan skala nilai (Skala Likert) antara 1-5. Urgency artinya
seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera dibahas dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan. Growth adalah besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera. Analisi dengan menggunakan USG dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Analisis Penyelesaian Isu dengan Metode USG

N Skor Jumlah Rang-


Isu yang teridentifikasi
o. U S G Skor king
1. Kurang Maksimalnya penggunaan metode FIFO 5 5 5 15 I
dan FEFO di Gudang Penyimpanan Bahan
Makanan Basah dan Makanan Kering Instalasi
Gizi
2. Kurangnya Kunjungan pasien untuk Konseling 5 4 4 13 II
Gizi di ruang rawat jalan
3. Kurangnya kepatuhan petugas pemasak dan 4 4 4 12 III
distribusi dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri

Berdasarkan hasil analisis USG terhadap beberapa isu yang menjadi


permasalahan di Instalasi Gizi RSUD Patut Patuh Patju, didapatkan prioritas masalah
yang penting untuk diselesaikan yaitu kurang maksimalnya penggunaan metode First In
First Out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO) di Gudang Penyimpanan Bahan
Makanan Basah dan Makanan Kering Instalasi Gizi. Selama ini petugas Gudang kurang
maksimal dalam penyimpanan bahan makanan dengan metode FIFO dan FEFO, petugas
hanya menempelkan keterangan yang berisi tanggal masuk bahan makanan tersebut.

2.3 Dampak Jika Isu Tidak Dipecahkan


Dampak yang dapat terjadi jika isu tersebut tidak dapat dipecahkan adalah :
1. Tidak adanya kontrol terhadap bahan makanan kering yang mendekati Ekspayerd Date,
2. Bahan makanan kering yang Ekspired date dapat terdistribusi ke pasien di ruang rawat
inap;
3. Tidak adanya jaminan keamanan makanan bagi pasien;
4. Menghambat kinerja pelayanan di Instalasi Gizi
5. Kualitas pelayanan di Unit Instalasi Gizi menjadi menurun;
6. Menurunnya kepercayaan dan kepuasan pasien terhadap pelayanan di Rumah Sakit
7. Dapat Terjadi Keracunan makanan jika tidak memperhatikan system FIFO dan FEFO.
2.4 Pemecahan Isu

Berdasarkan isu yang diangkat dan dampaknya yang sangat mempengaruhi kualitas
mutu pelayanan kesehatan di RSUD Patut Patuh Patju. Penyimpanan bahan makanan juga
harus memperhatikan prinsip First in Frist Out (FIFO) dan First Expired First Out
(FEFO) yaitu bahan makanan yang disimpan terlebih dahulu dan yang mendekati
masa kadarluarsa dimanfaatkan atau digunakan lebih dahulu. Rotasi dalam bahan
makanan memang merupakan aspek yang sangat penting dalam proses penyimpanan
bahan makanan. Metode First in Frist Out (FIFO) dapat diterapkan untuk membantu
dalam memastikan bahan makanan yang digunakan adalah bahan makanan yang lebih
lama dibeli atau disimpan. Wadah yang dipakai untuk meletakkan bahan makanan harus
diberi tanda berupa tanggal ataupun kode – kode lain yang dapat menunjukkan waktu
bahan makanan diterima atau disimpan. Oleh karena itu, salah satu pemecahan masalah
yang akan dilakukan adalah dengan menerapkan metode pelabelan dengan warna seperti
warna “traffic light" sebagai strategi pemantauan dan pengendalian bahan makanan basah
dan bahan makanan kering yang akan mendekati Expired Date
Konsepsi metode pelabelan dengan penggunaan warna dalam pengendalian bahan
makanan yang mendekati Expired Date, sama dengan model traffic light lalu lintas.
Dimana, akan diberikan penanda merah, kuning dan hijau pada bahan makanan kering dan
basah. Pada bahan makanan basah label berwarna merah menunjukkan bahwa bahan
makanan adalah bahan makanan yang masuk lebih dahulu ditempel pada bahan makanan
kering yang dalam waktu 3 bulan akan ekspayerd date, warna kuning untuk bahan makanan
kering yang dalam waktu 4 bulan -1 tahun, sedangkan warna hijau untuk bahan makanan
kering 1 tahun keatas. Metode Pelabelan dengan menggunakan warna ini nantinya akan
memudahkan petugas pengelola Gudang mengidentifikasi tindak lanjut dari warna
tersebut.
Kegiatan -kegiatan yang akan dilakukan dalam pemecahan isu tersebut adalah :

1. Menyusun Sistem Prosedur Operasional (SPO) tentang Penyimpanan Bahan


Makanan Mentah (BM basah dan BM kering)
2. Konsultasi Sistem Prosedur Operasional (SPO) kepada Kepala Instalasi Gizi dan
Mentor
3. Sosialisasi SPO kepada petugas Gudang di Instalasi Gizi
4. Melakukan Stock Opname dan pencatatan bahan makanan kering yang mendekati
ekspired date.
5. Menyusun Bahan Makanan Basah sesuai dengan hari kedatangannya
6. Memberikan pelabelan dengan metode FIFO dan FEFO melalui pelabelan warna
seperti warna traffic light
7. Monitoring dan evaluasi pelabelan dengan metode FIFO dan FEFO seperti warna
traffic light.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 DESKRIPSI ORGANISASI

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 660/Menkes/SK/IV/2005 tentang RSUD


Patut Patuh Patju adalam milik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat
dan berkedudukan sebagai rumah sakit tipe C dan merupakan Rumah sakit Non Pendidikan yang pada
tahun 2012 telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Tanggal 15 Januari 2018 RSUD Patut Patuh Patju terakreditasi Tingkat Paripurna sesuai
dengan sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Nomor : KARS-SERT/1103/I/2018 yang telah dikeluarkan
oleh Komisi Akreditasi Rumah sakit /KARS Tahun 2018 dan berlaku mulai tanggal 15 Januari 2018
sampai dengan 13 Desember 2020.
a) Visi, Misi, Motto, Tujuan, dan Nilai Dasar RSUD Patut Patuh Patju
 Visi
“Rumah Sakit Yang Bermutu dan Terpercaya”
 Misi
- Memberikan pelayanan yang bermutu dengan mengutamakan keamanan dan
kenyamanan sesuai standar yang berlaku untukmencapai kepuasan pelanggan.
- Mengembangkan kompetensi SDM Rumah Sakit secara Berkesinambungan serta
menyelenggarakan pelayanan Pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang menunjang
pelayanan kesehatan

 Tujuan
- Terwujudnya pelayanan yang paripurna (promotive, preventif, kuratif, rehabilitative)
dengan mengutamakan kepuasan pelanggan eksternal dan internal
- tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan
- terwujudnya pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengalaman sumber
daya manusia secara berkesinambungan
- terwujudnya pelayanan Pendidikan, pelatihan dan penelitian yang menunjang pelayanan
kesehatan.
 Motto
“Melayani Dengan Sepenuh Hati”
 Nilai Dasar
”Menonjolkan diri sebagai pribadi yang Sopan, Ikhlas dan Profesional”
b) Tugas Pokok dan Fungsi
- Tugas
Melaksanakan pelayanan bermutu sesuai standar pelayanan Rumah Sakit,melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan
yang dilakukan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan.
- Fungsi
Fungsi dari RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat adalah Menyelenggarakan :
1) Penyusunan Rencana Strategis di Bidang Pelayanan Kesehatan
2) Perumusan Kebijakan Teknis, Penyusunan program dan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan
3) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah bidang pelayanan medis
pelayanan penunjang medis dan non medis, pelayanan dan asuhan keperawatan,
pelayanan rujukan, Pendidikan dan pelatihan, dan penelitian dan pengembangan.
4) Pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit
Umum Daerah
5) Pelaksanaan kegiataan penata usahaan Rumah Sakit Umum Daerah
6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

c) Luas Lahan
RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat dibangun diatas lahan seluas
40.000 m2 (4 Ha) dengan luas bangunan sampai saat ini 12.483,18 m, yang terletak di Jalan
H.L. Anggrat BA No. 2 , Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
d) Bagan Organisasi RSUD Patut Patuh Patju
e) Tugas Pokok dan Fungsi Nutrisionis Terampil
3.2 NILAI DASAR SEBAGAI ASN
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai penguatan nilai-nilai dasar
profesi ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus ditanamkan oleh seluruh ASN, meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA),
serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu Whole Of Government, Managemen ASN
dan Pelayanan Publik. Berikut nilai-nilai dasar profesi ASN, kedudukan dan peran ASN dalam
NKRI yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) serta Whole Of Government, Managemen ASN dan Pelayanan Publik :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup beberapa hal antara
lain :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaning less with out
consequences)
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain:


a) Jujur
b) Transparan
c) Integritas
d) Tanggungjawab (responsibilitas)
e) Keadilan
f) Kepercayaan
g) Keseimbangan
h) Kejelasan target
i) Konsisten
j) Partisipatif

2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu identitas
sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan
atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya nilai-nilai Pancasila diharapkan
setiap ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan kepentingan
publik, bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :
a) Religius
b) Amanah
c) Disiplin
d) Non Diskriminasi
e) Saling Menghormati
f) Persamaan Derajat
g) Mencintai sesama manusia
h) Rela Berkorban
i) Menjaga Ketertiban
j) Kerja Sama
k) Cinta Tanah Air
l) Musyawarah
m) Kekeluargaan
n) Kepentingan Bersama
o) Hidup Sederhana
p) Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
q) Kerja Keras
r) Menghargai karya orang Lain
s) Menghormati Keputusan Bersama
t) Tenggang Rasa

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggungjawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik antara lain :
a) Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
b) Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
c) Profesional
d) Tidak berpihak
e) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
f) Non diskriminatif
g) Beretika luhur
h) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
i) Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
j) Berdaya guna dan berhasil guna
k) Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
l) Transparan
m) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
n) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
o) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir

4. Komitmen Mutu
Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka dari itu
untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah
mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu
diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain :
a) Bekerja dengan berorientasi pada mutu
b) Inovatif
c) Selalu melakukan perbaikan mutu
d) Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
e) Membangun kerjasama kolegial antarpegawai yang dilandasi kepercayaan dan
kejujuran
f) Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal
g) Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan (zerowaste),
sejak memulai setiap pekerjaan
h) Efektif dan efisien dalam bekerja

5. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk memperkaya diri
sendiri maupun golongan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain :
a) Jujur
b) Peduli
c) Mandiri
d) Disiplin
e) Tanggungjawab
f) Kerja Keras
g) Sederhana
h) Berani
i) Adil
6. Whole of government
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu dalam satu
kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.WOG juga memiliki pemahaman yakni suatu
pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas di pemerintahan.
7. Managemen ASN
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas profesional,
melayani dan sejahtera.Misi UU ASN adalah memindahkan ASN dari comfort zone ke
competitive zone.
Tujuan utama UU ASN antara lain :
a) Independensi dan netralitas
b) Kompetensi
c) Kinerja atau produktifitas kerja
d) Integritas
e) Kesejahteraan
f) Kualitas pelayanan publik
g) Pengawasan
8. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang
merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat.
Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
a) Passionate (bersemangat)
b) Progressive (memakain cara terbaik)
c) Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
d) Promth (positif, tanpa curiga)
e) Patience (sabar)
f) Proporsional (tidak mengada-ada)
g) Functional (tepat waktu)
4 RANCANGAN KEGIATAN

Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan setelah kembali ke instansi atau unit kerja penulis, dijabarkan dengan
sistematis sejak awal hingga akhir kegiatan. Di dalam rangcangan aktualisasi juga dijelaskan mengenai tahapan kegiatan dan
hasil yang diharapkan dari kegiatan tersebut. Adapun rincian kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

Tabel . Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi Nutrisionis Terampil

Teknik Kontribusi Penguatan


Tahapan/Prosedur Output/ Hasil
No. Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Aktualisasi terhadap Visi- Nilai-Nilai
Kegiatan Kegiatan
Nilai Dasar Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Menyusun SPO - Mencari Bahan SPO SPO Akuntabilitas Menunujukk Mendukung visi
tentang dari Internet Penyimpanan an rasa misi yang mana.
Penyimpanan - Membuat SPOBahan Makanan Komitmen Mutu pertanggungj Pilih salah satu
Bahan Makanan penyimpanan Bahan Kering dan Basah awaban Misi yang ada di
mentah (Kering Makanan Kering dan dengan Metode dalam RS
dan Basah) SPO Penyimpananpelabelan dengan membuat
Bahan Kering warna SPO
2 Konsultasi SPO - Mengatur jadwal
- Tersedianya Akuntabilitas Presentasi
kepada Kepala Pertemuan dengan Ka Jadwal yang dan Diskusi
ruangan dan Ruangan dan Mentor disepakati Etika Publik
mentor dnegan
- Mengucapkan Salam Mentor Komitmen Mutu
- Mendapatkan
- Menyampaikan dan persetujuan
Memperlihatkan SPO dan masukan
yang sudah dibuat. tentang SPO
yang telah
dibuat.
3 Sosialisasi SPO - Menyiapkan SPO Petugas Gudang Akuntabilitas Sosialisasi
yang sudah yang sudah dibuat Mengerti dan dan diskusi
Menjalani SPO Nasionalisme
Teknik Kontribusi Penguatan
Tahapan/Prosedur Output/ Hasil
No. Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Aktualisasi terhadap Visi- Nilai-Nilai
Kegiatan Kegiatan
Nilai Dasar Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
disetujui kepada - Menyampaikan Penyimpanan
Petugas Gudang Materi / SPO kepada Bahan Makanan Etika Publik
Petugas Gudang Basah dan Kering
dengan Metode Komitmen Mutu
pelabelan dengan
menggunakan Anti Korupsi
warna
4 Melakukan stock - Melihat Ekspayerd Data stock Akuntabilitas
opname dan Bahan Makanan opname dan
pendataan Bahan Kering. Bahan Makanan Anti Korupsi
Makanan Kering - Mencatat stock kering yang
yang mendekati opname dan Bahan mendekati
Ekspayerd Date Makanan Kering yang Ekspired Date
akan mendekati
Ekspayerd Date
5 Mengatur Bahan - Bahan Makanan
Makanan Basah Basah diatur sesuai
sesuai dengan dengan hari
Hari Kedatangan. Kedatangan.
6 Memberi label - Pemberian Label
berdasarkan FIFO berdasarkan warna
dan FEFO dengan Traffic Light.
metode traffic - Untuk Makanan
light basah pelabelan
warna merah untuk
bahan makanan yang
dating lebih awal.
Dan bahan makan
basah yang baru
dating diberikan label
warna hijau.
Teknik Kontribusi Penguatan
Tahapan/Prosedur Output/ Hasil
No. Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Aktualisasi terhadap Visi- Nilai-Nilai
Kegiatan Kegiatan
Nilai Dasar Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
- Untuk Bahan
Makanan kering di
7 Monitoring dan
evaluasi pelabelan
menggunakan
warna traffic light
5 JADWAL RENCANA PELAKSANAAN

NOVEMBER DESEMBER
Kegiatan
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Anda mungkin juga menyukai