Anda di halaman 1dari 11

PERBANDINGAN RESTORASI KELAS I DENGAN

BAHAN MIRACLE MIX DAN GLASS IONOMER


CEMENT PADA GIGI SULUNG

Sebelum membahas perbandingan antara restorasi kelas I dengan bahan


miracle mix dan glass ionomer cement pada gigi sulung, maka terlebih dahulu kita
lihat pemakaian masing-masing bahan tersebut.

Restorasi kelas I Miracle Mix

Miracle Mix ( GC ) atau Silver Alloy Glass Ionomer Restorative Cement


merupakan bahan restorasi gabungan dari silver alloy dan Glass Ionomer untuk
restorasi oklusal dan Core Build Up.

Keunggulan Miracle Mix :

 Adhesi kimia terhadap struktur jaringan gigi maximal


 Menutup celah marginal restorasi dengan baik
 Melepaskan ion Floride
 Radioopak, memudahkan dalam diagnose
 Kekuatan fisik yang tinggi.

Kerugian dari bahan ini adalah:

 kadang menyebabkan sensitivitas

 Sangat lemah dari amalgam dan composite


 Kecenderungan untuk retak

1
Manipulasi Bahan miracle mix:

1. Preparasi kavitas

a) preparasi gigi menggunakan teknik standar. Retensi mekanis yang luas tidak
penting. Untuk pulp capping, gunakan calcium hydroxide.

b) cuci dan keringkan. GC CAVITY CONDITIONER (10 detik) atau GC


DENTIN CONDITIONER (20 detik) dianjurkan untuk membuang smear
layer (Fig. 1).

2. Capsule Activation/mixing

a) sebelum aktivasi kocok capsule atau ketuk sisinya pada pada permukaan yang
keras untuk melepaskan powder (Fig. 2).

2
b) untuk mengaktivasi kapsul tekan plunger hingga ia sama rata dengan main
body (Fig. 3).

c) segera letakkan kapsul ke dalam metal GC Capsule. Applier dan click


pengungkit sekali (Fig. 4). Capsule sekarang telah diaktivasi.

Catatan :

Capsule sebaiknya diaktivasi sebelum mixing dan gunakan segera.

d) segera buang capsule dan letakkan ke dalam mixer (amalgamator) dan campur
selama 10 detik dengan kecepatan tinggi (+/-4,000 RPM) (Fig. 5) .

3
Teknik Restorasi

a) segera buang mixed capsule dari mixer dan isikan ke dalam GC Capsule
Applier. Waktu initial extrusion setelah mixing : 10 detik maximum.

b) Buat dua clicks untuk memancing capsule kemudian semprotkan (Fig. 6).

Waktu kerja selama 1 menit dari mulainya mixing pada temperatur 23°C (73.4°F).
Temperatur yang lebih tinggi akan mempersingkat waktu kerja.

c) Buang permukaan yang beruap tetapi jangan sampai kering.

d) dalam 10 detik maximum setelah mixing, mulai masukkan campuran secara


langsung ke dalam preparasi (Fig. 7). Hindari adanya gelembung udara.

Catatan :

1. untuk mengatur arah dari mulut pipa, pegang applier dengan capsule di
depan anda dan putar badan capsule.

4
2. untuk memindahkan capsule yang digunakan, dorong applier sehingga
melepaskan tombol. Putar capsule dan dorong ke atas.

e) bentuk kontur.

f) Setting time 5’00"dari mulai mixing.

Penyelesaian akhir : Gunakan teknik standar (Fig. 8).

Restorasi klass I Glasss ionomer Cement

Glass Ionomer Cement (GIC) adalah bahan restoratif gigi yang digunakan
dalam kedokteran gigi untuk mengisi gigi dan luting semen. These materials are
based on the reaction of and . Materi ini didasarkan pada reaksi silikat kaca
bubuk dan asam polyalkenoic. These tooth-coloured materials were introduced in
1972 for use as restorative materials for anterior teeth (particularly for eroded
areas, Class III and V ). Ini gigi-bahan berwarna diperkenalkan pada tahun 1972
untuk digunakan sebagai bahan restoratif gigi anterior (terutama untuk daerah-
daerah terkikis, Kelas III dan V rongga).

Karena sifatnya yang melekat secara kimiawi dengan jaringan keras gigi
dan melepaskan fluoride dalam jangka waktu yang cukup lama, penggunaan GIC
(Glass Ionomer Cement) menjadi semakin luas. Keuntungan adanya fluor di
dalamnya membuat GIC sangat cocok untuk restorasi pada gigi sulung di anterior
terutama untuk bagian proksimal. Akan tetapi tidak dianjurkan untuk restorasi
pada gigi molar sulung.

5
Komposisi
GIC terdiri dari dua macam bahan di dalamnya yaitu likuid (cairan) dan bubuk.

Bubuk

Bubuk untuk GIC pada umumnya terdiri dari :

 Silica 41.9%
 Alumina 28.6%
 Aluminium Fluoride 1.6%
 Calcium Fluoride 15.7%
 Sodium Fluoride 9.3%
 Aluminium Phosphate 3.8%

Likuid

Cairan yang digunakan pada GIC adalah asam poliakrilik dengan


konsentrasi antara 40-50%.

Penggunaan GIC

Penggunaan GIC pada umumnya adalah :

 Type I – Untuk luting cements


 Type II – Untuk restorasi
 Type III – Semen Dasar
 Type IV - Fissure sealants
 Type V – Semen Ortodontik

Sebagai Luting Agent

6
Sebagai Luting Agents, GIC sangat membantu pemasangan crowns,
jembatan, veneer dll. Menempelkan Alat Ortodontik Cekat
Meskipun saat ini lebih banyak digunakan resin komposit untuk proses ini, tetapi
GIC tetap memiliki keunggulan. GIC dapat melekat erat pada gigi karena interaksi
ion Poliakrilat dan kristal hidroksiapatit pada gigi, sehingga tidak membutuhkan
etsa asam lagi. Di samping itu, efek antikariogenik yang dimilikinya tetap menjadi
nilai tambah.

Perawatan Fissure Sealants

Untuk keperluan ini, bubuk GIC dicampurkan dengan likuidnya dimana


likuid lebih banyak. Dengan demikian, GIC bisa masuk ke dalam celah pit dan
fissure pada gigi posterior.

Sebagai Semen Dasar

GIC memiliki berbagai keuntungan untuk digunakan dalam tugas ini


karena kemampuannya melekat pada dentin dan email serta kemampuannya
melepas fluoride yang tidak saja mengatasi karies, tapi juga mencegah terjadinya
karies sekunder. Selain itu, bahan ini juga dapat merangsang terbentuknya dentin
sekunder. GIC dapat digunakan untuk tambalan berbahan resin komposit maupun
amalgam.

Sebagai Adhesive Cavity Liners (Teknik Sandwich)

Teknik ini menggunakan GIC yang diposisikan seolah menggantikan


dentin, dan komposit sebagai pengganti email. Restorasi ini sebaiknya dilakukan
dengan terencana dan bukannya sekedar menutupi restorasi GIC yang buruk.

ART (Atraumatic Restorative Treatment)

7
ART adalah teknik perawatan karies pada gigi yang banyak dilakukan di
negara dunia ketiga dimana keberadaan tenaga kesehatan gigi dan bahan-bahan
terbatas, sementara kebutuhan cukup tinggi. Teknik ini hanya menggunakan
instrumen sederhana seperti ekskavator untuk membuang sebanyak mungkin
jaringan karies.

Restorasi Pada Gigi Susu

Karena sifatnya yang melepaskan fluoride dan kebutuhan preparasinya yang


minimal, GIC menjadi salah satu pilihan utama untuk restorasi pada gigi sulung.
Restorasi pada gigi anak-anak berbeda dengan pada gigi dewasa karena umur gigi
sulung yang terbatas dan daya kunyah yang ditahan tidak sebesar gigi dewasa. Di
awal 1977, diketahui bahwa GIC memiliki keuntungan lain pada restorasi karena
kemampuannya melepaskan fluoride dan kemampuannya menempel pada jaringan
keras gigi dengan baik. Di samping itu, dengan jangka waktu pengerjaan yang
relatif singkat, GIC akan sangat menguntungkan jika digunakan pada restorasi
gigi anak. Akan tetapi GIC tetap tidak dianjurkan untuk gigi molar sulung.

Keuntungan penggunaan GIC:

 Perlekatan yang bagus dengan struktur gigi


 Retensi cukup tinggi
 Mampu melepaskan fluoride
 Biokompatibel
 Preparasi minimal dan waktu kerja yang singkat.

Kekurangan GIC:

o Rapuh
o Mudah larut dalam saliva
o Kasar
o Sensitif terhadap air pada saat setting time.
o Kurang estetis dibandingkan komposit.

8
Manipulasi Glass Ionomer

Teknik ART

Prinsip kerja ART adalah menghilangkan jaringan karies dengan hanya


menggunakan instrumen tangan tanpa pengeboran dan kemudian menambal
kavitas dengan Glass Ionomer. Indikasi ART adalah karies pada gigi vital yang
baru mencapai dentin, letak gigi memungkinkan masuknya instrumen, serta tidak
ada abses, fistel, dan sejenisnya.

Isolasi gigi yang akan ditambal dengan cotton roll atau rubber dam. Buka
kavitas dengan ekskavator dari arah oklusal menuju kavitas, dengan gerakan
memutar buang seluruh jaringan karies. Kemudian bersihkan kavitas dengan
cotton pellet.

Proses selanjutnya adalah dentine conditioning dengan cairan Glass


Ionomer yang diencerkan. Teteskan 1 tetes liquid Glass Ionomer di atas paper
mixing pad, celupkan satu cotton pellet ke dalam air kemudian peras, dengan
cotton pellet ini ambil tetesan liquid Glass Ionomer dan aplikasikan pada kavitas
10-15 detik. Kemudian bersihkan kavitas dengan 3 cotton pellet basah dan 3
cotton pellet kering.

Buat adukan Glass Ionomer yang sama warnanya dengan warna gigi
pasien sesuai petunjuk pabrik, setelah campuran menyerupai chewing gum
aplikasikan ke dalam kavitas dengan bantuan Ash 49.

Tekan tambalan dengan matriks yang sesuai kontur gigi, kemudian


oleskan cocoa butter atau varnish di atas tambalan, biarkan 1-2 menit.

Teknik Preparasi Biasa

Lakukan preparasi pada kavitas hingga semua jaringan karies terbuang.


Proses selanjutnya adalah dentine conditioning dengan cairan Glass Ionomer yang
diencerkan. Teteskan 1 tetes liquid Glass Ionomer di atas paper mixing pad,
celupkan satu cotton pellet ke dalam air kemudian peras, dengan cotton pellet ini
ambil tetesan liquid Glass Ionomer dan aplikasikan pada kavitas 10-15 detik.

9
Kemudian bersihkan kavitas dengan 3 cotton pellet basah dan 3 cotton pellet
kering.

Buat adukan Glass Ionomer yang sama warnanya dengan warna gigi
pasien sesuai petunjuk pabrik, setelah campuran menyerupai chewing gum
aplikasikan ke dalam kavitas dengan bantuan Ash 49.

Tekan tambalan dengan matriks yang sesuai kontur gigi, kemudian


oleskan cocoa butter atau varnish di atas tambalan, biarkan 1-2 menit.

Langkah-langkah pembuatan restorasi Semen Glass Ionomer :

1. Isolasi gigi dengan menggunakan rubber dam.


2. Pembuatan outline kavitas untuk lesi yang luas, namun tidak dilakukan
extention for prevention.
3. Hilangkan semua jaringan karies menggunakan bor bundar kecepatan
rendah atau dengan instrumen tangan .
4. Oleskan asam poliakrilat selama 10 detik, lalu bilas dengan air dan
keringkan.
5. Semen glass ionomer yang telah dikemas dalam kapsul, tekan kapsul
terlebih dahulu selama 3 detik untuk memudahkan pencampuran cairan
dan bubuk yang terdapat didalamnya. Lalu diaduk dengan amalgamator
selama 10 detik. Ambil 3 sampai dengan 4 mm adonan yang telah
tercampur tersebut lalu masukkan ke dalam kavitas.
6. Setelah semen glass ionomer berada dalam kavitas tekan-tekan dengan
menggunakan burnisher. Beri selapis tipis semen resin modified glass
ionomer.
7. Biarkan tambalan beberapa saat agar terhindar dari kontaminasi. Hal ini
bisa dicapai apabila pada kavitas diberi selapis tipis vernis atau bonding di
atas permukaan semen.
8. Lihat kembali permukaan oklusal setelah rubber dam dilepas.

10
Perbandingan pemakaian kedua bahan tersebut:

Miracle Mix Glass Ionomer Cement


Melepaskan ion Floride Mampu melepaskan fluoride
Kecenderungan untuk retak Rapuh
Kekuatan fisik yang tinggi. Retensi cukup tinggi
Sangat lemah dari amalgam dan Kurang estetis dibandingkan
composite komposit.
kadang menyebabkan sensitivitas Mudah larut dalam saliva
Menutup celah marginal restorasi Perlekatan yang bagus dengan
dengan baik struktur gigi
Adhesi kimia terhadap struktur Preparasi minimal dan waktu kerja
jaringan gigi maximal yang singkat.

11

Anda mungkin juga menyukai

  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen29 halaman
    Presentation 1
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Aki Gami
    Aki Gami
    Dokumen13 halaman
    Aki Gami
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It 12
    It 12
    Dokumen4 halaman
    It 12
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Aki Gami
    Aki Gami
    Dokumen13 halaman
    Aki Gami
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Parittaa
    Parittaa
    Dokumen19 halaman
    Parittaa
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It 1234
    It 1234
    Dokumen3 halaman
    It 1234
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It 1234
    It 1234
    Dokumen3 halaman
    It 1234
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It 1
    It 1
    Dokumen2 halaman
    It 1
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It 12
    It 12
    Dokumen4 halaman
    It 12
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It 123
    It 123
    Dokumen5 halaman
    It 123
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It Will Rain
    It Will Rain
    Dokumen3 halaman
    It Will Rain
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It 1234
    It 1234
    Dokumen3 halaman
    It 1234
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It Will Rain
    It Will Rain
    Dokumen3 halaman
    It Will Rain
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It 123
    It 123
    Dokumen5 halaman
    It 123
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Share 1
    Share 1
    Dokumen3 halaman
    Share 1
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It 1
    It 1
    Dokumen2 halaman
    It 1
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • It 1234
    It 1234
    Dokumen3 halaman
    It 1234
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Share4 5
    Share4 5
    Dokumen7 halaman
    Share4 5
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Share 4
    Share 4
    Dokumen1 halaman
    Share 4
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Share4 5
    Share4 5
    Dokumen7 halaman
    Share4 5
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Share 7
    Share 7
    Dokumen1 halaman
    Share 7
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • PRISMA
    PRISMA
    Dokumen2 halaman
    PRISMA
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Tarian Tradisional
    Tarian Tradisional
    Dokumen2 halaman
    Tarian Tradisional
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • PRISMA
    PRISMA
    Dokumen2 halaman
    PRISMA
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Mandibula Terhadap Basis Kranial
    Hubungan Mandibula Terhadap Basis Kranial
    Dokumen1 halaman
    Hubungan Mandibula Terhadap Basis Kranial
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Tarian Tradisional
    Tarian Tradisional
    Dokumen2 halaman
    Tarian Tradisional
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Share 3
    Share 3
    Dokumen1 halaman
    Share 3
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Blue Print Uji Teori UKMP2DG
    Blue Print Uji Teori UKMP2DG
    Dokumen4 halaman
    Blue Print Uji Teori UKMP2DG
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Sambungan Legenda
    Sambungan Legenda
    Dokumen5 halaman
    Sambungan Legenda
    Fera Sun
    Belum ada peringkat
  • Blue Print Uji Teori UKMP2DG
    Blue Print Uji Teori UKMP2DG
    Dokumen4 halaman
    Blue Print Uji Teori UKMP2DG
    Fera Sun
    Belum ada peringkat