Anda di halaman 1dari 7

PEMERIKSAAN TITER ANTIBODI VIRUS INFLUENZA

(MENGUKUR TITER HI)

PERTEMUAN KE :
HARI/TANGGAL :
DASAR TEORI :

Uji hemaglutination inhibitor (HI) adalah merupakan metode uji serologi untuk mengetahui
kadar /titer antibody yang terkandung dalam serum pada ungags yang sudah di vaksin atau akibat
dari paparan virus lapang. Serum diperoleh dari darah ungags yang keluar beberapa saat setelah
pengambilan, selanjutnya serum di inaktifasi pada suhu 56°C selama 30 menit.

Keberadaan antibody dalam jumlah tertentu memperlihatkan efektivitas dari vaksin


dalam memproteksi unggas tersebutdari suatu penyakit .

Prinsipuji HI adalah menghambat terjadinya aglutinasi sel darah merah (RBC) oleh virus
akibat terikatnya virus tersebut dengan antibody spesifik.oleh karna itu uji HI hanya bisa di
gunakanuntuk virus yang mengaglutinasi RBC (syukron et al,2013) seperti Newcastle disease,
avian influenza dan egg drop syndrome

Proses hemaglutinasi ini terjadi akibat aktivitas hemaglutinin yang terdapat pada amplop
virus tersebut. Aktivitas hemaglutinasi berlangsung.

Maksimal selama satu jam karena dipengaruhi oleh kerja enzim neuraminidase yang merusak ikatan pada
resptor eritrosit dengan hemaglutinin dari virus.

Pengamatan nilai titer antibody dari serum sampel berdasarkan hasil pengenceran tertinggi
(paling encer) yang masih sanggup menghambat aglutinasi (RBC) oleh antigen.

Titer antibody setiap ungas akan bervariasi karena dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti
jumlah virus yang menginfeksi, kesehatan ayam dan perbedaan waktu infeksi (purnamawati dan
sudarnika, 2008)
Alat dan Bahan yang digunakan :

1. Multichannel micropipette volume 10 -50 µl


2. Single chanel micropipette volume 10 -50 µl
3. Microtips volume 50 µl
4. Microplate type V 96 well
5. Pelarut PBS 0,01 M steril, Ph 7,2
6. Serum uji yang telah di inaktivasi pada waterbath 56oC selama 30 menit
7. Antigen, titer 4HAU

Cara kerja :

1. Kedalam microplate masukkan 25 µl PBS, dari sumur nomor 1 hingga sumur nomor 12
2. tambahan 25µl serum uji pada sumur no.1 yang sudah terisi 25 mikron PBS
3. kocok sampai homogen ,ambil 25µl dari sumur no.1 dan masukan ke sumur no.2 kemudian
kocok.lakukan step ini sampai dengan sumur no.pengocokan pada sumur 11 larutan sampel serum
dibuang 25µl,sumur ke 12 sebagai kontrol RBC
4. masukkan 25µl 4HAU antigen ke semua sumur kecuali sumur ke 12,kocok dan simpan di suhu
ruang selama 30 menit
5. tambahkan 25µl RBC 1% ke semua sumur
6. kocok,dengan menggunakan rotator biarkan di suhu ruang 45 menit dan baca titer antibodinya
dengan cara memiringkan plate dengan cara memiringkan plate dengan kemiringan 45 derajat
7. sebagai kontrol negatif dan positif ,lakukan pengujian terhadap standar positif serum dan standar
negative serum .
8. Tabel HI-test (titrasi serum):

No. Well 1 2 3 ...... 11 12


Pengenceran 1:2 4 8 ..... 2048 Kontrol
antigen RBC
PBS 25µl 25µl 25µl 25µl 25µl 25µl
Serum uji 25µl 25µl 25µl 25µl 25µl 25µl
Antigen 25µl 25µl 25µl 25µl 25µl 25µl
4HAU
RBC 1% 25µl 25µl 25µl 25µl 25µl 25µl
Cara membuat antigen 4 HAU :

1. Sebelum penambahan antigen pada uji HI, antigen tersebut dilakukanuji HA untuk
mengetahui titer awal dari antigen tersebut.
2. Lakukan uji HA (Cara mengukur titer HA)
3. Setelah diketahui titer awal dari antigen (misal titernya log 29 atau 512) kemudian
untuk mendapatkan 4HAU, antigen diencerkan dengan larutan PBS

Cara perhitungan :

1. Jika titer antigen 512, maka untuk dijadikan 4 HAU adalah :


512 : 4 = 128 (128 kali)
2. Untuk menjadikan 4 HAU adalah 1 bagian antigen diencerkan dengan 127 bagian
larutan PBS ( 1 ml antigen + 127 ml PBS )
3. Untuk memastikan titer antigen 4 HAU, antigen yang telah diencerkan lakukan uji
HA kembali

Pengenceran 1 1 1 1 1 1 1 1 1 KE 𝑆3
10 20 40 80 160 320 640 1280 2560 𝑆4
NaCl fisiologis - 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,4 0,2

S I/S II 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 - 0,2

Ag4UHA 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 - -

Eritrosit 0,5% 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 ----a

------------------------------------------------------------------------------------------------------
b
Kontrol Antigen

4UHA 2UHA 1UHA O,5UHA

NaCl - 0,2 0,2 0,2 a : inkubasi suhu kamar 20’


fisiologis b : inkubasi suhu kamar, 37℃, 45℃ − 60℃
Ag4UHA 0,2 0,2 0,2 0,2
c : inkubasi pada suhu 37℃, 45℃ − 60℃
NaCl 0,2 0,2 0,2 0,2
fisiologis
Eritrosit 0,4 0,4 0,4 0,4
0,5%
------------------------------------------------------------------------------- c
SKEMA KERJA
1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 20 40 80 160 320 640 1280 2560
KE K SI/SII

Nacl Fisiologis 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,4 0,2

SI/SII 0,2  0,2  0,2  0,2  0,2  0,  0,2  0,2  0,2  0,2 0,2

Ag4UHA 0,2 0,2 0,2 0,2 O,2 0,2 O,2 0,2 O,2 0,2 0,2
inkubasi suhu kamar

Eritrosit 0,5%

0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
inkubasi pula eritrosit pada suhu 37ᵒc

Kontrol Antigen 4 UHA 2 UHA 1 UHA 0,5 UHA


Nacl Fisiologis - 0,2 0,2 0,2

AG4UHA 0,2 0,2 0,2 0,2

Nacl Fisiologis 0,2 0,2 0,2 0,2

RBC 0,5% 0,4 0,4 0,4 0,4

------------------------------------------inkubasi pada suhu 37°C dengan waktu 45-60 “


Hasil pengamatan :

1/2 1/40 1/80 1/160 1/320 1/640 1/1280 1/2560 KE KSI KSII 4UHA 2UH 1UH 0.5U
0 A A HA
SI

SII

INTERPRETASI HASIL

(+) (-)

Kesimpulan :

Diskusi :

Pembimbing Nilai laporan Nilai hasil

Anda mungkin juga menyukai