Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pendidikan nasional didefinisikan sebagai keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional yaitu untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat masyarakat Indonesia. Setiap satauan pendidikan pada jalur
formal maupun nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan
sebagaimana diamanatkan dalam PP No.13 tahun 2015. Penjaminan mutu pendidikan
ini dimaksudkan untuk memenuhi atau melampaui standar Nasional Pendidikan
(SNP).
Permendikbud No.28 Tahun 2016 menyatakan bahwa sistem penjamian
mutu pendidikan dasar dan menengah dikembangkan agar penjaminan mutu dapat
berjalan dengan baik pada segala lapisan pengelolaan pendidikan dasar dan
menengah. Sistem Penjaminan Mutu pendidikan (SPMP) dasar dan menengah terdiri
atas (1) Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), yaitu system penjamian mutu
yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, lembaga
akreditasi, dan lembaga standardisasi pendidikan, dan (2) Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI), yaitu suatu sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan
pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen satuan pendidikan.
Sebagai langkah awal dari rangkaian kegiatan penjaminan mutu ini, maka
satuan pendidikan harus mampu menyususn peta mutunya. Penyusunan ini
diperlukan agar satuan pendidikan dapat mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan
masing-masing berkaitan dengan pencampaian Standar Nasional Pendidikan (SNP),
sehingga dapat melakukan perbaikan untuk mencapai seluruh standar yang
ditetapkan. Peningkatan mutu pendidikan harus dilaksanakan dengan berbasis data
yang telah dianalisis dengan akurat dan benar.
Hasil Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) yang sudah dilakukan di analisis
untuk diketahui kelemahan dan kelebihan yamh sudah dimiliki sekolah. Pemetaan
baru merupakan langkah awal dalam siklus penjaminan mutu internal. Setelah
pemetaan memunculkan rapor mutu kemudian dilakukan perencanaan. Dalam angka
dari 0 s.d 7. Semakian tinggi artinya semakin baik capaian Standar Nasional
Pendidikan (SNP) sekolah demikian sebaliknya. Dalam keadaan capaian sekolah
rendah semua makan dibutukan skala prioritas pencapaian dan disusun dalam
Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan
(RKT).
Rapor mutu dari hasil Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) membantu untuk
mengidentifikasi masalah, penilaian program dan pencapaian sasaran. Sekolah dapat
mengidentifikasi kelebihan serta kekurangan sendiri dan merencanakam
pengembangan ke depan.
Sekolah-sekolah SMA di Kota Kendari memiliki capaian mutu beragam dan
bervariasi tergantung dari sumber dayanya ada yang capaian mutu-Nya rendah,
sedang, ataupun tinggi. Dari 25 SMA di Kota Kendari memiliki rata-rata nilai pada
capaian sekolah 2018 sebesar 5,60, ragam nilainya sebesar 0,20, serta nilai minimum
sebesar 4,4 dan nilai maximum-nya sebesar 6,18. Kelompok-kelompok SMA yang
memiliki nilai capaian sekolah relatif rendah pada tahun 2018 terdapat 5 SMA
meliputi SMA Karya Purn, SMA Al-Quran Wahdah Islamiyah, SMAS Hidayatullah,
SMAS Aljabar Kendari, dan SMAS Hasrati Kendari. Sedangkan kelompok-
kelompok SMA yang memiliki capaian sekolah relatif tinggi pada tahun 2018
terdapat 20 SMA meliputi SMA Kartika XX-2 Kendari, SMAN 1 Kendari, SMAN 2
Kendari, SMAN 3 Kendari, SMAN 4 Kendari, SMAN 5 Kendari, SMAN 6 Kendari,
SMAN 7 Kendari, SMAN 8 Kendari, SMAN 9 Kendari, SMAN 10 Kendari, SMAS
Bina Bangsa, SMAS DDI Kendari, SMAS Idhata Kendari, SMAS Ilmiah Kendari,
SMAS Muhammadiyah Kendari, SMAS Oikumene Kendari, SMAS PGRI Kendari,
SMAS Satria Kendari dan SMAS Sejahtera Kendari.
Informasi pemetaan sekolah-sekolah SMA di Kota Kendari berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan analisis yang bisa digunakan untuk
informasi ini adalah Analisis biplot.
Analisis biplot adalah teknik statistika deskriptif yang dapat disajikan secara
visual guna menyajikan secara simultan n objek pengamatan dan p peubah dalam
ruang bidang datar, sehingga ciri-ciri peubah dan objek pengamatan serta posisi
relatif antara objek pengamatan dengan peubah dapat di analisis (Jollife, 1986 &
Rawlings, 1988). Keunggulan analisis biplot untuk menyajikan data peubah ganda
dalam peta dua dimensi, sehingga perilaku data mudah dilihat dan diinterpretasikan.
Sehingga didasari pada uraian di atas, maka peneliti memilih judul
“Analisis Biplot Untuk Pemetaan Rapor Mutu Pendidikan SMA di Kota Kendari”.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan mutu pendidikan di
SMA Sulawesi Tenggara (Rapor Mutu).
2. Bertujuan untuk menggambarkan capaian 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dan rekomendasi strategi peningkatan mutu sesuai hasil peta mutu
sebagai inspirasi dan pemerintah daerah implementasi SPMI yang baik dan
berkelanjutan.
1.3 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan referensi bagi penelitian-penelitian yang relevan dengan
permasalahan di atas pada masa yang akan datang, khususnya bagi
mahasiswa Program Studi D3 Statistika Program Pendidikan Vokasi
Universitas Halu Oleo.
2. Sebagai bahan manfaat bagi peningkatan mutu pendidikan dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) Sulawesi Tenggara demi meningkatkan akuntabilitas
sekolah, ukuran jaminan mutu layanan pendidikan dan sekolah dapat
mengidentifikasikan kelebihan serta kekurangan sendiri dan merencanakan
pengembangan ke depan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pemetaan Mutu
Penilaian pembelajaran merupakan salah satu tugas guru yang terdapat
dalam delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penilaian Pendidikan adalah
kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam
penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Penilaian Pendidikan termaktub dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2016 mengatur tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
Permendikbud nomor 23 tahun 2016 pasal 4 dijelaskan tujuan penilaian
sebagai berikut:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan;
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertu- juan untuk menilai
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran; dan
3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
Standar Penilaian Pendidikan disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik,
satuan pendidikan dan pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Salah satu tugas guru dalam pembelajaran
adalah melakukan penilaian pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian
Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas:
1) Standar Kompetensi Lulusan;
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah telah
dicapai oleh pesera didik baik dalam pencapaian KKM setiap pelajaran
maupun dari ujian nasional. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih
baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL setiap tahunnya
2) Standar Isi;
Dokumen kurikulum sekolah sudah disusun dan disahkan sejak tahun 2008.
Kurikulum dikembangkan menggunakan panduan BSNP dengan
mempertimbangkan karakteristik daerah, social budaya sekitar, kualitas peserta
didik. Kurikulum menunjukkan alokasi waktu, rencana program remedial, dan
pengayaan bagi siswa. Kurikulum juga mencakup kulikuler. Sekolah telah
memiliki tim pengembang kurikulum, oleh karena itu setiap tahunnya diadakan
evaluasi kurikulum. Proses penyusunan standar isi dengan memperhatikan
indicator di atas, sekolah harus menyediakan layanan bimbingan dan
konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
Serta penyediaan kegiatan ekstrakurikuler dalam upaya untuk memenuhi
kebutuhan pengembangan diri peserta didik.
3) Standar Proses;
4) Standar Penilaian;
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indicator. Dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek atau produk, menggunakan porto folio
dan penilaian diri.
5) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
6) Standar Pengelolaan;
Sekolah memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, yang telah
diimplementasikan baik dalam RKS maupun RKAS. RKS dan RKAS telah
dibuat oleh kepala sekolah, guru, staf TU, dan komite sekolah serta telah
disahkan oleh dinas pendidikan
7) Standar Sarana dan Prasarana;
Faktor penentu kualitas pendidikan yang baik selain ditentukan oleh proses
pembelajaran yang baik tetapi juga factor kenyamanan sarana prasarana
juga sangat menunjang terbentuknya kualitas pendidikan yang baik. Kondisi
sekolah sudah memenuhi standar nasional khususnya ruang kelas,
laboratorium IPA, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang tata usaha, ruang
konseling.
8) Standar Pembiayaan
Sekolah dalam pengelolaan keuangan merujuk pada ketentuan yang berlaku,
mulai dari perencanaan ( RAPBS dan RKAS), pembukuan dan pelaporan,
namun pembelanjaan keuangan belum sesuai dengan perencanaan. Disamping
itu tidak semua warga sekolah dapat mengakses dengan mudah pengelolaan
keuangan sekolah.oleh karena itu sekolah akan memfasilitasi pengelolaan
keuangan yang efektif, transparan dan akuntabel.
Penjaminan mutu pendidikan mengacu pada standar sesuai peraturan yang
berlaku. Acuan utamanya adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah
ditetapkan sebagai kriteria minimal yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan dan
penyelenggara pendidikan.
Pemetaan Mutu adalah proses terkait kegiatan pengumpulan, pengolahan,
analisis data dan informasi tentang capaian Standar Nasional dari mulai tingkat
sekolah, kabupaten/kota, provinsi hingga nasional. Pemetaan mutu memberikan
gambaran kepada berbagai pemangku kepentingan tentang capaian pemenuhan
Standar Nasional. Pendidikan. Pemetaan mutu dilakukan sebagai salah satu
tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan penjaminan mutu pendidikan
baik secara internal maupun eksternal. Pemetaan mutu ini menghasilkan peta
mutu pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah, pemerintah daerah dan
pemerintah sebagai acuan dalam perencanaan perbaikan dan peningkatan mutu
pendidikan sesuai kewenangan masing masing.
Pemetaan mutu yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
mengguna- kan instrumen yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Nasional Pendidikan dijabarkan dalam
bentuk indikator mutu dan sub indikator mutu. Variabel pertanya- an dalam
instrumen dibangun dari sub- indikator mutu dan diidentifikasi sumber data dan
informasi yang mendu-kung. Instrumen pemetaan mutu berdasar-kan sumber data
dan informasinya tersusun dalam dua jenis yaitu kuesioner pemetaan mutu dan
formulir data pokok pendidikan. Data dan informasi untuk formulir data pokok
pendidikan diambil dari rekam data sekolah yang ada pada Pusat data dan
Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. Data dan informasi untuk kuesioner
pemetaan mutu dihimpun kembali ke sekolah. Sekolah melakukan kegiatan
pemetaan mutu melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan menyampaikan hasil
evaluasi diri tersebut dalam bentuk data dan informasi sesuai dengan instrumen
pemetaan mutu yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah dengan ketentuan yang ada. Data dan informasi tersebut dikirimkan ke
system informasi mutu pendidikan untuk diolah menjadi peta mutu yang memuat
capaian pemenuhan terhadap standar nasional pendidikan untuk disampaikan
kepada sekolah, pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Peta mutu dianalisa
lebih lanjut sehingga dapat digunakan sebagai acuan perencanaan pendidikan
oleh sekolah, pemerintah daerah dan pusat sebagai upaya pemenuhan mutu
pendidikan berjalan sinergis karena berasal dari sumber data dan informasi yang
sama.
Penelitian ini mengkaji mengenai apakah Standar Penilaian yang ada di
sekolah menengah atas di Kota Kendari sudah memenuhi Standar Nasional
Pendidikan atau masih ada kesenjangan dengan Standar Nasional Pendidikan.
Penelitian ini fokus mengkaji sejauh mana pencapaian standar penilaian
pendidikan pada jenjang sekolah menengah atas di Kota Kendari sesuai dengan
standar penilaian pendidikan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Kemampuan guru dalam melakukan penilaian dalam pembelajaran
sangat diperlukan.
2.2 Definisi Rapor Mutu
Rapor mutu PMP sangat penting bagi sekolah dan daerah karena berbasis
data tersebut dapat disusun perencanaan program sekolah dan daerah. Rapor mutu
dari hasil Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) membantu untuk mengidentifikasi
masalah, penilaian program dan pencapaian sasaran. Sekolah dapat mengidentifikasi
kelebihan serta kekurangan sendiri dan merencanakam pengembangan ke depan.
2.3 Analisis Deskripsi
Beberapa ahli mengatakan bahwa analisis multivariat adalah hubungan
antara atau diantara lebih dari dua variabel atau peubah. Tujuan analisis multivariat
adalah mengukur, menerangkan dan memprediksi tingkat relasi di antara variat-
variat. Jadi, karakter multivariat tidak sekedar berada pada jumlah variabel atau
observasi yang dilibatkan dalam analisis tetapi juga pada kombinasi antar variat.
Variat adalah kombinasi linier variabel-variabel yang memiliki bobot yang
penentuannya dilakukan secara empiris.
Analisis multivariat lebih banyak menekankan pada metode-metode statistik
yang bersifat menggambarkan dan menganalisis data-data multivariat. Cara
penggambaran data tersebut sebagian besar disajikan dalam bentuk gambar atau
grafik. Dengan demikian analisis multivariat sebenarnya merupakan bagian dari
statistika deskripsi.
2.4 Analisis Biplot
Dalam analisis multivariat terdapat banyak metode yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah atau mengolah data yang melibatkan banyak variabel.
Misalnya, pada saat melakukan penelitian, data yang diperoleh adalah rekapan data
yang berupa tabel nilai rata-rata dari beberapa variabel pada beberapa objek. Semakin
banyak variabel yang diukur dan semakin sulit untuk menginterpretasikannya. Untuk
itu, diperlukan suatu metode multivariat yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah tersebut salah satunya adalah analisis biplot.
Analisis biplot merupakan salah satu teknik peubah ganda yang
menyajikan plot pengamatan n dan peubah p secara bersamaan dalam bidang dua
dimensi (Jollife,2002). Penyajian plot pengamatan n dan peubah p secara bersamaan
dapat memberikan tambahan informasi yang lebih baik tentang hubungan antara
peubah dan pengamatan.
Empat hal penting yang bisa didapatkan dari tampilan biplot adalah:
1) Kedekatan antar objek yang diamati.
Informasi ini bisa dijadikan panduan mana yang memiliki kemiripan
karakteristik dengan objek tertentu. Dalam biplot dua objek dengan
karakteristik sama akan digambarkan sebagai dua titik yang posisinya
berdekatan.
2) Keragaman varibel
Informasi ini digunakan untuk meliat apakah ada variabel tertentu yang
nilainya hampir sam disetiap objek ada yang sama besar dan ada juga yang
sangat kecil. Dalam biplot variable dengan karagaman kecil digambarkan
degan vektor yang pendek, sedangkan variabel yang ragamnya besar
digambarkan sebagai vekto yang panjang.
3) Korelasi antar variabel.
Dengan menggunakan biplot variabel akan digambarkan sebagai garis
berarah. Dua variabel yang memiliki korelasi positif tinggi akan digambarkan
sebagai dua buah garis dengan arah yang sama, atau membentuk sudut yang
sempit. Apabila dua buah variabel yang memiliki korelasi negatif tinggi akan
digambarkan dalam bentuk dua garis yang arahnya berlwanan, atau
membentuk sudut yang lebar (tumpul). Sedangkan dua buah variabel yang
tidak berkorelasi akan digambarkan dalam bentuk dua garis yang mendekati
900 (siku-siku).
4) Nilai variabel pada suatu objek.
Dalam informasi ini digunakan untuk melihat keunggulan dari setiap objek.
Variabel yang letaknya searah dengan objek, dikatakan bahwa objek tersebut
mempunyai nilai di atas rata-rata. Namun jika atribut terletak berlwanan
dengan variabel tersebut, maka atribut tersebut memiliki nilai dibawah rata-
rata.
Analisis biplot banyak digunakan untuk product potitioning dan perceptual
mapping. Digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan atau pun
posisi relatif suatu objek terhadap objek lainnya. Menurut Siswadi dan Suharjo
(1999) terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh dari analisis multivariat, yaitu
dapat memberikan cara-cara yang lebih mudah untuk merepresentasikan
kompleksitas yang ditelusuri, objek-objek pengamatan dapat dibentuk menjadi
kelompok-kelompok, mengetahui variabel-variabel yang terdapat dalam kelompok
yang sama, dan dapat memeriksa saling ketergantungan variabel- variabel yang
digunakan.
Biplot adalah salah satu upaya menggambarkan data -data yang ada pada
tabel ringkasan dalam grafik berdimensi dua. Dengan penyajian seperti ini, ciri–ciri
variabel dan objek pengamatan serta posisi relatif antara objek pengamatan dengan
variabel dapat dianalisis. Informasi yang diberikan oleh biplot meliputi objek dan
variabel. Beberapa informasi penting yang bisa didapatkan dari anaalisis biplot
adalah kedekatan antar objek yang diamati, informasi ini dapat dijadikan panduan
untuk mengetahui objek yang memiliki kemiripan karakteristik dengan objek lain,
posisi relatif objek dan keragaman suatu variabel. Metode ini tergolong dalam
analisis eksplorasi peubah gnd yang ditujukan untuk menyajikan data peubah ganda
dalam peta dua dimensi, sehingga perilaku data mudah dilihat dan diinterpretasikan.
Hasil akhir analisis ini akan diberikan dalam bentuk tampilan gambar dua dimensi
yang berisi informasi tentang:
1. Posisi relatif antar objek. Berdasarkan informasi ini, dua objek memiliki jarak
terdekat dikatakan memiliki tingkat kemiripan yang tinggi berdasarkan
atribu-atribut yang diamati, dibandingkan dengan objek yang memiliki jarak
lebih jauh. Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar segmentasi.
2. Hubungan antar atribut. Dari informasi ini akan diketahui mengenai hubungan
linier (korelasi) antar atribut serta tingkat kepentingan suatu atribut yang
didasarkan pada keragamannya (variance).
3. Melalui penggabungan informasi 1 dan 2 yang dikenal dengan istilah “bi-plot”,
akan diketahui ciri-ciri masing-masing objek (kelompok objek atau
segmen) berdasarkan atribut-atribut yang di amati.
2.4.1 Penguraian Nilai Singular (Singular Value Decomposition )
Analisis biplot merupakan gambaran dua dimensi dar suatu matriks data X
yang menampilkan titik untuk masing-masing vektor pengamatan n (vektor baris
matriks X) bersama dengan titik untuk masing-masing p peubah (vektor kolom
matriks X). dengan demikian biplot dibangun dari suatu matriks data X, dengan
masing-masing baris mewakili objek penelitian dan masing-masing kolom mewakili
suatu peubah.
 x11  x1 p 
 
n Xp     (1)
 x n1  x np 

Matriks X memuat peubah-peubah yang akan diteliti sebanyak p dan objrk penelitian

sebanyak n.

Analisis biplot didasarkan pada penguraian nilai singular. Definisi dari

penguraian nilai sigular adalah suatu matriks n X p yang dapat diuraikan menjadi:

n X P  n U r r Lr r A pr (2)
Keterangan:
1. U dan A adalah matriks dengan kolom ortonormal (
(U ' U  A' A  I r ). p Ar   a1 , a 2, ....a r  merupakan vektor ciri dari X’X dan

 xa xa xa 
n U r   1 , 2 ,  , r  , dengan 1 ,  2 ,  ,  r merupakan akar ciri tidak nol
 1 2  r 

dari X’X.
2. L adalah matriks diagonal berukuran r × r dengan unsur-unsur diagonalnya
1   2    r . Unsur-unsur diagonal matriks L ini disebut nilai singular

matriks X.
 r 0 0  
 
0 2  0 
L (3)
     
 
 0 0   r 
3. Kolom-kolom matriks A adalah vektor ciri dari X’X.
4. r adalah pangkat matriks X, r ≤ min(n,p).
kemudian didefinisikan L untuk 0    1 merupakan matriks diagonal

  
berukuran r × r dengan unsur-unsur diagonalnya 1 2 , 2 2 ,  ,  r 2. Definisi L

berlaku juga untuk L1 , sehingga diperoleh unsur-unsur diagonalnya

1 1 1


1 2 , 2 2 , , r 2 . Misalkan G  UL dan H '  L1 A' dengan 0    1 .

Persamaan (2.2) dapat ditulis menjadi (Jollife,2002):


X  UL L1 A'  GH ' (4)
Matriks G memuat skor komponen utama yang merupakan titik-titik
koordinat dari n objek dan matriks H memuat vektor eigen yang merupakan titik-titik
koordinat dari p peubah. Gambaran biplot dari matriks data X diperoleh dengan
mengambil dua kolom pertama dari matriks G dan dua kolom pertama dari matriks
H.
2.4.2 Ukuran Kelayakan Biplot
Ukuran kelayakan biplot dua dimensi dirumuskan sebagai berikut:
 
 2( 2 )  1r 2 (5)
 k 1 k
Dengan  2( 2 ) adalah ukuran kelayakan biplot dua dimensi untuk nilai α

bersesuaian, 1 adalah nilai eigen terbesar pertama,  2 adalah nilai eigen terbesar

kedua, dan  k adalah nilai eigen terbesar ke-k dengan k = 1,2,…,r. apabila  2( 2 )
mendekati nilai satu, maka biplot memberikan penyajian yang semakin baik
mengenai informasi data yang sebenarnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara
(LPMP Provinsi Sultra). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Populasi yang digunakan dalam peneltian ini adalah Seluruh
Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Kendari. Adapun jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 25 sekolah.
Variabel yang digunakan dalam penelitian berupa Standar Nasional
Pendidikan (SNP), sebagai berikut:
X1 = Standar Kompetensi Lulusan;
X2 = Standar Isi;
X3 = Standar Proses;
X4 = Standar Penilaian;
X5 = Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
X6 = Standar Pengelolaan;
X7 = Standar Sarana dan Prasarana; dan
X8 = Standar Pembiayaan.
3.2 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian sekunder (analisis data sekunder) langkah penelitiannya
sebagai berikut:
1. Menetapkan sumber data/informasi (sekolah, universitas, Dinas Pendidikan,
dsb);
2. Mengumpulkan data yang sudah tersedia (dalam “dokumen”);
3. Menormalisasikan data jika diperlukan dan memungkinkan (membuat data dari
berbagai sumber sesetara mungkin “menjadi satu bentuk yang sama”);
4. Menganalisis data (misalnya menghitung, mentabulasi, memetakan data-data
kuantiatif, atau membandingkan berbagai peraturan dan menelaahnya).
5. Melakukan analisis deskripsi.
6. Mengolah data dengan melakukan analisis biplot menggunakan software
statistik untuk melihat hasil plot dari capaian Rapor Mutu 2018 di SMA
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan dengan langkah-langkah:
a. Menentukan matriks n X p

b. Penguraian nilai singular matriks X  UL L1 A'


c. Menentukan matriks G  UL
d. Menentukan matriks H '  L1 A'
e. Melakukan plot vektor baris matriks G dan vektor matriks kolom matriks H
secara bersamaan.
f. Penarikan kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai