Buku Pedoman D Cell 60 PDF
Buku Pedoman D Cell 60 PDF
DIAGON®
1
PT. DEC Healthcare Indonesia
2
PT. DEC Healthcare Indonesia
DAFTAR ISI
Bab 1 Pengenalan Alat ……………………………………………………. ……... 1
1.1. Gambar Tampak Depan .……………………………………………………. 1
1.2. Gambar Tombol Panel Depan ……………………………………………… 2
1.3. Gambar Tampak Belakang …………………………………………………. 3
1.4. Gambar Depan Bagian Dalam ……………………………………………… 4
1.5. Gambar Kanan Bagian Dalam ……………………………………………… 5
1.6. Gambar Kiri Bagian Dalam …………………………………………………. 6
4
PT. DEC Healthcare Indonesia
5.12.1. Masuk ke Layar “Parameter Units” dan Melihat Pengaturan
(Setting) …………………….…………………………………………….54
5.12.2. Mengatur Satuan Unit untuk Hasil ………………………………….....54
5.12.3. Keluar dari Layar “Parameter Units” …………………………..…..…. 55
5
PT. DEC Healthcare Indonesia
8.2. Program “L-J Analysis” ……………………………………………………….107
8.2.1. Mengganti Pengaturan L-J ……………………………………………… 107
8.2.2. Menjalankan Kontrol …………………………………………………….. 109
8.2.3. Melihat Kembali Hasil “L-J Analysis” ……………………………………111
8.3. Program “X-Analysis” …………………………………………………………116
8.3.1. Mengganti Pengaturan “X Analysis” …………………………………….116
8.3.2. Menjalankan Kontrol …………………………………………………….. 119
8.4. Program “X-R Analysis” ……………………………………………………... 126
8.4.1. Mengubah Pengaturan “X-R Analysis” ………………………………… 126
8.4.2. Menjalankan Kontrol …………………………………………………….. 128
8.4.3. Melihat Hasil “X-R Analysis” ……………………………………………. 131
8.5. Program “X-B Analysis” ……………………………………………………... 134
8.5.1. Mengubah Pengaturan “X-B Analysis” ………………………………… 134
8.5.2. Melakukan Pengaturan untuk Frekwensi “X-B Analysis” ……………. 136
8.5.3. Mengaktifkan “X-B Analysis” ……………………………………………. 137
8.5.4. Melakukan “X-B Analysis” ………………………………………………. 138
8.5.5. Melihat Hasil “X-B Analysis” ……………………………………………..138
6
PT. DEC Healthcare Indonesia
10.11. Mengganti Filter “Vacuum Chamber” …………………………………… 183
10.12. Mengganti Filter “Pressure Chamber” ………………………………….. 184
10.13. Menggunakan Tombol “[Flush]” ………………………………………… 185
10.14. Menggunakan Tombol “[Startup]” .………………………………………. 185
7
PT. DEC Healthcare Indonesia
A.15. Kontraindikasi ………………………………………………………………… 204
8
PT. DEC Healthcare Indonesia
BAB 1
Pengenalan Alat
Alat hematologi D-Cell 60 ini digunakan untuk menghitung secara kualitatif sel darah ke
dalam 19 parameter dan 3 grafik histogram sebagai berikut:
Keterangan :
9
PT. DEC Healthcare Indonesia
1. Layar Display
Menampilkan informasi, data hasil pengukuran dan grafik Histogram.
2. Tombol Keypad
Tombol sentuh yang terdiri dari 23 tombol, untuk lebih lengkapnya lihat penjelasan
berikutnya.
3. Printer
Mencetak hasil analisa.
5. Tombol Aspirate
Tekan untuk menghisap darah sampel yang akan dihitung.
6. Jarum Sampel
- Digunakan untuk menghisap sampel darah.
- Digunakan untuk mengeluarkan cairan Diluent pada saat digunakan dalam
mode darah kapiler.
10
PT. DEC Healthcare Indonesia
1.3. Gambar Tampak Belakang
Keterangan :
1. RS-232 Port1
Konektor ke komputer dan melakukan transfer data ke komputer.
2. Parallel Port
Konektor untuk eksternal printer LX-300+.
3. RS-232 Port2
Konektor untuk barcode scanner.
4. Keyboard Interface
Konektor untuk eksternal keyboard.
5. Power Interface of Floppy Disk Drive
Konektor untuk eksternal Disk Drive(Disket).
6. Safety Labeling
7. DILUENT INLET
Konektor untuk saluran masuk (Inlet) reagent DILUENT. Sambungkan salah satu sisi dari selang
(asesoris standar) ke konektor DILUENT dan masukkan sisi yang lain ke dalam botol DILUENT.
8. Konektor Sensor DILUENT
Konektor untuk kabel sensor reagen DILUENT.
9. Konektor Sensor RINSE
Konektor untuk kabel sensor reagen RINSE.
11
PT. DEC Healthcare Indonesia
Konektor untuk saluran masuk (Inlet) reagen RINSE. Sambungkan salah satu sisi dari selang
(asesoris standar) ke konektor RINSE dan masukkan sisi yang lain ke dalam botol Waste.
12. Power Switch
Tombol ON/OFF, dimana juga terdapat sekering didalam (sekering 2 ampere untuk listrik 220V).
13. Equipotentiality
Konektor untuk Kabel GROUND.
14. WEEE labelling
Keterangan :
1. Elevator motor
2. Sampel probe
3. Probe wipe
4. WBC shielding box
5. RBC shielding box
6. Aspirate key
12
PT. DEC Healthcare Indonesia
1.5. Gambar Kanan Bagian Dalam
Keterangan :
1 --- Valve8 14 --- 50ul syringe
2 --- Volumetric metering unit 15 --- 10ml syringe
3 --- Vacuum chamber 16 --- Valve6
4 --- Valve13 17 --- Valve4
5 --- Valve14 18 --- Valve3
6 --- Valve12 19 --- Valve1
7 --- Valve11 20 --- Valve5
8 --- Valve10 21 --- Valve15
9 --- Valve2 22 --- Valve16
10 --- Valve9 23 --- Valve17
11 --- 50ul and 2.5ml motor 24 --- Valve7
12 --- 10ml motor 25 --- Valve18
13 --- 2.5ml syringe
13
PT. DEC Healthcare Indonesia
1.6. Gambar Kiri Bagian Dalam
Keterangan :
1 --- Fluid pump
2 --- Gas pump
3 --- Pressure chamber
14
PT. DEC Healthcare Indonesia
BAB 2
Pengenalan Sistem Operasi Alat
(Sistem Software)
Title Area
Pada bagian ini ditampilkan nama layar yang sekarang ini ditampilkan, pada Gambar 2-1 tertera “Count”.
Status Area
● System Status Area
Pada “System Status Area” ditampilkan apakah alat ini siap untuk dipergunakan penghitungan
berikutnya. Pada saat tampilan “READY”, berarti alat ini siap untuk dipergunakan dan dapat
dipergunakan untuk menganalisa sampel berikutnya. Ketika tampilannya “WAITING”, hal ini berarti alat
belum siap untuk melakukan analisa sampel berikutnya. Ketika tampilannya “RUNNING”, hal ini berarti
alat sedang menganalisa sampel.
● Transmission Status
Gambar animasi yang bergerak akan ditampilkan pada bagian ini, pada saat proses transmisi data ke
host computer sedang berlangsung.
15
PT. DEC Healthcare Indonesia
● System Time Area
Menunjukkan waktu/jam pada saat itu.
Contoh:
Menu Area
Apabila kita menekan [MENU], pada layar akan ditampilkan sistem menu yang ada.
Help Area
Pada area ini, operator akan diingatkan atau diinformasikan, apa yang harus dilakukan untuk
memproses/melakukan langkah berikutnya.
16
PT. DEC Healthcare Indonesia
Pada sistem menu terdapat 9 program dan secara umum, menu yang terdapat pada sistem menu dapat
dipergunakan sebagai berikut:
Beberapa dari program tersebut diikuti oleh tanda “ ► “ dimana didalamnya terdapat sub-menu. Berikut
ini merupakan menu lengkap dari sistem menu.
17
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 2-4 Sistem Menu secara Keseluruhan
Setiap paket reagen harus dilakukan pengujian sebelum digunakan. Periksa kondisi kemasan seperti
tanda-tanda adanya kebocoran atau kelembaban. Integritas produk dapat membahayakan pada
kemasan yang rusak. Jika dijumpai bukti adanya kebocoran atau cara penanganan dalam pengiriman
yang tidak sesuai, jangan mempergunakan reagen tersebut.
●Simpan dan gunakan reagen sesuai dengan instruksi yang diberikan pada lembar cara
penggunaan reagen.
●Pada saat penggantian reagen diluent, rinse atau lyse, lakukan “background check” untuk
melihat apakah hasilnya sesuai dengan yang diminta.
●Perhatikan tanggal kadaluarsa dan stabilitas reagen setelah kontainer dibuka. Pastikan untuk
tidak mempergunakan reagen yang telah kadaluarsa.
●Setelah memasang reagen kontainer yang baru, sebelum dipergunakan, diamkan reagen
tersebut beberapa saat.
2.2. 1 DILUENT
Diluent diformulasikan untuk kegunaan sebagai berikut:
- untuk mengencerkan sampel darah.
- untuk mengkondisikan sel darah kedalam suatu kondisi yang menyerupai kondisi didalam
plasma darah.
- untuk menjaga volume sel darah merah dan platelet sewaktu dilakukan penghitungan dan
pengukuran besarannya pada siklus penghitungan.
- Untuk memberikan suatu media konduktif untuk penghitungan impedansi dari sel darah merah,
darah putih dan platelet.
2.2.2 LYSE
Lyse diformulasikan untuk kegunaan sebagai berikut:
- untuk memecah dinding sel darah merah dan mengeluarkan hemoglobin dari sel serta
mengurangi besaran dari debris selular sehingga tidak mempengaruhi penghitungan sel darah
putih.
- untuk mengubah hemoglobin kedalam suatu bentuk kompleks dimana absorbansinya
ditentukan oleh konsentrasi dari hemoglobin.
2.2.3 RINSE
Rinse diformulasikan untuk membersihkan bak pengukuran dan selang ukur serta memberikan
suatu formasi meniscus didalam selang ukur pada setiap siklus pengukuran.
Kontrol merupakan suatu produk darah lengkap yang telah disiapkan secara khusus dan
dipergunakan untuk mengklarifikasi bahwa alat berfungsi sebagaimana mestinya. Kontrol ini
19
PT. DEC Healthcare Indonesia
tersedia untuk nilai rendah, nilai normal dan nilai tinggi. Semua nilai kontrol ini dipergunakan
sehari-hari untuk memastikan kerja alat dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kalibrator merupakan suatu produk darah lengkap yang telah disiapkan secara khusus dan
dipergunakan untuk mengkalibrasi alat.
Baca dan ikuti petunjuk penggunaan Kontrol dan Kalibrator. Serta semua referensi yang terdapat
didalam buku petunjuknya dimana terdapat nilai kalibrator dan kontrol yang telah diformulasikan
secara khusus dan disesuaikan dengan alat ini.
20
PT. DEC Healthcare Indonesia
BAB 3
Memahami Prinsip Kerja Sistem
3.1 Pengenalan
Dua metoda pengukuran dipergunakan pada analyser ini, yaitu;
● Metoda Coulter untuk menentukan WBC, RBC dan PLT
● Metoda Kolorimetrik untuk menentukan HGB
Selama masing-masing cycle analisa, sanpel dihisap, diencerkan dan dicampur sebelum dilakukan
penghitungan untuk masing-masing parameter.
3.2 Aspirasi/Penghisapan
Analyser ini dapat dipergunakan untuk memproses dua tipe sampel darah yaitu sampel “Whole Blood”
dan sampel “Prediluted”.
Jika operator akan menganalisa sampel “Whole Blood”, operator dapat langsung mendekatkan sampel
darah ke jarum sampel/”Sample Probe” dan menekan tombol aspirasi untuk mengaspirasi 13ul sampel ke
dalam analyser.
Jika operator akan menganalisa sampel darah kapilar/“Prediluted”, pertama-tama operator harus
melakukan pengenceran sampel secara manual (20ul sampel kapilar diencerkan dengan 0,7mL diluent)
dan kemudian mendekatkan sampel darah yang telah diencerkan tersebut ke jarum sampel/”Sample
Probe” dan menekan tombol aspirasi untuk mengaspirasi 0,3ml sampel ke dalam analyser.
3.3 Pengenceran
Pada umumnya di dalam darah, sel-sel darah berdekatan satu dengan lainnya. Olehsebab itu, diluent
digunakan untuk memisahkan sel-sel darah satu dengan lainnya sehingga pada saat sel-sel darah
tersebut melewati aperture satu persatu dan membuat sel-sel darah tersebut ke dalam lingkungan yang
konduktif untuk penghitungan sel. Secara umum, jumlah sel darah merah lebih banyak 1000 kali dari sel
darah putih. Oleh karena itu Lyse diperlukan untuk ditambahkan ke dalam sampel untuk mengeliminasi
sel-sel darah merah sebelum dilakukan penghitungan WBC.
Ketika melakukan analisa sampel “Whole blood“, analyser ini menghisap 13ul sampel darah dan
mengikuti prosedur yang diberikan pada Gambar 3-1 untuk dilakukan pengenceran sebelum proses
analisa berikutnya.
Ketika melakukan analisa sampel “Prediluted”, pertama-tama operator harus menyiapkan 20ul sampel
kapiler dan mengeluarkan 0,7ml diluent dari analyser untuk melakukan pengenceran awal/”prediluted”.
21
PT. DEC Healthcare Indonesia
Kemudian analyser menghisap 0,3ml sampel yang telah diencerkan tersebut untuk dilakukan
pengenceran berikutnya, seperti yang digambarkan pada Gambar 3-2.
Unit pengukuran pengontrol periode penghitungan WBC terdiri dari sebuah pipa dengan dua sensor optik
yang terpasang pada pipa tersebut. Pipa ini memastikan bahwa volume sampel yang sudah terdilusi,
secara tepat diukur dalam setiap periode penghitungan. Jumlah/volume ini dibatasi dengan jarak antara
dua sensor optik.
Cairan Rinse dipergunakan untuk membuat meniskus di dalam pipa pengukuran. Periode penghitungan
dimulai pada saat meniskus mencapai sensor optik bagian atas dan periode penghitungan ini berhenti
pada saat meniskus mencapai sensor optik bagian bawah. Waktu yang dibutuhkan oleh meniskus untuk
melewati pipa pengukuran dari sensor atas sampai sensor bawah disebut sebagai “WBC Count Time“
dan dihitung dalam satuan detik. Pada akhir dari periode penghitungan, waktu yang diperoleh akan
dibandingkan dengan referensi waktu yang dimasukkan sebelumnya(lihat Bab 5.3 untuk lebih jelasnya).
Jika dijumpai perbedaan lebih dari 2 detik, antara waktu yang didapat dengan referensi waktu yang ada,
maka analyser akan memberikan pesan error “WBC bubbles“ atau “WBC Clog“. Lihat pesan error yang
diberikan, operator dapat melihat cara penangganannya pada Bab 11 Cara Melakukan
Troubleshooting.
22
PT. DEC Healthcare Indonesia
Sensor atas Sensor atas
1. Pada awalan, pipa pengukuran kosong 2. Cairan mulai turun melewati pipa pengukuran
23
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 3-4 Metoda Impedansi
● Pengukuran HGB
Pengukuran HGB ditentukan dengan menggunakan metoda kolorimetrik. Pengenceran WBC/HGB
dimasukkan kedalam bak pengukuran(bath) dimana digunakan gelembung udara untuk mencampurnya
dengan sejumlah tertentu cairan Lyse, dimana akan merubah hemoglobin menjadi hemoglobin kompleks
yang dapat diukur dengan panjang gelombang 525 nm. Sebuah LED yang terpasang pada satu sisi dari
bak pengukuran dan memancarkan cahaya monokhromatik dengan panjang gelombang 525 nm, yang
kemudian diukur oleh sebuah “photo-sensor“ yang terletak di seberang LED. Sinyal yang diterima oleh
“photo-sensor“ akan diperkuat dan tegangannya diukur dan dibandingkan dengan pembacaan referensi
“blank“(pengukuran yang diambil pada saat hanya cairan Diluent saja yang terdapat di dalam bak
pengukuran). HGB dikalkulasi dengan persamaan berikut dan digambarkan dengan satuan g/L.
Catatan: Apabila operator mengamati dengan menggunakan miskropkop, sel-sel darah merah berinti
(NRBC/nucleated red blood cell), yang tidak bereaksi dengan cairan Lyse dan analyser dapat
memberikan hasil yang tidak benar untuk sel darah putih, pastikan untuk melakukan koreksi terhadap
hasil yang didapatkan dengan formula berikut ini,
dimana WBC merupakan jumlah sel darah putih yang dihasilkan oleh analyser, NRBC adalah jumlah
NRBC yang dihitung dari 100 sel darah putih dan WBC’ merupakan jumlah sel darah putih yang
terkoreksi
24
PT. DEC Healthcare Indonesia
● WBC differentia
Dengan bantuan Diluent dan Lyse, analyser dapat mengukur sel darah putih ke dalam 3 sub-populasi
yaitu Lymphocyte, Mid-Sized Cell (termasuk monocytes, basophils dan eosinophil) dan Granulocyte. Dan
berdasarkan histogram, analyser ini dapat melakukan kalkulasi Lymph %, Mid % dan Gran % sebagai
berikut dan hasilnya digambarkan dalam prosentase.
9
Dimana PLT = partikel yang terdapat dalam area lymphocyte (10 / L)
9
PM = partikel yang terdapat dalam area mid-size (10 / L)
9
PG = partikel yang terdapat dalam area granulocyte (10 / L )
Dengan perhitungan ketiga parameter diatas, analyser ini melakukan kalkulasi Lymph#, Mid# dan Gran#
9
dengan perhitungan berikut ini dan digambarkan dengan satuan 10 / L
● WBC histogram
Disamping parameter-paramter diatas, analyser ini juga dapat menampilkan histogram untuk WBC,
dimana koordinat-X mewakili volume sel (fL) dan koordinat-Y mewakili jumlah sel. Histogram ini
ditampilkan dalam area “Analysis Result” pada layar “Count” setelah analisa sampel selesai
dilaksanakan. Operator dapat juga melihat kembali histogram-histogram yang hasil pasien yang
tersimpan(lihat Bab 7 Melihat Hasil Sampel Pasien).
Apabila operator merasa kurang puas dengan hasil histogram yang ada, operator dapat merubah ketiga
diskriminator dari histogram WBC.
Catatan: Operator tidak dapat merubah ketiga diskriminator tersebut apabila hasil WBC kurang dari 0,5
atau keluar dari batas operasi analyser.
3.4.4 HGB
Dengan menggunakan metoda kolorimetrik, analyser ini melakukan kalkulasi konsentrasi hemoglobin
(g/L) dengan formulasi sebagai berikut:
25
PT. DEC Healthcare Indonesia
3.5 Pengukuran RBC/PLT
3.5.1 Sistem pengukuran Volume(Volumetric Metering)
Keakuratan penghitungan sel darah tidak dapat diperoleh kecuali ketepatan volume dari sampel yang
terdilusi, yang melewati aperture selama periode penghitungan diketahui dengan pasti. Analyser ini
menggunakan sebuah unit pengukur volumetric (Volumetric metering unit) sebagai pengontrol pada
periode penghitungan dan memastikan volume sampel tertentu yang dianalisa.
Unit pengukuran pengontrol periode penghitungan RBC/PLT terdiri dari sebuah pipa dengan dua sensor
optik yang terpasang pada pipa tersebut. Pipa ini memastikan bahwa volume tertentu dari sampel yang
sudah terdilusi, secara tepat diukur dalam setiap periode penghitungan. Jumlah/volume ini dibatasi
dengan jarak antara dua sensor optik.
Cairan Rinse dipergunakan untuk membuat meniskus didalam pipa pengukuran. Periode penghitungan
dimulai pada saat meniskus mencapai sensor optik bagian atas dan periode penghitungan ini berhenti
pada saat meniskus mencapai sensor optik bagian bawah. Waktu yang dibutuhkan oleh meniskus untuk
melewati pipa pengukuran dari sensor atas sampai sensor bawah disebut sebagai “RBC Count Time“
dan dihitung dalam satuan detik. Pada akhir dari periode penghitungan, waktu yang diperoleh akan
dibandingkan dengan referensi waktu yang dimasukkan sebelumnya(lihat Bab 5.3 untuk lebih jelasnya).
Jika dijumpai perbedaan lebih dari 2 detik, antara waktu yang didapat dengan referensi waktu yang ada,
maka analyser akan memberikan pesan error “RBC bubbles“ atau “RBC Clog“. Lihat pesan error yang
diberikan, operator dapat melihat cara penangganannya pada Bab 11 Cara Melakukan
Troubleshooting.
1. Pada awalan, pipa pengukuran kosong 2. Cairan mulai turun melewati pipa pengukuran
26
PT. DEC Healthcare Indonesia
Penghitungan dan pengukuran volume RBC mempergunakan metoda impedansi. Metoda ini
berdasarkan pengukuran perubahan tahanan listrik yang dikeluarkan oleh sebuah partikel, dimana pada
hal ini partikel yang dimaksud adalah sebuah sel darah, yang berada didalam cairan diluent dan melewati
suatu aperture yang telah ditentukan dimensinya. Sebuah elektroda yang terendam di dalam cairan dan
terletak di kedua sisi aperture, membentuk suatu jalur elektrik. Pada saat setiap partikel tersebut
melewati aperture, akan menimbulkan perubahan tahanan yang tidak tetap pada elektroda. Perubahan
ini akan membangkitkan pulsa listrik yang dapat diukur. Jumlah pulsa yang dibangkitkan, menentukan
banyaknya partikel yang melewati aperture. Amplitudo dari setiap pulsa sebanding dengan volume dari
setiap partikel. Setiap pulsa yang dikuatkan dan dibandingkan dengan tegangan refenrensi yang ada,
yang mana hanya menerima pulsa-pulsa dengan amplitudo tertentu. Jika pulsa yang dibangkitkan
melebihi dari batasan RBC/PLT, maka partikel tersebut dihitung sebagai sel RBC/PLT.
● MCV
Berdasarkan histogram RBC, analyser ini melakukan kalkulasi MCV(mean cell volume) dan
menggambarkan hasilnya dalam satuan fL.
Analyser ini melakukan kalkulasi HCT(%), MCH (pg) dan MCHC (g/L) dengan formulasi sebagai berikut:
27
PT. DEC Healthcare Indonesia
12
Dimana RBC digambarkan dengan satuan 10 /L, MCV dalam fL dan HGB dalam g/L
Gambar 3-7
● RBC Histogram
Di samping parameter-parameter di atas, analyser ini juga menampilkan histogram RBC, dimana
koordinat-X mewakili volume sel (fL) dan koordinat-Y mewakili jumlah/banyaknya sel. Histogram ini
ditampilkan dalam area “Analysis Result” pada layar “Count” setelah analisa selesai dilakukan.
Operator dapat juga melihat kembali histogram-histogram yang hasil pasien yang tersimpan(lihat Bab 7
Melihat Hasil Sampel Pasien)
Apabila operator merasa kurang puas dengan hasil histogram yang ada, operator dapat merubah kedua
diskriminator dari histogram RBC.
Catatan: Operator tidak dapat merubah ketiga diskriminator tersebut apabila hasil RBC kurang dari 0,2
atau keluar dari batas operasi analyser.
● MPV
Berdasarkan histogram PLT, analyser ini melakukan kalkulasi untuk MPV(Mean Platelet Volume) dengan
satuan fL.
28
PT. DEC Healthcare Indonesia
PDW merupakan “Geometric Standard Deviation” (GSD) dari ukuran “Platelet Size Distribution”.
Masing-masing hasil PDW dihasilkan dari data histogram platelet dan dilaporkan sebagai 10(GSD).
● PCT
Analyser ini melakukan kalkulasi PCT sebagai berikut dan digambarkan dengan satuan %. Dimana PLT
9
digambarkan dalam satuan 10 /L dan MPV dalam satuan fL.
● PLT Histogram
Di samping parameter-parameter di atas, analyser ini juga menampilkan histogram PLT, dimana
koordinat-X mewakili volume sel (fL) dan koordinat-Y mewakili jumlah/banyaknya sel. Histogram ini
ditampilkan dalam area “Analysis Result” pada layar “Count” setelah analisa selesai dilakukan.
Operator dapat juga melihat kembali histogram-histogram yang hasil pasien yang tersimpan(lihat Bab 7
Melihat Hasil Sampel Pasien).
Apabila operator merasa kurang puas dengan hasil histogram yang ada, operator dapat merubah kedua
diskriminator dari histogram PLT.
Catatan: Operator tidak dapat merubah ketiga diskriminator tersebut apabila hasil RBC kurang dari 10
atau keluar dari batas operasi analyser.
3.6 Wash
Setiap selesai melakukan analisa, setiap bagian dari analyser akan dicuci.
● Sampel probe dicuci dengan Diluent, baik pada bagian luar maupun dalamnya;
● Bak pengukuran(bath) WBC dicuci dengan Diluent dan Rinse;
● Bak pengukuran(bath) WBC dicuci dengan Diluent dan Rinse;
● Pipa pengukuran dicuci dengan Rinse.
29
PT. DEC Healthcare Indonesia
30
PT. DEC Healthcare Indonesia
BAB 4
Instalasi
4.1 Pengenalan
Pada Bab ini dijelaskan tentang prosedur instalasi analyser. Untuk memastikan seluruh komponen sistem
dapat berfungsi dengan baik dan benar serta untuk melakukan verifikasi kinerja sistem, perwakilan yang
mempunyai wewenang akan menangani instalasi dan pengaturan awal software analyser.
● Instalasi yang dilakukan oleh pihak yang tidak berkompeten atau terlatih oleh perusahaan kami
dapat mengakibatkan kerusakan pada analyser anda. Dilarang melakukan instalasi analyser
anda tanpa kehadiran dari pihak yang berwenang untuk melakukan instalasi.
31
PT. DEC Healthcare Indonesia
■ Kelembaban ruangan ; 30% ~ 85%;
■ Tekanan atmosfer : 70 kPa ~ 106 kPa;
■ ruangan yang dipergunakan harus bebas debu, getaran, suara yang keras dan pengaruh interferensi
listrik;
■ Jauhkan dari alat yang menggunakan motor, lampu fluorescent yang berkedip, pompa air dan alat-alat
listrik yang secara rutin dimatikan atau dinyalakan baik secara manual maupun otomatis;
■ Hindari tempat yang mendapatkan cahaya matahari secara langsung atau sesuatu alat yang
menimbulkan panas.
1. Letakkan karton kemasan secara tegak lurus dengan arah panah pada sisi karton kemasan
menghadap ke atas;
2. Lepas isolasi dan keluarkan kotak asesoris. Periksa kelengkapan asesoris dengan daftar yang ada.
Apabila dijumpai kekurangan di dalam kotak asesoris segera hubungi bagian pelayanan pelanggan
atau distributor lokal anda;
3. Buka kotak utama dan periksa kelengkapannya sesuai dengan daftar yang ada. Apabila dijumpai
kekurangan di dalam kotak asesoris segera hubungi bagian pelayanan pelanggan atau distributor
lokal anda;
4. Lepas foam pelindung bagian atas. Pegang dengan kuat pada lubang pegangan karton bagian dalam
dan angkat analyser keluar dari kotak dan letakkan di lantai. Angkat analyser tersebut dari foam
pelindung dasar.
● Simpan karton pengiriman dan semua material yang digunakan untuk mengirim analyser,
dimana dapat dipergunakan kembali jika analyser tersebut akan dipindahkan atau dikirim.
● Dilarang memindahkan analyser tanpa melakukan pengeringan pada jalur yang dilalui cairan.
■ Untuk memindahkan analyser dalam jarak pendek pada jalan yang rata, dapat mempergunakan trolley;
32
PT. DEC Healthcare Indonesia
■ Selama dalam proses pemindahan, pastikan untuk melindungi layar LCD dan jarum sampel dari
tekanan atau benturan dengan benda lainnya;
■ Selama dalam proses pemindahan, pastikan untuk menjaga agar analyser selalu dalam posisi yang
tegak. Dilarang memiring atau mencondongkan analyser;
■ Sedapat mungkin kurangi benturan benturan atau goncangan yang keras pada saat memindahkan
analyser. Setelah memindahkan analyser untuk jarak yang cukup jauh, sebelum menggunakan periksa
kembali analyser anda.
● Ujung jarum sampel cukup tajam dan dapat mengandung material yang membahayakan bagi
kehidupan. Perhatikan cara untuk menghindari sentuhan dengan jarum tersebut secara
langsung pada saat bekerja.
Sebelum analyser keluar dari pabrik untuk dikirim, jarum sampel diikat dengan tali plastik untuk
menghindari kerusakan dalam pengiriman. Setelah membuka kotak kemasan analyser, operator harus
melepas ikatan jarum sampel dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Buka sisi sebelah kanan alat dengan menggeser pengunci kearah belakang alat.
Gambar 4-1
2. Buka panel depan dengan cara menggeser penggunci kearah atas seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 4-2.
Gambar 4-2
33
PT. DEC Healthcare Indonesia
3. Potong kabel plastik yang mengikat lengan jarum sampel, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4-
3.
Gambar 4-3
4. Gerakkan jarum sampel ke posisi tengah, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4-4.
Gambar 4-4
5. Geser pengunci panel depan ke atas dan tutup kembali panel depan, kemudian lepas pengunci panel
depan agar terkunci kembali. Tutup kembali pintu sisi kanan analyser.
34
PT. DEC Healthcare Indonesia
● Pastikan untuk mempergunakan reagen yang sesuai dengan spesifikasinya.
● Pastikan untuk mendiamkan reagen baru beberapa saat sebelum digunakan.
● Pastikan untuk tidak mempergunakan reagen-reagen yang telah kadaluarsa.
● Untuk mencegah kontaminasi, pastikan untuk mengencangkan tutup kontainer pada saat akhir
dari instalasi.
Gambar 4-5
Gambar 4-6
3. Ambil selang LYSE dan konektor berwarna orange dari kotak asesoris.
35
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 4-7
4. Kemudian ambil botol LYSE, buka tutupnya dan masukkan pipa plastik kedalam botol LYSE serta
kencangkan tutupnya(searah jarum jam).Letakkan botol pada tempatnya dan sambungkan konektor
kabelnya juga.
Gambar 4-8
36
PT. DEC Healthcare Indonesia
Pipa DILUENT berwarna HIJAU
Gambar 4-9
Gambar 4-10
37
PT. DEC Healthcare Indonesia
Pipa WASTE berwarna MERAH
Gambar 4-11
● Pemasangan kertas printer yang tidak sempurna dapat menyebabkan printer gagal mencetak
dan/atau kertas tidak dapat keluar.
a. Buka penutup kertas printer yang terletak pada sisi kanan atas dari printer dan ungkit penutupnya
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4-11.
Gambar 4-11
b. Buka kunci penjepit kertas printer yang terletak pada sisi kiri atas(Lihat Gambar 4-12).
38
PT. DEC Healthcare Indonesia
Kunci penjepit kertas
Gambar 4-12
Gambar 4-13
d. Perhatikan posisi kertas printer tersebut dimana sisi yang akan dicetak pada posisi atas.
● Kertas printer ini hanya dapat dipergunakan untuk mencetak pada satu sisi saja. Untuk
membedakan sisi yang dapat dicetak, gores kedua sisi kertas printer dengan kuku dan sisi yang
terdapat goresan hitam merupakan sisi yang dapat dicetak.
e. Masukkan kertas printer ke dalam slotnya dan dorong kertas printer tersebut sampai keluar dari
slotnya. Kemudian tarik kertas printer tersebut dan jaga agar kertas printer tersebut pada posisi
tengah.
f. Tutup kembali kunci penjepit kertas printer.
39
PT. DEC Healthcare Indonesia
4.4.5 Cara Memasang Kabel Eksternal Printer(bila ada)
Ikuti cara penggunaan eksternal printer untuk memasang kabel eksternal printer ke konektor eksternal
printer(Parallel Port) yang terdapat di belakang alat. Pastikan bahwa eksternal printer yang dipergunakan
sesuai dengan yang direkomendasikan.
● Pastikan bahwa Barcode Scanner yang dipergunakan sesuai dengan yang direkomendasikan.
40
PT. DEC Healthcare Indonesia
BAB 5
PENGATURAN SOFTWARE ALAT
5.1 Pengenalan
Analyser ini merupakan suatu instrument laboratorium yang fleksibel yang dapat disesuaikan dengan
lingkungan kerja laboratorium. Operator dapat menggunakan program “Setup” untuk menyesuaikan
pilihan-pilihan yang ada pada software seperti yang dijelaskan pada Bab 5.2 ~ 5.13.
5.2 Print/Cetak
Pada layar “Print”, operator dapat mengatur bagaimana operator akan mencetak hasil.
Pilih “Setup → Print” seperti Gambar 5-1 untuk masuk ke layar “Print” berikut ini.
41
PT. DEC Healthcare Indonesia
5.2.2 Memilih Internal/Eksternal Printer
Operator dapat memilih antara mencetak ke printer internal atau ke printer eksternal(jika ada). Pilih
“Recorder” untuk mencetak ke internal printer atau pilih “Printer” untuk mencetak ke eksternal printer
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5-3.
Untuk memilih format yang dikehendaki, operator dapat memilih seperti yang diperlihatkan pada Gambar
5-4 berikut ini.
Jika operator memilih internal printer, maka operator dapat memilih 4 buah format untuk mencetak
sebagai berikut:
■ Format 1 – nilai parameter + histogram
■ Format 2 – nilai parameter saja
■ Format 3 – nilai parameter + histogram
42
PT. DEC Healthcare Indonesia
■ Format 4 – nilai parameter saja
Untuk memilih format yang dikehendaki, operator dapat memilih seperti yang diperlihatkan pada Gambar
5-5 berikut ini.
43
PT. DEC Healthcare Indonesia
direferensikan, alat akan memberikan pesan bahwa terjadi terjadi pemampatan/“Clogging” atau adanya
gelembung udara/”Bubbles” dan hasil yang dikeluarkan untuk parameter tersebut tidak berlaku.
5.3.1 Masuk ke Layar “Count Time” dan Melihat Nilai “Count Time”
Tekan [MENU] untuk masuk ke sistem menu.
Untuk masuk ke layar “Count Time“, pilih “Setup → Count Time“ seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 5-8 berikut ini.
44
PT. DEC Healthcare Indonesia
5.4 Password
Alat akan membedakan operator kedalam dua kategori: operator umum(default) dan administrator.
Operator harus memasukkan password sebagai administrator untuk melakukan perubahan nilai seperti
“WBC/RBC Count Time”, “Gain” dan lain sebagainya.
Untuk masuk ke layar “Password”, pilih “Setup → Password” seperti yang diperlihatkan pada Gambar
5-10 berikut ini.
Masukkan “3000” dan sebuah pesan akan tampil di layar untuk memberitahukan tingkat password yang
dipergunakan sekarang ini, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5-11.
45
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-11 Kotak pesan yang mengkonfirmasikan tingkat pengguna/operator
Klik “Enter” untuk memberikan konfirmasi password tersebut dan kembali ke sistem menu.
Klik “Enter” untuk memberikan konfirmasi password tersebut dan kembali ke sistem menu.
46
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-13 Sistem Menu
Untuk melihat batas yang diberikan, pilih “Setup → Ref. Range → General“.
● Batas-batas nilai normal yang direkomendasikan mencakup 19 parameter yang tersedia untuk
kelompok Umum/”General”, Laki-laki, Wanita dan anak-anak. Sedangkan untuk kelompok
bayi/”Neonate” batas-batas nilai normal yang direkomendasikan hanya mencakup WBC,
Lymph#, RBC, HGB dan PLT saja dan yang lainnya, apabila diperlukan dapat diatur atau
dimasukkan oleh pengguna.
● Batas-batas nilai normal yang direkomendasikan, diberikan sebagai nilai referensi saja. Untuk
menghindari kesalahan dalam memberikan flag untuk masing-masing parameter, pastikan untuk
menyesuaikan batas-batas nilai normal tersebut sesuai dengan karakteristik populasi lokal
anda.
● Pada layar “General“(atau layar dari kelompok lainnya), operator dapat menekan tombol
[PRINT} untuk mencetak batas-batas nilai normal yang ditampilkan di layar.
● Pada layar “General“(atau layar dari kelompok lainnya), operator dapat menekan tombol [DEL]
untuk kembali ke pengaturan batas-batas nilai normal yang direkomendasikan dari pabrik.
48
PT. DEC Healthcare Indonesia
5.6.1 Masuk ke Layar “Transmission”
Tekan [MENU] untuk masuk ke sistem menu.
Untuk masuk ke layar “Transmission”, pilih “Setup → Transmission” seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 5-18 berikut ini.
49
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-19 Memilih Baud Rate
50
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-21 Mengaktifkan “Handshake”
51
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-23 Sistem Menu
Untuk masuk ke layar “Date & Time”, pilih “Setup→Date & Time” seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 5-24 berikut ini.
52
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-25 Memilih format tanggal
5.8 Gain
Pada layar “Gain”, operator dapat melihat atau melakukan perubahan (apabila operator memiliki
password sebagai administrator) nilai gain untuk “WBC(Whole Blood)”, “WBC (Predilute)”, “RBC” dan
“HGB”.
Untuk masuk ke layar “Gain”, pilih “Setup → Gain” seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5-27 berikut
ini.
53
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-27 Layar “Gain”
Apabila histogram WBC dari kebanyakan sampel mirip dengan histogram dibawah ini, hal ini berarti
gain WBC terlalu besar dan operator perlu untuk menurunkan gain WBC tersebut.
54
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-30 Penyesuaian Gain WBC(Whole)
Asumsikan bahwa nilai hasil MCV yang diharapkan adalah 90,0fL dan hasil yang didapat dari
pengukuran adalah 82,0fL.
Masukkan password sebagai administrator seperti yang dijelaskan dalam Bab 5.4.1.
Masuk ke layar “Gain” dan masukkan angka hasil perhitungan tersebut diatas ke kolom “RBC”
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5-32 berikut ini sehinggan RBC “Factor” medekati
109,8%.
55
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-32 Penyesuaian gain RBC
56
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-34 Kotak pesan konfirmasi perubahan
Klik “Enter” untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan dan kembali ke sistem menu, klik
“Cancel“ untuk kembali ke sistem menu tanpa menyimpan perubahan yang telah dilakukan.
Untuk masuk ke layar “Auto Clean Time”, pilih “Setup → Auto Clean Time” seperti yang diperlihatkan
pada Gambar 5-36 berikut ini.
57
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-36 Layar “Auto Clean Time”
Masukkan interval waktu yang dikehendaki. Tekan [MENU] untuk kembali ke sistem menu atau tekan
[MAIN] untuk kembali ke layar “Count“, dan secara otomatis perubahan yang telah dilakukan akan
tersimpan.
Untuk masuk ke layar “Reagent Exp.Date”, pilih “Setup → Reagent Exp.Date“ seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 5-38 berikut ini.
58
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-38 Layar “Reagent Exp. Date”
● Untuk semua reagen, memasukkan tanggal kadaluarsa sebaiknya tanggal kadaluarsa yang
tertera pada label kemasan reagen atau tanggal kadaluarsa setelah reagen dibuka, mana yang
tercapai terlebih dahulu.
● Tanggal kadaluarsa setelah reagen dibuka adalah kalkulasi antara: tanggal saat reagen tersebut
dibuka + lamanya stabilitas reagen setelah dibuka.
Klik “Enter” untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan dan kembali ke sistem menu, klik
”Cancel“ untuk kembali ke sistem menu tanpa menyimpan perubahan yang telah dilakukan.
59
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-40 Sistem Menu
Untuk masuk ke layar “Report Title”, pilih “Setup → Report Title” seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 5-41 berikut ini.
Masukkan informasi nama laoratorium atau rumah sakit yang diinginkan ke dalam kolom “Report Title
(by recorder)” atau “Report Title (by printer)”, tergantung pada pencetak yang diplih untuk mencetak
hasil. Tekan [MENU] atau [MAIN] untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan dan kembali ke
system menu atau ke layar “Count”.
● Untuk memperbaiki kesalahan dalam memasukkan data, hapus karakter yang keliru.
61
PT. DEC Healthcare Indonesia
5.12.1 Masuk ke Layar “Parameter Units” dan Melihat Pengaturan(Setting)
Tekan [MENU] untuk masuk ke sistem menu.
Untuk masuk ke layar “Parameter Unit“, pilih “Setup → Parameter Units“ seperti yang diperlihatkan
pada Gambar 5-43 berikut ini.
62
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-44 Memilih satuan unit untuk RBC
Untuk masuk ke layar “Other“, pilih “Setup → Other“ seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5-46
berikut ini.
63
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-46 Layar “Others”
64
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-48 Memilih “LCD Contrast”
Tabel 5-3 Pesan kerusakan dengan waktu tampilan yang dapat diatur
Untuk mengatur waktu tampilan, masukkan waktu yang dikehendaki kedalam kolom “Alarm time(s)“.
65
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 5-49 Memilih “Alarm Time“
66
PT. DEC Healthcare Indonesia
5.13.6. Memilih Cara Memasukkan Informasi Sampel
Jika operator telah memasukkan password sebagai operator, operator dapat memilih bagaimana cara
memasukkan informasi untuk sampel, ”ID only“(untuk memasukkan identitas sampel saja) atau “All
Info”(untuk memasukkan semua informasi sampel), dengan memilih antara “ID only” atau “All Info” dari
daftar yang ada dalam kolom “Enter Sample Info” seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5-52 berikut
ini.
67
PT. DEC Healthcare Indonesia
68
PT. DEC Healthcare Indonesia
BAB 6
Mengoperasikan D-Cell 60
6.1 Pengenalan
Pada Bab ini akan diberikan prosedur selangkah demi selangkah untuk mengoperasikan analyser setiap
harinya. Berikut ini sebuah alur kerja cara pengoperasian analyser setiap harinya.
69
PT. DEC Healthcare Indonesia
● Pastikan untuk membuang reagen, cairan pembuangan(“waste“), sampel darah, konsumable
dlsbnya sesuai dengan peraturan departemen kesehatan.
● Menjalankan sampel pasien dalam kondisi adanya pesan error “abnormal background” akan
memberikan hasil yang tidak akurat.
70
PT. DEC Healthcare Indonesia
● Pastikan mempergunakan tabung sampel darah dengan antikoagulasi K2EDTA yang bersih,
tabung gelas/palstik “fused silica“ dan tabung kapilar “borosilicate” 20 uL.
71
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 6-2 Sampel Mode Menu
4. Tekan tombol [DILUENT] pada keyboard dan dilayar akan tampil instruksi cara untuk menambahkan
cairan Diluent ke tabung sampel, sebagai berikut:
72
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 6-5 Kotak pesan bagaimana mengeluarkan diluent
5. Siapkan sebuah tabung sampel yang kering dan bersih, kemudian pegang tabung tersebut di jarum
sampel, seperti gambar di bawah ini. Perhatikan arah jarum sampel dan cara memegang tabung
sampel untuk menghindari timbulnya gelembung udara. Tekan tombol “aspirate” untuk menambahkan
reagent Diluent sebanyak 0,7ml kedalam tabung sampel. Pengeluaran volume Diluent ini dikontrol oleh
alat.
73
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 6-7 Sistem Menu
74
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 6-10 Layar “Count”
● Sebelum menjalankan sampel, pastikan untuk mempergunakan batas nilai referensi yang
sesuai, seperti yan dijelaskan pada Bab 5.5. Jika tidak, hasil yang diperoleh mendapat flag yang
tidak sesuai.
● Apabila dilakukan perubahan dari mode “Predilute” ke mode “Whole Blood” maka alat secara
otomatis akan melakukan pencucian seluruh jalur yang dilalui cairan.
75
PT. DEC Healthcare Indonesia
Memilih gender pasien
Pilih gender pasien dari daftar gender yang ada. Operator dapat mengosongkan kolom ini apabila tidak
memerlukannya.
Gambar 6-13 Bagaimana memilih nama departemen dari daftar yang ada
76
PT. DEC Healthcare Indonesia
Memasukkan nama dokter pengirim, operator alat dan penanggungjawab laboratorium
Untuk memasukkan nama dokter yang meminta dilakukannya pemeriksaan sampel pasien(dokter
pengirim), masukkan nama dokter tersebut kedalam kotak “Sender” atau pilih nama yang sesuai dari
daftar yang ada(Jika daftar nama dokter tersebut telah tersimpan sebelumnya).
Untuk memasukkan nama operator yang melakukan pengoperasi alat ini, masukkan nama operator
kedalam kotak “Tester” atau pilih nama yang sesuai dari daftar yang ada(Jika daftar nama operator
tersebut telah tersimpan sebelumnya).
Untuk memasukkan nama penanggungjawab laboratorium yang melakukan validasi hasil pengujian
alat ini, masukkan nama penanggungjawab laboratorium kedalam kotak “Reviewer” atau pilih nama
yang sesuai dari daftar yang ada(Jika daftar nama penanggungjawab tersebut telah tersimpan
sebelumnya).
Jumlah ketiga daftar pilih tersebut diatas adalah maksimum 30 nama yang dapat dimasukkan kedalam
daftar pilih tersebut.
● Untuk memperbaiki kesalahan dalam memasukkan, HAPUS karakter yang salah dan
MASUKKAN yang karakter yang benar.
● Setelah memasukkan semua informasi yang diinginkan, operator dapat menekan tombol [F4}
pada eksternal keyboard untuk menyimpan dan kembali ke layar “Count”.
77
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 6-15 Layar “ID”
Masukkan ID sampel pasien kedalam kotak ID diikuti dengan menekan tombol [ENTER] untuk
menyimpan data tersebut dan kembali ke layar ”Count“. Apabila menggunakan barcode scanner,
operator dapat menggunakan barcode scanner untuk memasukkan ID sampel pasien ke dalam alat.
● Jika operator ingin melakukan pengecekan “Background”, operator dapat memasukkan “0”
kedalam kotak ID dan menekan tombol aspirate untuk mendapatkan nilai “Background”.
● Ujung jarum sampel cukup tajam dan dapat mengandung material yang membahayakan bagi
kehidupan. Perhatikan cara untuk menghindari sentuhan dengan jarum tersebut secara
langsung pada saat bekerja.
● Jangan mempergunakan kembali peralatan disposable seperti tabung sampel, tabung test,
tabung kapilari dlsnya.
● Pastikan untuk menjaga jarum sampel tidak menyentuh dasar tabung untuk menjagavolume
sampel yang dihisap oleh jarum reagen.
● Setelah sampel darah sudah selesai dihisap, jauhkan tabung sampel setelah jarum sampel
keluar dari tabung sampel
1. Pada layar “Count”, pastikan area sistem status ditampilkan “Ready” dan pada mode penghitungan
ditampilkan “Whole”.
2. Siapkan tabung sampel pasien yang akan dianalisa, pastikan sampel darah tersebut telah homogen.
Dekatkan ke jarum sampel dan tekan tombol aspirate. Pada sistem status akan ditampilkan “Running”
dan alat akan menghisap sampel darah pasien.
78
PT. DEC Healthcare Indonesia
3. Apabila terdengar suara “beep” dan jarum sampel bergerak keatas, pindahkan tabung sampel. Jarum
sampel akan masuk ke dalam alat untuk melakukan proses analisa dan proses ini akan ditampilkan
pada layar alat.
4. Setelah analisa selesai, hasil akan ditampilkan pada layar dan nomor ID akan secara otomatis
bertambah. Jika fungsi otomatis printer diaktifkan maka secara otomatis hasil akan dicetak oleh alat.
5. Ulangi langkah diatas untuk sampel pasien berikutnya.
Parameter Flags.
● Jika hasil analisa diikuti oleh “H” atau “L”, hal ini berarti hasil analisa telah melewati batas maksimum
atau batas minimum dari batas nilai referensinya.
● Jika dijumpai tanda “ *** “ pada sisi hasil, hali ini berarti hasil tersebut telah melewati batas operasi dari
alat.
9
● Jika hasil WBC lebih kecil dari 0,5 x 10 /L, maka alat tidak akan melakukan analisa DIFF dan semua
hasil parameter yang berhubungan akan non-numeric(***).
Histogram Flags
Sistem akan memberikan tanda pada abnormal histogram.
● Histogram WBC yang abnormal akan diberikan tanda/flag seperti: R1,R2,R3,R4 and Rm.
● R1:menunjukkan terjadinya abnormalitas histogram WBC pada sisi kiri histogram limfosit. Hal ini dapat
disebabkan oleh adanya agglutinasi/aggregasi trombosit, trombosit raksasa, eritrosit berinti, eritrosit
yang tidak lisis, adanya debris protein atau lipid dalam sampel atau terjadinya gangguan listrik.
● R2 : menunjukkan terjadinya abnormalitas histogram WBC pada daerah diantara histogram limfosit dan
area sel berukuran sedang. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya limfosit yang abnormal, sel plasma,
limfosit atipik, granulosit-granulosit asli di dalam sampel dan adanya eosinofilia atau basofilia.
● R3 : menunjukkan terjadinya abnormalitas histogram WBC pada daerah antara area sel berukuran
sedang dan granulosit. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya sel-sel muda seri granulosit, distribusi
abnormal dari seri granulosit atau adanya eosinofilia.
● R4 : menunjukkan terjadinya abnormalitas histogram WBC pada daerah sisi kanan histogram granulosit.
Hal ini dapat terjadi pada keadaan neutrofilia.
● Rm : menunjukkan adanya 2 ‘flag’ atau lebih.
Histogram PLT yang abnormal akan diberikan tanda/flag seperti: Pm, PS dan PL.
Pm : mengindikasikan batas yang tidak jelas antara platelet dengan area sel darah merah dan
kemungkinan adanya platelet yang besar, coagulasi platelet, sel darah merah yang kecil,
debris/serpihan sel atau fibrin.
PS : menunjukkan terdeteksinya trombosit berukuran kecil dalam jumlah yang banyak.
79
PT. DEC Healthcare Indonesia
PL : menunjukkan terdeteksinya trombosit berukuran besar dalam jumlah yang banyak.
9
● Apabila nilai PLT lebih kecil dari 100 x 10 /L, direkomendasikan untuk melakukan penghitungan
secara manual dengan menggunakan mikroskop.
“Screen Saver”
Analyser ini akan masuk ke layar “screen saver” secara otomatis apabila analyser dalam kondisi idle
pada posisi layar “Count” selama 10 menit. Apabila hal ini terjadi, jarum sampel akan masuk ke dalam
analyser, layar LCD akan berubah menjadi gelap dan lampu indicator akan berkerlap-kerlip. Operator
dapat menekan tombol apa saja untuk kembali ke layar utama dan jarum kembali pada posisi awal.
Pilih “Predilute” dari daftar “Sample Mode” seperti gambar berikut ini.
● Sebelum menjalankan sampel, pastikan untuk mempergunakan batas nilai referensi yang
sesuai, seperti yan dijelaskan pada Bab 5.5. Jika tidak, hasil yang diperoleh mendapat flag yang
tidak sesuai.
81
PT. DEC Healthcare Indonesia
Masukkan nomor identitas pada kotak “ID”. Apabila alat menggunakan barcode scanner, operator dapat
memasukkan nomor identitas dengan menggunakan barcode scanner.
82
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 6-21 Cara memilih nama departemen dari daftar yang ada
83
PT. DEC Healthcare Indonesia
Cara memasukkan identitas pasien saja
Pada layar “Count”, tekan tombol [ID] pada keyboard maka pada layar akan ditampilkan tampilan
sebagai berikut:
Masukkan ID sampel pasien kedalam kotak ID diikuti dengan menekan tombol [ENTER] untuk
menyimpan data tersebut dan kembali ke layar ”Count“. Apabila menggunakan barcode scanner,
operator dapat menggunakan barcode scanner untuk memasukkan ID sampel pasien ke dalam alat.
● Jika operator ingin melakukan pengecekan “Background”, operator dapat memasukkan “0”
kedalam kotak ID dan menekan tombol aspirate untuk mendapatkan nilai “Background”.
● Ujung jarum sampel cukup tajam dan dapat mengandung material yang membahayakan bagi
kehidupan. Perhatikan cara untuk menghindari sentuhan dengan jarum tersebut secara
langsung pada saat bekerja.
● Jangan mempergunakan kembali peralatan disposable seperti tabung sampel, tabung test,
tabung kapilari dlsnya.
● Pastikan untuk menjaga jarum sampel tidak menyentuh dasar tabung untuk menjagavolume
sampel yang dihisap oleh jarum reagen.
● Setelah sampel darah sudah selesai dihisap, jauhkan tabung sampel setelah jarum sampel
keluar dari tabung sampel
1. Pada layar “Count”, pastikan area sistem status ditampilkan “Ready” dan pada mode penghitungan
ditampilkan “Predilute”.
84
PT. DEC Healthcare Indonesia
2. Siapkan tabung sampel pasien yang akan dianalisa, pastikan sampel darah tersebut homogen.
Dekatkan ke jarum sampel dan tekan tombol aspirate. Pada sistem sistem status akan ditampilkan
“Running” dan alat akan menghisap sampel darah pasien.
3. Apabila terdengar suara “beep” dan jarum sampel bergerak keatas, pindahkan tabung sampel. Jarum
sampel akan masuk ke dalam alat untuk melakukan proses analisa dan proses ini akan ditampilkan
pada layar alat.
4. Setelah analisa selesai, hasil akan ditampilkan pada layar dan nomor ID akan secara otomatis
bertambah. Jika fungsi otomatis printer diaktifkan maka secara otomatis hasil akan dicetak oleh alat.
5. Ulangi langkah diatas untuk sampel pasien berikutnya.
● Apabila alat mendeteksi terjadi pemampatan(Clogging) pada WBC/RBC atau gelembung pada
proses analisa, alat akan memberikan informasi problem tersebut akan ditampilkan pada layar
sebelah kiri atas dan hasil parameter yang bersangkutan tidak valid.
● Jika suhu ruangan melebihi batas suhu pengoperasian alat, maka alat akan memberikan
tanda/alarm dan hasil analisa dianggap tidak memadahi.
Parameter Flags .
Jika hasil analisa diikuti oleh “H” atau “L”, hal ini berarti hasil analisa telah melewati batas maksimum
atau batas minimum dari batas nilai referensinya.
Jika dijumpai tanda “ *** “ pada sisi hasil, hali ini berarti hasil tersebut telah melewati batas operasi
dari alat.
9
Jika hasil WBC lebih kecil dari 0,5 x 10 /L, maka alat tidak akan melakukan analisa DIFF dan semua
hasil parameter yang berhubungan akan non-numeric(***).
Histogram Flags
Sistem akan memberikan tanda pada abnormal histogram.
Histogram WBC yang abnormal akan diberikan tanda/flag seperti: R1,R2,R3,R4 and Rm.
R1 : menunjukkan terjadinya abnormalitas histogram WBC pada sisi kiri histogram limfosit. Hal ini
dapat disebabkan oleh adanya agglutinasi/aggregasi trombosit, trombosit raksasa, eritrosit berinti,
eritrosit yang tidak lisis, adanya debris protein atau lipid dalam sampel atau terjadinya gangguan
listrik.
R2 : menunjukkan terjadinya abnormalitas histogram WBC pada daerah diantara histogram limfosit
dan area sel berukuran sedang. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya limfosit yang abnormal, sel
plasma, limfosit atipik, granulosit-granulosit asli di dalam sampel dan adanya eosinofilia atau
basofilia.
R3 : menunjukkan terjadinya abnormalitas histogram WBC pada daerah antara area sel berukuran
sedang (‘mid-sized cell’) dan granulosit. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya sel-sel muda seri
granulosit, distribusi abnormal dari seri granulosit atau adanya eosinofilia.
R4 : menunjukkan terjadinya abnormalitas histogram WBC pada daerah sisi kanan histogram
granulosit. Hal ini dapat terjadi pada keadaan neutrofilia.
Rm : menunjukkan adanya 2 ‘flag’ atau lebih.
Histogram PLT yang abnormal akan diberikan tanda/flag seperti: Pm, PS dan PL.
85
PT. DEC Healthcare Indonesia
Pm : mengindikasikan batas yang tidak jelas antara platelet dengan area sel darah merah dan
kemungkinan adanya platelet yang besar, coagulasi platelet, sel darah merah yang kecil,
debris/serpihan sel atau fibrin.
PS : menunjukkan terdeteksinya trombosit berukuran kecil dalam jumlah yang banyak.
PL : menunjukkan terdeteksinya trombosit berukuran besar dalam jumlah yang banyak.
9
● Apabila nilai PLT lebih kecil dari 100 x 10 /L, direkomendasikan untuk melakukan penghitungan
secara manual dengan menggunakan mikroskop.
● Untuk memastikan stabilitas kinerja analyser dan keakuratan hasil analisa, pastikan untuk
melakukan prosedur “Shutdown” untuk mematikan analyser setelah analyser dipergunakan
selama 24 jam.
● Pastikan untuk mematikan analyser dengan melaksanakan instruksi-instruksi di bawah ini.
c. Pilih “Enter” dan sebuah pesan akan tampil untuk memberikan instruksi bagaimana langkah berikutnya
yang harus dilakukan sebagai berikut:
86
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 6-26 Layar “Shutdown”
● Ujung jarum sampel cukup tajam dan dapat mengandung material yang membahayakan bagi
kehidupan. Perhatikan cara untuk menghindari sentuhan dengan jarum tersebut secara
langsung pada saat bekerja.
● Reagen-reagen yang digunakan dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, saluran pernafasan.
Gunakan pelindung yang sesuai (sarung tangan, jas laborat dan lain sebagainya) dan ikuti
prosedur laboratorium yang benar dalam menanganinya.
d. Siapkan E-Z cleaner, operasikan E-Z cleaner seperti menjalankan sampel. Alat akan menghisap E-Z
cleaner dan secara otomatis membersihkan selang-selang yang terdapat didalam dan juga bak
pengukuran. Proses pencucian ini akan ditampilkan dilayar seperti berikut:
e. Apabila proses pencucian ini sudah selesai, matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF yang
terletak di belakang alat ke “OFF” atau “0”.
f. Buang cairan yang terdapat di dalam tempat penampungan cairan pembuangan (WASTE).
● Pastikan untuk membuang sisa reagen, cairan pembuanga/waste, sampel, barang-barang habis
pakai/consumables, dlsbnya sesuai dengan peraturan pemerintah.
87
PT. DEC Healthcare Indonesia
88
PT. DEC Healthcare Indonesia
BAB 7
Melihat Hasil Sampel Pasien
7.1 Pengenalan
Analyser ini secara otomatis akan menyimpan hasil analisa sampel pasien. Secara total, 35.000 hasil
sampel pasien dapat disimpan oleh sistem. Operator dapat melihat hasil sampel pasien secara umum
atau mencari hasil sampel pasien tertentu.
7.2.1 Melihat Hasil Sampel Pasien dalam Mode “Sample Table Review”
Masuk ke layar “Sample Table Review”
Tekan [MENU] untuk masuk ke sistem menu, untuk masuk ke layar “Sample Table Review” (Gambar 7-
2), PILIH “Review → Sample Review → Sample Table Review” (Gambar 7-1).
Hasil sampel pasien secara sekuen akan ditampilkan pada layar, hasil terakhir akan ditampilkan pada sisi
paling kiri. Tampilan “Location/Total“ pada sisi pojok kanan bawah dari layar, menunjukkan lokasi dari
hasil sampel pasien yang diperlihatkan(“ID“ pada sampel terlihat lebih terang) dan jumlah total dari hasil
sampel yang tersimpan.
89
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-2 Layar “SampleTable“
Masukkan lokasi dari sampel ke dalam kotak “Location“ dan tekan [ENTER] untuk melompat ke hasil
sampel pasien yang diinginkan.
90
PT. DEC Healthcare Indonesia
Masukkan ID sampel ke dalam kotak “ID“ dan tekan [↑] untuk mencari data sebelumnya atau [↓] untuk
mencari ke data sesudahnya. Jika hasil sampel pasien telah diketemukan, analyser akan menampilkan
data tersebut; jika tidak diketemukan, sebuah layar pesan akan muncul, seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 7-5. Tekan [ENTER] untuk menutup layar pesan tersebut.
Tekan [ENTER] sekali lagi untuk membatalkan pilihan tersebut. Apabila pilihan tersebut sudah tidak
terpilih, tanda “*” akan hilang, seperti sampel “75” yang diperlihatkan pada gambar 7-7.
91
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-7 Membatalkan pilihan pada sebuah hasil sampel pasien
92
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-9 Memilih hasil sampel lokasi 1-5
5. Klik “Quit” untuk kembali ke layar “Sample Table Review”. Hasil sapel yang terpilih akan ditandai
dengan “*”, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-10.
Contoh 2: Untuk membatalkan pilihan hasil sampel pasien lokasi 1 – 5 (Sampel ID: 75, 77, 78, 84, 95
dalam Gambar 7-10), ikuti prosedur berikut ini:
93
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-11 Membatalkan pilihan hasil sampel dari lokasi 1 – 5
3. Klik “Quit” untuk kembali ke layar “Sample Table”. Tanda “*” di atas hasil sampel tersebut akan hilang,
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-12.
Contoh 3: Untuk memilih hasil sampel pasien dari lokasi 1 sampai 3 dan 5 sampai 6, ikuti prosedur
berikut ini:
1. Pilih hasil sampel dari lokasi 1 sampai 3 seperti yang diinstruksikan pada langkah 1 sampai 5 dari
Contoh 1;
2. Pilih hasil sampel dari lokasi 5 sampai 6 seperti yang diinstruksikan pada langkah 1 sampai 5 dari
Contoh 1;
3. Klik “Quit” untuk kembali ke layar “Sample Table Review”. Hasil sampel pasien yang dipilih akan
ditandai dengan “*”, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-13.
94
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-13 Melihat hasil yang dipilih
Contoh 4: Untuk membatalkan pilihan hasil sampel pasien lokasi 1 sampai 3 dan 5 sampai 6, ikuti
prosedur berikut ini:
1. Batalkan pilihan hasil sampel pasien dari lokasi 1 sampai 3 seperti yang diinstruksikan pada langkah 1
sampai 3 dari contoh 2;
2. Batalkan pilihan hasil sampel pasien dari lokasi 5 sampai 6 seperti yang diinstruksikan pada langkah 1
sampai 3 dari contoh 2;
3. Klik “Quit“ untuk kembali ke layar “Sample Table Review”. Tanda “*” di atas hasil sampel akan hilang,
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-14.
95
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-15 Layar “Transmission”
● Untuk melakukan transmisi dari hasil sampel pasien yang telah dipilih ke eksternal komputer(host),
KLIK “Selected”;
● Untuk melakukan transmisi semua hasil sampel pasien, KLIK “All”;
● Untuk menghentikan transmisi, KLIK “Stop”;
● Untuk kembali ke layar “Sample Table Review”, KLIK “Quit”.
Klik “Enter” untuk menghapus seluruh hasil sampel pasien; klik “Cancel” untuk membatalkan
penghapusan.
96
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-18 Kotak dialog mencetak
Menghitung Reprodukbilitas
Analyser ini menyediakan tiga indikator reprodukbilitas seperti “Mean”, “SD”(Standar Deviasi) dan
“CV%”(Koeffisien variasi).
Dimana n mewakili berapa banyak hasil sampel yang dipilih dan Xi adalah hasil analisa ke i.
Untuk memeriksa reprodukbilitas dari hasil sampel yang dipilih, pilih sedikitnya tiga hasil sampel pasien
dan tekn [7] untuk melihat reprodukbilitasnya. Jika dari hasil sampel yang dipilih terdapat nilai parameter
yang invalid, indicator reprodukbilitas parameter tersebut akan ditampilkan non-numeric(***).
Untuk mencetak hasil indikasi yang ditampilkan, tekan [PRINT]. Untuk keluar dari layar “Reproducibility”
tekan [MENU].
Pilih “Review → Sample Review → Sample Histogram Review”, seperti Gambar 7-19 untuk masuk ke
layar “Sample Histogram Review”, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-20. Informasi untuk
97
PT. DEC Healthcare Indonesia
sampel akan ditampilkan pada layar bagian atas, diikuti dengan nilai-nilai parameter dan grafik
histogramnya. Tampilan “Location/Total” yang terdapat pada sisi kanan atas dari layar, mengindikasikan
lokasi dari sampel yang sedang ditampilkan dan jumlah total dari hasil sampel pasien yang tersimpan.
Masukkan lokasi yang diinginkan ke kotak “Location” dan tekan “Enter” untuk melompat ke hasil sampel
pasien yang diinginkan.
98
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-22 Melakukan perubahan informasi sampel
● ID
Operator tidak dapat merubah ID sampel dari sampel yang telah dianalisa.
● Memilih gender
Pilih gender pasien yang sesuai dari kolom “Gender”.
Catatan: Operator dapat mengosongkan kolom ini jika operator tidak membutuhkan gender dari pasien.
99
PT. DEC Healthcare Indonesia
Ketiga kolom pilihan dapat menyimpan maksimum 30 nama.
● Tombol “Enter”
Apabila operator telah selesai memasukkan semua informasi untuk sampel, KLIK tombol “Enter” atau
tekan [F4] dari eksternal keyboard untuk menyimpan data yang telah dimasukkan dan kembali ke layar
“Sample Histogram Review”.
● Tombol “Cancel”
Jika operator tidak menginginkan untuk menyimpan data yang telah dimasukkan, KLIK tombol “Cancel”
untuk kembali ke layar “Sample Histogram Review” tanpa menyimpan data yang telah dimasukkan.
Tiga garis diskriminator yang pertama dari grafik histogram WBC dapat disesuaikan/diubah.
Catatan : Apabila hasil dari WBC kurang dari 0,5 atau non-numerik (***), maka grafik histrogram WBC
tidak dapat diubah/disesuaikan.
Dua garis diskriminator yang pertama dari grafik histogram RBC dapat disesuaikan/diubah.
Catatan : Apabila hasil RBC kurang dari 0,2 atau non-numerik (***), maka grafik histogram RBC tidak
dapat diubah/disesuaikan.
Dua garis diskriminator yang pertama dari grafik histogram PLT dapat disesuaikan/diubah. Catatan :
Apabila hasil PLT kurang dari 10 atau non-numerik (***), maka grafik histogram PLT tidak dapat
diubah/disesuaikan.
Contoh 5: untuk memindahkan garis diskriminator ke-3 dari grafik histogram WBC berikut ini ke 100fL,
ikuti prosedur sebagai berikut:
1. Tekan [ENTER] dan garis diskriminator akan dapat disesuaikan/diubah. Lihat Gambar 7-23;
2. Tekan [↑] atau [↓] sesuai kebutuhan untuk memilih histogram WBC.
3. Tekan [3] untuk memilih diskriminator ke-3, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-24;
100
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-24 Penyesuaian garis diskriminator (1)
4. Tekan [←] untuk menggerakkan garis diskriminator ke-3 ke 100fL, seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 7-25 di bawah ini.
5. Tekan [ENTER] dan sebuah kotak pesan akan muncul, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-26.
KLIK “Enter” untuk menyimpan data yang telah dimasukkan dan kembali ke layar “Sample Histogram
Review”.
KLIK “Cancel” untuk membatalkan penyimpanan data yang telah dimasukkan dan kembali ke layar
“Sample Histogram Review”.
101
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-27 Layar “Search”
Untuk memasukkan suatu kondisi pencarian, tekan [↑] atau [↑] untuk menggerakkan kursor ke kondisi
yang diinginkan dan tekan [ENTER] untuk memberikan tanda “tick’ pada kondisi yang diinginkan, seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 7-28.
● Memasukkan sampel ID
Masukkan nomor ID ke dalam kotak “ID”.
102
PT. DEC Healthcare Indonesia
Klik “Enter” untuk mulai oencarian. Analyser akan melakukan pencarian hasil sampel pasien yang
tersimpan dan melaporkan hasil pencarian, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-29. Klik “Enter”
untuk kembali ke layar “Sample Table Review”.
7.3.2 Melihat Kembali Hasil Pencarian dalam Mode “Search Table Review“
● Untuk setiap pencarian, analyser dapat menampilkan maksimum 500 data yang sesuai.
● Hasil pencarian yang sesuai akan dihapus jika operator menjalankan sampel pasien ( termasuk
menjalankan “background check”, atau menghapus sebuah hasil sampel pasien atau
melakukan start ulang analyser.
Hasil sampel pasien akan ditampilkan pada layar secara berurutan, hasil yang terbaru akan ditampilkan
pada sisi paling kiri dari layar. Area “Location/Total” yang terletak pada sudut kanan bawah
memperlihatkan lokasi dari hasil sampel pasien yang ditampilkan pada saat itu (dimana ID sampel pasien
ditampilkan dengan warna berbeda) dan jumlah total dari hasil sampel pasien yang tersimpan.
103
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-31 Layar “Search Table Review“
Masukkan lokasi yang dituju ke kotak “Location” dan tekan [ENTER] untuk meloncat ke hasil sampel
pasien yang diinginkan.
104
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-33 Memilih sebuah hasil sampel pasien
Tekan [ENTER] sekali lagi untuk membatalkan pilihan tersebut. Apabila pilihan tersebut sudah tidak
terpilih, tanda “*” akan hilang, seperti sampel “75” yang diperlihatkan pada gambar 7-34.
Contoh 6: Untuk memilih hasil sampel pasien dari lokasi 1 sampai 5(dengan ID sampel 75, 77, 78, 84, 95
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-35) ikuti prosedur berikut ini:
1. Tekan [3] untuk masuk ke layar “Select”, seperti yang diperlihatkan pada gambar 7-35;
105
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-35 Masuk ke layar “Select”
5. Klik “Quit” untuk kembali ke layar “Sample Table Review”. Sampel yang dipilih akan ditandai dengan
“*”, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-37.
106
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-37 Melihat kembali hasil sampel yang dipilih
Contoh 7: Untuk membatalkan pilihan hasil sampel pasien lokasi 1 – 5 (Sampel ID: 75, 77, 78, 84, 95
dalam Gambar 7-38), ikuti prosedur berikut ini:
3. Klik “Quit” untuk kembali ke layar “Sample Table”. Tanda “*” di atas hasil sampel tersebut akan
hilang, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-39.
107
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-39 Melihat kembali hasil yang tidak dipilih
Contoh 8: Untuk memilih hasil sampel pasien dari lokasi 1 sampai 3 dan 5 sampai 6, ikuti prosedur
berikut ini:
1. Pilih hasil sampel dari lokasi 1 sampai 3 seperti yang diinstruksikan pada langkah 1 sampai 5 dari
Contoh 6;
2. Pilih hasil sampel dari lokasi 5 sampai 6 seperti yang diinstruksikan pada langkah 1 sampai 5 dari
Contoh 6;
3. Klik “Quit” untuk kembali ke layar “Sample Table Review”. Hasil sample pasien yang dipilih akan
ditandai dengan “*”, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-40.
Contoh 9: Untuk membatalkan pilihan hasil sampel pasien lokasi 1 sampai 3 dan 5 sampai 6, ikuti
prosedur berikut ini:
1. Batalkan pilihan hasil sampel pasien dari lokasi 1 sampai 3 seperti yang diinstruksikan pada langkah 1
sampai 3 dari contoh 7;
2. Batalkan pilihan hasil sampel pasien dari lokasi 5 sampai 6 seperti yang diinstruksikan pada langkah 1
sampai 3 dari contoh 7;
3. Klik “Quit“ untuk kembali ke layar “Sample Table Review”. Tanda “*” di atas hasil sampel akan hilang,
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-41.
108
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 7-41 Melihat kembali hasil yang tidak dipilih
Menghitung Reprodukbilitas
Analyser ini menyediakan tiga indikator reprodukbilitas seperti “Mean”, “SD”(Standar Deviasi) dan
“CV%”(Koeffisien variasi).
Dimana n mewakili berapa banyak hasil sampel yang dipilih dan Xi adalah hasil analisa ke i.
Untuk memeriksa reprodukbilitas dari hasil sampel yang dipilih, pilih sedikitnya tiga hasil sampel pasien
dan tekn [7] untuk melihat reprodukbilitasnya. Jika dari hasil sampel yang dipilih terdapat nilai parameter
yang invalid, indicator reprodukbilitas parameter tersebut akan ditampilkan non-numeric(***).
109
PT. DEC Healthcare Indonesia
Untuk mencetak hasil indikasi yang ditampilkan, tekan [PRINT]. Untuk keluar dari layar “Reproducibility”
tekan [MENU].
7.3.3 Melihat Kembali Hasil Pencarian dalam Mode “Search Histogram Review”
● Untuk setiap pencarian , analyser dapat menampilkan maksimum sebanyak 500 data yang
sesuai.
● Hasil yang sesuai akan dihapus apabila operator melakukan sampel(termasuk “Background
Check”), atau menghapus suatu hasil sampel pasien, atau menyalakan kembali analyser setelah
pencarian.
Pilih “Review → Search Review → Search Histogram Review” (seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 7-43) untuk masuk ke layar “Search Histogram Review” (seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 7-44). Informasi tentang sampel akan ditampilkan pada sisi atas layar, diikuti dengan hasil
parameter dan grafik histogram. “Location/Total” ditampilkan pada sisi kanan atas layar yang
menunjukkan indikasi dari lokasi sampel yang ditampilkan dan jumlah total data hasil sampel pasien yang
tersimpan.
110
PT. DEC Healthcare Indonesia
Melihat hasil sampel pasien
Tekan [←] atau [→] untuk melihat hasil sampel pasien sebelumnya atau sesudahnya; tekan [PgUp] atau
[PgDn] untuk melompat 6 lokasi(sebagai contoh: dari lokasi 1 ke lokasi 7).
Masukkan lokasi yang diinginkan ke dalam kotak “Location” dan tekan [ENTER] untuk melompat ke
lokasi hasil sampel pasien yang dimaksud.
● ID
Operator tidak dapat merubah ID sampel dari sampel yang telah dianalisa.
● Memilih gender
Pilih gender pasien yang sesuai dari kolom “Gender”.
Catatan: Operator dapat mengosongkan kolom ini jika operator tidak membutuhkan gender dari pasien.
111
PT. DEC Healthcare Indonesia
- Untuk memasukkan usia pasien dalam tahun : Masukkan angka yang dikehendaki dari 0 sampai 100,
ke dalam kotak “Years”.
- Untuk memasukkan usia pasien dalam bulan : Masukkan angka yang dikehendaki dari 0 sampai 12, ke
dalam kotak “Months”.
- Untuk memasukkan usia pasien dalam hari : Masukkan angka yang dikehendaki dari 0 sampai 31, ke
dalam kotak “Days”.
● Tombol “Enter”
Apabila operator telah selesai memasukkan semua informasi untuk sampel, KLIK tombol “Enter” atau
tekan [F4] pada eksternal keyboard untuk menyimpan data yang telah dimasukkan dan kembali ke layar
“Search Histogram Review”.
● Tombol “Cancel”
Jika operator tidak menginginkan untuk menyimpan data yang telah dimasukkan, KLIK tombol “Cancel”
untuk kembali ke layar “Search Histogram Review” tanpa menyimpan data yang telah dimasukkan.
Tiga garis diskriminator yang pertama dari grafik histogram WBC dapat disesuaikan/diubah.
Catatan : Apabila hasil dari WBC kurang dari 0,5 atau non-numerik (***), maka grafik histrogram WBC
tidak dapat diubah/disesuaikan.
Dua garis diskriminator yang pertama dari grafik histogram RBC dapat disesuaikan/diubah.
Catatan : Apabila hasil RBC kurang dari 0,2 atau non-numerik (***), maka grafik histogram RBC tidak
dapat diubah/disesuaikan.
Dua garis diskriminator yang pertama dari grafik histogram PLT dapat disesuaikan/diubah. Catatan :
Apabila hasil PLT kurang dari 10 atau non-numerik (***), maka grafik histogram PLT tidak dapat
diubah/disesuaikan.
Contoh 10: Untuk memindahkan garis diskriminator ke-3dari grafik histogram WBC ke 100fL berikut ini,
ikuti prosedur sebagai berikut:
112
PT. DEC Healthcare Indonesia
1. Tekan [ENTER] dan garis diskriminator akan dapat disesuaikan/diubah. Lihat Gambar 7-47;
Gambar 7-47 Grafik Histogram WBC dengan garis diskriminator yang dapat disesuaikan
2. Tekan [↑] atau [↓] sesuai kebutuhan untuk memilih histogram WBC;
3. Tekan [3] untuk memilih garis diskrimator ke- 3, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-48;
4. Tekan [←] untuk memindahkan garis diskriminator ke-3 ke 100fL, seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 7-49;
5. Tekan [ENTER] dan sebuah kotak dialog akan muncul, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7-50.
113
PT. DEC Healthcare Indonesia
KLIK “Enter” untuk menyimpan data yang telah dimasukkan dan kembali ke layar “Search Histogram
Review”.
KLIK “Cancel” untuk membatalkannya dan kembali ke layar “Search Histogram Review”.
114
PT. DEC Healthcare Indonesia
BAB 8
Program Kualiti Kontrol
(QC Program)
8.1 Pengenalan
QC terdiri dari strategi dan prosedur yang mengukur ketepatan(presisi) dan stabilitas alat. Hasilnya
mengimplimentasikan realibilitas hasil sampel. Analisa dari hasil dengan metoda statistik memperlihatkan
bahwa hasil sampel dapat dipertanggungjawabkan. Operator direkomendasikan untuk melakukan QC
harian dengan sampel kontrol rendah, normal dan tinggi. Kontrol dengan lot yang baru sebaiknya
dianalisa secara paralel dengan lot yang sedang dipergunakan sesuai dengan prioritas tanggal
kadaluarsanya. File QC melakukan kalkulasi nilai rata-rata(mean), standar deviasi(SD) dan koeffisien
variasi untuk setiap parameter yang terpilih.
Pilih “Quality Control” → “L-J Analysis” → “L-J Edit”→“File 1” (Gambar 8-1) untuk masuk ke layar “L-J
Edit”(Gambar 8-2)
115
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-2 Layar “L-J Edit”
Jika sudah terdapat data sebelumnya, operator diminta untuk menghapusnya terlebih dahulu. Tekan
[DEL] dan pada layar akan tampil pesan untuk konfirmasi penghapusan data, seperti yang diperlihatkan
pada Gambar 8-3 sebagai berikut:
Klik “Enter” untuk memberikan konfirmasi penghapusan; klik “Cancel” untuk membatalkannya.
───────────────────────────────────────────────────────
● Lihat ke instruksi cara penggunaan kontrol untuk informasi tentang lot number, tanggal
kadaluarsa(expiration date), stabilitas setelah botol dibuka, nilai target dan batas nilai limitnya.
● Tanggal kadaluarsa yang dimasukkan harus sesuai dengan tanggal yang tercetak pada label
atau stabilitas setelah botol dibuka. Mana yang terlebih dahulu dicapai.
● Tanggal kadaluarsa setelah botol dibuka dapat dihitung sebagai berikut: tanggal saat botol
dibuka + berapa hari stabilitas setelah botol dibuka.
● Pada layar “L-J Edit”, dapat dilakukan koreksi atas kesalahan dalam memasukkan data.
───────────────────────────────────────────────────────
116
PT. DEC Healthcare Indonesia
■ Menghapus data yang ada
Tekan [DEL] untuk menghapus data yang ada
■ Mencetak data
Tekan [Print] untuk mencetak data
Klik “Enter” untuk keluar dari menutup pesan tersebut dan menghapus data yang salah. Masukkan
kembali data yang benar sebelum kembali ke layar ”Count“. Perubahan yang telah dilakukan hanya
dapat disimpan apabila data nilai target dan toleransi telah sesuai.
Apabila dijumpai kesalahan dalam memasukan tanggal kadaluarsa/exp.date, maka sebuah pesan akan
tampil untuk mengingatkan operator tentang hal tersebut, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-5.
Klik “Enter” untuk keluar dari pesan tersebut dan menghapus data yang salah. Masukkan kembali data
yang benar sebelum kembali ke layar ”Count“.
Jika semua data sudah benar, sebuah pesan akan tampil untuk mengingatkan operator untuk
menyimpan perubahan yang telah dilakukan, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-6. Klik “Enter”
untuk menyimpan data dan kembali ke sistem menu atau layar “Count”, klik “Cancel” untuk keluar tanpa
menyimpan data dan kembali ke sistem menu atau layar “Count”.
117
PT. DEC Healthcare Indonesia
Tekan [MENU] dan pilih “Mode” untuk masuk ke layar “Sample Mode” . Kemudian pilih “Whole Blood”
pada daftar menu “Sample Mode”.
───────────────────────────────────────────────────────
● Pastikan untuk menggunakan kontrol yang sesuai. Penggunaan kontrol yang tidak sesuai
dengan spesifikasi akan memberikan hasil yang tidak akurat.
● Perhatikan instruksi cara penggunaan kontrol untuk mengetahui cara penyimpanan dan cara
penggunaan kontrol.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
● Ujung jarum sampel cukup tajam dan dapat mengandung material yang membahayakan bagi
kehidupan. Perhatikan cara untuk menghindari sentuhan dengan jarum tersebut secara
langsung pada saat bekerja.
● Tidak diperbolehkan untuk menggunakan kembali barang-barang habis pakai atau disposable
seperti tabung sampel tabung kapilari, dlsbnya.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
● Pada saat berpindah dari mode “Predilute” ke mode “Whole Bloood”, analyser akan secara
otomatis melakukan pembilasan pada sistem jalur cairan.
118
PT. DEC Healthcare Indonesia
● Pastikan untuk menjaga jarak antara jarum dengan dasar tabung sampel, jika tidak, volume
sampel yang dihisap akan tidak akurat.
● Pada saat penghisapan sampel pasien telah selesai dilakukan, pindahkan tabung sampel
setelah jarum sampel keluar dari tabung.
───────────────────────────────────────────────────────
Menjalankan Kontrol
1. Pastikan “System Status Area” tertulis “Ready” dan “Count Mode Area” tertulis “Whole”
2. Dekatkan botol kontrol ke dekat jarum sampel sehingga jarum sampel masuk ke dalam botol dan
tekan tombol Aspirate. Pada “System Status Area” akan tertulis “Running” dan alat akan
menghisap kontrol.
3. Apabila terdengar suara “Beep” dan jarum sampel keluar dari botol kontrol, pindahkan botol kontrol.
Jarum sampel akan bergerak masuk ke dalam dan proses analisa akan ditampilkan di layar.
4. Apabila analisa telah selesai, hasilnya akan ditampilkan di layar dan “No./Total“ pada bagian sudut
kiri atas pada layar akan secara otomatis bertambah satu.
───────────────────────────────────────────────────────
Untuk masuk ke layar “L-J Graph”, pilih “Quality Control→ L-J Analysis→ L-J Graph→ File 1” maka
pada layar akan tampil seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-10.
Ke 12 parameter tersebut ditampilkan dalam tiga layar tampilan, dimana masing-masing layar tampilan
memperlihatkan 4 parameter, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-10 sampai Gambar 8-12. Hasil
QC yang tersimpan secara berurutan akan ditampilkan dalam grafik L-J, hasil yang terakhir akan
ditampilkan pada bagian paling kiri(No.1).
120
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-11 Layar “L-J Graph” halaman 2
121
PT. DEC Healthcare Indonesia
Dimana, n merupakan banyaknya analisa L-J yang tersimpan dan Xi merupakan hasil ke i dari analisa L-
J.
Jika hasil analisa L-J yang tersimpan kurang dari 3 buah hasil, maka yang ditampilkan hanya nilai rata-
ratanya(mean) saja. Untuk sebuah parameter, apabila terdapat hasil yang tersimpan mempunyai nilai
“non-numeric” atau (*), maka nilai rata-rata(mean), standar deviasi(SD) dan CV% tidak ditampilkan.
Tanda “■” dan “□” pada grafik dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
Tanda “■“ yang terletak antara batas atas dan batas bawah, berarti nilai tersebut memenuhi toleransi
yang diperbolehkan.
Tanda “■“ yang terletak diluar batas atas dan batas bawah, berarti nilai tersebut tidak memenuhi
toleransi yang diperbolehkan.
Tanda “□“ mewakili nilai “non-numeric“ atau (*), dimana dapat disebabkan oleh error yang terjadi saat
pemeriksaan hasil atau nilai yang didapat diluar dari batas operasi alat.
Jika dijumpai adanya hasil yang keluar dari batas nilai kontrol yang diperbolehkan, lakukan langkah
berikut ini sampai problem tersebut dapat diselesaikan. Jika semua langkah berikut tidak dapat
menyelesaikan masalah yang ada, hubungi teknisi atau distributor terdekat untuk mendapat petunjuk
cara penangannya.
1. Periksa error yang terjadi pada sisi sudut kiri atas pada layar. Lihat pada Bab 11 Trouble Shooting
cara penanganan untuk mengatasi problem tersebut.
2. Periksa apakah ada kesalahan dalam memasukkan data pada saat pengaturan L-J
3. Lakukan “Background Check”. Apabila dijumpai hasil yang abnormal, lihat Bab 11 Trouble Shooting
untuk mengatasi problem tersebut.
4. Lakukan Kontrol sekali lagi
5. Lakukan Kontrol sekali lagi dari botol kontrol yang lain
6. Periksa apakah alat perlu dikalibrasi ulang.
Untuk masuk ke layar “L-J Table”, pilih “Quality Control → L-J Analysis →L-J Table → File 1”, seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 8-14. Setiap layar tampilan memperlihatkan 5 buah hasil. Parameter
yang mempunyai nilai di luar batas yang telah ditetapkan akan diberi tanda “H”(lebih tinggi dari batas
atas) atau “L”(lebih rendah dari batas bawah).
123
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-15 Kotak pesan untuk melakukan konfirmasi penghapusan
124
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-17 Sistem Menu
Untuk masuk ke layar “X Edit”, pilih “Quality Control → X Analysis →X Edit → File 1”, seperti yang
diperlihatkan pada Gambaer 8-18.
Jika sudah ada data hasil “X Analysis“, operator dapat menghapusnya terlebih dahulu. Tekan [DEL] dan
sebuah pesan akan tampil untuk memberikan konfirmasi penghapusan, seperti gambar berikut.
Klik “Enter“ untuk memberikan konfirmasi penghapusan, klik “Cancel“ untuk membatalkannya.
125
PT. DEC Healthcare Indonesia
● Memasukkan tanggal kadaluarsa(Exp. Date)
Masukkan tanggal kadaluarsa dari kontrol yang akan dipergunakan ke dalam kotak “Exp.Date“.
───────────────────────────────────────────────────────
● Lihat ke instruksi cara penggunaan kontrol untuk informasi tentang lot number, tanggal
kadaluarsa(expiration date), stabilitas setelah botol dibuka, nilai target dan batas nilai limitnya.
● Tanggal kadaluarsa yang dimasukkan harus sesuai dengan tanggal yang tercetak pada label
atau stabilitas setelah botol dibuka. Mana yang terlebih dahulu dicapai.
● Tanggal kadaluarsa setelah botol dibuka dapat dihitung sebagai berikut: tanggal saat botol
dibuka + berapa hari stabilitas setelah botol dibuka.
● Pada layar “X Edit”, dapat dilakukan koreksi atas kesalahan dalam memasukkan data.
───────────────────────────────────────────────────────
● Menghapus setting
Tekan [DEL] untuk menghapus semua setting.
● Mencetak setting
Tekan [PRINT] untuk mencetak semua setting.
Sebuah kotak pesan akan tampil, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-20 jika:
Terdapat sebuah parameter yang baru saja dimasukkan tidak lengkap (mis. Target saja atau batas atas
saja)
Atau
Terdapat parameter dimana nilai target yang diberikan kurang atau sama dengan nilai toleransinya
Klik “Enter” untuk menutup pesan tersebut dan melakukan koreksi data yang salah. Masukkan kembali
data yang benar sebelum keluar dari layar “X Edit”.
Apabila didapati kesalahan dalam memasukkan tanggal kadaluarsa, sebuah pesan akan timbul dan
mengingat operator akan kesalahan tersebut seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-21. Klik “Enter”
untuk menutup pesan tersebut dan melakukan koreksi data yang salah. Masukkan kembali data yang
benar sebelum keluar dari layar “X Edit”. Data dapat disimpan apabila data nilai target dan batas limit
sudah benar.
126
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-21 Kotak pesan “Invalid Date”
Jika semua data yang dimasukkan sudah benar, sebuah pesan akan tampil untuk mengingatkan operator
untuk menyimpan perubahan yang sudah dilakukan, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-22. Klik
“Enter’ untuk menyimpan data yang telah dirubah dan kembali ke sistem menu atau layar “Count”, klik
“Cancel” untuk membatalkannya dan kembali ke sistem menu atau layar “Count”.
───────────────────────────────────────────────────────
● Pastikan untuk menggunakan kontrol yang sesuai. Penggunaan kontrol yang tidak sesuai
dengan spesifikasi akan memberikan hasil yang tidak akurat.
127
PT. DEC Healthcare Indonesia
● Perhatikan instruksi cara penggunaan kontrol untuk mengetahui cara penyimpanan dan cara
penggunaan kontrol.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
● Ujung jarum sampel cukup tajam dan dapat mengandung material yang membahayakan bagi
kehidupan. Perhatikan cara untuk menghindari sentuhan dengan jarum tersebut secara
langsung pada saat bekerja.
● Tidak diperbolehkan untuk menggunakan kembali barang-barang habis pakai atau disposable
seperti tabung sampel tabung kapilari, dlsbnya.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
● Pada saat berpindah dari mode “Predilute” ke mode “Whole Bloood”, analyser akan secara
otomatis melakukan pembilasan pada sistem jalur cairan.
● Pastikan untuk menjaga jarak antara jarum dengan dasar tabung sampel, jika tidak, volume
sampel yang dihisap akan tidak akurat.
● Pada saat penghisapan sampel pasien telah selesai dilakukan, pindahkan tabung sampel
setelah jarum sampel keluar dari tabung.
───────────────────────────────────────────────────────
● Menjalankan Kontrol
1. Pastikan “System Status Area” tertulis “Ready” dan “Count Mode Area” tertulis “Whole”
2. Dekatkan botol kontrol ke dekat jarum sampel sehingga jarum sampel masuk ke dalam botol dan
tekan tombol Aspirate. Pada “System Status Area” akan tertulis “Running” dan alat akan
menghisap kontrol.
3. Apabila terdengar suara “Beep” dan jarum sampel keluar dari botol kontrol, pindahkan botol kontrol.
Jarum sampel akan bergerak masuk ke dalam dan proses analisa akan ditampilkan di layar.
4. Apabila analisa telah selesai, hasilnya akan ditampilkan di layar dan sebuah pesan akan tampil untuk
meminta konfirmasi validitas hasil analisa, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-24.
5. Klik “Enter” untuk menyimpan hasil tersebut dan ”No./Total“ pada bagian sudut kiri atas pada layar
akan secara otomatis bertambah satu. Klik “Cancel” untuk membatalkannya.
6. Ulangi langkah diatas untuk menjalankan QC berikutnya. Apabila telah didapat dua data hasil QC
yang valid, maka alat akan melakukan kalkulasi rata-rata dan menjadikannya sebagai hasil analisa X.
Hasil tersebut akan mendapat tanda “H” atau “L” apabila hasilnya di luar batas yang diberikan.
128
PT. DEC Healthcare Indonesia
───────────────────────────────────────────────────────
Bentuk “X Graph”
● Masuk layar “X Graph”
Tekan [MENU] untuk masuk ke sistem menu.
129
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-26 Sistem Menu
Untuk masuk ke layar “X Graph”, pilih “Quality Control→X Analysis →X Graph → File 1”(Gambar 8-
27).
Ke 12 parameter akan ditampilkan dalam tiga layar tampilan, masing-masing layar akan menampilkan 4
buah parameter seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-27 sampai Gambar 8-29. Nilai hasil analisa
“X“ yang tesimpan akan ditampilkan secara berurutan dalam grafik “X“, hasil terakhir akan ditampilkan
pada sisi paling kiri(No.1).
130
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-28 Layar “X Graph” halaman 2
Untuk setiap parameternya, pada sisi kanan grafik “X” ditampilkan nilai rata-rata(Mean), standar
deviasi(SD) dan koeffisien variasi(CV%).
131
PT. DEC Healthcare Indonesia
Dimana, n merupakan banyaknya analisa X yang dilakukan dan Xi adalah hasil dari analisa X yang ke i.
Jika data analisa X yang tersimpan kurang dari 3 buah data, hanya nilai rata-rata(mean) yang akan
ditampilkan. Untuk suatu parameter, apabila hasil yang tersimpan ada yang berupa nilai “non-numeric”
seperti “*”, maka “mean”, “SD” dan “CV%” tidak ada tampilan.
Tanda “■” dan “□” pada grafik dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
Tanda “■“ yang terletak diantara garis putus-putus batas atas dan batas bawah, berarti nilai tersebut
memenuhi toleransi yang diperbolehkan.
Tanda “■“ yang terletak diluar garis putus-putus batas atas dan batas bawah, berarti nilai tersebut
diluar dari toleransi yang diperbolehkan.
Tanda “□“ mewakili nilai “non-numeric“ atau (*), dimana dapat disebabkan oleh error yang terjadi saat
pemeriksaan hasil atau nilai yang didapat diluar dari batas operasi alat.
Jika dijumpai adanya hasil yang keluar dari batas nilai kontrol yang diperbolehkan, lakukan langkah
berikut ini sampai problem tersebut dapat diselesaikan. Jika semua langkah berikut tidak dapat
menyelesaikan masalah yang ada, hubungi teknisi atau distributor terdekat untuk mendapat petunjuk
cara penangannya.
1. Periksa error yang terjadi pada sisi sudut kiri atas pada layar. Lihat pada Bab 11 Troubleshooting
cara penangganan untuk mengatasi problem tersebut.
2. Periksa apakah ada kesalahan dalam memasukkan data pada saat pengaturan “X”
3. Lakukan “Background Check”. Apabila dijumpai hasil yang abnormal, lihat Bab 11 Troubleshooting
untuk mengatasi problem tersebut.
4. Lakukan Kontrol sekali lagi
5. Lakukan Kontrol sekali lagi dari botol kontrol yang lain
6. Periksa apakah alat perlu dikalibrasi ulang.
Mode “X Table“
● Masuk mode “X Table“
132
PT. DEC Healthcare Indonesia
Tekan [MENU] untuk masuk ke sistem menu.
Untuk masuk ke layar “X Table”(gambar 8-31), pilih “Quality Control →Analysis →Table→ File
1”(Gambar 8-30). Setiap layar menampilkan 5 buah hasil. Parameter yang hasilnya diluar batas yang
diberikan akan diberi tanda “H”(untuk yang lebih tinggi dari batas atas) atau “L”(untuk yang lebih rendah
dari batas bawah).
133
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-32 Kotak pesan untuk melakukan konfirmasi penghapusan
Untuk masuk ke layar “X-R Edit”(Gambar 8-34), pilih ”Quality Control → X-R Analysis → X-R Edit
→ File 1”(Gambar 8-33).
134
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-34 Layar “X-R Edit”
Apabila sudah terdapat data hasil QC dan pengaturan, operator dapat menghapusnya terlebih
dahulu. Tekan [DEL] dan sebuah pesan akan tampil untuk melakukan konfirmasi penghapusan data,
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-35.
Klik “Enter” untuk memberikan konfirmasi penghapusan, klik “Cancel” untuk membatalkan
penghapusan.
───────────────────────────────────────────────────────
● Lihat ke instruksi cara penggunaan kontrol untuk informasi tentang lot number, tanggal
kadaluarsa(expiration date), stabilitas setelah botol dibuka, nilai target dan batas nilai limitnya.
● Tanggal kadaluarsa yang dimasukkan harus sesuai dengan tanggal yang tercetak pada label
atau stabilitas setelah botol dibuka. Mana yang terlebih dahulu dicapai.
● Tanggal kadaluarsa setelah botol dibuka dapat dihitung sebagai berikut: tanggal saat botol
dibuka + berapa hari stabilitas setelah botol dibuka.
● Pada layar “X-R Edit”, dapat dilakukan koreksi atas kesalahan dalam memasukkan data.
───────────────────────────────────────────────────────
Menghapus pengaturan
Tekan [DEL] untuk menghapus semua pengaturan.
135
PT. DEC Healthcare Indonesia
Keluar dari layar “X-R Edit“
Tekan [MENU] untuk kembali ke sistem menu atau tekan [MAIN] untuk kembali ke layar “Count”. Apabila
dijumpai kesalahan dalam memasukkan data, maka sebuah pesan akan tampil untuk mengingatkan
kepada operator tentang kesalahan tersebut, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-36. Klik “Enter”
untuk menutup kotak tersebut dan melakukan koreksi. Masukkan kembali nilai yang sebenarnya sebelum
mencoba untuk keluar dari layar “X-R Edit”.
Jika semua data yang dimasukkan sudah benar, sebuah pesan akan tampil untuk mengingatkan operator
menyimpan perubahan yang telah dilakukan, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-37. Klik “Enter”
untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan dan kembali ke sistem menu, klik ”Cancel“ untuk
kembali ke sistem menu tanpa menyimpan perubahan yang telah dilakukan.
136
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-38 Layar “X-R Count”
───────────────────────────────────────────────────────
● Pastikan untuk menggunakan kontrol yang sesuai. Penggunaan kontrol yang tidak sesuai
dengan spesifikasi akan memberikan hasil yang tidak akurat.
● Perhatikan instruksi cara penggunaan kontrol untuk mengetahui cara penyimpanan dan cara
penggunaan kontrol.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
● Ujung jarum sampel cukup tajam dan dapat mengandung material yang membahayakan bagi
kehidupan. Perhatikan cara untuk menghindari sentuhan dengan jarum tersebut secara
langsung pada saat bekerja.
● Tidak diperbolehkan untuk menggunakan kembali barang-barang habis pakai atau disposable
seperti tabung sampel tabung kapilari, dlsbnya.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
● Pada saat berpindah dari mode “Predilute” ke mode “Whole Bloood”, analyser akan secara
otomatis melakukan pembilasan pada sistem jalur cairan.
● Pastikan untuk menjaga jarak antara jarum dengan dasar tabung sampel, jika tidak, volume
sampel yang dihisap akan tidak akurat.
● Pada saat penghisapan sampel pasien telah selesai dilakukan, pindahkan tabung sampel
setelah jarum sampel keluar dari tabung.
───────────────────────────────────────────────────────
137
PT. DEC Healthcare Indonesia
● Menjalankan Kontrol
1. Pastikan pada area “System Status” tertulis “Ready” dan pada area “Count Mode” tertulis “Whole”.
2. Dekatkan botol kontrol ke jarum sampel sehingga jarum berada didalam botol, kemudian tekan
tombol aspirate. Pada “System Status” area akan tertulis “Running” dan alat akan menghisap
sampel.
3. Apabila terdengar suara “Beep” dan jarum sampel keluar dari botol kontrol, singkirkan botol kontrol
tersebut. Jarum sampel akan naik dan masuk kedalam alat, perkembangan proses analisa akan
ditampilkan di layar.
4. Apabila analisa telah selesai dilakukan, jarum sampel akan berada di posisi semula dan hasil analisa
akan ditampilkan di layar. Kemudian sebuah pesan akan tampil untuk meminta validasi hasil analisa,
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-39.
5. Klik “Enter” untuk menyimpan hasil dan pada sisi kiri atas layar “No./Total” akan secara otomatis
bertambah satu, klik “Cancel” untuk membatalkan hasil analisa.
6. Ikuti langkah diatas untuk menjalankan kontrol lagi. Apabila operator telah mendapatkan hasil QC
yang valid, alat akan melakukan kalkulasi nilai rata-rata dari X dan perbedaan R. Hasil kalkulasi X
dan R ini akan ditampilkan di layar.
───────────────────────────────────────────────────────
138
PT. DEC Healthcare Indonesia
Mencetak hasil “X-R Analysis”
Tekan [PRINT] untuk mencetak hasil “X-R Analysis” ke printer.
Untuk masuk ke layar “X-R Graph”(Gambar 8-42), pilih “Quality Control → X-R Analysis → X-R
Graph → File 1”(Gambar 8-41).
139
PT. DEC Healthcare Indonesia
Untuk setiap parameter, pada grafik X dapat menampilkan maksimum 31 data.
Untuk setiap parameter, pada garis tengah mewakili nilai X (nilai rata-rata dari semua analisa “X-R
Analysis“ yang telah dilakukan.
Untuk setiap parameter, garis terputus-putus bagian atas mewakili batas atas nilai kontrol = X + A x
R.
Untuk setiap parameter, garis terputus-putus bagian bawah mewakili batas bawah nilai kontrol = X -
A x R.
Untuk setiap parameter, (sebagai contoh WBC), ketiga angka yang berada disisi kiri dari grafik
adalah:
10.2 – X + A x R
10.1 – X
10.0 – X – A x R
Tanda “■” dan “□” di dalam grafik dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Tanda “■“ yang berada diantara garis terputus-putus bagian atas dan bawah berarti berada di dalam
toleransi nilai kontrol.
Tanda “■“ yang berada diluar dari garis terputus-putus bagian atas dan bawah berarti berada di luar
toleransi nilai kontrol.
Tanda “□“ mewakili nilai parameter non-numeric(*).
Apabila operator melihat adanya nilai yang berada di luar toleransi nilai kontrol, lakukan langkah-langkah
berikut ini sampai problem yang ada teratasi. Jika semua langkah-langkah berikut ini gagal, hubungi
distributor terdekat atau teknisi terdekat untuk mendapat petunjuk cara penangganan.
1. Periksa pada sisi pojok kiri atas dari layar untuk “Error Message”. Apabila terdapat ”Error Message“,
lihat Bab 11 Troubleshooting untuk mendapatkan solusinya.
2. Periksa pengaturan “X-R Setting” apakah ada kesalahan dalam melakukan pengaturan(setting).
3. Lakukan “Background Check”. Apabila dijumpai nilai abnormal untuk “Background”, lihat Bab 11
Troubleshooting untuk mendapatkan solusinya.
4. Jalankan Kontrol sekali lagi.
5. Jalankan Kontrol dari botol yang berbeda.
6. Periksa apakah alat perlu untuk dikalibrasi kembali.
Melihat hasil QC
Tekan [↑] atau [↓] untuk melihat kembali layar sebelum atau sesudahnya; tekan [←] atau [→] untuk
melihat kembali hasil sebelum atau sesudahnya. Letakkan posisi kursor pada posisi dimana nilai X atau
R akan dilihat maka nilai X atau R akan ditampilkan. Lokasi dari posisi kursor tersebut akan ditampilkan
dalam kolom “No.“. Waktu analisanya akan ditampilkan dalam kolom “Time“.
140
PT. DEC Healthcare Indonesia
Tekan [MENU] untuk keluar ke sistem menu atau tekan [MAIN] untuk keluar ke layar “Count“.
Untuk masuk ke layar “X-R Table”(Gambar 8-44), pilih ”Quality Control → X-R Analysis → X-R
Table → File 1”(Gambar 8-43). Setiap layar akan menampilkan 3 hasil analisa.
141
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-45 Kotak pesan untuk melakukan konfirmasi penghapusan
“X-B Analysis” direkomendasikan penggunaannya apabila jumlah sampel pada laboratorium melebihi
100 sampel per hari.
Untuk masuk ke layar “Limit”(Gambar 8-47), pilih “Quality Control → X-B Analysis → Limit”(Gambar 8-
46).
142
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-47 Layar “Limit”
Apabila terdapat hasil QC dan pengaturan yang tersimpan dalam alat, operator sebaiknya menghapus
terlebih dahulu. Tekan [DEL] dan sebuah pesan akan tampil untuk meminta konfirmasi penghapusan,
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-48.
Klik “Enter” untuk memberikan konfirmasi penghapusan atau klik “Cancel” untuk membatalkannya.
───────────────────────────────────────────────────────
● Pastikan untuk melakukan kalibrasi pada analyser anda sebelum mencoba menentukan nilai
tengah dari hasil perhitungan nilai sampel pasien secara acak.
───────────────────────────────────────────────────────
Masukkan nilai target rata-rata(mean) dan toleransinya(range) ke dalam masing-masing kolom “Mean”
dan “Range” dari parameter yang akan dimasukkan dalam menjalankan QC.
Menghapus pengaturan
Tekan [DEL] untuk menghapus semua pengaturan.
Mencetak pengaturan
Tekan [PRINT] untuk mencetak semua pengaturan.
143
PT. DEC Healthcare Indonesia
Tekan [MENU] untuk keluar ke sistem menu atau tekan [MAIN] untuk keluar ke layar “Count”.
Sebuah pesan akan tampil, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8-49 jika data yang dimasukkan
tidak lengkap atau nilai yang dimasukkan lebih rendah atau sama dengan nilai limit.
Klik “Enter” untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan dan kembali ke sistem menu, klik
“Cancel” untuk kembali ke sistem menu tanpa menyimpan.
Untuk masuk ke layar “Samples/Batch“(Gambar 8-52), pilih ”Quality Control → X-B Analysis →
Samples/Batch”(Gambar 8-51).
144
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-52 Layar “Samples/Batch”
Untuk masuk ke layar “Start/Stop“(Gambar 8-54), pilih “Quality Control → X-B Analysis →
Start/Stop”(Gambar 8-53).
145
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-54 Mengaktifkan “X-B Analysis”
Untuk “X-B Analysis” diperlukan sampel secara acak. Apabila dijumpai sampel yang sudah diketahui
merupakan tipe oncology/neoneonatal yang dapat mempengaruhi secara langsung terhadap hasil X-B,
non-aktifkan “X-B Analysis”.
146
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-56 Sistem Menu
Untuk masuk ke layar “X-B Graph”(Gambar 8-57), pilih “Quality Control → X-B Analysis → X-B
Graph”(Gambar 8-56).
Hasil “X-B Analysis” yang tersimpan secara sekuen akan ditampilkan kedalam grafik “X-B Graph”, data
hasil terakhir akan ditampilkan pada sisi paling kiri (No.1).
Nilai “■” yang jatuh diantara garis terputus-putus bagian atas dan bagian bawah adalah nilai yang berada
diantara toleransi yang diperbolehkan.
147
PT. DEC Healthcare Indonesia
Nilai “■” yang jatuh diluar garis terputus-putus bagian atas dan bagian bawah adalah nilai yang keluar
dari toleransi yang diperbolehkan.
Apabila operator menjumpai ada beberapa nilai yang berada diluar toleransi yang diberikan, lakukan
langkah-langkah berikut sampai masalah yang ada terselesaikan. Jika semua langkah-langkah berikut ini
gagal, hubungi distributor terdekat atau teknisi terdekat untuk mendapat petunjuk cara penangganannya.
1.Periksa pada sisi pojok kiri atas dari layar untuk “Error Message”. Apabila terdapat ”Error Message“,
lihat Bab 11 Troubleshooting untuk mendapatkan solusinya.
2.Periksa pengaturan “X-B Setting” apakah ada kesalahan dalam melakukan pengaturan(setting).
3.Lakukan “Background Check”. Apabila dijumpai nilai abnormal untuk “Background”, lihat Bab 11
Troubleshooting untuk mendapatkan solusinya.
4.Jalankan Kontrol sekali lagi.
5.Jalankan Kontrol dari botol yang berbeda.
6.Periksa apakah alat perlu untuk dikalibrasi kembali.
Untuk masuk ke layar “X-B Table”(Gambar 8-59), pilih “Quality Control → X-B Analysis → X-B Table
→ File 1”(Gambar 8-58). Setiap layar akan menampilkan 5 hasil. Nilai yang berada di luar toleransi yang
diberikan akan diberi tanda “H”( lebih tinggi dari batas atas) atau “L”(lebih rendah dari batas bawah).
148
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 8-59 Layar “X-B Table“
149
PT. DEC Healthcare Indonesia
150
PT. DEC Healthcare Indonesia
BAB 9
Kalibrasi Alat
9.1 Pengenalan
Tujuan melakukan kalibrasi alat adalah untuk menjaga ketepatan sistem. Kualitas dari kalibrasi ini
tergantung pada material yang dipergunakan untuk kalibrasi dan reagen yang dipergunakan. Gunakan
kalibrator dan reagen yang diperuntukkan secara khusus untuk alat ini. Pastikan penyimpanan kalibrator
dan reagen sesuai dengan yang direkomendasikan.
───────────────────────────────────────────────────────
● Semua parameter-parameter yang secara langsung diukur harus dikalibrasi sebelum hasil
analisa analyser ini dapat dipergunakan sebagai hasil analisa yang dapat dipertanggungjawab-
kan.
───────────────────────────────────────────────────────
Periksa dan pastikan reagen yang cukup untuk melakukan kalibrasi. Karena operator harus mengulangi
dari awal apabila ada reagen yang habis ditengah proses kalibrasi ini.
Lakukan “Background Check“. jika dijumpai adanya hasil abnormal background, lihat pada Bab 11
Troubleshooting, bagaimana cara untuk mengatasinya.
Pada layar “Count”, lakukan 11 kali penghitungan kontrol darah normal dari satu tabung yang sama.
Kemudian lihat dilayar “Review“ untuk melihat hasil pengulangan/reprodukbilitas dari penghitungan
kedua sampai kesebelas dan pastikan hasil tersebut sesuai dengan tabel berikut:
Pada layar “Count“, lakukan kontrol tinggi sebanyak tiga kali dan diikuti dengan menjalankan Diluent
sebagai sampel sebanyak tiga kali, lakukan kalkulasi “Carryover” sebagai berikut:
151
PT. DEC Healthcare Indonesia
Hasil Diluent yang pertama – Hasil Diluent yang ketiga
Carryover(%) = -------------------------------------------------------------------------------- x 100%
Hasil Kontrol Tinggi yang ketiga – Hasil Diluent yang ketiga
Hasil kalkulasi carryover harus memenuhi target yaitu WBC, RBC dan HGB tidak lebih dari 0,5% dan
PLT tidak lebih dari 1%.
Buatlah suatu table Log untuk alat ini. Table Log tersebut harus berisi semua informasi yang diperlukan
yang berhubungan dengan alat ini. Seperti
Tanggal dilakukannya kalibrasi.
Informasi tentang kalibrator.
Informasi tentang nomer Lot yang dipergunakan.
Target hasil dan toleransinya.
Hasil pengukuran “Background Check“.
Untuk melakukan kalibarasi, gunakan password administrator “3000“ dan pilih satu parameter atau
beberapa parameter yang akan dikalibrasi.
Pilih “Calibration → Auto Calibration“(Gambar 9-1) untuk masuk ke layar “Auto Calibration“(Gambar
9-2).
152
PT. DEC Healthcare Indonesia
Memilih Mode penghitungan
Tekan [MENU] dan pilih “Sampel Mode” untuk masuk ke layar “Sampel Mode”. Pilih “Whole Blood”
atau “Prediluted”.
Tekan [MENU] dan pilih “Count” untuk masuk ke layar “Count”.
───────────────────────────────────────────────────────
● Pada saat berpindah dari mode “Predilute” ke mode “Whole Bloood”, analyser akan secara
otomatis melakukan pembilasan pada sistem jalur cairan.
───────────────────────────────────────────────────────
Memasukkan nilai Kalibrator
Tekan [ENTER] untuk mengaktifkannya.
Masukkan Nomer Lot kalibrator yang akan dipergunakan kedalam kolom “Lot No.”.
Masukkan tanggal kadaluarsa dari kalibrator kedalam kolom “Exp.Date”.
Masukkan nilai targetnya sesuai dengan parameter masing-masing kedalam kolom “Mean“.
Setelah selesai memasukkan nilai target dan nomer Lot, tekan [ENTER] untuk menyimpan data
kalibrator
───────────────────────────────────────────────────────
● Lihat instruksi cara penggunaan kalibrator untuk mengetahui tentang nomor lot, tanggal
kadaluarsa, nilai target dan batas limitnya.
● Stabilitas reagen setelah dibuka adalah 60 hari. Masukkan tanggal kadaluarsanya : tanggal
reagen dibuka + 60 hari atau tanggal kadaluarsa yang tercetak pada kotak reagen, mana yang
tercapai terlebih dahulu.
───────────────────────────────────────────────────────
Menjalankan kalibrator
───────────────────────────────────────────────────────
● Pastikan untuk menggunakan kalibrator yang sesuai dengan spesifikasi analyser. Penggunaan
kalibrator yang tidak sesuai dengan spesifikasi analyser akan memberikan hasil yang tidak
akurat.
● Lihat instruksi cara penggunaan kalibrator untuk mengetahui cara penyimpanan dan
penggunaan kalibrator.
● Pada mode kalibrasi “prediluted”, operator tidak dapat mengeluarkan diluent dari analyser.
Kami rekomendasikan operator untuk menyiapkan sedikitnya 7 tabung yang berisi diluent
sebelum mulai melakukan kalibrasi analyser dalam mode “prediluted”.
● Pastikan untuk menjaga jarak antara jarum dengan dasar tabung sampel, jika tidak, volume
sampel yang dihisap akan tidak akurat.
● Pada saat penghisapan sampel pasien telah selesai dilakukan, pindahkan tabung sampel
setelah jarum sampel keluar dari tabung.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
● Ujung jarum sampel cukup tajam dan dapat mengandung material yang membahayakan bagi
kehidupan. Perhatikan cara untuk menghindari sentuhan dengan jarum tersebut secara
langsung pada saat bekerja.
● Tidak diperbolehkan untuk menggunakan kembali barang-barang habis pakai atau disposable
seperti tabung sampel tabung kapilari, dlsbnya.
───────────────────────────────────────────────────────
Pada mode Whole Blood:
1. Pastikan bahwa “System Status” tertera “Ready” dan pada area “Count Mode” tertera “Whole”.
2. Siapkan satu botol/vial kalibrator dan masukkan jarum sampel kedalam botol tersebut. Tekan tombol
“Aspirate” dan pada “System Status Area” akan tertera “Running” maka alat akan menghisap
kalibrator.
3. Apabila terdengar nada “Beep” pindahkan botol kalibrator dari alat, jarum sampel akan bergerak
keatas.
4. Apabila analisa telah selesai, hasil akan ditampilkan di layar dan pengambilan atau penghisapan
kalibrator berikutnya dapat dilanjutkan.
2. Tekan [DILUENT] dan pada layar akan tampil instruksi bagaimana cara menambahkan reagen
Diluent ke tabung sampel, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 9-3.
3. Siapkan satu tabung sampel yang kering dan bersih ke jarum sampel dan arahkan jarum sampel
tersebut seperti yang diperlihatkan pada Gambar 9-4 agar tidak tumpah atau bergelembung. Tekan
tombol “Aspirate” untuk menambahkan 0,7ml reagen Diluent(volume reagen Diluent yang keluar
dikontrol oleh alat) kedalam tabung.
154
PT. DEC Healthcare Indonesia
4. Apabila penambahan reagen Diluent telah selesai, tekan [ENTER] untuk kembali ke menu semula.
5. Tambahkan kalibrator sebanyak 20µl ke tabung sampel tersebut dan goyangkan agar kalibrator dan
Diluent tercampur dengan baik.
───────────────────────────────────────────────────────
● Pastikan tabung sampel yang berisi diluent untuk mode “prediluted” terhindar/terbebas dari
debu.
● Pastikan untuk melakukan evaluasi terhadap stabilitas sampel “prediluted” berdasarkan
populasi sampel pada laboratorium anda baik untuk teknis pengambilan sampel maupun
metoda pengambilannya.
● Jika analyser mendeteksi adanya penyumbatan/clogged atau gelembung pada WBC/RBC
selama dalam proses analisa, sistem akan menampilkan pesan tentang error yang terjadi dan
hasil dari parameter bersangkutan tidak berlaku. Lihat Bab 10 Cara Melakukan Troubleshooting
untuk mencari solusinya.
● Jika suhu ruangan/”ambient temperature” berada di luar batas spesifikasi pengoperasian
analyser, analyser akan memberikan peringatan “abnormal ambient temperature” dan hasil
analisa tidak dapat dipergunakan. Lihat Bab 10 Cara Melakukan Troubleshooting untuk mencari
solusinya.
───────────────────────────────────────────────────────
6. Kemudian, masukkan jarum sampel alat ke tabung sampel tersebut. Tekan tombol “Aspirate” dan
pada “System Status Area” akan tertera “Running” maka alat akan menghisap kalibrator tersebut.
7. Apabila terdengar nada “Beep” pindahkan botol kalibrator dari alat, jarum sampel akan bergerak
keatas.
8. Apabila analisa telah selesai, hasil akan ditampilkan di layar dan pengambilan atau penghisapan
kalibrator berikutnya dapat dilanjutkan.
───────────────────────────────────────────────────────
155
PT. DEC Healthcare Indonesia
Jika semua parameter memberikan nilai tertentu, maka akan tampil sebuah pesan untuk
mengkonfirmasikan validitas hasil tersebut, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 9-6.
Klik “Enter” untuk menyimpan hasil tersebut atau “Cancel” untuk membatalkannya. Hasil yang tersimpan
akan ditampilkan di layar.
Nilai faktor kalibrasi harus berada diantara 75% - 125%. Nilai faktor kalibrasi antara 0% - 75% dan 125%
- 9999% akan diberi tanda “*“. Diluar angka tersebut, nilai faktor kalibrasi tidak ditampilkan. Apabila
dijumpai kasus nilai kalibrator yang kosong(tidak ada nilainya), coba cari penyebabnya, apabila
diperlukan, hubungi teknisi atau distributor terdekat untuk mendapatkan petunjuk cara penangannya.
Gambar 9-8 Kotak pesan untuk melakukan konfirmasi faktor kalibrasi yang baru
156
PT. DEC Healthcare Indonesia
Klik “Enter“ untuk menyimpan faktor kalibrasi tersebut ke “Manual Calibration“ dan kembali ke layar
”Count“.
Pada layar “Count”, jalankan kalibrator atau kontrol sebagai sampel, sedikitnya 5 kali dan lakukan
kalkulasi hasil rata-ratanya. Hasil rata-ratanya harus berada diantara nilai target yang diberikan oleh
pabrik(lihat lembar yang terdapat pada kotak kalibrator atau kontrol). Apabila diperlukan, hubungi teknisi
terdekat atau distributor terdekat untuk mendapatkan petunjuk cara penangannya.
157
PT. DEC Healthcare Indonesia
Memilih mode penghitungan
Tekan [MENU] kemudian “Sample Mode”, pilih “Whole Blood” atau “Prediluted”.
───────────────────────────────────────────────────────
● Pada saat berpindah dari mode “Predilute” ke mode “Whole Bloood”, analyser akan secara
otomatis melakukan pembilasan pada sistem jalur cairan.
───────────────────────────────────────────────────────
Merubah pengaturan kalibrasi
1. Tekan [1] …[5] untuk memilih salah satu sampel yang akan dipergunakan untuk kalibrasi. Langkah-
langkah berikut ini mempergunakan “Sample 1“ sebagai sampel
2. Tekan [ENTER] untuk merubah nilai yang diharapkan pada “Sample 1“
3. Masukkan nilai-nilai tersebut ke kolom “Mean“. Setelah selesai memasukkan nilai-nilai tersebut,
tekan [ENTER].
Menjalankan sampel
Setelah selesai melakukan pengaturan kalibrasi untuk Sampel 1, lihat cara penanganan sampel dan
prosedur untuk menganalisanya pada Bab 6 Cara mengoperasikan Analyser dan siapkan sampel
darah segar sesuai dengan mode penghitungan yang akan dilakukan untuk kalibrasi dengan darah
segar.
───────────────────────────────────────────────────────
Jika semua parameter memberikan nilai tertentu, maka akan tampil sebuah pesan untuk
mengkonfirmasikan validitas hasil tersebut, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 9-12.
158
PT. DEC Healthcare Indonesia
Klik “Enter” untuk menyimpan hasil tersebut atau “Cancel” untuk membatalkannya. Hasil yang tersimpan
akan ditampilkan di layar.
───────────────────────────────────────────────────────
● Jika operator menekan [MENU] untuk masuk ke dalam sistem menu sebelum nilai rata-ratanya
diperoleh/ditampilkan pada layar “Calculate“, apabila pada waktu berikutnya operator masuk ke
layar “Auto-fresh blood“ kembali, maka pada layar akan tampil sebuah pesan yang menanyakan
apakah operator akan menghapus data dari kalibrasi yang terakhir.
● Jika operator menekan [MAIN] untuk kembali ke layar “Count“ sebelum nilai rata-ratanya
diperoleh/ditampilkan pada layar “Calculate“, apabila pada waktu berikutnya operator masuk ke
layar “Auto-fresh blood“ kembali, maka pada layar akan tampil sebuah pesan yang menanyakan
apakah operator akan menghapus data dari kalibrasi yang terakhir.
───────────────────────────────────────────────────────
Ulangi langkah-langkah diatas untuk mejalankan kalibrator sebanyak 3 – 5 kali(direkomendasikan untuk
menjalankan kalibrator sebanyak 5 kali) dan alat secara otomatis melakukan kalkulasi nilai CV dan faktor
kalibrasinya. Pastikan bahwa nilai CV sesuai dengan batas yang diperbolehkan sesuai dengan Tabel 9-1.
Nilai faktor kalibrasi harus berada diantara 75% - 125%. Nilai faktor kalibrasi antara 0% - 75% dan 125%
- 9999% akan diberi tanda “*“. Diluar angka tersebut, nilai faktor kalibrasi tidak ditampilkan. Apabila
dijumpai kasus nilai kalibrator yang kosong(tidak ada nilainya), coba cari penyebabnya, apabila
diperlukan, hubungi teknisi atau distributor terdekat untuk mendapatkan petunjuk cara penanganannya.
Operator dapat memasukkan ”Sample 2”....”Sample 5” dengan menekan tombol [2] … [5]. Ikuti langkah-
langkah seperti waktu menjalankan “Sample 1” dan untuk melakukan kalibrasi “Fresh Blood” ini,
diperlukan minimum 3 buah sampel. Setiap sampel paling sedikit dijalankan sebanyak tiga kali. Tekan [6]
untuk masuk ke layar “Calculate” seperti gambar dibawah ini. Pada layar tertera angka “1”, “2”, “3”, “4”,
“5” yang menunjukkan faktor kalibrasi dari sampel 1 – 5.
Pada layar “Calculate”, maksimum ditampilkan 5 buah faktor kalibrasi. Hasil kalkulasi faktor kalibrasi
tersebut harus berada dikisaran 75% - 125%. Apabila dijumpai salah satu faktor kalibrasinya 0% - 75%
atau 125% - 9999%, maka akan diberi tanda “ * “. Sedangkan diluar nilai tersebut nilai faktor kalibrasi
tidak akan ditampilkan.
Apabila dijumpai kasus nilai kalibrator yang kosong(tidak ada nilainya), coba cari penyebabnya, apabila
diperlukan, hubungi teknisi terdekat atau distributor terdekat untuk mendapatkan petunjuk cara
penangannya.
159
PT. DEC Healthcare Indonesia
Untuk setiap parameternya, alat akan melakukan kalkulasi nilai faktor kalibrasi rata-ratanya, dimana akan
digunakan sebagai nilai faktor kalibrasi yang baru, dengan catatan terdapat sedikitnya 3 nilai faktor
kalibrasi yang valid seperti nilai RBC pada Gambar 9-14. Jika tidak, maka nilai rata-rata faktor
kalibrasinya akan kosong seperti nilai WBC pada Gambar 9-14.
Klik “Enter” untuk menyimpan nilai faktor kalibrasi yang baru ke layar “Manual Calibration” dan kembali
kelayar “Count”
Lakukan pengujian nilai faktor kalibrasi yang baru tersebut dengan cara berikut ini:
Metoda Pertama
Siapkan 3 – 5 buah sampel darah dan lakukan pembacaannya pada alat yang dapat dijadikan referensi.
Masing-masing sampel dibaca 3 kali. Kalkulasi nilai rata-ratanya (MEAN 1) dan standar deviasinya (SD
1) untuk setiap sampel tersebut.
Jalankan sampel tersebut pada alat ini dengan cara yang sama dan tentukan rata-ratanya (MEAN 2).
Nilai MEAN 2 ini harus berkisar antara “MEAN 1 + 2 SD”. Jika ada hasil yang melebihi nilai tersebut,
hubungi teknisi atau distributor terdekat untuk mendapatkan masukan cara penangannya.
Metoda Kedua
Pada layar “Count”, jalankan kalibrator sebanyak 5 kali dan kalkulasi nilai rata-ratanya. Nilai rata-ratanya
harus sesuai dengan nilai target yang diberikan oleh pabrik pembuat kalibrator tersebut. Jika tidak,
hubungi teknisi atau distributor terdekat untuk mendapatkan masukan cara penangannya.
160
PT. DEC Healthcare Indonesia
Keluar dari layar “Fresh Blood”
Untuk keluar dari layar “Fresh Blood”, tekan [MENU] atau [MAIN] untuk kembali ke layar “Count”.
Sebuah pesan akan ditampilkan untuk memberikan konfirmasi nilai faktor kalibrasi yang baru. Klik “Enter”
untuk menyimpan faktor kalibrasi yang baru dan kembali ke sistem menu atau klik “Cancel” untuk
membatalkan faktor kalibrasi yang baru dan kembali ke sistem menu.
───────────────────────────────────────────────────────
● Pada saat berpindah dari mode “Predilute” ke mode “Whole Bloood”, analyser akan secara
otomatis melakukan pembilasan pada sistem jalur cairan.
───────────────────────────────────────────────────────
Menjalankan kalibrator sebagai sampel
Setelah operator memilih mode pengoperasian sampel yang diinginkan, lihat cara penanganan sanpel
dan prosedur analisanya pada Bab 6 Cara Mengoperasikan Analyser dan jalankan kalibrator yang
telah diketahui nilai masing-masing parameternya sebagai sampel sebanyak 11 kali.
Memeriksa reprodukbilitas
Setelah selesai menjalankan kalibrator sebagai sampel sebanyak 11 kali, operator dapat memeriksa nilai
rata-rata(Mean), standar deviasi(SD), dan CV% dari hasil pembacaan sampel kedua sampai kesebelas.
Tekan [MENU] → [Review] → [Sample Review] → [Sample Table Review] seperti yang diperlihatkan
pada Gambar 9-16.
Dan pada layar akan ditampilkan “Sample Table Review” seperti yang diperlihatkan pada Gambar 9-17.
161
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 9-17 Layar “Sampel Table Review”
Periksa apakah hasil reprodukbilitasnya sesuai dengan instruksi yang ada pada Bab 7.11. Jika
reprodukbilitasnya sesuai dengan yang tercantum pada Tabel 9-1, catat nilai rata-rata dari menjalankan
10 sampel tersebut. Jika nilai rata-ratanya keluar dari nilai yang diharapkan(lihat instruksi cara
penggunaan kalibrator), lakukan kalibrasi analyser seperti yang dijelaskan dibawah ini.
Apabila nilai reprodukbilitasnya tidak sesuai dengan Tabel 9-1, operator harus mencari penyebabnya
dan mengulangi prosedur diatas. Apabila diperlukan, hubungi teknisi atau distributor terdekat untuk
mendapat petunjuk cara penanganannya.
Kami merekomendasikan kepada operator untuk membuat sebuah log tabel untuk analyser. Log tabel ini
harus mencatat segala informasi yang diperlukan yang berhubungan dengan analyser. Kami sarankan
catatan yang harus ada si dalam log tabel tersebut adalah:
Tanggal kalibrasi
Kalibrator yang digunakan
Nomor Lot Kalibrator
Nilai target dan nilai batas atas/bawah
Hasil pengukuran “Background Check”
Masukkan password sebagai administrator seperti yang dijelaskan pada Bab 5.4.1 dan kemudian pilih
parameter yang akan dilakukan kalibrasi(WBC, RBC, HGB, MCV atau PLT).
Hasil kalkulasi nilai faktor yang baru harus berkisar antara 75% -125%. Jika tidak, coba cari
penyebabnya. Apabila diperlukan, hubungi teknisi terdekat atau distributor terdekat untuk mendapat
petunjuk cara penangannya.
162
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 9-18 Sistem Menu
Kemudian pilih [Manual Calibration], tekan [ENTER] untuk mengaktifkan, maka pada layar akan
ditampilkan:
Tekan [ENTER] untuk mengaktifkan kotak edit seperti yang diperlihatkan pada Gambar 9-20.
163
PT. DEC Healthcare Indonesia
Masukan nilai faktor kalibrasi yang baru hasil kalkulasi sesuai dengan parameternya.
Klik “Enter” untuk menyimpan nilai faktor kalibrasi yang baru ke layar “Manual Calibration” dan kembali
kelayar “Count”
Jika mempergunakan kalibrator untuk “Manual Calibration”, lakukan cara berikut ini:
Pada layar “Count”, jalankan kalibrator atau kontrol sebagai sampel, sedikitnya 5 kali dan lakukan
kalkulasi hasil rata-ratanya. Hasil rata-ratanya harus berada diantara nilai target yang diberikan oleh
pabrik(lihat lembar yang terdapat pada kotak kalibrator atau kontrol). Apabila diperlukan, hubungi teknisi
atau distributor terdekat untuk mendapatkan petunjuk cara penangannya.
Jika mempergunakan sampel darah pasien untuk “Manual Calibration”, lakukan cara berikut ini:
Siapkan 3 – 5 buah sampel darah dan lakukan pembacaannya pada alat yang dapat dijadikan referensi.
Masing-masing sampel dibaca 3 kali. Kalkulasi nilai rata-ratanya (MEAN 1) dan standar deviasinya (SD
1) untuk setiap sampel tersebut.
Jalankan sampel tersebut pada alat ini dengan cara yang sama dan tentukan rata-ratanya (MEAN 2).
Nilai MEAN 2 ini harus berkisar antara “MEAN 1 + 2 SD”. Jika ada hasil yang melebihi nilai tersebut,
hubungi teknisi atau distributor terdekat untuk mendapatkan masukan cara penangannya.
164
PT. DEC Healthcare Indonesia
BAB 10
PEMELIHARAAN ANALYSER
10.1 Pengenalan
Perawatan secara rutin dan membersihkan alat diperlukan untuk menjaga alat dalam kondisi yang layak
untuk dipergunakan. Kebersihan sangat penting untuk menjaga agar alat dapat beroperasi dengan
effisien dan akurat. Alat akan melakukan pencucian secara otomatis yang selalu dilakukan selama alat
dioperasikan. Fungsi dari sistem ini yang menjaga kebersihan pada jalur fluid sistemnya.
Disamping itu, kami juga merekomendasikan operator untuk secara rutin melakukan
perawatan/maintenance sesuai jam pengoperasian alat dan meminimalisasi problem pada alat yang
dapat mengakibatkan ketidak akuratan penghitungan. Pada bab ini diberikan rekomendasi prosedur
perawatan alat dan instruksi-instruksi untuk penyimpan alat apabila tidak dipergunakan dalam waktu
yang lama,
───────────────────────────────────────────────────────
● Tidak diperbolehkan untuk melakukan prosedur pemeliharaan apapun yang tidak dijelaskan
pada bab ini. Pelaksanaan prosedur pemeliharaan oleh pihak yang tidak berwenang dapat
menyebakan kerusakan pada analyser anda.
● Dalam hal adanya masalah yang tidak dijelaskan pada buku manual ini, hubungi bagian
pelayanan pelanggan kami atau distributor lokal anda untuk mendapatkan petunjuk/bimbingan.
● Untuk perawatan analyser, gunakan komponen yang disediakan oleh kami. Apabila ada
pertanyaan mengenai perawatan analyser anda, hubungi bagian pelayanan pelanggan kami atau
hubungi distributor lokal anda.
───────────────────────────────────────────────────────
165
PT. DEC Healthcare Indonesia
prosedur “Clean the Baths”
166
PT. DEC Healthcare Indonesia
Pada layar akan ditampilkan tampilan sebagai berikut:
Secara keseluruhan terdapat 12 prosedur maintenance yang terdapat pada layar “Maintenance” yaitu:
Diluent Prime
Rinse Prime
Lyse Prime
Zap Apertures
Flush Apertures
Probe Cleanser Cleaning
E-Z Cleanser Cleaning
Lyse Test
Clean Baths
Empty Baths
Empty Tubing
Wipe Block Cleaning
───────────────────────────────────────────────────────
● Reagen-reagen yang digunakan dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, saluran pernafasan.
Gunakan pelindung yang sesuai (sarung tangan, jas laborat dan lain sebagainya) dan ikuti
prosedur laboratorium yang benar dalam menanganinya.
● Jika secara tidak sengaja menumpahkan reagen pada kulit anda, bilas dengan air sebanyak
mungkin dan jika perlu, periksa ke dokter.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
● Setelah memasang reagen kontainer yang baru, diamkan reagen tersebut beberapa saat
sebelum reagen tersebut dapat dipergunakan.
● Setelah memasang reagen kontainer yang baru, lakukan “background check” dan pastikan hasil
“background check” tersebut normal.
───────────────────────────────────────────────────────
167
PT. DEC Healthcare Indonesia
Lakukan prosedur “Diluent Prime” untuk membilas selang diluent dengan reagen diluent apabila
dijumpai adanya gelembung udara pada selang; atau
reagen diluent didalam selang terkontaminasi; atau
reagen diluent sudah habis dan diganti dengan reagen diluent yang baru.
───────────────────────────────────────────────────────
● Reagen-reagen yang digunakan dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, saluran pernafasan.
Gunakan pelindung yang sesuai (sarung tangan, jas laborat dan lain sebagainya) dan ikuti
prosedur laboratorium yang benar dalam menanganinya.
● Jika secara tidak sengaja menumpahkan reagen pada kulit anda, bilas dengan air sebanyak
mungkin dan jika perlu, periksa ke dokter.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
● Setelah memasang reagen kontainer yang baru, diamkan reagen tersebut beberapa saat
sebelum reagen tersebut dapat dipergunakan.
● Setelah memasang reagen kontainer yang baru, lakukan “background check” dan pastikan hasil
“background check” tersebut normal.
───────────────────────────────────────────────────────
Lakukan prosedur “Rinse Prime” untuk membilas selang rinse dengan reagen rinse apabila
dijumpai adanya gelembung udara pada selang; atau
reagen rinse didalam selang terkontaminasi; atau
reagen rinse sudah habis dan diganti dengan reagent diluent yang baru.
168
PT. DEC Healthcare Indonesia
Cara menjalankan prosedur “Rinse Prime“
Pada layar “Maintenance”, pilih “Rinse Prime” untuk membilas selang dengan reagen rinse dan pada
proses ini, pada layar bagian bawah akan ditampilkan gambar seperti dibawah ini. Apabila proses ini
telah selesai pada layar akan ditampilkan “Rinse Prime End”.
───────────────────────────────────────────────────────
● Reagen-reagen yang digunakan dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, saluran pernafasan.
Gunakan pelindung yang sesuai (sarung tangan, jas laborat dan lain sebagainya) dan ikuti
prosedur laboratorium yang benar dalam menanganinya.
● Jika secara tidak sengaja menumpahkan reagen pada kulit anda, bilas dengan air sebanyak
mungkin dan jika perlu, periksa ke dokter.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
● Setelah memasang reagen kontainer yang baru, diamkan reagen tersebut beberapa saat
sebelum reagen tersebut dapat dipergunakan.
● Setelah memasang reagen kontainer yang baru, lakukan “background check” dan pastikan hasil
“background check” tersebut normal.
───────────────────────────────────────────────────────
Lakukan prosedur “Lyse Prime” untuk membilas selang Lyse dengan reagen Lyse apabila
dijumpai adanya gelembung udara pada selang; atau
reagen Lyse didalam selang terkontaminasi; atau
reagen Lyse sudah habis dan diganti dengan reagent diluent yang baru.
169
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-5 Layar “Lyse Prime”
170
PT. DEC Healthcare Indonesia
“Flush Apertures End”.
───────────────────────────────────────────────────────
● Cairan “probe cleanser” bersifat korosif. Gunakan peralatan perlindungan pribadi yang
memadahi(seperti sarung tangan, jas laborat, dlsbnya) dan ikuti prosedur keamanan
laboratorium ketika bekerja dalam lingkungan laboratorium.
───────────────────────────────────────────────────────
Lakukan pembersihan tempat pengukuran dan jalur cairan/fluidic dengan probe cleanser yang berbahan
dasar detergen alkali dengan melakukan prosedur “Probe Cleanser Cleaning”.
Jika alat dipergunakan 24 jam sehari, prosedur ini harus dilakukan setiap tiga hari sekali.
Jika operator melakukan prosedur shutdown setiap hari, laukan prosedur ini setiap minggu satu kali.
Ikuti langkah-langkah yang diberikan/ditampilkan pada layar untuk melakukan prosedur ini sebagai
berikut:
1. Pada layar “Maintenance”, pilih “Probe Cleanser Cleaning”
2. Masukkan cairan cleaner ke jarum sampel dan tekan tombol [ENTER] agar cairan tersebut terhisap.
Apabila terdengar suara “beep” yang diikuti bergeraknya jarum keatas, pindahkan botol cleanernya.
3. Pada layar akan ditampilkan pesan untuk pengambilan cairan cleaner yang kedua, masukkan cairan
cleaner ke jarum sampel sekali lagi dan tekan tombol [ENTER] agar cairan tersebut terhisap. Apabila
terdengar suara “beep” yang diikuti bergeraknya jarum keatas, pindahkan botol cleanernya dan
proses ini akan ditampilkan dilayar seperti gambar berikut:
171
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-9 Layar pencucian tempat pengukuran dan jalur cairan
4. Proses ini memerlukan waktu sekitar 15 menit. Apabila ingin menghentikan proses ini tekan tombol
[ENTER] untuk menghentikannya.
5. Apabila proses ini telah selesai, tekan tombol [ENTER] untuk membilas(flush) tempat pengukuran
dan selang. Setelah proses pembilasan(flush) selesai, pada layar akan tampak “Probe Cleanser
Cleaning End”.
Untuk memastikan bahwa alat dapat berfungsi dengan normal, sebuah pesan seperti gambar dibawah ini
akan ditampilkan oleh alat untuk mengingat operator melakukan prosedur “Probe Cleanser Cleaning”
setiap 300 sampel whole blood atau 150 sampel prediluted sampel. Klik “Enter” untuk melakukan
prosedur ini atau klik “Cancel” untuk membatalkannya.
172
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-11 Kotak pesan untuk melakukan konfirmasi pembersihan
───────────────────────────────────────────────────────
3. Apabila proses priming telah selesai, alat akan melakukan proses pencucian sperti gambar dibawah
ini. Lamanya waktu pencucian adalah 8 jam dan operator dapat menghentikan proses ini dengan
menekan tombol [ENTER].
173
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-13 Layar proses “E-Z Cleaning”
4. Apabila proses pencucian ini telah selesai, tekan tombol [ENTER] untuk mengeringkan bak
pengukuran dan jalur yang dilalui air, seperti gambar berikut. Apabila proses pengeringan telah
selesai maka pada layar akan tampak “E-Z Cleanser Cleaning End”
Gambar 10-14 Layar proses pengeringan tempat pengukuran dan jalur cairan
───────────────────────────────────────────────────────
174
PT. DEC Healthcare Indonesia
Apabila dijumpai ketidaknormalan dalam penghitung WBC atau histogram, operator dapat melakukan
prosedur “Lyse Test” untuk memeriksa apakah reagen Lyse dapat masuk ke tempat bak pengukuran
dengan baik.
Gambar 10-15
Gambar 10-16
3.Lepaskan sekrup kotak pelindung bak pengukuran dan lepaskan kotak pelindungnya seperti gambar
berikut
175
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-17 Kotak Pelindung
4.Lepas kotak pelindungnya agar bak pengukuran dapat terlihat dengan baik
5.Pada layar “Maintenance”, pilih “Lyse Test”. Tekan tombol [ENTER] dan alat secara otomatis akan
mengeringkan bak pengukuran WBC dan kemudian memasukkan 2 ml reagen Lyse ke dalam bak
pengukuran WBC
6.Lihat skala yang ada dan periksa apakah reagen Lyse telah mencapai garis pertama dari bawah. Jika
sudah mencapai garis pertama dari bawah, tekan tombol [ENTER] maka alat secara otomatis
membilas bak pengukuran diikuti dengan penambahkan reagen Lyse kedalamnya dan “Lyse Test“ ini
sudah selesai.
7.Apabila reagen Lyse tidak dapat mencapai garis pertama dari bawah, ulangi langkah 5 dan 6 diatas
beberapa kali. Jika usaha ini gagal, periksa apakah reagen Lyse masih tersedia atau selang untuk
reagen Lyse sudah terpasang dengan baik. Apabila reagen Lyse masih ada dan selang untuk reagen
Lyse terpasang dengan baik, hubungi teknisi kami untuk perbaikan.
176
PT. DEC Healthcare Indonesia
3.Apabila proses pencucian bak pengukuran ini telah selesai, pada layar akan ditampilkan informasi
“Clean Baths End”.
Lakukan langkah-langkah berikut untuk melakukan prosedur “Empty Baths” sebagai berikut:
1.Lakukan langkah 1- 5 pada prosedur “Lyse Test“.
2.Pada layar “Maintenance“, pilih “Drain Baths“ untuk mengosongkan tempat pengukuran/bath.
3.Setelah proses pengering dilakukan, perhatikan apakah bak pengukuran dan selang dibawahnya
terdapat cairan residu. Jika pada bak pengukuran tidak terdapat cairan, tekan tombol [ENTER] untuk
mengisi bak pengukuran dengan reagen Diluent seperti gambar berikut. Setelah proses pengisian
dengan Diluent selesai, pada layar akan tampil “Empty Baths End”.
177
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-21 Membilas tempat pengukuran dengan diluent
───────────────────────────────────────────────────────
178
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-22 Layar proses pengosongan cairan
3.Apabila proses tersebut telah selesai, pada layar akan ditampilkan “Turn off this analyser” dan
operator dapat menekan tombol ON/OFF untuk mematikan alat ini.
Ikuti langkah berikut ini untuk melakukan prosedur “Wipe Block Cleaning”
1.Pada layar “Maintenance”, pilih “Clean wipe block”.
2.Masukkan reagen Probe Cleanser ke jarum sampel dan tekan tombol [ENTER] untuk menghisap
reagen Probe Cleanser tersebut. Apabila terdengar suara “Beep” dan diikuti jarum sampel bergerak
keatas, ambil reagen Probe Cleanser.
3.Buka pengunci pintu sebelah kanan alat seperti berikut:
Gambar 10-23
4.Buka pengunci panel depan dan buka panel depan seperti berikut:
179
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-24
5.Ikuti instruksi yang diberikan di layar untuk meletakkan tempat kosong(becker glass) dibawah jarum
sampel.
6.Tekan tombol [ENTER] untuk mencuci “wipe block“ dengan reagen Probe Cleanser yang sudah
terhisap sebelumnya. Proses pencucian ini akan ditampilkan pada layar monitor.
───────────────────────────────────────────────────────
● Akan terdapat cairan yang keluar dari jarum atau “wipe block” selama proses ini berlangsung.
Jaga jarak sekurang-kurangnya 30cm dari analyser.
───────────────────────────────────────────────────────
7.Apabila proses pencucian ini telah selesai, usap bagian dasar dari “wipe block” ini dengan kain
pembersih bersih dan jangan meninggalkan noda atau serpihan halus.
180
PT. DEC Healthcare Indonesia
8.Tekan tombol [ENTER] untuk membilas “wipe block” ini dan bagian dalam dari jarum sampel. Proses
ini akan ditampilkan pada layar monitor.
Apabila akumulasi hasil analisa sampel whole blood mencapai 2000 sampel atau sampel prediluted
mencapai 4000 sampel, maka pada layar akan ditampilkan pesan untuk membersihkan “wipe block”
seperti gambar berikut. Klik “Enter” untuk melakukan prosedur ini atau klik “Cancel” untuk
membatalkannya.
Tekan [MENU] untuk masuk ke sistem menu. Pilih “Service → System Status”(Gambar 10-28) untuk
masuk ke layar “System Menu”(Gambar 10-29).
181
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-28 Sistem Menu
Operator hanya dapat melihat status setiap bagian analyser tanpa dapat melakukan perubahan. Apabila
angka-angka yang ditampilkan melebihi dari batas yang diberikan, lihat Bab 11 Troubleshooting untuk
mencari solusinya.
Tekan [MENU] untuk keluar ke sistem menu dan pada layar akan ditampilkan “Resetting” dan beberapa
saat kemudian akan ditampilkan sistem menu.
Tekan [MENU] untuk masuk ke sistem menu, Pilih “Service → Valve Test”(Gambar 10-30) untuk masuk
ke layar “Valve Test”(Gambar 10-31).
182
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-30 Sistem Menu
Pilih valve yang akan diperiksa/diuji dan tekan [ENTER] untuk melakukan pengujian. Jika valve dapat
membuka atau memnutup sesuai dengan urutan Off-On-Off tanpa adanya bunyi yang tidak normal,
berarti valve tersebut lolos pengujian. Jika terdenganr bunyi yang mencurigakan, dapat berarti valve
tersebut bermasalah.
183
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-32 Sistem Test
Tekan [MENU] untuk kembali ke sistem menu dan pada layar akan ditampilkan “Resetting” dan beberapa
saat kemudian akan ditampilkan sistem menu.
Tekan [MENU] untuk masuk ke sistem menu. Pilih “Service → Prepare to ship”(Gambar 10-34) untuk
masuk ke layar “Prepare to ship”(Gambar 10-35).
184
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-34 Sistem Menu
185
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-37 Proses pengeringan jalu-jalur yang dilewati cairan
4. Apabila proses pengeringan telah selesai, masukkan selang-selang diluent, rinse dan lyse ke dalam
suatu kontainer yang berisi dengan air distilasi dan tekan [ENTER], seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 10-38.
5. Apabila proses pembilasan telah selesai, keluarkan selang-selang diluent, rinse dan lyse dari air
distilasi dan tekan [ENTER] untuk proses pengeringan jalur-jalur yang dilalui cairan.
6. Apabila proses pengeringan ini telah selesai dan pada layar ditampilkan “You can turn off the
analyzer now”, matikan analyser sesuai dengan yang diinstruksi pada layar.
7. Bersihkan, keringkan analyser dan analyser siap untuk disimpan.
186
PT. DEC Healthcare Indonesia
Tekan [MENU] untuk masuk ke sistem menu. Pilih “Service → Error Message”(Gambar 10-39) untuk
masuk ke layar “Error Message”(Gambar 10-40).
Tekan [↑] atau [↓] untuk melihat pesan kerusakan yang ada. Tekan [PRINT] untuk mencetak pesan
kerusakan yang ditampilkan.
Untuk pesan kerusakan yang ditampilkan, lihat Bab 11 Troubleshooting untuk mendapatkan solusi cara
penanganannya.
187
PT. DEC Healthcare Indonesia
───────────────────────────────────────────────────────
● Ujung jarum sampel cukup tajam dan dapat mengandung material yang membahayakan bagi
kehidupan. Perhatikan cara untuk menghindari sentuhan dengan jarum tersebut secara
langsung pada saat bekerja.
───────────────────────────────────────────────────────
Jarak yang cukup antara jarum sampel dan “probe wipe block” dapat mempengaruhi hasil analisa sampel
pasien. Di dalam kotak asesoris terdapat “sample probe localizer”, seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 10-41. Operator membutuhkannya untuk menyesuaikan posisi jarum sampel bilamana operator
mengganti “wipe block”, atau mengamati kerusakan motor, atau hasil analisa yang salah. Juga diperlukan
pada waktu melakukan pemeliharaan rutin,. Operator harus menggunakan “sample probe localizer” untuk
menyesuaikan posisi jarum setiap bulannya.
Gambar 10-42
3.Angkat kait pengunci panel depan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 10-43 dan buka panel
depan;
Gambar 10-43
4.Pilih “Service → System Test” untuk masuk ke layar “System Test” dan pilih “Elevator motor”;
188
PT. DEC Healthcare Indonesia
5. Tekan [↑] untuk menggerakkan jarum sampel ke posisi paling atas, seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 10-44;
Gambar 10-44
6. Kendorkan sekrup penguncinya dengan menggunakan obeng, seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 10-45;
Gambar 10-45
7.Keluarkan jarum sampel dari “wipe block” dan masukkan “localizer” ke dalam “wipe block” dari
dasar, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 10-46;
Gambar 10-46
8.Masukkan jarum sampel ke dalam “wipe block” sampai jarum sampel tersebut menyentuh “localizer”,
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 10-47;
189
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-47
9. Kencangkan kembali sekrup pengikatnya dan simpan kembali “localizer” ke dalam kotak asesoris.
Gambar 10-48
● Ujung jarum sampel cukup tajam dan dapat mengandung material yang membahayakan bagi
kehidupan. Perhatikan cara untuk menghindari sentuhan dengan jarum tersebut secara
langsung pada saat bekerja.
───────────────────────────────────────────────────────
Untuk mengganti “probe wipe” :
1. Lihat ke Bab 10.9 dan lakukan langkah 1 sampai 8;
2. Tarik “probe wipe” kearah depan untuk melepas ”wipe block“ dan lepaskan selang-selang yang
terhubung dengan “ wipe block ”(perhatikan posisi selang untuk pemasangan kembali), seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 10-49;
190
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-49
3. Pasang “wipe block” yang baru dan sambungkan selang yang bertanda garis hitam ke konektor
bagian bawah;
4. Lihat Bab 10.9 dan lakukan langkah 7 sampai 9 untuk memasang kembali jarum sampel.
1. Tekan pengunci pintu sisi kanan dari analyser seperti yang diperlihatkan pada Gambar 10-50;
Gambar 10-50
2. Temukan lokasi kedua filter udara tersebut seperti yang diperlihatkan pada Gambar 10-51;
191
PT. DEC Healthcare Indonesia
Gambar 10-51
3. Lepaskan kedua filter udara tersebut dan ganti dengan yang baru dari kotak asesoris.
1. Tekan pengunci pintu sisi kiri dari analyser seperti yang diperlihatkan pada Gambar 10-52;
Gambar 10-52
2. Lepas penutup “Cover 1” dan “Cover 2”, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 10-53;
Gambar 10-53
192
PT. DEC Healthcare Indonesia
3. Temukan lokasi kedua filter udara tersebut seperti yang diperlihatkan pada Gambar 10-54;
Gambar 10-54
4. Lepaskan kedua filter udara tersebut dan ganti dengan yang baru dari kotak asesoris.
193
PT. DEC Healthcare Indonesia
194
PT. DEC Healthcare Indonesia
BAB 11
Troubleshooting
11.1 Pengenalan
Alat akan secara terus menerus memonitor status dari sistem dan menampilkan informasi pada sisi kiri
atas dari layar “Count” (Error Message Area). Jika suatu problem terdeteksi oleh alat, maka pada area
kiri atas akan ditampilkan pesan sesuatu dengan error/kerusakan yang terjadi. Pada bab ini diberikan
informasi yang membantu untuk menglokalisir dan memperbaiki problem yang mungkin terjadi selama
pengoperasian alat.
───────────────────────────────────────────────────────
● Pada bab ini bukan merupakan suatu informasi perbaikan secara lengkap dan terbatas pada
kerusakan yang dapat didiagnosa dan/atau diperbaiki oleh pengguna analyser. Jika solusi yang
direkomendasikan gagal dalam menangani kerusakan, hubungi bagian pelayanan pelanggan
kami atau distributor lokal anda.
● Menjalankan sampel pasiem dalam kondisi adanya pesan kerusakan dapat memberikan hasil
yang meragukan. Jika dijumpai pesan kerusakan pada saat proses analisa sampel, pastikan
untuk menangani pesan kerusakan tersebut terlebih dahulu dan kemudian menjalankan sampel
tersebut kembali.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
● Kecuali jika diinstruksikan, selalu matikan saklar analyser sebelum melakukan perbaikan.
───────────────────────────────────────────────────────
───────────────────────────────────────────────────────
Alat tidak dapat 1. Kabel listrik tidak terpasang 1. Periksa koneksi kabel listrik
dihidupkan dengan baik 2.Periksa apakah sekering yang
2. Sekering putus terletak didekat tombol ON/OFF
3. Listrik padam putus
3. Periksa sambungan listrik di
dinding
Ada cairan yang keluar Rumah pompa rusak atau filter 1. Matikan alat, keringkan cairan
dari dalam alat tersumbat yang ada
2. Hubungi distributor lokal atau
teknisi terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
195
PT. DEC Healthcare Indonesia
Printer tidak dapat 1. Kertas printer terbalik 1. Periksa apakah kertas printer pada
mencetak hasil 2. Kertas printer menyangkut bagian yang akan dicetak sudah
3. Printer rusak terpasang dengan benar
2. Periksa apakah kertas printer
sudah terpasang dengan baik,
tidak miring dan tepat ditengah
3. Jika problem masih terjadi,
matikan alat tunggu sekitar 5
menit, kemudian nyalakan alat.
196
PT. DEC Healthcare Indonesia
11.3 Kerusakan yang Diindikasikan dengan Adanya Pesan Kerusakan (“Error
Message“)
Alat dapat menyediakan 41 macam pesan error. Lihat pada tabel dibawah ini mengenai error yang terjadi
dan kemungkinan penyebabnya serta rekomendasi tindakan yang dapat dilakukan. Jika problem masih
timbul/ada setelah operator melakukan solusi yang dianjurkan, hubungi teknisi terdekat atau hubungan
distributor terdekat.
Pressure to Low Setelah beberapa saat, tekanan 1. Tekan “Menu“ pilih “Service“
didalam pressure chamber tidak dapat kemudian “System Test“. Pilih
mencapai tekanan yang diharapkan “Chamber Pressure”. Error akan
hilang apabila hasil test dari
“Chamber Pressure” ini normal
2. Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
Pressure 1 Low Setelah beberapa saat, tekanan 1.Tekan “Menu“ pilih “Service“
didalam pressure chamber tidak dapat kemudian “System Test“. Pilih
mencapai tekanan yang diharapkan “Pressure 1”. Error akan hilang
apabila hasil test dari “Pressure 1”
ini normal
2.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
Vacuum Filter Error Udara didalam Vacuum Chamber 1.Tekan “Menu“ pilih “Service“
tidak dapat bertambah dalam kurun kemudian “System Test“. Pilih
waktu yang telah ditetapkan “Vacuum”. Error akan hilang
apabila hasil test dari “Vacuum” ini
normal.
2.Jika problem masih ada, ganti filter
vacuum dengan yang baru.
Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
197
PT. DEC Healthcare Indonesia
11.3.2 Reagen Error
Lyse Empty Reagen Lyse habis atau sensor 1.Periksa apakah reagen Lyse masih
reagen Lyse rusak ada. Ganti bila perlu.
2.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
Diluent Empty Reagen Diluent habis atau sensor 1.Periksa apakah reagen Diluent
reagen Diluent rusak masih ada. Ganti bila perlu.
2.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
Rinse Empty Reagen Rinse habis atau sensor 1.Periksa apakah reagen Rinse
reagen Rinse rusak masih ada. Ganti bila perlu
2.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
Rinse Expiry Reagen Rinse kadaluarsa atau salah 1.Periksa apakah reagen Rinse
memasukkan tanggal kadaluarsa kadaluarsa. Jika perlu, ganti
dengan yang baru.
2.Jika tidak, reset tanggal
kadaluarsanya.
Diluent Expiry Reagen Diluent kadaluarsa atau 1.Periksa apakah reagen Diluent
salah memasukkan tanggal kadaluarsa. Jika perlu, ganti
kadaluarsa dengan yang baru.
2.Jika tidak, reset tanggal
kadaluarsanya.
Lyse Expiry Reagen Lyse kadaluarsa atau salah 1.Periksa apakah reagen Lyse
memasukkan tanggal kadaluarsa kadaluarsa. Jika perlu, ganti
dengan yang baru.
2.Jika tidak, reset tanggal
kadaluarsanya.
198
PT. DEC Healthcare Indonesia
11.3.3 Hardware Error
Real-Time Clock Error 1.Baterai tidak terpasang dengan 1.Tekan “Menu“ pilih “Setup“
baik. kemudian “Date & Time“
2.Baterai sudah lemah/mati Masukkan jam dan tanggal yang
3.Real-Clock Chip rusak sesuai kemudian simpan
perubahannya. Matikan alat,
tunggu 5 menit, kemudian
hidupkan kembali. Tanggal dan
jam yang ditampilkan harus sesuai
dengan yang dimasukkan.
2.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
10ml Motor Error 1.Tubing terjepit atau mampat 1.Periksa apakah ada selang yang
2.Kabel signal tidak terhubung terjepit atau tersumbat pada
dengan baik bagian belakang alat
3.Motor rusak 2.Jika tidak ada, tekan “Menu“ pilih
4.Sambungan kabel dari PCB “Service“ kemudian ”System
pengontrol motor ke CPU tidak Test“.Error akan hilang apabila
terhubung dengan baik hasil test dari “10ml Motor” ini
5.Sensor photo coupler tidak normal.
berfungsi 3.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
2.5ml&50ul Motor 1.Kabel signal tidak terhubung 1.Jika tidak ada, tekan “Menu“ pilih
Error dengan baik “Service“ kemudian ”System
2.Motor rusak Test“.Error akan hilang apabila
3.Sambungan kabel dari PCB hasil test dari “2.5ml & 50ul
pengontrol motor ke CPU tidak Motor” ini normal.
terhubung dengan baik 2.Jika problem masih ada, hubungi
4.Sensor photo coupler tidak distributor terdekat atau teknisi
berfungsi terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
Elevator Motor Error 1.Jarum Sampel tidak dapat 1.Buka panel depan dan periksa
bergerak apakah jarum sampel dapat
2.Kabel signal tidak terhubung bergerak naik turun dengan baik
dengan baik 2.Tekan “Menu“ pilih “Service“
3.Motor rusak kemudian ”System Test“.Error
4.Sambungan kabel dari PCB akan hilang apabila hasil test dari
pengontrol motor ke CPU tidak “Elevator Motor” ini normal.
terhubung dengan baik 3.Jika problem masih ada, hubungi
5.Sensor photo coupler tidak distributor terdekat atau teknisi
berfungsi terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
199
PT. DEC Healthcare Indonesia
Rotation Motor Error 1.Jarum Sampel tidak dapat 1.Buka panel depan dan periksa
bergerak apakah jarum sampel dapat
2.Kabel signal tidak terhubung berputar kekiri maupun kekanan
dengan baik dengan baik
3.Motor rusak 2.Tekan “Menu“ pilih “Service“
4.Sambungan kabel dari PCB kemudian ”System Test“.Error
pengontrol motor ke CPU tidak akan hilang apabila hasil test dari
terhubung dengan baik “Rotation Motor” ini normal.
5.Sensor photo coupler tidak 3.Jika problem masih ada, hubungi
berfungsi distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
WBC Interrupt Error Ada kerusakan pada bagian A/D di 1.Tekan “Menu“ pilih “Service“
PCB CPU kemudian ”System Test“.Error
akan hilang apabila hasil test dari
“WBC A/D Status” ini normal.
2.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
RBC Interrupt Error Ada kerusakan pada bagian A/D di 1.Tekan “Menu“ pilih “Service“
PCB CPU kemudian ”System Test“.Error
akan hilang apabila hasil test dari
“RBC A/D Status” ini normal.
2.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
PLT Interrupt Error Ada kerusakan pada bagian A/D di 1.Tekan “Menu“ pilih “Service“
PCB CPU kemudian ”System Test“.Error
akan hilang apabila hasil test dari
“PLT A/D Status” ini normal.
2.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
200
PT. DEC Healthcare Indonesia
11.3.4 Power Supply Error
DC/DC Error Ada Kerusakan pada DC power 1.Tekan “Menu“ pilih “Service“
supply didalam alat kemudian ”System Status“. Catat
nilai yang tertera pada “DC-DC 12
V” dan “DC-DC -12V”.
2.Matikan alat dan hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
5V Power Error Ada Kerusakan pada DC power 1.Tekan “Menu“ pilih “Service“
supply didalam alat kemudian ”System Status“. Catat
nilai yang tertera pada “5V(V)”.
2.Matikan alat dan hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
3.3V Power Error Ada Kerusakan pada DC power 1.Tekan “Menu“ pilih “Service“
supply didalam alat kemudian ”System Status“. Catat
nilai yang tertera pada “3.3V(V)”.
2.Matikan alat dan hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
56V Power Error Ada Kerusakan pada DC power 1.Tekan “Menu“ pilih “Service“
supply didalam alat kemudian ”System Status“. Catat
nilai yang tertera pada “56V(V)”.
2.Matikan alat dan hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
201
PT. DEC Healthcare Indonesia
11.3.5 Measurement Error
Background Abnormal 1.Reagen Diluent, jalur cairan diluent 1.Periksa apakah reagen Diluent
atau tempat pengukuran terkontaminasi atau kadaluarsa
terkontaminasi 2.Periksa pakah selang reagent
2.Reagen Diluent kadaluarsa Diluent pada bagian belakang alat
3.Selang reagen Diluent pada bagian terjepit
belakang alat terjepit 3.Pada status layar “Count“, tekan
tombol “STARTUP“ atau tombol
“[F3]“ pada eksternal keyboard
untuk menjalankan prosedur
startup. Periksa apakah problem
yang sama masih ada
4.Jika problem yang sama masih
ada, tekan “Menu“ pilih “Service“
kemudian ”Maintenance“ lakukan
prosedur Probe Clenaser
Cleaning. Setelah prosedur itu
selesai, kembali ke layar “Count”,
tekan tombol “STARTUP“ atau
tombol “[F3]“ pada eksternal
keyboard.
5.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
HGB Error Tegangan “HGB Blank” lebih tinggi 1.Lakukan prosedur “Probe
atau lebih rendah dari tegangan yang Cleanser Cleaning”
diperbolehkan. 2.Jika problem masih ada, tekan
“Menu“ pilih “Setup“ kemudian
”Gain“, rubah nilai gain untuk HGB
antara 3,4 – 4,8 V, pada umumnya
nilai gain HGB ini adalah 4,5 V.
3.Jika problem masih ada, matikan
alat dan hubungi distributor
terdekat atau teknisi terdekat untuk
memberikan bimbingan cara
mengatasinya.
202
PT. DEC Healthcare Indonesia
WBC Clog 1.Aperture WBC tersumbat 1.Tekan “Menu” pilih “Service”
2.Pengaturan “WBC Count Time” kemudian “Maintenance”.
tidak tepat Lakukan prosedur “Zap
3.Kerusakan pada Solenoid Valve Apertures” dan “Flush Apertures”
2.Tekan “Menu” pilih “Setup”
kemudian “Count Time” dan catat
“WBC Count Time”. Setelah itu
tekan “Menu” pilih “Service”
kemudian “System Test” lakukan
“WBC Count Time(s)” dan catat
hasilnya.
3.Jika perbedaan antara kedua nilai
tersebut kurang dari 2 detik, maka
error dapat dihilangkan
4.Jika lebih dari 2 detik, tekan
“Menu“ pilih “Service“ kemudian
“Maintenance“ dan lakukan
prosedur Probe Cleanser
Cleaning.
5.Tekan “Menu” pilih “Setup”
kemudian “Count Time” dan catat
“WBC Count Time”. Setelah itu
tekan “Menu” pilih “Service”
kemudian “System Test” lakukan
“WBC Count Time(s)” dan catat
hasilnya.
6.Jika perbedaan antara kedua nilai
tersebut kurang dari 2 detik, maka
error dapat dihilangkan.
7.Jika perbedaannya masih lebih
besar dari 2 detik tetapi konsisten
dengan hasil sebelumnya, tekan
“Menu“ pilih “Setup“ kemudian
“Count Time“ dan masukkan nilai
“WBC Count Time“ yang baru.
8.Tekan “Menu” pilih “Setup”
kemudian “Count Time” dan catat
“WBC Count Time”. Setelah itu
tekan “Menu” pilih “Service”
kemudian “System Test” lakukan
“WBC Count Time(s)” dan catat
hasilnya.
9.Jika perbedaan antara kedua nilai
tersebut kurang dari 2 detik, maka
error dapat dihilangkan.
10.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
203
PT. DEC Healthcare Indonesia
WBC Bubbles 1.Reagen Diluent atau Rinse tersisa 1.Periksa apakah reagen Diluent
sedikit. atau Rinse masih cukup, ganti bila
2.Konektor selang dibelakang alat perlu.
tidak terpasang dengan baik(kurang 2.Periksa konektor selang reagen
kencang). Diluent dan Rinse, apakah sudah
3.Pengaturan “WBC Count Time” terpasang dengan baik. Jika
tidak tepat. diperlukan, lepas konektornya dan
pasang kembali.
3.Jika problem yang sama masih
terjadi, lakukan langkah – langkah
seperti cara penanganan apabila
terjadi “WBC Clog“.
4.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
204
PT. DEC Healthcare Indonesia
hasilnya.
9.Jika perbedaan antara kedua nilai
tersebut kurang dari 2 detik, maka
error dapat dihilangkan.
10. Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
RBC Bubbles 1.Reagen Diluent atau Rinse tersisa 1.Periksa apakah reagen Diluent
sedikit. atau Rinse masih cukup, ganti bila
2.Konektor selang dibelakang alat perlu.
tidak terpasang dengan 2.Periksa konektor selang reagen
baik(kurang kencang). Diluent dan Rinse, apakah sudah
3.Pengaturan “RBC Count Time” terpasang dengan baik. Jika
tidak tepat. diperlukan, lepas konektornya dan
pasang kembali.
3.Jika problem yang sama masih
terjadi, lakukan langkah – langkah
seperti cara penanganan apabila
terjadi “RBC Clog“.
4.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
Com Error 1.Kable komunikasi tidak terpasang 1.Periksa apakah kabel komunikasi
dengan baik. telah terpasang dengan baik
2.Pengaturan kominunikasi tidak 2.Periksa apakah pengaturan
sesuai. komunikasi telah sesuai dengan
host
Barcode Com Error Kabel koneksi antara Barcode 1.Periksa apakah kabel Barcode
Scanner dengan alat tidak terpasang Scanner dengan alat terpasang
dengan baik. dengan baik.
2.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
205
PT. DEC Healthcare Indonesia
Barcode Error 1.Kabel koneksi antara Barcode 1.Periksa apakah kabel Barcode
Scanner dengan alat tidak Scanner dengan alat terpasang
terpasang dengan baik. dengan baik.
2.Tipe Barcode Invalid 2.Periksa Apakah tipe barcode yang
dipergunakan sesuai.
3.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
Printer Offline Kabel koneksi antara Printer dengan Periksa apakah kabel Printer dengan
alat tidak terpasang dengan baik. alat terpasang dengan baik.
Recorder Com Error 1.Kabel koneksi antara Matikan alat, hubungi distributor
Recorder(internal printer) dengan terdekat atau teknisi terdekat untuk
alat tidak terpasang dengan baik. memberikan bimbingan cara
2.Recorder(internal printer) rusak. mengatasinya.
Printer out of paper Kertas printer habis atau tidak 1.Periksa apakah kertas printer
terpasang dengan baik. masih tersedia.
2.Periksa apakah kertas printer
sudah terpasang dengan baik.
Recorder out of paper Kertas recorder(internal printer) habis 1.Periksa apakah kertas
atau tidak terpasang dengan baik recorder(internal printer) masih
tersedia.
2.Periksa apakah kertas
recorder(internal printer) sudah
terpasang dengan baik.
3.Jika problem masih ada, hubungi
distributor terdekat atau teknisi
terdekat untuk memberikan
bimbingan cara mengatasinya.
206
PT. DEC Healthcare Indonesia
11.3.7 Suhu Ruangan (Ambient Temperature) Error
File Error Sistem File mengalami kerusakan. Matikan alat dan hubungi distributor
terdekat atau teknisi terdekat untuk
memberikan bimbingan cara
mengatasinya.
Dynamic Memory Sistem Memory mengalami Matikan alat dan hubungi distributor
Error kerusakan. terdekat atau teknisi terdekat untuk
memberikan bimbingan cara
mengatasinya.
207
PT. DEC Healthcare Indonesia
208
PT. DEC Healthcare Indonesia
A Spesifikasi
A.1 Klasifikasi
Sesuai dengan klasifikasi CE, analyser ini merupakan peralatan In Vitro Diagnostic.
A.2 Reagent
31101 DIA-DILUENT-D 20 Ltr
31113 DIA-RINSE-D 5 Ltr
31102 DIA-LYSE-DIFF-D-CF 500 mL
31104 DIA-EZ- CLEANER-D 100 mL
31105 DIA-PROBE CLEANER-D 50 mL
A.3 Parameter
Tabel A-1 Paramater yang diukur secara langsung dan histogram
209
PT. DEC Healthcare Indonesia
A.4 Pemipetan Sampel
A.4.1 Volume Sampel yang diperlukan untuk setiap analisa
Mode “Whole Blood” (darah vena) 13 μL
Mode “Prediluted” (darah kapiler) 20 μL
210
PT. DEC Healthcare Indonesia
A.5.3 Batas Linearitas
A.5.5 Carryover
● Pastikan untuk mempergunakan peralatan yang sesuai dengan spesifikasi yang telah diberikan.
───────────────────────────────────────────────────────
A.6.1 Display
Layar LCD bewarna, 10.2“, 800X600.
A.6.2 Keypad
23-key keypad.
A.6.3 Keyboard
PS/2 keyboard.
211
PT. DEC Healthcare Indonesia
A.6.4 Bar-code scanner (tambahan/”optional”)
TYSSO CCD-82 bar-code scanner.
● Pastikan untuk mempergunakan sekering yang sesuai dengan tipe spesifikasi dan ukurannya.
───────────────────────────────────────────────────────
A.10 Suara
Suara Maksimal : 77 dB
A.13 Dimensi
Panjang Lebar Tinggi
40 cm 39 cm 46 cm
A.14 Berat
21 kg
A.15 Kontraindikasi
None.
212
PT. DEC Healthcare Indonesia
B Tindakan Pencegahan, Limitasi dan Resiko
B.1 Pengenalan
Operator akan menjumpai beberapa simbol berikut ini dalam buku ini.
B.1.2 Limitasi
Apabila dijumpai hasil yang berada di luar batas-batas normal, direkomendasikan agar laboratorium
mengikuti standar protokol tertulis untuk melakukan validasi hasil. Jika terjadi suatu kerusakan, analyser
menampilkan pesan kerusakan yang terjadi.
Jika dijumpai pesan kerusakan yang berhubungan dengan sistem aliran cairan(seperti penyumbatan atau
gelembung), direkomendasikan untuk menjalankan sampel satu kali lagi setelah kerusakan dapat
tertangani.
9
Jika nilai PLT kurang dari 100 × 10 / L, direkomendasikan untuk melakukan verifikasi hasil dengan
mempergunakan mikroskop.
B.1.3 Pemeliharaan
Instruksi-instruksi cara melakukan pemeliharaan analyser terdapat pada Bab 10, dimana terdapat cara
melakukan prosedur perbaikan dan prosedur pencegahan yang harus diikuti untuk memastikan
operasional analyser berjalan dengan baik.
B.2 Peringatan
───────────────────────────────────────────────────────
Merupakan suatu hal yang penting bagi rumah sakit dan organisasi yang mempergunakan alat ini
untuk mempunyai suatu rencana perawatan yang baik. Pengabaian hal ini akan membuat
kerusakan pada alat atau kerugian pada kesehatan manusia.
213
PT. DEC Healthcare Indonesia
● Pastikan untuk mengoperasikan analyser sesuai dengan kondisi dan spesifikasi yang diberikan
di dalam buku ini; jika tidak, analyser tidak dapat bekerja dengan baik/normal dan hasil analisa
yang didapat akan meragukan, yang mana dapat menyebabkan kerusakan pada komponen
analyser atau menyebabkan kecelakaan kerja.
● Pastikan analyser mendapat sistem pentanahan yang baik.
● Sebelum menyalakan analyser, pastikan tegangan listrik yang dipergunakan sesuai dengan
spesifikasi yang diminta.
● Pada saat memindahkan analyser, pastikan arah muka dari analyser dan angkat dari bagian
dasar dengan tangan!
● Reagen-reagen yang digunakan dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, saluran pernafasan.
Gunakan pelindung yang sesuai (sarung tangan, jas laborat dan lain sebagainya) dan ikuti
prosedur laboratorium yang benar dalam menanganinya.
● Jika secara tidak sengaja menumpahkan reagen pada kulit anda, bilas dengan air sebanyak
mungkin dan jika perlu, periksa ke dokter.
● Jangan meletakkan analyser pada lingkungan yang mudah terbakar atau meledak.
● Pastikan untuk membuang sisa reagen, cairan pembuanga/waste, sampel, barang-barang habis
pakai/consumables, dlsbnya sesuai dengan peraturan pemerintah.
● Hindari kontak langsung dengan sampel darah.
● Ujung jarum sampel cukup tajam dan dapat mengandung material yang membahayakan bagi
kehidupan. Perhatikan cara untuk menghindari sentuhan dengan jarum tersebut secara
langsung pada saat bekerja.
● Untuk menghindari kecelakaan kerja, pastikan untuk menghindarkan pakaian, rambut dan
tangan dari bagian-bagian yang bergerak seperti jarum sampel.
● Gunakan sekering yang sesuai dengan spesifikasi dan ukurannya.
● Jika tidak diintruksikan, selalu matikan aliran listrik analyser sebelum mencoba melakukan
perbaikan.
───────────────────────────────────────────────────────
B.3 Perhatian
───────────────────────────────────────────────────────
● Pelaksanaan instalasi oleh orang yang tidak berwenang atau belum pernah mendapatkan
pelatihan, dapat menyebabkan kerusakan pada analyser anda. Jangan melakukan instalasi
tanpa kehadiran pihak yang berwenang dari kami.
● Dilarang meletakkan barang diatas analyser.
● Dilarang menghubungkan atau melepas Printer, barcode scanner atau keyboard pada saat
analyser menyala.
● Penggunaan kertas printer yang tidak sesuai dapat mengakibatkan kertas terjepit dan/atau hasil
cetakan yang tidak jelas.
● Batas nilai sampel pasien yang direkomendasikan oleh pabrik, disediakan untuk parameter-
parameter tertentu saja.
● Batas yang direkomendasikan disediakan hanya sebagai referensi saja. Untuk menghindari
pemberian tanda/flag parameter yang menyimpang, pastikan untuk menyesuaikan batas-batas
nilai pasien sesuai dengan karakteristik populasi masyarakat lokal.
● Dilarang mempergunakan kembali barang-barang habis pakai/disposable.
● Pada saat mengeluarkan atau menghisap cairan, pindahkan botol atau tabung hanya pada saat
jarum sampel telah keluar dari botol atau tabung tersebut.
● Dilarang melakukan prosedur pemeliharaan/maintenance yang tidak terdapat pada bab ini.
Pelaksanaan prosedur pemeliharaan yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan pada
analyser anda.
● Apabila dijumpai problem yang tidak dijelaskan di dalam buku ini, hubungi bagian pelayanan
pelanggan kami atau hubungi distributor terdekat untuk mendapatkan bimbingan untuk cara
mengatasinya.
● Hanya komponen yang disediakan oleh kami yang dapat dipergunakan untuk pemeliharaan
analyser ini. Apabila ada pertanyaan, hubungi bagian pelayanan pelanggan kami atau hubungi
distributor terdekat.
214
PT. DEC Healthcare Indonesia
───────────────────────────────────────────────────────
B.4 Catatan
───────────────────────────────────────────────────────
● Peralatan ini harus dioperasikan oleh operator yang berpengalaman dan telah mendapatkan
pelatihan.
● Pastikan cara pengoperasian analyser ini sesuai dengan yang diinstruksikan di dalam buku ini.
● Analyser ini memakai angka desimal yang telah ditentukan sebelumnya. Operator dapat
memasukkan angka-angka tanpa mempergunakan tanda desimal [,] yang terdapat pada
eksternal keyboard.
● Tujuan dari analyser ini adalah untuk mengidentifikasikan pasien normal, dengan semua
parameter-parameter normal yang diberikan oleh sistem, dan untuk memberikan tanda/flag atau
mengindetifikasikan hasil pasien yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
● Simpan dan pergunakan reagen-reagen sesuai dengan yang diinstruksikan didalam instruksi
cara penggunaan reagen yang diberikan.
● Apabila dilakukan penggantian reagen diluent, rinse atau lyse, lakukan prosedur pemeriksaan
“background” untuk mengetahui apakah hasil pemeriksaan “background” yang didapat sesuai
dengan yang diperbolehkan.
● Perhatikan tanggal kadaluarsa dan stabilitas setelah kontainer reagen dibuka. Pastikan untuk
tidak mempergunakan reagen yang telah kadaluarsa.
● Setelah melakukan penggantian reagen baru, biarkan reagen tersebut beberapa saat sebelum
menggunakannya.
● Sebelum menghubungkan kabel listrik, pastikan saklar pada bagian belakang analyser pada
posisi OFF(0).
● Pastikan untuk menyimpan kotak analyser dan semua kemasan yang ada, dimana dapat
dipergunakan kembali apabila analyser harus dipindahkan atau dikirim kembali.
● Pastikan untuk mempergunakan reagen yang sesuai dengan spesifikasinya.
● Pastikan untuk tidak mempergunakan reagen-reagen yang telah kadaluarsa.
● Untuk mencegah kontaminasi, pastikan untuk mengencangkan tutup kontainer pada saat akhir
dari instalasi.
● Apabila suhu ruangan melebihi daripada spesifikasi pengoperasian, analyser akan memberikan
peringatan/alarm tentang suhu ruangan yang abnormal dan hasil analisa mungkin tidak sesuai
dengan yang seharusnya. Lihat Bab 11 Troubleshooting untuk mencari cara penyelesaiannya.
● Pastikan untuk mempergunakan printer dan scanner sesuai dengan spesifikasi yang diberikan.
● Kertas yang dipergunakan untuk mencetak hasil pasien adalah kertas thermal dimana hanya
satu sisi saja yang dapat dipergunakan untuk mencetak hasil. Untuk menentukan sisi mana
yang dapat dipergunakan untuk mencetak, gores kertas tersebut dengan kuku, sisi yang
tergores merupakan sisi untuk mencetak.
● Untuk sampel pasien “whole blood” yang akan dipergunakan untuk penghitungan WBC atau
PLT, harus disimpan pada suhu ruangan dan dijalankan dalam waktu 4 jam setelah darah
tersebut diambil.
● Jika tidak diperlukan penghitungan hasil PLT, MCV dan WBC, sampel dapat disimpan dalam
0 0
lemari pendingin (2 to 8 ) selama 24 jam. Sebelum dipergunakan, diamkan sampel tersebut
pada suhu ruangan selama 30 menit.
● Pastikan untuk mencampur atau meng-homogen-kan sampel darah pasien sebelum melakukan
pengujian.
● Pastikan untuk menghindarkan debu dari cairan diluent yang telah dipersiapkan untuk mode
“Prediluted”.
● Setelah pencampuran sampel “capillary” dengan diluent, tunggu selama 5 menit sebelum
menjalankan sampel tersebut.
● Pastikan untuk menjalankan sampel “prediluted” dalam waktu 30 menit setelah sampel tersebut
tercampur.
● Pastikan untuk melakukan evaluasi stabilitas sampel “predilute” sesuai dengan jumlah sampel
dan teknik atau metode pengambilan sampel di dalam laboratoium anda.
215
PT. DEC Healthcare Indonesia
● Apabila operator berkeinginan untuk melakukan pemeriksaan “background”, masukkan angka
“0” ke dalam kotak “ID”.
● Pastikan untuk menjaga jarak jarum sampel dari dasar tabung, karena dapat mempengaruhi
keakuratan penghisapan volume sampel.
● Apabila penghisapan sampel oleh analyser telah selesai, singkirkan tabung sampel ketika jarum
sampel bergerak keluar dari tabung sampel.
● Jika analyser mendeteksi adanya penyumbatan WBC/RBC atau gelembung pada saat proses
analisa, maka analyser akan memberikan pesan kerusakan yang terjadi pada area “error
message” dan hasil untuk parameter bersangkutan tidak berlaku. Lihat Bab 10 Cara Melakukan
Troubleshooting untuk mencari solusi cara penangganannya.
● Hasil pemeriksaan “background” tidak akan ada tanda/flag.
● Sebelum menjalankan sampel pasien, pastikan untuk memilih nilai referensi yang sesuai seperti
yang diinstruksikan dalam Bab 4.3.6. Jika tidak, hasil yang diberikan akan mendapatkan
tanda/flag yang tidak benar.
● Untuk memastikan stabilitas hasil penghitungan analyser dan kakuratan hasil analisa, pastikan
untuk melakukan prosedur “Shutdown” setiap mematikan analyser setelah analyser digunakan
selama 24 jam.
● Pastikan untuk mematikan analyser sesuai dengan instruksi yang diberikan.
● Bulu binatang dan serpihan kulit dapat menyebabkan penyumbatan pada aperture. Pastikan
untuk menjaga kebersihan sampel sebelum menganalisanya dengan analyser.
● Pastikan untuk mempergunakan kontrol yang sesuai dengan spesifikasi analyser. Penggunaan
kontrol yang tidak sesuai akan memberikan hasil yang keliru.
● Lihat instruksi cara penggunaan kontrol dan cara penyimpanannya.
● Lihat instruksi cara penggunaan kontrol seperti informasi tentang “lot number”, tanggal
kadaluarsa “expiration date”, stabilitas setelah dibuka, nilai target dan batas limitnya.
● Tanggal kadaluarsa yang dimasukkan adalah tanggal pada saat reagen dibuka + stabilitas
reagen setelah dibuka atau tanggal kadaluarsa yang tertera pada label reagen. Mana yang
terlebih dulu tercapai.
● Semua parameter yang diukur harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum analyser dipergunakan
untuk menganalisa sampel pasien.
● Pastikan untuk menggunakan kalibrator sesuai dengan spesifikasi yang diberikan. Penggunaan
kalibrator yang tidak sesuai akan memberikan hasil yang keliru.
● Lihat instruksi cara penggunaan kalibrator dan cara penyimpanannya.
● Pastikan untuk menghindarkan debu dari diluent uyang dipersiapkan untuk mode “prediluted”.
● Pastikan untuk melakukan prosedur “Drain tubing” sebelum memindahkan analyser.
● Buku ini bukan merupakan pegangan untuk melakukan perbaikan analyser dan terbatas pada
penanganan masalah yang dapat dilakukan oleh operator analyser. Jika solusi yang
direkomendasikan gagal untuk menyelesaikan masalah, hubungi bagian pelayanan pelanggan
kami atau hubungi distributor terdekat anda.
● Pada saat melakukan instalasi analyser, teknisi kami akan memilih protocol komunikasi yang
sesuai dengan konfigurasi manajemen data yang ada.
● Untuk melakukan penyesuaian protocol komunikasi dengan analyser, dapat menghubungi
bagian pelayanan pelanggan kami.
───────────────────────────────────────────────────────
B.5 Biohazard
───────────────────────────────────────────────────────
216
PT. DEC Healthcare Indonesia
B.6 Hasil Abnormal
Dipergunakan sebagai referensi operator.
Jika terdapat tanda *** pada hasil analisa, hal ini berarti hasil tersebut keluar dari batas operasi analyser
atau terdapat penyimpangan.
9
Jika hasil WBC kurang dari 0,5 10 /L, maka analyser tidak akan melakukan analisa differensial dan
semua nilai parameter-parameter tersebut tidak berupa angka(***).
Histogram PLT yang abnormal akan diberikan tanda/flag seperti: Pm, PS dan PL.
Pm: mengindikasikan batas yang tidak jelas antara platelet dengan area sel darah merah dan
kemungkinan adanya platelet yang besar, coagulasi platelet, sel darah merah yang kecil,
debris/serpihan sel atau fibrin.
PS: menunjukkan terdeteksinya trombosit berukuran kecil dalam jumlah yang banyak.
PL: menunjukkan terdeteksinya trombosit berukuran besar dalam jumlah yang banyak.
■ Periksa sudut kanan atas pada layar untuk melihat pesan kerusakan, lihat ke Bab 11 Troubleshooting
untuk mendapatkan cara penanganan untuk pesan kerusakan yang ada.
■ Periksa pengaturan L-J apakah nilai target yang dimasukkan sudah sesuai.
■ Lakukan pemeriksaan background. Apabila dijumpai hasil nilai background tidak normal, lihat ke Bab
11 Troubleshooting untuk mendapatkan cara penanganan untuk pesan kerusakan yang ada.
■ Jalankan kontrol sekali lagi.
■ Jalankan kontrol dari botol yang berbeda.
■ Periksa apakah analyser perlu dilakukan kalibrasi.
217
PT. DEC Healthcare Indonesia