Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmatNya penyusun dapat menyelesaikan
Makalah tentang “Siklus Persediaan, Penggudangan, dan pembayaran hutang usaha” untuk mata kuliah
Audit External & Praktek. Makalah ini berisikan materi dan pembahasan mengenai siklus tersebut.

Penyusun berharap modul ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat membantu untuk lebih
memahami materi Siklus Persediaan, Penggudangan, dan Pembayaran hutang usaha. serta dapat
menambah kemahiran dan keahlian dalam menyelesaikan beberapa variasi soal untuk audit dan
permasalahan akuntansi.

Penyusun mengucapkan terima kasih dan selamat mempelajari Siklus Persediaan, Penggudangan, dan
Pembayaran hutang usaha.

Penyusun

Novelia Djong
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN MATERI

a. Pengertian Pengendalian Intern


b. Berikut ini adalah kuesioner pengendalian internal (internal Questionaire)
c.
Bab I
Pendahuluan

Auditing merupakan Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak
yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-
catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

Tujuan auditing, adalah untuk meyakinkan bahwa:

Persediaan :

1. Semua pesdiaan yang dicatat memang benar-benar ada pada tanggal

neracca ( existence).

2. Semua persdiaan yang ada telah dihtiung dan dicantumkan dalam ikhtisar

persediaan (completness)

3. Semua persediaan milik perusahaan (iownershp)

4. Persediaan dinilai sesuai dengan prinssip akuntansi yang berlaku umum

dan diterapkan secara konsisten (valuation)

5. Pos-pos persediaan telah diklasifikasi dengan tepat (clasification)

6. Semua persediaan telah dicatat dengan pisah batas pembelian dan

penjualan pada akhir tahun dengan tepat ( cut-off )

7. Jumlah rincian persediaan dalam kartu persediaan sesuai dengan buku

besar (mechanical accurancy)

8. Semua persediaan yang dijadikan jaminan telah diungkapkan dengan

lengkap dalam laporan keunagan (disclousure)

Kewajiban/Hutang :

1. Semua kewajiban yang ada pada tanggal neraca telah dinyatakan dala

laporan keuangan dengan benar dan lengkap( accuracy and completnesss)

2. Utang yang tercantum dalam laporan keuangan merupakan milik

perusahaan (right and obligation)


3. Pisah batas telah dilakukan dengan tepat (cut-off)

4. Diklasifikasikan dengan benar (clasification)

5. Dijelaskan secukupnya mengenai ( presentation and dislcousure):

a. Jaminan

b. Kewajiban gantung dan bersyarat(comminments and

contigentliabilities) termasuk kemungkinan membayar pajak atau

misalnya adanya komitmen pengggantian atas kerusakan lingkungan

hidup.

c. Perjanjian yang penting sehubungan dengan pembelian aset tetap,

masa berlaku letter of credit ( L/C) dan lain-lain.

d. Hal-hal penting lianya.


BAB II

Pembahasan materi

1. Pengertian Pengendalian intern


Pada tahun 2001, IAI memberikan definisi “Pengendalian intern adalah suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:
a) keandalan laporan keuangan
b) efektivitas dan efisiensi operasi
c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

2. Hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup (scope) pemeriksaan


Yaitu Auditor meyimpulkan apabila pengendalian intern tidak berjalan efektif, maka auditor harus
memperluas scope pemeriksaannya pada melakukan substantive test.
Pengendalain intern memberikan pengaruh terhadap:
a) keamanan harta perusahaan
b) dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan
c) lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan
d) Tinggi rendahnya audit fee
e) Jenis opini yang akan diberikan akuntan.

3. Ada tiga cara yang bisa digunakan akuntan public, yaitu:


1) Internal control questionnaires
Pertanyaan- pertanyaan yang disusun dengan baik, dengan ketentuan Sbb:
a) Jawaban Ya akan menunjukan ciri internal control yang baik.
b) Tidak akan menunjukan cirri internal control yang lemah
c) Tidak relevan, berarti pertanyaan tersebut tidak relevan untuk perusahaan tersebut.

Berikut ini adalah kuesioner pengendalian internal (internal


Questionaire) dalam Persediaan, pergudangan, dan pembayaran hutang
2) Flow chart (bagan arus)Flow chart menggambarkan arus dokumen dalam sistem dan prosedur
disuatu unit usaha.
3) Narrative, dalam hal ini auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem dan prosedur akuntansi
yang berlaku diperusahaan.

Tes Transakasi terdiri dari :


1. Compliance Test
Test ini digunakan untuk membuktikan efektif tidaknya pengendalian intern disuatu perusahaan,
dan dapat diatasi dengan “Compensating Control”.
Dalam melaksanakan compliance test hal- hal yang perlu diperhatikan:
a. kelengkapan bukti pendukung (supporting document)
b. kebenaran perhitungan mathematis
c. otorisasi dari pejabat yang berwenang
d. kebenaran nomor perkiraan yang didebet/dikredit
e. kebenaran posting kebuku besar dan sub buku besar.

Misalnya :

2. Subtantive Test
Test ini digunakan untuk membuktikan kewajaran saldo-saldo perkiraan neraca dan laba rugi.
Prosedur pemeriksaan yang dilakukan dalam subtantif test antara lain:
a. Inventarisasi aktiva tetap
b. Observasi atas stock opname
c. Komfirmasi piutang, utang dan bank
d. Kas opname
e. Pemeriksaan rekonsiliasi bank dan lain-lain.
Prosedur Audit untuk Pengujian Ketaatan: Persediaan dan Utang Usaha
Untuk melakukan pengujian ketaatan terhadap persediaan dan utang usaha maka
anda melakukan pemeriksaan secara sampel bukti pembelian seperti pesanan
pembelian dan laporan penerimaan barang. Sedangkan sampel bukti utang usaha
diambil dari bukti pengeluaran bank. Sampel diambil dengan memeriksa bebrapa
bukti pembelian setiap bulanya atau secara penuh untuk beberapa bulan,
terutama yang mempunyai tingkat pembelian yang tinggi.

Penerimaan Perikatan Dan Perencanaan Audit (Audit Plan)


1. Audit Plan (Perencanaan Pemeriksaan), Standar Pekerjaan lapangan pertama berbunyi sebagai
berikut:“Pekerjaan harus direncanakan sebaik – baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya”.
Dalam perencanaan audit, Auditor harus mempertimbangkan, antara lain:
a. Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri dimasa satuan usaha
tersebut beroperasi didalamnya.
b. Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut.
c. Metode yang digunakan oleh satuan usaha terserbut dalam mengolah informasi akuntansi yang
signifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi
pokok perusahaan.
d. Penetapan tingkat resiko pengendalian yang direncanakan.
e. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit.
f. Pos Laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian.
g. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit, seperti resiko
kekeliruan dan ketidakberesan yang material atau adanya transaksi antar pihak – pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
Catatan : Agar dapat membuat perencanaan audit sebaik –baiknya, auditor harus memahami bisnis
klien dengan sebaik – baiknya (understanding client business), termasuk sifat dan jenis usaha
klien, struktur organisasinya, struktur permodalan, metode produksi, pemasaran, distribusi dll.
Auditor harus menyusun audit plan, segera setelah engagement letter disetujui oleh klien. Adapun
isi dari audit Plan mencakup:
1. Hal – hal mengenai Klien
a. Bidang Usaha klien, Alamat, Nomor telepon, facsimile. Dll
b. Status hukum perusahaan (berdasarkan akte pendirian)nama pemilik, permodalan.
c. Accounting Policy ( Kebijakan Akuntansi)
a) Buku – buku yang digunakan:
- Buku penjualan
- Buku pembelian
- Buku kas/bank
- Buku memorial

b) Metode pembukuan:
- Manual
- Komputer
- Mesin pembukuan

d. Neraca Komperative dan perbandingan penjualan, laporan laba rugi tahun lalu dan sekarang.
e. Client Contact.Yaitu mengenai nama dari orang – orang yang akan sering dihubungi auditor.
a) Presiden direktur
b) Controller, chief Accountant
f. Accounting, auditing dan Tax Problem.
a) Accounting Problem, misalnya:
- perubahan metode pencatatan dari manual ke computer
- Revaluasi fixed asset.
- Perubahan metode atau tariff penyusutan
b) Auditing problem, misalnya:
- hasil konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan
- perubahan accounting policy
c) Tax Problem, misalnya
- masalah restitusi, kekurangan penyetoran
- adanya 2 pembukuan didalam perusahaan

2. Hal – hal yang mempengaruhi klien


bisa didapat dari majalah – majalah ekonomi atau surat kabar, antara lain : Business News,
ekonomi keuangan Indonesia.
Contoh: adanya peraturan – peraturan baru yang dapat mempengaruhi klien.

3. Rencana Kerja Auditor


a. Staffing
a) nama patner
b) nama manager
c) nama suvervisor
d) nama senior
e) nama asisten
b. Waktu pemeriksaan
a) waktu dimulainya suatu pemeriksaan
b) beberapa lama waktu pemeriksaan
c) Dead line, dalam arti laporan pemeriksaan:
- selesai kapan?
- dikirim kemana dan waktu sampainya kapan
- kepada siapa report itu dikirim
d) Budget, baik dalam jumlah kerja maupun biaya pemeriksaan.
BAB III

Penutup

Anda mungkin juga menyukai