Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Selama masa habituasi peserta melaksanakan aktualisasi untuk
memberikan asuhan keperawatan praoperatif kepada pasien yang akan
menjalani operasi. Penekanan pada asuhan keperawatan praoperatif
adalah pada bagian memberikan dukungan mental yang diperlukan
pasien yang akan menjalani operasi untuk mengurangi kecemasan
pasien. Pasien yang tenang dan siap untuk menjalani operasi akan
bersikap kooperatif dan menunjukkan tanda-tanda fisiologis yang normal
sedangkan pasien yang tidak tenang akan bersikap kurang kooperatif dan
dapat menghambat jalannya operasi. Perawat berperan sangat besar
dalam mempersiapkan pasien untuk operasi. Peran perawat dalam
memberikan dukungan mental yang dibutuhkan pasien akan dapat
membuat pasien merasa diperhatikan oleh perawat, bersikap tenang dan
kooperatif. Hal ini sesuai dengan pernyataan pasien yang menyatakan
bahwa ketenangan yang diperoleh pasien sebelum menjalani operasi
juga dipengaruhi oleh perawat selain dari mekanisme koping dari pasien
itu sendiri. Selain itu ada pasien yang mengalami penurunan tekanan
darah setelah diberikan dukungan mental oleh perawat sebelum
menjalani operasi sehiingga operasi dapat berjalan lancer.
2. Setelah dilaksanakannya aktualisasi ini pemberian dukungan mental
kepada pasien menjadi lebih sering walaupun belum semua pasien yang
mendapatkannya jika pasien yang menjalani operasi pada hari itu lebih
dari 20 pasien.
3. Penulis sebagai perawat dengan adanya aktualisasi merasakan
manfaatnya yaitu dapat menjadi lebih peka dan berempati terhadap
pasien. Penulis berusaha sedapat mungkin untuk terus memberikan
dukungan mental serta pemenuhan informasi sesuai kewenangan kepada
pasien agar pasien juga merasa diperhatikan dan pasien dapat tenang
serta siap menjalani operasi.
4. Kepala ruangan sebagai perawat yang mengelola Instalasi Bedah Sentral
melihat bahwa kebutuhan tenaga perawat praoperatif di Instalasi Bedah
Sentral perlu ditambah. Selain itu untuk perawat intraoperasi juga masih

90
91

memerlukan tambahan tenaga perawat dan dokter umum untuk


memaksimalkan pelayanan yang sesuai dengan standar.
5. Berdasarkan rangkaian kegiatan aktualisasi ini maka diterbitkan SPO
Asuhan Keperawatan Praoperatif untuk memaksimalkan pelayanan
keperawatan yang diselenggarakan di Instalasi Bedah Sentral.

B. Saran
1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara
Berdasarkan fenomena di atas bahwa RSUD Tarakan sebenarnya masih
kekurangan tenaga-tenaga perawat maupun dokter. Pemerintah dapat
bekerja sama dengan RSUD Tarakan untuk segera menambah tenaga-
tenaga tersebut sesuai dengan kebutuhan.
2. RSUD Tarakan
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang jumlahnya paling banyak di
rumah sakit. Hal ini dikarenakan perawat berperan selama 24 jam bagi
pasien di rumah sakit. Perawat dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya kerap merasa jenuh dengan pekerjaan yang jika dilihat adalah
pekerjaan yang cukup berat. RSUD Tarakan sebagai organisasi dimana
para perawat berkarya dapat memberikan reward kepada perawat terbaik
sesuai dengan indicator yang telah ditentukan sesuai kebutuhan rumah
sakit sehingga dapat meningkatkan performa kerja dari perawat itu
sendiri.
3. Perawat Instalasi Bedah Sentral
Pekerjaan yang dilakukan oleh perawat di Instalasi Bedah Sentral lebih
banyak kepada tindakan-tindakan operasi. Walaupun begitu sebagai
perawat kita harus selalu sadar bahwa peran perawat adalah untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien disesuaikan dengan
kebutuhan pasien. Perawat agar lebih peka terhadap kebutuhan setiap
pasien yang akan menjalani operasi yaitu memberikan dukungan mental
kepada setiap pasien yang akan menjalani operasi.

Anda mungkin juga menyukai