Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menciptakan manusia yang

berkualitas yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Berdasarkan undang-undang

Pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Pendidikan No.20 Tahun 2003 pasal 3

yang mengatakan bahwa :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak, serta beradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa bertutjuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berirlmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang perlu diprioritaskan

pelaksanaanya sebagai upaya mencapai salah satu tujuan nasional yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan adanya pendidikan maka kemampuan

bangsa Indonesia dapat berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Pendidikan

berfungsi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat digunakan

sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah sebagai salah satu lembaga yang memiliki

tugas dan fungsi untuk mengupayakan dan meningkatkan serta melakukan

pembinaan terhadap potensi-potensi para siswa agar memiliki suatu kualitas

dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam hidup

masyarakat.
Melalui pendidikan ketingkat lebih tinggi siswa dibekali pengetahuan,

sikap, dan keterampilan yang diperlukan sehingga siswa dapat melakukan dan

mau melakukan sesuatu untuk peningkatan kualitas hidup pendidikan secara

umum adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak

dan budi mulia serta, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan Negara.

Sekolah merupakan lembaga yang menghasilkan lulusan yang bermutu,

oleh karena itu, sekolah harus memiliki Guru BK yang cukup dan memiliki

kompetensi dan professional. Untuk itu Guru mampu membantu siswa-siswi

dalam memberikan dorongan atau motivasi kepada para siswa-siswi dalam

mencapai cita-cita serta proses belajar . Sekolah harus mampu mengatasi masalah

dalam menyelesaikan masalah serumit apapun maka dibutuhkanlah beberapa guru

BK sesuai dengan kebutuhan. Sekolah juga harus mampu menyediakan beberapa

fasilitas yang berguna Pelaksanaan BK disekolah dengan menyediakan ruangan

konsultasi yang nyaman serta berada dalam standar ruangan BK yang layak.

Suasana yang dapat kondusif serta ruangan yang dapat menarik perhatian para

siswa agar dapat menjadi tempat para siswa untuk berkonsultasi dengan perasaan

yang nyaman, selama berada didalam ruangan BK. Kemudian sekolah juga

memfasilitasi beberapa tempat untuk penunjang belajar siswa dalam seperti

penyediaan laboratorium, ruang multimedia, pendopo dan lain sebagainya yang

dapat membantu proses belajar serta peningkatan kualitas belajar siswa menjadi
lebih baik, dan menyenangkan. Di sekolah Guru BK juga dapat mengadakan

beberapa bentuk penyuluhan- penyuluhan berupa informasi dalam pemilihan

jurusan yang tepat sesuai dengan bakat dan minat para peserta didik. Sekolah yang

diperlukan testing bakat –bakat siswa dan system dan desain untuk

mengindentifikasi potensi siswa lebih awal dalam karier bidang pendidikan

mereka.

Selanjutnya untuk peranan BK yaitu memiliki peran untuk memotivasi

para siswa untuk tinggal di dalam sekolah, berkonsentrasi pada mata pelajaran

akademis, dan masuk perguruan tinggi, beasiswa yang diperlukan untuk

membantu para siswa yang berbakat, tetapi ketidakmampuan keuangan untuk

menyelesaikan perguruan tinggi setelah sekolah menengah, menciptakan beasiswa

ketahanan nasional bagi para siswa yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan

diperguruan tinggi. berdasarkan program bimbingan dan konseling memiliki sifat

fleksibel, yang juga di sesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan

kondisi lembaga, BK juga disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan

yang terendah sampai yang tertinggi, kemudian isi dari program bimbingan dan

konseling perlu adanya penilaian yang teratur dan terarah. Oleh karena itu tujuan

dari peran Guru BK itu sendiri yaitu mampu mengarahkan para peserta didik

untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan minat

dan bakat peserta didik. Guru BK didalam membantu para siswa ada enam

langkah yaitu analisis, sintesis, diagnosis, prognosis, treatment, dan tindak lanjut.

Kemudian tujuan dari peran BK disekolah juga membantu siswa agar

dapat mencapai tujuan- tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi-sosial,


belajar dan karier . bimbingan pribadi sosial, dimaksudkan untuk mencapai tujuan

dam tugas perkembangan pribadi sosial dalam mewujudkan pribadi yang takwa,

mandiri, dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai

tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk

mejadikan pekerja yang produktif, karena Guru BK didalam laporan ini sedang

membantu siswa – siswi dalam pemilihan jurusan di perguruan tinggi, maka guru

bk dapat melakukan layanan bimbingan dan koseling dalam bimbingan karier ada

pun bentuk yang dilakukan oleh Guru BK yaitu mampu membentuk identitas

karier, dengan cara mengenali cirri- cirri pekerjaan didalam lingkungan kerja,

guru bk mampu merencanakan masa depan peserta didiknya dapat membentuk

pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier, mengenal ketereampilan,

kemampuan dan minat para siswanya.

Sehingga dengan bantuan peran BK itu ialah siswa mampu dalam

mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan

pekerjaan atau jabatan, profesi tertentu serta membekali diri siswa supaya siap

memangku jabatan itu. Dalam hal ini guru bk perlu adanya kerja sama dengan

pihak sekolah, baik dalam menyediakan berbagai program studi sebagai persiapan

untuk memasuki dunia pekerjaan, dan untuk melanjutkan di perguruan

tinggi.maupun dalam menyajikan beraneka kegiatan bimbingan yang mencakup

hal-hal yang berkaitan dengan informasi pekerjaan dan perguruan tinggi. Karena

pada masa sekarang ini keharusan untuk memilih diantara beberapa kemungkinan

dalam program studi akademik. Selain itu juga guru bk perlu bekerja sama dengan

pihak-pihak lain, sesuai dengan teknis tes dengan tes yang dapat mengukur
inteligensi umum, tes yang mengukur kemampuan khusus, tes yang mengukur

prestasi, kemudian tes yang mengungkap aspek kepribadian. Semoga dengan

adanya peranan BK disini dapat membantu siswa dalam merencakan dan

mengembangkan masa depan dan karier untuk melanjutkan keperguruan tinggi.

Dengan adanya pemilihan jurusan untuk memasuki perguruan tinggi siswa

dapat memilih jurusan sesuai dengan kemampuan oleh masing – masing siswa

yang sudah mengikuti tes bakat dan minat dapat disesuaikan dengan bidang serta

jurusan yang siswa terima dari perolehan siswa dalam mengikuti tes bakat dan

minat tersebut. Siswa –siswi tersebut kebanyakan memilih jurusan dengan

keinginan sendiri, kemudian guru BK dapat memberikan informasi kepada siswa

untuk memyesuaikan sesuai dengan tingkat kemampuannya dan kemudian

diberikan informasi seperti perguruan tinggi dan jurusan yang dapat mereka

ambil. Sesuai dengan minat yang diartikan tanda kemantapan dan kesiapan

seseorang untuk memilih dalam belajar, pekerjaan, usaha, karier, dan sejenisnya.

Minat oleh karenanya minat sangat terkait dengan rasa suka dan tidak suka,

senang dan tidak senang. Guru BK dapat menunjukkan minat apa saja yang sesuai

dengan minat yang ada pada diri siswa minat mekanik, musik, sosial. Kemudian

siswa dapat mengikuti sesuai dengan minatnya masing-masing. Atau juga sesuai

dengan kepribadian siswa.

Kemudian tahap selanjutnya informasi yang sempurna carilah informasi

yang banyak sebagai bahan pertimbangan siswa dalam pemilihan jurusan. Jangan

mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau

ikutan teman atau trend. Selanjutnya biaya dan lokasi kuliah yang dekat dengan
tempat tinggal, siswa juga dapat memilih tempat kuliah yang biaya pendidikan

tidak terlalu tinggi. Sehingga untuk kedepan tidak akan menghambat masa depan

dan karier siswa. Kemudian lihatlah kedepan setelah siswa lulus nanti. Apakah

jurusan yang siswa ambil nanti dapat mengantarkan siswa untuk mendapatkan

pekerjaan dan karier yang baik.

Sehingga kesimpulan dari peranan Guru BK dalam pemilihan jurusan di

perguruan tinggi dapat membantu siswa- siswi dalam menentukan jurusan sesuai

dengan minat dan bakat para peserta didik. Sehingga dengan adanya motivasi dan

informasi yang dibekali dari Guru BK dapat bermanfaat bagi siswa dan dapat

dijadikan suatu motivasi untuk acuan bagaimana mempersiapkan segala seuatu

dengan kematangan diri siswa dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut,

agar menghasilkan masa depan yang baik dan sebagai generasi penerus bangsa

yang produktif dan mempunyai daya pemikiran yang meninggi dalam pola pikir.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka masalah

yang dapat di indentifikasikan adalah sebagai berikut :

1. Apakah pengaruh fungsi sekolah terhadap potensi siswa?

2. Apakah pengaruh peran BK dalam memotivasi siswa?

3. Apakah pengaruh peran BK dalam pemilihan sekolah lanjutan?

C. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dibatasi masalah pada

“Peranan Guru BK Dalam Pemilihan sekolah lanjutan bagi siswa kelas IX di

SMPN 2 KEC. HARAU”.

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka masalah

penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut ini, apakah terdapat peranan guru

bk dalam memilih sekolah lanjutan bagi siswa kelas IX SMPN 2 Kec. Harau?

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris

tentang Peranan Guru BK dalam pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada

siswa.

F. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Lingkungan sekolah sebagai lembaga dan tempat menuntut ilmu sehingga

kegiatan- kegiatan sekolah dapat terlaksana dengan tujuan bersama. Dan mampu

membantu dalam mengembangkan potensi dan karier siswa sesuai dengan tujuan.

2. Peran Guru BK sebagai motivator para peserta didik dalam meningkatkan hasil

kerja peran BK itu sendiri. Yang menjadikan bahan masukan bagi guru dalam

upaya peningkatan melanjutkan ke sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu

perguruan tinggi.
3. Sebagai manfaat bagi penulis sebagai masukan untuk menambah wawasan

mengenai peran Guru BK dalam pemilihan jurusan anak didiknya, untuk

meningkatkan minat dan bakat dan kemampuan siswa dalam pemilihan jurusan

diperlukan kerja sama yang baik antara Guru BK dengan siswa yang tentu yang

ingin melanjutkan keperguruan tinggi.


BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

1. HAKIKAT GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

1.1 DEFINISI GURU

Menurut Buchari Alma (Buchari Alma, 2008) Guru adalah sales agent

dari lembaga pendidikan. baik atau buruknya perilaku atau cara mengajar guru

akan sangat mempengaruhi citra lembaga pendidikan, oleh sebab itu sumber daya

guru ini harus dikembangkan. Dan menurut Mohamad surya ( Mohamad

Surya,2008) Guru ialah sebagai pengajar dan yang memegang peran yang amat

sentral dalam keseluruhan proses belajar – mengajar. Guru di tuntut harus mampu

mewujudkan perilaku belajarnya secara efektif dalam diri siswa. Sedangkan

menurut Hadari nawawi (dalam Ahmad Barizi, 2009) Guru ialah orang yang

pekerjaannya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau pun di dalam

kelas. Kemudian menurut Mochtar buchari (dalam Ahmad Barizi, 2009) Guru

adalah seorang Ahli pendidikan yang kritis. Selanjutnya menurut Gilbert Hunt

(dalam Dede Rosyada, 2004) Guru yaitu harus mempunyai kemampuan teoritik

tentang mengajar yang baik, dari mulai perencanaan, implementasi sampai

evaluasi, dan memiliki loyalitas keguruan.

Dari Definisi – definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa definisi

Guru adalah seorang yang merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga

pendidikan baik atau buruknya perilaku atau cara mengajar guru sangat
mempengaruhi citra lembaga pendidikan oleh sebab itu sumberdaya guru ini harus

dikembangkan baik melalui pendidikan dan pelatihan dan kegiatan lain agar

kemampuan profesionalnya lebih meningkat.

1.2 DEFINISI BIMBINGAN DAN KONSELING

Menurut Bimo Walgito (Bimo Walgito, 2004: 4-5) Bimbingan dan

konseling ialah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu dalam

menghindari atau mengatasi kesulitan didalam kehidupannya agar dapat

menyesuaikan kesejahteraan hidupnya. Dan menurut Winkel (Winkel, 2004:28)

peranan dan bimbingan di sekolah menengah merupakan bidang khusus dalam

keseluruhan pendidikan sekolah yaitu memberikan pelayanan yang ditangani oleh

ahli-ahli yang telah disiapkan.sedangkan menurut Rochman Natawidjaja (dalam

bukunya Dewa Ketut Sukardi,2007:36) bimbingan dan konseling proses

pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan.

Supaya individu dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai

dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Kemudian menurut Moh.

Surya (Moh. Surya, 2008: 12) bimbingan dan konseling suatu proses pemberian

bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang di

bimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri,

dalam tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan

lingkungannya. Selanjutnya menurut Prayitno (Prayitno, 2004: 92 ) bimbingan

dan konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang atau


sekelompok orang agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang

mandiri.

Dari definisi – definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa peran

bimbingan dan konseling merupakan suatu upaya bantuan yang di lakukan dengan

empat mata atau tatap muka antara konselor dengan klien yang berisi usaha yang

laras, unik, yang dilakukan dalam suasana keahlian dan yang didasarkan atas

norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan

diri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa

yang akan datang.

1.3 Tugas - tugas Guru Bimbingan dan Konseling.

Soetjipto dan Kosasi (2009: 107- 111) menyatakan bahwa Tugas guru

dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Tugas dalam layanan Bimbingan dalam kelas.

Dalam layanan bimbingan, guru mempunyai beberapa tugas utama sebagaimana


dituangkan dalam kurikulum SMA 1975 tentang pedoman Bimbingan dan
Penyuluhan.Tugas Guru dalam layanan Bimbingan di kelas Guru mempunyai
gambaran yang jelas tentang tugas – tugas yang harus dilakukannya dalam
kegiatan bimbingan kejelasan ini dapat memotivasi guru untuk berperan secara
aktif dalam kegiatan bimbingan dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas
terlaksananya kegiatan itu.

b. Tugas dalam layanan Bimbingan di luar kelas.

Perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Oleh karena itu, guru
bimbingan dan konseling harus dapat menerapkan fungsi bimbingan dalam
kegiatan belajar-mengajar. Sehubungan dengan dengan itu Rochman Natawidjaja
dan Moh. Surya (dalam Soetjipto dan Kosasi 2009: 108) mengemukakan beberapa
hal yang harus diperhatikan Guru dalam Proses Belajar – Mengajar.
(dalam Hellen, 2005)

Sedangkan menurut Ahmad Sudrajat Guru bimbingan dan

konseling/konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan

pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan

dan konseling/konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang

sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di

sekolah/madrasah.

Tugas guru bimbingan dan konseling yaitu membantu peserta didik dalam:

a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta


didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.
b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah secara mandiri.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

(Depdiknas, 2009)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peranan Guru Bimbingan dan

Konseling sangat mempuyai peranan yang besar terhadap peserta didik terutama

untuk membantu siswa dan siswi dalam menentukan jurusan ke perguruan tinggi

yang layak dan terbaik sesuai dengan kemampuan para siswa.

1.4 Kualitas Guru Bimbingan dan Konseling.

Dalam menghadapi perkembangan dan bimbingan seperti di kemukakan

oleh Michael D’Andrea dan Judy Daniels (dalam Surya, 2008) kualitas Guru

Bimbingan dan Konseling di perlukan wawasan Global dan wawasan strategis


yang mampu menggambarkan keadaan masa depan secara tepat sebagai panduan

yang memberi arah ke depan. Untuk menghadapi perubahan itu yang diperlukan

adalah pemberdayaan diri adalah pengembangan secara optimal semua daya yang

dimiliki baik yang terkandung maupun yang nyata, sehingga mewujudkan kinerja

yang lebih efektif. Beberapa ciri kualitas keberdayaan yang tinggi, antara lain :

a. Memiliki wawasan masa depan secara tepat.


yaitu mampu memperkirakan berbagai kemungkinan yang akan terjadi dimasa
depan dengan memperhitungkan kondisi – kondisi yang ada. Dengan wawasan
ini dapat dibuat perencanaan peningkatan dimasa yang akan datang.
b. Meningkatkan diri melalui pendidikan dan latihan.
untuk meningkatkan kualitas diri dalam berbagai aspek sehingga sesuai dengan
tuntunan zaman sehingga memperoleh peningkatan dalam kualitas diri baik
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap mentalnya.
c. Mampu mengatasi hambatan – hambatan yang dihadapi.
Dengan penuh ketabahan dan cara yang tepat. Kehidupan masa kini banyak
menghadapi berbagai kiat yang mantap dalam megatasinya.
d. Memiliki sejumlah gagasan, dan mampu mengutarakanya.
Dengan cara yang tepat dan realistis. Pribadi hanya akan dapat berkembang secara
efektif apabila kaya dengan gagasan inovatif dan mampu mengemukakanya secara
efektif.
e. Mampu melengkapi kekurangan – kekurangan yang dihadapi.
Dalam melaksanakan tugas – tugas karir dalam perjalanan hidupnya dengan
keberdayaan yang tinggi segala kekurangan yang dihadapi akan dilengkapi
dengan cara yang tepat.
f. Bergairah dalam melakukan berbagai kegiatan karir.
Sebagai kondisi yang dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas.
g. Senantiasa melakukan penilaian.
Terhadap segala sesuatu yang telah dikerjakan dan dijadikan sebagai dasar dalam
penyempurnaan selanjutnya.
h. Memiliki harapan yang Realistis
Dari semua program dan kegitan karirnya hal ini merupakan sikap optimis dalam
meyakini keberhasilan dimasa yang akan datang.

( Surya, 2008 :45-46)

Sedangkan Menurut Roviani, Kualitas Bimbingan Konseling sangat

penting bagi pengembangan segenap potensi individu dan sekolah dimasa

mendatang. Mengacu pada 5 pedoman yang dikemukakan Belkin (dalam Roviani


2010) yang perlu diikuti konselor sekolah apabila hendak diakui

keprofesionalannya, pedoman tersebut diantaranya adalah :

a. Konselor harus memulai karirnya sejak hari – hari perama menampilkan diri
konselor sekolah dengan program kerja yang jelas dan siap untuk melaksanakan
program tersebut.
b. Konselor sekolah haru selalu mempertahankan sikap professional tanpa
mengganggu keharmonisan hubungan antar konselor dengan personil sekolah
lainnya dan dengan siswa.
c. Kualitas Guru Bimbingan sebagai tanggung jawab konselor untuk memahami
peranannya sebagai Guru BK professional dan menterjemahkan peranannya itu
kedalam kegiatannya.
d. Konselor sekolah, agar dapat bekerja efektif, harus memahami tanggung jawabnya
kepada semua siswa, baik siswa yang gagal, yang menimbulkan gangguan, yang
berkemungkinan putus sekolah, yang mengalami permasalahan emosional, yang
mengalami kesulitan belajar, maupun siswa – siswi yang mempunyai bakat
istimewa (gifted), yang berpotensi rata – rata yang pemalu dan yang menarik diri
dari hadapan khalayak ramai, serta yang bersikap menarik perhatian atau
mengambil muka pada konselor atau personil lainnya.
e. Konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk membantu
siswa yang mengalami masalah dengan kadar cukup parah dan siswa yang
mengalami emosional khusus, khususnya melalui program – program kelompok,
program kegiatan diluar sekolah dan kegiatan pendidikan atau pengajaran
disekolah dan bentuk layanan lainya.
(Roviani, 2010)
Konselor dan peneliti sependapat bahwa kepribadian seorang Guru

Bimbingan dan Konseling merupakan faktor penting dalam konseling. Seperti

yang dinyatakan oleh Perez, “Temuan penelitian menunjukkan bahwa

pengalaman, orientasi teoritis dan teknik yang digunakan bukanlah penentu utama

bagi keefektifan seperti terapis akan tetapi kualitas pribadi Guru BK, dan

kemudian ada beberapa point kualitas kepribadian yang harus di miliki seorang

Guru Bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut :

a. Self – knowledge ( Pengetahuan Mengenai Diri Sendiri)


Berarti seorang Guru BK harus mengetahui tentang dirinya sendiri, tahu apa yang
sedang dilakukan, permasalahan apa yang sedang di hadapi, dan persoalan apa
yang sedang dihadapi oleh si klien.
b. Competence (Kecakapan)
Ialah bahwa seorang Guru BK harus memliki kualitas fisik, intelektual,
emosional, sosial dan moral yang penting untuk menjadi orang yang dapat
menolong. Kemampuan ini sangat penting sebgai seorang Guru atau Konselor,
Karena orang datang pada konseling untuk dapat hidup lebih Efektif dan bahagia.
Peranan seorang Guru BK maupun Konselor adalah untuk mengajarkan semua
kemampuan ini.
c. Kesehatan Psikologis yang baik
Seorang Konselor atau guru Bk harus menjadi model kesehatan psikologis.
Mereka harus lebih sehat daripada orang yang mereka temui dalam konseling.
Kesehatan psikologis yang baik seorang konselor sangatlah penting, karena
mendasarai pemahan tingkat laku dan keahlian mereka. Ketika pemahaman
didasari kesehatan psikologis yang baik, mereka membentuk suatu kekuatan yang
postitif dalam konseling.
d. Honesty (Kejujuran)
Kejujuran yang absolute berarti bahwa seorang Guru BK harus transparan, dan
sejati. Karakteristik ini sangatlah penting, mengingat beberapa alasan berikut ini.
Pertama, transparansi memudahkan Guru Bk dan kliennya berinteraksi sedekat
mungkin. Kedua, kejujuran memungkinkan konselor untuk memeberikan umpan
balik yang belum terpoles. Umpan balik yang jujur merupakan komoditas yang
sangat berharga dan umpan balik yang memerlukan kejujuran yang absolute.
e. Strength (Kekuatan)
Ialah titik tengah antara intimidasi dan kelemahan. Strength dibutuhkan bagai
seorang konselor, karena memungkinkan orang yang di bimbing merasa aman.
Para konselor memerlukan strength dalam mengatasi serangan psikologis dan
manipulasi yang dilakukan oleh orang yang sedang dibimbing. Kekuatan dapat
menghilangkan anggapan konselor sebagai sumber pengacau dalam pikiran klien.
f. Kehangatan
Kehangatan berarti baik, perhatian dan dapat menghibur orang lain. Kehangatan
dalam berkonikasi biasanya secara nonverbal melalui nada suara, ekspresi mata,
dan mimic wajah. Kehangatan sangatlah penting dalam konseling, karena dapat
mencairkan suasana.
g. Active Responsiveness (Pendengar yang Aktif)
Konselor Diminta secara dinamis terlibat dangan proses konseling. Active
Responsivness adalah titik tengah anatara hiperaktif dan kebingungan, menjadi
orang yang pasif dan ngantuk. Active Responsiveness bagi seorang konselor
sangatlah penting karena menunjukkan perhatian secara personal. Pendengar yang
aktif juga menstimulasi dan mendorong orang untuk beraksi secra spontan pada
konselor. Hal ini memberikan bukti nyata bagi konselor tentang bagaiman orang
yang dihadapi beraksi pada orang lain.
h. Kesabaran
Guru Bk dapat memberikan situasi- situasi yang dapat dikembangkan secara
alami, tanpa secara premature memberikan gagasan pribadi, perasaan, atau nilai-
nilai.kesabaran memperkenankan seseorang dalam berkonsultasi akan
menciptakan situasi yang kondusif. Para konselor tidak dapat memaksakan tau
memepercepat pertumbuhan psikologis dari klien tetapi harus membimbingnya.
i. Sensitivitas (Kepekaan)
Sensitivitas berarti konselor yang sadar akan kedinamisan. Dalam dunia Konselor
sangat penting karena mereka harus berkomunikasi dengan klien. Sensitivitas juga
membicarakan tentang hal yang masuk akal. Orang yang berkonsultasi dengan
konselor yang mempunyai kepekaan dia akan lebih merasa lebih percaya diri.
Karena begitu banyak orang yang berkonsultasi merasakan tidak siap membuka
perasaanya untuk pertama kalinya. Permasalahan – permasalahan yang mereka
hadapi di kubur dibawah lapisan tanah, koselor yang sensitive dapat memahami
stethoscopic dari bagian – bagian dasar perasaan seseorang dan dapat mengangkat
masalah – masalah ke permukaan.
j. Kebebasan
Kebebasan juga dapat membawa seseorang untuk menjadi lebih dekat dengan
orang lain. Seseorang yang sedang berkonsultasi maupun tidak akan merasakan
tali persaudaraan yang berarti bagi mereka yang mampu untuk berkomunikasi
dengan baik. Semakin bebas mereka berkonsultasi, semakin bebas merekan dapat
menerima kenyataan. Satu hal yang harus mereka perhatikan adalah percaya diri
untuk memilih pilihan – pilihan mereka, juga mereka akan memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk dapat berekspresi dengan bebas. Dengan
demikian, mereka akan mampu menciptakan suasana yang aman bagi mereka.
( dalam Surya, 2008 :107 - 116)

Dari definisi - definisi para ahli diatas kita dapat mengambil

menyimpulkan bahwa kualitas seorang Guru Bimbingan dan konseling

mempunyai peranan yang sangat penting sebagai seorang konselor harus mampu

berperan dan bekerja secara professional dalam menghadapi masalah – masalah

yang ada dalam diri siswa – siswi yang menjadi tantangan dalam menghadapi

berbagai macam permasalahan maupun yang berhubungan dalam menentukan

jurusan siswa – siswi dalam menentukan jurusan ke perguruan tinggi.

2. HAKIKAT PEMILIHAN JURUSAN

2.1 DEFINISI PEMILIHAN


Menurut Robbins ( Robbins, 2001) Definisi Pemilihan adalah

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses dimana seseorang menjatuhkan

pilihannya dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

Dari definisi – definisi para ahli bahwa pemilihan dapat di simpulkan

Definisi dalam pemilihan jurusan ialah suatu Pengambilan keputusan merupakan

suatu proses dimana seseorang menjatuhkan pilihannya dari beberapa alternatif

pilihan yang ada. Yang dapat bermanfaat bagi peserta didik dalam menentuka

jurusan yang terbaik dan bermutu sesuai dengan kemampuan bakat serta minat

yang dimiliki oleh para siswa dan siswi agar menjadi lebih terarah dan sesuai

dengan keinginan dan jurusan yang mereka inginkan dan sesuai harapan.

Pemilihan dapat ditentukan oleh siswa sesuai dengan keinginan, serta jurusan

yang diminati oleh siswa.

2.2 Definisi Jurusan

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia (2004) Pengertian dari Jurusan

adalah bagian dari suatu fakultas atau sekolah tinggi yang bertanggung jawab

untuk mengelola dan mengembangkan suatu bidang studi masalah jurusan

akuntansi, jurusan manajemen.

Dari Definisi – definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Jurusan ialah

bagian dari satu fakultas atau perguruan tinggi untuk menetukan bagian – bagian

suatu bidang studi yang terdiri dari bebagai jurusan yaitu Akuntansi, Psikologi,

Teknik, pendidikan dan lain- lain.


2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan jurusan

Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja dalam pemilihan jurusan dibagi

menjadi dua kelompok yaitu dari dalam diri remaja ialah minat, kepribadian dan

citra/konsep diri menurut Slameto, Holland (dalam Santrock). Sedangkan dari luar

diri remaja : orangtua, teman sebaya, lingkungan sosial ekonomi budaya dan saran

tes bakat minat Seligman, Steinberg, McNair & Brown (dalam Seligman

Anastasi) Ada faktor lain yang mempengaruhi pengambilan keputusan siswa

dalam memilih jurusan yang ditemukan (dalam Pilot Study 2004) yaitu faktor

peluang kerja. Selain faktor-faktor, penelitian ini juga meneliti mengenai tahap-

tahap dari pengambilan keputusan agar dapat melihat perjalanan remaja dalam

mengambil keputusan dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

pada setiap tahapnya.Penelitian ini dilakukan secara kualitatif agar peneliti dapat

menggali lebih dalam mengenai faktor-faktor apa saja yang sekarang

mempengaruhi remaja dalam memilih jurusan, serta mengetahui lebih dalam

bagaimana tahap-tahap pengambilan keputusan yang dilalui oleh remaja akhir

serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pada setiap tahapnya.

Adapun metode penelitian kualitatif ini adalah dengan wawancara dan observasi.

Sebelum wawancara, peneliti mengadakan pilot study dan pilot study 2 terlebih

dahulu. Wawancara dilakukan pada 3 subjek berusia 17-18 tahun yang sedang

duduk di kelas 3 SMA. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa faktor

lingkungan sosial budaya dan saran dari tes bakat minat sama sekali tidak

mempengaruhi ketiga subjek. Namun ditemukan beberapa faktor yang

mempengaruhi subjek yaitu peluang kerja, figur idola, kualitas universitas, serta
faktor religi. Sedangkan faktor teman sebaya yang diperkirakan berdampak

konformitas ditemukan hanya sebagai faktor yang memberi masukan, bertukar

pikiran dan sumber infomasi.

Dari definisi – definisi faktor - faktor diatas kesimpulannya yaitu bahwa

faktor – faktor yang dapat mempengaruhi remaja dalam pemilihan jurusan yaitu

karena faktor lingkungan, keluarga, teman sebaya, serta Prospek pekerjaan yang

akan datang sehingga dalam menentukan jurusan siswa harus mengetahui dari

informasi – informasi terbaru dalam menentukan jurusan yang akan di pilih oleh

siswa tersebut, maka dari itulah siswa dapat memperoleh informasi serta faktor –

faktor apa saja yang terdapat pada pemilihan jurusan tersebut. Dari mulai

kemampuan yang dimiliki oleh siswa serta keinginan ia yaitu minat mengambil

jurusan itu berguna untuk prospek mereka bekerja dimasa yang akan datang

setelah siswa tersebut dapat lulus dengan hasil yang memuaskan dan dapat

berguna di masa yang akan datang.

2.4 Strategi dalam memilih Jurusan keperguruan Tinggi.

Strategi dalam memilih jurusan Keperguan Tinggi ialah langkah kita untuk

membantu menentukan dari jurusan – jurusan yang ada dalam suatu perguruan

tinggi maupun sekolah.

a. Kita mesti mengingat bahwa jurusan studi hanyalah satu bagian dari proses
pencapaian karier. Yang mau saya tekankan adalah jurusan studi itu tidaklah
100% menentukan masa depan hidup kita. Jangan sampai kita ini terlalu
menitikberatkan pada jurusan studi, seolah-olah kalau kita memilih jurusan yang
keliru maka hancurlah hidup kita selama-lamanya. Jadi kita orang tua harus
menempatkan masalah ini dalam perspektif yang tepat.
b. Jurusan studi merupakan bagian persiapan yang penting. Persiapan baik itu secara
informasi, ilmu-ilmu yang harus dikuasai untuk bidang tersebut atau membentuk
pola pikir kita agar lebih siap memasuki bidang-bidang tertentu.
c. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan minat kita. Masuk ke jurusan
yang tidak sesuai dengan kemampuan kita sudah pasti akan membuat kita
terhuyung-huyung, kalau tidak kita akan berhenti di tengah jalan karena tidak
sanggup untuk meneruskannya. Jangan juga masuki bidang yang kita mampu tapi
kita tidak berminat, kita tidak mempunyai ketertarikan ke situ sebab kalau kita
memasukinya biasanya kita juga tidak bertahan lama.
d. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan kepribadian kita. Pekerjaan yang nanti kita
akan lakukan seyogyanya sesuai dengan kepribadian kita. Misalnya orang mau
jadi dokter tapi paling takut melihat darah misalnya, begitu melihat darah dia
pingsan nah bagaimana menjadi dokter.
e. Waktu memilih jurusan kita perlu bertanya kepada diri sendiri dapatkah saya
melakukan pekerjaan yang sama ini selama 10 tahun.
f. Kita juga mesti bertanya apakah saya bisa membiayai kehidupan saya dengan
karier ini, jika tidak kita mesti memilih misalnya kalau memungkinkan dua
jurusan sekaligus, agar kita dapat memperoleh pekerjaan yang lebih memadai.
(Dr. Paul Gunadi 2002- 2012)

Dari uraian diatas menurut beberapa para ahli bahwa faktor – faktor yang

mempengaruhi remaja dalam pemilihan jurusan dibagi menjadi dua kelompok

yaitu dari dalam diri remaja : minat, kepribadian dan citra atau konsep diri

dengan dari luar diri remaja : orangtua, teman sebaya, lingkungan sosial ekonomi

budaya dan saran tes bakat minat.

2.5 Definisi Bakat

Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih

perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan

dan keterampilan khusus. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk

dikembangkan pada dasarnya bahwa setiap manusia dilahirkan kedunia ini

dilengkapi dengan bakat atau kemampuan yang melekat dan sudah dibawa sejak

lahir oleh masing- masing individu yang satu dengan yang lain berbeda – beda

sedangkan bakat atau kemampuan ini akan di mulai contohnya kelihatan sejak ia

mulai dapat berbicara taupun biasanya individu sesudah masuk sekolah taman
kanak – kanak. Adapun bakat atau kemampuan yang dimiliki seseorang akan

berkembang sesuai dengan apa yang di alaminya dalam perkembangan kehidupan,

misal jika individu memiliki bakat yang di bawa sejak lahir, olah raga cabang

sepak bola, dengan sedikit latihan dan melihat orang bermain sepak bola, maka

individu tersebut akan cepat dapat menguasai permainan sepak bola dengan baik.

Dalam mempelajari sub pokok bahasan tentang bakat dan kemampuan ini

siswa diharapkan dapat menunujukan atau menemukan bakat dan kemampuan

yang individu miliki bagaiman cara mengenbangkan bakat yang dimiliki tersebut,

dalam upaya untuk mencapai tujuan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh

siswa yaitu :

a. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.


b. Mendiskusikan pendapat individu dengan teman –teman secara berkelompok
dikelas.
c. Membuat laporan atau resume kelompok
d. Jika belum jelas tanyakan kepada guru sebagai fasilitator
(Sabar lesmana, 2007: 7-11)
Definisi Bakat menurut Crow dan Crow : Bakat merupakan kualitas yang

dimiliki oleh semua orang dalam tingkat yang beragam.Sedangkan menurut

William B. Michael : bakat adalah kapasitas seseorang dalam melakukan tugas,

yang dedikit sekali dipengaruhi atau tergantung dari latihan. Kemudian menurut

Brigham : Bakat kondisi, kualitas, atau sekumpulan kualitas yang dititik beratkan

pada apa yang dapat dilakukan individu (segi performance atau kinerja) setelah

individu mendapat latihan.setelah itu menurut Woodworth dan Marquis : bakat

adalah prestasi yang dapat diramalkan dan dapat diukur melalui tes

khusus.sedangkan menurut Guilford : bakat adalah kemampuan kinerja yang


mencakup dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dan dimensi intelektual.

Pengertian dari bakat yaitu menurut Bakat atau aptitute merupakan potensi dalam

diri seseorang yang dengan adanya rangsangan tertentu memungkinkan orang

tersebut mencapai sesuatu tingkat kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan

khusus.

Pengertian bakat menurut para ahli William B.Michael kemampuan

individu melakukan tugas, sedikit atau tidak tergantung pada latihan sebelumnya

sedangkan menurut Bingham Kondisi atau seperangkat sifat-sifat yang dianggap

sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan respon. Kemudian

menurut Guilford Bakat mencakup tiga demensi demensi psikologis (persetual,

psikomotor, dan intelektual).

2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus

a. Faktor internal (remaja itu sendiri):faktor motivasi, faktor nilai/value, konsep diri.
contohnya : remaja dapat terpengaruh karena rasa percaya diri terhadap
kemampuan yang dimiliki yang tumbuh dari dalam dirinya.
b. Faktor eksternal (lingkungan): keluarga,sekolah,masyarakat.
Contohnya : remaja dapat terpengaruh karena dorongan dari lingkungan keluarga,
yang dapat mendorong seseorang untuk mengembangkan bakat serta kemampuan
seseorang.

2.6.1 Upaya Pengembangan Bakat Khusus

a. Memperkaya remaja dengan berbagai pengalaman.


Contohnya guru bimbingan konseling membantu siswa dalam memperoleh
pengalaman pada siswa yaitu dengan cara memberikan latihan – latihan untuk
mengadakan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk perkembangan bakat yang
ada dalam diri siswa dengan mengadakan observasi kelapangan.
b. Mendorong dan merangsang remaja mengembangkan minat.
Contohnya guru bimbingan dan konseling selalu mengadakan uji kompetensi pada
siswa serta pelatihan – pelatihan yang dapat mengembangkan minat siswa
misalnya dalam setahun sekali guru bimbingan konseling bekerja sama dengan
organisasi ekskul seni untuk mengetahui bakat serta minat yang ada pada siswa
maka diadakannya berbagai jenis tarian tradisional serta, penampilan membaca
puisi, teater, dan lain – lain dari sinilah maka remaja dapat merangsang
perkembangan bakat maupun minat yang ada dalam diri siswa.
c. Memberikan pujian dan hadiah/ganjaran terhadap hasil usaha remaja. Contohnya
dari perolehan penampilan dari acara seni tari , membaca puisi serta teater kita
sebagai guru bimbingan dan konseling dapat memberiakan berupa peneghargaan
atau Gift terhadap siswa yang berhasil memperoleh penampilan terbaik.
d. Menyediakan sarana dan prasarana untuk mengaktualisasikan bakat remaja.
Contohnya yaitu guru bimbingan konseling dapat menyediakan sarana tempat
olahraga serta kelengkapan untuk berolahraga agar siswa dapat
mengaktualisasikan bakat siswa dalam bidang olah raga tersebut.
e. Dukungan dari orang tua.
Contoh selanjutnya dalam peranan orang tua serta lingkungan keluarga yang
berperan penting terhadap perkembangan bakat dan minat pada siswa, karena
seorang siswa dapat mengembangkan bakat yang ada pada siswa karena faktor
keluarga yang harmonis, dengan keadaan pereokonomian yang dapat mendukung
siswa dalam memperoleh kebutuhan yang diperoleh oleh siswa.

(Feri Hidayat Zahuri, 2008 )

Berdasarkan dari definisi- definisi diatas menurut para ahli Bakat adalah

kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan

atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan

khusus. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk dikembangkan pada

dasarnya bahwa setiap manusia dilahirkan kedunia ini dilengkapi dengan bakat

atau kemampuan yang melekat dan sudah dibawa sejak lahir oleh masing- masing

individu yang satu dengan yang lain berbeda – beda sedangkan bakat atau

kemampuan ini akan di mulai kelihatan sejak ia mulai dapat berbicara taupun

biasanya individu sesudah masuk sekolah taman kanak – kanak. Adapun bakat

atau kemampuan yang dimiliki seseorang akan berkembang sesuai dengan apa

yang di alaminya dalam perkembangan kehidupan.

Menurut kesimpulan saya sendiri bakat ialah adalah kemampuan bawaan

yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk
mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, yang masih

dan butuh dorongan serta dukungan dari Guru bimbingan dan konseling agar

dapat menjadikan semangat serta siswa dapat termotivasi dalam mengembangkan

bakat tugas kita membantu dan mengarahkan kepada siswa agar dapat

berkembang serta yakin terhadap bakt yang dimilikinya.

2.7 Definisi Minat

Pengertian minat Menurut John Holland, minat adalah aktivitas yang

membangkitkan rasa ingin tahu, perhatian, dan kesenangan yang dapat dijadikan

sebagai indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu yang akan

memotivasinya untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang

tinggi.sedangkan menurut Rast, Harmin dan Simon (dalam Mulyati, 2004:46)

menyatakan bahwa dalam minat itu terdapat hal-hal pokok diantaranya: adanya

perasaan senang dalam diri yang memberikan perhatian pada objek

tertentu,adanya ketertarikan terhadap objek tertentu, adanya aktivitas atas objek

tertentu, adanya kecenderungan berusaha lebih aktif, objek atau aktivitas tersebut

dipandang fungsional dalam kehidupan dan kecenderungan bersifat mengarahkan

dan mempengaruhi tingkah laku individu.Definisi minat menurut Shaleh

(2004:262) adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan

bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat

tersebut dengan disertai perasaan senang. kemudian Menurut kamus lengkap

psikologi, minat (interest) adalah satu sikap yang berlangsung terus menerus yang

memolakan perhatian seseorang, sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap

objek minatnya, perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau

objek itu berharga atau berarti bagi individu, satu keadaan motivasi, atau satu set
motivasi, yang menuntun tingkah laku menuju satu arah sasaran tertentu (dalam

Chaplin, 2008:255).

Dari definisi – definisi para ahli diatas minat merupakan kecenderungan

atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati, minat

merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak

terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan

segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian.

B. PENGAJUAN HIPOTESIS

Ha: Ada peranan guru Bimbingan dan Konseling Dalam PemilihanJurusan Di

Perguruan Tinggi Pada siswa Kelas XII.

Ho: Tidak ada Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Pemilihan Jurusan Di

Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII.

IX. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang lebih menekankan pada

memperoleh data, menganalisa data dengan statistic untuk selanjutnya menarik

kesimpulan dari hasil perhitungan data yang diperoleh. Metode penelitian yang

digunakan adalah korelasional ialah teknik penelitian dalam kerangka mencari

pengaruh atau hubungan antara variable X terhadap variable Y dengan rumus

product moment, karena terdiri dari satu prediktor.

Untuk perumusan masalah ini teknik pengumpulan data Peranan

Guru Bimbingan dan Konseling dengan data Pemilihan Jurusan Di Perguruan

Tinggi. Kedua jenis data ini dijaring dengan menggunakan instrument tes.
Instrument peranan guru bimbingan dan konseling disusun dalam bentuk tes

objektif, yaitu soal – soalnya berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan. Sebelum

menggunakan instrument ini diujicobakan terlebih dahulu guna mengetahui

tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitasnya agar instrument ini layak di

gunakan begitu pula halnya dengan peranan guru bimbingan dan konseling,

prosesnya sama dengan pengumpulan instrument pada pemilihan jurusan pada di

perguruan tinggi pada siswa.

Untuk mengetahui besar dan keberartian Peranan Guru Bimbingan

dan Konseling dalam Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi, maka teknik analisa

data yang digunakan adalah teknik korelasi sederhana Pearson Product moment.

Dipergunakan teknik korelasi ini karena data kedua Variabel berbentuk data

kontinyu atau rasio. Sebelum digunakan untuk mengambil kesimpulan terlebih

dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji

homogenitas. Dalam pengujian persyaratan analisis dan hipotesis, taraf nyata yang

diambil adalah α = 0,05.

X. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

a. Waktu : Bulan April – Juni 2012

b. Tempat : SMKN 1 Gunung Putri Kab. Bogor

XI. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

a. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan subjek penelitian (Heri Jauhari, 2010 : 41).

Maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMKN 1

Gunung putri Bogor yang Berjumlah 175 orang.


b. Sampel

Pengambilan sampel yang akan di teliti digunakan Teknik claster random

sampling acak klaster (Heri Jauhari, 2010 :41). Sehingga dalam penelitian ini

sampel yang diambil adalah kelas XII Elektro dengan jumlah siswa dan siswi 45

orang.

XII. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini data yang terkumpul hasil dari kuisioner yang diperoleh

melalui pemberian Angket pada siswa, kemudian disusun dalam table dan

selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap skor – skor yang ada.

XIII. TEKNIK ANALISA DATA

Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, jika kedua persyaratan uji

normalitas dan linearitas, maka untuk menentukan hubungan variable X dengan Y

sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu korelasi Product Moment,

maka dalam teknik analisa datanya menggunakan rumus :

XIV. PENUTUP

Demikianlah proposal ini dibuat, untuk dilaksanakan pekembangan penelitian

selanjutnya yang akan dilakukan di SMKN 1 Gunung Putri Kabupaten Bogor,

dengan mengambil sasaran pada siswa kelas XII. Maka dapat dilihat mengenai

Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemilihan Jurusan di Perguruan

Tinggi pada siswa kelas XII dalam menentukan pemilihan jurusan yang dapat

siswa peroleh dari hasil yang sesuai dengan kemampuan serta minat pada siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. (2008). Guru Profesional. Bandung : Alfabeta.


Barizi Ahmad. (2009). Menjadi Guru Unggul. Malang : Ar-ruzz media.
Chaplin,J. P.( 2008). Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo

Depdiknas. (2009). Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas : Jakarta


Prayitno, (2004). Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.
Shaleh, Abdul Rahman.( 2009). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam.
Jakarta: Kencana

Shaleh. (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Sukardi,Dewa Ketut.(2007).Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan Konseling


disekolah. Tabanan : Rineka Cipta
Surya,Mohhamad. (2008). Mewujudkan bimbingan dan konseling. Bandung : FIP UPI.
Walgito, Bimo. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Penerbit Andi
Lesmana,Sabar. (2007). Pengembangan diri. Jakarta : Inti prima.
Feri Hidayat Zahuri. Perkembangan Bakat Khusus Wordpress.com
Sumber: indoskripsi. com

Anda mungkin juga menyukai