PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah sebagai salah satu lembaga yang memiliki
masyarakat.
Melalui pendidikan ketingkat lebih tinggi siswa dibekali pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang diperlukan sehingga siswa dapat melakukan dan
umum adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
dan budi mulia serta, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara.
oleh karena itu, sekolah harus memiliki Guru BK yang cukup dan memiliki
mencapai cita-cita serta proses belajar . Sekolah harus mampu mengatasi masalah
konsultasi yang nyaman serta berada dalam standar ruangan BK yang layak.
Suasana yang dapat kondusif serta ruangan yang dapat menarik perhatian para
siswa agar dapat menjadi tempat para siswa untuk berkonsultasi dengan perasaan
yang nyaman, selama berada didalam ruangan BK. Kemudian sekolah juga
dapat membantu proses belajar serta peningkatan kualitas belajar siswa menjadi
lebih baik, dan menyenangkan. Di sekolah Guru BK juga dapat mengadakan
jurusan yang tepat sesuai dengan bakat dan minat para peserta didik. Sekolah yang
diperlukan testing bakat –bakat siswa dan system dan desain untuk
mereka.
para siswa untuk tinggal di dalam sekolah, berkonsentrasi pada mata pelajaran
ketahanan nasional bagi para siswa yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan
yang terendah sampai yang tertinggi, kemudian isi dari program bimbingan dan
konseling perlu adanya penilaian yang teratur dan terarah. Oleh karena itu tujuan
dari peran Guru BK itu sendiri yaitu mampu mengarahkan para peserta didik
untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan minat
dan bakat peserta didik. Guru BK didalam membantu para siswa ada enam
langkah yaitu analisis, sintesis, diagnosis, prognosis, treatment, dan tindak lanjut.
dam tugas perkembangan pribadi sosial dalam mewujudkan pribadi yang takwa,
mejadikan pekerja yang produktif, karena Guru BK didalam laporan ini sedang
membantu siswa – siswi dalam pemilihan jurusan di perguruan tinggi, maka guru
bk dapat melakukan layanan bimbingan dan koseling dalam bimbingan karier ada
pun bentuk yang dilakukan oleh Guru BK yaitu mampu membentuk identitas
karier, dengan cara mengenali cirri- cirri pekerjaan didalam lingkungan kerja,
pekerjaan atau jabatan, profesi tertentu serta membekali diri siswa supaya siap
memangku jabatan itu. Dalam hal ini guru bk perlu adanya kerja sama dengan
pihak sekolah, baik dalam menyediakan berbagai program studi sebagai persiapan
hal-hal yang berkaitan dengan informasi pekerjaan dan perguruan tinggi. Karena
pada masa sekarang ini keharusan untuk memilih diantara beberapa kemungkinan
dalam program studi akademik. Selain itu juga guru bk perlu bekerja sama dengan
pihak-pihak lain, sesuai dengan teknis tes dengan tes yang dapat mengukur
inteligensi umum, tes yang mengukur kemampuan khusus, tes yang mengukur
dapat memilih jurusan sesuai dengan kemampuan oleh masing – masing siswa
yang sudah mengikuti tes bakat dan minat dapat disesuaikan dengan bidang serta
jurusan yang siswa terima dari perolehan siswa dalam mengikuti tes bakat dan
diberikan informasi seperti perguruan tinggi dan jurusan yang dapat mereka
ambil. Sesuai dengan minat yang diartikan tanda kemantapan dan kesiapan
seseorang untuk memilih dalam belajar, pekerjaan, usaha, karier, dan sejenisnya.
Minat oleh karenanya minat sangat terkait dengan rasa suka dan tidak suka,
senang dan tidak senang. Guru BK dapat menunjukkan minat apa saja yang sesuai
dengan minat yang ada pada diri siswa minat mekanik, musik, sosial. Kemudian
siswa dapat mengikuti sesuai dengan minatnya masing-masing. Atau juga sesuai
yang banyak sebagai bahan pertimbangan siswa dalam pemilihan jurusan. Jangan
mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau
ikutan teman atau trend. Selanjutnya biaya dan lokasi kuliah yang dekat dengan
tempat tinggal, siswa juga dapat memilih tempat kuliah yang biaya pendidikan
tidak terlalu tinggi. Sehingga untuk kedepan tidak akan menghambat masa depan
dan karier siswa. Kemudian lihatlah kedepan setelah siswa lulus nanti. Apakah
jurusan yang siswa ambil nanti dapat mengantarkan siswa untuk mendapatkan
perguruan tinggi dapat membantu siswa- siswi dalam menentukan jurusan sesuai
dengan minat dan bakat para peserta didik. Sehingga dengan adanya motivasi dan
informasi yang dibekali dari Guru BK dapat bermanfaat bagi siswa dan dapat
dengan kematangan diri siswa dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut,
agar menghasilkan masa depan yang baik dan sebagai generasi penerus bangsa
yang produktif dan mempunyai daya pemikiran yang meninggi dalam pola pikir.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dibatasi masalah pada
D. PERUMUSAN MASALAH
penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut ini, apakah terdapat peranan guru
bk dalam memilih sekolah lanjutan bagi siswa kelas IX SMPN 2 Kec. Harau?
E. TUJUAN PENELITIAN
siswa.
F. MANFAAT PENELITIAN
kegiatan- kegiatan sekolah dapat terlaksana dengan tujuan bersama. Dan mampu
membantu dalam mengembangkan potensi dan karier siswa sesuai dengan tujuan.
2. Peran Guru BK sebagai motivator para peserta didik dalam meningkatkan hasil
kerja peran BK itu sendiri. Yang menjadikan bahan masukan bagi guru dalam
perguruan tinggi.
3. Sebagai manfaat bagi penulis sebagai masukan untuk menambah wawasan
meningkatkan minat dan bakat dan kemampuan siswa dalam pemilihan jurusan
diperlukan kerja sama yang baik antara Guru BK dengan siswa yang tentu yang
Menurut Buchari Alma (Buchari Alma, 2008) Guru adalah sales agent
dari lembaga pendidikan. baik atau buruknya perilaku atau cara mengajar guru
akan sangat mempengaruhi citra lembaga pendidikan, oleh sebab itu sumber daya
Surya,2008) Guru ialah sebagai pengajar dan yang memegang peran yang amat
sentral dalam keseluruhan proses belajar – mengajar. Guru di tuntut harus mampu
menurut Hadari nawawi (dalam Ahmad Barizi, 2009) Guru ialah orang yang
kelas. Kemudian menurut Mochtar buchari (dalam Ahmad Barizi, 2009) Guru
adalah seorang Ahli pendidikan yang kritis. Selanjutnya menurut Gilbert Hunt
(dalam Dede Rosyada, 2004) Guru yaitu harus mempunyai kemampuan teoritik
Dari Definisi – definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa definisi
pendidikan baik atau buruknya perilaku atau cara mengajar guru sangat
mempengaruhi citra lembaga pendidikan oleh sebab itu sumberdaya guru ini harus
dikembangkan baik melalui pendidikan dan pelatihan dan kegiatan lain agar
konseling ialah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu dalam
Supaya individu dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai
dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Kemudian menurut Moh.
Surya (Moh. Surya, 2008: 12) bimbingan dan konseling suatu proses pemberian
bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang di
bimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri,
mandiri.
Dari definisi – definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa peran
bimbingan dan konseling merupakan suatu upaya bantuan yang di lakukan dengan
empat mata atau tatap muka antara konselor dengan klien yang berisi usaha yang
laras, unik, yang dilakukan dalam suasana keahlian dan yang didasarkan atas
norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan
diri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa
Soetjipto dan Kosasi (2009: 107- 111) menyatakan bahwa Tugas guru
Perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Oleh karena itu, guru
bimbingan dan konseling harus dapat menerapkan fungsi bimbingan dalam
kegiatan belajar-mengajar. Sehubungan dengan dengan itu Rochman Natawidjaja
dan Moh. Surya (dalam Soetjipto dan Kosasi 2009: 108) mengemukakan beberapa
hal yang harus diperhatikan Guru dalam Proses Belajar – Mengajar.
(dalam Hellen, 2005)
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di
sekolah/madrasah.
Tugas guru bimbingan dan konseling yaitu membantu peserta didik dalam:
(Depdiknas, 2009)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peranan Guru Bimbingan dan
Konseling sangat mempuyai peranan yang besar terhadap peserta didik terutama
untuk membantu siswa dan siswi dalam menentukan jurusan ke perguruan tinggi
oleh Michael D’Andrea dan Judy Daniels (dalam Surya, 2008) kualitas Guru
yang memberi arah ke depan. Untuk menghadapi perubahan itu yang diperlukan
adalah pemberdayaan diri adalah pengembangan secara optimal semua daya yang
dimiliki baik yang terkandung maupun yang nyata, sehingga mewujudkan kinerja
yang lebih efektif. Beberapa ciri kualitas keberdayaan yang tinggi, antara lain :
a. Konselor harus memulai karirnya sejak hari – hari perama menampilkan diri
konselor sekolah dengan program kerja yang jelas dan siap untuk melaksanakan
program tersebut.
b. Konselor sekolah haru selalu mempertahankan sikap professional tanpa
mengganggu keharmonisan hubungan antar konselor dengan personil sekolah
lainnya dan dengan siswa.
c. Kualitas Guru Bimbingan sebagai tanggung jawab konselor untuk memahami
peranannya sebagai Guru BK professional dan menterjemahkan peranannya itu
kedalam kegiatannya.
d. Konselor sekolah, agar dapat bekerja efektif, harus memahami tanggung jawabnya
kepada semua siswa, baik siswa yang gagal, yang menimbulkan gangguan, yang
berkemungkinan putus sekolah, yang mengalami permasalahan emosional, yang
mengalami kesulitan belajar, maupun siswa – siswi yang mempunyai bakat
istimewa (gifted), yang berpotensi rata – rata yang pemalu dan yang menarik diri
dari hadapan khalayak ramai, serta yang bersikap menarik perhatian atau
mengambil muka pada konselor atau personil lainnya.
e. Konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk membantu
siswa yang mengalami masalah dengan kadar cukup parah dan siswa yang
mengalami emosional khusus, khususnya melalui program – program kelompok,
program kegiatan diluar sekolah dan kegiatan pendidikan atau pengajaran
disekolah dan bentuk layanan lainya.
(Roviani, 2010)
Konselor dan peneliti sependapat bahwa kepribadian seorang Guru
pengalaman, orientasi teoritis dan teknik yang digunakan bukanlah penentu utama
bagi keefektifan seperti terapis akan tetapi kualitas pribadi Guru BK, dan
kemudian ada beberapa point kualitas kepribadian yang harus di miliki seorang
mempunyai peranan yang sangat penting sebagai seorang konselor harus mampu
yang ada dalam diri siswa – siswi yang menjadi tantangan dalam menghadapi
pilihan yang ada. Yang dapat bermanfaat bagi peserta didik dalam menentuka
jurusan yang terbaik dan bermutu sesuai dengan kemampuan bakat serta minat
yang dimiliki oleh para siswa dan siswi agar menjadi lebih terarah dan sesuai
dengan keinginan dan jurusan yang mereka inginkan dan sesuai harapan.
Pemilihan dapat ditentukan oleh siswa sesuai dengan keinginan, serta jurusan
adalah bagian dari suatu fakultas atau sekolah tinggi yang bertanggung jawab
bagian dari satu fakultas atau perguruan tinggi untuk menetukan bagian – bagian
suatu bidang studi yang terdiri dari bebagai jurusan yaitu Akuntansi, Psikologi,
menjadi dua kelompok yaitu dari dalam diri remaja ialah minat, kepribadian dan
citra/konsep diri menurut Slameto, Holland (dalam Santrock). Sedangkan dari luar
diri remaja : orangtua, teman sebaya, lingkungan sosial ekonomi budaya dan saran
tes bakat minat Seligman, Steinberg, McNair & Brown (dalam Seligman
dalam memilih jurusan yang ditemukan (dalam Pilot Study 2004) yaitu faktor
peluang kerja. Selain faktor-faktor, penelitian ini juga meneliti mengenai tahap-
tahap dari pengambilan keputusan agar dapat melihat perjalanan remaja dalam
pada setiap tahapnya.Penelitian ini dilakukan secara kualitatif agar peneliti dapat
Adapun metode penelitian kualitatif ini adalah dengan wawancara dan observasi.
Sebelum wawancara, peneliti mengadakan pilot study dan pilot study 2 terlebih
dahulu. Wawancara dilakukan pada 3 subjek berusia 17-18 tahun yang sedang
duduk di kelas 3 SMA. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa faktor
lingkungan sosial budaya dan saran dari tes bakat minat sama sekali tidak
mempengaruhi subjek yaitu peluang kerja, figur idola, kualitas universitas, serta
faktor religi. Sedangkan faktor teman sebaya yang diperkirakan berdampak
faktor – faktor yang dapat mempengaruhi remaja dalam pemilihan jurusan yaitu
karena faktor lingkungan, keluarga, teman sebaya, serta Prospek pekerjaan yang
akan datang sehingga dalam menentukan jurusan siswa harus mengetahui dari
informasi – informasi terbaru dalam menentukan jurusan yang akan di pilih oleh
siswa tersebut, maka dari itulah siswa dapat memperoleh informasi serta faktor –
faktor apa saja yang terdapat pada pemilihan jurusan tersebut. Dari mulai
kemampuan yang dimiliki oleh siswa serta keinginan ia yaitu minat mengambil
jurusan itu berguna untuk prospek mereka bekerja dimasa yang akan datang
setelah siswa tersebut dapat lulus dengan hasil yang memuaskan dan dapat
Strategi dalam memilih jurusan Keperguan Tinggi ialah langkah kita untuk
membantu menentukan dari jurusan – jurusan yang ada dalam suatu perguruan
a. Kita mesti mengingat bahwa jurusan studi hanyalah satu bagian dari proses
pencapaian karier. Yang mau saya tekankan adalah jurusan studi itu tidaklah
100% menentukan masa depan hidup kita. Jangan sampai kita ini terlalu
menitikberatkan pada jurusan studi, seolah-olah kalau kita memilih jurusan yang
keliru maka hancurlah hidup kita selama-lamanya. Jadi kita orang tua harus
menempatkan masalah ini dalam perspektif yang tepat.
b. Jurusan studi merupakan bagian persiapan yang penting. Persiapan baik itu secara
informasi, ilmu-ilmu yang harus dikuasai untuk bidang tersebut atau membentuk
pola pikir kita agar lebih siap memasuki bidang-bidang tertentu.
c. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan minat kita. Masuk ke jurusan
yang tidak sesuai dengan kemampuan kita sudah pasti akan membuat kita
terhuyung-huyung, kalau tidak kita akan berhenti di tengah jalan karena tidak
sanggup untuk meneruskannya. Jangan juga masuki bidang yang kita mampu tapi
kita tidak berminat, kita tidak mempunyai ketertarikan ke situ sebab kalau kita
memasukinya biasanya kita juga tidak bertahan lama.
d. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan kepribadian kita. Pekerjaan yang nanti kita
akan lakukan seyogyanya sesuai dengan kepribadian kita. Misalnya orang mau
jadi dokter tapi paling takut melihat darah misalnya, begitu melihat darah dia
pingsan nah bagaimana menjadi dokter.
e. Waktu memilih jurusan kita perlu bertanya kepada diri sendiri dapatkah saya
melakukan pekerjaan yang sama ini selama 10 tahun.
f. Kita juga mesti bertanya apakah saya bisa membiayai kehidupan saya dengan
karier ini, jika tidak kita mesti memilih misalnya kalau memungkinkan dua
jurusan sekaligus, agar kita dapat memperoleh pekerjaan yang lebih memadai.
(Dr. Paul Gunadi 2002- 2012)
Dari uraian diatas menurut beberapa para ahli bahwa faktor – faktor yang
yaitu dari dalam diri remaja : minat, kepribadian dan citra atau konsep diri
dengan dari luar diri remaja : orangtua, teman sebaya, lingkungan sosial ekonomi
dan keterampilan khusus. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk
dilengkapi dengan bakat atau kemampuan yang melekat dan sudah dibawa sejak
lahir oleh masing- masing individu yang satu dengan yang lain berbeda – beda
sedangkan bakat atau kemampuan ini akan di mulai contohnya kelihatan sejak ia
mulai dapat berbicara taupun biasanya individu sesudah masuk sekolah taman
kanak – kanak. Adapun bakat atau kemampuan yang dimiliki seseorang akan
misal jika individu memiliki bakat yang di bawa sejak lahir, olah raga cabang
sepak bola, dengan sedikit latihan dan melihat orang bermain sepak bola, maka
individu tersebut akan cepat dapat menguasai permainan sepak bola dengan baik.
Dalam mempelajari sub pokok bahasan tentang bakat dan kemampuan ini
yang individu miliki bagaiman cara mengenbangkan bakat yang dimiliki tersebut,
dalam upaya untuk mencapai tujuan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh
siswa yaitu :
yang dedikit sekali dipengaruhi atau tergantung dari latihan. Kemudian menurut
Brigham : Bakat kondisi, kualitas, atau sekumpulan kualitas yang dititik beratkan
pada apa yang dapat dilakukan individu (segi performance atau kinerja) setelah
adalah prestasi yang dapat diramalkan dan dapat diukur melalui tes
Pengertian dari bakat yaitu menurut Bakat atau aptitute merupakan potensi dalam
khusus.
individu melakukan tugas, sedikit atau tidak tergantung pada latihan sebelumnya
a. Faktor internal (remaja itu sendiri):faktor motivasi, faktor nilai/value, konsep diri.
contohnya : remaja dapat terpengaruh karena rasa percaya diri terhadap
kemampuan yang dimiliki yang tumbuh dari dalam dirinya.
b. Faktor eksternal (lingkungan): keluarga,sekolah,masyarakat.
Contohnya : remaja dapat terpengaruh karena dorongan dari lingkungan keluarga,
yang dapat mendorong seseorang untuk mengembangkan bakat serta kemampuan
seseorang.
Berdasarkan dari definisi- definisi diatas menurut para ahli Bakat adalah
khusus. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk dikembangkan pada
dasarnya bahwa setiap manusia dilahirkan kedunia ini dilengkapi dengan bakat
atau kemampuan yang melekat dan sudah dibawa sejak lahir oleh masing- masing
individu yang satu dengan yang lain berbeda – beda sedangkan bakat atau
kemampuan ini akan di mulai kelihatan sejak ia mulai dapat berbicara taupun
biasanya individu sesudah masuk sekolah taman kanak – kanak. Adapun bakat
atau kemampuan yang dimiliki seseorang akan berkembang sesuai dengan apa
yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk
mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, yang masih
dan butuh dorongan serta dukungan dari Guru bimbingan dan konseling agar
bakat tugas kita membantu dan mengarahkan kepada siswa agar dapat
membangkitkan rasa ingin tahu, perhatian, dan kesenangan yang dapat dijadikan
menyatakan bahwa dalam minat itu terdapat hal-hal pokok diantaranya: adanya
tertentu, adanya kecenderungan berusaha lebih aktif, objek atau aktivitas tersebut
bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat
psikologi, minat (interest) adalah satu sikap yang berlangsung terus menerus yang
objek minatnya, perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau
objek itu berharga atau berarti bagi individu, satu keadaan motivasi, atau satu set
motivasi, yang menuntun tingkah laku menuju satu arah sasaran tertentu (dalam
Chaplin, 2008:255).
atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati, minat
merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak
B. PENGAJUAN HIPOTESIS
Ho: Tidak ada Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Pemilihan Jurusan Di
kesimpulan dari hasil perhitungan data yang diperoleh. Metode penelitian yang
Tinggi. Kedua jenis data ini dijaring dengan menggunakan instrument tes.
Instrument peranan guru bimbingan dan konseling disusun dalam bentuk tes
objektif, yaitu soal – soalnya berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan. Sebelum
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitasnya agar instrument ini layak di
gunakan begitu pula halnya dengan peranan guru bimbingan dan konseling,
dan Konseling dalam Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi, maka teknik analisa
data yang digunakan adalah teknik korelasi sederhana Pearson Product moment.
Dipergunakan teknik korelasi ini karena data kedua Variabel berbentuk data
dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas. Dalam pengujian persyaratan analisis dan hipotesis, taraf nyata yang
a. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan subjek penelitian (Heri Jauhari, 2010 : 41).
Maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMKN 1
sampling acak klaster (Heri Jauhari, 2010 :41). Sehingga dalam penelitian ini
sampel yang diambil adalah kelas XII Elektro dengan jumlah siswa dan siswi 45
orang.
Dalam penelitian ini data yang terkumpul hasil dari kuisioner yang diperoleh
melalui pemberian Angket pada siswa, kemudian disusun dalam table dan
Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, jika kedua persyaratan uji
sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu korelasi Product Moment,
XIV. PENUTUP
dengan mengambil sasaran pada siswa kelas XII. Maka dapat dilihat mengenai
Tinggi pada siswa kelas XII dalam menentukan pemilihan jurusan yang dapat
siswa peroleh dari hasil yang sesuai dengan kemampuan serta minat pada siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Shaleh. (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana