BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL
TAHUN 2019/2020
1. Tahap Awal
a. Pembimbing membuka kegiatan
dikelas dengan doa dan Salam
b. Membina Hubungan baik dengan
peserta didik
c. Pembimbing menjelaskan permainan
yang akan dilakukan dikelas beserta
teknis permainannya
d. Peserta didik melakukan permainan
e. Menyampaikan tujuan layanan
f. Menyampaikan pokok materi layanan
g. Mengajak peserta didik terlibat aktif
dalam kegiatan layanan
2. Tahap inti
a. Kegiatan inti a. Siswa mendengarkan dan mengamati
secara aktif materi yang disampaikan
b. Menayangkan video singkat tentang
penyesuaian diri
c. Peserta didik diminta mengamati
fenomena penyesuaian diri dapat melalui
pengalaman pribadi atau fenomena yang
sering terlihat
d. Pembimbing meminta peserta didik
merumuskan pertanyaan terkait dengan
fenomena penyesuaian diri yang telah
diamati, yang sekiranya hal-hal belum
diketahui
e. Peserta didik diminta menyampaikan
kesimpulan terkait dengan hasil analisis
informasi mengenai penyesuaian diri
secara lisan/tertulis.
3. Tahap penutup
a. Pembimbing dan siswa bersama-sama
menyimpulkan manfaat dari kegiatan
yang telah berangsung.
b. Siswa mengisi lembar kerja siswa
c. Pembimbing mengakhiri layanan
dengan doa dan salam
Evaluasi
1. Evaluasi proses 1. Mengadakan refleksi
2. Menanyakan antusiasme peserta didik
terhadap layanan yang diberikan
3. Cara peserta didik menyampaikan
pendapat atau bertanya : sesuai dengan
topik/ kurang sesuai dengan
topik/ tidak sesuai dengan topik
4. Cara peserta didik memberikan
penjelasan terhadap
pertanyaan Guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor: mudah
dipahami/ tidak mudah/ sulit
dipahami
2. Evaluasi hasil (Understanding) Pemahaman peserta
didik terhadap arti penyesuaian diri dan
pengaruhnya terhadap belajar
(Compartable) Perasaan yang telah
dialami peserta didik setelah menerima
layanan
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini
Catatan Khusus
Mengetahui, Mahasiswa,
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
1. Setelah menerima layanan informasi
BK, saya mengerti tentang arti
Penyesuaian Diri
2. Setelah menerima layanan informasi
BK, saya mengerti tentang hambatan
Penyesuaian Diri
3. Setelah menerima layanan informasi
BK, saya mengerti tentang cara-cara
Penyesuaian Diri
PEER ASESMENT LAYANAN KLASIKAL
1. Materi/Topik Layanan :
2. Bidang Bimbingan : Bimbingan dan Konseling Karier
3. Fungsi Layanan :
4. Sasaran Layanan/Semester : Kelas ……../
5. Tempat Penyelenggaraan :
6. Waktu Penyelenggaraan :
7. Pihak-pihak yang Dilibatkan :
8. Metode :
PENYAJIAN
No Aspek yang dinilai JUMLAH
1 2 3 4
1 Pendahuluan
a. Mengucapkan salam.
b. Berdoa
c. Melakukan pengkondisian
d. Menyampaikan tujuan layanan
2 Kegiatan
a. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
b. Peserta didik aktif bertanya
c. Peserta didik aktif menjawab
d. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
e. Peserta didik hadir semua
3 Penutup/Pengakhiran
a. Mengajak peserta didik membuat kesimpulan dari hasil
layanan
b. Guru BK menanyakan kesan terhadap peserta didik terkait
pemberian layanan yang barusan diterimanya.
c. Peserta diklat diminta bagaimana mensikapi hasil layanan.
Penilai : ________________________
MATERI LAYANAN
Penyesuaian Diri dan Pengaruhnya Terhadap Belajar
A. Penyesuaian Diri
Manusia sejak dilahirkan akan berhadapan dengan lingkungan yang menuntutnya untuk
menyesuaikan diri. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh manusia diawali dengan penyesuaian secara
fisiologis, yang dikenal dengan adaptasi. Tetapi manusia seiring dengan perkembangannya, tidak
hanya membutuhkan adaptasi, juga dituntut untuk mampu menyesuaikan diri secara psikologis yang
sering disebut dengan ‘adjustment’ (penyesuaian diri). Menurut Sunarto (2002: 222-223)
“Penyesuaian diri sebagai suatu proses kearah hubunganyang harmonis antara tuntutan internal dan
tuntutan eksternal”.
Menurut Sunarto & Agung (2002: 182) adalah ”proses bagaimanaindividu mencapai
keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan”. Istilah penyesuaian
mengacu pada seberapa jauhnya kepribadian seorang individu berfungsi secara efisien dalam
masyarakat (Hurlock, 1999: 257). Makna akhir dari hasil pendidikan seorang individu terletak pada
sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tentutan masyarakat. Berdasarkan pengalaman-pengalaman
yang didapat di sekolah dan di luar sekolah individu memeiliki sejumlah pengetahuan, kecakapan,
minat-minat dan sikapsikap.
Menurut Gerungan (2004: 55) ”penyesuaian diri dalam arti yang luas yaitu mengubah diri
sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga: mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan) diri”. Jadi, dalam hal ini penyesuaian diri ada artinya yang ”pasif”, di mana kegiatan kita
ditentukan oleh lingkungan, dan ada artinya yang ”aktif”, di mana kita pengaruhi lingkungan.
Sedangkan menurut Soeparwoto (2005: 151) ”penyesuaian diri merupakan proses menyelaraskan
antara kondisi diri individu sendiri dengan sesuatu objek atau perangsang, melalui kegiatan belajar”.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah
usaha mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungan, guna memperoleh kenyamanan
hidup, baik secara jasmani maupun rohani. Menurut Utami Munandar, prestasi merupakan
perwujudan dari bakat dan kemampuan. Prestasi yang sangat menonjol dalam suatu bidang
mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut.(Utami Munandar, 1983) Menurut Mulyati,
belajar adalah suatu usaha sadar dari individu, untuk mencapai tujuan peningkatan diri, melalui
latihan-latihan, pengulangan-pengulangan, dan perubahan terjadi bukan karena proses kebetulan.
(Mulyati, 2007) Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi
belajar adalah hasil suatu proses aktivitas belajar yang membawa perubahan tingkah laku pada diri
siswa (individu). Perubahan tersebut meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap, kemudian
aspek-aspek tersebut dievaluasikan dan diaktualisasikan dalam angka atau skor yang dapat dilihat
dalam buku rapor dengan berdasarkan standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang berbeda
pada masing-masing sekolah. Keberhasilan siswa dalam proses belajarnya dapat dilihat dari prestasi
yang dicapai dalam kurun waktu tertentu dalam hal ini dapat dilihat dari nilai yang dibukukan dalam
bentuk buku laporan pendidikan atau raport. Nilai-nilai yang tertera dalam buku tersebut merupakan
penjumlahan nilai dari seluruh mata pelajaran yang diperoleh siswa dalam satu semester. Besar
kecilnya nilai yang diperoleh menunjukkan besar kecilnya prestasi yang dicapai.
Salah satu penyesuaian diri yang dialami siswa di Sekolah Menengah Pertama yang
bertransisi ke jenjang Sekolah Menengah Atas adalah ketika menghadapi lingkungan baru di sekolah
barunya. Prestasi akademik dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi kesehatan fisik, intelegensi, motivasi, minat, kepribadian, dan fisiologis.
Faktor eksternal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah penyesuaian diri dan
penyesuaian social, dengan anak mampu melakukan penyesuaian diri dan penyesuaian sosial, maka
anak akan merasa nyaman berada di sekolah. Anak yang mampu melakukan penyesuaian diri dan
penyesuaian sosial nantinya diharapkan akan berhasil dalam belajar dan memiliki prestasi akademik
yang memuaskan. Anak yang berhasil dalam belajar dan berada di lingkungan akademik yang
mendukung akan membuat anak mampu menghadapi kehidupan yang terjadi mendatang. Prestasi
akademik ditunjukkan dari hasil belajar siswa di sekolah mulai dari proses belajar, penyelesaikan
tugas-tugas dan hasil yang diperoleh. Karena sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu dimana
bidang akademik menjadi tujuan utama dari proses pendidikan yang diselenggarakan di sekolah.
B. Karakteristik Penyesuaian Diri
Tidak semua individu berhasil dalam menyesuaiakn diri, dan banyak rintangan untuk
individu dapat menyesuaikan diri, baik dari dalam maupun luar. Karakteristik penyesuaian diri
menurut Sunarto (2002: 184-186) ada dua yaitu:
2.2.2.1 Penyesuaian diri secara positif.
Penyesuaian diri yang positif dilakukan individu dengan hal-hal sebagai berikut:
1) Tidak menunjukkan ketegangan emosional
2) Tidak menunjukkan mekanisme-mekanisme psikologis
3) Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi
4) Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri
5) Mampu dalam belajar
6) Menghargai pengalaman
7) Bersikap realistik dan objektif
Tanda-tanda penyesuaian diri secara positif dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional. Mampu menghilangkan adanya ketegangan
emosional yang adapada diri individu dalam proses penyesuaian diri.
2) Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis 13. Mampu menghilangkan
mekanisme psikologis, yaitu mampu menghadapi setiap masalah yang telah dia timbulkan.
3) Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi. Mampu menyembunyikan dan menekan sikap frustasi
dalam menghadapi proses penyesuaian diri.
4) Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri. Dalam situasi ini tindakan yang dilakukan
merupakan keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan yang cermat. Keputusan diambil
setelah mempertimbangkan dari berbagai segi, antara lain segi untung dan rugi.
5) Mampu dalam belajar. Dengan belajar individu akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan
yang dapat membantu menyesuaikan diri.
6) Menghargai pengalaman. Melalui pengalaman kita mampu belajar untuk menjadi lebih baik dalam
melakukan penyesuaian diri.
7) Bersikap realistik dan objektif. Mampu berfikir tentang apa keuntungan dan kerugian yang akan
8) diperoleh kita dan lingkungan terhadap apa yang telah dilakukan dan tidak bersifat subjektif dalam
melakukan proses penyesuaian diri.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa individu dikatakan memiliki kemampuan
penyesuaian diri yang baik apabila memiliki kemampuan dalam berfikir realistik dan logis sehingga
dapat memberikan respos yang tepat dan tidak merugikan sekitarnya.
2.2.2.2 Penyesuaian diri secara negatif
Penyesuaian diri secara negatif terjadi akibat kegagalan individu dalam melakukan
penyesuaian diri secara positif. Menurut Sunarto (1994: 186) terdapat tiga bentuk penyesuaian diri
yang salah, antara lain:
1) Reaksi bertahan (defence reaction)
2) Reaksi menyerang (aggresive reaction)
3) Reaksi melarikan diri (ascape reaction)
Tulis persentase pemenuhan indikator pada kolom yang tersedia dengan ketentuan:
a. 100% bila semua indikator terpenuhi
b. 75% bila tiga indikator terpenuhi
c. 50% bila dua indikator tepenuhi
d. 25% bila satu indikator terpenuhi
e. 0% bila tidak ada indikator yang terpenuhi
……………………………..,………………………………...2019
Penilai,
.........................................................................