A DENGUE
HAEMORAGIC FEVER DILt. IIA RUANGAN
CENDRAWASIH V
RSU.SARI MUTIARA LUBUK PAKAM
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1.Mei Melda Napitupulu
2.Sri Wulandari
3.Frisila Sitompul
4.Kristian Nababan
5.Obet Rianto Silitonga
A6.Mitro Munthe
7.Jesica Lumbantoruan
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karuniaNyalah sehingga penulisan makalah ini yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA DemamBerdarah Dengue (DBD) atau DHF
(Dengue Haemoragic Fever)”dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
penyempurnaannya.
Harapan penulis, kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan bagi penulis pada khususnya.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi DHF 3
2.2 Etiologi DHF 4
2.3 Epidemiologi DHF 5
2.4 Patofisiologi DHF 6
2.5 Patologi DHF 6
2.6 Patogenesis DHF 7
2.7 ManifestasiKlinis DHF 8
2.8 Pencegahan DHF 8
2.9 Penatalaksanaan DHF 9
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian 14
3.2 Analisa Data 18
3.3 Diagnosa Keperawatan 18
3.4 Intervensi Keperawatan 19
3.5 Inplementasi Keperawatan 21
3.6 Evaluasi 22
BAB IV PEMBAHASAN 24
BAB V PENUTUP 26
DAFTAR PUSTAKA 27
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus,
dan family Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama
Aedes aegypti (infodatin, 2016).Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat
menyerang seluruh kelompok umur.Munculnya penyakit ini berkaitan dengan kondisi
lingkungan dan perilaku masyarakat (Kemenkes RI, 2016).
Menurut data WHO (2014) penyakit DBD pertama kali dilaporkan di Asia Tenggara pada
tahun 1954 yaitu di Filipina, selanjutnya menyebar ke berbagai Negara. Sebelum tahun 1970,
hanya 9 negara yang mengalami wabah DBD, namun sekarang DBD menjadi penyakit
endemik pada lebih dari 100 negara, diantaranya adalah Afrika, Amerika, Mediterania Timur,
Asia Tenggara dan Pasifik Barat memiliki angka tertinggi terjadinya kasus DBD. Jumlah
kasus di Amerika, Asia Tenggara,dan Pasifik Barat telah melewati 1,2 juta kasus di tahun
2008 dan lebih dari 2,3 juta kasus di 2010. Pada tahun 2013 dilaporkan terdapat sebanyak
2,35 juta kasus di Amerika, dimana 37.687 kasus merupakan DBD berat. Perkembangan
kasusu DBD ditingkat global semangkin meningkat, seperti dilaporkan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) yakni dari 980 kasus hampir 100 negara tahun 1954-1959 menjadi 1.016.612
kasus dihampir 60 negara tahun 2000-2009 (WHO, 2014).
Menurut Soedarto (2012) Indonesia adalah daerah edemis DBD dan mengalami epidemic
sekali dalam 4-5 tahun.Faktor lingkungan dengan banyaknya genangan air bersih dan
menjadi sarang nyamuk, mobilitas penduduk yang tinggi dan cepatnya transportasi antar
daerah, menyebabkan sering terjadinya DBD.Indonesia termasuk dalam salah satu Negara
yang edemik DBD dengan jumlah penderitanya yang terus-menerus bertambah dan
penyebarannya semakin luas.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegepty dan aedes albopictus yang
tersebar luas di rumah-rumah dan tempat umum diseluruh wilayah indonesia,kecuali yang
ketinggiannya lebih 1000meter diatas permukaan laut ( Dinkes,2010).
Penyakit ini terutama menyerang ank yang ditandai dengan panas tinggi,perdarahan dan
dapat mengakibatkan kematian serta menimbulkan wabah (Djunaedi,2006).
Upaya yang lebih efektif dalam mengatasi masalah kesehatan sebenarnya adalah dengan
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dengan berperilaku hidup
sehat, namun hal ini ternyata belum disadari dan dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat
( Kusumawati,2004).
Tercapainya kesehatan yang optimal tergantung pada potensi biologis yang merupakan hasil
interaksi antara keadaan pasien ( Imunitas,usia,penyakit dasar kronik,dan lingkungan ).
Kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi terjadinya penyakit,terutama penyakit infeksi
salah satu nya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) atau Dengue Hemorhagic
Fever ( DHF ).Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi virus dengue yang masih menjadi
problem kesehatan masyarakat.
Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) adalah penyakit yng disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang mana menyebabkan gangguan
pada pembuluh darah kapiler dan pada system pembekuan darah sehingga mengakibatkan
perdarahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue sangat
kompleks,antara lain iklim dan pergantian musim,kepadatan penduduk,mobilitas penduduk
dan transportasi.
Melihat tingginya tingkat kejadian penyakit DHF,bahaya yang ditimbulkan serta mengetahui
kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan besarnya pengaruh
penyakit DHF terhadap masyarakat maka penulis tertarik mengambil kasus tersebut dengan
judul : “ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An.A DENGAN DENGUE
HEMORHAGIC FEVER ( DHF ) DI RUANG CENDRAWASIH V RSU.SARI
MUTIARA,TANGGAL 20 JANUARI 2020’’
3. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan
cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk.
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pada klien dengan infeksi demam berdarah dengue adalah :
a. Identitas klien
1. meliputi :nama,umur,jenis kelamin,alamat,tanggal lahir,tanggal masuk,tanggal
pengkajian,agama,alamat,dan diagnosa medis
2. Identitas penanggung jawab meliputi : nama,umur,pekerjaan,hubungan dengan
klien dan alamat
b. Riwayat Kesehatan Klien
1. Keluhan utama
Biasanya klien datang dengan keluhan demam tinggi mendadak dan terus menerus
selama 1-3 hari,sakit kepala,nyeri,lemah,mual,dan nafsu makan berkurang
2. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit kepala,nyeri otot,pegal seluruh
tubuh,lemah,panas,mual,dan nafsu makan menurun
3. Riwayat kesehatan dahulu
Ada kemungkinan klien yang telah terinfeksi penyakit DHF bisa terulang
terjangkit lagi,tetapi penyakit yang pernah diderita dahulu
4. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat adanya penyakit DHF pada anggota keluarga yang lain sangat
menentukan ,penyakit DHF dibawah oleh nyamuk jadi bila terdapat anggota
keluarga yang menderita penyakit ini dalam satu rumah.
c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran :compos mentis
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital (TD,S,N,RR)
2.Diagnosa Keperawatan
Menurut Nanda 2015 diagnosa keperawatan yang muncul antara lain :
a. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan proses penyakitnya
3. Intervensi Keperawatan
a. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakitnya
1. Observasi tanda-tanda vital tiap 3 jam
Rasional : tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum
pasien
2. Beri kompres hangat pada bagian lipatan tubuh
Rasional :kompres hangat dapat menurunkan dan mengembalikan suhu normal
3. Monitor intake dan output
Rasional : untuk mengetahui adanya ketidakseimbangan cairan tubuh
4. Berikan obat analgesik
Rasional : dapat menurunkan demam
5. Ganti pakaian klien dengan bahan tipis menyerap keringat
Rasional : pakaian yang tipis menyerap keringat dan membantu mengurangi
penguapan tubuh akibat dari peningkatan suhu.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah proses keperawatan yang mengikuti rumusan dari keperawatan.
Pelaksanaan keperawatan mencakup melakukan ,membantu,memberikan askep,tujuannya
berpusat pada klien,mencatat serta melakukan pertukaran informasi yang relevan,dengan
keperawatan kesehatan berkelanjutan pada klien.
1. Proses atau tahapan
a. Mengkaji ulang klien
b. Menglarifikasi rencana yang sudah ada
c. Mengidentifikasi bidang bantuan berupa tenaga,pengetahuan,serta
keterampilan
d. Mengimplementasikan intervensi keperawatan
2. Dokumentasi
Mencatat semua tindakan yang dilakukan tentang respon klien,tanggal dan waktu
serta nama dan paraf perawat yang jelas.
5. Evaluasi keperawatan
Merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan identifikasi
sejauh mana tujuan dan rencana keperawatan tercapai atau tidak.
BAB III
TINJAUAN KASUS
KEPERAWATAN ANAK
Nama Anak :An.A
Tanggal :20 January 2020
Ruangan :Lantai II A
3.1.1 IDENTITAS
1. Nama :An. A
2. Tgl.lahir :12 January 2010
3. Usia :10 Tahun
4. Pendidikan :SD
5. Alamat :Lubuk Pakam
6. Nama Ayah :Salomo Situmorang
7. Nama Ibu :Sondang Renita Sinaga
8. Pekerjaan Ayah :Wiraswasta
9. Pekerjaan Ibu :Ibu Rumah Tangga
10. Alamat :Lubuk Pakam
11. Suku/Bangsa :Batak,Indonesia
12. Diagnosa Medis : DBD
3.1.6RIWAYAT SOSIAL
1. yang mengasuh anak : Ibu kandungnya sendiri
2. pembawaan secara umum : Pemalu
3. lingkungan rumah : Bersih dan aman
1.Nutrisi metabolik
a. Makanan yang disukai :coklat
b. Makanan dan minuman selama 24 jam :air mineral
c. Kebiasaan makan :
1. Sebelum sakit :makan nasi 3 x/hari ,habis 1 piring dengan lauk pauk
2. Sesudah sakit : makan 3 x/hari ,habis ½ porsi makan dirumah sakit
d. Alat makan yang digunakan
1. Dirumah :makan dengan tangan
2. Di Rumah sakit :disuapin oleh ibunya
e. Berat badan
1. Sebelum sakit :50 kg
2. Sesudah sakit :49 kg
2.Pola Eliminasi :
a. Pola defekasi :
1.Sebelum sakit : 1 x sehari dengan feses lembek
2. Saat sakit : 3 x sehari dengan feses encer
b. Pola eliminasi urin:
1.Sebelum sakit : 7 x sehari dengan warna urine jernih
2.Saat Sakit : 10 x sehari dengan warna urine kuning
3. Aktivitas dan pola latihan
a.Rutinitas mandi :pagi dan sore,dikamar mandi menggunakan sabun cair
b.Kebersihan sehari-hari :terjaga
c.Kemampuan kemandirian anak :
1.mandi sendiri
2.makan ambil sendiri
3.toileting sendiri
4.berpakaian sendiri
4.Pola istirahat tidur
a. sebelum sakit :7-8 jam/malam,siang 1 jam
b.saat sakit :5 jam/malam,siang 2 jam
TTV
TD :100/70 mmHg
Pols :98 x/m
RR :20 x/m
Temp :38,7oC
BB :49 Kg
TB :98 cm
3. Intervensi Keperawatan
Norages500 mg/jam
Univit syrp 2x1
Infus Nacl 20 tts/m
Ceftriaxone 700 mg/12 jam
Ranitidine 10 mg/12 jam
Pct 150 mg/8 jam
Donperidone syrp 3 x 2,5
mg
Selasa Gangguan pemenuhan 1. Memonitor intake makanan
20 january nutrisi kurang dari 2. Memberikan perawatan
2020 kebutuhan mulut sebelum dan sesudah
14.00 Wib berhubungan dengan makan
mual,muntah 3. Menganjurkan orang tua
( anoreksia ) untuk memberikan makanan
kesukaan klien
4. menimbang BB
BB :49 Kg
TB :98 cm
5. Evaluasi Keperawatan
No. Do. Dx Tanggal/Jam Evaluasi
1 1 Senin S : Ibu klien mengatakan klien demam
20 january 2020 O : Klien tampak lemas,mukosa bibir klien
14.45 Wib tampak kering
TTV
TD :100/70 mmHg
Pols :98 x/m
RR :20 x/m
Temp :38,7oC
BB :49 Kg
TB :98 cm
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dialanjutkan
2 2 Senin S: Ibu klien mengatakan nafsu makan klien
20 january 2020 berkurang, dan klien kadang mual dan muntah
16.15 Wib O: Klien hanya menghabiskan 1/4 porsi
makanan, nampak klien mual,klien tampak lemas
A: Masalah belum teratasi
P:Intervensi dilanjutkan
Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa DHF adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty.
penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian,terutama
anak.
Saran
Untuk klien dan keluarga diharapkan untuk dapat menjaga lingkungan rumah dan
melaksanakan program pemerintah untuk pemberantasan nyamuk demam berdarah yaitu
dengan melakukan program 3 M,menguras tempat penampungan air,mengubur barang-
barang bekas,membersihkan lingkungan rumah dan sekitarnya.