Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

PENAMBAHAN BIBIT LEBAH KELANCENG DI KELOMPOK TANI WIJI DADI


DESA SIDOAGUNG

OLEH :
AHMAD FAUZAN
165702008

PRODI ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADENFATAH PALEMBANG
2019

i
ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrohmatulahhiwabarkatu,
Alhamdulillah Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkah, rahmat dan hidaya-Nyalah program KKN Mandiri terintegrasi PPM Prodi
Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Raden Fatah
Palembang di Desa Sidoagung Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen Provinsi
Jawa Tengah dapat terlaksanakan dengan lancar dan selesai dengan baik.
Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah diikuti dan
dilaksanakan mulai dari tanggal 8 Januari hingga 12 Februari 2019 di Desa
Sidoagung Kecamatan Sruweng Kabupaten kebumen Provinsi Jawa Tengah.
Dengan demikian, atas terselesaikannya KKN Mandiri Terintegrasi magang,
dengan laporan ini maka peserta mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada piha-pihak yang terlibat dalam KKN Mandiri Terintegrasi PPM ini,
kepada:
1. Kepada Allah SWT yang memberikan karunia-Nya sehingga KKN Terintegrasi
Magang ini terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar sesuai harapan.
2. Kepada Kedua Orang Tua yang telah memberi suport, dukungan, dan juga doa-nya
kepada saya.
3. Bapak Prof. Dr. H. M. Sirozi, Ph.D sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Raden
Fatah (UIN RF) Palembang.
4. Bapak Prof. Dr. H. Izomiddin., MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UIN RF Palembang.
5. Bapak Andi Candra Jaya, M.Hum sebagai Ketua Prodi Ilmu Politik FISIP UIN RF
Palembang.
6. Bapak Erik Darmawan, S.IP., M.H.I sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
KKN Terintegrasi PPM.
7. Bapak Ahmad Komarudin Selaku Kepala Desa Sidoagung Kecamatan Sruweng
Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.
8. Bapak Hermanto Selaku Sekretaris Desa Sidoagung Kecamatan Sruweng
Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.
9. Seluruh pengurus RW, RT, Kader PKK, LPM dan Karang Taruna yang telah
membantu peserta selama pelaksanaan KKN Terintegrasi PPM.

1
10. Seluruh Masyarakat Desa Sidoagung yang telah menerima dan bekerjasama
dengan peserta selama pelaksanaan KKN Terintegrasi PPM dengan baik.
11. Rekan-rekan anggota kelompok KKN Terintegrasi PPM : Alex Rodhinal, Aang,
Agung Setiawan, Achmad Arifin Muklai, Ahmad Fauzan, Boby Sumarlin, Segri
Desiana, Sutri Anggraini, Vina Indahsari, dan Wendi Afriza Risdiana. Yang tekah
berkerja sama dengan baik selama kegiatan KKN terintegrasi Magang.
12. Dan Terima Kasih Kepada Semua Pihak Yang Telah Membantu pelaksanaan
Kegiatan KKN terintegrasi Magang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak hal-hal
yang harus diperbaiki dan jauh dari kata kesempurnaan. Dengan demikian, penulis
mengharapkan atas kritik dan saran yang membangun semua pihak dalam
penyusunan laporan ini.
Semoga Laporan ini dapat bermafaat untuk kebaikan mahasiswa yang akan
melaksanakan kegiatan KKN Terintegrasi Magang di tahun selanjutnya yang akan
datang.

Palembang, 21 Februari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........ ......................................................................................... 1
DAFTAR ISI ....................... ......................................................................................... 3

A. BAB I PENDAHULUAN
a. Profil Desa Sidoagung .......................................................................... 4
b. Profil Potensi Lokal ( Sosial Ekonomi, Keadaan Geografis ) ........... 4
c. Data dan Peta Aset/ Potensi Lokal berkarakter ................................ 5

B. BAB II PELAKSANAAN PROGRAM KKN


a. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata .............................................................. 8
b. Keberlanjutan Program ....................................................................... 11

C. BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan .. ......................................................................................... 18
b. Saran................ ...................................................................................... 18
c. Lampiran................................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Profil Desa Sidoagung


Desa Sidoagung, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, provinsi Jawa tengah.
Desa sido agung berada pada koordinat 109.59525 Bujur Timur / -7.628698 Lintang
Selatan dan di batasi oleh desa-desa tetangga, desa sebelah utara berbataa dengan desa
Giripurno/Panusupan, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Klapusanggar, di sebelah
Timur berbatasan dengan Desa Karangjambu dan di sebelah Barat berbatasan dengan Desa
Candi. Desa Sidoagung berdiri pada tahun 1946. Lokasi ini dapat dengan mudah ditempuh
oleh kendaraan.
Jalan utama kabupaten Kebumen ini merupakan jalan umum yang dilintasi berbagai
kendaraan umum maupun pribadi. KKN di desa Sidoagung termasuk daerah yang tepat
untuk melakukan suatu pengabdian kepada masyarakat, mengembangkan potensi budaya
lokal yang ada. Desa Sidoagung termasuk daerah padat penduduk, desa yang sebagian
besar berprofesi sebagai petani, sawah padi, termasuk desa dengan angka putus sekolah
yang sedang. Ada beberapa instansi pendidikan, tempat ibadah, dan pasar pekan.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika berbagai sarana tersebut lebih dikembangkan
lagi, dimana Paradigma dan prinsip pendekatan KKN berbasis riset dan pengembangan
potensi lokal berkarakter semuanya mengarah kepada konteks pemahaman dan
internalisasi aset, potensi, kekuatan, dan pendayagunaannya.

B. Profil Potensi Lokal ( Sosial, Ekonomi, Budaya)


a. Kondisi sosial ekonomi
Desa Sidoagung, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen terletak di pinggir
jalan Raya yang mengarah ke Kecamatan Sruweng dengan pertambahan penduduk
cenderung meningkat dikarenakan pernikahan dini dan hampir seluruh kepala keluarga
penduduk desa Sidoagung bermata pencaharian Petani, Pegawai Negeri, wiraswasta
dan pedagang, petani sawah.
b. Keadaan Geografis
Desa Sidoagung Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen merupakan desa yang
berada di pangkal dari Kecamatan Sruweng setelah menempuh perjalan lebih kurang
30 menit dari Sruweng dengan melewati beberapa desa seperti desa Tanggeran.

4
C. Data dan peta aset/potensi lokal berkarakter.
a. Aset
Desa Sidoagung memiliki 1 balai desa, 4 sekolah dasar, 4 TK/PAUD, 9 tanah
Desa dan 3 hutan desa yang tersebar disetiap penuru desa Sidoagung.

Secara geografis, Desa Sidoagung masuk dalam wilayah kecamatan sruweng,


kabupaten Kebumen jawa tengah. Dan secara topografi terdiri dari dataran rendah
(persawahan) Tanah datar (perkampungan) dan sebagaian pegunungan dengan
luas sekitar 516 Ha. Ini merupakan yang terbesar dikecamatan sruweng yang
terletak dibagian utara dari Jalan utama sruweng.

b. keadaan tanah dan air


Keadaan tanahnya dibagian dataran desa sidoagung dibilang sangat subur
untuk bercocok tanam dan untuk daerah aliran sangat cukup baik untuk
transportasi petani karet, sedangkan sumber air untuk keperluan masyarakat
sehari-hari,seperti memasak mencuci dan lain-lain sebagaiannya didapat dari air
sumur dan irigasi.

c. Kondisi sarana dan prasarana sosial


1. Sarana dan prasarana ibadah
Keadaan masjid/mushola didesa sidoagung tergolong memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk beribadah setiap harinya adapun jumlah
Masjid/mushola didesa sidoagung tegolong cukup banyak karena disetiap
Dusun atau RW memiliki masjid/mushola.
5
2. Sarana Pendidikan
Pendidikan yang ada didesa Sidoagung ini cukup baik dengan dukungan
sarana dan prasarana pendidikan yang memiliki standar nasional.

Tabel 1.1 Daftar Sekolah di Desa Sidoagung


NO NAMA SEKOLAH ALAMAT
1 SD Negeri 1 Sidoagung Dusun 4 RT 8
2 SD Negeri 2 Sidoagung Dusun 2 RT 3
3 SD Negeri 3 Sidoagung Dusun 3 RT 5
4 SD Negeri 5 Sidoagung Dusun 4 RT 8
5 PAUD Dusun 8 RT 8
6 PAUD Dusun 2 RT 5
7 TK Dusun 7 RT 5
8 TK Dusun 9 RT 9

3. Sarana Kesehatan

Tabel 2.1 Daftar Sarana Kesehatan di Desa Sidoagung


NO NAMA TEMPAT JUMLAH
1 POSKESDES 1
2 BIDAN DESA 1

d. Pemetaan Aset
Berdasarkan hasil observasi dengan penelusuran wilayah bersama masyarakat
Dalam melaksanakan KKN di Desa Sidoagung, kecamatan sruweng, kabupaten
Kebumen maka diperoleh hasil penelusuran wilayah sebagai berikut :

6
Tabel 3.1 Hasil Penelusuran Wilayah (Transectoral)
Zona Dataran Pinggiran Sungai
Rumah Pemukiman Warga Sumber Air
Tokoh/Warung - Pencarian Ikan
Masjid/Mushola - -
Kantor Desa - -
Penggunaan Lahan Lembaga - -
Pendidikan
Poskesdes/layanan - -
Kesehatan
Lapangan - -
Pohon Karet - Kangkung
Tanaman Ubi - -
Pohon Pisang - -
Pohon Kelapa - -
Pohon dan Tanaman Pohon Jambu - -
Pohon Pepaya - -
Kebun Nanas - -
Tanaman Bunga - -
Tanaman Obat - -

Berdasarkan hasil penelusuran wilayah yang dilakukan dengan melihat pengunaan


lahan dan sumber daya alam yang ada, data yang diperloeh dikembangkan lebih lanjut
guna mendapatkan aset komunitas di Desa Sidoagung, Kecamatan Sruweng.

7
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KKN

A. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata


Selama mengikuti Kuliah Kerja Nyata UIN Raden Fatah Palembang baik secara
individu maupun kelompok selama 45 hari keikut sertaan dalam melakukan kegiatan-
kegiatan yang ada di Desa Sidoagung sebagai wujud nyata dari pemahaman teori yang
telah diajarkan dalam mata kuliah dikampus menjadi pengalaman dan bekal
kedepannya untuk pengabdian kepada masyarakat.
Adapun kegiatan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok selama
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis riset dengan integrasi pengetahuan
dan keterampilan berstandar KKNI didesa Sidoagung kecamatan sruweng berupa
individu yang saya lakukan membantu penambahan bibit lebah di desa sidoagung.

Pemilihan Tempat Ternak Lebah Madu


Lebah madu mempunyai produk diantaranya adalah madu, lilin lebah, royal jeli,
pollen (tepung sari) royal jeli, dan masing-masing kaya akan manfaat. Pemilihan
tempat, itulah hal yang pertama kita harus lakukan jika berencana beternak lebah madu,
karena akan mempengaruhi hasil dan umur dari lebah, pemilihan tempat yang tidak
tepat membuat madu yang dihasilkan tidak bisa maksimal dan kualitas kurang bagus.
1. Suhu. Cari tempat dengan suhu ideal, lebah biasa tinggal di suhu rata-rata 26 derajat
celcius. Maksimal untuk mengakali suhu bisa perkirahkan ketebalan kayu yang
8
digunakan untuk membuat sarangnya, untuk menghindari perubahan suhu yang
mendadak dissarang lebah
2. Hindari keramaian. Cari tempat yang sepi, keramaian membuat menjadi agresif,
membuatnya cepat mati. Disamping itu jika ditempatkan dikeramaian akan
berbahaya untuk orang lain disekitarnya
3. Terdapat sumber air bersih. Air berguna untuk minum lebah.
4. Carilah tempat yang terdapat banyak bunganya, dengan jarak tidak boleh lebih dari
2 km. Cara ini bisa diakali dengan sesekali membawa sarang lebah ke tempat yang
terdapat banyak nektranya.
5. Hindari temapat yang terdapat dari angin kencang. Ini bisa dilakukan dengan
membatasi sekitar tempat perlebahan
6. Cari lokasi yang mudah untuk diakses oleh kendaraan

Pemilihan tempat tentunya fleksibel, bahkan jika hanya berada dipekarangan


rumahpun tidak mengapa, asal hal-hal mendasar seperti tersedianya nektar, air bersih
dan tidak adanya angin kencang disekitarnya harus terpenuhi, tetapi tentunya lebih
maksimal jika semua syarat diatas terpenuhi.

Alat dan Bahan


Setelah penentuan tempat, selanjutnya penentun alat dan bahan, ini kita gunakan
untuk membuat sarang dan untuk memanen madu yang telah dihasilkan lebah nantinya,
diantara yang diperlukan adalah garpu lebah,gergaji kayu,pisau lebah,gunting
seng,palu,pengasap untuk menjikan lebah,masker untuk mengankan diri ketika panen.
Sedangkan bahan yang perlu kita persiapkan untuk pembuatan sarang lebah, atau
biasa disebut stup adalah kayu,paku,kawat kasa,tali rami atau plastik kaleng minyak
bekas atau cukup gunakan kayu glondongan, tempatkan stup dengan menggantungnya
ini untuk menghindari serangan hama

9
Setelah selesai pembuatan kandang tempatkan kandang menghadap arah timur,
tetapi tetap teduh ketika siang hari, bisa menggunakan atap juga. Jika membuat stup
lebih dari satu. Susun setup tesrsebut secara berderet dengan memberikan jarak sekitar
1.5 meter jika stup disangga maka kasih air atau minyak pelumas, dan oleskan obat
semut agar tidak diganggu serangga

Jenin-Jenis Lebah
Adapun jenis -jenis lebah yaitu :
1. Lebah pekerja dialah yang paling sering kita lihat berkeliaran diluar stup
2. Lebah ratu memiliki tubuh yang memanjang
3. Lebah jantan dia yang bertugas mengawini lebah ratu
Sedangkan lebah yang saya jelaskan yaitu lebah kelanceng kelompok wiji dadi
Desa Sidoagung

Pemeriksaan Koloni
Berguna untuk mengetahui kondisi perkembangan biakan koloni lebah, lakukan
diwaktu matahari terang dan cerah, ketika lebah bekerja yaitu pagi hari jam 06.00
sampai 10.00 atau disore hari pada pukul 16.00-18.00 yakni saat lebah dewasa banyak
keluar sarang, itu adalah waktu terbaik untuk memeriksa koloni. Tentunya lebah tidak
boleh terganggu karena cuaca dingin, hujan dan angin kencang ataupun di malam hari

Pemeriksaan stup (wadah kotak koloni) jangan melakukannya dari depan karena
menghalangi masuknya lebah pekerja kedalam sarang bisa membuat para lebah
bertindak agresif dan menyengat, lakukan dari arah belakang atau samping kanan

10
kiri.untuk menenangkan lebah gunakan asap rokok atau asap serabut kelapa,
hembuskan menggunakan alat.
Periksa satu persatu frame, dimulai dari frame nomor dua dari kiri, angkat perlahan
dan amati dengan teliti bagian sarang mad dan lava. Tempatkan kembali setelah
pemeriksaan. Lanjutkan ke framenomor satu kemudian ketiga dan seterusnya ini
dilakukan untuk menghindari agar ratu tidak terganggu.
Lakukan pemeriksaan setiap semingu sekali untuk menghindari gangguan hama
penyakit, mengetahui isi sarang keadaan ratu dan perbandingan antara lebah pekerja
dan lebah jantan kita juga perlu melakukan pemeriksaan koloni, jika dijumpai frame
yang sudah penuh maka tambahkan frame baru jika terdapat frame dengan bagian
tengah berwarna hitam ini bertanda frame tesebut terkena penyakit. Sarang ini perlu
dibakar atau dibuang jika dijumpai lebih banyak lebah pejantan dari pada lebah
pekerjanya, bunuh atau buang lebah pejantan dengan membunuh telur-telurnya.
Kebutuhan lebah pejantan hanya 200an ekor dalam satu koloni.

B. Kelanjutan Program
Program pembuatan bibit lebah kelanceng di kelompok tani wiji dadi desa
Sidoagung sangat berpotensi apabila dikelola dengan sangat baik masyarakat maupun
pemerintah desa dapat mendapatkan hasil atau manfaat dari pembuatan bibit lebah ini,
selain itu program ini diharapkan dapat berkelanjutan sebagai berikut :
1. Kelompok tani wiji dadi desa sidoagung agar pembuatan bibit lebah terlaksana
dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan hasil yang memuaskan
2. Promosi yang terus menerus dilakukan apabila semua telah baik alangkah lebih
baiknya promosi terus dilakukan agar semakin banyak masyarakat tau tentang

11
pembuatan bibit lebah ini. Promosi dapat dilakukan melalui media sosial atau
youtube.

12
Manajemen Koloni

Koloni lebah kecil manajemen koloni digunakan untuk mengontrol koloni,digunakan untuk
memaksimalkan setiap peforma koloni, apakah terlalu banyak sehingga perlu dipecah atau
terlalu sedikit sehingga perlu penggabungan atau bahkan pergantian ratu, bisa juga
menginduksi ratu.

1. Penggabungan koloni

Terkadang sebagai peternak kita perlu menggabungakn dua koloni lemah menjadi satu yang
lebih kuat, atau koloni tanpa ratu ke koloni lain. Jika keduanya mempunyai ratu maka pilihlah
ratu yang terbaik diantra keduanya, yang lainnya dimatikan.

Bisa dilakukan dengan menumpuk dua koloni lebah dengan memberikan penyekat dari kertas
yang dilubangi kecil dan telah diolesi oleh cairan madu atau gula. Dalam satu atau dua hari
biasanya lebah telah menembus kertas penyekat, secara bertahap lebah akan bercampur. Ini
sebiknya dilakukan dimalam hari.

2. Pemecahan Koloni.

Biasanya ditandai dengan adanya sel ratu baru disaat masih ada ratu. Ini berarti akan adanya
usaha lebah untuk mengadakan reproduksi dan pemecahan koloni, karenanya kita perlu adakan
pemeriksaan teratur dan teliti agar tidak terjadi pemecahan secara liar yang dapat merugikan
kita. Caranya cukup pindahkan sel ratu ketempat baru.

3. Pergantian Ratu

Dilakukan dengan pemecahan koloni, karena lebah ratu mempunyai jangka waktu masa
produktif tertentu. Memberikan lebah ratu dari koloni lain. Dengan mengambil ratu lama dan
menggantinya dengan ratu baru. Merangsang pembentukan sel calon ratu. Caranya dengan
membunuh ratu lama sehingga membuat lebah pekerja membentuk ratu baru.

13
Memberi Makan Lebah

Lebah madu akan berkembang biak dan mempunyai koloni yang besar jika kondisi lingkungan
mendukung. Lingkungan disini adalah tersedianya banyak tanaman penghasil nektar dan
pollen. Untuk mendukung tersedianya pakan lebah yang mengasilkan nektar berlebih
sepanjang tahun pada suatu lokasi perlebahan perlu diambil langkah pendataan jenis tanaman
pakan lebah yang ada.

Selanjutnya dilakukan pengkayaan jenis tanaman sesuai kondisi ruang dan iklim disekitar
kandang. Beberapa tanaman dan pakan yang bisa membantu memaksimalakan ternak lebah
diantaranya, aren pollen, randu pollen, karet ekstra flora, tebu pollen, sengon, akasia, mangga,
rambutan, belimbing dll.

14
Pengangonan atau Migration

Apabila ketersediaan makanan untuk lebah tidak memungkinkan untuk diusahakan


dilingkungannya maka bisa dilakukan pengangonan. Pemindahan koloni lebah ke tempat yang
tersedia pakan. Penganonan ini hanya untuk jenis lebah A. Mellifera. Pemindahan dilakukan
dimalam hari saat semua lebah sudah masuk stup dan sudah dalam keadaan tenang.

Ketika sore semua lebah sudah masuk, tutup stup, sisiran yang berisikan madu diganti dengan
yang kosong, rapatkan sisiran agar tidak mudah bergerak, pada saat pengangkutan usahakan
lubang dan ventlasi tidak menghadap kearah perjalanan. Setelah sampai buka sedikit demi
sedikit agar lebah pekerja mengenali daerah sekitar. Jika perjalann jauh sampai menginap maka
masukkan larutan gula/madu kedalam stup sebelum dibungkus, sebagai persediaan makanan
dan agar tidak ada lebah yang mati kelaparan.

Hama dan Pengendaliannya

Salah satu faktor pendukung bagi lebah madu adalah ada tidaknya gangguan lingkungan terutama
hama, predator dan penyakit. Dalam hal itu maka perlu diadakan pengendalian terhadap hama dan
pengganggu tersebut. Berikut hama paling umum dan cara penanggulangannya.

Tabuhan. Sejenis insecta masih dalam keluarga lebah tapi bertindak sebagai pemangsa lebah
madu. Dimasyarakat biasa disebut tawon endas (jawa) atau enggang (sunda). Tabuhan
memangsa lebah madu dengan jelas, bisa dilakukan pencegahan dengan menangkap dan
membunuhnya secara langsung atau membakar sarang tabuhan di lingkungan sekitar apiari.

Semut. Ganguan paling umum, semut akan membuat sarang didalam sarang lebah dan
memakan madu yang dihasilkan lebah. Mengakibatkan lebah hijrah meninggalkan sarang. Bisa
dilakukan pencegahan dengan mengoleskan oli pada tiang penyangga stup agar semut tidak
bisa merambat naik.

Ngengat lilin. Serangga sejenis kupu-kupu, hama ini merusak sarang lebah, bertelur
didalamnya, sarang lebah madu yang terserang hama ini harus dipotong dan dibakar hingga
musnah.

15
Cicak. Terkadang hama satu ini ketika kelaparan akut memakan lebah madu. Dapat dicegah
dengan melakukan penjagaan dan pengusiran apabila ada cicak mendekat.

Kecoa. Binatang ini dapat membuat lebah menjadi liar dan merusak lilin dalam sarang. Dapat
dicegah dengan memperkecil lubang masuk lebah sehingga kecoa tidak bisa masuk.

Burung pemangsa serangga, sebut saja wallet, gemar memakan lebah, untuk mengatasinya
cukup pemilihan tempat dijauhkan dari rumah walet/burung sejenis.

16
Pemanenan

Hasil utama dari ternak lebah adalah madu, mempunyai banyak manfaat dan harga madu asli
bernilai jual tinggi. Dan ada pula hasil lain berupa royal jelly (susu ratu), lillin lebah (malam),
Pollen (tepung sari) dan paling bernilai tinggi propolis.

Panen madu dilakukan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri madu sudah siap panen
dilihat dari sisiran yang telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sebelum dipanen sisiran
dibersihkan dulu dari lebah yang menempel setelahnya lapisan penutup sisiran dikupas.
Kemudian sisiran dikeluarkan untuk diambil madunya.

Lebih tepatnya urutan panen sebagai berikut, pertama ambil dan cuci sisiran yang siap panen,
kedua kupas lapisan lilin penutup sisiran menggunakan pisau, ketiga sisiran yang telah dikupas
diekstrasi dalam ekstraktor madu, kemudian disaring dan lakukan pernyortiran, setelah selesai
simpan madu dalam suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara, dan terakhir lakukan
pengemasan madu kedalam botol.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik budidaya lebah madu di Desa Sidoagung menggunakan media yaitu kotak
stup, dalam pelaksanaannya meliputi kegiatan penentuan lokasi budidaya, persiapan
sarana dan peralatan, penangkapan koloni lebah, budidaya, penanggulangan hama dan
penyakit dan pemanenan madu.

B. Saran
1. Bagi kelompoktani Karya Tani wiji dadi, hendaknya lebih melengkapi peralatanuntuk
menunjang pelaksanaan pembudidayaan lebah madu agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
2. Mengikuti pelatihan budidaya lebah yang ditujukan untuk petani lebah madu agar
menambah pengetahuan tentang pembudidayaan lebah madu.

18
LAMPIRAN

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Anda mungkin juga menyukai