Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat
menyalesaikan makalah Sistem Informasi Manajemen
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen industri. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Terutama kepada dosen mata kuliah Manajemen industri yang telah memberikan
bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun
agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya
selaku penyusun.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................


DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................
1.1 Latar Belakang ........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 Konsep Dasar Sistem ..............................................................................
2.2 Konsep Dasar Informasi...........................................................................
2.3 Pengertian Ssitem Informasi ...................................................................
2.4 Kerangka Kerja Sistem Informasi............................................................
2.5 Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen ............................
2.6 Kemampuan Sistem Informasi Manajemen .............................................
BAB III PENUTUP .................................................................................................
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................
3.2 Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi
sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang
tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar
informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang
efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan
informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah
perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya seharihari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas
perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan
data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur
standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini,
tetapi sebuah sistem informasi menajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih
dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang
menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan
bagi pengambilan keputusan. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah
bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber
informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair
sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
manajemen. Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal
orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu 5 (intregeted) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah “data base”.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka diperoleh suatu rumusan
masalah yaitu apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen khususnya
mencakup :
1. Bagaimana konsep dasar suatu sistem ?
2. Bagaimana konsep dasar sebuah informasi?
3. Apakah pengertian sistem informasi ?
4. Bagaimana kerangka kerja sistem informasi ?
5. Apakah pengertian dan konsep sistem informasi manajemen ?.
6. Bagaimana kemampuan sebuah sistem informasi manajemen ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui
tentang :
1. Konsep Dasar Sistem
2. Konsep Dasar Informasi
3. Pengertian Sistem Informasi
4. Kerangka Kerja Sistem Informasi
5. Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen
6. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
`2.1 Konsep Dasar Sistem
1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu entitas yang berinteraksi.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti
provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang
berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. Kata
"sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi
maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang
pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian umum menurut beberapa
ahli bahwa definisi sistem adalah merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dan
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Jadi yang dimaksud dengan sistem bisa
berbentuk apa saja dan berada dimana saja. Sistem adalah kumpulan / group / komponen
apapun baik phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan system, yaitu yang
menenkankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai
berikut ini :
“Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”
Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan
system sebagai berikut ini :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu”.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda
adalah cara pendekatannya. Pendekatan system yang merupakan kumpulan elemen-elemen
atau komponen-komponen atau susbsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas.
Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataanya suatu system dapat terdiri dari
beberapa subsistem atau system bagian.. Sebagai missal, system akuntansi dapat terdiri dari
beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi
pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.
Dengan diketahuinya suatu sistem maka perlu diketahui pula batasan – batasan dengan
terbentuknya sistem tersebut. Batasan Sistem yaitu suatu batasan / kondisi yang
memisahkan antara sistem dengan sekitarnya. Sehingga terbentuk suatu wilayah yang
berada di sekitar sitem itu sendiri yaitu yang dinamakan Sub-sistem dan Supra sistem.

a. Apa itu Subsistem?


Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini
bisa phisik ataupun abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam
suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat.
Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari system-sistem
bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan system rangka.
Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang lebih rendah lagi.
b. Apa itu Supersistem?
Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika
suatu system adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih
besar itu adalah supersistem.
Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system terdiri dari
elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah, kemudian
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

2. Karakteristik Sistem / Elemen Sistem


a. Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan
industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau
dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.
b. Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environment) ;
Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem (interface) ;
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
e. Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
g. Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
h. Sasaran sistem ;
Setiap sistem yang dibuat harus mempunyai sasaran atau tujuan yang akan dicapai.
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

3. Klasifikasi Sistem :
a. Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara
fisik (sistem teologia)
b. Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dll.)
c. Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar
angkasa, sistem reproduksi dll.
d. Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia
yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ;
sistem informasi)
e. Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran
dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)
f. Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
g. Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem
yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup,
tidak benar-benar tertutup).
h. Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.
i. Sistem sederhana dan Sistem kompleks

4. Tingkatan Sistem Informasi


Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi
dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah :
a. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-TPS) TPS merupakan
hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan
rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang dimasukkan
merupakan data-data transaksi yang terjadi.
b. Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari
proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi
dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan
berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan
data.Kemudian data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan
laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang
diberikan.
c. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan
penyediaan prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu
manajer dalam memperoleh alternative keputusan.
d. Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian
data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet. Lebih spesifik dikenal juga yang
disebut dengan sistem terotomasi yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan
berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem
yang digunakan dalam masyarakat modern.
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu :
- Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
- Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol
komunikasi,program aplikasi).
- Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi
keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
- Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
- Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori antara lain :
- On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada
area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil
komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam
skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara,
reservasi kereta api, perbankan dll.
- Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman
data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam
waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang
digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line
masih dalam skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line
biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung
dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
- Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses
transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan,
mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian,
sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket
statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data
tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi
dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
- Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan
dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
5. Pelaku sistem
Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
a. Pemakai ;
Pada umumnya ada 3 jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
b. Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas
menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam
pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi
perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen
biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang,
misalnya “sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus
dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w,
dengan biaya sebesar x”.
c. Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem
tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa.
Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang
dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
d. Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai berikut :
- Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan,
bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
- Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi
kemungkinan-kemungkinan lain.
- Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain
pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin
belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
- Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari
programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan
terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika
penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.
e. Pendesain sistem ;
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak
berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur
tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
f. Programmer ;
Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.
g. Personel pengoperasian ;
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat
keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak
diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus
untuk menjalankan sistem.
6. Hal mendasar dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan
sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir.
Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
a. Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih
cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang
berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri,
bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 %
sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian
perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
b. Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan
50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah
sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat
tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa
dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara
untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan
sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
c. Maintabilitas, perawatan mencakup ;
- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan
pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem),
- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80%
pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi,
modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.

2.2 Konsep Dasar Informasi


1. Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa ahli mendefinisikan
informasi sebagai berikut :
a. Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Konsep dan Aplikasi: “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber
informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata ”.
b. Menurut Jogiyanto (2009 : 8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain
Sistem Informasi mengemukakan definisi informasi adalah : “Data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya“.
c. Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion (tahun
1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar,
konsep,ide”. Informasi Juga dapat diartikan sebagai data yang telah di olah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2. Kuantitas dan Kualitas Informasi


Kuantitas informasi merupakan satuan ukuran informasi. Tergantung representasi.
Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi rentan terhadap error, karena kesalahan cara pengukuran dan
pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur pemrosesan, kehilangan atau data tidak
terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan
prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Kualitas Informasi tergantung dari 3
hal, yaitu informasi harus :
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
b. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat.
c. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
3. Nilai Informasi
Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.
4. Umur informasi
Kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada
condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information
(menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).

2.3 Pengertian Sistem Informasi


Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, Agus Mulyanto
(2009:29) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi mengutipkan
beberapa pendapat para ahli, diantaranya:
1. Menurut James alter, sistem informasi adalah “Kombinasi antar prosedur kerja,
informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
sebuah organisasi”.
2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “Kumpulan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi
yang berguna”.
3. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “ Suatu sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan
manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan
informasi keluaran kepada pemakai ”.
4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah “Sistem yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan informasi untuk
tujuan spesifik”.
5. Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “Kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input)
menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaransasaran perusahaan”. Dari beberapa
definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri
dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses
informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam
suatu organisasi.

2.4 Kerangka Kerja Sistem Informasi


Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep keperilakuan
yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta nonbisnis yang tidak
terhitung jumlahnya. Sebagai seorang manajer atau praktisi bisnis, Anda tidak harus
menyerap semua pengetahuan ini. Berikut kerangka kerja yang ditekankan bahwa anda harus
memusatkan usaha anda dalam lima area pengetahuan Sistem Informasi berikut ini.
1. Konsep-konsep Dasar.
Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis dan manajerial termasuk mengenai
berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi
dasar yang berasal adari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang
digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan
kompetitif.
2. Teknologi Informasi.
Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi
informasi—yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak
teknologi berbasis Internet.
3. Aplikasi Bisnis.
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen, dan keunggulan
kompetitif bisnis
4. Proses Pengembangan.
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan,
dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
5. Tantangan Manajemen.
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat
pemakai akhir, perusahaan, dan globaldalam bisnis.
2.5 Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Secara Umum

Definisi Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang digunakan untuk
mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang memiliki manfaat dan
berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas atau kinerja dalam suatu organisasi.
Pengertian lain mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem
yang digunakan oleh suatu organisasi maupun perusahaan untuk mengelola semua
transaksi yang mendukung fungsi manajemen. Pengelolaan transaksi ini dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Selain itu penjelasan Sistem Informasi Manajemen
juga dapat dijabarkan sebagai sistem informasi yang menghasilkan output melalui
masukan input dan berbagai proses lainnya. Hasil dari proses tersebut digunakan untuk
tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen organisasi atau perusahaan.

Sistem Informasi manajemen biasa disebut dengan istilah SIM. Berbagai hasil
dari proses Sistem Informasi Manajemen digunakan sebagai bahan pertimbangan sebuah
organisasi dalam pengambilan keputusan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen
dalam setiap kegiatan ataupun tugas organisasi yang berhubungan dengan analisis
manajemen dapat dikerjakan lebih efisien. Peran teknologi, Sumber Daya Manusia dan
komitmen organisasi sangat penting dalam mendukung keberjalanan Sistem Informasi
Manajemen. Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa Sistem Informasi
Manajemen sangat berguna bagi keberjalanan fungsi manajemen, operasional dan
pengambilan keputusan dalam organisasi.

Sebagai contoh Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan berorientasi


bisnis. Proses Sistem Informasi Manajemen dapat mendukung perusahaan dalam proses
produksi hingga pemasaran yang berimplikasi pada keuntunga. Aplikasi Sistem Informasi
Manajemen pada kasus ini dapat berhubungan dengan lini apapun. Mulai dari komunikasi
antar anggota perusahaan, perhitungan pendapatan perusahaan, hingga database
pelanggan.

2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli

Pengertian Sistem Informasi Manajemen juga telah dikemukakan oleh para pakar
di bidangnya. Berbagai ahli mengemukakan definisi Sistem Informasi Manajemen sesuai
dengan bidang yang digelutinya. Berikut berbagai pengertian Sistem Informasi
Manajemen menurut para ahli :

a. Sistem Informasi Manajemen Menurut James. A.F. Stoner James.

A.F. Stoner mengemukakan bahwa Sistem Informasi Manajemen


merupakan metode formal yang menyediakan berbagai informasi yang tepat
waktu, dapat dipercaya bagi pihak manajemen. Informasi ini digunakan untuk
mendukung proses pengambilan keputusan dalam kegiatan perencanaan,
pengawasan dan fungsi operasi sebuah organisasi yang lebih efektif.

b. Sistem Informasi Manajemen Menurut George M. Scott.

Sistem Informasi Manajemen menurut George M. Scott yaitu serangkaian


subsistem informasi secara menyeluruh serta terkoordinasi secara rasional dan
terpadu dan mampu mentransformasi data yang ada sehingga menjadikannya
sebagai informasi melalui serangkaian cara untuk meningkatkan produktivitas
yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang
ditetapkan. Sistem Informasi Manajemen memiliki sifat yang perlu digaris bawahi
yaitu :

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Menyeluruh.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Terkoordinasi.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memiliki Sub-sistem Informasi.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi Secara Rasional.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Mentransformasikan data


kedalamInformasi dengan berbagai Cara.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Meningkatkan Produktivitas.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sesuai dengan Sifat dan Gaya Manajer.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Menggunakan Kriteria Mutu yang Telah


Ditetapkan.

c. Sistem Informasi Manajemen Menurut Gordon B. Davis (1991).

Gordon B Davis memaparkan sistem informasi manajemen sebagai sebuah


sistem yang menerima input data dan intruksi, mengolah semua data sesuai
dengan instruksi dan menghasilkan sebuah output. Dengan kata lain sistem
informasi manajemen merupakan sebuah sistem yang terintegrasi antara pengguna
dan mesin yang memberikan informasi untuk menunjang jalannya operasi,
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen tersebut dapat memberi kesimpulan
bahwa sistem informasi memiliki alur tertentu, mulai dari input hingga menjadi
suatu output yang bermanfaat.

d. Sistem Informasi Manajemen Menurut Bodnar dan Hopwood.

Pada buku yang berjudul Accounting Information System, Bodnar dan Hopwood
ahwa sistem informasi manajemen adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang
kemudian dirancang untuk mengubah data menjadi bentuk informasi yang berguna.

e. Sistem Informasi Manajemen Menurut Jogiyanto Hartono (2000:700)

Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem


informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen didalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian.

f. Sistem Informasi Manajemen Menurut Leonardo Hasahatan Siregar (2007).

Sistem Informasi Manajemen SIM merupakan sebuah sistem terstruktur yang


digunakan untuk mengelola data secara komputerisasi. Didalam SIM terdapat beberapa
fungsi yang dibutuhkan yaitu pencarian pemuktahiran presentasi data dan penyimpanan
data. Dengan demikian dapat diharapkan SIM dapat dikaitkan untuk mempermudah
penyusunan informasi manajemen sekolah-sekolah agar terstruktur dengan baik. Bantuan
Operasional Sekolah BOS merupakan bantuan yang diberikan pemerintah untuk
melancarkan program belajar sembilan tahun sehingga diperlukan informasi basis data
tiap Sekolah Dasar agar lebih mudah dalam pendistribusiannya. Sistem Informasi
Manajemen Sekolah Dasar SIM-SD dibuat dari pengabungan informasi data tabular dan
data spasial yang akan menghasilkan basis data sekolah yang lebih mudah
penggunaannya user friendly. Hasil dan analisa SIM ini berupa Sistem Informasi Basis
Data tiap-tiap sekolah yang meliputi data spasial dan data tabular. Dari hasil dan analisa
informasi data yang dip eroleh BOS pada umumnya dipergunakan untuk biaya
operasional personil sehingga bertolak belakang yang seharusnya untuk biaya operasional
nonpersonil. Depdiknas 2006.

g. Sistem Informasi Manajemen Menurut Raymond Coleman.

Raymon Coleman memaparkan mengenai sistem informasi manajemen yang


efektif. Menurutnya sistem informasi manajemen yang efektif adalah apabila sistem
tersebut mampu memberikan data yang tepat waktu, cermat, dan penting bagi proses
perencanaan, analisis dan pengendalian manajemen. Hal ini guna mengoptimalkan
pertumbuhan organisasi.

h. Sistem Informasi Manajemen Menurut Azhar Susanto

menekankan pada pendekatan sistem. Sistem adalah kumpulan dari an/komponen


baik komponen fisik ataupun non fisik yang saling berkaitan. Komponen saling berkaitan
dalam kegiatan informasi manajemen seperti pengendalian, pengevaluasian dan
perbaikan yang berkelanjutan.

i. Sistem Informasi Manajemen Menurut Turban, McLean, dan Waterbe

Turban, McLean, dan Waterbe mengemukakan dalam bukunya yang berjudul


Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages bahwa
sistem informasi manajemen merupakan sistem yang mengumpulkan, menjalankan,
menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi dengan tujuan yang spesifik.

j. Sistem Informasi Manajemen Menurut the ensiclopedia of management.

edia of management menjelaskan sistem informasi manajemen ialah pendekatan


yang secara terencana dan tersusun untuk memberikan bantuan dalam memudahkan
proses manajerial kepada pejabat pimpinan organisasi. Moekijat (2005).

3. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen bukanlah sebuah sistem informasi secara


keseluruhan. Hal ini dikarenakan tidak semua informasi yang mengalir di dalam tubuh
organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis.
Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer. Tujuan
Sistem Informasi Manajemen sendiri adalah memenuhi kebutuhan informasi secara
umum bagi semua manajer dalam perusahaan atau pada sub-unit organisasional
perusahaan. Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi bagi pemakainya
dalam bentuk laporan dan berbagai output menggunakan simulasi model matematika.
Konsep dasar sistem informasi manajemen yang perlu diketahui dilihat dari berbagai
definisi dan kegunaannya adalah sebagai berikut :

a. Data yang diolah akan menjadi bentuk yang lebih bermanfaat dan berguna bagi
pengguna atau penerima informasi.

b. Kondisi real maupun tidak dapat mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai suatu
kejadian tertentu. Sebagai contoh, apabila terdapat informasi yang menyatakan mengenai
nilai mata uang yang akan naik. Informasi tersebut akan mengurangi ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan suatu investasi.

c. Data yang disusun untuk membantu dalam memilih beberapa tindakan atau non-
tindakan saat ini atau yang akan datang dalam rangka untuk memenuhi tujuan perusahaan
(pilihannya disebut pengambilan keputusan bisnis).

4. Konsep Pokok Sistem Informasi Manajemen

Selain mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Manajemen. Penting sekali


untuk an memahami mengenai konsep-konsep yang bekaitan dengan informasi,
pemakaian informasi, dan nilai informasi.

Berikut Konsep-konsep pokok Sistem Informasi Manajemen :

a. Konsep Informasi

Pada konsep informasi dalam konsep pokok sistem informasi manajemen


menjelaskan bahwa informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yang
berkaitan dengan waktu dan mutu.

b. Konsep Manusia Sebagai Pengolah Informasi

Konsep pokok sistem informasi manajemen yang kedua membahas mengenai


kemampuan sumber daya manusia sebagai pengolah informasi. Kemampuan
SDM sangat menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan
dasar-dasar rancangan mereka.

c. Konsep Sistem

Sistem Informasi manajemen merupakan sebuah sistem. Oleh karena itu pada
konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang sebuah rancangan pada
pengembangan sistem informasi.

d. Konsep Organisasi dan Manajemen

Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk


mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam
bentuk keorganisasian.
e. Konsep Pengambilan Keputusan

Pada perencanaan rancanagan sistem informasi manajemen tidak hanya


mencerminkan pada kondisi rasional tetapi juga berkaitan dengan teori
keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.

f. Konsep Nilai Informasi

Informasi merupakan bagian terpenting dalam sistem informasi manajemen.


Dalam konsep nilai informasi, posisi informasi dikatakan mampu mengubah
keputusan. Selain itu perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai
informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka,
dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Pada proses informasi,
data diperoleh dari lingkungan. Sebagai contoh pada informasi kenaikan pajak
yang diumumkan pemerintah dan perubahan kurs mata uang.

Semua data yang diperoleh dari luar mengalir masuk ke dalam sistem.

Oleh karena itu, sistem informasi manajemen sangat membantu para pengguna
khususnya manajer dan pimpinan perusahaan untuk memperoleh gambaran mengenai
kondisi yang dihadapi perusahaan. Informasi yang diperoleh merupakan bahan masukan
yang sanagat penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan.

5. Contoh Sistem Informasi Manajemen

Berbagai contoh sistem informasi manajemen yang dapat kita ketahui adalah sebagai
berikut :

a. Enterprise Resource Planning (ERP)

Sistem ERP pada Sistem Informasi Manajemen sering digunakan oleh perusahaan
besar untuk mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang terintegrasi
terhadap unit bidang keuangan, akuntansi, SDM, pemasaran, operasional dan pengelolaan
persediaan.

b. Supply Chain Management (SCM)

SCM menyediakan data yang terintegrasi terkait manajemen suplai bahan baku
dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
c. Transaction Processing System (TPS)

TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi
bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris.
Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa
Timur.

d. Office Automation System (OAS)

OAS sebagai contoh sistem informasi manajemen berguna untuk melancarkan


komunikasi antar departemen dalam perusahaan. Proses yang dilakukan dengan cara
mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya
adalah email.

e. Knowledge Work System (KWS)

Sistem KWS mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam sistem organisasi.


Melalui langkah ini diharapkan para ahli di dalam organisasi dapat menerapkan secara
cepat ke dalam pekerjaan mereka.

f. Informatic Management System (IMS)

Sistem informasi manajemen menggunakan sistem IMS berfungsi dalam


mendukung spektrum berbagai tugas dalam organisasi. IMS juga dapat digunakan untuk
menganalisa dalam pembuatan keputusan. Sistem ini dapat menyatukan berbagai fungsi
informasi melalui program komputerisasi seperti e-procurement.

g. Decision Support System (DSS)

Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara
mengamati lam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang
mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.

h. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)

Konsep dalam sistem informasi manajemen yang menggunakan kecerdasan


buatan untuk menganalisis dan menemukan pemecahan masalah dengan menggunakan
pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Sebagai contoh adalah
sistem pada penjadwalan mekanik.

i. Executive Support System (ESS)

Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan


dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.
2.6 Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi
akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas
organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan
baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah
mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat
mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat
memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah
merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem
yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer yaitu :
pemrosesan data base, pemrosesan data tunggal, pemrosesan on-line atau real time,
komunikasi data dan switching pesan, pemasukan data jarak jauh dan up date file, pencarian
records dan analisis, pencarian file, algoritme dan model keputusan serta otomatisasi kantor.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi
informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan
sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang
berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer
organisasi.
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai
masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan
unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya
(output).

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Raymond McLeod, Jr. System Informasi Manajemen,penerjemah: Hendra Teguh


SE,AK. editor: Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).

Gordon B. Davis, Kerangka Dasar System Informasi Manajemen Bagian I Pengantar.

Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.2002. Sistem Informasi Manajemen.


Yogyakarta : UPP AMP YKPN,

O’Brien, James A.2005. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat,

http://fakultaspertanian.com/2017/06/07/pengertian-dan-konsep-dasar-sistem-informasi-
manajemen-sim/

http://setya21.blogspot.com/2010/10/konsep-dasar-sistem.html

http://macanputihmania.blogspot.co.id/2010/10/sistem-informasi-manajemen.html

www.academia.edu/9952395/makalah_sistem_informasi_manajemen

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/700/jbptunikompp-gdl-boykefitri-34970-7-unikom

indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/02/SIM

http://ebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/FTI/tugas_doc_20151/14111038-TIF40_P_5-
Makalah%20Sistem%20Informasi%20Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai