Anda di halaman 1dari 4

KISTA GARTNER

Gol Penyakit SKDI : 3A


Win Ichda Alfahlevi
0907101050051

 Definisi
Kista gartner adalah tumor kistik vagina yang bersifat jinak, berasal dari sisa
duktus Gartner atau the embryonic mesonephros maupun sistem duktus wolffian. Kista
gartner berdinding tipis dan transulen yang terdiri dari epitel gepeng berlapis atau epitel
kolumnar atau dapat kedua-duanya. Tumor ini biasanya terdapat pada dinding vagina
dan jarang terjadi pada daerah labia minora, klitoris atau himen (Pritchard et al., 1985)
 Insiden
0,5% dari semua tumor ovarium
 Patofisiologi
Kista gartner berkembang di daerah duktus gartner, biasanya di dinding vagina.
Duktus ini aktif saat perkembangan janin namun biasanya menghilang setelah lahir.
Pada beberapa kasus, sebagian duktus ini terisi cairan yang berkembang menjadi kista
(Sarwono, 2005).
 Gambaran Klinis
Secara klinis kista gartner biasanya asimptomatik dengan ukuran diameter tidak
lebih dari 2 cm, tetapi pernah dilaporkan adanya giant gartner duct cyst pada dinding
vagina yang berukuran 16 x 15 x 8 cm dengan gejala klinis berupa disparenia
(Wikajosastro, 2006).
 Diagnosa
Diagnosa didasarkan pada hasil pemeriksaan fisik dan histopatologi. Tanda
karakteristik kista ini terletak pada vulva bagian lateral dan biasanya soliter serta
berdinding tipis yang mengandung cairan jernih, secara mikroskopis didapatkan epitel
kuboid (Supriadi, 1999).
 Defenrential Diagnosa
Kista inklusi epiteliel dan divertikulum suburetra (Padjajaran, 2003).
 Pemeriksaan Penunjang
 Pelvis : dirasakan adanya tonjolan atau masa di dinding vagina
 Biopsi : untuk menyingkirkan kemungkinan kanker vagina, terutama jika teraba
keras
 Radiologi : untuk melihat organ lain yang terserang
(Supriadi, 1999).
 Penanganan
 Pemeriksaan rutin berupa pengawasan rutin terhadap pembesaran kista
 Eksisi dilakukan jika gejala sangat mengganggu
(Baksono, 2011)
 Komplikasi
Biasanya tidak ada. Eksisi dapat menimbulkan komplikasi jika letak kista
berhubungan dengan struktur organ lain (Pritchard et al., 1985).
KISTA NABOTIAN
Gol Penyakit SKDI : 3A
Win Ichda Alfahlevi
0907101050051

 Defenisi
Kista nabotian adalah kista penuh lendir pada permukaan serviks uterus (leher
rahim). Kista ini tidak berbahaya, namun jika jumlahnya banyak dan disertai seringnya
keputihan kondisiini dapat menyebabkan kematian sperma sebelum mencapai rongga
rahim (Pritchard et al., 1985)
 Insiden
2 % dari seluruh wanita
 Patofisiologi
Kanal serviks dilapisi oleh sel glandular yang biasanya mengeluarkan lendir.
Kelenjar endoserviks ini dapat menjadi tertutup oleh epitel skuamosa dalam proses yang
disebut metaplasia (Sarwono, 2005).
 Gambaran Klinis
Tidak terlihat gejala kecuali jika ukurannya membesar (Wikajosastro, 2006)
 Diagnosa
Diagnosa didasarkan pada hasil pemeriksaan rutin. Tanda karakteristik kista ini
terletak pada dinding rahim dan biasanya berisi lendir yang berasal dari serviks, lendir
ini dapat berwarna pucat seperti kekuningan hingga kecokelatan (Supriadi, 1999)
 Deferential Diagnosa
Gonorea, klamidia, kanker serviks, salpingitis, sifilis, kankroid, venereum
granuloma (Padjajaran, 2003).
 Pemeriksaan Penunjang
 Kolposkopi : untuk melihat lebih jelas permukaan leher rahim
 biopsi : untuk dilakukan pemeriksaan patologi anatomi (PA)
(Supriadi, 1999).
 Penanganan
 Elektrokauter : menggunakan probe yang dipanaskan untuk menghancurkan kista
 Cryotherapy : menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghilangkan
kista.
(Baksono, 2011).
 Komplikasi
Biasanya tidak ada (Pritchard et al., 1985).

DAFTAR PUSTAKA

Baksono, A., 2011. Kista, Tumor Jinak di Organ Reproduksi Perempuan. [Online] Available
at: http://www.kesehatanreproduksi.com/forum/index.php?topic=6001.0 [Accessed 8
dec 2011].

Padjajaran, U., 2003. Obstetri Patologi. Jakarta: EGC.

Pritchard, J.A., McDonald, P.C. & Gant, N.E., 1985. The Anatomy of the Reproductive
Tract of Women. In Williams Obstetrics ED.7. Norwalk: Practice Hall International
Inc. pp.29-30.

Sarwono, 2005. lmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo.

Supriadi, 1999. Kista Gartner Pada Labia Minora Seorang Anak. Surabaya: PERDOSKI.

Wikajosastro, H., 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai