Anda di halaman 1dari 9

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai dengan tahun 1940 berkembang ide bahwa materi genetik adalah
molekul protein. Ide ini berlandaskan pada fakta bahwa DNA merupakan
senyawa kimia sederhana yang hanya tersusun atas empat jenis nukleotida,
sehingga tidak dapat megemban fungsi informasi genetik yang kompleks.
Adapun protein yang memiliki struktur kimia lebih rumit dari pada DNA serta
kelimpahannya di alam lebih banyak, memiliki peluang lebih kuat sebagai
pengemban fungsi materi genetik. Semula diduga bahwa materi genetik adalah
protein. Dugaan ini berdasarkan fakta tentang tingkat kompleksitas struktur
protein yang lebih tinggi dibanding DNA, sehingga dianggap mampu
menghasilkan diversitas kimia yang lebih tinggi pula. Akan tetapi dugaan ini tidak
terbukti. Beberapa riset yang mengawali studi topik tersebut berhasil
membuktikan bahwa matetri genetik adalah DNA (Baktir, 2017).
Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick telah membuka
wawasan tentang penemuan model DNA. Setiap organisme hidup terdapat
materi genetik. Asam nukleat merupakan salah satu molekul yang memegang
peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya
tersimpan informasi genetik (Nusantari, 2015).
Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari
sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai
struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa
nukleotida (basa N). Ada dua macam asam nukleotida, yaitu asam
deoksiribonukleat atau deoxyribonucleid acid (DNA) dan asam ribonukleat atau
ribonucleid acid (RNA).
Asam asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi semua sel. DNA dan RNA
mempunyai sejumlah sifat kimia dan sifat fisika yang sama sebab antara unit unit
mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester
antara posisi 3’ suatu mononukleotida dan posisi 5’ pada mononuklootida
lainnya. Berdasarkan data kimia Chargaff serta difraksi sinar X Wilkins dan
Franklin tersebut Watson dan Crick mengusulkan model struktur DNA yang
dikenal sebagai model tangga berpilin/ double helix. Menurut model ini kedua
untai polinukleotida saling memilin di sepanjang sumbu yang sama (Nusantari,
2015).
Berdasarkan uraian di atas, mempelajari dasar-dasar genetika khususnya
DNA memang sangat penting bagi kehidupan, karena dasar-dasar genetika
cabang ilmu yang mempelajari struktur terkecil dari tubuh. Mempelajari dan
memahami materi dasar penyusun tubuh yaitu sel di mana di dalam sel terdapat
materi genetik yaitu DNA maupun RNA. Sehingga dengan mempelajari dasar-
dasar genetika dan segala aspeknya, akan membantu memudahkan untuk
mengetahui dan menentukan turunan selanjutnya.
B. Tujuan dan kegunaan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengenalkan bagaimana struktur


DNA dan menentukan jenis asam amino yang dibentuk berdasarkan kode kode
dari basa nitrogen.
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
komponen-komponen yan terdapat pada struktur DNA serta dapa memahami
peran dari masing-masing stuktur DNA tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. DNA

DNA (Deoxyribonucleic Acid) merupakan suatu substansi yang berisi


petunjuk genetik untuk membentuk protein atau berisi informasi genetik yang
dapat diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya. DNA berbentuk double
helix. Polimer DNA terbentuk dari monumermonumer nukleotida yang terdiri dari
deoksiribosa, fosfat dan empat basa organik (Adenin, Guanin, Timin dan Sitosin).
Nukleosida merupakan kumpulan gula deoksiribosa dikombinasikan dengan
salah satu basa (A, G, T dan S). Sedangkan nukleotida berisi gula
deoksiribosaatau ribosa, fosfat dan basa nitrogen.Rantai DNA disebut juga rantai
polinukleotida yang terdiri dari rangkaian nukleotida dengan komponen gula dan
fosfat. Gugus P pada atom C 5’ dari deoksiribosa pada satu nukleotida dan atom
C 3’ dari nukleotida berikutnya (Dewi, 2017).

B. Fungsi DNA

Setelah terbukti bahwa DNA merupakan materi genetik padasebagian


besar organisme, kita akan melihat fungsi DNA sebagai materi genetik. DNA
menjalankan tiga fungsi pokok berikut ini :
Materi genetik harus mampu menyimpan informasi genetik dan dengan
tepat dapat meneruskan informasi tersebut dari tetua kepadaketurunannya, dari
generasi ke generasi. Fungsi ini merupakan fungsi genotipik, yang dilaksanakan
melalui replikasi.Materi genetik harus mengatur perkembangan fenotipe
organisme. Artinya, materi genetik harus mengarahkan pertumbuhan dan
diferensiasi organisme mulai dari zigot hingga individu dewasa. Fungsi ini
merupakan fungsi fenotipik, yang dilaksanakan melalui ekspresi gen.
Materi genetik sewaktu-waktu harus dapat mengalami perubahan
sehingga organisme yang bersangkutan akan mampu beradaptasi dengan
kondisi lingkungan yang berubah. Tanpa perubahan semacam ini, evolusi tidak
akan pernah berlangsung. Fungsi ini merupakan fungsi evolusioner, yang
dilaksanakan melalui peristiwa mutasi (Nusantari,2015).

C. Struktur DNA

Struktur kimianya berupa makromolekul kompleks yang terdiri atas tiga


macam molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan basa
nitrogen.DNA terdiri atas tiga macam molekul, yaitu: gula pentosa, yang dikenal
dengan deoksiribosa,asam pospat, dan basa nitrogen, dibedakan atas primidin
yang terdiri atas cytosine (C) dan thymine (T) serta purin yang terdiri atas
adenine (A) dan guanine (G).
Struktur DNA adalah semacam pita yang berpilin ganda yang kemudian
disebut heliks ganda. Heliks ganda merupakan struktur berdimensi tiga DNA
yang ditemukan oleh Watson dan Crick. Basa-basa bernitrogen pada heliks
ganda dipasangkan dalam kombinasi yang spesifik :adenine (A) dengan thymine
(T), dan guanine (G) dengan cytosine (C) (Aisah dkk., 2017).

D. Sintesis Protein

Proses sintesis protein pada sel prokaryot diawali oleh transkripsi,


transkripsi adalah proses sintesis mRNA dengan DNA sebagai cetakannya.
Transkripsi melalui tiga tahapan, yaitu inisiasi transkripsi yang terjadi ketika
sigma menempel pada promoter dari gen yang kemudian disusul oleh core
enzym. Selanjutnya diikuti dengan proses elongasi transkripsi di mana terjadi
rangkaian ribonukleotida yang merupakan pasangan dari DNA cetakan oleh core
enzym. Ketika core enzym sudah mencapai terminator maka proses transkripsis
sampailah ke tahap terminasi transkripsi, yang menghasilkan mRNA. Sintesis
mRNA belum selesai proses translasi sudah bisa berlangsung. Hal inilah yang
berbeda dengan proses transkripsi pada sel eukaryot. Proses translasi terjadi
pada ribosom yang ada di dalam sitoplasma. Proses transkripsi maupun translasi
baik pada eukaryot maupun prokaryot melalui tiga tahapan, yaitu inisiasi,
elongasi dan terminasi (Nurhayati dan Darmawati, 2017).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Dasar-Dasar Genetika Ikan dengan judul percobaan membuat


model DNA dilakukan pada hari rabu, 18 September 2019 Pukul 10:00-13:00
wita. Bertempat di Aula Gedung Baru, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Universitas Hasanuddin, Makassar.

B. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja praktikum ini yaitu memperhatikan asisten


menjelaskan struktur DNA mulai dari basa nitrogen, fosfat dan gula ribosa, serta
membuat struktur DNA. Alat dalam membuat struktur DNA adalah katter, spidol
warna, gunting, mistar , pensil dan spidol warna. Menggunakan bahan bahan
seperti, stereofom, lem kertas, tissue dan kawat.
Tahap awal yaitu menyiapkan alat dan bahan, lalu memotong kawat
dengan panjang 30 cm sebanyak 2 potongandan 9 potongan sepanjang 10 cm
menggunakan gunting, lalu memotong stereofom dengan panjang 5 cm dan
lebar 1,5 cm sebanyak 15 potongan, lalu membuat lingkaran pada sterofom
menggunkan jangkar dengan jari jari 5 cm dan memotongnya sesuai lingkaran
menggunakan katter sebanyak satu potongan, lalu memotong stereofom dengan
panjang 4,5 cm dan lebar 0,7 cm dan mengikis sudut yang terbentuk, dan
membentuknya jadi bulat lonjong, melekatkan tissue menggunkan lem dan
mewarnainya dengan menggunakan spidol warna sesuai dengan warna basa
nitrogen pasangannya, memotong stereofoam menggunakan katter dan
membentuknya menjadi lingkaran dengan jari jari 1 cm dan tinngi 0,5 lalu
mewarnainya dengan warna ungu sebanyak 18 potongan. Tahap kedua yaitu
perakitan , memasukkan kawat 30 cmkedalam stereofom 5 cm, lalu membuat
lilitan kawat setiap jarak 11 cm sehingga membentuk 3 lingkaran, memasukkan
kawat 10 cm kedalam stereofom bulat lonjong lalu memasukkannya kedalam
lingkaran yang telah terbentuk sebelumnya, lalu menempelkan lingkaran ungu
dengan jari jari 1 cm ke bagian luar lingkaran, dan terakhir membuatnya struktur
itu berdiri di atas lingkaran stereofom berjari jari 5 cm.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum membuat model DNA adalah
sebagai berikut :

Gambar 1. Model DNA (Khaedar, 2019).

Gambar di atas merupakan struktur DNA yang terbuat dari stereofom dan
berdiri dengan bantuan kawat, pada gambar tersebut diperlihatkan basa
nitrogen, pospat dan gula. Adenin (biru), guanin (hijau), timin (kuning), sitosin
(merah), pospat (ungu ) dan deaoksi ribosa (putih) dalam bentuk tiga dimensi.

B. Pembahasan

Tabel 1. Penetuan Asam Amino pada Organisme Hidup

Basa DNA , Kodon RNAd dan asam amino


DNA T A C C G A A C T
RNAd A U G G C U U G A
Asam amino Star Alanin Stop

Subtansi genetik adalah unit didalam sel. Unit ini berperan dlam pewaisan
sifat menurun/hereditas. Subtansi genetik ini disebut dengan gen (yaitu senyawa
asam nukleat) Senyawa asam nukleat terbagi atas dua, yaitu DNA (Asam
deobksi ribonuleat) dan RNA (Asam ribonuleat).
DNA memiliki struktur kimia berupa makromolekul kompleks yang terdiri
atas tiga macam molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan
basa nitrogen.DNA terdiri atas tiga macam molekul, yaitu: gula pentosa, yang
dikenal dengan deoksiribosa, asam pospat, basa nitrogen, dibedakan atas
primidin yang terdiri atas cytosine (C) dan thymine (T) serta purin yang terdiri
atas adenine (A) dan guanine (G) (aisah dkk., 2017).
Dalam double helix akan bertemu basa nitrogen yang satu dengan basa
nitrogen yang lain yang akan di sambungkan dengan ikatan hydrogen. Ada
perbedaan antara basa nitrogen DNA dan RNA, yaitu pada DNA basa
nitrogennya timin (T) dan pada RNA basa nitrogenna urasil (U).
Struktur DNA adalah semacam pita yang berpilin ganda yang kemudian
disebut heliks ganda. Heliks ganda merupakan struktur berdimensi tiga DNA
yang ditemukan oleh Watson dan Crick. “Basa-basa bernitrogen pada heliks
ganda dipasangkan dalam kombinasi yang spesifik :adenine (A) dengan thymine
(T), dan guanine (G) dengan cytosine (C) (Aisah dkk., 2017).
Replikasi merupakan proses dimana sel telur dan sperma bertemu , dan
menghasilkan kode-kode. Kode-kode inilah yang akan diturunkan
keketurunannya (anaknya).
Transkripsi adalah pembentukan RNA duta atau m RNA dibentuk dari
sense. Dalam pembentukan m RNA sama seperti sense,tetapi dalam RNA tidak
terdapa timi melainkan urasil, jadi dalam pembentukan m RNA kita menggunkan
urasil. Kodon adalah satu kode untuk satu asam amino. DNA mengirim kodon
melalui m RNA ke ribosom, dan percetakan asam amino dan protein terjadi di
riboom. Transkripsi adalah suatu proses percetakan kodo dari kodogen.
Translasi adalah suatu proses penerjemahan kode genetic dalam benuk
kodon yaitu m RNA yang di cetak dinucleus dari ratai sense DNA. Penejemahan
kodon dilakukan oleh t RNA. Adapun tahap-tahap translasi yaitu : mRNA dari
nucleus akan menempel di ribosom, m RNA yang diterjemahkan yang telah
dicetak dari sence DNA, Disitoplasma akan ditejemahkan oleh t RNA sesuai
perintah DNA, yaitu pasangan m RNA ari nuclues, Semuanya akan melekat pada
ribosom, Semua asam amino akan disambungkan dengan iatan peptide proses
ini akan terus berlanju menjai potein dari asam amino dan sau protein akan
terbentuk dari 20 asam amino semua kode menjadi protein semua dari DNA.
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Struktur DNA adalah semacam pita yang berpilin ganda yang kemudian
disebut heliks ganda. Heliks ganda merupakan struktur berdimensi tiga. Basa-
basa bernitrogen pada heliks ganda dipasangkan dalam kombinasi yang spesifik
adenine (A) dengan thymine (T), dan guanine (G) dengan cytosine (C), dimana
terdapat start kodon yaitu AUG serta GUG dan stop kodon AUG, UGA dan UAA.

B. Saran

Saran untuk pelaksana praktikum, Terdapat banyak kekurangan saat


praktikum, sebaiknya dilakukan di dalm laboratorium layakya praktikum lainnya,
dan sebaiknya laboratorium di pasangkan pendingin ruangan agar praktikan
tidak kepanasan saat praktikum.
Saran untuk asisten, Tetap pertahankan sifatnya yang ramah kepada
praktikan, asisten sudah cukup baik dalam menyampaikan penjelasan mengenai
model DNA dan sebaiknya bisa memberikan nilai kepada praktikannya dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Aisah, I. Fujia, N.F. Moch, S. 2017. Aplikasi Logika Matematika Pada Aljabar
Untaian Dna Dalam Proses Hibridisasi. Vol 9. (2). Hal 2

Baktir, A. 2017. Struktur Dan Fungsi DNA . Ailangga University Press. Surabaya

Dewi, E.S. 2017. Genetika Tanaman. Universitas Malikussaleh. Aceh

Nurhayati,B. Sri Darmawati. 2017. Biologi Sel Dan Molekuler. Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta Selatan

Nusantari, E. 2015. Genetika Belajar Genetika Dengan Mudah Dan Kompheresif.


Deepublish. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai