Jadikan mereka penuh bahagia Temani jiwa dan raga untuk menggapai impian
Sesaat malam sunyi nan nan sendiri sedikitpun tak akan mampu menggantikan
warnamu
Hanya terdengar begitu nyaringnya
yang senantiasa mewarnai hari-hariku
Bisikan serangga malam saling bersahutan
Garanganya samudera dengan gagah kan kau Saat darah bercucuran dari tubuh ini
seberangi
Kau balut dengan kapas putihmu
Tingginya bukit himalaya kan kau daki
Saat keringat bercucuran
Sahabat, sungguh ku ingin bisa seperti dirimu
Kau seka dengan sapu tanganmu
Melindungi sahabat sepanjang waktu
Saat tubuh ini menggigil
Seumur hidupmu dan seumur hidupku
Kau hangatkan dengan selimut hatimu
Sahabat sejati
Kawanku, sungguh tiada yang mampu
Kawanku, berjanjilah
Aral rintangan menghadang jalan
Bahwa kita akan bersama-sama
Bersamamu kawan kita singkirkan
Sampai ke ujung jalan itu
Hujan badai menerjang
Tempat di mana mimpiku dan mimpimu
Bersama kita teduhkan hati
Terwujud dalam satu kesatuan
Dengan segala apa yang kita miliki
Kebersamaan dalam persahabatan
hampir terpeleset ke dalam derasnya air sungai dan segala apa yanga ada padamu
kita selalu bertukar mainan yang berbeda untuk sekedar menyakinkanmu bahwa
Contoh 5 :
Secangkir teh panas
Anugerah Sahabat
yang kita nikmati di kala hujan itu
Anugerah terindah di dunia
di suatu gubuk tua
Adalah memiliki sahabat
di kaki pegunungan
Untuk saling berbagi cerita
adalah kenangan terindah
dan bercengkrama
ketika pertama kali kita dipertemukan
Memiliki sosok sahabat yang baik
Perbedaan pendapat tak menjadi pemisah diri tawa seia tangis diseka,
Syair Sahabat
hanyalah doa terus dicurah,
moga tiba jua saat dinanti. Siapakah yang elok dan rupawan itu?
Doa-doamu terlantunkan
Akan ku peluk erat dan tidak terlepaskan Izinkan aku memeluk erat tubuhmu
Aku ingin bertemu, ibu yang ku rindu Engkau segalanya untukku oh ibu
Contoh 3 : Contoh 3 :
Engkau mengajari berjalan dan bicara Permaisuri dari kayangan itu tersenyum di sana
Tidak kenal payah akan tubuhmu yang lelah Kemudian berkata ayo kuatkan pundakmu
Kasih sayang itu masih bermuara Langkahku terseok engkau yang menguatkan
Perhatian itu masih seluas samudra Tak tau mengapa pandangan ini beralih tajam
Tak akan surut hingga senja menyapa Kembali kuat ingin terus berjuang
Kesibukan itu menutup pilu padamu
Tanpa aku sadari nasehat dan kasih terus Ibu gimana kabarnya
membersamai
Sehat dan baik-baik sajakah
Bersama angin tersejukkan akan suasana ini
Hal itu tak pernah aku tanyakan
Pada sujud itu terselip doa-doa ibu mengiringi
Lagi-lagi aku tak peduli dengan keadaan
Beralih pandangan ombak berderu kencang
Ibu Oh ibu
Contoh 4 :
Maafkan aku atas perbuatan ini
Penyesalanku Ibu
Maafkan aku atas kesalahan ini
Ibu
Engkau selalu membimbingku
Sekarang anakmu sudah dewasa
Mengajariku untuk berakhlak mulia
Menikmati indahnya pesona dunia
Kini engkau telah tiada
Hingga jarak jadi pemisah kita
Hanya penyesalan menemani raga
Bercanda bersama tidak lagi ada
Contoh 5 :
Hanya dari kejauhan ku memandang
Kasih Sayang Ibu Senja Menyapa
Suatu rasa yang tercurah penuh kasih sayang Sekarang kau nampak tua
Melambai daun tak terpisahkan Kini menjadi keriput tersemai oleh asa
Kasih sayangmu bagai getaran yang Melindungi ibu dari kegelapan malam
diselaraskan
Akan ku simpan indah prasasti sejarah itu Zahir sihat, jiwa merana
Mentari seolah mengikuti langkah kecil ini Selagi pintu taubat masih terbuka
Menapak kaki dan pandang mata ke sana Isikan dada dengan ilmu agama....
Seakan nahkoda tak mampu lagi mengendalikan sedang malam bertandang sudah,
kapal
dan embun menyiram tanah.